PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN,LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN,

  LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI PERBANKAN ARTIKEL ILMIAH

  Oleh :

  DIANITA AFFIANTI NIM : 2013310922 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2017

  

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

  Nama : Dianita Affianti Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 1 September 1995 N.I.M : 2013310922 Jurusan : Akuntansi Program Pendidikan : Sarjana Konsentrasi : Akuntansi Keuangan Judul : Pengaruh Good Corporate Governance , Ukuran

  Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi pada Industri Perbankan

  

Disetujui dan diterima baik oleh :

  Dosen Pembimbing Tanggal : ................

  

Supriyati, S.E., M.Si., Ak., CA., CTA

  Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi Tanggal : ......................

  

Dr.Luciana Spica Almilia, SE., M.Si., QIA., CPSAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN,

  

LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT

KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI

PERBANKAN

Dianita Affianti

  STIE Perbanas Surabaya

  

Email

Supriyati

  STIE Perbanas Surabaya Email:

  Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

  

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of good corporate governance, firm size,

leverage, and profitability on accounting conservatism level. The population use in this study

are all banking industry companies listed on the stock exchange (BEI) 2008-2015 who report

good ccorporate governance completely. The sampling technique use in this research is

purposive sampling. There are 18 companies that qualified as sample. Data analysis method

used is multiple linier regression analysis using SPSS 23 program for windows, where the

significance level use was 0.05. The result show that good corporate governance and firm

size have no significant effect on accounting conservatism level. Meanwhile, leverage and

profitability have significant effect on accounting conservatism level.

  

Keyword : Accounting Conservatism, Good Corporate Governance, Firm Size, Leverage and

profitability.

  

PENDAHULUAN mendatang penuh dengan ketidakpastian

  Laporan keuangan merupakan wujud dan risiko sehingga perusahaan diharapkan pertanggungjawaban manajemen yang lebih berhati-hati (konservatis) dalam menggambarkan kinerja dan kemampuan pemilihan metode akuntansi yang akan perusahaan dalam mengelola sumber daya digunakan. yang dimiliki. Perusahaan dikatakan Definisi konservatisme berdasarkan berhasil apabila mampu bertahan serta glossary dalam FASB Statement of memiliki kinerja yang bagus. Dalam Concept No. 2 adalah reaksi hati

  • – hati penyusunan laporan keuangan, Standar (prudent reaction) dalam menghadapi Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan ketidakpastian untuk mencoba memastikan kebebasan bagi perusahaan untuk memilih bahwa ketidakpastian dan risiko yang metode maupun estimasi yang digunakan melekat pada situasi bisnis telah cukup sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga dipertimbangkan (Fani dan Kusmuriyanto, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam 2015). Konservatisme pada penelitian ini menyesuaikan dengan kondisi dinilai dengan menggunakan rasio market perekonomian yang dialami oleh to book value yang merupakan perusahaan. Kondisi perekonomian dimasa perbandingan antara nilai pasar saham
perusahaan (

  stock’s maket value) dengan

  nilai buku dimana semakin tinggi nilai dari rasio market to book value (lebih dari 1) mengindikasikan bahwa perusahaan semakin konservatis dalam penyajian laporan keuangannya.

  Fenomena yang terjadi pada semester I 2016 yaitu peningkatan harga saham beberapa industri perbankan yang mengakibatkan meningkatnya rasio market

  to book value . Seperti yang dimuat dalam

  bareksa.com pada semester I tahun 2016 saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mengalami peningkatan. Peningkatan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) meningkat dari Rp 97 menjadi Rp 458 dengan nilai buku perusahaan sebesar Rp 1,3 miliar. Dengan adanya peningkatan harga saham ini mengakibatkan rasio market to book value meningkat dari 3,078 menjadi 3.8. Sedangkan untuk saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) meningkat dari Rp 171 menjadi Rp 344 dangan nilai buku perusahaan sebesar Rp 15.743.268. Dengan adanya peningkatan harga saham ini juga mengakibatkan rasio market to

  book value meningkat dari 1.04 menjadi

  1,3. Peningkatan harga saham kedua perusahaan ini disebabkan kinerja perusahaan yang semakin membaik, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya laba perusahaan.

