Pembangunan Sistem E-Learning Tingkat SMP Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Data
Adapun beberapa konsep dasar tentang data adalah sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Data

Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk
(1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera
diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data adalah fakta yang sudah
ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media.
(Gultom et al, 2005).
Definisi dari kata data adalah suatu istilah majemuk dari datum yang berarti
fakta atau bagian dari kata yang mengandung arti, yang berhubungan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata angka-angka, huruf-huruf
atau simbol-simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau situasi. Jelasnya
data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kegunaan data
adalah sebagai bahan dasar yang objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan

keputusan. Dalam kaitannya dengan pengolahan data dengan computer,

Universitas Sumatera Utara

8

pengertian data dapat dibatasi pada fakta-fakta yang dapat direkam. Dalam setiap
pengolahan data, data merupakan sumber informasi yang dapat dihasilkan.
2.1.2 Pengolahan Data

Kegiatan pengolahan data pada umumnya dapat di kelompokkan dalam beberapa
tahap, sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan Data (Data Collection) yaitu kegiatan mengumpulkan dokumen
sebagai sumber data yang diperlukan sebagai bahan masukan dalam menghasilkan
informasi sesuai dengan yang dikehendaki.

2. Pengelompokkan data
Pengelompokkan Data (Data Classifying) yaitu dimaksudkan untuk memberi arti
tertentu atau untuk memudahkan pengolahan data antara lain dengan cara

mengelompokkan data berdasarkan jumlah tertentu atau berdasarkan ciri-ciri/sifatsifat atau keadaan tertentu.

3. Data editing
Data Editing adalah untuk melakukan pemeriksaan kondisi dari dokumen, apakah
cukup jelas dan bisa dibaca untuk dilakukan pemindahan data kedalam media
penyimpanan.
1. Mungkin juga dilakukan pemilihan dokumen (sorting).
2. Perhitungan angka-angka yang ada untuk keperluan pengolahan nanti.

Universitas Sumatera Utara

9

3. Dalam tahap Editing Data ini penting dilakukan adalah pemberian tanda
elemenelemen

data yang akan direkam sehingga memudahkan para petugas

perekaman.


4. Perekaman data
Perekaman Data, dokumen yang telah diedit dipindahkan (direkam) ke dalam
media penyimpanan data dengan menggunakan alat perekam data.

5. Pengolahan data
Pengolahan Data, setelah data dipindahkan ke dalam media penyimpanan, barulah
data ini bisa diproses oleh komputer. Maka dengan aturan rumusan dan bahasa
tertentu yang dimengerti oleh komputer, komputer dapat melakukan pengolahan
data untuk menghasilkan laporan/informasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan
yang diinginkan.

6. Distribusi data
Distribusi Data. Distribusi yaitu tahap kegiatan untuk membagikan informasi
kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan yang direncanakan.

7. Pemeliharaan data
Pemeliharaan Data (Maintenance). Setelah selesai diproses, data harus kita
simpan dan pelihara. Yang dipelihara bukan hanya data hasil perekam saja, tetapi

Universitas Sumatera Utara


10

sumber dokumennya pun harus kita simpan dengan baik, karena suatu waktu
mungkin diperlukan kembali.

2.1.3 Perancangan Database

Proses perancangan database, terlepas dari masalah yang ditangani, dibagi
menjadi 3 tahapan:
1. Perancangan database secara konseptual;
Perancangan database secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model
yang masih bersifat konsep.

2. Perancangan database secara logis;
Perancangan database secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model
konseptual ke model database yang dipakai (model relasional, hirarkis, atau
jaringan). Namun sebagaimana halnya perancangan database secara konseptual,
perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang akan di pakai. Itulah sebabnya
perancangan database secara logis terkadang disebut pemetaan model data.


3. Perancangan database secara fisis.
Perancangan database secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan
perancangan database yang bersifat logis menjadi database fisis yang tersimpan
dalam media penyimpan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai).

