lampu

Sejarah Lampu
Lampu adalah salah satu alat piranti yang dapat menghasilkan sebuah cahaya yang berguna
untuk menerangi suatu kegelapan.
Sejarah Singkat Lampu
Lampu Non-Elektrik
Yang dimaksud dengan lampu non-elektrik adalah lampu yang bisa menyala dan menerangi
tanpa perlu menggunakan energi listrik. Lampu non-elektrik pertama ditemukan pada tahun
70.000 SM. Pembuatan lampu ini menggunakan batu cekung, kerang, atau bahan alami apa
pun yang ada diisi dengan lumut atau bahan lain, kemudian lumut tersebut dibasahi dengan
lemak binatang dan dinyalakan. Sekitar abad ke-7 SM, masayarakat Yunani Kuno sudah
menggunakan teknologi lampu terakot untuk mnggantikan obor. Kata lampu sendiri berasal
dari bahasa Yunani lampas yang berarti obor.
Perkembangan selanjutnya dalah sejarah lampu terjadi di abad 18. Saat itu manusia
menemukan alat pembakar sentral yaitu lampu minyak, penemuan ini adalah sebuah
kemajuan yang signifikan pada disain lampu. Bahan bakar lampu disimpan di dalam besi, dan
sebuah pipa metal yang dapat disetel digunakan untuk mengatur intensitas pembakaran bahan
bakar dan intensitas cahaya yang dihasilkan, dan corong asap kecil ditambahkan pada lampu
untuk menjaga nyala api dan mengatur aliran udara ke nyala api.
Untuk bahan bakar lampu non-elektrik zaman dahulu menggunakan minyak zaitun, lilin
tawon lebah, minyak wijen, minyak kacang, dan minyak lainnya. Bahan-bahan bakar tersebut
digunakan sampai akhir abad ke-18.

Lampu Elektrik

Lampu elektrik pertama di dunia ditemukan oleh Thomas Alva Edison, setelah berkali-kali
gagal dalam percobaan. Thomas Alva Edison mematenkan penemuannya pada tahun 1879.
Pada 1878, Edison bergabung dalam kompetisi pembuatan bohlam yang efektif dan efesien.
Sebelumnya Edison sudah terkenal sebagai penemu telegraf dan fonograf. Pada Oktober,
Edison mengumumkan bahwa dia sudah mampu mengatasi pemasalah bohlam lampu yang
sebelumnya sudah di buat oleh dan di coba oleh beberap ilmuwan tapi belum sampai batas ke
sempurnaan.
Pengumuman itu terlalu cepat, Edison memang sudah punya gagasannya, tetapi belum di
sempat menyempurnakannya. Bicara memang lebih mudah ketimbang melakukannya. Itulah
yang terjadi, dalam usaha menyempurnakan gagasannya Edison mengalami ke gagalan terus.
Kemudia Edison mengajak Francis Upton dari Universitas Princeton untuk bergabung dalam
penelitiannya. Mereka mulai membuat daftar percobaan gagal yang dilakukan orang lain dan
menghindari cara-cara tersebut. Mereka juga mendaftar sifat-sifat meterial yang telah
digunakan dan mencari materila yang tepat.
Mereka menemukan bahwa pembakaran yang tepat adalah material yang memiliki hambatan
besar. Material dengan hambatan besar tidak menghabiskan banyak listrik. Mereka mulai
menyeleksi semua material yang memiliki hambatan besar.


Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil
Saat melakukan perbaikan pada kendaraan, beberapa rangkaian kelistrikan/unit elektronik
perlu dilepas untuk memudahkan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai
pekerjaan perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa menggembalikan komponen yang
sudah dilepas, sampai dapat berfungsi kembali dengan baik. Komponen-komponen
kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat (sein tanda belok dan
klakson), meter kombinasi, sistem wiper dan washer, dan komponen lainnya yang bertujuan
untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Berikut ini merupakan
penjelasan umum tentang kelistrikan bodi sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem
kelistrikan bodi.
Sistem kelistrikan mobil adalah instalasi dari berbagai rangkaian pada kendaraan. Kelistrikan
mobil merupakan bagian yang penting karena pada sistem inilah sumber tenaga penggerak
berasal. Penerangan pada mobilpun berasal dari sistem kelistrikan. Masih banyak komponen
lain yang digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin, motor starter, motor penghapus kaca,
sistem pendinginan atau air conditioner (AC), sistem penerangan lampu kepala, lampu kota,
lampu tanda belok, lampu hazard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur dan
sebagainya. Mobil- mobil modern semakin banyak menggunakan tenaga listrik.
B. Komponen—komponen kelistrikan bodi mobil
Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat
untuk mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, aksesoris kendaraan, sistem

kelistrikan bodi dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia,
yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik. Karena mensuplai
kebutuhan listrik secara terus menerus, maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga
akan berkurang, atau bahkan bisa habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai
lagi, maka dipasanglah alternator beserta sistemnya (misal pengatur tegangan) guna
melakukan pengisisan sehingga baterai akan tetap terisi energi kimia.

Gambar dari sebuah baterai atau aki beserta bagian-baginnya:
Jaringan kabel (wiring house) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masingmasing terisolasi, menghubungkan ke komponen-komponen sirkuit dan sebagainya, yang
kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah yang akan dihubungkan antara
komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.
Kawat dan kabel, ada dua jenis kabel yang didesain berdasarkan kondisi yang berbeda, baik
besarnya arus yang mengalir, temperatur, kegunaan dan yang lainnya.
Kawat tegangan rendah, sebagian besar komponen kendaraan menggunakan kawat tegangan
rendah (low voltage wire). Masing-masing kawat bertegangan rendah terdiri dari elemen
kawat dan isolasinya.
Kabel yang diisolasi digunakan pada saluran kabel antena radio, ignition signal line, oxygen
sensor signal line, dan lain sebagainya. Biasanya signal line lebih mudah terpenggaruh oleh
gangguan yang ditimbulkan oleh (suara dari switch saat ON/OFF, suara pengapian, dan
sebagainya). Oleh sebab itu, kabel yang diisolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang

ditimbulkan sumber dari luar dan dari dalam serta digunakan untuk signal line.
Komponen-komponen penghubung
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan
pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen
penghubung, sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik.
Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak dengan konektor yang
dikelompokkan bersama-sama untuk seirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bar
dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring (fuse), relay, circuit breaker dan
alat lain yang terpasang didalamnya.