Tugas Makalah Perangkat Lunak Jaringan D

201331073

TUGAS MAKALAH
LABORATORIUM OPEN SOURCE

Nama

:

Glory Efrat Sandi Sipayung

NIM

:

201331073

Kelas

:


B

Mata Kuliah

:

Perangkat Lunak Jaringan Dasar

Nama Dosen

:

Yessy Fitriani, ST.,M.Kom

Tanggal

:

28 November 2014


SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
TAHUN 2014/2015

0

201331073

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 1

BAB II STARTUP & SHUTDOWN
2.1 Dasar Teori ..................................................................................................... 2
2.1.1 StartUp ....................................................................................................... 2
2.1.2 Shutdown ................................................................................................... 6

BAB III PERKEMBANGAN BOOT LOADER

3.1 Boot Loader .................................................................................................... 8
3.1.1 Linux Loader (LILO) .................................................................................. 9
3.1.2 Grand Unified Boot Loader (GRUP) .........................................................11

KESIMPULAN ........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14
1

201331073

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sebagai pengguna Linux, mungkin sebagian besar dari kita tidak perduli

dengan apa yang terjadi ketika booting Linux berlangsung. Dengan hanya menekan
tombol


power

proses Booting sebenarnya sudah berjalan, di dalam booting

kita bisa melihat tentang sistem Linux yang kita gunakan, bisa mengubah password,
backup dan restore database, dan lain sebagainya.
Melihat kasus diatas tersebut perlu dilakukan beberapa langkah untuk
mencapai tujuan tertentu, nah disinilah akan dijelaskan bagaimana sebenarnya
Proses Boot Loader itu serta apa itu sebenarnya Startup dan Shutdown pada Linux
terlebih pada CentOS 6.
1.2

Tujuan Penulisan
 Untuk memenuhi salah satu tugas mingguan pada mata kuliah Perangkat
Lunak Jaringan Dasar
 Mengetahui proses Startup & Shutdown pada CentOS 6
 Melihat perkembangan Boot Loader dalam Linux terkhusus nya CentOS 6

1.3


Rumusan Masalah
 Buatlah Proses Startup & Shutdown pada CentOS 6?
 Jelaskan Perkembangan Boot Loader pada Linux?

1.4

Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulisan di batasi hanya sampai permasalahan

proses Boot Loader yang terdapat pada Linux dan merupakan inti daripada
penulisan ini.
2

201331073

BAB II
STARTUP & SHUTDOWN
2.1

Dasar Teori

Selama proses booting, Linux akan memanggil sebuah loader yang disebut

dengan LILO (belakangan juga muncul loader bernama GRUB), yang kemudian
akan memanggil sebuah program yang bernama dengan init. Program init inilah yang
kemudian akan memeriksa file-file inisialisasi sistem, lokasi file-file tersebut berada,
dan menjalankan Linux sesuai dengan default run level yang digunakan.
2.1.1 StartUp
Proses starup dimulai ketika sistem sudah memanggil LILO dan proses
booting sudah diserahkan pada sebuah program induk yang disebut dengan
init. Pada hampir kebanyakan distribusi Linux, proses startup mengikuti
aturan-aturan seperti berikut :
Eksekusi LILO
o LILO Memuat secondary loader pada /boot/chain.b
o /boot/chain.b menjalankan Kernel Linux. Sampai pada bagian ini,
seorang pengguna akan melihat tampilan pesan pada layar seperti
menjalankan daemon, memerika integritas perangkat keras, dan
sebagainya.
o Kernel menyerahkan tugasnya kepada init. Init menjalankan berbagai
program di belakang layar yang dibutuhkan oleh seorang user untuk
login ke dala sistem.

o Init memanggil program yang digunakan untuk login.

3

201331073

Proses

Startup

pada

tiap

Distribusi

Setelah init mengambil alih tugas booting sistem dari LILO atau GRUB, init
akan menjalankan sistem sesuai dengan default run level yang digunakan.
Pada beberapa distribusi, penanganan run level ini berbeda satu dengan
lainnya.

