485956982.doc 1.68MB 2015-10-12 00:17:54
i
PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PELATIHAN PEMBUATAN PAYUNG SAMAN (SAMPAH ANORGANIK)
SEBAGAI INOVASI BARU MENGURANGI PENGANGGURAN
MASYARAKAT DESA KARANGDADAP RT 02 RW 03 KECAMATAN
KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh :
1. Paryuni
(4001414018/2014)
2. Ervina Susanti (4001414034/2014)
3. Dwi Setyaningsih (8111414055/2014)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .......................................... 4
METODE PELAKSANAAN ................................................................................. 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................... 8
Lampiran 1 (Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing) ................................. 8
Lampiran 2 (Justifikasi Anggaran Kegiatan) ....................................................... 14
Lampiran 3 (Susunan Organisasi Tim) ................................................................ 17
Lampiran 4 (Surat Pernyataan Ketua Kegiatan) .................................................. 19
Lampiran 5 (Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra) ......................................... 20
Lampiran 6 (Denah Detail Lokasi Mitra Kerja) .................................................. 21
iii
iv
RINGKASAN
Pengabdian yang akan kami lakukan di desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 ,
Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas adalah Penyuluhan dan pelatihan
tentang pemanfaatan sampah anorganik sebagai bahan untuk membuat payung.
Setiap hari masyarakat di desa Karangdadap membuang sampah. Sehingga jika
dikumpulkan akan menghasilkan sampah anorganik yang banyak. Namun,
sampah tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat disekitar.
Sampah tersebut dibuang secara percuma kemudian di bakarnya. Masih banyak
juga masyarakat yang membuang sampah bercampur dengan sampah organik
sehingga jika tidak langsung dibuang akan menimbulkan pencemaran tanah.
Dengan adanya penyuluhan yang akan kami lakukan diharapkan masyarakat di
desa tersebut dapat membuang sampah secara terpisah setiap harinya agar menjadi
kebiasaan baik. Selain itu , tingkat pengangguran yang masih tinggi di desa
tersebut seperti ibu-ibu dan juga remaja perempuan seusia kami yang masih
belum memiliki pekerjaan yang tidak mempunyai kegiatan setelah menyelesaikan
aktivitas rumah tangga. Sehingga kami berinovasi untuk memberikan pembekalan
dalam pembuatan payung yang berasal dari sampah anorganik sebagai langkah
awal membuka rumah industri kecil kecilan.Langkah pertama yang kami akan
lakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan tentang pembuangan sampah
yang benar dan memberikan informasi bahwa sampah yang mereka buang
tersebut masih ada yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang
dapat bernilai ekonomis misalnya payung.Dengan adanya penyuluhan tentang
pentingnya manfaat sampah anorganik yang dapat dijadikan sebagai barang yang
bernilai ekonomis. Secara tidak langsung dengan adanya pengelolaan sampah
yang baik dan benar agar dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna juga
dapat mengurangi tingkat pencemaran tanah. Sampah anorganik adalah salah satu
Pengolahan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah satu cara
yang efektif, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis.
Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Banyumas yang membuat kami
untuk berinovasi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah tersebut
agar angka kemiskinan di daerah tersebut dapat berkurang.
Kata kunci : sampah anorganik, pengangguran, payung
iv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan sampah. Sampah plastik
menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam
kehidupan sehari hari,karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,
ringan dan stabil. Namun plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan
polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam.
Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat
pula pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah. Secara umum, plastik
memiliki densitas yang rendah, bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai
kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta ketahanan bahan
kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik juga ringan, mudah dalam perancangan,
dan biaya pembuatan murah (Ginting,2007)
Sayangnya, di balik segala kelebihan itu, limbah plastik menimbulkan
masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat
diuraikan dalam tanah. Perlu waktu berpuluh_puluh tahun untuk tanah
menguraikan limbah_limbah dari bahan plastik tersebut. Plastik adalah polimer
rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik mencakup produk
polimerisasi sintetik atau semisintetik, namun ada beberapa polimer alami yang
termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau
ekonomi ( Azizah, 2009).
Plastik merupakan bahan kemasan utama saat ini. Salah satu jenis plastik
adalah Polytehylene (PE). Polietilen dapat dibagi menurut massa jenisnya menjadi
dua jenis, yaitu: Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). LDPE mempunyai massa jenis antara 0,91-0,94 gmL 1,
separuhnya berupa kristalin (50-60%) dan memiliki titik leleh 115°C. Sedangkan
HDPE bermassa jenis lebih besar yaitu 0,95-0,97 gmL-1, dan berbentuk kristalin
(kristalinitasnya 90%) serta memiliki titik leleh di atas 127⁰C (beberapa macam
sekitar 135⁰C) (Billmeyer,1971).
Timbulan sampah terus meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk. Ironisnya, fasilitas pengelolaan sampah di hampir semua
kota di Indonesia masih terbatas. Mengiringi diundangkannya UURI No 18/2008
tentang Pengelolaan Sampah, pola lama pengelolaan sampah di Indonesia yang
berupa pengumpulanpengangkutan-pembuangan (P3) mulai bergeser ke
pemilahan-pengolahan-pemanfaatan-pembuangan residu (P4). Pergeseran
paradigma pola pengelolaan sampah tersebut berlangsung dengan cukup
signifikan di beberapa kota metropolitan, , di mana terdapat peran aktif dari Dinas
Kebersihan, yang mendapat dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
praktisi, serta program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-
2
perusahaan industri yang bernuansa penyelamatan lingkungan. Padmi (2006)
yatakan sampah yang tidak terkelola oleh Pemerintah ditangani oleh penduduk
dengan cara dibakar (35%), dikubur (7.5%), dikompos (1.6%), atau dengan cara
lainnya (15.9%) ( Coki,2005)
Sebagai contoh dapat dilihat jumlah orang miskin di Kabupaten Banyumas
dari tahun ke tahun yang mengalami perubahan, sebagai berikut: (1)Pada tahun
2003 mencapai 440.320 orang atau 27,06 % dari total penduduk; (2) Pada tahun
2004 mencapai 325.200 orang atau 21,47 % dari total penduduk; (3) Pada tahun
2005 mencapai 442.480 orang atau 26,58 % dari total penduduk. (4) Pada tahun
2006 mencapai 640.584 orang atau 42,00 % dari total penduduk; (5) Pada tahun
2007 mencapai 579.462 orang atau 38,00 % dari total penduduk yang mencapai
1.524.901 orang. Kemiskinan itulah dampak utama dari pengangguran. (Sumber:
Biro Statistika, 10 Januari 2008).
