Studi Tentang Menentukan Kemurnian Minyak Atsiri Berdasarkan Spektrum Fluoresensi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Identifikasi bahan

baik yang berupa bahan alam atau sintetik perlu

diketahui secara kualitatif dan kuantitatif untuk dapat digunakan diberbagai
bidang seperti industri kimia, industri farmasi dan untuk bahan penelitian. Sebagai
langkah awal untuk mengetahui kandungan–kandungan tersebut adalah dengan
mengisolasi dengan pemisahan kromatografi.
Langkah selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi dan menganalisa
komponen-komponen yang telah terpisah tersebut. Cara identifikasi yang sering
digunakan adalah biasanya secara proses kimia atau dilakukan dengan
spektroskofi UV dengan metode spektroskofi serapan. Metode identifikasi diatas
dirasa kurang cepat dan kurang praktis. Untuk itu diusulkan suatu cara baru yang
dapat mengatasi permasalahan diatas, yaitu identifikasi berdasarkan analisa
spectrum fluoresensi yang diemisikan oleh molekul akibat disinari dalam daerah
uv-visible (Bisman, 2008).
Ada beberapa keuntungan identifikasi berdasarkan pengamatan spectrum

fluorisensi antara lain adalah : simpel dan cepat dan biaya relatif murah. Selain itu
permasalahan jika menggunakan Absorptiometry adalah pengamatan untuk
multicomponent, dimana kemungkinan dua komponen yang berbeda menyerap
panjang gelombang yang sama, sehingga spectrum kedua bahan tersebut tak
dapat dipisahkan, sedangkan berdasarkan fluorometer sinyal fluorisensi dari kedua
komponen tersebut tetap dapat dipisahkan (Virleenda, 2011).
Identifikasi molekul organik terutama komponen hasil pemisahan secara
kromatografi adalah suatu hal yang sangat penting dan menentukan. Oleh karena
itu teknik identifikasi dirasa perlu ditingkatkan kualitasnya baik dari segi
kecepatan, keakuratan dan biaya perlu ditekan seminimal mungkin. Identifikasi
yang sering digunakan kebanyakan dengan proses reaksi kimia atau menggunakan
spektrofotometer dengan metode spektroskopi serapan. Seperti yang telah

Universitas Sumatera Utara

diuraikan pada latar belakang banyak kelemahan yang ditemukan pada teknik
identifikasi diatas.
Sejak tahun 1925 bila disinari dengan lampu mercury. Pada era itu secara
sederhana untuk mengetahui keaslian minyak zaitun dari pencemaran dilihat dari
warna sinyal fluoresensi yang di pancarkan. Metode yang digunakan adalah bila

minyak zaitun masih asli (Virgin Olive Oil) maka sinyal fluoresensi memberikan
spektrum warna kuning ke oranye telah diketahui bahwa kemampuan minyak
zaitun (Olive Oil) memancarkan radiasi fluoresensi sebaliknya jika tidak asli
memberikan spektrum warna putih ke biru muda. Namun cara ini kemudian
digantikan dengan menggunakan kromatografi gas dan analisis dengan spectrum
absorbansi (Dahlan, 2011).
Dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini
maka analisa dengan pengamatan spectrum fluoresensi dapat dilakukan dengan
cepat dan praktis dengan bantuan peralatan yang serba modern.
Ada beberapa

keuntungan

analisis

dan identifikasi berdasarkan

pengamatan spectrum fluorisensi dibandingkan dengan spectrum absorbansi(
Hitachi, 2011) antara lain adalah :



Sensitivity (kepekaan), Deteksi dengan fluorometer jauh lebih peka
dibandingkan dengan spectrophotometer.



Wide concentration range, fluorometry dapat digunakan diatas 3 sampai 6
dekade konsentrasi tanpa modifikasi cell sampel.



Simplicity and speed, fluorometry adalah suatu teknik analisis yang realtif
sederhana. Kepekaan fluorometry menyebabkan hamper menyediakan
persiapan sehingga selain sederhana tetapi juga mempercepat analisa.



Low cost, bahan reaksi dan instrumentasi dengan fluorometer memerlukan
biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik analisa lain.
Selain itu permasalahan jika menggunakan Absorpticmetry adalah


pengamatan untuk multi-component, dimana kemungkinan dua komponen yang
berbeda menyerap panjang gelombang yang sama, sehingga kedua bahan tersebut
tak dapat dipisahkan, sedangkan pada fluorometer sinyal fluorisensi dari kedua
komponen tersebut tetap dapat dipisahkan.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan itu, timbul pemikiran untuk melakukan STUDI TENTANG
MENENTUKAN KEMURNIAN MINYAK ATSIRI BERDASARKAN
SPEKTRUM FLUORESENSI.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang di atas, maka untuk
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah dapat
dibuat studi tentang menentukan kemurnian minyak atsiri berdasarkan spektrum
fluoresensi.

1.3. Batasan Masalah
Studi tentang menentukan kemurnian minyak atsiri berdasarkan spektrum

fluoresensi.

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan kemurnian minyak atsiri berdasarkan spektrum fluoresensi
2. Mengetahui kemurnian sampel minyak atsiri dengan melakukan
identifikasi bahan berdasarkan domain panjang gelombang pada spektrum
fluoresensi

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.

Memberikan sumbangan pengetahuan untuk mahasiswa yang mencakup
penerapan spektrometer sinar tampak di bidang fisika dan kimia,
khususnya di bidang spektroskopi fluoresensi

2.


Memberikan tambahan informasi pada analisis spektroskopi fluoresensi

3.

Memberikan sumbangan metode untuk menentukan kemurnian minyak.

Universitas Sumatera Utara