RPJMD NIAS 2011-2015 FINAL REVISED

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kabupaten Nias Utara yang merupakan salah satu daerah di
mana eksotisme keindahan alam masih dapat ditemukan disini.
Hutan

belantara

dengan

keanekaragaman

hayati

yang

membentang luas membelah perbukitan pertanda alam Nias

Utara memiliki potensi berlimpah. Belum lagi gugusan 15 pulau
yang berpasir putih dan terumbu karang yang asri, serta
keragaman suku bangsa berpadu harmonis di wilayah paling
utara dari Kepulauan Nias.
Kemajuan Kabupaten Nias Utara tidak terlepas dari kesiapan
dalam menghadapi persaingan global, pelaksanaan demokrasi,
dan penyelengga- raan tata pemerintahan yang baik di era
otonomi daerah. Persaingan global menuntut Kabupaten Nias
Utara

berkembang

menjadi

kabupaten

yang

mempunyai


lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan produktivitas dan
kreativitas; meningkatkan daya tarik, keunggulan komparatif dan
kompetitif.

Pelaksanaan

demokrasi

menuntut

pengelolaan

Kabupaten Nias Utara menjadi tempat yang nyaman dan aman,
serta memberikan peluang bagi penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak-hak dasar warga
Penyelenggaraan

otonomi

daerah


Kabupaten Nias Utara.
menuntut

tata

kelola

pemerintahan Kabupaten Nias Utara yang lebih maju dan
modern

dalam

mewujudkan

pelayanan

publik

yang


lebih

bermutu, cepat, mudah, adil, dan tanpa diskriminasi bagi
sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.

1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Berbagai tantangan tersebut perlu dirumuskan secara dini,
terpadu, terencana dan berkelanjutan sesuai dengan potensi dan
prioritas

pembangunan

untuk

lima


tahun

kedepan

dalam

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang memuat arah kebijakan, strategi dan program
prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Nias Utara Tahun
2011-2016.
RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2011-2016 merupakan
dokumen

perencanaan

pembangunan daerah sebagai

satu


kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan
pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor

54

Tahun

2010

tentang

Pelaksanaan

Peraturan


Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Oleh sebab itu, RPJMD Kabupaten Nias
Utara Tahun 2011-2016 juga memperhatikan berbagai prioritas
pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN Tahun
2010-2014 dan RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013.
RPJM Daerah sebagai satu bentuk perencanaan strategis disusun
melalui

proses

berkelanjutan

yang

dengan

dilakukan


secara

memanfaatkan

sistematis

dan

sebanyak-banyaknya

pengetahuan antisipatif, mengorgani-sasikan secara sistematis
usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur
hasilnya melalui umpan balik yang teroganisasi dan sistematis.
2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

RPJM


Daerah

Kabupaten

Nias

Utara

Tahun

2011-2016

merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Nias Utara
untuk

meningkatkan

efisiensi

dan


efektifitas

program

pembangunan, serta agar mampu eksis dan unggul dalam
persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah
sangat cepat sekarang ini.
RPJM Daerah Kabupaten Nias Utara Tahun

2011-2016

adalah

bagian tak terpisahkan dari pembangunan jangka panjang
Kabupaten Nias Utara dalam rangka secara terus- menerus
melakukan perubahan kearah perbaikan dalam satu tahapan
yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.
Dengan demikian RPJM Daerah Kabupaten Nias Utara Tahun

2011-2016 merupakan Kebutuhan nyata untuk mengantisipasi
berbagai persoalan aktual yang akan dihadapi oleh seluruh
lapisan masyarakat Kabupaten Nias Utara. Hal ini terkait dengan
pembangunan

dan

penerapan

sistem

pertanggungjawaban

pemerintah daerah yang tepat, jelas dan legitimate yang
diperlukan

sebagai

governance.

Dengan

prasyarat
arah

terselenggaranya

kebijakan

demikian

itu

good
maka

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah
berlangsung

secara

berdaya

guna,

berhasil

guna

dan

bertanggungjawab.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1.

Maksud

Penyusunan RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2011-2016
dimaksudkan

untuk

menghasilkan

rumusan

strategi,

arah
3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

kebijakan dan program pembangunan yang terarah, efektif,
efisien dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan
oleh Bupati/Wakil Bupati Nias Utara dengan memperhatikan
berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di
Kabupaten Nias Utara.
RPJMD Kabupaten Nias Utara juga dimaksudkan untuk menjadi
acuan dan pedoman resmi bagi Pemerintah Kabupaten Nias
Utara dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD (Renstra
SKPD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), serta
sekaligus merupakan acuan penentuan program daerah yang
akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Nias Utara
secara berjenjang.
1.2.2.

