Makalah Matakuilah Sumber Belajar Ene

MAKALAH
SUMBER BELAJAR
( PEMILIHAN, JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN)
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Sumber Pendidikan Yang Dibimbing
oleh Drs. Tri Atmasdji Sutikno, M.Pd

Oleh:
AKHMAD ALFAN HIDAYATULLAH [120533430909]
AKHMAD HABIB ZAIN A. H

[120533430962]

ANIS YULIANTI

[120533400136]

ARDHI ARIPRATOMO

[120533430899]

ANJANI KUSUMASTUTI


[120533430932]

HERI MAHABAKTI PAMUNGKAS

[120533430874]

IKHWAN ARIF

[120533430950]

ROBBY OCTARYAN ARDY

[120533430914]

SEPTHIE GRATIA SELAN

[120533430887]

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FEBRUARI, 2014

KATA PENGANTAR
Ucapan syukur kepada Yang Maha Pemberi, senantiasa penulis desahkan atas
segala nikmat yang mengalir tanpa henti. Nikmat sehat, nikmat iman, dan nikmat rizki adalah
anugrah termahal yang mengantarkan penulis untuk bisa beraktivitas sebagai hamba-Nya.
Atas anugerah itulah, makalah yang berjudul “Pemilihan, Jenis dan Klasifikasi Media
Pembelajaran” dapat terselesaikan. Makalah ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan Sumber Belajar.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk membantu kita selaku pendidik agar
dapat membantu dalam Pemilihan Jenis dan klasifikasi Media pembelajaran. Semoga makalah
ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan
pendidikan atau pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai
bagian hidup yang integratif. Akhir kata tak ada gading yang tak retak. Kebenaran hanya
milik Allah SWT dan kesalahan semata-mata hanya milik kami.
Malang, Februari 2014.
Penulis


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTAR ISI …………………………….......................................
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..
1.1 Latar Belakang …………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………
1.3 Tujuan ……………………………………………………...
BAB II KAJIAN TEORI ……………………………………………
2.1 Pengertian Media …………………………………………..
2.2 Klasifikasi Pengalaman Belajar …………………………..
2.3 Taksonomi Media ………………………………………….
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………...
3.1 Pengertian Media Pembelajaran …………………………
3.2 Manfaat Media Pembelajaran ………………………….
3.3 Jenis dan Klasifikasi Media ……………………………….
BAB IV KESIMPULAN ……………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para guru
dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia dalam upaya mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (hamalik1994:6) :
a. Media sebagai alat komunikasi
b. Fungsi media
c. Seluk-beluk proses belajar
d. Hubungan antara metode dan media
e. Nilai atau manfaat media
f. Selektif dalam penggunaan media
g. Berbagai jenis dan teknik media
h. Media pendidikan dalam setiap pelajaran
i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Sehubungan hal diatas, media salah satu diantaranya yang sangat penting bagi guru,
Karena guru sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik
dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya interaktif antara
guru dan siswa dengan baik. Pembelajaran akan lebih bermakna manakala menarik minat

siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya dengan
dilengkapi berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu
pada makalah ini, akan membahas atau menguraikan jenis dan kelasifikasi media
pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa manfaat media pembelajaran?
3. Apa saja jenis dan klasifikasi media pembelajaran?

1.3 Tujuan
Pembahasan makalah ini bertujuan agar guru meningkatkan pemahaman pada jenis dan
klasifikasi media pembelajaran.Serta guru dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak
bersifat verbalistik. Juga dapat mengatasi keterbatasan ,ruang, waktu, dan daya indra serta
mampu menggunakan media unntuk menimbulkan gairah belajar. Sehingga kemudian akan
mampu, memilih serta menggunakan jenis media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan secara cakap dan berkesan.

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
perantara atau pengantar’. Media merupakan bentuk jamak dari kata ‘medium’. Medium,
yang merupakan bahasa Latin memiliki arti ‘antara’. Sehingga medium dapat diartikan segala
sesuatu yang membawa informasi dari suatu sumber ke penerima (Heinich, 1993: dalam buku
media pembelajaran Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A h. 3). Media pembelajaran memiliki arti
yang lebih khusus di bidang pembelajaran, yakni segala sesuatu yang membawa
pesan/informasi untuk tujuan belajar dari sumber ke penerima.
2.2. Klasifikasi Pengalaman Belajar
Sebelum membahas materi tentang jenis dan klasifikasi media pembelajaran terlebih
dahulu kita menghubungkan dengan klasifikasi pengalaman belajar anak mulai hal-hal yang
paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak ,ini dapat dilihat pada
diagram Edgar Dale di bawah ini. Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh
kalangan pendidik dalam menentukan alat bantu apa seharusnya yang sesuai untuk
pengalaman belajar tertentu. Klasifikasi pengalaman tersebut lebih dikenal dengan Kerucut
Pengalaman (Cone of Experience).
Ada 9 macam klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1. Pengalaman langsung dan bertujuan.
2. Pengalaman tiruan.
3. Pengalaman melalui dramatisasi.

