Perancangan dan Pembuatan Alat Pendeteksi Air Pada Tangki Bahan Bakar Minyak Menggunakan Sensor Konduktivitas Berbasis Android

4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 AVR Mikrokontroller ATMega 8
AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat
berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya
digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator
eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu
kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada
tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara
otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat
beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan
512 byte.

Gambar 2.1. Mikrokontroller ATMEGA8

AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR
RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler
dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan

kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan
ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan
untuk bekerja.
Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan
antara 2,7 - 5,5V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan
antara 4,5–5,5 V. (Dayat, 2009)

Universitas Sumatera Utara

5

2.1.1. Konfigurasi Pin ATMega8

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Atmega8

ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang
berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan
dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.
a. VCC Merupakan supply tegangan digital.
b. GND Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan

grounding.
c. Port B (PB7...PB0) Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1,
TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai
dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port
B merupakan sebuah 8-bit bi- directional I/O dengan internal pull-up
resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B yang secara
eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor
diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting
oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung
pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock.
Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output
oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan
untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator
internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika

Universitas Sumatera Utara

6

menggunakan maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk

saluran input timer.
Tabel 2.1. Fungsi Alternatif Port B

d. Port C (PC5…PC0) Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port
yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya
hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai
keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal
menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source). ADC 6 channel
(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10bit. ADC dapat
kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi
data digital. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat
pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device
lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas,
accelerometer nunchuck, dll.
e. RESET/PC6 Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi
sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pinpin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak
diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level
tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek
dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset
meskipun clock-nya tidak bekerja. RESET merupakan salah satu pin

penting di mikrokontroler, RESET dapat digunakan untuk merestart
program. Pada ATMega8 pin RESET digabungkan dengan salah satu pin

Universitas Sumatera Utara

7

IO (PC6). Secara default PC6 ini di disable dan diganti menjadi pin
RESET. Kita dapat melakukan konfigurasi di fusebit untuk melakukan
pengaturannya.
Tabel 2.2. Fungsi Alternatif Port C

f. Port D (PD7…PD0) Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan
internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang
lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain.
Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau
biasa disebut dengan I/O.
Tabel 2.3. Fungsi Alternatif Port D

USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial

dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data
serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi
untuk menerima data serial. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin
dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya
digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program
berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program

Universitas Sumatera Utara

8

utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi. XCK dapat
difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga
dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan
external clock. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external
untuk timer 1 dan timer 0. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan
input untuk analog comparator.
g. Avcc, Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini
harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan
untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja

disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika
ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low
pass filter.
h. AREF, Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.1.2. Status Register
Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari
kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk
altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa
pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic
Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian
Instruction Set Reference.
Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang penggunaan
kebutuhan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat
menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana
dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah
rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari
interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software. Berikut adalah
gambar status register.


Gambar 2.3. Status Register ATMega8

Universitas Sumatera Utara

9

Penjelasan :


Bit 7(I)
Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set agar semua

perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di
jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi
baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. Bit ini akan
dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi di jalankan dan
akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset
melalui aplikasi dan intruksi SEI dan CLL.



Bit 6(T)
Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit

Load) and BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit
yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam Register File dapat
disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan sebuah bit di
dalam bit ini dapat disalin ke dalam bit di dalam register pada Register File
dengan menggunakan perintah BLD.


Bit 5(H)
Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry

dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.


Bit 4(S )
Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara

Negative Flag (N) dan two’s Complement Overflow Flag (V).



Bit 3(V)
Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan

fungsi aritmatika dua komplemen.


Bit 2(N)
Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil

negative di dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.


Bit 1(Z)
Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah jasil nol “0”

dalan sebuah fungsi aritmatika atau logika.



Bit 0(C)

Universitas Sumatera Utara

10

Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau
sisa dalam sebuah aritmatika atau logika.

2.1.3. Memori AVR ATMega8
Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Memori Flash
Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode program berada.
Kata flash menunjukan jenis ROM yng dapat ditulis dan dihapus secara elektrik.
Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot.
Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program apikasi berada. Bagian boot
adalah bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram
untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmer/downloader, misalnya
melalui USART.