Tujuan

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 20112016 adalah sebagai berikut:
1. Menjabarkan visi, misi, dan program kerja Bupati/Wakil Bupati
Kabupaten Nias Utara ke dalam arah kebijakan dan program
pembangunan

yang

rinci,

terarah,

terukur

dan

dapat

dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016;
2. Menyediakan

acuan

resmi

bagi

seluruh

Satuan

Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Nias Utara
dalam

menentukan

prioritas

program

dan

kegiatan

pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana
APBD Kabupaten Nias Utara, APBN dan sumber dana lainnya;
3. Mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi dan
sinkronisasi
Pemerintah

pembangunan
Kabupaten

Nias

baik
Utara

antar

SKPD,

dengan

antara

Pemerintah
4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Kabupaten/Kota lain, antara Pemerintah Kabupaten Nias Utara
dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, serta antara
Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan Pemerintah;
4. Menyediakan

tolok

ukur

untuk

mengukur

kinerja

dan

mengevaluasi kinerja setiap SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Nias Utara;
5. Menciptakan iklim pemerintahan yang partisipastif, amanah,
dan

kondusif

dalam

melaksanakan

pembangunan

yang

berkelanjutan;
6. Mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah
Kabupaten Nias Utara, swasta dan masyarakat.

1.3. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Nias Utara
tahun 2011-2016 mengacu pada :
1.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 No 104, Tambahan Negara
2.

Republik Indonesia No. 4421);
Undang-undang Nomor
32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No 125, Tambahan Negara Republik Indonesia
No. 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan

Undang-Undang

No.

12

Tahun

2008

tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
3.

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan

Antara

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintahan

5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
4.

Lembaran Negara Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.

5.

4725);
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan

6.

Kabupaten Nias Utara di Wilayah Provinsi Sumatera Utara;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 No. 140, Tambahan Lembaran Negara

7.

Republik Indonesia No. 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor

65

Tahun

2005

Tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
No. 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
8.

4585);
Peraturan

Pemerintah

Pembagian

Urusan

Pemerintah

Provinsi

Nomor

38

Pemerintahan
dan

Tahun

2007

Antara

Pemerintah

Tentang

Pemerintah,

Kabupaten/Kota

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 82,
9.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara

Penyusunan

Rencana

Pembangunan

Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No. 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4664);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor

7

Tahun

2008

tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4816);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014;
15. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Tahun 2010;
16. Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor

13

Tahun

2006

tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun
2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2003-2018
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 Nomor 12);
21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2009
Nomor 19);
22. Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias
Utara;

7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

1.4.Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
Dalam sistem perencanaan pembangunan sebagaimana diatur
dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004,
RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan
pembangunan

nasional,

yang

bertujuan

untuk

mendukung

koordinasi antar pelaku pembangunan. RPJMD harus sinkron dan
sinergi antar daerah, antarwaktu, antarruang dan antarfungsi
pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi pembangunan daerah. RPJMD Kabupaten Nias Utara
merupakan

satu

kesatuan

yang

utuh

dari

manajemen

pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nias Utara,
khususnya

dalam

menjalankan

kebijakan

dan

program

pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai dokumen
perencanaan. Hubungan antara RPJMD Kabupaten Nias Utara
dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut :

1.

RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2011-2016 dan
RPJM Nasional 2010-2014
Penyusunan RPJMD Kabupaten Nias Utara memperhatikan
prioritas

pembangunan

nasional

yang

termuat

dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 20102014 untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten
Nias Utara dengan Pemerintah.

Prioritas pembangunan

nasional 2010-2014 yang berkaitan dengan percepatan
pembangunan

Kabupaten

Nias

Utara

adalah

reformasi

8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

birokrasi

dan

tata

penanggulangan

kelola;

pendidikan;

kemiskinan;

kesehatan;

ketahanan

pangan;

infrastruktur; iklim investasi dan usaha; energi; lingkungan
hidup dan bencana; serta kebudayaan, kreativitas, dan
inovasi teknologi.
2.

RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2011-2016 dan
RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2009-2013
Penyusunan

RPJMD

memperhatikan

Kabupaten

prioritas

Nias

pembangunan

Utara

juga

provinsi

yang

termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah

Provinsi

Sumatera

Utara

2009-2013

untuk

memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan
kegiatan

Pemerintah

Kabupaten

Nias

Utara

dengan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Visi Provinsi Sumatera
Utara 2009-2013 adalah “Sumatera Utara yang Maju dan
Sejahetara dalam Harmoni Keberagaman” dengan misi
mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu,
rukun

dan

damai

dalam

kesetaraan;

mewujudkan

masyarakat Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtara dan
berwawasan lingkungan; mewujudkan Sumatera Utara yang
berbudaya

dan

religius

dalam

keberagaman;

serta

mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif
dan peduli terhadap proses pembangunan.

3.

RPJMD dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan
berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan
dalam RTRW Nasional, RTRW Provinsi Sumatera Utara dan
RTRW

Kabupaten

Nias

Utara

sebagai

dasar

untuk

menetapkan lokasi program dan kegiatan pembangunan
9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

sesuai dengan pemanfaatan ruang daerah

di Kabupaten

Nias Utara dengan memperhatikan kaidah pembangunan
daerah yang berkelanjutan.
4.

RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah
RPJMD

menjadi

pedoman

dalam

penyusunan

Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
yang berwawasan 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD memuat
visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan,
serta program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD diserta dengan kerangka pendanaan dalam
mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran yang
tertuang dalam RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 20112016. Renstra SKPD kemudian dijabarkan menjadi program
tahunan dalam Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
daerah

dilengkapi

dengan

kebutuhan

pendanaan

dan

sumber dana.
5.

RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2011-2016
setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah

(RKPD)

sebagai

suatu

dokumen

perencanaan

tahunan yang memuat prioritas program dan kegiatan dari
Rencana

Kerja

pelaksanaan

SKPD.

RKPD

Musyawarah

merupakan
Perencanaan

bahan

utama

Pembangunan

(Musrenbang) Kabupaten Nias Utara yang dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan
hingga kabupaten.

10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Gambaran tentang hubungan antara RPJMD dengan dokumen
perencanaan lainnya sebagai kesatuan sistem perencanaan
pembangunan kota dan sistem keuangan adalah sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Hubungan RPJMD dan Dokumen Perencanaan
Lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Nias Utara Daerah tahun 2011-2016 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum penyusunan, keterkaitan RPJMD dengan

11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

dokumen

perencanaan

lainnya,

serta

sistematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Berisi tentang aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum, dan
Aspek Daya Saing Daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN
KERANGKA PENDANAAN
Berisi tentang Kinerja keuangan masa lalu, kebijakan
pengelolaan

keuangan

masa

lalu

dan

kerangka

pendanaan.
BAB IV ANALISA ISU STRATEGIS DAERAH
Berisi tentang isu strategis daerah, analisis lingkungan
eksternal dan analisis lingkungan internal.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Berisi tentang visi, misi serta tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berisi tentang strategi dan arah

kebijakan

untuk

mewujudkan misi Tahun 2011-2016 dan strategi dan
arah kebijakan penataan ruang
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
DAERAH
Berisi
tentang

kebijakan

pembangunan,

program

umum

PEMBANGUNAN
dan

pembangunan

agenda
dan

pengembangan wilayah.
BAB VIII
INDIKATOR PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN
Berisi tentang indikasi rencana program dan pendanaan
untuk mewujudkan misi.
BAB IX PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI PENUTUP

12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

BAB 2
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1.

Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Nias Utara memiliki wilayah seluas ± 1.501,63
Km², terdiri dari 11 kecamatan, yaitu : 1. Lahewa; 2. Lahewa
Timur; 3. Lotu; 4. Sawö;

5. Tuhemberua; 6. Sitölu Öri; 7.

Namöhalu Esiwa; 8. Alasa Talu Muzöi; 9. Afulu; 10. Alasa;
dan 11. Tugala Oyo.
Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Lahewa yakni
seluas 228,70 Ha dan kecamatan dengan luas terkecil
adalah Kecamatan Tuhemberua seluas 55,96 Ha.
Untuk lebih jelasnya luas wilayah menurut kecamatan di
Kabupaten Nias Utara tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel
2.1, sedangkan orientasi wilayah Kabupaten Nias Utara
dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan batas administrasi
Kabupaten Nias Utara dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias
Utara Tahun 2008