Penduduk Kabupaten Banyumas pada akhir tahun 2013 berjumlah
1.605.579 orang, yang terdiri dari 802.316 laki-laki dan 803.263 perempuan. Dari
jumlah tersebut terlihat 3 kecamatan yang merupakan urutan teratas jumlah
penduduknya yaitu Cilongok (113.187 orang), Ajibarang (92.612 orang), dan
Sokaraja (80.763 orang). Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling
sedikit adalah Purwojati dengan jumlah 31.414 orang. DenganPencari kerja yang
terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kab. Banyumas tahun 2013 sebanyak 16.674
jiwa dan yang belum ditempatkan sebesar 4.146 jiwa. Jika dilihat dari kelompok
umur pencari kerja produktif pada kelompok umur 25-29 tahun yakni sebesar
2.136 jiwa atau sekitar 12,81 persen (Kabupaten Banyumas Dalam Angka,2014)
Jumlah kepala keluarga pada tahun 2015 desa Karangdadap Rt 02 Rw 03
Kecamatan kalibagor berjumlah 80 yang datanya bersumber BPS Kabupaten
Banyumas. Dengan jumlah warga adalah 200 orang, dan pekerjaan rata-rata di
desa tersebut sebagian besar sebagai pedagang dan juga petani. Dan rata-rata inuibu di desa tersebut banyak yang menganggur atupun tidak mempunyai aktivitas
setalah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga selesai. Tingginya jumlah
pengangguran tersebut juga menjadi salah satu keprihatinan yang ada di dalam
diri kami untuk dapat berinovasi membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang
masih mengganggur agar memiliki kegiatan . Dengan adanya pengelolaan sampah
yang baik dan benar agar dapat bermanfaat menjadi barang yang bernilai
ekonomis dalam masyarakat.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan manfaat sampah anorganik plastik yang dapat
bernilai ekonomis, yang selama ini kurang adanya perhatian oleh masyarakat di
desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas?
3
2. Bagaimana cara mengolah sampah anorganik yang belum dimanfaatkan
menjadi bahan pokok dalam pembuatan payung ?
1.3 TUJUAN
Dalam pelatihan pemanfaatan sampah anorganik untuk pembuatan
payung di desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas ini,
tujuan yang kami harapkan adalah
1. Mengetahui manfaat sampah anorganik, yang selama ini kurang adanya
perhatian oleh masyarakat sehingga mereka memiliki kemampuan dan
kemauan untuk membuat payung Saman dari sampah anorganik plastik dapat
meningkatkan nilai ekonomis di masyarakat tersebut.
2. Mengetahui cara pengolahan sampah anorganik yang belum dimanfaatkan
dengan baik menjadi bahan pokok dalam pembuatan payung.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil yang kami harapkan dari kegiatan “PELATIHAN PEMBUATAN
PAYUNG SAMAN (SAMPAH ANORGANIK) SEBAGAI INOVASI BARU
MENGURANGI
PENGANGGURAN
MASYARAKAT
DESA
KARANGDADAP RT 02 RW 03 KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN
BANYUMAS” adalah terciptanya produk PAYUNG SAMAN (Sampah
Anorganik) sebagai salah satu cara alternatif dalam memanfaatkan sampah
anorganik berupa plastik yang bisa bernilai ekonomis dan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor Kabupaten
Banyumas tersebut. Sehingga masyarakat mengetahui akan manfaat dan
pentingnya pengelolaan sampah anorganik yang bisa bermanfaat apabila diolah
dengan baik dan benar. Selain itu, dengan pengolahan sampah yang baik dan
benar dapat mengurangi pencemaran tanah karena sampah anorganik berupa
plastik sulit terurai dalam tanah.
1.5 KEGUNAAN
Berdasarkan uraian yang kami sampaikan diatas, kegunaan dari kegitan ini
diantaranya adalah:
1. Bagi Pemerintah
a. Memberikan dukungan kepada masyarakat umum untuk memanfaatkan
sampah yang dapat menimbulkan pencemaran tanah menjadi suatu barang
yang bernilai ekonomis.
b. Memberikan partisipasi kepada pemerintah dengan adanya rumah industri
kecil kreatif.
c. Memberikan bantuan dan dukungan seperlunya serta sosialisasi menyeluruh
tentang perlunya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
2. Bagi Masyarakat
4
a. Memberikan pengetahuan baru tentang sampah sangat melimpah agar dapat
dimanfaatkan, yaitu payung Saman.
b. Melatih masyarakat untuk membuat payung dari sampah anorganik berupa
plastik.
c. Melatih dan membiasakan masyarakat untuk kreatif dan peka terhadap
lingkungan sekitar.
d. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
3. Bagi Akademisi
a. Memberikan informasi tentang sampah anorganik yang dapat bernilai
ekonomis
b. Sebagai sarana pembelajaran berwirausaha yang berkelanjutan sehingga
dapat sebagai modal memasuki dunia pasca dunia kampus
5
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat di desa Karangdadap Rt02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas khususnya ibu-ibu rumah tanggga dan remaja perempuan
yang belum memiliki pekerjaan adalah sasaran yang tepat untuk pelatihan
kegiatan ini, karena ibu-ibu rumah tangga suka memasak, berkreasi dan memiliki
waktu luang serta remaja perempuan yang ulet dan tekun. Sasaran kami tentunya
kepada masyarakat menengah dan menengah kebawah agar mereka dapat
melakukan usaha dengan memanfaatkan sampah-sampah di lingkungan sekitar
yang dapat mencemari tanah menjadi suatu produk berupa barang yaitu paying
yang berasal dari sampah anorganik plastik. Langkah dan cara pemanfaatanya pun
sangat mudah dan dapat dilakukan secara kontinyu karena menyenangkan,
sebagai pengisi waktu luang.Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu-ibu dan
remaja perempuan yang ada di daerah tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga dan
remaja perempuan yang tidak memiliki profesi tetap. Dalam penyuluhan kali ini
kami akan memilih desa Karangdadap Rt02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas sebagai lapangan pelaksanaan pelatihan. Alasan kami
memilih melakukan pelatihan di daerah ini karena dari pengetahuan kami
masyarakat di daerah tersebut suka dengan hal-hal yang baru, mau kalau diajak
untuk mengikuti perkumpulan (PKK), sehingga memudahkan kami dalam
melakukan pelatihan dan pembinaan.