4. Pengalaman melalui karyawisata.
5. Pengalaman gambar hidup pameran.
6. Pengalaman melalui televisi.
7. Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio.
8. Pengalaman melalui lambang visual.
9. Pengalaman melalui lambang kata.
2.3. Taksonomi Media
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang,
dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya
teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami

perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan
kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan
klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media
menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,
lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk.,
2008. h. 27 ). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media

pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp,
1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990. h. 27 ) juga mengemukakan bahwa karakteristik media
merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Rudi Bretz (1977). Dalam buku Media Pendidikan, Karangan Dr. Arief Sadiman M.Sc. dkk.
h. 20) mengklasifikasi ciri utama media pembelajaran pada tiga unsur pokok, yaitu suara,
visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar
visual, garis, dan simbol. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh
beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu
suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz
membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan
demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio
visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak,
5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
Beberapa ahli yang lain , membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih
berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne
misalnya,

mengelompokkan

media


berdasarkan

tingkatan

hirarki

belajar

yang

dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti: benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara,
dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian
rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas jenis media
tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film
rangkai, televisi, dan gambar (grafis).
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami
perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan

teknologi tersebut, Arsyad (dalam buku Media Pembelajaran, karangan, Prof. Dr. Azhar

Arsyad. Th. 2009. h.29-32) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil
teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis
komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Media Pembelajaran
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari
pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam
memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus
dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan

belajar siswa.
3.2 Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

3.3. Jenis dan Klasifikasi Media
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:

1. Kelompok Kesatu. Media Grafik, Meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar diam.
a. Media Grafis.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan
lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang
dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,
murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri
abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain : Grafik, Diagram, Bagan,Sketsa, Poster, Papan
Flanel, Bulletin Board.
Kelebihan Media Grafis
1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang lebih kompleks.
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
b. Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/
printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan
gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang
disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah : Buku Teks, Modul, Bahan
Pengajaran Terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, dan kecepatan masing-masing.
3. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5. Perbaikan/revisi mudah dilakukan.

Kelemahan Media Bahan Cetak
1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat
siswa untuk membacanya.
3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
c. Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui
proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
2. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Gambar Diam
1. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran
kelompok besar.
2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan
persepsi.
2. Kelompok Kedua. Media Proyeksi Diam, Meliputi : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide,
dan Filmstrip.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh
siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah
(praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek
secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya
memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk
mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan
praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk
menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih
realistik,

dapat

diulang-ulang,

dihentikan,

dsb.,

sesuai

dengan

kebutuhan.

a. Media OHP dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang
biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.

Kelebihan Media OHT/OHP
1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan
warna-warna yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting.
4. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan
penggelapan ruangan.
5. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
6. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar
dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
b. Media Opaque Projektor
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan
model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP,
opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.
c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang
disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang
kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan Media Slide
1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang
disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna, gambar kongkrit.
3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisahpisah.
4. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide
1. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.

2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya
cukup panjang.
3. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.
d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang
pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film
yang merupakan satu kesatuan.
Kelebihan

filmstrip

dibanding

film

slide

adalah

media

filmstrip

mudah

penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan
tertukar karena merupakan satu kesatuan.
Kelemahan pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus
dilakukan di laboratorium khusus.
3. Kelompok Ketiga. Media Audio, Meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita
Magnetik
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal),
yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki
karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
(mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar
kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu
arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program
terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
a. Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelebihan Media Radio
1. Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2. Sifatnya mobile, mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik,
sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.

5. Jangkauannya sangat luas, dapat didengar oleh massa yang banyak.
6. Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Radio
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2. Jika

siarannya

monoton

akan

lebih

cepat

membosankan

siswa

untuk

mendengarkannya.
3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan
pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3. Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5. Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1. Daya jangkauannya terbatas.
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.
4. Kelompok Keempat. Media Audio Visual Diam, Meliputi : media sound slide (slide suara),
film strip bersuara, dan halaman bersuara
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima
oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya
adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
5. Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam
(still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan
hidup dan bergerak.
Kelebihan Media Film

1. Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5. Memeberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Film
1. Harga produksinya cukup mahal.
2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4. Memerlukan penggelapan ruangan.
6. Kelompok Keenam. Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardcast television),
televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder
(VCR).
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak
(sama dengan film).
a. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima
oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6. Memberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
1. Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3. Gambarnya relatif kecil.
4. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan
magnetik.
b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)

TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera televisi
mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil
pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruanganruangan kelas.
Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya
adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas
dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol.
Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
c. Media Video Cassette Recorder (VCR)
Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan
menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media
film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya
diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.
Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini
memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya
adalah jangkauannya terbatas.
7. Kelompok Ketujuh : Multi Media
Multi media merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar
yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.
Kelebihan Multi Media
1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi.
3. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multi Media
1. Biayanya cukup mahal.
2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

BAB IV
KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan
siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat
menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran
guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Taksonomi media pembelajaran telah dilakukan oleh para ahli dengan dasar
pertimbangannya

masing-masing.

Duncan

dan

Scrhamm

mengelompokkan

media

berdasarkan kerumitan dan biaya. Sedangkan Gagne dan Briggs, membuat taksonomi media
dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang
sifat medianya sendiri. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya
yaitu suara, visual, dan gerak. Klasifikasi berdasarkan pemanfaatan dan perkembangan
teknologi dilakukan oleh Arsyad dan Seels & Glasgow. Walaupun demikian, belum ada
taksonomi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk
suatu sistem instruksional (pembelajaran).
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan
kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan
seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran).

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed. 11,2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: RajaGarafindo Persada..
Asyhar H.Rayandra, Dr.rer.nat.M,Si.2011.Kreatif Pengembangan Media Pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press
Kustandi Cecep,M.Pd & Sutjipto Bambang, Drs.M.Pd. 2011.Media Pembelajaran;Manual dan
Digital Bogor : Ghalia Indonesia
http//www.google.com