Kajian Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Gypsum dan Abu Ampas Tebu

ABSTRAK

Stabilisasi tanah sering sekali digunakan dalam proyek konstruksi guna
memperbaiki struktural tanah di lapangan. Proses stabilisasi tanah tersebut dapat
dilakukan dengan cara mencampurkan bahan stabilisator sepertigypsum, semen,
bitumen, dan bahan-bahan olahan limbah pabrik seperti abu ampas tebu, abu
sekam padi, abu cangkang sawit.
Penelitian ini meneliti suatu proses stabilisasi tanah dengan menggunakan
bahan campuran gypsum yang telah ditetapkan kadarnya sebesar 2% dan abu
ampas tebu yang telah lolos ayakan nomor 200 dengan variasi kadar masingmasing campuran sebesar 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, 10%, 11%, 12%,
13%, 14% serta 15% dan diuji terhadap uji kuat tekan bebas tanah (Unconfined
Compression Test).
Tanah yang digunakan adalah tanah dengan jenis lempung. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sampel tanah asli memiliki kadar
air 19,05 %, berat jenis tanah 2,64, batas cair 43,36 %. Berdasarkan klasifikasi
USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis CL (Clay – Low Plasticity)
sedangkan berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk
dalam jenis A-7-6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gypsum dan
abu ampas tebu pada tanah lempung dengan waktu pemeraman 7 hari
(curing)mengakibatkan menurunnya batas cair serta nilai indeks plastisitas.
Dengan bertambahnya persentase abu ampas tebu, kepadatan maksimum

cenderung meningkat hinggapada persentase maksimum abu ampas tebu sebesar
8%. Kemudian nilai kepadatan maksimum menurun.Nilai kuat tekan yang
diperoleh meningkat seiring bertambahnya kadar abu ampas tebu hingga batas
maksimum nilai kuat tekan terbesar yang diperoleh pada kadar abu ampas tebu
8% yaitu sebesar 2,453 kg/cm².

Kata Kunci : kuat tekan bebas tanah, lempung, gypsum, abu ampas tebu.

Universitas Sumatera Utara