Universitas Sumatera Utara

11

2.1.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk
menggambarkan aliran data informasi dan transformasi (proses) dari data dimulai
dari pemasukan data sampai menghasilkan keluaran (output) data. Adapun
simbol-simbol dari Dari Flow Diagram yaitu :

Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD
No
1


Gambar

Nama
Kesatuan Luar
(External entity)

Fungsi
Merupakan
luar

Kesatuan

(entity)

di

lingkungan luar sistem
yang akan memberikan
input atau menerima

output dari sistem.
2

Proses (Process)

kegiatan

dari

hasil

suatu arus data yang
masuk dalam proses
untuk dihasilkan arus
data yang akan keluar
atau untuk mengubah
input menjadi output.

Universitas Sumatera Utara


12

3

Aliran Data

Data mengalir melalui

(Data Flow)

sistem,

dimulai

dengan

sebagian

input dan
4


Penyimpanan

Data disimpan untuk

Data

keperluan berikutnya.

( Data Storage
)

2.1.5 Flowchart

Flowchart

adalah

sekumpulan


simbol-simbol

yang

menunjukkan

atau

menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir, jadi
flowchart juga digunakan untuk menggambarkan urutan langkah-langkah
pekerjaan di suatu algoritma. Penjelasan arti dari lambang-lambang flowchart
dapat didefinisikan seperti tabel berikut :

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart
No.
1

Simbol

Fungs

Terminator, untuk memulai dan mengakhiri
suatu

2

Process, suatu simbol

yang menunjukkan

setiap

Universitas Sumatera Utara

13

3

Data, untuk memasukkan data maupun
menunjukkan

4

Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan

5

beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan
Preparation, suatu simbol untuk menyediakan
tempat-

6

Connector, merupakan

simbol

untuk masuk

dan
7

Off-page Connector, merupakan simbol untuk
masuk

8

Arus atau flow, prosedur yang dapat dilakukan dari
atas

9

ke bawah, bawah ke atas, dari kiri ke kanan atau
Document, merupakan simbol untuk data yang
berbentuk

10

Informasi
Predefined Process, untuk menyatakan
sekumpulan

11

Display, untuk output yang ditujukan suatu
device,

12

Magnetic disk, untuk menyimpan data

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Universitas Sumatera Utara

14

Sistem infomasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen
yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memroses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan
keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memroses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan. (Jogiyanto, 2000).

2.2.2 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (Kadir, 1999) terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan
dalam pengembangan sistem, yaitu :

1. Tahapan Studi Kelayakan
Pada tahapan studi kelayakan, identifikasi terhadap kebutuhan sistem baru mulai
dilakukan. Identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru
yang dikehendaki oleh manajemen (yang selama ini belum terpenuhi), tetapi juga

Universitas Sumatera Utara

15

harus memperhatikan kebutuhan pada sistem yang sudah ada, baik sistem manual
maupun sistem otomasi. (Kadir, 1999).

2. Tahapan Rencana Pendahuluan
Pada rencana pendahuluan menentukan lingkup proyek atau sistem yang akan
ditangani. Hal ini digunakan untuk mementukan jadwal proyek. Adapun lingkup
sistem yang ditangani dijabarkan dalam bentuk DFD konteks (atau sering disebut
juga diagram konteks). DFD (Data Flow Diagram) sering diterjemahkan menjadi
diagram aliran data. DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk
mendokumentasikan proses dalam sistem. (Kadir, 1999).

3. Tahapan Analisis Sistem
Pada tahapan analisis sistem, analis sistem (orang yang bertanggung jawab
terhadap pengembangan sistem secara menyeluruh) sering berdialog dengan
pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan pengguna. Pengumpulan
kebutuhan pengguna biasa dilakukan melalui wawancara, observasi, dan
kuesioner. (Kadir, 1999).

4. Tahapan Perancangan sistem
Tahapan perancangan sistem dibagi menjadi dua bagian:
1. perancangan database, dan
2. perancangan proses.

Universitas Sumatera Utara

16

Perancangan database merupakan langkah untuk menentukan database yang
diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Rancangan yang lain
berupa rancangan laporan. Suatu aplikasi umumnya melibatkan banyak laporan,
dan tentu saja macam laporan sangat ditentukan oleh kebutuhan pengguna. (Kadir,
1999).

5. Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan implementasi sistem mencakup pengkodean program, pengujian
program, pemasangan program, dan juga pelatihan kepada pengguna. (Kadir,
1999).

2.3 HTML (Hypertext Markup Language)

2.3.1 Pendahuluan HTML

HTML atau yang memiliki kepanjangan Hypertext Markup Language adalah
script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita lewat
internet. HTML sendiri adalah suatu dokumen teks biasa yang mudah dimengerti
dibanding bahasa pemrograman lainnya, dan karena bentuknya itu maka HTML
dapat dibaca oleh berbagai platform seperti: Windows, Linux, Macintosh. Kata
“Markup Language“ pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda
tertentu dalam skrip HTML dimana kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar,
dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukan pada elemen HTML.
(Sidik&Husni, 2007)

Universitas Sumatera Utara

17

2.3.2 Bagian-bagian HTML

HTML terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya sebagai penanda suatu
kelompok perintah tertentu, misalnya kelompok perintah form yang ditandai
dengan kode , judul dengan dan sebagainya. Untuk lebih lanjut
mengenai bagian-bagian HTML perhatikan skema dibawah ini :





… isi dari halaman web …



Keterangan:
1. Dokumen HTML selalu diawali dengan tanda tag pembuka dan
diakhiri dengan tag penutup .
2. Pada elemen head , dapat kita sisipkan kode-kode untuk menuliskan
keterangan tentang dokumen HTML, atau dapat juga kita sisipkan scripts
pemograman web seperti JavaScript, VBScripts, atau CSS untuk menambah
daya tarik pada situs yang kita buat agar lebih menarik dan dinamis.
3. Elemen berisi tag-tag untuk isi atau layout tampilan pada
situs, seperti : , , , , . Tag adalah

Universitas Sumatera Utara

18

kode-kode yang digunakan untuk mem_setting dokumen HTML. Secara garis
besar bentuk umum tag adalah sebagai berikut :
TEKS
Namun ada juga tag yang tidak perlu ada tag penutup seperti , ,
, dan lain-lain sebagainya.

2.4 Pengenalan PHP (Personal Home Page)

PHP singkatan dari PHP HyperText Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa
Script Server-Side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen
HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
PHP merupakan Software Open Source yang disebarkan dan dilesensikan
secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya
http://www.php.net.

Pengguna

dapat

mengubah

Soure

Code

dan

mendistribusikannya secara bebas serta diedarkan secara gratis.
PHP diciptakan pertama kali oleh Ramus Lerdorf pada tahun 1994.
Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa
saja pengunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang
pendukung Open Source. Oleh karena itu, Rasmus mengeluarkan Personal Home
Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan
meluncurkan PHP 2.0.

Universitas Sumatera Utara

19

Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam Website di dunia.
Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Surasaki,
Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead berkerja sama
untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998 PHP 3.0
dikeluarkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000
dikeluarkan PHP 4.0.
Tahun 2004 bulan juli dirilis PHP 5 dengan inti Zend Engine 2.0. PHP 5
adalah versi PHP terbaru yang mendukung penuh object-oriented programming
(OOP), integrasi XML, mendukung semua eksistensi terbaru MySQL,
pengembangan web service dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan
lainnya dibandingkan dengan versi sebelumnya PHP 4.0.
Sejak PHP 5 keluar eksistensi SQLite sudah langsung tersedia dalam PHP.
SQLite

adalah

Embeddable

mesin

database

SQL

yang

tidak

hanya

mengharuskkan client terkoneksi ke sebuah database server misalnya MySQL.
2.4.1 Kelebihan dan Kelemahan PHP

PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP
difokuskan pada pembuatan Script Server-Side, yang bisa melakukan apa saja
yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,
menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta
menerima cookies, bahkan lebih dari pada kemampuan CGI.
PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix,
Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web
Server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal

Universitas Sumatera Utara

20

Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers dan masih banyak lainnya. PHP
tidak hanya terbatas pada hasil keluaran HTML (HyperText Markup Languages).
PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar,
filePDF, dan movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML
dan XML lainnya. Fitur-fitur yang banyak dapat diandalkan oleh PHP adalah
dukungannya terhadap banyak databas.