  Fenomena ini menunjukkan perusahaan dengan kinerja yang semakin baik akan menarik perhatian investor sehingga harga pasar saham perusahaan semakin meningkat. Dengan meningkatnya harga pasar saham akan meningkatkan rasio market to book value yang berarti dengan adanya peningkatan rasio ini mengindikasikan bahwa perusahaan semakin konservatis dalam menyajikan laporan keuangannya. Terdapat beberapa faktor dalam menentukan keputusan manajer untuk lebih berhati-hati (konservatis) dalam penyajian laporan keuangannya. Dalam penelitian ini faktor- faktor yang digunakan untuk mengetahui tingkatan konservatisme akuntansi pada perusahaan yaitu GCG, ukuran perusahaan leverage , dan profitabilitas.

  Implementasi good corporate

  governance membuat segala sesuatu

  tentang perusahaan harus diungkapan secara terbuka sesuai dengan prinsip- prinsip GCG yaitu transaparan, wajar dan dapat dipertangunggjawabkan. Hal ini dapat diartikan pula dalam penyusunan laporan keuangan manajemen harus lebih berhati-hati (konservatis) agar informasi yang diungkapkan sesuai dengan kondisi perusahaan.

  Faktor lain yang mempengaruhi adalah ukuran perusahaan.Perusahaan yang besar memiliki masalah dan risiko yang lebih kompleks apabila dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, sehingga perusahaan yang ukurannya besar akan dikenakan biaya politis yang tinggi, untuk mengurangi biaya politis tersebut perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi (Desak dan I gusti, 2013). Selain itu, leverage juga mampu mempengaruhi tingkatan konservatisme akuntansi pada perusahaan hal ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat leverage akan semakin tidak konservatis dalam menyajikan laporan keuangannya. Hal ini karena perusahaan cenderung akan meningkatkan laba agar kondisi keuangan terlihat baik oleh kreditur. Dan yang terakhir yaitu profitabilitas. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih konservatis dalam melakukan menyajikan laporan keuangannya hal ini dikarenakan konservatisme digunakan oleh manajemen untuk mengatur laba agar terlihat stabil.

  Penelitian mengenai konservatisme telah banyak dilakukan akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian tersebut masih belum konsisten. Oleh karena itu, alasan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ketidakkonsistenan hasil penelitian

  • –penelitian sebelumnya serta kurangnya bukti empiris mengenai pengaruh good corporate governance, ukuran perusahaan, serta leverage, dan
profitabilitas terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan informasi dan bukti tambahan terhadap penelitian yang akan datang.

  RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Teori Keagenan ( Agency Theory)

  Teori Keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) merupakan hubungan yang terjadi antara agen dengan prinsipal yang didalamnya terdapat sekumpulan kontrak dimana agen merupakan manajer yang diberikan wewenang oleh prinsipal yang merupakan pemilik dana (investor) untuk menjalankan perusahaan serta mengambil keputusan. Melalui pendelegasian tugas ini maka hubungan yang terjadi antara agen dengan prinsipal akan menghasilkan ketimpangan informasi (asimetri informasi) yang dimiliki antara keduanya dimana agen mengetahui lebih banyak informasi tentang perusahaan jika dibandingkan dengan prinsipal.

  Teori keagenan memiliki elemen kunci yaitu bahwa principal dan agen memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda. Pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterkan dirinya melalui profitabilitas perusahaan sedangkan pihak agen termotivasi untuk memaksimalkan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya antara lain dalam hal memperoleh kompensasi dan pinjaman (Fani dan Kusmuriyanto, 2015). Adanya perbedaan tujuan ini dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya konflik antara agen dengan prinsipal.

  Hubungan teori keagenan dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa melalui kehati-hatian (konservatisme) yang diterapkan oleh manajemen dalam menyajikan laporan keuangan akan menjaga hubungan antara pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan karena melalui konservatisme mampu mengurangi konflik keagenan yang salah satunya disebabkan asimetri informasi diantara pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan perusahaan.

  Teori Sinyal ( Signalling Theory)

  Teori sinyal (signaling theory ) menjelaskan mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal (Rheny dan Denies, 2012). Menurut Najmudin (2011:308) menyatakan bahwa teori sinyal merupakan suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor bagaimana mereka menilai prospek perusahaan. Hubungan teori sinyal dengan penelitian ini yaitu dengan teori ini memberikan sinyal keyakinan manajer atas prospek perusahaan dimasa depan yang dapat dinilai dari sejauh mana manajer menerapkan prinsip kehati-hatian (konservatisme) dengan cara pemilihan metode akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan yang bertujuan agar aset atau laba yang disajikan dalam laporan keuangan tidak terlalu besar (overstate) sehingga tidak akan menimbulkan harapan kompensasi keuangan yang terlalu besar dari investor terhadap perusahaan.

