Characteristics of digitalelectronic culture

  Prof.Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti

  AGENDA

  1. Peradaban Manusia

  2. Teori Gelombang ( “Wave” Theory)

  3. Kecepatan Perubahan Eksponensial (Exponential Pace of Change)

  4. Lima Perbedaan Generasi dan Karakteristiknya

  5. Karakteristik Generasi Z

  6. Digitalisasi Semua Aspek Kehidupan (Pedagogy Wheel)

  7. Fenomena Penentangan Pendidikan Tradisional

  8. Upaya Ditjen Belmawa

  9. Pandangan Belmawa Terhadap Proses Pembelajaran agar Mempertimbangkan Karakter Generasi Z

1. PERADADAN MANUSIA Characteristics of digital/electronic culture

  • Digital/ Electronic Culture 1950 (

  Budaya Digital )

   Personal, sensory  Feeling, appearance  Narrative-experiential  Non-linear organization

   Interconnected “glocalities”  Individual within mass

   Multiple “centers” of information  Digital/graphical communication

  Traditional Oral Cultures 32,000 BCE ( Budaya Lisan ) Scribal Cultures 4,000 BCE (

  Budaya Tulis ) Print Culture 1450 (

  Budaya Cetak) “Taking McLuhan and ‘Medium Theory’ Seriously”, by Joshua Meyrowitz (1996)

  2.“WAVE” THEORY Digital/ Electronic Culture 1950

  Thir d Wave

  In formation 1955 Characteristics of Third Wave:

  Pre- ”Wave”

  Hunter-Gatherer First Wave

   Agriculture 4,000 BCE

  Second Wave

  Industry 1650 Traditional Oral Cultures 32,000 BC

  Scribal Cultures 4,000 BC Print Culture

  1450  Personal, sensory  Feeling, appearance  Narrative-experiential  Non-linear organization

   Interconnected “glocalities”  Individual within mass

   Multiple “centers” of information  Digital/graphical communication

3.EXPONENTIAL PACE OF CHANGE

  6000 BC 2000 BC 2000 AD One mouse brain

  Assumption: Each “Wave” = 1 Unit of Change 10,000 BC 14,000 BC 18,000 BC

  Hunters-Gatherers

  4 th

  Wave — ?

  1 st

  Wave — Agriculture

  2

nd

  Wave — Industry

  3 rd

  Wave — Information 22,000 BC

  TH

4 WAVE

4. LIMA PERBEDAAN GENERASI & KARAKTERISTIKNYA

  • Infografik 5 Perbedaan Generasi dan Karakteristiknya di UK (Inggris)

5. KARAKTERISTIK GENERASI Z

  • The members of Generation Z are connected nearly every hour of

  the day making the online community the place to hang out, share ideas, hobbies and any kind of information.

  • Generasi Z terbiasa mendengar berbagai aktivitas secara spontan; terbiasa berbicara, membaca, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan (multitasking); intens

    berkomunikasi dan bersosialisasi dengan semua kalangan melalui

    berbagai situs jejaring sosial (facebook, twitter, path dan jejaring

    sosial lainnya); generasi digital yang mahir dan menyukai teknologi informasi serta berbagai aplikasi komputer (fasih teknologi).

5. KARAKTERISTIK GENERASI Z

  • Generasi Z juga berfikiran cepat dan bergerak cepat, tumbuh dewasa lebih awal baik secara fisik maupun pemikian,

    kecenderungan berfikir holistic, menggunakan bahasa alay,

    berbisnis dan berbelanja secara online, menyukai permainan dunia virtual dan beraktualisasi di dalamnya, berhubungan erat dengan internet, mengekspreseikan diri dan berkomunikasi melalui media sosial, berhubungan erat dengan smartphone, komputer dan televisi; sering menggunakan email dan senang berkomunikasi jarak jauh menggunakan media teleconference.

