Izin Lingkungan dalam Kaitannya dengan Penegakan Administrasi Lingkungan dan Pidana Lingkungan Berdasarkan UUPPLH

TESIS

IZIN LINGKUNGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENEGAKAN
ADMINISTRASI LINGKUNGAN DAN PIDANA LINGKUNGAN
BERDASARKAN UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(UUPPLH)

Disusun oleh:
DAHLIA KUSUMA DEWI
117005002/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Universitas Sumatera Utara

IZIN LINGKUNGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENEGAKAN

ADMINISTRASI LINGKUNGAN DAN PIDANA LINGKUNGAN
BERDASARKAN UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(UUPPLH)

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu
Hukum Dalam Program Magister Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DAHLIA KUSUMA DEWI
117005002/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMUU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: IZIN
LINGKUNGAN
DALAM
KAITANNYA
DENGAN
PENEGAKAN
ADMINISTRASI
LINGKUNGAN DAN PIDANA LINGKUNGAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN
2009
TENTANG
PERLINDUNGAN
DAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UUPPLH)
: Dahlia Kusuma Dewi
: 117005002
: Ilmu Hukum

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS)

(Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH)

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)

(Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS)

Dekan


(Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum)

Universitas Sumatera Utara

Lulus Tanggal: 29 Oktober 2013
Telah diuji pada
Tanggal 29 Oktober 2013

Panitia Penguji Tesis
Ketua

: Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M..S

Anggota

: 1. Prof. H. Syamsul Arifin, S.H., M.H
2.Dr. Pendastaren Tarigan, S.H., M.S
3. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H
4. Dr. Jelly Laviza, S.H., M.Hum


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.1
Prof. H. Syamsul Arifin, S.H., M.H. 2
Dr. Pendastaren Tarigan, S.H., M.S. 3
Dahlia Kusuma Dewi 4

Izin lingkungan berdasarkan UUPPLH merupakan prasyarat untuk memperoleh
izin usaha dan/atau kegiatan. Berfungsi sebagai instrumen pencegahan kerusakan
dan/atau pencemaran lingkungan hidup dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan merupakan masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Terjadinya pencemaran lingkungan hidup diperlukan suatu pengawasan
lingkungan hidup. Pengawasan lingkungan hidup merupakan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung oleh Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup (PPLH) untuk mengetahui, memastikan, dan menetapkan tingkat
ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan
dalam izin lingkungan dan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil pengawasan tersebut ditujukan untuk
mengembangkan penegakan hukum. Penegakan administrasi lingkungan merupakan
pengawasan dan penerapan sanksi Administrasi. Penerapan sanksi Administrasi
memiliki 2 (dua) sifat yaitu bersifat preventif (pengawasan) dan represif (sanksi
administrasi). Tindak pidana lingkungan berdasarkan UUPPLH merupakan
pelanggaran yang dilakukan seseorang atas peraturan perundang-undangan dan/atau
ketentuan perizinan lingkungan. Selanjutnya ketentuan pidana lingkungan
berdasarkan UUPPLH dalam menerapkan sanksi pidana terkait dengan izin
lingkungan diatur dalam Pasal 109, Pasal 111 dan Pasal 112 UUPPLH.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan
masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimana konsep perizinan berdasarkan
UUPPLH? Bagaimana gugatan administrasi lingkungan dan penegakan administrasi
lingkungan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak melaksanakan Pasal 121
UUPPLH Jo. PermenLH No. 14/2010? Bagaimana ketentuan pidana terkait dengan
izin lingkungan berdasarkan UUPPLH?
Metode penelitian hukum yuridis-normatif artinya data penelitian dianalisis
menurut norma-norma hukum yang tertentu dalam peraturan perundang-undangan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan peraturan perundang1

Ketua Komisi Pembimbing.

Dosen Pembimbing Kedua.
3
Dosen Pembimbing Ketiga.
4
Mahasiswi Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara
2