6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan pelatihan pembuatan payung Saman (Sampah
anorganik) sebagai inovasi baru untuk mengurangi pencemaran tanah dan dapat
bernilai ekonomis sehingga mengurangi jumlah pengangguran bagi masyarakat
desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas untuk
ibu-ibu rumah tangga, remaja perempuan yang masih belum memiliki pekerjaan
dan masyarakat desa adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan, kami akan mempersiapkan segala hal dan keperluan
yang berkaitan dalam program ini. Mulai dari pembuatan proposal, pengajuan
proposal dan bimbingan kepada dosen pembimbing serta menyiapkan
perlengkapan dan peralatan. Menentukan desa/daerah yang paling cocok untuk
kami lakukan pelatihan. Mengumpulkan masyarakat dalam sebuah forum dan
bekerja sama dengan perangkat desa.
2. Kegiatan Sosialisasi
Pada tahap sosialisasi ini kami memberikan sosialisasi tentang cara
pengelolaan sampah yang benar agar dapat dimanfaatkan menjadi barang yang
berguna dan bernilai ekonomis serta mengurangi tingkat pencemaran tanah.
2. Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan ini kami melakukan pelatihan kepada
masyarakat desa yang telah kami pilih. Kemudian kami akan memberikan
pelatihan tentang cara pembuatan payung Saman (Sampah Anorganik).
Berikut ini adalah cara pembuatan payung Saman (Sampah Anorganik):
1. Pengumpulan sampah.
2. Pemisahan sampah anorganik.
3. Pencucian sampah anorganik berupa plastik agar bersih
4. Mengeringkan sampah plastik yang telah dicuci bersih.
5. Setelah kering, plastik tersebut dipotong-potong.
6. Pemisahan jenis limbah plastik misal detergen, sabun cuci, dll.
7. Mengukur setiap lebar pada kerangka payung untuk menentukan berapa
banyak bungkus sachet yang dibutuhkan.
8. Potong sesuai pola sebanyak 8 kali, masing-masing pola dijahit hingga
berbentuk kerudung payung.
9. Lapisi dengan kain vuring.
10. Pasang pola yang telah dilapisi kain vuring ke kerangka payung.
11. Agar payung lebih kuat, di bagian tengah setiap kerangka dijahit dengan
benang.
12. Pengecekan barang jadi agar bisa tahu mana yang layak jual atau tidak.
13. Pengemasan barang jadi dan pengepakan.
7
3. Hasil Kegiatan dan Monitoring
Setelah masyarakat desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
kabupaten Banyumas mengetahui dan mahir membuat payung dari sampah
anorganik berupa plastik secara mandiri, produksi bisa diteruskan dan
dikembangkan dalam skala industri rumah tangga dan produk bisa dipasarkan
secara luas.
4. Evaluasi dan Monitoring
Selama kegiatan pelatihan dan masa produksi kami melakukan
pembimbingan, dan pendampingan untuk memantau jalannya pelatihan dan
pembuatan Payung Saman. Setelah kegiatan pelatihan pembuatan Payung Saman
selesai kami melakukan evaluasi, monitoring dan pengawasan untuk mengetahui
perkembangan pasca pelatihan selesai agar keberlanjutan dari program pelatihan
bisa terus berlangsung secara konsisten.
8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
No Jenis Pengeluaran
1.
Bahan Penunjang
2.
Bahan Habis Pakai
3.
Perjalanan
4.
Lainnya
Jumlah
Biaya
Rp 2.901.000
Rp 4.685.000
Rp 2.901.000
Rp 1.160.000
Rp 11.647.000
4.2 JADWAL KEGIATAN
I
II
III
IV
V
Jenis
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
dan
Perijinan
Program
Pengadaan
Perlengkapa
n
Tahap
Sosialisasi
Praktik dan
Pelatihan
Pembuatan
Payung
Saman
Pemasaran
Produk
Tahap
Evaluasi
9
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, T. 2005.Studi Timbulan, Komposisi, dan Karakteristik Sampah Non
Domestik Kota Bukittinggi. Tugas Akhir. Padang : Teknik Lingkungan
Universitas Andalas.
Bachriansyah, S.1997. Identifikasi Plastik. Makalah Pelatihan Teknologi
Pengemasan Industri Makanan dan Minuman, Departemen Perindustrian
dan Perdagangan : Bogor
Billmeyer. B. 1971. Textbook Of Polymer Science.
Biro Pusat Statistik.2008. Keadaan Angkatan Kerja Indonesia Berbagai Edisi.
Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Coki. A. Syahwier. 2005. Realitas Makroekonomi: Pertumbuhan Ekonomi dan
Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan vol.1 no. 1, 2005.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ginting, perdana,2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah. Yrama
Widya, Bandung Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-03-3242-1994
tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman, Badan Standar
Nasional ( BSN ).
Prijanto, Eko. 2014. Banyumas Dalam Angka. Banyumas : Badan Pusat Statistika
Kabupaten Banyumas
10
11
12
13
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap
Indah urwatin Wusqo, S.Pd.,M.Pd.
2. Jenis Kelamin
Perempuan
3. NIDN
0016038601
4. NIP
198603162012122001
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 16 Maret 1986
6. E-mail
[email protected]
7. Nomor HP
085643577698
B. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama perguruan Tinggi UNNES
Bidang Ilmu
Pendidikan Kimia
Tahun Masuk-Lulus
2004-2009
Judul
Komparasi Hasil Belajar
Skripsi/Thesis/Disertasi Kimia Antara Siswa Yang
Menerima
Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe
Student
Teams
Achievement
Division
(STAD) dengan Guided
Discovery Inquiry (GDI)
Menggunakan Pendekatan
Student Centered Learning
Pokok
Bahasan
Laju
Reaksi Kelas XI SMA
Negeri 11 Semarang
Nama
Dra. Saptorini M.Pi
Pembimbing/Promotor Drs. Eko Budi Santoso,
M.Si
S-2
S-3
UNNES
Pendidikan IPA
2009-2011
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
IPA
Terpadu
Menggunakan
Inquiry Based
on Laboratory
Activities
melalui Lesson
Study
Prof. Dr. Sri
Mulyani
ES,M.Pd
Prof.