  Stewardship Theory Stewardship theory merupakan teori yang

  dibangun berdasarkan asumsi filosofis manusia tentang sifat manusia yakni manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas serta dan kejujuran terhadap pihak lain (Thomas, 2006). Hal ini berarti, stewardship theory mempercayai bahwa manajemen mampu bertindak sesuai dengan kepentingan publik ataupun stakeholder dengan menciptakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance ) sehingga kinerja perusahaan akan mengalami peningkatan dengan cara pemantauan kinerja manajemen.

  Hubungan teori stewardship dengan penelitian ini yaitu dengan adanya teori ini manajemen dipandang sebagai pihak yang dapat dipercaya, bertanggung jawab serta berintegritas sehingga mampu melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan (good corporate governance) sebaik mungkin sesuai dengan kepentingan (stakeholder) dan juga masyarakat sehingga laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen mampu memberikan informasi yang berkualitas bagi para pemangku kepentingan.

  Hubungan Good Corporate Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi

  Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi

  book value yang merupakan proksi dari

  tingkat risiko keuangan yang juga tinggi bagi kreditor dan pemegang saham. Dengan adaya risiko yang tinggi ini maka daya tarik perusahaan akan menurun dimata calon investor. Menurunnya daya tarik masyarakat dan investor terhadap perusahaan akan menurunkan harga pasar saham perusahaan. Menurunnya harga saham akan menurunkan rasio market to

  leverage yang tinggi berarti memiliki

  Perusahaan yang mempunyai tingkat

  Hubungan Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi

  : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi.

  2

  H

  Semakin besar ukuran perusahaan maka beban transfer kesejahteraan (biaya politis) yang dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin besar karena perusahaan yang besar akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi dan mendapatkan tuntutan dari buruh. Biaya Politis yang semakin besar mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai profitabilitas yang tinggi. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan berarti laba yang diperoleh perusahaan semakin meningkat. Meningkatnya laba perusahaan akan meningkatkan daya tarik masyarakat terutama investor terhadap perusahaan. Meningkatnya daya tarik masyarakat terutama investor akan meningkatkan harga pasar saham perusahaan. Harga pasar saham yang semakin meningkat akan meningkatkan nilai dari rasio market to book value yang merupakan proksi dari pengukuran konservatisme akuntansi. Meningkatnya rasio market to book value mengindikasikan bahwa perusahaan lebih konservatis. Penelitian yang dilakukan Ni Wayan dan Ni Made (2015) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

  berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi.

  Perusahaan yang memiliki hasil self

  1 : Good Corporate Governance

  H

  governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

  Meningkatnya rasio market to book value mengindikasikan bahwa perusahaan semakin konservatis. Pernyataan ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dariush et al (2013) serta Fani dan Kusmuriyanto (2015) menunjukkan hasil bahwa good corporate

  book value merupakan proksi dari pengukuran konservatisme akuntansi.

  antara harga pasar saham dengan nilai buku semakin meningkat. Rasio market to

  value yang merupakan perbandingan

  Meningkatnya loyalitas konsumen akan berdampak kepada meningkatnya pendapatan dan profitabilitas perusahaan sehingga ketika profitabilias perusahaan meningkat perusahaan akan memiliki daya tarik dimata investor. Meningkatnya daya tarik investor ini akan meningkatkan harga pasar saham yang dimiliki oleh perusahaan sehingga nantinya rasio market to book

  dengan Surat Edaran BI No.9/12/DPNP/2007 yaitu kurang dari 1,5 maka akan meningkatkan citra perusahaan sehingga loyalitas konsumen terhadap perusahaan juga semakin tinggi.

  assessment tentang pelaksanaan good corporate governance yang baik sesuai

  pengukuran konservatisme. Menurunnya rasio market to book value mengindikasikan bahwa perusahaan semakin tidak konservatis. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan dan Ni Made (2105) menyatakan bahwa leverage mempunyai berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