Adapun kelemahan PHP adalah :
1. Tidak ideal untuk pengembangan skala besar.
2. Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logik dengan baik (walau
penggunaan template dapat memperbaikinya).
3. PHP memiliki kelemahan security tertentu apabila programmer tidak jeli
dalam melakukan pemrograman dan kurang memperhatikan isu dan
konfigurasi PHP.

2.4.2 Penggabungan Script PHP dan HTML

Bahasa pemrograman PHP dapat digabungkan dengan HTML dengan terlebih
dahulu memberikan tanda tag buka dilanjutkan dengan tanda tanya (). Ada dua tipe
pengabungan PHP dam HTML yaitu:

Universitas Sumatera Utara

21

1. Embedded Script
Embedded script adalah script PHP yang disisipkan di antara tag-tag dokumen
HTML. Embedded script menempatkan PHP sebagai bagian dari HTML. Contoh
penulisan Embedded Script dapat dilihat di bawah ini:


Embedeed Script






2. Non-Embedded Script
Non-Embedded Script adalah script atau program PHP murni. Termasuk tag
HTML yang disisipkan dalam script PHP. Non-Embedded Script menempatkan
bagian HTML sebagai bagian dari script PHP. Contoh penulisan Non-Embedded
Script dapat dilihat dibawah ini :


2.4.3 Fungsi PHP dan MySQL

Adapun fungsi PHP untuk mengakses MySQL yang biasa digunakan diantaranya
adalah:
a. mysql_connect()
Fungsi mysql_connect adalah untuk menghubungkan PHP dengan
database MySQL. Format fungsinya adalah: mysql_connect (string
hostname, sting username, string password);

b. mysql_select_db
Setelah

terhubung

ke

database

MySQL

dengan

menggunakan

mysql_connect, langkah selanjutnya adalah memilih database yang akan
digunakan. Fungsi mysql_select_db digunakan untuk memilih database.
Format fungsinya adalah: mysql_select_db (string database, koneksi);

c. mysql_query
Dalam database MySQL, perintah untuk melakukan transaksi ialah
perintah SQL. Sebutan untuk mengirim perintah SQL dinamakan query.

Universitas Sumatera Utara

23

Query memberi perintah kepada database untuk melakukan apa yang
dikehendaki. Format fungsinya adalah: int mysql_query(string query,
int [link_identifier]);

d. mysql_num_rows
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk menghitung jumlah baris yang
dikenai

oleh

proses

SQL.

Format

fungsinya

adalah:

int

mysql_num_rows(int result);

e. mysql_fetch_array
Fungsi ini berkaitan dengan menampilkan data. Untuk menampilkan data,
digunakan fungsi mysql_fetch_array. Dengan fungsi ini, hasil query
ditampung dalam bentuk array. Format fungsinya adalah: Array
mysql_fetch_array(int result, int [result_type]);

2.5 MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong kedalam DBMS yang bersifat Open
Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source (kode yang
dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executablenya atau
kode yang dijalankan secara langsung dalam sistem operasi dan bisa diperoleh
dengan cara mendownload di internet secara gratis (Ramadhan Arief et al, 2005).

Universitas Sumatera Utara

24

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). Sehingga istilah seperti tabel, baris, dan kolom tetap digunakan dalam
MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung satu beberapa tabel, tabel
terdiri dari sejumlah baris dan kolom. Dalam konteks bahasa SQL, pada
umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan
struktur dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data (row atau record) yang
berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut sebagai
instance dari data sedangkan kolom sering disebut sebagai attributes atau field
(Sutarman, 2003).