Dr.
Supartono, M.S
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan Judul Artikel Ilmiah
ilmiah/Seminar
1.
Seminar Nasional PENGEMBANGAN
lesson Study
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
IPA
TERPADU MENGGUNAKAN
Waktu
dan
Tempat
29
Oktober
2011
Gedung
C7
lantai 3 FIS
14
2.
3.
4
5
INQUIRY
BASED
ON Unnes, Kampus
LABORATORY
ACTIVITIES Sekaran,
MELALUI LESSON STUDY
GunungpatiSemarang
Seminar Nasional PENGEMBANGAN
27 April 2013
Pendidikan IPA IV PERANGKAT
Gedung
C7
PEMBELAJARAN
IPA lantai 3 FIS
TERPADU
TEMA Unnes, Kampus
“BAGAIMANA TERJADINYA Sekaran,
HUJAN
ES?”
UNTUK GunungpatiMELATIH KETERAMPILAN Semarang
PROSES SAINS SISWA
Seminar Nasional Penerapan
Pembelajaran 26 April 2013
IPA V
Biochemistry Project Inquiry Gedung
C7
sebagai Upaya Meningkatkan lantai 3 FIS
Pemahaman materi Biokimia Unnes, Kampus
dan Mengembangkan Scientific Sekaran,
Skill Mahasiswa Calon Guru GunungpatiSemarang
IPA
International
conference
mathematics,
science,
education
The Integration Of Conventional
on Biotechnology Material
In
Science Entrepreneurship (SEP)
and Course Through Project Based
Learning (PjBL) Model To
Emerge
Student’s
Entrepreuneurship Skill
Seminar Nasional Biochemistry Project Inquiry
ALFA III
(BPI) Sebagai Salah Satu
Assessment
Alternatif
Praktikum Biokimia
19-21
September 2014
Patra
Jasa
Semarang
Convention
Hotel
6
Desember
2014
Gedung
D4
lantai 3
Kampus
Sekaran,
GunungpatiSemarang
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Mesin Jahit
Menjahit
sampah
anorganik
plastik
Tong sampah
Tempat
pembuanga
n sampah
Menyewa Camera Dokumenta
Digital
si Kegiatan
Harga
Satuan
(Rp)
Rp
2.151.000
Jumlah (p)
25
Rp 20.000
Rp 500.000
5 kali
Rp 50.000
Rp 250.000
1
Sub Total
Rp 2.901.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
utama 10 meter -
Sampah
Anorganik
Bahan
payung
Vuring
Bahan
Pembuatan
payung
Sebagi
Ganggang
payung
Pengemasan
payung
Tahap
Sosialisasi
Program
Pelatihan
Pembuatan
Payung Saman
Tahap
Sosialisasi
Program
Kayu
Pengemasan
Konsumsi Peserta
Konsumsi Peserta
Konsumsi
Pelaksana
Rp 2.151.000
Jumlah (Rp)
-
25 meter
Rp 20.000
Rp 500.000
30
Rp 10.000
Rp 300.000
25 buah
Rp 7.000
Rp 175.000
15 orang
Rp 25.000
Rp 375.000
15 orang
x 4 kali
Rp 25.000
Rp 1.500.000
3 orang
Rp 70.000
Rp 70.000
17
Konsumsi
Pelaksana
Penggandaan
materi sosialisasi
dan pelatihan
Pelatihan
Pembuatan
Payung Saman
Print Warna
Spanduk
pamflet
dan Menginformas
ikan
pentingnya
memanfaatkan
sampah
Sewa
tempat Tempat
pertemuan
sosialisasi dan
pelaksanaan
3 orang x
4 kali
Rp 25.000
Rp 300.000
15 lembar
Rp 1000
Rp 15.000
1
Rp 350.000
Rp 350.000
5 kali
Rp 220.000
Rp 1.100.000
Sub Total
3. Perjalanan
Material
SemarangBanyumas
SemarangBanyumas
SemarangBanyumas
Penginapan
Sub Total
4. Lain-lain
Material
Pamflet
Banner
Pembuatan
Laporan
Plakat
Rp 4.685.000
Justifikasi
Pemakaian
Perizinan 1
Kuantitas
Sosialisasi
Pelaksanaan
Justifikasi
Pemakaian
Print Warna
Kenangkenangan
untuk mitra
kerja
Jumlah (Rp)
3 orang
Harga
Satuan (Rp)
Rp 120.000
3 orang
Rp 120.000
Rp 360.000
3 orang x
3 kali
9
Rp 120.000
Rp 1.200.000
Rp 109.000
Rp 981.000
Rp 2.901.000
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Rp 1000
Jumlah (Rp)
Rp 100.000
Rp 500.000
Rp 350.000
Rp 110.000
Rp 110.000
200
lembar
5 buah
1 buah
Rp 360.000
Rp 200.000
18
Sub Total
Total Keseluruhan
Rp 1.160.000
Rp 11.647.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(Jam/Minggu)
15
jam / Membimbing
minggu
dan melakukan
pemantauan
pelaksanaan
kegiatan PKMM
1.
Indah
Urwatin
Wusqo,
S.Pd.,M.Pd.
Dosen
Jurusan IPA
Terpadu
2.
Paryuni/
Pendidikan
4001414018 IPA
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Mengkoordinas
i anggota untuk
menyusun
proposal,
sebagai
Koordinator
lapangan
1
dalam kegiatan
sosialisasi dan
evaluasi
program dan
melakukan
konsultasi
kepada dosen
pembimbing
3.
Ervina
Susanti/
40014140
Pendidikan
IPA
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Sebagai
komando
lapangan
2
dalam kegiatan
praktek
pembuatan
payung Saman
4.