13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1

Jumlah
Desa/Kelurah
an
13
10
8
6
11
6
14
8
9

110,11
90,49
55,96
78,81
150,78
94,04
204,41
134,43
149,78

Rasio Terhadap
Total Luas
Kabupaten (%)
7,33
6,03
3,73
5,25
10,04
6,26
13,61
8,95
9,97

21

228,70

15,23

Lahewa Timur

7

204,12

13,59

Jumlah

113

1.501,63

100,00

Kecamatan
Lotu
Sawö
Tuhemberua
Sitöli Öri
Namöhalu Esiwa
Alasa Talumuzöi
Alasa
Tugala Oyo
Afulu
Lahewa

Luas
(Km²)

Sumber : Kabupaten Nias Dalam Angka Tahun 2009

Gambar 2.1. Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Nias Utara

14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Gambar 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Nias Utara

Secara administratif Kabupaten Nias Utara berbatasan
dengan:
• Sebelah Utara :

Provinsi Nangro Aceh Darusalam

(NAD);
• Sebelah Timur :

Samudera

Indonesia

dan

Kota

Gunungsitoli;
• Sebelah Selatan

:

Kabupaten Nias Barat dan

Kabupaten Nias;
• Sebelah Barat :

Samudera Indonesia.

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten

Nias

Utara

merupakan

pemekaran

dari

Kabupaten Nias berdasarkan UU No. 45 Tahun 2008, yang
terletak di sebelah utara Kabupaten Nias. Adapun letak

15

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

geografis berada pada 1003’00’’ - 1033’00’’ LU dan 97000’
00’’ - 99000’00’’ LS.
Wilayah Kabupaten Nias Utara didominasi oleh perbukitan
yang sempit dan terjal, tetapi hampir secara keseluruhan
berada di bawah 800 mdpl. Struktur permukaan tanah
berbongkah-bongkah dan membentuk banyak sekali aliran
sungai atau sumber mata air. Kondisi ini yang menyebabkan
ketidakmudahan untuk membangun infrastruktur jalan yang
lurus dan kokoh.

2.2.1.3.

Tofografi

Bentang alam daratan di Kabupaten Nias Utara dapat dibagi
menjadi 4 kelompok psiografik penting, antara lain :
1) Dataran rendah dengan agak landai (25%)

mencapai

ketinggian hingga 1200 m dpl, berasal dari batu kapur
dan berbagai batuan felsik (granite, metamorphic), tidak
sesuai untuk pertanian.

2.1.1.4.

Kondisi Geologi

Aspek geologi memberikan gambaran kondisi litologi atau
batuan serta struktur geologi suatu wilayah. Pulau Nias
terbentuk hasil penunjaman lempeng Samudra Hindia di
bawah lempeng benua eurasia (Pulau Sumatera) pada
aktivitas tektonik Oligosen (berkisar 30 juta tahun lalu).
Proses penunjaman tersebut mengakibatkan terbentuknya
sesar naik yang berdampak pada terangkatnya sebagian
batuan kerak samudra yang berupa batuan beku dan batuan
sedimen tipis yang termetakan. Pada bagian tepi batuan
yang terangkat terendapkan batuan sedimen mulai dari
Miosen Awal sampai Miosen Akhir. Pada Pliosen – Pleistosen
batuan sedimen tersebut terangkat membentuk struktur
lipatan dan pengangkatan terus terjadi membentuk dataran
Pulau Nias (10.000 tahun lalu) yang ditandai oleh adanya
terumbu karang, pengangkatan masih terus berlangsung
dan mengindikasikan masih aktifnya proses tektonik di Pulau
Nias.
Di wilayah Kabupaten Nias Utara seluruh batuan penyusun
Pulau Nias juga menyebar di Kabupaten Nias Utara. Secara
umum sebaran masing-masing batuan berarah Barat Laut –

17

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Tenggara atau searah dengan arah memanjangnya Pulau
Nias.

2.1.1.5.