Run Level pada Linux :
A. 0 Halt
Run Level 0 : /etc/rc.d/rc0.d
Seperti yang anda lihat diatas, run level 0 akan menjalankan
sekumpulan script yang digunakan untuk shutdown. Script pada run level
ini akan menjalankan proses seperti berikut :
- Mematikan semua proses yang sedang berjalan.
- Mematikan file virtual memory yang di swap.
- Melakukan proses unmounting swap dan filesistem yang di mount.

B. 1 Single user mode
Run Level 1: /etc/rc.d/rc1.d
Run Level 1 merupakan single user mode, atau merupakan mode
untuk melakukan administrasi, run level ini digunakan seorang sistem
administrator untuk melakukan perawatan software. Langkah – langkah nya
adalah :
1. Reboot komputer Anda.
2. Pada menu Grub tekan tombol "e" pada CentOS
3. Pada baris "kernel" tekan tombol "e"
4. Tekan spasi di akhir baris tuliskan angka "1" atau "single" lalu Enter


4

201331073

5. Tekan "b" pada menu GRUB
6. Setelah masuk single user Anda dapat memodifikasi sistem Anda.
C. 2 Multi user, tidak ada NFS
Run Level 2: /etc/rc.d/rc2.d
Runlevel 2 merupakan multiuser mode. Pada run level ini fungsi untuk
networking bisa dijalankan kecuali untuk network file system (NFS). Pilihan ini
berguna jika anda hanya menjalankan komputer PC anda untuk stand alone.

D. 3 Full multiuser mode
Run Level 3: /etc/rc.d/rc3.d
Runlevel 3 merupakan default run level yang ada pada file /etc/inittab.
Untuk distribusi keluaran akhir seperti redhat 7.0 menggunakan runlevel 5
sebagai defaultnya.

E. 4 Unused (tidak digunakan)

Run Level 4: /etc/rc.d/rc4.d
Runlevel 4 digunakan sebagai run level yang bisa anda seting kembali
untuk menjalankan run level anda sendiri. Dengan demikian anda bisa
membuat run level dengan meletakkan file-file yang ingin anda gunakan atau
tidak anda gunakan dengan cara membuat file-file yang memiliki simbolik link
ke direktori atau file lain yang telah anda pilih.

F. 5 X11
Run Level 5: /etc/rc.d/rc5.d
Run level 5 digunakan untuk menjalankan aplikasi pada X window.
Pada run level ini banyak servis networking yang juga diaktifkan.
5

201331073

G. 6 Reboot
Run Level 6: /etc/rc.d/rc1.d
Run level 6 digunakan untuk reboot sistem. Isi dari direktori pada level
ini merupakan link yang sama dengan runlevel 0, akan tetapi pada script
yang yang digunakan untuk mematikan sistem diganti dengan script yang

digunakan untuk mereboot komputer.
Struktur program init terdiri atas direktori seperti berikut ini :
init.d

|

rc0.d

|

rc1.d

|

rc2.d

|

rc3.d

|

rc4.d

|

rc5.d

|

rc6.d

Tiap-tiap nomor dalam nama direktori memiliki hubungan dengan tiap
run level di atas. Tiap direktori berisikan shell script yang berguna untuk
menjalankan atau menghentikan servis yang dibutuhkan pada setiap run level.
Nama file pada setiap script shell pada masing-masing direktori dimulai
dengan

huruf

S

atau

K.

Huruf S berarti start (Menjalankan proses) dan K berarti Kill (mematikan
proses).