  H

  

Gambar 1

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

  Good Corporate Governance Konservatisme Akuntansi Ukuran Perusahaan

  perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap tingkat konservatisme akuntansi

  corporate governance , ukuran

  1. Penelitian ini menguji pengaruh good

  Terdapat beberapa batasan dalam penelitian ini, yaitu:

  Batasan Penelitian

  perbankan periode 2008 – 2015.

  annual report , serta laporan good corporate governance pada industri

  Berdasarkan jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) dan merupakan jenis penelitian kausal (Jogiyanto, 2015:70). Berdasarkan sifat dan jenis data, data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam data metrik yang bernilai kuantitatif dengan tipe skala atau tipe nilai data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala rasio dan menggunakan data sekunder (Jogiyanto, 2015:81). Data sekunder yang digunakan merupakan data- data yang diperoleh dari laporan keuangan,

  Konservatisme Akuntansi Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

  3

  4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap

  H

  bahwa perusahaan lebih konservatis (berhati-hati) dalam menyajikan laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Radyasinta dan Kusmuriyanto (2014) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntantsi

  market to book value mengindikasikan

  Sehingga dengan meningkatnya rasio

  book value yang merupakan proksi dari pengukuran konservatisme akuntansi.

  Semakin tinggi profitabilitas perusahaan berarti laba yang diperoleh perusahaan semakin meningkat. Meningkatnya laba perusahaan akan meningkatkan daya tarik masyarakat terutama investor terhadap perusahaan. Meningkatnya daya tarik masyarakat terutama investor akan meningkatkan harga pasar saham perusahaan. Harga pasar saham yang semakin meningkat akan meningkatkan nilai dari rasio market to

  Hubungan Profitabilitas Terhadap Konservatisme Akuntansi

  : Leverage berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi

  Leverage Profitabilitas

  2. Industri yang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan industri perbankan konvensional.

  Profitabilitas

  MTB = Laba Bersih

  Closing Price equity per share

  =

  Total Utang Total Aset

  SIZE = Ln (Total Aset) Leverage

  Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama periode penelitian yaitu 2008-2015.

  merupakan proses pengambilan sampel yang membatasi jumlah sampel dengan kriteria-kriteria yang digunakan oleh peneliti sehingga menunjukkan hasil yang lebih baik. Maka dari itu terdapat beberapa kriteria yang digunakan oleh peneliti, terdiri dari: 1.

  purposive sampling . Purposive sampling

  Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang tedaftar di BEI selama periode 2008-2015. Pada penelitian ini menggunakan metode

  Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

  Laba Bersih dengan Total Asset yang dimiliki perusahaan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Radyasinta dan Kusmuriyanto (2014) :

  On Asset ) yaitu membandingkan antara

  Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam penelitian ini proksi yang digunakan untuk menilai profitabilitas menggunakan ROA (Return

  menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai aset perusahaan perusahaan. Dalam penelitian ini proksi yang digunakan untuk pengukuran leverage yaitu total hutang dibagi dengan total aset mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan dan Ni Made (2015) :

  3. Periode penelitian dalam penelitian ini dimulai tahun 2008 sampai dengan 2015.

  Leverage Leverage merupakan rasio yang

  Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma natural total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Jumratul dan I Dewa (2014).

  Ukuran Perusahaan

  Konservastime merupakan sikap atau aliran (mazhab) untuk mengambil tindakan atau keputusan secara berhati-hati dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan risiko (Suwardjono, 2013:245). Konservatisme dalam penelitian ini menggunakan pengukuran rasio market to book value mengacu pada penelitian Fani dan Kusmuriyanto (2015).

  Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Konservatisme Akuntansi

  Profitabilitas (X 4 ).

  2 ), Leverage (X 3 ) dan

  ), Ukuran Perusahaan (X

  1

  Corporate Governance (X

  1. Variabel dependen (Y) adalah Konservatisme Akuntansi 2. Variabel independen (X) adalah Good

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

  Identifikasi Variabel

  Total Aset ROA =

  2. Peusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian yaitu 2008-2015.

  Uji Multikolinieritas

  variance dari residual satu pengamatan ke

  Menurut Imam (2016: 134), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat adanya ketidaksamaan

  Uji Heteroskedastisitas

  Data akan dilihat pada nilai signifikan > 0,05. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan > 0,05 maka dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.

