Kemajuan Jepang pada Zaman Meiji

BAB II
GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI

2.1 Geografi Jepang
Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur,
tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara
astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan 128°BT – 179°BT. Luas
negara ini sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000
jiwa. Berdasarkan indikator tersebut, rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar
323 jiwa/km².
Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 4 buah pulau besar dan
beribu pulau-pulau kecil, pulau-pulau besar tersebut adalah: Hokkaido, Honshu,
Shikoku, dan Kyushu. Pulau-pulau tersebut terdiri dari daerah pegunungan yang
langsung menghadap ke lautan pasifik sebelah timur dan laut Jepang di sebelah
barat.
Iklim daerah Jepang sebelah timur sangat berbeda dengan iklim daerah
Jepang sebelah barat. Sebelah timur menghadap lautan pasifik oleh karena itu
mempunyai karateristik pantai yang curam dan berkelok-kelok. Dan Jepang
sebelah timur ini mendapatkan angin laut yang hangat dari lautan pasifik sehingga
apabila salju turun maka segera akan mencair, oleh karena itu tidak dapat
ditemukan lapangan ski. Berbeda dengan Jepang bagian barat yang mempunyai

karateristik pantai yang landai atau didapati pantai pasir. Kemudian karena angin

4
Universitas Sumatera Utara

darat yang dingin dari daratan Asia (tairiku) berhembus, sehingga cuaca dingin
yang berkelanjutan mengakibatkan salju tidak segera mencair sehingga tumpukan
salju dapat bertahan lama, dan mengakibatkan banyak ditemukan lapangan ski.
Daerah Jepang yang dapat di tempati sebagai tempat tinggal dan difungsikan
dalam kegiatan ekonomi hanya 1/5 dari wilayah daratan.
Geografi mempengaruhi kehidupan masyarakat Jepang, karena geografi
menentukan apa pekerjaan masyarakat, apa makanan, pakaian, dan seperti apa
rumah atau tempat tinggal masyarakat itu sendiri. Jepang adalah sebuah bangsa di
mana geografinya terletak di daerah subtropis bagian utara belahan bumi, oleh
karena itu mengenal 4 musim yaitu musim panas (natsu/夏) dan musim dingin
(fuyu/冬) yang diantarai musim gugur (aki/秋) dan musim semi (haru/春).

2.2 Sejarah Jepang pada zaman Meiji
Jepang merupakan negara asia khususnya Asia Timur pertama yang
berhasil mensejajarkan diri dari negara-negara barat dalam bidang industri,

militer, maupun pertambangan. Kemajuan Jepang dalam berbagai aspek
kehidupan erat kaitannya dengan para pemimpin mereka salah satunya Meiji.
Seorang kaisar yang dikenal dengan nama Meiji Tenno merupakan seorang kaisar
Jepang yang berhasil mengubah kehidupan masyarakat Jepang yang awalnya
tertutup menjadi maju dengan cepat. Restorasi Meiji berarti pemulihan, di
dalamnya terkandung untuk pembangunan dan pembaruan.

5
Universitas Sumatera Utara

Sebelum era Meiji disebut dengan era shogun tokugawa karena yang
menjalankan pemerintahan Jepang adalah keluarga tokugawa dengan cara diktator
dan turun temurun selama 264 tahun (1603-1867). Pada tahun 1549 datanglah
seorang penyebar agama Kristen ke negara Jepang bernama Franciscus Xaverius.
Ia menyebarkan agama Kristen tanpa hambatan dan bahkan didukung oleh
penguasa yang ada di Jepang, baik penguasa pusat maupun penguasa di daerah.
Karena itu agama Kristen meluas dengan cepat. Semakin hari ajaran Kristen yang
bertolak belakang dengan sistem feudal yang dianut rakyat Jepang pun semakin
banyak. Hal ini sangat merisaukan para pemimpin penguasa Jepang sehingga
akhirnya Tokugawa mengeluarkan peraturan yang melarang agama Kristen masuk

ke negara Jepang. Hingga akhirnya timbul pemberontakan di daerah Shimabara
yang dikenal sebagai pemberontakan Shimabara No Ran. Hal ini menyebabkan
Tokugawa menutup Jepang dari pengaruh luar. Ini dikenal dengan sebutan negara
tertutup (sakoku).
Pada tahun 1853 Komodor Mathew C. Perry dari Amerika Serikat yang
ingin mengadakan hubungan dengan Jepang. Pemerintah feudal Jepang meminta
waktu 1 tahun untuk mempertimbangkan hal tersebut. Tahun berikutnya Perry
kembali meminta jawaban, pemerintah Jepang tidak dapat berbuat apa-apa karena
ancaman kekuatan meriam dan akhirnya menyerah. Akhirnya Tokugawa
menyadari tidak dapat lagi mempertahankan kekuasaannya dan setuju untuk
mengembalikan kekuasaan pada kaisar. Ini merupakan awal restorasi Meiji.
Restorasi ini menandai modernisasi pada negara Jepang di berbagai bidang.
Pada 8 November 1867 Shogun terakhir meletakan jabatan dan
menyerahkan kekuasaan pada kaisar. Namun delapan bulan sebelum shogun
6
Universitas Sumatera Utara