Kondisi Hidrologi

Kondisi hidrologi suatu daerah, paling tidak dipengaruhi oleh
3 faktor utama, yakni posisi (geografi), iklim (curah hujan)
dan geologi. Posisi suatu daerah yang berada di dekat pantai
dikelilingi laut akan berbeda dengan daerah yang berada di
tengah pulau. Iklim menentukan kelembaban, curah hujan
dan tekanan udara (angin). Kondisi geologi meliputi jenis
formasi batuan kedap atau akuiklud ( Aquiclude) atau
penyimpanan air atau akuifer serta morfologi (dataran,
punggungan atau pegunungan).
Di wilayah Kabupaten Nias Utara terdapat cukup banyak
sungai yang mengalir dari pegunungan menuju ke arah
perairan laut di sekeliling pulau. Namun kebanyakan sungaisungai tersebut tidak terlalu besar, sehingga tidak semua
sungai tercatat memiliki nama.
Banyak

diantara

mengalami

sungai-sungai

pendangkalan

akibat

tersebut
endapan

yang
pasir,

sudah
yang

sebagian diakibatkan oleh penggunaan lahan non pertanian
di kawasan penyangga dan kawasan lindung yang kurang
tepat sehingga mengakibatkan sedimentasi. Selain itu
akibat

berubahnya

fungsi

kawasan

resapan

air

maka

fluktuasi debit sungai pada musim kemarau dan musim
hujan cukup besar, sehingga pada kawasan tertentu sering
mengalami banjir pada musim hujan dan kekeringan pada
musim kemarau.
Penduduk yang bermukim di sepanjang jalur sungai tersebut
pada awalnya memanfaatkan sungai untuk keperluan mandi

18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

dan cuci. Namun dengan semakin menurunnya kualitas air
sungai, pemanfaatan tersebut semakin berkurang. Saat ini
sungai lebih banyak digunakan sebagai saluran drainase dan
tempat pembuangan limbah rumah tangga, sehingga jika
tidak dikendalikan akan semakin memperburuk kualitas air
sungai.
Untuk

lebih

jelasnya

sungai-sungai

yang

terdapat

di

Kabupaten Nias Utara dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Nias Utara
No
.

Kecamatan

1

Lotu

2

Sawö

3

Tuhemberua

4

Sitölu Öri

5

Namöhalu
Esiwa

Nama Sungai
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.

Lotu
Muzöi
Nalua
Ehou
Humanga
Lawira
So’ohi Solewuö
Luzamanu
Luzamanu
Sawö
Sinua
Bulunio
Lakha
Helera
Sogawu
Fofola
Laehuwa
Hetusa
Latoi
Tauli
Fino
Simali
Ma'ae
Bogali
Sowu
Bolagasi
Esiwa
Babea
Solawuo

Panjang
(Km)

Klasifikasi

8,5
77,3
4,5
15,4
6
5
4
10
7,5
20
4
4
5
6
6
9
8,3
4
4
4
4
2,6
6,5
11,5

Kecil
Besar
Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang
Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang

10
15,4
5
6

Sedang
Sedang
Kecil
Kecil

19

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

No
.

Kecamatan

6

Alasa
Talumuzöi

7

Alasa

8

Tugala Oyo

9

Afulu

10

Lahewa

Nama Sungai
S. Fauro
S. Meafu
S. Simolu
S. Muzoi
S. Simohoni
S. Huruna
S. Mida
S. Borosi
S. Lugomanu
S. Moambulo
S. Molawayo
S. Alasa
S. Belu
S. Doi
S. Loloyo
S. Dumula
S. Nangea
S. Oyo
S. Na’ai
S. Siwawo
S. Boyo
S.Tohuwa
S. Humene
S. Fatela
S. Böbötalu
S. Eno'o
S. Afulu
S. Sa'ua
S. Zoyo'oyo
S. Namohesa
S. Sotugala
S. Lafau
S. Harewakhe
S. Boyo
S. Taliwa'a
S. Sobaewa
S. Lafau
S. Moawö
S. Baruzö
S. Hao II
S. Dao
S. Bogono
S. Lahewa
S. Simaneri

Panjang
(Km)

Klasifikasi

7
5
6
7
15
6
6
15
20
36
4
7
15
15
20
5
8
15
15
5
10
11,3
5
8,2
4
6
8
5,8
6,9
6
-

Kecil
Besar
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Sedang
Sedang
Besar
Kecil
Kecil
Sedang
Sedang
Sedang
Kecil
Kecil
Sedang
Sedang
Kecil
Sedang
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
-

20

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

No
.

11

Kecamatan

Lahewa Timur

Panjang
(Km)

Klasifikasi

S. Bolia
S. Muzöi

77,3

Besar

S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.
S.

8
10,5
7,5
9,3
6,3
8

Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil

Nama Sungai

Tefao
Totoi
Naruwa
Solagasi
Batoto
Nafuo
Tugala I
Tugala II
Megana
Solagasi
Onozalukhu
Namoduru
Himeafi Lauru
Tefao

Sumber : Kabupaten Nias Utara Dalam Angka Tahun 2009

2.1.1.6.