  : Residual tidak random, artinya terjadi autokorelasi antar nilai residual

  a

  H

  Hipotesis yang digunakan untuk uji ini adalah: H : Resiudal random (acak), artinya tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual

  1 (sebelumnya). Pada penelitian ini menggunakan uji Run Test.

  Menurut Imam (2016: 107), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t

  Uji Autokorelasi

  nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

  variance inflation factor (VIF). Apabila

  Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas ini digunakan untuk penelitian yang memiliki variabel independen lebih dari satu. Hal ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan

  Jika signifikansi < 5% maka data berdistribusi tidak normal.

  3. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan yang diterbitkan.

  Menurut Imam (2016: 19), analisis statistik deskriptif memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, minimum, maksimum, sum, range, kurtosis dan

  4. Perusahaan melaporkan dan menerbitkan laporan Good Corporate

  Governance secara berturut-turut

  selama periode penelitian yaitu 2008- 2015.

  Teknik Analisis Data

  Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

  Analisis Statistik Deskriptif

  skewness (kemencengan distribusi).

  b.

  Pengujian ini memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel.

  Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

  Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Model ini dikatakan baik jika distribusinya normal atau mendekati normal. Uji statistik ini dapat menggunanakan kolmogorov-Smirnov

  Test . Kolmogorov-Smirnov Test

  mempunyai kriteria tertentu dalam penilaian uji ini : a.

  Jika signifikansi > 5%, maka data berdistribusi normal.

  pengamatan yang lain dalam suatu model regresi. Suatu model dapat dikatakan bebas dari heterokedastisitas apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi secara statistik tidak signifikan atau nilai probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen.

  Nilai maksimum sebesar 3,6587 berasal dari Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun 2015. Nilai konservastisme akuntansi yang tinggi disebabkan karena tingginya rasio market

  β

  sebesar 0,3029. Nilai minimum konservatisme akuntansi yang jauh dari 1 mengindikasikan bahwa Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) cenderung tidak konservatis dalam pelaporan keuangannya dibandingkan dengan bank-bank lain yang menjadi sampel selama periode 2008- 2015.

  market to book value yang dihasilkan

  sebesar Rp 64 dan nilai buku perlembar saham sebesar Rp 211,316 sehingga rasio

  price ) Bank Artha Graha Internasional Tbk

  Berdasarkan output uji statistik deskriptif tabel menunjukkan bahwa sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 sampel. Pada penelitian ini diperoleh nilai minimum konservatisme akuntansi sebesar 0,3029 dari Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) pada tahun 2015. Pada tahun 2015 harga saham saat penutupan (closing

   Konseratisme Akuntansi

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Konservatisme 122 ,3029 3,6587 1,381490 ,6962065 GCG 122 1,0000 3,0000 1,653238 ,4255754 SIZE 122 27,9384 34,4445 31,763050 1,6260520 Leverage 122 ,3422 ,9398 ,873263 ,0663636 Profitabilitas 122 ,0005 ,0446 ,019599 ,0106733 Keterangan Nilai minimum variabel GCG mengindikasikan penerapan kesebelas indikator good corporate governance perbankan semakin baik, sedangkan nilai maksimum variabel GCG mengindikasikan penerapan kesebelas indikator good corporate governance perbankan semakin buruk. Sumber: Data Diolah 1.

  

Tabel 1

Hasil Analisis Deskriptif

  Dalam penelitian ini analisis deskriptif akan menjelaskan dan mendeskriptifkan data yang dilihat dari minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. Berikut ini ialah penjelasan dari analisis deskriptif :

  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif

  ε = error

  = Koefisien Regresi Profitabilitas

  4

  3 = Koefisien Regresi Leverage

  Regresi Linier Berganda

  β

  2 = Koefisien Regresi SIZE

  β

  1 = Koefisien Regresi GCG

  = Konstanta β

  ROA = Profitabilitas α

  Keterangan : KON_AK = Konservatisme Akuntansi GCG = GCG SIZE = Ukuran Perusahaan LEV = Leverage

  4 ROA + ε

  3 LEV

  2 SIZE + β

  1 GCG + β

  KON_AK = α+β

  Analisis regresi dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Imam Ghozali 2011 : 96). Dalam penelitian ini peneliti menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan metode analisis regresi linier berganda (Multiple Linier Regression ) dengan persamaan matematis sebagai berikut:

  • β

  to book value . Harga saham saat

  Rata-rata nilai good corporate

  Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ukuran perusahaan dari 122 sampel sebesar 31,763050 dengan standar deviasi sebesar 0,6475693. Nilai standar deviasi ukuran perusahaan dalam penelitian ini jauh lebih lecil dari nilai rata-rata yang diperoleh untuk variabel ukuran perusahaan yang berarti variasi data dalam penelitian tergolong rendah atau data homogen

  Nilai minimum ukuran perusahaan sebesar 27,9384 berasal dari logaritma natural total aset Bank Of India Tbk (BSWD) pada tahun 2008 dengan total aset sebesar Rp 1.359.880.323.678. Sedangkan nilai maximum ukuran perusahaan sebesar 34,4445 berasal dari logaritma natural total aset Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2015 dengan total aset sebesar Rp 910.063.409.000.000.

  3. Ukuran Perusahaan

  Namun, untuk keseluruhan data yang diolah menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki tata kelola perusahaan dengan predikat baik yang dapat dilihat dari hasil uji statistik rata-rata nilai komposit sebesar 1,653238 dan nilai rata-rata komposit tersebut masih dalam kategori predikat baik dikarenakan nilai komposit yang kurang dari 2,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian telah memiliki tata k/elola yang baik.

  Dari 122 sampel yang diteliti sebesar 48% perusahaan memiliki nilai komposit GCG dibawah rata-rata sedangkan sisanya sebesar 52% memiliki nilai komposit GCG diatas rata-rata. Standar deviasi dari good corporate governance sebesar 0,4255754. Nilai standar deviasi yang jauh dibawah rata-rata mengindikasikan bahwa variasi data dalam penelitian tergolong rendah.

  governace pada industri perbankan berdasarkan tabel diatas sebesar 1,653238.

  Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) di tahun 2011.

  penutupan (closing price) bank BCA sebesar Rp 13.300 lebih besar dari nilai buku perlembar saham yaitu Rp 3.635,162 sehingga rasio market to book value yang dihasilkan sebesar 3,6587. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat konservatisme akuntansi yang tinggi dalam pelaporan keuangannya karena berarti perusahaan mencatat nilai buku lebih rendah daripada nilai pasar perusahaan. Standar deviasi konservatisme akuntansi dari sebesar 0,6475693 dengan nilai mean sebesar 1,381490. Nilai standar deviasi variabel konservatisme akuntansi dalam penelitian ini jauh lebih lecil dari nilai rata-rata yang diperoleh untuk variabel konservatisme akuntansi berarti variasi data dalam penelitian tergolong rendah atau data homogen sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data baik.

  Terdapat beberapa bank yang memperoleh nilai komposit sebesar 1,000 diantaranya yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada tahun 2010, Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2013, Bank OCBC NISP Tbk pada tahun 2013, Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun 2015, serta Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada tahun 2014 dan 2015. Nilai maximum sebesar 3,000 berasal dari Bank

  good corporate governance sebesar 1.000.

  Berdasarkan output uji statistik deskriptif tabel menunjukkan bahwa sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 sampel. Pada penelitian ini diperoleh nilai minimum

  mengakui nilai buku lebih tinggi dari nilai pasar perusahaan

  market to book value berarti perusahaan

  Sedangkan dari 122 sampel yang diteliti sebesar 53% perusahaan memiliki nilai konservatisme akuntansi dibawah rata-rata selama periode 2008-2015 dan sisanya 47% perusahaan memiliki nilai konservatisme akuntansi diatas rata-rata dengan demikian dapat diartikan bahwa rata-rata perusahaan perbankan memiliki tingkat konservatisme akuntansi yang rendah karena semakin rendah rasio

2. Good Corporate Governance

  sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data baik.

  4. Leverage

  Nilai minimum leverage sebesar 0,3422 berasal dari Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun 2013 dengan total hutang sebesar Rp 3.781.586.000.000 dan total aset sebesar Rp 11.051.347.000.000. Hal ini berarti kemampuan terendah perusahaan dalam membiayai aset-asetnya menggunakan hutang yaitu sebesar 34,2%. Sedangkan nilai maksimum yaitu sebesar 0,9398 pada Bank Artha Graha Internasional Tbk tahun 2011 dengan total hutang sebesar Rp 18.031.095.213.642 dan total aset sebesar Rp 19.185.436.308.366. Hal ini berarti kemampuan tertinggi perusahaan dalam membiayai aset-asetnya yaitu sebesar 93,98%. Dapat diartikan pula pengawasan kreditur pada perusahaan yang memiliki leverage tinggi akan lebih ekstra apabila dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki leverage yang rendah.

