Tinjauan Hukum Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor Dengan Asuransi (Studi Pada PT. Jasa Motor Jaya Belawan)
vii
ABSTRAK
Nurul Huda Br. Pangaribuan *)
M.Husni **)
Syamsul Rizal ***)
PT. Jasa Motor Jaya Belawan dalam melakukan sewa beli menggunakan bentuk
perjanjian baku yang mengikat para pihak. Klausula-klausula dalam perjanjian tersebut
telah dibuat sebelumnya. Pembeli atau konsumen menerima dan memenuhi klausulaklausula yang telah dipersiapkan dengan risiko tidak akan memperoleh barang yang
menjadi obyek perjanjian, apabila ia tidak menandatangani perjanjian. Perjanjian jual beli
dilakukan oleh konsumen dengan perusahaan leasing, dalam perjanjian tersebut
konsumen harus memenuhi segala perjanjian yang telah disepakati secara bersama.
Apabila terjadi wanprestasi maka pihak kreditur akan melakukan berbagai upaya untuk
membantu konsumen dalam memenuhi kewajibannya tersebut. Permasalahan dalam
skripsi ini membahas tentang bentuk wanprestasi yang terdapat dalam perjanjian sewa
beli kendaraan bermotor, sejauh mana risiko-risiko yang terjadi dalam perjanjian sewa
beli kendaraan bermotor, serta bentuk penyelesaian sengketa antara Kreditur dan Debitur
dengan pihak Asuransi dalam Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Bahan pustaka yang dapat dijadikan sumber dari penelitian
didapatkan dari buku-buku, artikel, dan media elektronik. Studi kasus skripsi ini
dilakukan di Kantor PT. Jasa Motor Jaya Belawan yaitu perusahaan yang bergerak di
bidang sewa beli kendaraan bermotor. Penelitian dilaksanakan guna melengkapi
penyelesaian skripsi ini.
Kesimpulannya wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian sewa beli kendaraan
bermotor adalah karena debitur tidak memenuhi kewajiban untuk tepat waktu membayar
angsuran kendaraan bermotor. Risiko yang sering terjadi dalam perjanjian seperti
kerusakan, kehilangan, dan lainnya ditanggung oleh pihak Asuransi yang merupakan para
pihak dalam perjanjian sewa beli. Adapun langkah yang dilakukan para pihak dalam
penyelesaian apabila terjadi sengketa yaitu melalui musyawarah dan jalur hukum.
Kata Kunci : Sewa Beli, Asuransi.
*)
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**)
Dosen Pembimbing I
***)
Dosen Pembimbing II
vii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Nurul Huda Br. Pangaribuan *)
M.Husni **)
Syamsul Rizal ***)
PT. Jasa Motor Jaya Belawan dalam melakukan sewa beli menggunakan bentuk
perjanjian baku yang mengikat para pihak. Klausula-klausula dalam perjanjian tersebut
telah dibuat sebelumnya. Pembeli atau konsumen menerima dan memenuhi klausulaklausula yang telah dipersiapkan dengan risiko tidak akan memperoleh barang yang
menjadi obyek perjanjian, apabila ia tidak menandatangani perjanjian. Perjanjian jual beli
dilakukan oleh konsumen dengan perusahaan leasing, dalam perjanjian tersebut
konsumen harus memenuhi segala perjanjian yang telah disepakati secara bersama.
Apabila terjadi wanprestasi maka pihak kreditur akan melakukan berbagai upaya untuk
membantu konsumen dalam memenuhi kewajibannya tersebut. Permasalahan dalam
skripsi ini membahas tentang bentuk wanprestasi yang terdapat dalam perjanjian sewa
beli kendaraan bermotor, sejauh mana risiko-risiko yang terjadi dalam perjanjian sewa
beli kendaraan bermotor, serta bentuk penyelesaian sengketa antara Kreditur dan Debitur
dengan pihak Asuransi dalam Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Bahan pustaka yang dapat dijadikan sumber dari penelitian
didapatkan dari buku-buku, artikel, dan media elektronik. Studi kasus skripsi ini
dilakukan di Kantor PT. Jasa Motor Jaya Belawan yaitu perusahaan yang bergerak di
bidang sewa beli kendaraan bermotor. Penelitian dilaksanakan guna melengkapi
penyelesaian skripsi ini.
Kesimpulannya wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian sewa beli kendaraan
bermotor adalah karena debitur tidak memenuhi kewajiban untuk tepat waktu membayar
angsuran kendaraan bermotor. Risiko yang sering terjadi dalam perjanjian seperti
kerusakan, kehilangan, dan lainnya ditanggung oleh pihak Asuransi yang merupakan para
pihak dalam perjanjian sewa beli. Adapun langkah yang dilakukan para pihak dalam
penyelesaian apabila terjadi sengketa yaitu melalui musyawarah dan jalur hukum.
Kata Kunci : Sewa Beli, Asuransi.
*)
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**)
Dosen Pembimbing I
***)
Dosen Pembimbing II
vii
Universitas Sumatera Utara