Klimatologi

Sebagai pulau yang terpisah dari dataran Sumatera, iklim di
Pulau Nias dan juga di Kabupaten Nias Utara dipengaruhi
oleh angin muson yang membawa butiran air dari Samudera
Hindia. Hal ini menyebabkan curah hujan relatif cukup tinggi
dan berlangsung sepanjang tahun.
Akibat letak Kepulauan Nias dekat dengan garis khatulistiwa,
maka curah hujan setiap tahun cukup tinggi. Pada tahun
2008 jumlah curah hujan mencapai 3.401 mm setahun atau
rata-rata 251,8 mm per bulan dengan banyaknya hari hujan
mencapai 254 setahun atau rata-rata 21 hari perbulan,
penyinaran matahari rata-rata 49% per bulan, kecepatan
rata-rata sebesar 5 knot/jam dengan suhu rata-rata 25,9 oC
dan mencapai kelembaban 90%. Curah hujan yang paling
besar terjadi pada bulan November yaitu 442,6 mm dengan
banyaknya

hari

hujan

mencapai

27

hari

hujan

dan

21

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

penyinaran matahari sebesar 28%. Musim kemarau dan
hujan silih berganti dalam setahun. Curah hujan paling
rendah terjadi di bulan Februari yaitu 95,5 mm dengan
penyinaran matahari sebesar 50%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Kondisi Curah Hujan, Kecepatan Angin, Suhu Rata-rata
dan Kelembaban di Kepulauan Nias Tahun 2008

Bulan

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septemb
er
Oktober
Nopembe
r
Desembe
r
Jumlah
RataRata per
Bulan

Curah Hujan Dan
Penyinaran Matahari
Penyinar
Curah
Hari
an
Hujan
Hujan
Matahari
(mm)
(hari)
(%)
178,7
13
51
95,5
10
50
253,3
28
50
325,9
20
48
136,0
17
66
255,4
22
59
209,5
22
49
199,9
20
62

Kecepat
an Rata2
(Knot/ja
m)
5
5
5
5
5
5
5
5

Suhu dan
Kelembaban
Suhu
RataKelembab
Rata
an (%)
(0C)
25,9
88
26,4
87
26,0
91
26,0
92
26,1
89
25,8
92
25,5
86
26,1
88

375,8
228,4

25
23

33
52

4
5

25,5
26,3

90
89

442,6

27

28

5

25,6

91

321,0
3.022,
0

27

34

5

25,3

92

254

582

59

310,5

1.075

21

49

5

25,9

90

251,8

Sumber : Kabupaten Nias Dalam Angka, Tahun 2009

2.1.1.7.

Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Nias Utara tahun 2008
terdiri dari : kebun/tegalan, ladang/huma, perkebunan,
hutan rakyat, kolam/ empang, padang rumput, sementara
tidak diusahakan, rumah, bangunan dan lainnya, rawa-rawa
serta penggunaan lainnya. Kondisi penggunaan lahan di
22

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Kabupaten Nias Utara adalah didominasi oleh perkebunan
seluas 50.999 Ha, berikutnya adalah hutan sekunder seluas
32.000 ha. Sedangkan jenis penggunaan lahan yang paling
sedikit adalah kolam/ empang dan padang rumput masingmasing seluas 101 ha dan 450 ha. Untuk lebih jelasnya
penggunaan lahan di Kabupaten Nias Utara dapat dilihat
pada Tabel 2.4, dan Peta 2.3.

Tabel 2.4.
Penggunaan Lahan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2008
No

Kecamatan

1

Lotu

2

Sawö

3

Tuhemberua

4

Sitölu Öri

5
6

Namöhalu
Esiwa
Alasa
Talumuzöi

Kebu Ladan
Hutan
Perkebun
n/
g
Rakya
an
Tegal /Huma
t
-

Sementa
Kolam Padan
Rumah,
ra Tidak
/
g
Lainny Bangun Rawa Jumla
di
Empa Rump
a
an dan -rawa
h
Usahaka
ng
ut
Lainnya
n