  Secara keseluruhan rata-rata leverage sebesar 0,873263 dengan standar deviasi 0,0663636. Standar deviasi dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh jarak antara data satu dengan data yang lainnya. Variasi data dari leverage dapat dikatakan rendah karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yaitu sebesar 0,0663636.

  5. Profitabilitas

  Nilai minimum sebesar 0,0005 yang berasal dari Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun 2011 dengan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 15.550.000.000 dan total aset sebesar Rp 3.593.817.000.000. Hal ini berarti kemampuan terendah perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aset yang dimiliki perusahaan sebesar 0,05%.

  Sedangkan nilai maksimum yaitu sebesar .0446 yang diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2013 dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 27.910.000.000.000 dan total aset sebesar Rp 626.100.633.000.000 yang berarti kemampuan tertinggi perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aset yang dimiliki oleh perusahaan sebesar 4,6%. Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa profitabilitas memilki rata-rata sebesar 0,019599 dengan standar deviasi 0,0106733. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukkan bahwa variasi data dalam penelitian tergolong rendah atau data homogen sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data baik.

  ROA (Return On Asset) yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh dari aset perusahaan semakin baik karena berarti manajemen mampu mengoptimalkan penggunaan serta pemanfaatan aset yang dimiliki oleh perusahaan, begitu pula sebaliknya semakin rendah rasio Return on Asset menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh dari aset perusahaan semakin buruk dan dapat dikatakan bahwa manajemen belum mampu mengoptimalkan penggunaan serta pemanfaatan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

  Uji Normalitas

  Hasil perhitungan normalitas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-

  Smirnov Test. Residual dinyatakan

  berdistribusi normal jika nilai signifikansinya Kolmogorov-Smirnov Test (Test Statistic) > 0,05. Data semula dengan sampel perusahaan sebesar 144 perusahaan menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 lebih kecil dari koefisien signifikan yaitu 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data residual dalam model regresi tersebut tidak berdistribusi normal.

  Dalam penelitian ini, untuk menormalkan distribusi data peneliti menggunakan uji outlier sehingga peneliti

  • .05809 Total Cases 122 Asymp. Sig. (2-tailed) .585

  .800 1.249 Sumber: Hasil Olah SPSS

  Model Sig GCG 0,252 Ukuran Perusahaan 0,232 Leverage 0,749 Profitabilitas 0,070

  Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

  Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Hasil pengujianya sebagai berikut:

  Uji Heteroskedastisitas

  0,05809 dengan nilai Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,585. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,585 lebih besar dari koefisien signifikan 0,05 (0,585 > 0,05). Hal ini berarti hipotesti nol bahwa data residual random (acak) sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.

tabel 4.6 menunjukkan nilai test sebesar -

  Sumber: Hasil Olah SPSS Berdasarkan hasil pengujian Run Test

  a

  Test Value

  Tabel 4 Hasil Run Test Unstandardized Residual

  Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi apakah terdapat masalah autokorelasi pada model regresi yang digunakan peneliti menggunakan Run Test.

  Uji Autokorelasi

  Nilai tolerance menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Sedangkan untuk hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama bahwa dari keempat variabel independen tidak ada satupun variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

  .987 1.013 Profitabilitas

  harus melakukan pengujian ulang terhadap data-data yang dianggap outlier. Pengujian outlier dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 7 kali dengan total data outlier sebanyak 22 sehingga menghasilkan sampel akhir 122 perusahaan selama periode 2008-2015 dengan signifikansi sebesar 0,065 sehingga data telah terdistribusi normal.

  .715 1.398 Leverage

  Ukuran Perusahaan

  GCG .748 1.336

  VIF

  Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance

  Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen (Imam, 2016: 103).

  Uji Multikolinieritas

  Sumber: Hasil Olah SPSS

  c

  (2-tailed) .065

  Test Statistic .078 Asymp. Sig.