Universitas Sumatera Utara

undangan yang berkaitan dengan izin lingkungan dalam kaitannya dengan penegakan
administrasi lingkungan dan pidana lingkungan berdasarkan UUPPLH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa izin adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh pemerintah secara tertulis yang diberikan dalam bentuk keputusan tata usaha
negara yang merupakan bukti legalitas yang menyatakan diperkenankannya
seseorang atau badan hukum untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tertentu
dengan tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan
UUPPLH terdapat 2 (dua) konsep perizinan, yaitu: izin lingkungan dan izin usaha
dan/atau kegiatan. Dan konsep perizinan tersebut saling keterkaitan satu sama lain.
Gugatan administrasi lingkungan terjadi karena kesalahan dalam proses penerbitan
surat keputusan tata usaha negara yang salah satunya mengenai badan atau pejabat

tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan yang tidak
dilengkapi dengan izin lingkungan. Dan pelaku usaha dan/atau kegiatan yang tidak
melaksanakan Pasal 121 UUPPLH maka pelaku usaha dan/atau kegiatan tersebut
tidak akan memiliki dokumen lingkungan yang berdasarkan Pasal 73 PP No. 27/2012
bahwa dokumen lingkungan tersebut dipersamakan sebagai izin lingkungan. Berarti
bahwa pelaku usaha dan/atau kegiatan tersebut ditafsirkan sebagai pelaku usaha
dan/atau kegiatan yang tidak memiliki izin lingkungan. Hal tersebut merupakan
pelanggaran terhadap izin lingkungan (Pasal 76 ayat (1) UUPPLH) dan dapat
dikenakan sanksi administrasi (Pasal 76 ayat (2) UUPPLH). Ketentuan pidana dalam
UUPPLH terkait dengan izin lingkungan diatur dalam Pasal 109, Pasal 111 dan Pasal
112 UUPPLH.
Penelitian ini menyarankan agar penegakan administrasi lingkungan di bidang
perizinan lingkungan berupa izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (Izin PPLH) perlu dilaksanakan secara terpadu dengan penegakan
hukum terhadap izin usaha dan/atau kegiatan agar peranan penegakan administrasi
lingkungan tersebut dapat lebih optimal dalam mencegah pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan yang lebih parah dan pelanggaran terhadap izin lingkungan dan
pendayagunaan hukum pidana sebagai ultimum remidum terhadap pelanggaran izin
lingkungan juga harus lebih efektif.
Kata kunci: Izin Lingkungan, Penegakan Administrasi Lingkungan, Pidana

Lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Environmental licence based on the Law on Living Environmental Management
and Protection (UUPPLH) is a condition to obtain a business licence and/or activity.
Functioning as an instrument of damage prevention and/or living environmental
pollution in the framework of protecting and managing living environment.
Environmental pollution belongs to living creature, substance, energy and/or other
components polluted by human activities which is greater than the set standard
quality of living environment. A control is needed to monitor the incident of living
environmental pollution. Living environmental control or control for short is a
sequence of activities which is directly or indirectly by the Living Environmental
Controlling Official (PPLH) to find out, to ensure, and to determine the level of
compliance of guarantor of business and/or activity set in the evironmental licence
and the legislations in the field of living environmental management and protection.
The control activity is intended to develop law reinforcement. The reinforcement of
administrative environmental law is the control and application of the administrative
sanction which are preventive (control) and repressive (administrative sanction) in

nature. According to the UUPPLH criminal act is a violation done by an individual
on the regulation of legislation and/or the provision of environmental licence. The
criminal provision according to the UUPPLH to apply the criminal sanction related
to environmental licence as regulated in Article 109, Article 111, and Article 112 of
UUPPLH.
The research questions answered in this study were how the concept of
licensing was set according to UUPPLH; how the environmental administrative law
and administrative claim toward the business and/or the activity that does not
implement Article 121 of UUPPLH with connection to the Regulation of Minister of
Environmental Affairs No. 14/2010 was reinforced; and how the criminal provision
related to environmental licence was applied based on UUPPLH.
This analytical descriptive normative juridical study revealed the regulation of
legislation related to the environmental licence in relation to reinforcement of
administrative sanction and criminal sanction based on UUPPLH. The data obtained
were analyzed through certain legal norms stated in the regulation of legislation.
The result of this study showed that licence is the written document issued by
the gonvernment given in the form of the decision of state administration as a legal
evidence stating that an individual or a legal entity is permitted to run a business

Universitas Sumatera Utara


and/or certain activity with the intention of protecting and managing the living
environment. Based on UUPPLH, there are two concepts of licencing, they are
environmental licence and business and/or certain activity licence. The licencing
concepts is related to each other. Admnistrative claim of environmental law occurs
due to the mistake made during the process of issuing the decree of state
administration which, one of them, is related to the instituition and the official of the
state administration issuing the business licence and/or activity licence that is not
equipped with environmental licence. The business and/or activity practitioner that
does not implement Article 121 of UUPPLH will not have the document of
environment based on Article 73 of PP (Government Regulation) No. 27/2012 stating
that the document of environment can be equally functioned as environmental
licence. It means that the business and/or activity practitioners are considered as
those who have no environmental licence. This practice belongs to the violation of
environmental licence (Article 76 paragraph (1) of UUPPLH) and can be given an
administrative sanction (Article 76 paragraph (2) of UUPPLH). Criminal provision
related to environmental licence is regulated in Article 109, Article 111, and Article
112 of UUPPLH.
It is suggested that the reinforcement of environmental law be carried out under
one-roof management to materialize an integrated licencing system that the
reinforcement of administrative sanction can play a more optimal role in preventing
the worse environmental pollution and/or damage and the violation of environmental
licence.
Keywords:

Environmental Licence, Reinforcement of Administrative, Sanction,
Environmental Criminal Provision.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan yang tiada henti-hentinya akan
kehadhirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan Thesis ini, yang merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Hukum pada Program
Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan salam tak
lupa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah
memberikan jalan dan menuntun umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang
terang yang disinari oleh nur iman dan Islam.
Thesis ini berjudul: “Izin Lingkungan dalam Kaitannya dengan
Penegakan Administrasi Lingkungan dan Pidana Lingkungan Berdasarkan
UUPPLH”. Penulis menyadari bahwa di dalam pelaksanaan pendidikan ini banyak
mengalami kesulitan-kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta
petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan
Thesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Thesis ini masih banyak
kelemahan serta kekurangan-kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya suatu masukan serta saran yang bersifat membangun di masa yang akan
datang.
Untuk Almarhum Ayahanda H. Munar Hamid tercinta dan untuk Ibunda Hj.
Fatimah tercinta, penulis mengucapkan beribu terima kasih atas dukungan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah di Program Pascasarjana
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini Penulis dengan rasa hormat yang dalam, menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), sebagai Rektor
Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Dr. Runtung, SH, M. Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MH, sebagai Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum USU.
4. Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, sebagai Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum USU.
5. Muhammad Husni, SH, M. Hum sebagai Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum USU.
6. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
berkenan telah mendorong dan memberikan semangat belajar kepada penulis
dan banyak memberikan nasehat, memberikan arahan dalam bimbingan
Thesis, serta perhatian kepada penulis dapat segera menyelesaikan kuliah di
Program Magister Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
7. Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH dan Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS
selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah berkenan memberikan arahan
dan bimbingan dalam penulisan Thesis, sehingga membantu keberhasilan
penulis dalam menyelesaikan studi Magister Hukum Pascasarjana Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
8. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH selaku Ketua Program Studi Magister Hukum
Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
menyetujui judul Thesis ini.
9. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Magister
Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
10. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH dan Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum selaku Dosen
Penguji yang telah berkenan menguji dan memberi masukan dalam
penyelesaian Thesis ini.
11. Kepada Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku PUREK III USU
yang telah memberikan izin kepada Penulis dalam menyelesaikan Thesis ini.

Universitas Sumatera Utara

12. Kepada Bapak Sugeng Priyanto selaku Asisten Deputi Bidang Penanganan
Pengaduan dan Penataan Hukum Administrasi Lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup R.I. yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
beraudiensi langsung mengenai terkait judul Thesis ini.
13. Kepada para staf Kementerian Lingkungan Hidup R.I. (Mbak Rini dan Mbak
Novi) yang telah membantu penulis saat melakukan penelitian di Kementerian
Lingkungan Hidup R.I., Jakarta.
14. Kepada para pegawai S2 Ilmu Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara terutama Kak Fitri, Bu Suganti, Bu Niar, Kak Juli,
Kak Yani, Kak Ria, Bang Udin, Bang Hendra dan dll, yang sudah membantu
Penulis selama mengikuti kuliah sampai selesai kuliah di Magister Hukum
Pascasarjana Fakultas Hukum USU.
15. Seluruh Dosen Magister S2 Ilmu Hukum SPs Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
16. Kepada adik-adik ku, Ade Maulana Ibrahim, Amd., Soraya Febrianty, Mhd.
Reza Mufti, terima kasih atas dukungan, doa dan perhatian yang sangat besar
yang selalu mendukung, terima kasih kepada seluruh keluarga besarku yang
memberikan

dorongan

semangat

kepada

penulis

selama

mengikuti

perkuliahan hingga selesai Thesis ini.
17. Teman-teman kuliah stambuk 2011 Magister Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yaitu Andi, Kak Lisbet, Bang Poltak, Dimas,
Bejo’ dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih
atas segalanya.
18. Kepada Dr. Masdani MS, SH, M.Hum yang telah memberikan support kepada
penulis dalam menyelesaikan Thesis ini.
19. Kepada Om Chatib yang telah membantu penulis dalam pembuatan Thesis ini.
20. Kepada Pak Armansah, SH., yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Thesis ini.