meletakan jabatan kaisar Komei meninggal dunia (3 Februari 1867 M), sebagai
penggantinya ialah kaisar Mutsuhito yang pada penyerahan kembali kekuasaan
baru berumur 14 tahun. Setelah kaisar Meiji naik tahta, ibukota Jepang

dipindahkan dari Kyoto ke Yedo dan namanya diubah menjadi Tokyo (26
November 1868). Restorasi yang dijalankan Meiji Tenno meliputi bidang politik,
ekonomi, pendidikan, militer serta industri dan teknologi juga berkembang pada
zaman ini. Terjadinya restorasi Meiji dalam segala bidang memberikan dampak
yang besar, Jepang menjadi negara kuat dan modern yang sejajar dengan negaranegara barat.

2.3 Masyarakat dan Pekerjaan pada zaman Meiji
Bersamaan dengan cita-cita dari restorasi Meiji, pengaruh barat perlahan
mempengaruhi tatanan hidup dari masyarakat Jepang. Karena kuatnya dorongan
dari restorasi Meiji menyebabkan banyaknya penyerapan dari budaya barat yang
disesuaikan dengan budaya Jepang. Perubahan kehidupan masyarakat Jepang
terlihat pada masyarakat kota, mereka sudah menyerap budaya Eropa.
Modernisasi pada zaman Meiji terus dilakukan, pemerintah menetapkan
sistem pendidikan dimana masyarakat yang memiliki pekerjaan dan status macam
apapun dapat mengikuti pendidikan. Pemerintah Meiji pun mengirimkan banyak
ahli mahasiswa ke negara-negara Eropa dan Amerika dan mengundang banyak
ahli teknik dari negara-negara barat. Kebudayaan barat yang maju pun diadopsi
oleh pemerintah. Memotong rambut kuncir menjadi pendek dan memakai pakaian
ala barat telah menjadi gaya hidup baru. Gaya hidup baru mencakup ilmu


7
Universitas Sumatera Utara

pengetahuan, pendidikan, sandang, pangan, papan, dan lainnya adalah kebudayaan
barat yang baru semakin lama semakin diterima masyarakat dan disebut istilah
Bunmei Kaika (masa peradapan dan pencerahan).
Penduduk Jepang pada zaman restorasi Meiji berjumlah sekitar 34 juta
jiwa. Setelah itu penduduk bertambah secara pesat setelah adanya larangan
pertumbuhan penduduk oleh Tokugawa dihapuskan. Pada tahun 1945 penduduk
Jepang berjumlah 72 juta mencapai 80 juta jiwa pada tahun 1948. Hal itu sebagai
akibat dari baby boom dan kembalinya tentara-tentara dan orang lain ke tanah air
yang sebelumnya berada diluar negeri.
Adanya

kesadaran

tentang

kepadatan


penduduk

itu

berakibat

mengurangnya kelahiran anak secara cepat setelah baby boom sesudah perang.
Jepang dengan jumlah penduduknya sekarang menempati urutan ketujuh diantara
negara-negara diseluruh dunia. Jika daerah-daerah pegunungan Jepang dihitung
secara tersendiri maka kepadatan penduduk di daerah-daerah pegunungan itu jauh
lebih tinggi daripada di negeri-negeri Eropa Barat. Jepang masih merupakan
negeri yang terlalu padat penduduknya.
Di antara orang-orang yang mendapatkan pekerjaan dengan memperoleh
penghasilan memadai pada zaman restorasi Meiji, 80% atau lebih bekerja di
bidang pertanian, dan hanya 10% lebih sedikit bekerja dibidang perdagangan dan
industri. Semudah itu meskipun jumlah absolut penduduk daerah pertanian tidak
berkurang, pertambahan penduduk mengalir ke industri lainnya, dengan akibat
terjadinya penurunan proporsi penduduk yang bekerja di bidang pertanian setiap
tahun.


8
Universitas Sumatera Utara

Masyarakat di Jepang mencapai perkembangan penuh selama masa
pertumbuhan ekonomi sesudah perang. Ditandai dengan ekonomi yang sangat
maju dan konsumsi massa, kelas pegawai dan buruh kasar telah meningkat sangat
besar, bersamaan dengan penurunan tingkat pengusaha mandiri dan pekerja
keluarga. Perbedaan-perbedaan antara pegawai dengan buruh kasar telah
berkurang semenjak perang. Kedua golongan itu tidak ada yang mempunyai
harapan untuk memperoleh jaminan sosial jangka panjang, tetapi keduanya
mempunyai penghasilan yang cukup untuk membiayai konsumsi secara besarbesaran dalam masyarakat industri maju.
Kebanyakan keluarga petani mempunyai pekerjaan lain selain pertanian
dan keluarga-keluarga perkotaan dengan perusahaan-perusahaan kecil juga
bekerja sebagai buruh ditempat lain.