  N 122

  Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual

  Sumber: Hasil Olah SPSS

  .666 a .443 .424 .5281702

  2 Sumber: Hasil Olah SPSS

  Std. Error of the Estimate

  R Square Adjusted R Square

  Regression 23,310 0.000 Model R

  Model F Sig.

  Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate

  Sumber: Hasil Olah SPSS a.

  Variabel Sig. t hitung t tabel GCG .168 -1.387 1,9804 SIZE .301 1.040 1,9804 LEV .000 -3.845 1,9804 ROA .000 6.427 1,9804

  Tabel 8 Hasil Analisis Uji t

  Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu (setiap) variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil dari uji t dapat dilihat sebagai berikut :

  Uji t

  dan profitabilitas sebesar 42,2% sedangkan sisanya 57,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dteliti dalam penelitian ini.

  governance , ukuran perusaahan, leverage

  Berdasarkan tabel, nilai adjusted R square menunjukkan angka 0,424 yang berarti variabel konservatisme akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel good corporate

  Tabel 7 Hasil Uji R

  Berdasarkan tabel hasil uji glejser diperoleh signifikansi variabel GCG sebesar 0,252, Ukuran Perusahaan sebesar 0,232, Leverage sebesar 0,749, dan profitabilitas sebesar 0,070. Keempat variabel indpenden menunjukkan nilai siginifikansi diatas 0,05 terhadap variabel dependen Absolut Residual (AbsUt). Hal ini berarti menunjukkan bahwa nilai signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Sehingga dapat disimpulkan model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi Heteroskedastisitas.

  ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model (pengaruh variabel independen) dalam menerangkan variasi variabel dependen.

  2

  2 Koefisien determinasi (R

  Uji R

  diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat salah satu dari variabel good corporate governance, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas yang berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi dan model regresi dikatakan fit atau bagus.

  1

  Sumber: Hasil Olah SPSS Berdasarkan tabel hasil uji F sebesar 23,310 dengan nilai signifikansi 0,000 yang jauh lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi (α) 0,05 yang berarti H ditolak dan H

  Tabel 6 Hasil uji F

  Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah model persamaan regresi dalam penelitian fit atau tidak fit. Hasil dari uji model regresi (uji F) dapat dilihat sebagai berikut:

  Uji Hipotesis Uji F

  dan profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi serta mengetahui hubungan antara keempat variabel independen tersebut dengan variabel dependen. Dari hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: KON_AK = 2,339

  governance, ukuran perusahaan, leverage,

  Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara good corporate

  Analisis Regresi Berganda

  • – 0,181 GCG + 0,036 SIZE
  • – 2,8000 LEV + 32,316 ROA + ε

  1,8481. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari data yang diolah menunjukkan bahwa baik perusahaan yang konservatis dalam menyajikan laporan keuangannya

  Pembahasan Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Konservatisme Akuntansi

  good corporate governance sebesar

  penelitian yaitu 2008

  corporate governance selama periode

  Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata nilai komposit good

  2008- 2015 43 1,8481

  Perusahaan Tidak Konservatis

  2008- 2015 79 1,5472

  TABEL 9 Rata-Rata GCG Berdasarkan Tingkat Konservatisme Akuntansi Tahun Jumlah Observasi Rata- Rata GCG Perusahaan Konservatis (Rasio MTB lebih dari 1)

  market to book value .

  konservatisme akuntansi dengan menggunakan proksi pengukuran rasio

  governance berpengaruh terhadap tingkat

  besar 0,05. Dari hasil tersebut maka hipotesis pertama ditolak dan teori dalam penelitian ini belum dapat dibuktikan kebenarannya bahwa good corporate

  corporate governance sebesar 0,168 lebih

  Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh temuan bahwa good corporate governance tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi dengan nilai signifikan good

  profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

  governance terhadap konservatisme

  Tingkat signifikansi sebesar 0,301 lebih besar dari 0,05 serta nilai t hitung sebesar 1,080 lebih kecil dari pada t tabel yaitu 1,9084 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini H diterima dan H

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK KONSERVATISME AKUNTANSI

0 47 53

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 1 10

PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP TAX AVOIDANCE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 10 18

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 38

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KONSERVATISME DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI PADA SEKTOR PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KONSERVATISME DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI PADA SEKTOR PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN, TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN, TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16