Dwi
Setyaningsi
h/81114140
55
Ilmu
Hukum
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Meminta
sejumlah data
di Kelurahan
dan melakukan
komunikasi
dengan mitra
20
serta
menkondisikan
masyarakat
21
22
23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
DENAH LOKASI PKM-M
TIMUR
Purbalingga
selatan
SELATAN
UTARA
Pabrik gula
kalibagor
BARAT
Banyumas
RITA
PASARAYA
PURWOKERTO
SMP N 1
Kalibagor
PUSKESMAS
KALIBAGOR
SD N
Karangdadap
Desa
Karangdadap
Rt 02 Rw 03
LOKASI
SASARAN
PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PELATIHAN PEMBUATAN PAYUNG SAMAN (SAMPAH ANORGANIK)
SEBAGAI INOVASI BARU MENGURANGI PENGANGGURAN
MASYARAKAT DESA KARANGDADAP RT 02 RW 03 KECAMATAN
KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh :
1. Paryuni
(4001414018/2014)
2. Ervina Susanti (4001414034/2014)
3. Dwi Setyaningsih (8111414055/2014)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .......................................... 4
METODE PELAKSANAAN ................................................................................. 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................... 8
Lampiran 1 (Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing) ................................. 8
Lampiran 2 (Justifikasi Anggaran Kegiatan) ....................................................... 14
Lampiran 3 (Susunan Organisasi Tim) ................................................................ 17
Lampiran 4 (Surat Pernyataan Ketua Kegiatan) .................................................. 19
Lampiran 5 (Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra) ......................................... 20
Lampiran 6 (Denah Detail Lokasi Mitra Kerja) .................................................. 21
iii
iv
RINGKASAN
Pengabdian yang akan kami lakukan di desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 ,
Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas adalah Penyuluhan dan pelatihan
tentang pemanfaatan sampah anorganik sebagai bahan untuk membuat payung.
Setiap hari masyarakat di desa Karangdadap membuang sampah. Sehingga jika
dikumpulkan akan menghasilkan sampah anorganik yang banyak. Namun,
sampah tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat disekitar.
Sampah tersebut dibuang secara percuma kemudian di bakarnya. Masih banyak
juga masyarakat yang membuang sampah bercampur dengan sampah organik
sehingga jika tidak langsung dibuang akan menimbulkan pencemaran tanah.
Dengan adanya penyuluhan yang akan kami lakukan diharapkan masyarakat di
desa tersebut dapat membuang sampah secara terpisah setiap harinya agar menjadi
kebiasaan baik. Selain itu , tingkat pengangguran yang masih tinggi di desa
tersebut seperti ibu-ibu dan juga remaja perempuan seusia kami yang masih
belum memiliki pekerjaan yang tidak mempunyai kegiatan setelah menyelesaikan
aktivitas rumah tangga. Sehingga kami berinovasi untuk memberikan pembekalan
dalam pembuatan payung yang berasal dari sampah anorganik sebagai langkah
awal membuka rumah industri kecil kecilan.Langkah pertama yang kami akan
lakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan tentang pembuangan sampah
yang benar dan memberikan informasi bahwa sampah yang mereka buang
tersebut masih ada yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang
dapat bernilai ekonomis misalnya payung.Dengan adanya penyuluhan tentang
pentingnya manfaat sampah anorganik yang dapat dijadikan sebagai barang yang
bernilai ekonomis. Secara tidak langsung dengan adanya pengelolaan sampah
yang baik dan benar agar dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna juga
dapat mengurangi tingkat pencemaran tanah. Sampah anorganik adalah salah satu
Pengolahan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah satu cara
yang efektif, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis.
Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Banyumas yang membuat kami
untuk berinovasi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah tersebut
agar angka kemiskinan di daerah tersebut dapat berkurang.
Kata kunci : sampah anorganik, pengangguran, payung
iv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan sampah. Sampah plastik
menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam
kehidupan sehari hari,karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,
ringan dan stabil. Namun plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan
polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam.
Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat
pula pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah. Secara umum, plastik
memiliki densitas yang rendah, bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai
kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta ketahanan bahan
kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik juga ringan, mudah dalam perancangan,
dan biaya pembuatan murah (Ginting,2007)
Sayangnya, di balik segala kelebihan itu, limbah plastik menimbulkan
masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat
diuraikan dalam tanah. Perlu waktu berpuluh_puluh tahun untuk tanah
menguraikan limbah_limbah dari bahan plastik tersebut. Plastik adalah polimer
rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik mencakup produk
polimerisasi sintetik atau semisintetik, namun ada beberapa polimer alami yang
termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau
ekonomi ( Azizah, 2009).
Plastik merupakan bahan kemasan utama saat ini. Salah satu jenis plastik
adalah Polytehylene (PE). Polietilen dapat dibagi menurut massa jenisnya menjadi
dua jenis, yaitu: Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). LDPE mempunyai massa jenis antara 0,91-0,94 gmL 1,
separuhnya berupa kristalin (50-60%) dan memiliki titik leleh 115°C. Sedangkan
HDPE bermassa jenis lebih besar yaitu 0,95-0,97 gmL-1, dan berbentuk kristalin
(kristalinitasnya 90%) serta memiliki titik leleh di atas 127⁰C (beberapa macam
sekitar 135⁰C) (Billmeyer,1971).
Timbulan sampah terus meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk. Ironisnya, fasilitas pengelolaan sampah di hampir semua
kota di Indonesia masih terbatas. Mengiringi diundangkannya UURI No 18/2008
tentang Pengelolaan Sampah, pola lama pengelolaan sampah di Indonesia yang
berupa pengumpulanpengangkutan-pembuangan (P3) mulai bergeser ke
pemilahan-pengolahan-pemanfaatan-pembuangan residu (P4). Pergeseran
paradigma pola pengelolaan sampah tersebut berlangsung dengan cukup
signifikan di beberapa kota metropolitan, , di mana terdapat peran aktif dari Dinas
Kebersihan, yang mendapat dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
praktisi, serta program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-
2
perusahaan industri yang bernuansa penyelamatan lingkungan. Padmi (2006)
yatakan sampah yang tidak terkelola oleh Pemerintah ditangani oleh penduduk
dengan cara dibakar (35%), dikubur (7.5%), dikompos (1.6%), atau dengan cara
lainnya (15.9%) ( Coki,2005)
Sebagai contoh dapat dilihat jumlah orang miskin di Kabupaten Banyumas
dari tahun ke tahun yang mengalami perubahan, sebagai berikut: (1)Pada tahun
2003 mencapai 440.320 orang atau 27,06 % dari total penduduk; (2) Pada tahun
2004 mencapai 325.200 orang atau 21,47 % dari total penduduk; (3) Pada tahun
2005 mencapai 442.480 orang atau 26,58 % dari total penduduk. (4) Pada tahun
2006 mencapai 640.584 orang atau 42,00 % dari total penduduk; (5) Pada tahun
2007 mencapai 579.462 orang atau 38,00 % dari total penduduk yang mencapai
1.524.901 orang. Kemiskinan itulah dampak utama dari pengangguran. (Sumber:
Biro Statistika, 10 Januari 2008).