266

2.737

-

-

-

-

429

1.000

-

4.432

455 2.425

-

100

-

-

1.100

319

4.000

80

8.479

-

-

-

450

450

300

2.000

45

5.370

3.200

-

-

-

115

474

3.000

-

8.739

2.000

-

14.17
6
9.843

160 1.965
1.300

650
652

7.534

300

-

-

2.242

1.04
4

2.022 1.153

2.100

120

5

-

2.080

362

2.000

-

404

7

Alasa

6.116 1.742

7.980

231

67

-

11.100

1.01
0

3.000

200

8

Tugala Oyo

2.633 1.425

4.277

140

4

-

2.482

561

1.000

45

9

Afulu

1.150 1.200

1.250

400

25

-

1.100

827

8.000
2.000

10 Lahewa

1.236 1.791

10.947

-

-

-

602

1.01
3

11 Lahewa Timur

1.236 1.791

10.974

-

-

-

2.795

334

4.000

16.71 15.06
2
0

50.999

1.29
1

101

450

24.06
6

6.67
3

32.000

Jumlah

500
2.70
1
2.79
9
6.37
0

31.44
6
12.56
7
14.45
2
20.29
0
21.52
5
151.31
9

Sumber : Kabupaten Nias Dalam Angka Tahun 2009

23

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Gambar 2.3. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Nias Utara

2.1.2.

Potensi Pengembangan Wilayah.

Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Nias Utara
telah terintegrasi dengan rencana pola ruang Kabupaten
Nias Utara tahun 2011-2031.
Arahan

pemanfaatan

ruang

didasari

atas

prinsip

pemanfaatan sumber daya alam berasaskan kelestarian
lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Arahan ini diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan,
perkembangan dan pemerataan antara bagian wilayah
secara

proporsional

tanpa

mengganggu

kelestarian

lingkungan.

24

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

Rencana

pemanfaatan

ruang

didasarkan

pada

pengelompokan intensitas kegiatan dan untuk itu perlu
diatur dan 4 ditetapkan pengelompokannya, yakni:
 Intensitas kegiatan yang mempunyai nilai tinggi, seperti
perdagangan, jasa/campuran, pendidikan, kesehatan,
industri dan perkantoran.
 Intensitas yang memiliki nilai sedang seperti kawasan
perumahan.
 Intensitas yang memiliki nilai rendah, seperti rekreasi,
olah raga, taman dan ruang terbuka lainnya.
Berdasarkan strategi dan konsep dasar dari perencanaan
tata ruang, maka rencana pemanfaatan ruang Kabupaten
Nias Utara dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu:
A.KAWASAN LINDUNG
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan
dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan. Pola ruang kawasan lindung
di wilayah Kabupaten Nias Utara secara umum bertujuan
untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan
hidup dan melestarikan fungsi lindung kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, dan kawasan lindung lainnya,
serta menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di
kawasan rawan bencana. Sasarannya adalah untuk:
 Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim,
tumbuhan dan satwa, serta nilai budaya dan sejarah
bangsa;

25

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

 Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe
ekosistem dan keunikan alam.
Jenis pemanfaatan ruang kawasan lindung yang terdapat di
Kabupaten Nias Utara terdiri dari:

1. Kawasan

perlindungan

setempat

(kawasan

sekitar waduk/danau buatan, sempadan sungai,
kawasan sekitar mata air dan sempadan pantai).
Rencana kawasan perlindungan setempat di Kabupaten
Nias Utara terdiri dari sempadan sungai, sempadan
pantai, kawasan sekitar danau atau waduk dan kawasan
sekitar mata air. Sempadan pantai adalah kawasan
tertentu di sepanjang pantai yang mempunyai manfaat
penting

untuk

mempertahankan

pantai.

Kriteria

yang

kelestarian

digunakan

adalah

fungsi
daratan

sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100
(seratus) meter dari titik pasang air laut tertinggi ke
arah darat. Kawasan sempadan pantai yang terdapat di
Kabupaten

Nias

Utara

terdapat

pada

beberapa

kecamatan yang berada di sepanjang pantai, seperti
Kecamatan Lahewa, Afulu, Alasa, Tugala Oyo, Lahewa
Timur, Lotu, Sawö, Tuhemberua dan Sitölu Öri.
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan
sungai

termasuk

sungai

buatan

yang

mempunyai

manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai. Perlindungan terhadap sempadan sungai
dilakukan
manusia

untuk

melindungi

sungai

dari

kegiatan

yang dapat mengamankan aliran sungai.

Kawasan sempadan sungai dengan lebar 100 meter di
kiri-kanan sungai besar dan 50 meter di kiri-kanan anak
sungai

yang

berada

di

luar

permukiman.