K00linuxconf@ | K15numlock@ | K60atd@ | K80random@ | K97sound@
K05keytable@ | K20kheader@ | K60crond@ | K92anacron@ | K99syslog@
K10xfs@ | K30usb@ | K65identd@ | K95harddrake@ | S00killall@
K11drakfont@ | K44rawdevices@ | K75netfs@ | K95kudzu@ | S01halt@

Setiap script hanya bisa menerima perintah yang berasal dari init untuk
dijalankan (start) atau berhenti (stop), sebagai contoh jika anda menjalankan
perintah untuk menghentikan servis buat sound, maka pada konsol anda
ketikkan perintah sebagai berikut :
6

201331073

/etc/rc.d/init.d/sound start
atau anda hendak menghentikan lakukan seperti berikut ini :
servis tersebut, yang harus anda
/etc/rc.d/init.d/sound stop
2.1.2 Shutdown
Berikut ini adalah file-file yang digunakan ketika proses mematikan
komputer berjalan.
K00linuxconf -> ../init.d/linuxconf*
K05keytable -> ../init.d/keytable*
K10xfs -> ../init.d/xfs*
K11drakfont -> ../init.d/drakfont*
K15numlock -> ../init.d/numlock*
K20kheader -> ../init.d/kheader*
K30usb -> ../init.d/usb*
K44rawdevices -> ../init.d/rawdevices*
K60atd -> ../init.d/atd*
K60crond -> ../init.d/crond*
K65identd -> ../init.d/identd*
K75netfs -> ../init.d/netfs*
K80random -> ../init.d/random*
K92anacron -> ../init.d/anacron*
K95harddrake -> ../init.d/harddrake*
K95kudzu -> ../init.d/kudzu*
K97sound -> ../init.d/sound*
K99syslog -> ../init.d/syslog*
7

201331073

S00killall -> ../init.d/killall*
S01halt -> ../init.d/halt
Direkomendasikan cara shutdown server CentOS dengan memakai
perintah “shutdown -h now”. Perintah tersebut akan men-shutdown sistem
untuk berhenti dan umumnya perintah ini bisa dipakai untuk me-remote
shutdown. Shutdown dengan parameter -h adalah untuk halt (berhenti)
sedangkan parameter -r untuk reboot.

1 shutdown -h now
Jika Anda ingin men-shutdown server sebelum hitungan detik tertentu,
Anda bisa memakai perintah berikut:

1 shutdown -t3 -h now

-t3 di atas menunjukkan bahwa proses shutdown akan mulai dijalankan
setelah 3 detik.

BAB III
PERKEMBANGAN BOOT LOADER
8

201331073

3.1

Boot Loader
Menurut Saya Bootloader adalah Sebuah program kecil dalam komputer yang

dipakai untuk mengenali Sistem Operasi yang ada di pada pemroses. Ketika
komputer dinyalakan yang terjadi adalah proses booting, salah satu hal yang terjadi
adalah boot loader mengenali adanya Sistem Operasi dan membawanya ke dalam
memori RAM. Tanpa adanya boot loader, Sistem Operasi tidak dapat digunakan,
karena didalam memori RAM tidak ada sistem operasi. Semua Sistem Operasi ratarata disimpan di dalam harddisk. Pada bab ini Bootloader di Linux yang paling umum
adalah LILO atau GRUB, dan seperti yang sudah kita ketahui bawa Windows
memiliki NTLDR sebagai boot loadernya.
Bootloader atau boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat
hampir di seluruh sistem operasi termasuk linux. Boot manager ini digunakan untuk
multiple boot. Dengan boot manager, kita bisa mengatur proses booting. Bila kita
menginginkan OS yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk
Boot maka kita memerlukan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master
Boot Record ). Boot loader program bertugas untuk membaca kernel yang ada di
dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada
kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya.
Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer,
misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di
komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu
akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot. Secara singkat, boot loader
adalah program software pertama yang berjalan ketika komputer dimulai.
3.1.1 Linux Loader (LILO)

9

201331073

Lilo (Linux Loader), adalah Boot Loader yang terdapat pada sistem
operasi GNU/Linux Red Hat dan Slackware. Biasanya lilo sering diset sesuai
kebutuhan penggunanya. Banyak menu konfigurasi yang disediakan oleh lilo,
dan lilo juga dapat diinstall dan diuninstall.
LILO tidak bergantung pada sistem file tertentu, dan dapat boot sistem
operasi dari disket dan hard disk. Berbagai parameter, dapat diatur secara
independen untuk kernel masing-masing. LILO dapat ditempatkan baik di
master boot record (MBR) atau sektor boot dari partisi. Dalam kasus terakhir
sesuatu hal lain harus ditempatkan di

MBR

untuk memuat LILO.