Penduduk Kabupaten Banyumas pada akhir tahun 2013 berjumlah
1.605.579 orang, yang terdiri dari 802.316 laki-laki dan 803.263 perempuan. Dari
jumlah tersebut terlihat 3 kecamatan yang merupakan urutan teratas jumlah
penduduknya yaitu Cilongok (113.187 orang), Ajibarang (92.612 orang), dan
Sokaraja (80.763 orang). Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling
sedikit adalah Purwojati dengan jumlah 31.414 orang. DenganPencari kerja yang
terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kab. Banyumas tahun 2013 sebanyak 16.674
jiwa dan yang belum ditempatkan sebesar 4.146 jiwa. Jika dilihat dari kelompok
umur pencari kerja produktif pada kelompok umur 25-29 tahun yakni sebesar
2.136 jiwa atau sekitar 12,81 persen (Kabupaten Banyumas Dalam Angka,2014)
Jumlah kepala keluarga pada tahun 2015 desa Karangdadap Rt 02 Rw 03
Kecamatan kalibagor berjumlah 80 yang datanya bersumber BPS Kabupaten
Banyumas. Dengan jumlah warga adalah 200 orang, dan pekerjaan rata-rata di
desa tersebut sebagian besar sebagai pedagang dan juga petani. Dan rata-rata inuibu di desa tersebut banyak yang menganggur atupun tidak mempunyai aktivitas
setalah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga selesai. Tingginya jumlah
pengangguran tersebut juga menjadi salah satu keprihatinan yang ada di dalam
diri kami untuk dapat berinovasi membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang
masih mengganggur agar memiliki kegiatan . Dengan adanya pengelolaan sampah
yang baik dan benar agar dapat bermanfaat menjadi barang yang bernilai
ekonomis dalam masyarakat.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan manfaat sampah anorganik plastik yang dapat
bernilai ekonomis, yang selama ini kurang adanya perhatian oleh masyarakat di
desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas?
3
2. Bagaimana cara mengolah sampah anorganik yang belum dimanfaatkan
menjadi bahan pokok dalam pembuatan payung ?
1.3 TUJUAN
Dalam pelatihan pemanfaatan sampah anorganik untuk pembuatan
payung di desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas ini,
tujuan yang kami harapkan adalah
1. Mengetahui manfaat sampah anorganik, yang selama ini kurang adanya
perhatian oleh masyarakat sehingga mereka memiliki kemampuan dan
kemauan untuk membuat payung Saman dari sampah anorganik plastik dapat
meningkatkan nilai ekonomis di masyarakat tersebut.
2. Mengetahui cara pengolahan sampah anorganik yang belum dimanfaatkan
dengan baik menjadi bahan pokok dalam pembuatan payung.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil yang kami harapkan dari kegiatan “PELATIHAN PEMBUATAN
PAYUNG SAMAN (SAMPAH ANORGANIK) SEBAGAI INOVASI BARU
MENGURANGI
PENGANGGURAN
MASYARAKAT
DESA
KARANGDADAP RT 02 RW 03 KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN
BANYUMAS” adalah terciptanya produk PAYUNG SAMAN (Sampah
Anorganik) sebagai salah satu cara alternatif dalam memanfaatkan sampah
anorganik berupa plastik yang bisa bernilai ekonomis dan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor Kabupaten
Banyumas tersebut. Sehingga masyarakat mengetahui akan manfaat dan
pentingnya pengelolaan sampah anorganik yang bisa bermanfaat apabila diolah
dengan baik dan benar. Selain itu, dengan pengolahan sampah yang baik dan
benar dapat mengurangi pencemaran tanah karena sampah anorganik berupa
plastik sulit terurai dalam tanah.
1.5 KEGUNAAN
Berdasarkan uraian yang kami sampaikan diatas, kegunaan dari kegitan ini
diantaranya adalah:
1. Bagi Pemerintah
a. Memberikan dukungan kepada masyarakat umum untuk memanfaatkan
sampah yang dapat menimbulkan pencemaran tanah menjadi suatu barang
yang bernilai ekonomis.
b. Memberikan partisipasi kepada pemerintah dengan adanya rumah industri
kecil kreatif.
c. Memberikan bantuan dan dukungan seperlunya serta sosialisasi menyeluruh
tentang perlunya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
2. Bagi Masyarakat
4
a. Memberikan pengetahuan baru tentang sampah sangat melimpah agar dapat
dimanfaatkan, yaitu payung Saman.
b. Melatih masyarakat untuk membuat payung dari sampah anorganik berupa
plastik.
c. Melatih dan membiasakan masyarakat untuk kreatif dan peka terhadap
lingkungan sekitar.
d. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
3. Bagi Akademisi
a. Memberikan informasi tentang sampah anorganik yang dapat bernilai
ekonomis
b. Sebagai sarana pembelajaran berwirausaha yang berkelanjutan sehingga
dapat sebagai modal memasuki dunia pasca dunia kampus
5
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat di desa Karangdadap Rt02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas khususnya ibu-ibu rumah tanggga dan remaja perempuan
yang belum memiliki pekerjaan adalah sasaran yang tepat untuk pelatihan
kegiatan ini, karena ibu-ibu rumah tangga suka memasak, berkreasi dan memiliki
waktu luang serta remaja perempuan yang ulet dan tekun. Sasaran kami tentunya
kepada masyarakat menengah dan menengah kebawah agar mereka dapat
melakukan usaha dengan memanfaatkan sampah-sampah di lingkungan sekitar
yang dapat mencemari tanah menjadi suatu produk berupa barang yaitu paying
yang berasal dari sampah anorganik plastik. Langkah dan cara pemanfaatanya pun
sangat mudah dan dapat dilakukan secara kontinyu karena menyenangkan,
sebagai pengisi waktu luang.Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu-ibu dan
remaja perempuan yang ada di daerah tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga dan
remaja perempuan yang tidak memiliki profesi tetap. Dalam penyuluhan kali ini
kami akan memilih desa Karangdadap Rt02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas sebagai lapangan pelaksanaan pelatihan. Alasan kami
memilih melakukan pelatihan di daerah ini karena dari pengetahuan kami
masyarakat di daerah tersebut suka dengan hal-hal yang baru, mau kalau diajak
untuk mengikuti perkumpulan (PKK), sehingga memudahkan kami dalam
melakukan pelatihan dan pembinaan.