  GENERASI BB X Y Z NAMA DI TIAP GENERASI Nenek: Aminah Mama: Nining Juaningsih Aku: Annisa Arif Rizqiani Anak: Keyzia Adriana Eiffelyn MESSAGE Nenek: Surat dari Pak Pos Mama: SMS Aku: BBM, E-mail, Chatting via Sosial Media. Anak: Apapun yang dikirim melalui internet.

  BUKU Nenek: Buku itu sabak dan buku.

  Mama: Buku itu ya buku. Aku: Buku itu juga buku dan *pdf. Anak: Buku itu Smartphone dan Tablet

  GENERASI ΑLPHA

6. DIGITALISASI SEMUA ASPEK KEHIDUPAN (PEDAGOGY WHEEL)

  • This wheel highlights

  402 different iPad apps and has them sorted by Bloom's Taxonomy Level, and includes activities, links and action verbs.

  • “DIGITALISASI semua aspek kehidupan ”.

7. FENOMENA PENENTANGAN PENDIDIKAN TRADISIONAL

  • • Di muka bumi ini ada sekelompok orang atau pihak yang terus

    berjuang dan meyakinkan bahwa jika belajar dengan ciri-ciri di kelas ada papan tulis, ada penghapus, ada kalender di

    dinding, ada jam dinding, ada sederet kursi siswa, ada meja

    untuk guru, ada kursi untuk guru dan ada kapur tulis, itu termasuk proses belajar tradisional.
  • Seharusnya belajar dapat di lakukan kapan saja (any time), dimana saja (any where), untuk siapa saja (any body), oleh siapa saja (any who), dan pakai apa saja (any tools).

8. UPAYA DITJEN BELMAWA

  APK < 30% Permasalahan Pendidikan Tinggi di Indonesia Ketersediaan Keterbatasan kapasitas /daya tampung PT Keterjangkauan

  Kualitas Sumber daya Pendidikan Bermutu Terbatas Kesetaraan Keterjaminan Belum setara dalam memberikan layanan pendidikan tinggi bermutu Belum dapat menjamin memenuhi semua permintaan pendidikan tinggi bermutu Terkonsentrasi di Jawa Menjamin terselenggaranya pendidikan tinggi bermutu untuk semua Tujuan Meningkatkan akses pendidikan tinggi bermutu dengan penambahan sumberdaya minimum

  • Sebaran PT
  • Biaya kuliah+akomodasi

  Meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang ada dengan menggunakan SDM yang ada

  Sasaran Membuka program studi kelas daring

  Menyediakan mata kuliah daring Strategi

KONSEP PDITT

  DUKUNGAN REGULASI : DUKUNGAN FASILITAS / INFRASTRUKTUR

  1. UU no. 12/2012 : Dikti

  1. Ijin Penyelenggaraan PJJ DUKUNGAN REGULASI BAGI PENERIMA

  2. Permendikbud 109/2013 : PJJ

  2. Mandat PJJ MANFAAT :

  3. Permendikbud : SN Dikti

  3. Hibah PJJ

  1. RPL

  4. Perdirjen : Panduan Penyelenggaraan PJJ

  4. Workshop dan Pelatihan

  2. KKNI

  5. Perdirjen : Panduan SPM PJJ

  5. Pembangunan Portal Penerima Penyedia PDITT/SPADA Manfaat Materi Pihak Penerima OPEN OPEN OPEN Pihak Penyedia CONTENT COURSES LEARNING

  1. Mahasiswa terdaftar di PT penyedia

  V V

  V Perguruan Tinggi (Mutu)

  2. Mahasiswa terdaftar di PT ttt

  V V

  Dosen

  (Mutu)

  V

  3. Masyarakat yang belum mendapat

  Pakar (masyarakat)

  akses ke PT (Akses dan Mutu)

  V Konsorsium Pakar

  4. PT yang memerlukan peningkatan kualitas di bidang ttt (Mutu)

  V Institusi Pemerintah

  5. Individu yang memerlukan pengetahuan di bidang tertentu v

  Industri

  (Akses dan Mutu)