2.6 E-Learning

E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari
elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet.
2.6.1 Pengenalan e-Learning

Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak
pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang.
Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin

Universitas Sumatera Utara

25

E. Hartley (Hartley, 2001) yang menyatakan, “e-Learning merupakan suatu jenis
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer
lain”.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001]
menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa e-Learning adalah sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer
standalone.
Perkembangan e-Learning dari masa ke masa berdasarkan pendapat Cross
(2002) adalah seperti di bawah:
a.CBT (Computer Based Training)
Era 1990 dimana mulai bermunculan aplikasi e-Learning yang berjalan dalam PC
standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk
tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau
AVI. Perusahaan perangkat lunak Macromedia mengeluarkan tool pengembangan
bernama Authorware, sedangkan Asymetrix (sekarang bernama Click2learn) juga
mengembangkan perangkat lunak bernama Toolbook.

b. LMS (Learning Management System)
Seiring dengan perkembangan teknologi internet di dunia pada tahun 1997,
masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan Internet. Disinilah muncul sebutan

Universitas Sumatera Utara

26

Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS. Perkembangan
LMS yang semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah
interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard. Standard yang
muncul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry
CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

c. Aplikasi e-Learning Bebasis Web
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata
menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi juga
semakin kaya dengan berpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard, berukuran kecil
dan stabil.
E-learning

merupakan

bentuk

pembelajaran

konvensional

yang

dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu elearning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem
pendidikan konvensional. Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning
bukan

untuk

mengganti,

melainkan

memperkuat

model

pembelajaran

konvensional.

2.6.2 Kategori e-Learning

Ada dua kategorisasi yang digunakan dalam e-learning, yaitu tipe e-learning
berdasarkan interaksi dengan sistem dan kategorisasi dengan framework 4-tier
Model dari IBM.

Universitas Sumatera Utara

27

1. Interaksi antara Sistem dan Manusia
Ditinjau dari segi interaksi antara sistem dengan manusia maka ada tiga kategori
dasar dari e-learning, yaitu:
a. Synchronous Learning
Pada pembelajaran synchronous kondisinya mirip dengan pembelajaran
konvensional hanya saja pada e-learning hal ini tidak ditandai dengan kehadiran
secara fisik. Pada bentuk synchronous ini pendidik (instruktur), peserta didik dan
rekan-rekannya melakukan “pertemuan” secara online di internet. Melakukan
proses belajar mengajar seolah sedang berada pada ruang fisik yang sama.

b. Self-directed Learning
Pada kategori ini peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri dengan
mengakses berbagai referensi dan bahan belajar yang disediakan. Tidak ada
instruktur ataupun waktu khusus untuk berdiskusi dengan sesama peserta didik.
Masing-masing peserta

didik melakukan proses belajar sesuai

dengan

kebutuhannya.

c. Asynchronous (collaborative) Learning
Kategori ini mengkombinasikan karakteristik dari kedua kategori sebelumnya.
Peserta didik belajar secara mandiri namun tetap berkomunikasi dengan peserta
didik lainnya maupun dengan pendidik walaupun tidak harus di waktu khusus.
Penggunaan email, pada forum dapat digunakan sebagai media komunikasi dan
interaksi baik dengan pendidik maupun sesama peserta didik.

Universitas Sumatera Utara

28

2. IBM 4-Tier Learning Model
IBM 4-Tier Learning Model adalah sebuah framework untuk penerapan e-learning
di dalam sebuah organisasi. IBM sebagai salah satu perusahaan terbesar dan tertua
pada bidang teknologi informasi menerapkan framework ini pada sistem pelatihan
staf di internal perusahaan.
Pada dasarnya IBM 4-Tier Model adalah kategorisasi cara belajar yang
terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:
a. Learn from information
Pada tier ini seorang peserta didik belajar secara mandiri (self-directed)
menggunakan berbagai bahan belajar yang sesuai untuk kebutuhannya. Tier ini
sesuai untuk proses belajar mengajar yang peserta didiknya mampu melakukan
konstruksi sendiri atas pengetahuan yang dipelajarinya tanpa bantuan dari sesama
peserta didik maupun instruktur.

b. Learn from interaction
Pada tier ini peserta didik belajar secara mandiri dari berbagai bahan belajar yang
sesuai dengan kebutuhannya. Pada tier ini peserta didik juga berinteraksi secara
aktif dengan bahan belajar tersebut. Tier ini lebih banyak diterapkan pada proses
pembelajaran yang bersifat simulatif di mana peserta didik dituntut untuk selalu
“berkomunikasi” dengan bahan belajar.
c. Learn from Collaboration
Pada tier ini peserta didik menggunakan e-learning secara bersama dan terhubung
secara online dengan peserta didik lainnya serta instruktur via jaringan atau