6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan pelatihan pembuatan payung Saman (Sampah
anorganik) sebagai inovasi baru untuk mengurangi pencemaran tanah dan dapat
bernilai ekonomis sehingga mengurangi jumlah pengangguran bagi masyarakat
desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas untuk
ibu-ibu rumah tangga, remaja perempuan yang masih belum memiliki pekerjaan
dan masyarakat desa adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan, kami akan mempersiapkan segala hal dan keperluan
yang berkaitan dalam program ini. Mulai dari pembuatan proposal, pengajuan
proposal dan bimbingan kepada dosen pembimbing serta menyiapkan
perlengkapan dan peralatan. Menentukan desa/daerah yang paling cocok untuk
kami lakukan pelatihan. Mengumpulkan masyarakat dalam sebuah forum dan
bekerja sama dengan perangkat desa.
2. Kegiatan Sosialisasi
Pada tahap sosialisasi ini kami memberikan sosialisasi tentang cara
pengelolaan sampah yang benar agar dapat dimanfaatkan menjadi barang yang
berguna dan bernilai ekonomis serta mengurangi tingkat pencemaran tanah.
2. Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan ini kami melakukan pelatihan kepada
masyarakat desa yang telah kami pilih. Kemudian kami akan memberikan
pelatihan tentang cara pembuatan payung Saman (Sampah Anorganik).
Berikut ini adalah cara pembuatan payung Saman (Sampah Anorganik):
1. Pengumpulan sampah.
2. Pemisahan sampah anorganik.
3. Pencucian sampah anorganik berupa plastik agar bersih
4. Mengeringkan sampah plastik yang telah dicuci bersih.
5. Setelah kering, plastik tersebut dipotong-potong.
6. Pemisahan jenis limbah plastik misal detergen, sabun cuci, dll.
7. Mengukur setiap lebar pada kerangka payung untuk menentukan berapa
banyak bungkus sachet yang dibutuhkan.
8. Potong sesuai pola sebanyak 8 kali, masing-masing pola dijahit hingga
berbentuk kerudung payung.
9. Lapisi dengan kain vuring.
10. Pasang pola yang telah dilapisi kain vuring ke kerangka payung.
11. Agar payung lebih kuat, di bagian tengah setiap kerangka dijahit dengan
benang.
12. Pengecekan barang jadi agar bisa tahu mana yang layak jual atau tidak.
13. Pengemasan barang jadi dan pengepakan.
7
3. Hasil Kegiatan dan Monitoring
Setelah masyarakat desa Karangdadap Rt 02 Rw 03 kecamatan Kalibagor
kabupaten Banyumas mengetahui dan mahir membuat payung dari sampah
anorganik berupa plastik secara mandiri, produksi bisa diteruskan dan
dikembangkan dalam skala industri rumah tangga dan produk bisa dipasarkan
secara luas.
4. Evaluasi dan Monitoring
Selama kegiatan pelatihan dan masa produksi kami melakukan
pembimbingan, dan pendampingan untuk memantau jalannya pelatihan dan
pembuatan Payung Saman. Setelah kegiatan pelatihan pembuatan Payung Saman
selesai kami melakukan evaluasi, monitoring dan pengawasan untuk mengetahui
perkembangan pasca pelatihan selesai agar keberlanjutan dari program pelatihan
bisa terus berlangsung secara konsisten.
8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
No Jenis Pengeluaran
1.
Bahan Penunjang
2.
Bahan Habis Pakai
3.
Perjalanan
4.
Lainnya
Jumlah
Biaya
Rp 2.901.000
Rp 4.685.000
Rp 2.901.000
Rp 1.160.000
Rp 11.647.000
4.2 JADWAL KEGIATAN
I
II
III
IV
V
Jenis
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
dan
Perijinan
Program
Pengadaan
Perlengkapa
n
Tahap
Sosialisasi
Praktik dan
Pelatihan
Pembuatan
Payung
Saman
Pemasaran
Produk
Tahap
Evaluasi
9
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, T. 2005.Studi Timbulan, Komposisi, dan Karakteristik Sampah Non
Domestik Kota Bukittinggi. Tugas Akhir. Padang : Teknik Lingkungan
Universitas Andalas.
Bachriansyah, S.1997. Identifikasi Plastik. Makalah Pelatihan Teknologi
Pengemasan Industri Makanan dan Minuman, Departemen Perindustrian
dan Perdagangan : Bogor
Billmeyer. B. 1971. Textbook Of Polymer Science.
Biro Pusat Statistik.2008. Keadaan Angkatan Kerja Indonesia Berbagai Edisi.
Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Coki. A. Syahwier. 2005. Realitas Makroekonomi: Pertumbuhan Ekonomi dan
Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan vol.1 no. 1, 2005.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ginting, perdana,2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah. Yrama
Widya, Bandung Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-03-3242-1994
tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman, Badan Standar
Nasional ( BSN ).
Prijanto, Eko. 2014. Banyumas Dalam Angka. Banyumas : Badan Pusat Statistika
Kabupaten Banyumas
10
11
12
13
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap
Indah urwatin Wusqo, S.Pd.,M.Pd.
2. Jenis Kelamin
Perempuan
3. NIDN
0016038601
4. NIP
198603162012122001
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 16 Maret 1986
6. E-mail
[email protected]
7. Nomor HP
085643577698
B. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama perguruan Tinggi UNNES
Bidang Ilmu
Pendidikan Kimia
Tahun Masuk-Lulus
2004-2009
Judul
Komparasi Hasil Belajar
Skripsi/Thesis/Disertasi Kimia Antara Siswa Yang
Menerima
Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe
Student
Teams
Achievement
Division
(STAD) dengan Guided
Discovery Inquiry (GDI)
Menggunakan Pendekatan
Student Centered Learning
Pokok
Bahasan
Laju
Reaksi Kelas XI SMA
Negeri 11 Semarang
Nama
Dra. Saptorini M.Pi
Pembimbing/Promotor Drs. Eko Budi Santoso,
M.Si
S-2
S-3
UNNES
Pendidikan IPA
2009-2011
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
IPA
Terpadu
Menggunakan
Inquiry Based
on Laboratory
Activities
melalui Lesson
Study
Prof. Dr. Sri
Mulyani
ES,M.Pd
Prof.
