INFORMASI SNMPTN 2013 UNTUK MA NEGERI SWASTA SE- KOTA SURABAYA SNMPTN 2013
SNMPTN 2013 Hanya Melalui
Jalur Undangan
Jakarta — Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013 tidak
akan membuka jalur ujian tulis, tetapi hanya jalur undangan. “Seleksi akan dilakukan
berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya, serta mempertimbangkan nilai ujian nasional
(UN),” ujar Akhmaloka, Ketua Panitia Pelaksana SNMPTN 2013, saat jumpa pers sekaligus
Peluncuran SNMPTN 2013 di Graha Utama Kemdikbud, Jakarta, (10/12).
Ia menjelaskan, siswa yang berhak mengikuti SNMPTN adalah siswa yang memiliki rekam
jejak prestasi akademik di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kepala sekolah harus
mengirim data sekolah dan siswa ke PDSS-SNMPTN, kemudian kepala sekolah akan
memperoleh password untuk setiap siswa. Selanjutnya, siswa melakukan verifikasi data
rekam jejak prestasi akademik yang diisikan kepala sekolah dengan menggunakan Nomor
Induk Siswa Nasional (NISN) dan password yang diberikan kepala sekolah.
Setelah pengisian PDSS selesai, siswa bisa mendaftarkan diri menjadi peserta SNMPT
dengan login ke laman SNMPTNhttp://snmptn.ac.id , dan mengisi biodata pilihan perguruan
tinggi negeri (PTN), pilihan program studi, serta mengunggah pas foto resmi terbaru dan
dokumen prestasi tambahan. Setiap siswa peserta SNMPTN dapat memilih sebanyakbanyaknya dua PTN yang diminati.
Jadwal pelaksanaan SNMPTN 2013 dibagi menjadi lima tahap. Pertama, pengisian PDSS
oleh kepala sekolah dilakukan pada 17 Desember 2012 – 8 Februari 2013, dan selanjutnya
diisikan secara berkala setiap akhir semester. Kedua, pendaftaran oleh siswa, akan
berlangsung pada 1 Februari – 8 Maret 2013. Ketiga, proses seleksi dilaksanakan pada 9
Maret – 27 Mei 2013. Keempat, pengumuman hasil seleksi, pada 28 Mei 2013. Terakhir,
pendaftaran ulang bagi peserta yang lulus seleksi, pada 11 – 12 Juni 2013.
Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, seleksi dengan mempertimbangkan nilai rapor dan
UN ini merupakan pengakuan jenjang pendidikan tinggi kepada jenjang pendidikan
menengah atas. Ia menyadari, sistem ini menuntut kesiapan sekolah, siswa, dan masyarakat
secara umum. “Bagaimanapun, kita harus siap. Jangan terjebak pada pemikiran akan siap
atau tidak,” katanya tegas. (DM)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/920
Jalur Undangan
Jakarta — Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013 tidak
akan membuka jalur ujian tulis, tetapi hanya jalur undangan. “Seleksi akan dilakukan
berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya, serta mempertimbangkan nilai ujian nasional
(UN),” ujar Akhmaloka, Ketua Panitia Pelaksana SNMPTN 2013, saat jumpa pers sekaligus
Peluncuran SNMPTN 2013 di Graha Utama Kemdikbud, Jakarta, (10/12).
Ia menjelaskan, siswa yang berhak mengikuti SNMPTN adalah siswa yang memiliki rekam
jejak prestasi akademik di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kepala sekolah harus
mengirim data sekolah dan siswa ke PDSS-SNMPTN, kemudian kepala sekolah akan
memperoleh password untuk setiap siswa. Selanjutnya, siswa melakukan verifikasi data
rekam jejak prestasi akademik yang diisikan kepala sekolah dengan menggunakan Nomor
Induk Siswa Nasional (NISN) dan password yang diberikan kepala sekolah.
Setelah pengisian PDSS selesai, siswa bisa mendaftarkan diri menjadi peserta SNMPT
dengan login ke laman SNMPTNhttp://snmptn.ac.id , dan mengisi biodata pilihan perguruan
tinggi negeri (PTN), pilihan program studi, serta mengunggah pas foto resmi terbaru dan
dokumen prestasi tambahan. Setiap siswa peserta SNMPTN dapat memilih sebanyakbanyaknya dua PTN yang diminati.
Jadwal pelaksanaan SNMPTN 2013 dibagi menjadi lima tahap. Pertama, pengisian PDSS
oleh kepala sekolah dilakukan pada 17 Desember 2012 – 8 Februari 2013, dan selanjutnya
diisikan secara berkala setiap akhir semester. Kedua, pendaftaran oleh siswa, akan
berlangsung pada 1 Februari – 8 Maret 2013. Ketiga, proses seleksi dilaksanakan pada 9
Maret – 27 Mei 2013. Keempat, pengumuman hasil seleksi, pada 28 Mei 2013. Terakhir,
pendaftaran ulang bagi peserta yang lulus seleksi, pada 11 – 12 Juni 2013.
Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, seleksi dengan mempertimbangkan nilai rapor dan
UN ini merupakan pengakuan jenjang pendidikan tinggi kepada jenjang pendidikan
menengah atas. Ia menyadari, sistem ini menuntut kesiapan sekolah, siswa, dan masyarakat
secara umum. “Bagaimanapun, kita harus siap. Jangan terjebak pada pemikiran akan siap
atau tidak,” katanya tegas. (DM)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/920