Gambar 2.4. Peta Memory ATMEGA8

b. Memori Data
Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan
program. Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu : 32 GPR (General
Purphose Register) adalah register khusus yang bertugas untuk membantu
eksekusi program oleh ALU (Arithmatich Logic Unit), dalam instruksi assembler
setiap instruksi harus melibatkan GPR.

Universitas Sumatera Utara

11

Dalam bahasa C biasanya digunakan untuk variabel global atau nilai balik
fungsi dan nilai-nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam istilah
processor komputer sahari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”.I/O register
dan Aditional I/O register adalah register yang difungsikan khusus untuk
mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port,
timer/counter, usart dan lain-lain.
Register ini dalam keluarga mikrokontrol MCS51 dikenal sebagai SFR
(Special Function Register).
c. EEPROM
EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati
(off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap
gangguan catu daya.

2.1.4. Timer/Counter 0
Timer/counter 0 adalah sebuah timer/counter yang dapat mencacah sumber
pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan
kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timer/counter dapat digunakan untuk :
- Timer/counter biasa.
- Clear Timer on Compare Match (selain Atmega 8)
- Generator frekuensi (selain Atmega 8)
- Counter pulsa eksternal

2.1.5. Komunikasi Serial Pada ATMega8
Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin 3 untuk
melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun
mikrokontroler dengan komputer.
USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron.
Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber
clock.
Sedangkan asinkron berarti transmiter dan receiver mempunyai sumber
clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator,
transmiter, dan receiver.(Hari, 2012)

Universitas Sumatera Utara

12

2.1.6. Arsitektur Mikrokontroler ATMega8

Gambar 2.5. Blok Diagram ATmega8

Universitas Sumatera Utara

13

2.1.7. Kelebihan (Fitur) Mikrokontroler AVR ATMega8
Mikrokontroler AVR ATmega8 merupakan CMOS dengan konsumsi daya
rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC.
Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega8
memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz,
yang memungkinkan perancang sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan
kecepatan pemrosesan. Berikut kelebihan yang dimiliki ATmega8 :
1. Kinerja Tinggi, Low-power AVR 8-bit Microcontroller
Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel
8-bit AVR RISC-based microcontroller... The device supports throughput of 16
MIPS at 16 MHz and operates between 2.7-5.5 volts". AVR (Alf (Egil Bogen) and
Vegard (Wollan) 's Risc processor) mengeluarkan ATmega8 dengan fitur yang
sangat menarik untuk dicoba. Selama ini Penulis masih merasakan bahwa
ATmega8 sangat bagus dalam hal kinerja, cocok untuk penelitian, pembuatan
produk, bahkan untuk pembelajaran Robotik. Disamping kinerjanya yang handal,
ATmega8 juga hemat energi (daya rendah), karena mampu beroperasi pada
tegangan 2,7 sampai 5,5 Volt, dan hanya mengkonsumsi arus sebesar 3,6 mA.
2. Kemajuan Arsitektur RISC
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set
Computing (RISC) atau "set instruksi Komputasi yang disederhanakan".
Arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "Set instruksi
Komputer yang disederhanakan" pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti
dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa
sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari
keseluruhan kerjanya.
Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM
PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh
David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely . Atmel AVR
adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika
dan instrumentasi.

Universitas Sumatera Utara

14

Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur RISC delapan bit, di mana semua
instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16 bits word) dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam 1 (satu ) siklus clock.
3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori non-volatile.
Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun
ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C. ATmega8
memiliki 8 KB (KiloByte) memori Flash internal yang dapat dimasukan kode
program utama (seperti file .hex) sehingga cukup untuk diterapkan dalam
penelitian skala kecil - menengah.
Disamping memori Flash, ATmega8 juga memiliki 512 Byte EEPROM
yang dapat menampung data meskipun dalam keadaan OFF. Mikrokontroler ini
juga memiliki 1K Byte Internal SRAM sehingga proses data bisa lebih cepat.