  Rencana Jangka Panjang Pengembangan PDITT - Penyelenggaraan Mata Kuliah Daring Terbuka oleh PT Pembina - Infrastruktur Nasional PDITT 2014 2015

  • Perluasan
  • Perluasan
  • Penambahan
  • Penambahan
  • Pengembangan
  • Peningkatan
  • Penyelenggaraan
  • Peningkatan
  • Penambahan
  • Penambahan
  • Peningkatan Mutu

  PJJ Daring Terbuka oleh PT melalui Kelas Daring

  Mata Kuliah 2016

  

PJJ Daring Terbuka

untuk Masyarakat

secara langsung

  

Mata Kuliah dan

Penyelenggara PJJ

Daring Terbuka

  2017

  Jangkauan,

  Variasi Mata Kuliah dan Program

  Mutu Substansi, Proses, dan Teknologi 2018

  Jangkauan,

  Variasi Mata Kuliah dan Program

  Mutu Substansi, Proses, dan Teknologi

RPJM PDITT/SPADA

  2 Penyelenggaraan PJJ Daring Terbuka dengan Kelas Daring (ijazah program)

  No Komponen Pembelajaran Daring Tahun 2014 2015 2016 2017 2018

  1 Penyelenggaraan Mata Kuliah Daring (sertifikat mata kuliah)

  6 PT,

  30 Makul

  10 PT, 150 Makul

  15 PT, 300 Makul

  20 PT, 500 Makul

  25 PT, 800 Makul

  • 5 PT @ 2 PS @ 5 Kelas

  10 PT @ 4 PS @ 10 Kelas

  20 PT @ 8 PS @ 20 Kelas

  3 Penyelenggaraan PJJ Daring Terbuka Langsung

  6 PT @ 2 PS

  10 PT @ 4 PS

  15 PT @ 6 PS

  4 Mutu Bahan Ajar 50% 70% 90% 100% 100%

  5 Mutu Proses 50% 70% 90% 100% 100%

  6 Mutu Teknologi Komunikasi, Storage + Komputasi

  7 Mutu Administrasi Mhs Dosen, mhs, makul Dosen, mhs, asisten, makul

  8 Peningkatan Jumlah Mahasiswa - 3.000 29.000 116.500 321.500

  15 PT @ 6 PS @ 15 Kelas

  Kebutuhan Operasional PDITT/SPADA

  • Administrasi • Manajemen • Pembelajaran

  Aplikasi Modul Infra- struktur Regulasi MOOC (PDITT) Massive Open Online Courses

  • Komputasi • Penyimpanan • Komunikasi • Standar • Perizinan penyelenggaraan
  • Modul mata kuliah lengkap dengan tugas, kuis dan ujian online
  • 9. PANDANGAN BELMAWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN AGAR MEMPERTIMBANGKAN KARAKTER GENERASI Z

    7. FENOMENA PENENTANGAN PENDIDIKAN TRADISIONAL

    • Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas, yaitu mengenai peradaban

      manusia, teori gelombang, kecepatan perubahan secara eksponensial, lima

      perbedaan generasi dan karakteristiknya, karakteristik generasi Z, digitalisasi

      semua aspek kehidupan dan fenomena penentangan pendidikan tradisional,

      maka Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memandang bahwa proses

      pembelajaran (khususnya di perguruan tinggi) harus senantiasa di sesuaikan

      dengan peradaban atau jamannya. Generasi Z adalah generasi yang lahir pada

      kurun waktu tahun 1995-2015 memiliki karakteristik seperti telah di sebutkan

      di atas, maka proses belajar-pun harus di selaraskan dengan

      mengimplementasikan konsep pembelajaran any time, any where, any body,

      any who, dan any tools. dengan karakteristik proses pembelajarannya bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

    • Ditjen Belmawa telah melakukan upaya bagi pencapaian tersebut antara lain

      yaitu dengan mengagas dan mengimplementasikan PDITT di peguruan tinggi.