2.4 Teknologi dan Industri pada zaman Meiji
Standar kemajuan suatu bangsa biasa dilihat dari berkembang dan majunya
teknologi yang mereka ciptakan. Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni
yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur terorganisasi
yang pada dasarnya merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan

manusia sehingga dapat menjadi sumber

daya cara baru untuk menciptakan

kekayaan melalui peningkatan produktivitas.
Jepang memiliki sejarah panjang dalam perkembangan teknologi dan
industrialisasi yang membawa pengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan negara tersebut. Perpaduan antara riset dan penerapan
9
Universitas Sumatera Utara

teknologi mampu mengubah negara yang sebelumnya hancur karena kekalahan di
perang dunia kedua, menjadi salah satu negara maju dengan pendapatan tertinggi
di dunia (high-income country).
Berbicara mengenai teknologi, faktor ini diyakini menjadi elemen penting
dalam era globalisasi dan peningkatan daya saing. Teknologi juga dipercaya
memiliki peran utama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dalam konteks Jepang, awal perkembangan teknologi dan industralisasi di
negara ini dimulai sejak adanya restorasi Meiji (meiji restoration) pada era 18681912. Era Meiji juga dikenal sebagai awal modernisasi Jepang. Era ini menjadi
tonggak transformasi Jepang dari negara feudal menuju negara industri.

Adapun tujuan-tujuan pemerintahan Meiji antara lain sebagai berikut:


Industrialisasi atau modernisasi perekonomian.



Modernisasi sistem politik



Modernisasi politik

Di samping itu, Jepang juga mengadopsi berbagai kebudayaan barat, baik dalam
hal busana (fashion), menu makanan, hiburan, serta tarian/dansa. Dengan tetap
mempertahankan jati diri bangsa Jepang itu sendiri sehingga tidak semuanya
ditiru dari luar tetapi mengambil ilmu-ilmu yang diperlukan saja dalam mencapai
modernisasi negaranya.
Seperti halnya pada bidang teknologi, Jepang mampu mengkombinasikan
unsur-unsur tradisional dan barat dalam kebudayaannya sendiri yang modern.

Faktor utama yang memungkinkan Jepang untuk memadukan berbagai teknologi
adalah keterbukaan struktur intern perusahaannya. Pada perusahaan Jepang

10
Universitas Sumatera Utara

terjalin komunikasi hubungan kerja antara orang-orang dari berbagai keahlian dan
dari berbagai bagian terjalin sangat lancar. Sebagai contoh mobil Jepang sekarang
sangat terkenal di Amerika Serikat dengan pemakaian bensin yang hemat
dibandingkan dengan mobil-mobil Amerika model besar, dikerjakan dengan
keterampilan sangat teliti, serta harga yang murah dibandingkan harga di pasaran
Amerika.

Perkembangan teknologi Jepang berawal dari sains dan ilmu

pengetahuan yang didapatkan melalui usaha kerasnya mempelajari ilmu
pengetahuan negara-negara barat tanpa mengubah budaya Jepang itu sendiri.
Industri modern Jepang yang berusaha memajukan mekanisme di bidang industri
pemintalan sutra, dan industri lainnya, ditandai dengan diimpornya benang katun
dan benang sutera ke Amerika, Korea dan Cina.

Jepang berusaha bekerja keras untuk meningkatkan hasil produksi
terutama hasil produksi the dan sutera. Kedua jenis ini sangat laku di luar negeri.
Tujuannya untuk memperoleh devisa sebanyak mungkin. Dengan devisa itu dibeli
mesin-mesin modern untuk modernisasi perusahaan teh, sutera kemudian industri.
Saat itu Jepang belum dapat melayani mesin-mesin yang modern maka dari itu
didatangkan ahli teknik dari luar negeri. Setelah bangsa Jepang sudah mampu
mengoperasikan mesin-mesin tersebut, para ahli teknik didatangkan dari luar
negeri dipulangkan.
Pada tahun 1901, Jepang selesai membangun pabrik besi baja pertama
yang dikelola pemerintah sehingga terbentuklah dasar dari perkembangan industri
berat seperti industri baja dan industri pembuatan kapal, serta mesin-mesin
industri. Perkembangan pada bidang industri tersebut membuat Jepang menjadi
negara industri besar dengan menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat

11
Universitas Sumatera Utara

sebagai negara industri besar di dunia. Produk-produk tersebut meliputi produk
mainan, barang elektronik, mobil/otomotif, obat-obatan/bahan kimia, tekstil,
bahan makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, serta alat
transportasi. Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil
industri otomotif terbesar dunia. Dalam waktu kurang dari 50 tahun sesudah
restorasi Meiji, negara Jepang maju pesat dan tumbuh menjadi negara yang setaraf
dengan negara-negara Eropa Barat.

12
Universitas Sumatera Utara