Gambar 2.6. Flash ATmega8

Kelebihan lainnya dari ATmega8 adalah :


Dapat diisi data (write) dan dihapus (eraser) sampai 10.000 kali (untuk
Flash) dan 100.000 kali untuk EEPROM



Memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai
85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C



Terdapat pilihan Kode Boot Section dengan Lock Bits independen



Sistem keamanan data dengan mengunci program untuk Software Security
(Winoto, 2008)

Universitas Sumatera Utara

15

2.2 Sensor Konduktivitas
Sensor konduktivitas bekerja sebagai alat ukur daya hantar listrik (konduktivitas)
suatu fluida. Sebagai contoh dalam dunia industri alat ini beperan penting dalam
kelancaran proses, oleh karenanya ia harus dapat mengukur, mengontrol,
mendeteksi dan menganalisa suatu input dengan baik dan benar. Sensor
konduktivitas mendeteksi air melalui sifat konduktivitas air. dimana air memiliki
sifat konduksi yang lebih besar dibandingkan bahan bakar minyak. jika terdeteksi
kadar air lebih tinggi dibandingkan kadar bahan bakar minyak kontroler akan
mendapatkan inputan tegangan yang lebih tinggi sehingga sensor aktif. (Warsito,
2008). Sensor konduktivitas yang dipakai adalah sensor yang terdiri dari 6 probe
lempeng kawat atau wayar yang bertingkat yang bertujuan untuk mengetahui
ketinggian air dalam tangki. Gambar 2.7 dibawah merupakan contoh sensor
konduktivitas.

Gambar 2.7 Sensor Konduktivitas

2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau
menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah
jenis LCD M1632. LCDM1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2
baris dengan konsumsi daya rendah. M1632 adalah merupakan modul LCD
dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Kegunaan LCD
banyak

sekali

dalam

perancangan

suatu

sistem

dengan

menggunakan

mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor,
menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler.

Universitas Sumatera Utara

16

interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan
dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode
ASCII yang ditampilkan sepanjang 8 bit dikirim ke LCD secara 4 atau 8 bit pada
satu waktu. Jika mode 4 bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk
membuat sepenuhnya 8 bit (pertama dikirim 4 bit MSB lalu 4 bit LSB dengan
pulsa clock EN setiap nibblenya). Gambar 2.8 berikut adalah contoh LCD (16×2)
yang umum digunakan :

Gambar 2.8 LCD

Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller
mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset
EN ke kondisi high (1) dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan
R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap,
EN harus diset ke 0 dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD),
dan set EN kembali ke high (1). Ketika jalur RS berada dalam kondisi low (0),
data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi
khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high
atau 1, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar.
Misal, untuk menampilkan huruf pada layar maka RS harus diset ke 1.
Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data
bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high (1), maka
program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan
hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan
instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W

Universitas Sumatera Utara

17

selalu diset ke 0. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang
dipilih pengguna), mereka dinamakan DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6
dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4 atau 8 bit merupakan 2 mode
operasi primer.
Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi
merupakan hal yang paling penting. Mode 8 bit sangat baik digunakan ketika
kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal
tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit
minimal hanya membutuhkan 7 bit (3 pin untuk kontrol, 4 untuk data). Aplikasi
dengan LCD dapat dibuat dengan mudah dan waktu yang singkat, mengingat
koneksi parallel yang cukup mudah antara kontroller dan LCD.(Setiawan, 2011)

2.4 Relay dan Pompa
Relay adalah sebuah saklar yang digunakan untuk

menghubungkan atau

memutuskan aliran listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus
tertentu pada koilnya. Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan tetapi
relay dapat mempunyai kontak. Pada dasarnya, kontruksi dari relay terdiri dari
lilitan kawat (koil) yang dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapat
aliran arus, inti besi lunak kontak menghasilkan medan magnet dan menarik
switch kontak. Switch kontak mengalami gaya listrik magnet sehingga berpindah
posisi kekutub lain atau terlepas dari kutub asalnya.
Keadaan ini akan bertahan selama arus mengalir pada kumparan relay.
Dan relay akan kembali ke posisi semula (normal), bila tidak ada lagi arus yang
mengalir padanya. Posisi normal relay tergantung pada jenis relay yang
digunakan. Biasanya kontak yang akan berhubung saat relay bekerja sering
disebut Normally Open (NO), sedangkan kontak yang membuka saat relay bekerja
disebut Normally Close (NC). (Djiteng. 2006)
Pompa adalah suatu alat pengangkut untuk memindahkan zat cair dari
suatu tempat ke tempat lain dengan memberikan gaya tekan terhadap zat yang
akan dipindahkan,seperti misalnya pemindahan crude oil dari tanki penambungan
bahan baku yang akan dialirkan ke kolom Destilasi. Pada dasarnya gaya tekan
yang diberikan untuk mengatasi friksi yang timbul karena mengalirnya cairan di