Pada awal sistem, hanya driver BIOS yang tersedia untuk LILO untuk
mengakses hard disk. Untuk alasan ini, dengan BIOS yang sangat tua, daerah
diakses terbatas pada silinder 0-1023 dari dua disk yang pertama. Untuk
BIOS kemudian, LILO dapat menggunakan 32-bit “blok logis” (LBA) untuk
mengakses

praktis

penyimpanan

seluruh

semua

hard

disk.

LILO adalah boot loader standar untuk sebagian besar distribusi Linux di
tahun-tahun setelah popularitas loadlin. Hari ini, sebagian besar distribusi
menggunakan GRUB sebagai boot loader default.
Boot Loader yang terdapat pada sistem operasi GNU/Linux Red Hat
dan turunannya adalah biasanya LILO ini, LILO sering di-set sesuai
kebutuhan penggunanya. Banyak menu konfigurasi yang disediakan oleh
LILO, dan LILO pun dapat di-install dan di-uninstall. LILO merupakan boot
loader package yang dipakai hampir di varian sistem operasi Linux.
Dengannya kita dapat menginstal operasi lebih dari satu. Pada saat kita mulai
mengoperasikan di mana LILO terinstal, kita dapat memasukkan parameter
atau dan menentukan sistem operasi apa yang akan dijalankan. semua sistem
10

201331073

sistem option LILO pada dasarnya adalah program boot loader. Dia terdiri dari
beberapa program dan file. Dua program utamanya adalah yang disebut map
installer dan boot program. Program map installer merupakan program pada
Linux yang meletakkan file-file yang dibutuhkan pada tempatnya dan
kemudian merekam lokasi file-file tersebut dalam suatu map file. Map file
inilah yang kemudian digunakan untuk menentukan letak sistem operasi pada
saat booting dijalankan. Program Map installer ini berada di direktori /sbin dan
dinamakan

lilo.

Karena

itu,

untuk

mengoperasikannya

kita

perlu

memasukkan /sbin/lilo (atau cukup lilo) di command prompt. Program kedua
yang akan kita bicarakan adalah program boot loader. Program ini diinstal
secara otomatis oleh program map installer guna memfasilitasi penjalanan
sistem operasi. Program ini berjalan setelah diinisiasi oleh BIOS pada saat
booting. Program ini dijalankan hanya sebentar pada saat BIOS ingin
menetapkan ke sistem operasi mana kontrol akan diberikan. LILO
terkonfigurasi dan terinstal sebagai bagian dari instalasi awal Linux di
berbagai distribusi. Karenanya, saya yakin kalau Linux Anda pun memilikinya.
Untuk mengecek versi lilo apa yang Anda miliki, ada baiknya menggunakan
perintah seperti di bawah (perintah ini dapat digunakan jika Anda
menggunakan distribusi Red Hat Linux atau variannya. File-file yang menjadi
bagian dari distribusi LILO antara lain sebagai berikut:
1. /boot/boot.b
2. /boot/chain.b
3. /boot/os2_d.b
4. /sbin/activate
5. /sbin/lilo