Garis

26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

sempadan sungai di kawasan permukiman diperkirakan
cukup untuk membangun jalan inspeksi yaitu antara 10
– 15 meter. Di Kabupaten Nias Utara kawasan sempadan
sungai diarahkan pada seluruh kecamatan.
Kawasan sekitar danau/waduk adalah kawasan tertentu
disekeliling danau/waduk yang mempunyai manfaat
penting

untuk

mempertahankan

kelestarian

fungsi

danau/waduk. Kriteria yang digunakan adalah kawasan
sekitar danau/waduk yang meliputi daratan sepanjang
tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50 – 100
meter dari titik pasang air danau atau waduk tertinggi.
Kawasan danau yang terdapat di Kabupaten Nias Utara
antara lain adalah Danau Megoto Desa Ononamalo
Tumula di Kecamatan Alasa.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan penataan
mata air yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi tata air. Kawasan
sekitar mata air yang meliputi kawasan sekurangkurangnya radius 200 meter di sekitar mata air.
Kawasan

ini

berada

di

sekitar

mata

air

yang

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan air
bersih.
2. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan adalah
kawasan dimana lokasi bangunan hasil budaya manusia
yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami
yang khas berada. Kriteria yang digunakan adalah
tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya
tinggi, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan
geologi tertentu yang mempunyai manfaat tinggi untuk
27

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

pengembangan ilmu pengetahuan. Berdasarkan kriteria
tersebut

maka

kawasan

cagar

budaya

dan

ilmu

pengetahuan tidak terdapat di Kabupaten Nias Utara.
B. KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan
dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar
kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya
merupakan kawasan di luar kawasan lindung.
Penetapan kawasan budidaya dititikberatkan
usaha

untuk

berbagai

memberikan

kegiatan

arahan

budidaya

sesuai

pada

pengembangan
dengan

fungsi

sumberdaya yang ada dengan memperhatikan optimasi
pemanfaatannya.
Pengarah kawasan budidaya dalam rencana tata ruang
wilayah Kabupaten ditujukan untuk :
1. Memberikan arahan pemanfaatan ruang kawasan
budidaya secara optimal, berdayaguna dan berhasil
guna, serasi, seimbang dan berkelanjutan;
2. Memberikan
arahan
bagi
perubahan

jenis

pemanfaatan ruang antar kegiatan budidaya yang
berbeda;
3. Memberikan

arahan

bagi

perubahan

jenis

pemanfaatan ruang dari jenis kegiatan budidaya
terutama ke jenis yang lain.
Proses penentuan kawasan budidaya ini mengacu
kepada :
1. Kawasan lindung yang telah ditetapkan sebelum dan
menjadi

pembatas

bagi

penetapan

kawasan

budidaya;
2. Rencana Struktur Tata Ruang yang dituju;

28

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

3. Kriteria menurut Pedoman Penyusunan Rencana Tata
Ruang Daerah yang diterbitkan oleh Kelompok Kerja
Tim Tata Ruang Nasional;
4. Rencana Strategi Program Pembangunan Daerah
(Renstra Propeda);
5. Hasil masukan analisis fisik, sosial, ekonomi dan
struktur tata ruang.
Berdasarkan pedoman-pedoman di atas, maka kawasan
budidaya yang direncanakan di Kabupaten Nias Utara
adalah :
1.Kawasan hutan produksi :
 Kawasan hutan produksi terbatas
 Kawasan hutan produksi tetap
 Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
2.Kawasan hutan rakyat
3.Kawasan pertanian :
 Kawasan pertanian lahan basah
 Kawasan pertanian lahan kering
 Kawasan hortikultura
4.Kawasan perkebunan
5.Kawasan perikanan
6.Kawasan pertambangan
7.Kawasan industri
8.Kawasan pariwisata
9.Kawasan permukiman
10. Kawasan peruntukan lainnya.
2.1.3. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kabupaten Nias Utara merupkan daerah yang sangat
rentan terhadap bencana. Bencana menurut UU

No. 24

Tahun 2007, didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis. Berdasarkan sumber dan penyebabnya,

29

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Nias Utara Tahun 2011­2016

bencana dibagi atas bencana alam dan bencana non alam
dan bencana alam dibagi lagi menjadi bencana alam
geologi (gempabumi, tsunami, letusan gunungapi dan
longsor)

dan

bencana

alam

hidro-klimatologi

(banjir,

kekeringan, angin topan, gelombang pasang).

a. Bencana Gempabumi
Wilayah Kabupaten Nias Utara, berdasarkan kondisi
kegempaan yang umumnya berkekuatan