Universitas Sumatera Utara

21. Kepada teman-teman di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, terima
kasih.
22. Kepada Staf Ahli PUREK III (Bang Izal dan Bang Haris) yang sudah
menghibur dan memberikan saran/kritik kepada penulis.
23. Kepada sahabat-sahabat terbaik ku, Ferdinan Hadi Irawan, SH., Rabiatul
Hasanah, SE., Bang Joko Lesmono Irsan, ST., yang sudah membantu dan
mendukung penulis selama penyelesaian Thesis ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda atas semua bantuan
yang diberikan. Semoga Thesis ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang
membaca dan mempelajarinya khususnya bagi diri penulis.

Hormat Penulis,

Dahlia Kusuma Dewi

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjan/Instansi

: Dahlia Kusuma Dewi
: Medan, 24 Februari 1984
: Perempuan
: Jln. KL. Yos Sudarso Link. III No. 96 Medan Deli
: Sekretariat PUREK III Universitas Sumatera Utara

II. DATA KELUARGA
Nama Ayah
: Alm.. H. Munar Hamid
Nama Ibu
: Hj. Fatimah
Nama Saudara/i Kandung : Ade Maulana Ibrahim, Amd
Soraya Febrianty
Mhd. Reza Mufti
III. PENDIDIKAN FORMAL
1990 – 1996
1996 – 1999
1999 – 2002
2002 – 2005
2006 – 2009
2011 – 2013

SD Swasta Pertiwi Medan
SLTP Negeri 11 Medan
SMA Swasta Dharmawangsa Medan
Diploma Tiga (DIII) Jurusan Kesekretariatan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Strata Satu (S1) Fakultas Hukum Universitas Muslim
Nusantara Medan
Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas
Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK

i

ABSTRACT

ii

KATA PENGANTAR

iii

RIWAYAT HIDUP

vii

DAFTAR ISI

viii

BAB I: PENDAHULUAN
1

A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah

15

C. Tujuan Penelitian

15

D. Manfaat Penelitian

16

E. Keaslian Penelitian

16

F. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori

17

2. Konseptual

27

G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian dan Sifat Penelitian

31

2. Sumber Data Penelitian

32

3. Teknik Pengumpulan Data

33

4. Alat Pengumpulan Data

34

5. Analisis Data

35

BAB II: KONSEP PERIZINAN BERDASARKAN UU NO. 32 TAHUN 2009
TENTANG
PERLINDUNGAN
DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
A. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Pengertian PPLH

36
37

Universitas Sumatera Utara

2. Asas dan Tujuan PPLH

42
46

B. Konsep Perizinan Berdasarkan UUPPLH
1. Perizinan

49

1.1. Unsur-unsur Perizinan

56

1.2. Fungsi dan Tujuan Perizinan

63

1.3. Bentuk dan Isi Izin

64

2. Izin Lingkungan

66

2.1. Ruang Lingkup Izin Lingkungan

71

2.2. Izin PPLH

74

2.3. Pelaksanaan Izin Lingkungan

75

BABIII: GUGATAN
ADMINISTRATIF
DAN
PENEGAKAN
ADMINISTRASI LINGKUNGAN ATAS IZIN USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN YANG DIMILIKI SUATU USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN DIKARENAKAN TIDAK MELAKSANAKAN PASAL
121 UUPPLH JO. PERMENLH NO. 14/2010
A. Pengertian Penegakan Hukum

79

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

86

C. Penegakan Hukum Lingkungan Administratif

87

1. Pengawasan

94
101

2. Penerapan Sanksi Administratif
3. Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Gugatan
Tata Usaha Negara
D. Gugatan Administratif Lingkungan

125
130

E. Penegakan Sanksi Administratif atas Izin Usaha dan/atau Kegiatan yang
Dimiliki Suatu Usaha dan/atau Kegiatan Dikarenakan Tidak
Melaksanakan Pasal 121 UUPPLH Jo.
PermenLH No. 14 Tahun 2010
135
BAB IV: KETENTUAN PIDANA TERKAIT DENGAN IZIN LINGKUNGAN
BERDASARKAN UUPPLH

Universitas Sumatera Utara

139

A. Tindak Pidana Terkait Izin Lingkungan
B. Pertanggungjawaban Pidana Terkait dengan Pasal 109, Pasal 111
dan Pasal 112 UUPPLH
C. Penjatuhan Pidana Berdasarkan UUPPLH

BAB V:

149
161

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

168

B. Saran

170

DAFTAR PUSTAKA

171

Universitas Sumatera Utara