ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KEMPLANG CAP SIP PADA CV. SIP DI BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KEMPLANG
CAP SIP PADA CV. SIP DI BANDAR LAMPUNG
Oleh
Oka Tonjaya

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya memasarkan produk baik itu
berupa barang atau jasa kepada konsumen adalah kualitas produk. Hal ini menuntut
setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan pengawasan
terhadap kualitas dari produknya. Masalah yang dihadapi oleh CV Sip dalam
meningkatkan kualitas adalah masih saja terjadi kerusakan pada produknya.

Dari sample yang diambil pada setiap bulan selama tahun 2009, CV Sip
memproduksi kemplang sebanyak 1.012.300 buah kemplang dengan rata-rata
produksi perbulan sebesar 84.358,33 dan jumlah produk yang rusak sebesar 26.203
buah kemplang dengan rata-rata kerusakan perbulan sebesar 2.183,59 atau sebesar
3,22% Dari persentase kerusakan yang dialami olah CV Sip dalam proses produksi
Kemplang Cap Sip masih memiliki tingkat kerusakan yang tinggi. Hal ini tentu akan
mengurangi laba yang di peroleh perusahaan.


Oka Tonjaya

Jumlah produksi terbesar terjadi pada bulan September yaitu 102.420 buah kemplang,
dan kerusakan terbesar juga terjadi pada bulan tersebut yaitu 3.765 buah kemplang.
Pada bulan September tahun 2009, CV Sip mendapatkan banyak pesanan untuk
memproduksi kemplang untuk Hari Raya Idul Fitri namun di karenakan banyaknya
produk yang harus diproduksi dan perusahaan hanya mengandalkan pengeringan
dengan sinar matahari yang tentu saja akan dipengaruhi oleh cuaca, apa bila terjadi
hujan dan kemplang tidak dapat dijemur maka proses produksi akan terhambat
bahkan apabila proses pengeringan tidak sempurna dan kadar air pada kemplang
masih tinggi maka kemungkinan besar produk akan rusak pada saat dipanggang.

Masalah pokok dalam penulisan ini adalah: : ”Apakah penerapan pengawasan
kualitas produk kemplang yang dilakukan selama tahun 2009 telah sesuai dengan
batas kendali yang diinginkan?”. Hipotesis yang diajukan adalah : “Penerapan
pengawasan kualitas produk kemplang pada CV Sip selama tahun 2009 sudah sesuai
dengan standar kualitas yang diinginkan“.

Tujuan penulisan ini adalah untuk


mengetahui apakah proporsi kerusakan produk kemplang yang terjadi masih dalam
batas toleransi kerusakan dengan menggunakan peta kendali P (PChart).

Oka Tonjaya

Alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan
bagan kendali P (P-Chart) dan analisis kualitatif dengan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas yaitu bahan baku, mesin, dan tenaga kerja. Hasil
perhitungan menunjukan bahwa garis sentral (Control Limit) sebesar 0.0259 dengan
batas atas pengawasan (Upper Control Limit) sebesar 0.03268 dan batas bawah
pengawasan (Lower Control Limit) sebesar 0,01912. Hasil yang didapat dari analiss
peta kendali P menunjukkan bahwa tingkat kerusakan produk kemplang Cap Sip yang
terjadi masih dalam batas pengendalian atau pengawasan perusahaan, hal ini
menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Berdasarkan analisis tersebut, CV Sip perlu mengadakan evaluasi tentang
pengendalian kualitasnya, dengan mencari alternatif pengeringan lain dengan bantuan
alat seperti mesin pemanas dalam bentuk oven maupun ruang pemanas dan perlunya
perhatian pada koordinasi proses produksi dengan cara memberi pengarahan kepada
para tenaga kerja yang bersangkutan agar lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya

sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.