11

201331073

Keterangan :
1 : Diinstal sebagai boot sector yang default
2 : Digunakan untuk mem-boot sistem operasi non Linux
3 : Digunakan untuk mem-boot sistem OS/2
4 : Digunakan untuk mengubah flag aktif pada suatu partisi
5 : Program map installer. Program ini menginstall boot loader yang
ditentukan di file konfigurasi
/etc/lilo.conf Untuk menghapus LILO adalah : # /sbin/lilo –u
3.1.2 GRUB (Grand Unified Boot Loader)
Grub adalah Boot Loader yang disediakan oleh GNU dan merupakan
proyek dari GNU. Grub banyak digunakan pada berbagai macam distro GNU/
Linux. Karena grub banyak digunakan oleh berbagai macam distro
GNU/Linux, maka perkembangan grub pun menjadi pesat.
GNU GRUB adalah boot loader Multiboot. Ini berasal dari GRUB,
GRand Unified Bootloader, yang pada awalnya dirancang dan dilaksanakan
oleh Erich Stefan Boleyn.
GRUB saat ini telah menjadi boot loader default di beberapa distribusi
Linux menggantikan LILO. Seperti halnya LILO, GRUB juga dapat diinstal di
MBR atau di sektor pertama dari partisi root.
Fitur - Fitur GRUB
1. Menyediakan lingkungan pre-OS berbasis perintah. Fitur ini
memungkinkan user untuk menyertakan option pada saat masuk ke
sistem operasi.
2. Mendukung mode Logical Block Addressing (LBA). Fitur ini
12

201331073

memungkinkan boot loader dapat membaca partisi di atas silinder 1024.
3. Dapat membaca partisi ext2. Fitur ini memungkinkan GRUB dapat
membaca file konfigurasinya yaitu /boot/grub/grub.conf setiap kali sistem di
boot.
Cara kerja GRUB
Ketika komputer melakukan booting, BIOS akan melakukan
pengecekan terhadap komputer seperti jumlah RAM, waktu dan tanggal disk
yang terpasang dan membaca media yang dianggap sebagai boot media
sesuai dengan konfigurasi pada BIOS. Proses pemanggilan GRUB meliputi
beberapa tahap yaitu :

1. Memanggil Primary Boot Loader.
Primary boot-loader berisi program dengan ukuran lebih kecil dari 512
bytes karena diletakkan pada MBR, yang hanya berukuran sebesar 512 bytes.
Kemudian memanggil secondary boot-loader.

2. Memanggil Secondary
Secondary boot-loader akan membawa kita ke menu pilihan sistem
operasi yang akan kita jalankan. GRUB menjalankan dua pilihan utama yaitu
pilihan menu sistem operasi dan menu boot-loader command.

3. Memanggil Sistem Operasi pada posisi partisi tertentu dalam
Memanggil sistem operasi, GRUB mendapat instruksi tertentu
untuk memanggil sistem operasi tersebut. Instruksi ini bisa
kita definisikan melalui konfigurasi GRUB, atau kita ketikkan
secara manual pada mode boot-loader command.

13

201331073

KESIMPULAN
Boot Loader yang terdapat pada sistem operasi GNU/Linux Red Hat beserta
turunannya adalah pemakaian LILO & GRUP.
Untuk Startup & Shutdown adalah merupakan perintah yang akan memanggil
sebuah sistem yaitu LILO.

14

201331073

DAFTAR PUSTAKA
http://syauqiawafaalmira.blogspot.com/2013/04/
bootnservicetxt.html#.VHVfWdKUdg8
http://teknohere.com/cara-shutdown-server-centos/
http://www.catatanlepas.com/komputer/system-linux/330-proses-booting-padacentos
http://syauqiawafaalmira.blogspot.com/2013/04/proses-boot-dilinux.html#.VHVcjNKUdg8
http://krocokrocoplj.blogspot.com/2012/01/boot-loader.html
http://krocokrocoplj.blogspot.com/2012/01/startup-shutdown.html
http://riapratiwiuloli.wordpress.com/2012/07/19/bootloader/
http://www.wikipedia.com/
Bambang, Wilfrids dkk., “Linux System Administrator”, Informatika, 2008

15