Dr.
Supartono, M.S
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan Judul Artikel Ilmiah
ilmiah/Seminar
1.
Seminar Nasional PENGEMBANGAN
lesson Study
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
IPA
TERPADU MENGGUNAKAN
Waktu
dan
Tempat
29
Oktober
2011
Gedung
C7
lantai 3 FIS
14
2.
3.
4
5
INQUIRY
BASED
ON Unnes, Kampus
LABORATORY
ACTIVITIES Sekaran,
MELALUI LESSON STUDY
GunungpatiSemarang
Seminar Nasional PENGEMBANGAN
27 April 2013
Pendidikan IPA IV PERANGKAT
Gedung
C7
PEMBELAJARAN
IPA lantai 3 FIS
TERPADU
TEMA Unnes, Kampus
“BAGAIMANA TERJADINYA Sekaran,
HUJAN
ES?”
UNTUK GunungpatiMELATIH KETERAMPILAN Semarang
PROSES SAINS SISWA
Seminar Nasional Penerapan
Pembelajaran 26 April 2013
IPA V
Biochemistry Project Inquiry Gedung
C7
sebagai Upaya Meningkatkan lantai 3 FIS
Pemahaman materi Biokimia Unnes, Kampus
dan Mengembangkan Scientific Sekaran,
Skill Mahasiswa Calon Guru GunungpatiSemarang
IPA
International
conference
mathematics,
science,
education
The Integration Of Conventional
on Biotechnology Material
In
Science Entrepreneurship (SEP)
and Course Through Project Based
Learning (PjBL) Model To
Emerge
Student’s
Entrepreuneurship Skill
Seminar Nasional Biochemistry Project Inquiry
ALFA III
(BPI) Sebagai Salah Satu
Assessment
Alternatif
Praktikum Biokimia
19-21
September 2014
Patra
Jasa
Semarang
Convention
Hotel
6
Desember
2014
Gedung
D4
lantai 3
Kampus
Sekaran,
GunungpatiSemarang
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Mesin Jahit
Menjahit
sampah
anorganik
plastik
Tong sampah
Tempat
pembuanga
n sampah
Menyewa Camera Dokumenta
Digital
si Kegiatan
Harga
Satuan
(Rp)
Rp
2.151.000
Jumlah (p)
25
Rp 20.000
Rp 500.000
5 kali
Rp 50.000
Rp 250.000
1
Sub Total
Rp 2.901.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
utama 10 meter -
Sampah
Anorganik
Bahan
payung
Vuring
Bahan
Pembuatan
payung
Sebagi
Ganggang
payung
Pengemasan
payung
Tahap
Sosialisasi
Program
Pelatihan
Pembuatan
Payung Saman
Tahap
Sosialisasi
Program
Kayu
Pengemasan
Konsumsi Peserta
Konsumsi Peserta
Konsumsi
Pelaksana
Rp 2.151.000
Jumlah (Rp)
-
25 meter
Rp 20.000
Rp 500.000
30
Rp 10.000
Rp 300.000
25 buah
Rp 7.000
Rp 175.000
15 orang
Rp 25.000
Rp 375.000
15 orang
x 4 kali
Rp 25.000
Rp 1.500.000
3 orang
Rp 70.000
Rp 70.000
17
Konsumsi
Pelaksana
Penggandaan
materi sosialisasi
dan pelatihan
Pelatihan
Pembuatan
Payung Saman
Print Warna
Spanduk
pamflet
dan Menginformas
ikan
pentingnya
memanfaatkan
sampah
Sewa
tempat Tempat
pertemuan
sosialisasi dan
pelaksanaan
3 orang x
4 kali
Rp 25.000
Rp 300.000
15 lembar
Rp 1000
Rp 15.000
1
Rp 350.000
Rp 350.000
5 kali
Rp 220.000
Rp 1.100.000
Sub Total
3. Perjalanan
Material
SemarangBanyumas
SemarangBanyumas
SemarangBanyumas
Penginapan
Sub Total
4. Lain-lain
Material
Pamflet
Banner
Pembuatan
Laporan
Plakat
Rp 4.685.000
Justifikasi
Pemakaian
Perizinan 1
Kuantitas
Sosialisasi
Pelaksanaan
Justifikasi
Pemakaian
Print Warna
Kenangkenangan
untuk mitra
kerja
Jumlah (Rp)
3 orang
Harga
Satuan (Rp)
Rp 120.000
3 orang
Rp 120.000
Rp 360.000
3 orang x
3 kali
9
Rp 120.000
Rp 1.200.000
Rp 109.000
Rp 981.000
Rp 2.901.000
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Rp 1000
Jumlah (Rp)
Rp 100.000
Rp 500.000
Rp 350.000
Rp 110.000
Rp 110.000
200
lembar
5 buah
1 buah
Rp 360.000
Rp 200.000
18
Sub Total
Total Keseluruhan
Rp 1.160.000
Rp 11.647.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(Jam/Minggu)
15
jam / Membimbing
minggu
dan melakukan
pemantauan
pelaksanaan
kegiatan PKMM
1.
Indah
Urwatin
Wusqo,
S.Pd.,M.Pd.
Dosen
Jurusan IPA
Terpadu
2.
Paryuni/
Pendidikan
4001414018 IPA
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Mengkoordinas
i anggota untuk
menyusun
proposal,
sebagai
Koordinator
lapangan
1
dalam kegiatan
sosialisasi dan
evaluasi
program dan
melakukan
konsultasi
kepada dosen
pembimbing
3.
Ervina
Susanti/
40014140
Pendidikan
IPA
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Sebagai
komando
lapangan
2
dalam kegiatan
praktek
pembuatan
payung Saman
4.
Dwi
Setyaningsi
h/81114140
55
Ilmu
Hukum
Pengetahu
an Alam
15
jam
minggu
/ Meminta
sejumlah data
di Kelurahan
dan melakukan
komunikasi
dengan mitra
20
serta
menkondisikan
masyarakat
21
22
23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
DENAH LOKASI PKM-M
TIMUR
Purbalingga
selatan
SELATAN
UTARA
Pabrik gula
kalibagor
BARAT
Banyumas
RITA
PASARAYA
PURWOKERTO
SMP N 1
Kalibagor
PUSKESMAS
KALIBAGOR
SD N
Karangdadap
Desa
Karangdadap
Rt 02 Rw 03
LOKASI
SASARAN