asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Teori Hierarki Maslaw kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan
menjadi prioritas utama yang sangat penting dari kebutuhan dasar manusia yang
harus terpenuhi (Potter & Perry, 2005).
Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh
bergantung pada oksigen dari waktu-kewaktu untuk bertahan hidup. Beberapa
jaringan, seperti otot skelet, dapat bertahan beberapa waktu tanpa oksigen melalui
Metabolisme Anaerob, sebuah proses dimana jaringan ini menyediakan energi
mereka sendiri tanpa adanya oksigen. Jaringan yang melakukan hanya
Metabolisme Aerob, prosesnya membentuk energi dengan adanya oksigen,
bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup (Potter & Perry, 2005).
Oksigenasi dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Perawat sering
kali menemukan klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigennya.
Fungsi sistem pernapasan dan jantung adalah menyuplai kebutuhan oksigen tubuh
(Potter & Perry, 2006).
Oksigen harus secara adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paru-paru,
pembuluh darah, dan jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien
beresiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan
tersebut mungkin akut, seperi pada henti jantung, atau kronik, seperti pada

penyakit emfisema. Tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
mempunyai rentang dari kondisi darurat dengan resusitasi-jantung-paru untuk
henti jantung sampai tindakan pendukung seperti pemberian oksigen pada klien
dengan penyakit paru selama berolahraga (Potter & Perry, 2005).
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya
diatas 90mmHg. Pada populaasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg. Hipertensi merupakan
penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai
1

“pembunuh

diam-diam”

karena

orang

dengan


hipertensi

sering

tidak

menampakkan gejala. Institute nasional jantung, paru dan darah memperkirakan
separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Begitu
penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan interval teratur
karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup (Brunner & Suddarth, 2002).
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi; lebih dari 90% diantara
mereka menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan
penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan
penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau
parenkhin ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan (Brunner &
Suddarth, 2002).
Hipertensi merupakan risiko morbiditas dan mortalitas prematur, yang
meningkaat sesuai dengan peningkatan sistolik dan diastolik. Laporan joint
national committee on detectiaon, evaluation, and treatment of high blood

pressure (1993) yang kelima mengeluarkan panduan baru mengenai deteksi,
evaluasi, dan penanganan hipertensi. Komite ini juga memberikan klasifikasi
tekanan darah pada individu berumur 18 tahun keatas, yang akan sangat berguna
sebagai kriteria tindak lanjut bila digunakan berdasarkan pemahaman behwa
diagnosis didasarkan pada rata-rata dua pengukuran yang dilakukan secara
terpisah. The American college of physician telah menyusun suatu algoritma yang
memaparkan srategi untuk mengukur tekanan darah pada situasi ambulatori oleh
orang awam sebagai suatu cara diagnosa hipertensi. The joint national committee
juga menyusun petunjuk untuk pemantauan tindak lanjut bagi indivudu yang
tekanan darah awalnya tinggi (Brunner & Suddarth, 2002).
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai
bertahun-tahun. Gejala, bila ada, biasanya menunjukkan adanya kerusakan
vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi
oleh pembuluh darah bersangkutan. Penyakit arteri koroner dengan angina adalah
gejala yang paling menyertai hipertensi. Hipertrofi ventrikel kiri terjadi sebagai
respon peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan
tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan

2


penigkatan beban kerja, maka dapat terjadi gagal jantung kiri. Perubahan
patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai naokturia (peningkatan
nitrogen urea darah [BUN] dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat
menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yeng termanifestasi sebagai
paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam penglihatan.
Pada penderita stroke, dan pada penderita hipertensi disertai serangan iskemik,
insiden infark otak mencapai 80% (Brunner & Suddarth, 2002).
Tekanan darah tidak konstan namun dipengaruhi oleh banyak faktor secara
kontiniu sepanjang hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah
antara lain adalah: usia, stress, medikasi, variasi diurnal dan jenis kelamin.
Ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik, yang
meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer. Efek
stimulasi simpatik menigkatkan tekanan darah. Ansietas, takut, nyeri dan stress
emosi mengakibatkan stimulis simpatik, yang meningkatkan frekuensi darah,
curah jantung dan tahanan vaskuler perifer. Efek stimulasi simpatik meningkatkan
tekanan darah (Potter & Perry, 2005).
Oleh karenanya, penulis menyadari bahwa sangat penting untuk mengetahui
kebutuhan oksigenasiuntuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, manajemen stres
untuk mencegah/ mengurangi faktor penyebab terjadinya kekambuhan tekanan
darah tinggi, dan menjaga tubuh tetap dalam keadaan homeostasis.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan keperawatan
dengan masalah Gangguan Oksigenasi pada Ny.A di lingkungan IX Kelurahan
Harjosari II kec. Medan Amplas kota Medan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi dengan
gangguan kebutuhan dasar oksigenisasi di komunitas kelurahan Harjosari
II Kec. Medan Amplas kota Medan.

3

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. A dengan masalah oksigenasi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. A dengan masalah
oksigenasi.
c. Merencanakan tindakan keperawatan pada Ny. A dengan masalah
oksigenasi.
d. Melakukan implementasi pada Ny. A dengan masalah oksigenasi.
e. Melakukan evaluasi pada Ny. A dengan masalah oksigenasi.


C. Manfaat Penulisan
1. Praktek pelayanan keperawatan.
Hasil penulisan karya tulis ilmiah yang diperoleh dapat menjadi sumber
pengetahuan dan strategi bagi keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan Oksigenasi.
2. Pendidikan keperawatan.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sangat berguna untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu yang telah
diterima selama kuliah.
3. Perawat.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bisa berguna untuk bahan ilmu untuk
perkuliahan dan praktek dalam Asuhan keperawatan.
4. Masyarakat.
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini bisa menjadi sumber pengetahuan dan
pedoman dalam masalah gangguan kebutuhan Oksigenasi dalam
masyarakat.

4


Dokumen yang terkait

asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

0 29 56

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di bajak IV barat Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

2 44 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di bajak IV barat Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di bajak IV barat Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di bajak IV barat Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

0 0 21

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di bajak IV barat Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

0 0 1

asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

0 0 7

asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

0 0 2

asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

0 0 1

asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Jln. Bajak II H Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan

0 0 24