Universitas Sumatera Utara

18

dalam pipa saluran karena beda evevasi (ketinggian) dan adanya tekanan yang
harus dilawan.
Perpindahan zat cair dapat terjadi menurut ara horizontal maupun vertical,
seperti zat cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan
berupa gesekan dan turbulensi, sedangkan zat. Pada zat cair dengan perpindahan
ke arah vertical, hambatan yang timbul terdiri dari hambatan-hambatan yang
diakibatkan dengan adanya perbedaan tinggi antara permukaan isap (suction) dan
permukaan tekan (discharge).
http://id.weirminerals.com/industries/mine_dewatering.aspx

2.5 Bluetooth HC-05
Bluetooth adalah protokol komunikasi wireless yang bekerja pada frekuensi radio
2.4 GHz untuk pertukaran data pada perangkat bergerak seperti PDA, laptop, HP,
dan lain-lain1. Salah satu hasil contoh modul Bluetooth yang paling banyak
digunakan adalah tipe HC-05. modul Bluetooth HC-05 merupakan salah satu
modul Bluetooth yang dapat ditemukan dipasaran dengan harga yang relatif
murah. Modul Bluetooth HC-05 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin
konektor memiliki fungsi yang berbeda - beda. Untuk gambar module bluetooth
dapat dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini:

Gambar 2.9 Modul Bluetooth HC-05
Modul Bluetooth HC-05 dengan supply tegangan sebesar 3,3 V ke pin 12 modul
Bluetooth sebagai VCC. Pin 1 pada modul Bluetooth sebagai transmitter.
kemudian pin 2 pada Bluetooth sebagai receiver.
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/TIK/Cara.Kerja.Bluetooth/semu
a.html

Universitas Sumatera Utara

19

Berikut merupakan konfigurasi pin bluetoooth HC-05 ditunjukkan pada gambar
2.10 dibawah ini:

Gambar 2.10 Konfigurasi Pin HC-05
(Sumber: https://mbed.org/users/edodm85/notebook/HC-05-bluetooth)

Konfigurasi pin modul Bluetooth HC-05 dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 Konfigurasi pin Module Bluetooth CH-05

(Sumber:http://diytech.net/2012/03/07/dalam-beberapa-aplikasi-atau-disain)

Module Bluetooth HC-05 merupakan module Bluetooth yang bisa menjadi slave
ataupun master hal ini dibuktikan dengan bisa memberikan notifikasi untuk
melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang
melakukan pairing ke module Bluetooth CH-05.
Untuk mengeset perangkat Bluetooth dibutuhkan perintah-perintah AT
Command yang mana perintah AT Command tersebut akan di respon oleh

Universitas Sumatera Utara

20

perangkat Bluetooth jika modul Bluetooth tidak dalam keadaan terkoneksi dengan
perangkat lain. Table 2.2 dibawah adalah table AT Command Module Bluetooth
CH-05. Keterangan AT Command Module Bluetooth CH-05 dapat dilihat pada
tabel 2.5 berikut:

Tabel 2.5 AT Command Module Bluetooth CH-05

(Sumber: http://diytech.net/2013/10/09/mengenal-bluetooth-modul-hc-05-1)

2.6 Tangki Bahan Bakar
Pada pembuatan alat ini dimana menggunakan tabung sebagai miniature pada
tangki bahan bakar. Menghitung volume tabung secara matematis:
Rumus Volume Tabung :
V = Luas Alas Tabung (L) x Tinggi (h)

(2.1)

dimana :
Luas Alas Tabung (L) = Luas Lingkaran = πr2 x t
π = 3,14 (22/7)
r= jari-jari Lingkaran

Gambar 2.11 Penampang Tabung

Universitas Sumatera Utara