Universitas Sumatera Utara

29

internet. Berbagai media yang bisa digunakan semacam chat room, email dan
instant message digunakan sebagai alat berkomunikasi.

d. Learn from Colocation
Tier ini sama dengan pembelajaran konvensional di mana peserta didik bertemu
satu dengan lainnya pada waktu dan ruang kelas yang sama. Para pendesain IBM
4 Tier Model meyakini bahwa tier khusus untuk pembelajaran konvensional harus
tetap ada. Hal ini didasari opini bahwa teknologi tidak akan pernah mengubah
beberapa aspek pokok dari proses pembelajaran semacam pengalaman berdiskusi
dengan sesama peserta didik dan pendidik, komunikasi non-verbal, dan adaptasi
yang lebih mudah dengan pembelajaran konvensional.

2.6.3 Membangun e-Learning

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membangun sebuah sistem elearning:
1. Menentukan Tujuan dari Sistem e-learning
Pada tahap ini pengembang sistem harus menentukan apa yang ingin dicapai
dengan adanya e-learning tersebut.
2. Memulai Sistem dalam Skala Kecil
Sebaiknya e-learning dimulai terlebih dahulu pada sebuah unit yang kecil dan
dievaluasi sepenuhnya terlebih dahulu untuk menjadi model bagi sistem
dalam skala yang lebih besar.
3. Mengkomunikasikan dengan Peserta Didik

Universitas Sumatera Utara

30

Pengembang sistem e-learning seharusnya selalu mengkomunikasikan sistem
yang sedang coba dibangun kepada peserta didik agar peserta didik
memahami tentang sistem yang dibangun dan dikembangkan maka mereka
dapat turut memberikan bantuan untuk mencapai tujuan e-learning tersebut.
4. Melakukan Evaluasi secara Kontinyu
Evaluasi terhadap sistem dan segenap aspeknya perlu dilakukan secara terus
menerus untuk menjamin keberhasilan penerapan e-learning.
5. Mengembangkan sistem dalam skala lebih besar
Setelah sistem mencapai keberhasilan dalam skala kecil maka selanjutnya
adalah mengembangkan sistem dalam skala lebih besar. Menambah jumlah
peserta didik, mata pelajaran, model evaluasi dan berbagai aspek
pembelajaran lainnya dapat dilakukan dengan mengacu model dari skala yang
lebih kecil yang telah dikembangkan sebelumnya.

2.6.4 Keterbatasan dan Keuntungan e-Learning

Dalam membangun setiap sistem tentu akan menemukan keterbatasan dan
keuntungan. Demikian juga denga sisten e-learning memiliki beberapa
keterbatasan dan keuntungan yang akan dibahas berikut ini.
1. Keterbatasan
a. Budaya
Penggunaan e-learning menuntut budaya self learning, di mana seseorang
memotivasi diri sendiri agar mau belajar. Sebaliknya, pada sebagian besar budaya
pelatihan di Indonesia, motivasi belajar lebih banyak tergantung pada pengajar.

Universitas Sumatera Utara

31

Apabila mereka tidak terbiasa menggunakan komputer, implementasi e-learning
akan memakan waktu lebih lama. (Effendi dan Zhuang, 2005)

b. Teknologi
Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut
tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga elearning tidak berjalan baik. Sebagai contoh, ada beberapa paket pelajaran elearning yang hanya dapat dijalankan di browser Explorer. Oleh karena itu,
kompatibilitas teknologi yang digunakan harus diteliti sebelum memutuskan
menggunakan suatu paket e-learning. (Effendi dan Zhuang, 2005)

c. Infrastruktur
Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband baru
ada di kota-kota besar. Akibatnya, belum semua orang atau wilayah belum dapat
merasakan e-learning dengan internet. (Effendi dan Zhuang, 2005)

2. Keuntungan
Adapun keuntungan dari penggunaan E-Learning adalah:
1. Lebih mudah mendapatkan materi atau informasi.
2. Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak.
3. Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu.
4. Dapat mengetahui materi lebih awal.
5. Melatih mahasiswa lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara