Perancangan Aplikasi Permainan Edukasi Berbasis Android

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perkembangan Android
Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh
pengguna Smartphone dan PDA serta Tablet yang berbasis dasar dari OS Linux.

Ponsel pertama yang memakai sistem Operasi Android adalah HTC
Dream yang di rilis pada tanggal 22 Oktober 2008 dan pada awal tahun 2009
mulailah para pengembang ponsel menggunakan OS android ini dan di perkirakan
setidaknya 18 ponsel bersistem OS Android rilis di awal tahun 2009. Berikut
urutan perkembangan Android :
1. Android Beta
Android Beta pertama kali dirilis pada 5 November 2007, kemudian pada
12 November 2007 Software Development Kit (SDK) dirilis oleh Google.

2. Android 1.0 (Astro)
Android 1.0 (Astro) pertama kali dirilis pada 23 Spetember 2008.
Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama “Astro”
tapi karena alasan hak cipta dan trademark nama ”Astro” tidak jadi
disematkan pada versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream adalah

ponsel pertama yang menggunakan OS ini.

Universitas Sumatera Utara

3. Android 1.1 Bender
Android 1.1 Bender pertama kali dirilis pada 9 Februari 2009. Versi
Android kedua ini juga mengalami masalah penamaan yang sama dengan
versi pertamanya. Pada awalnya Android ini akan diberi nama “Bender”
akan tetapi karena alasan melanggar trademark, nama “Bender” tidak jadi
disematkan pada versi Android ini. Awalnya versi OS Android ini dirilis
untuk perangkat T-Mobile G1 saja. Versi ini merupakan update untuk
memperbaiki beberapa bugs, mengganti API dan menambahkan beberapa
fitur.

4. Android 1.5 Cupcake
Android 1.5 Cupcake pertama kali dirilis pada 30 April 2009. Nah, mulai
versi Android ini penamaan menggunakan nama makan pencuci mulut
(dessert) mulai digunakan, karena ini merupakan versi yang ketiga maka
penamaan diawali dengan huruf “C” dan jadilah “Cupcake” menjadi nama
resmi dari versi OS Android ketiga ini. OS ini berbasiskan pada kernel

Linux 2.6.27 dan menambahkan beberapa update serta UI baru dari versi
Android sebelumnya. Mulai terdapat “widget” yang dapat dibesar
kecilkan. Kemudian ditambah kemampuan untuk meng-upload video dan
gambar ke Youtube dan Picasa.

5.

Android 1.6 Donut
Android 1.6 Donut dirilis pertama kali pada 15 September 2009. Terdapat
peningkatan pada fitur pencarian dan UI yang lebih user friendly. Pada
versi ini juga sudah mendukung teknologi CDMA/EVDO, 802.1x, VPNs.

Universitas Sumatera Utara

Kemudian support layar dengan resolusi WVGA. Berikut penampakan
Android v1.6 Donut.
6.

Android 2.0/2.1 Éclair
Android 2.0/2.1 Éclair dirilis pertama kali pada 9 Desember 2009. Terjadi

penambahan fitur untuk pengoptimalan hardware, peningkatan Google
Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5,
daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital
Zoom, dan Bluetooth 2.1. Beberapa versi updatenya antara Android v.2.0
kemudian v2.0.2 dan terakhir v.2.1.

7. Android 2.2 Froyo (Froze Yoghurt)
Android 2.2 Froyo (Froze Yoghurt) dirilis pertama kali pada 20 Mei 2010
pada smartphone Google Nexus One. Pada versi ini sudah support
terhadap Adobe Flash Player 10.1. Peningkatan pada kecepatan membuka
dan menutup aplikasi, serta penggunaan SD Card sebagai tempat
penyimpanan aplikasi. Ketika Android Froyo hadir mulai muncul banyak
diskusi yang membahas mengenai persaingan antara Android dengan iOS
yang akan semakin ketat di masa yang akan datang. Beberapa versi update
yang dirilis antara lain Android v.2.2.1 hingga v.2.2.3.

8.

Android 2.3 Gingerbread
Android 2.3 Gingerbread pertama kali diperkenalkan pada 6 Desember

2010. Terjadi banyak peningkatan pada versi Android yang satu ini
dibandingkan
memaksimalakan

dengan

versi

kemampuan

sebelumnya.
aplikasi

dan

Dirancang
game.

Serta


untuk
mulai

Universitas Sumatera Utara

digunakannya Near Field Communication (NFC). Perbaikan terhadap
dukungan layar resolusi WXGA dan diatasnya.

Beberapa versi update yang dirilis antara lain v.2.3.3 hingga
v.2.3.7. Sampai saat ini Android Gingerbread merupakan versi Android
yang memiliki pengguna terbanyak dibandingkan dengan seri Android
lainnya, yaitu mencapai 65% dari seluruh versi Android yang dirilis.

9.

Android 3.0/3.1 Honeycomb
Android 3.0/3.1 Honeycomb pertama kali diperkenalkan pada 22 Februari
2011 dan Motorola Xoom adalah yang pertama kali menggunakannya.
Android versi ini merupakan OS yang didesain khusus untuk
pengoptimalan pengunaan pada tablet PC.


10. Android 4.0 ICS (Ice Cream Sandwidch)
Sampai tulisan ini ditulis ICS merupakan versi Android yang paling anyar.
Pertama kali dirilis pada 19 Oktober 2011. Smartphone yang pertama kali
mengunakan OS Android ini adalah Samsung Galaxy Nexus. Secara teori
semua perangkat seluler yang menggunakan versi Android sebelumnya,
Gingerbread, dapat di-update ke Android Ice Cream Sandwich.

11. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu
membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru
diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI

Universitas Sumatera Utara

yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak
ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google
Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah
satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas,
ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean

4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

12. Android versi 4.2 (Jelly Bean)
Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power
control, lock screen widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja),
widget terbaru. Android 4.2 Pertama kali dikenalkan melalui LG Google
Nexus 4.

13. Android versi 4.3 (Jelly Bean)
Android versi 4.3 (Jelly Bean) merupakan pembaharuan dari android jelly
bean sebelumnya dimana rilis ada pada 24 Juli 2013 di San Francisco.
Nexus 7 generasi 2 adalah Smartphone pertama yang menggunakan OS
tersebut.

14. Android versi 4.4 (Kitkat)
Android 4.4 KitKat pada tanggal 3 September 2013. Meskipun pada
awalnya di beri nama “Key Lime Pie” (“KLP”), nama itu berubah karena
“sangat sedikit orang benar-benar tahu rasa key lime pie.” Beberapa
blogger teknologi juga mengharapkan rilis “Key Lime Pie” menjadi
Android 5. KitKat memulai debutnya pada Google Nexus 5 pada


Universitas Sumatera Utara

tanggal 31 Oktober 2013, dan dioptimalkan untuk berjalan pada rentang
yang lebih besar dari perangkat dari versi Android sebelumnya, memiliki
512 MB RAM sebagai minimum yang disarankan; perbaikan-perbaikan
yang dikenal sebagai “Proyek langsing” internal di Google. Jumlah
minimum RAM yang diperlukan yang tersedia untuk Android adalah 340
MB, dan semua perangkat dengan kurang dari 512 MB RAM harus
melaporkan diri mereka sebagai perangkat dengan “RAM rendah

Gambar 2.1. Tampilan Layar dengan OS Kitkat

15. Android versi 5.x (Lollipop)
Android Lollipop adalah versi stabil terbaru dengan versi antara 5.0 dan
5.1. Diresmikan pada 25 Juni 2014 saat Google I / O, dan tersedia secara
resmi melalui over-the-air (OTA) update pada tanggal 12 November 2014,

Universitas Sumatera Utara


untuk memilih perangkat yang menjalankan distribusi Android dilayani
oleh Google (seperti perangkat Nexus dan Google Play edition).

Salah satu perubahan yang paling menonjol dalam rilis Lollipop
adalah user interface yang didesain ulang dan dibangun dengan yang
dalam bahasa desain disebut sebagai “material design”. Perubahan lain
termasuk perbaikan pemberitahuan, yang dapat diakses dari lockscreen
dan ditampilkan pada banner di bagian atas screen. Google juga membuat
perubahan internal untuk platform, dengan Android Runtime (ART) secara
resmi menggantikan Dalvik untuk meningkatkan kinerja aplikasi, dan
dengan

perubahan

yang

ditujukan

untuk


meningkatkan

dan

mengoptimalkan penggunaan baterai, yang dikenal secara internal sebagai
Project Volta.

16. Android versi 6.0 (Marshmallow)
Android Marshmallow memperkenalkan model izin yang didesain ulang:
sekarang ada hanya delapan kategori izin, dan aplikasi yang tidak lagi
secara otomatis diberikan semua hak akses mereka ditentukan pada waktu
instalasi. Sebuah sistem opt-in sekarang digunakan, di mana pengguna
akan diminta untuk memberikan atau menolak izin individu (seperti
kemampuan untuk mengakses kamera atau mikrofon) untuk aplikasi ketika
mereka dibutuhkan. Aplikasi mengingat hibah izin mereka, dan mereka
dapat disesuaikan oleh pengguna setiap saat. Model izin baru akan
digunakan hanya oleh aplikasi yang dikompilasi untuk Marshmallow
menggunakan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) tersebut,

Universitas Sumatera Utara


sementara semua aplikasi lainnya akan terus menggunakan model izin
sebelumnya.

Android Marshmallow juga memiliki skema manajemen daya baru
bernama Doze yang mengurangi tingkat aktivitas aplikasi latar belakang
saat perangkat menentukan bahwa itu tidak sedang aktif ditangani oleh
pengguna, yang, menurut Google, menggandakan pemakaian baterai
perangkat. Hal ini juga memperkenalkan pilihan untuk mengatur ulang
semua pengaturan jaringan, tersedia untuk pertama kalinya pada Android,
yang membersihkan pengaturan terkait jaringan untuk Wi-Fi, Bluetooth,
dan koneksi seluler.

17. Android versi 7.0 (Nougat)
Google akhirnya merilis sistem operasi Android Nougat 7.0. Untuk
awalnya, beberapa model ponsel Google Nexus akan menerima update
Over the Air (OTA) sistem operasi Android terbaru itu. Sebelum
menerima nama Nougat, Google hanya memberi nama sandi N pada
sistem operasinya itu. Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat
ini kemudian membuka polling untuk mencari nama yang tepat. Dan
setelah menyeleksi dari ratusan nama yang masuk, terpilihlah nama
Nougat. Android Nougat memiliki fitur yang bisa membuat produktivitas
penggunanya meningkat. Salah satunya adalah fitur multi-window yang
memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi secara bersamaan
dengan dua tampilan yang terbelah.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2. Icon Android

2.2. Java
Java adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Bahasa pemrograman ini awalnya dibuat
oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Mycrosystems, saat ini
merupakan bagian dari Oracle, dan dirilis pada tahun 1995. Bahasa ini banyak
mengadopsi sintaksis yang terdapat pada bahasa pemrograman C dan C++ namun
lebih disederhanakan. Aplikasi-aplikasi berbasis Java umumnya dikompilasi ke
dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai mesin virtual Java
(JVM). Dengan fungsionalitasnya, Java memungkinkan aplikasi-aplikasinya
mampu di jalankan dibeberapa platform yang berbeda.
Adapun kelebihan dari Java yaitu :
1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan
dibeberapa platform/sistem operasi komputer.
2. Perpustakaan kelas yang lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan
library/perpustakaan (kumpulan program-program yang disertakan dalam

Universitas Sumatera Utara

pemrograman Java) yang sangat memudahkan pembuat program untuk
membangun aplikasinya.
3. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga
menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java.

2.3. Eclipse
Eclipse

adalah

IDE

(Integrated

Development

Environment) yang

direkomendasikan oleh Google untuk pengerjaan aplikasi Android. Eclipse
meluncurkan produk terbarunya yaitu Eclipse Juno (versi 4.2) tentunya ada
beberapa perubahan dari versi sebelumnya yaitu Eclipse Indigo (versi 3.7).
(SERDA, 2012). Dan berikut ini adalah beberapa tambahan fiturnya :
a. Tampilan Baru
Tampilan default dari user interface platform yang lebih segar, indah dan
mantap. Tujuan utama dari perubahan interface ini adalah untuk
mengadopsi gaya visual yang lebih modern, dan menggunakan whitespace
daripada keylines ekstra untuk elemen antarmuka pengguna yang terpisah.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3. Tampilan Baru pada Eclipse

b.

Global Search Bar
Interface

yang sekarang memiliki

kolom

pencarian

global. Ini

memudahkan untuk pencarian library ataupun resource yang lainnya.

Gambar 2.4. Global Search Bar

Universitas Sumatera Utara

c. Layout yang lebih fleksibel
Sekarang kita bisa menampilkam stack views (problem error) dan editor
secara bersama-sama. Misalnya stack views membutuhkan area kerja
yang besar dapat ditumpuk di area editor untuk menyediakan lebih banyak
ruang.

Gambar 2.5. Layout pada Eclipse
d. Editor Bisa Dipisah
Editor yang sekarang bisa dilepas dari eclipsenya untuk mempermudah
pengeditan file atau untuk mempermudah pengkodingan karena banyaknya
file yang menumpuk dieditor.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.6. Editor pada Eclipse
e. Icon Baru
Eclipse Juno sekarang memiliki ikon baru yang mengkilap. Icon ini
memiliki resolusi tinggi sehingga membuat penampilan jauh lebih elegan.

Gambar 2.7. Logo Eclipse

Universitas Sumatera Utara

2.4. Pengertian SQLite
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat
ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis
dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang
dikerjakan oleh D.Richard Hipp.

Pada prinsipnya SQLite merupakan library C yang diimplementasikan
secara embeddable (tertanam) sebagai SQL database engine. Hal ini akan
memungkinkan program yang berhubungan dengan SQLite dapat mengakses
database tanpa menjalankan proses RDBMS secara terpisah, sebagaimana pada
umumnya ketika menggunakan MySQL Server, PostgreSQL, Oracle, dan
sebagainya. Kemasan praktis inilah yang memberikan banyak sekali keuntungan,
dimana tidak perlu melakukan manajemen database server terpisah. Selain itu,
ukuran kecil yang disengaja didesain pada SQLite memungkinkan kita untuk
membuat aplikasi yang ringan dengan kinerja tinggi.

2.4.1. Kelebihan SQLite
SQLite merupakan salah satu embbeded database yang wajib dipertimbangkan
untuk digunakan pada aplikasi bukan enterprise karena memiliki beberapa
kelebihan yaitu :
1. Secara umum cukup stabil.
2. Performanya lebih efesien dan cepat dibandingkan database yang lain.
3. Sedikit menggunakan memory, hanya membutuhkan single library untuk
mengakses database.

Universitas Sumatera Utara

4. Berjalan dibanyak platform yang berbeda, dan dapat dipindahkan dengan
mudah tanpa setting administrasi yang rumit.
5. Memenuhi standart ACID (Atomicity, Isolation, dan Durability) .
6. Mendukung ANSI 92 SQl Standar.
7. Mempunyai API untuk bahasa C++, PHP, Perl, Phyton, dan Tcl.
8. License public domain, free untuk redistributed.

2.4.2. Kekurangan SQLite
Meskipun merupakan database server yang cukup sederhana dengan beberapa
fasilitas, bukan berarti SQLite tidak memiliki kekurangan. Beberapa fasilitas yang
tidak didukung oleh SQLite sengaja ditiadakan untuk mempertahankan SQLite
sebagai embeddable database server. Berikut beberapa fasilitas yang umum ada
pada database server dan tidak dimiliki atau tidak didukung oleh SQLite :
1. Check constraint, fasilitas ini umumnya digunakan sebagai pemeriksa,
namun ditiadakan karena masih dapat digantikan oleh NOT NULL serta
UNIQUE.
2. Variabel subquery, meskipun memiliki arti yang penting, penggunaan
subquery atau perintah query ini tidak didukung.
3. Foreign Key Constraint, sama halnya dengan check constraint, fasilitas ini
sengaja dihilangkan oleh SQLite.
4. Alter Table, oleh karena tidak memiliki fasilitas ini, maka untuk mengubah
struktur tabel harus dilakukan dengan menghapus tabel kemudian
membuat ulang.

Universitas Sumatera Utara

5. Grant dan Revoke, fasilitas ini cukup penting untuk keamanan, namun
karena SQLite melakukan pembacaan serta penulisan pada file disk, maka
hak izin akses bergantung pada sistem operasi yang digunakan.
6. Right dan Full Outer Join, meskipun penggunaan right serta full outer join
tidak diperkenankan, akan tetapi SQLite masih menyediakan left outer
join.
7. Penulisan pada View SQLite hanya memperbolehkan penggunaan view
untuk dapat dibaca saja, dengan demikian tidak dapat melakukan
modifikasi pada view. Sebagai gantinya, SQLite menyediakan trigger yang
dapat digunakan untuk memodifikasi view.

2.5. Game Edukasi
Ada berbagai pendapat mengenai pengertian game, (Bethke, 2003) mengatakan:
“Games are software with art, audio, and gameplay”, sedangkan (Gregory, 2009)
mengatakan, game adalah software yang dibuat untuk menghibur penggunanya,
didalamnya terdapat rules dan goals yang harus dicapai penggunanya. Ada
berbagai jenis game saat ini, diantaranya: arcade games, simulation games, first
person shooter game, education game, real time strategy games, sport games,
role playing games, massively multiplayer online role playing game dan lain
sebagainya (Bates, 2004). Education game atau game edukasi merupakan game
yang

tidak

hanya

bersifat

menghibur

tetapi

didalamnya

mengandung

pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan kepada penggunanya (Bates, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Proses pengembangan game sama halnya seperti pengembangan perangkat lunak
lainnya. Bethke (2003) dalam bukunya menyatakan: “Games are certainly
special: however, a paint i will be making repeatedly throughout this book is that
game development is software development”. Sama halnya dengan Bethke, Bates
(2003) mengatakan: “Before it is anything else, building a game is a software
development project.”

Ada berbagai pendapat tentang metode pengembangan game. Bethke
(2003) menguraikan proses pembuatan game kedalam beberapa tahap yaitu:
business parameters, game concept, vision document, game design, technical
game design, implementation, first playable phase, alpha phase, beta phase, final
candidate cycle, kemudian post release support. Berbeda dengan Bethke, Bates
(2004) menguraikan proses pengembangan game terdiri dari concept development,
preproduction, development, alpha, beta, code freeze, release to manufacture
(RTM), patches kemudian upgrade.

Untuk pengembangan game edukasi Zin et al (2010) mengungkapkan
model pengembangan game yang disebut dengan Digital Game Based Learning –
Instructional Design (DGBL-ID), dalam penerapan metodologi ini terdiri dari 5
fase yang harus diselesaikan sebelum dilanjutkan ke fase berikutnya, fase-fase
tersebut yaitu analysis phase, design phase, development phase, quality assurance
kemudian implementation and evaluation.

Menurut Henry (2010) Edukasi adalah proses yang dilakukan oleh
seseorang untuk menemukan jati dirinya, yang dilakukan dengan mengamati dan

Universitas Sumatera Utara

belajar yang kemudian melahirkan tindakan dan prilaku. Edukasi sebenarnya tidak
jauh berbeda dari belajar yang dikembangkan oleh aliran behaviorisme dalam
Psikologi. Hanya istilah ini sering dimaknai 2 dan diinterpretasikan berbeda dari
learning yang bermakna belajar. Dan istilah ini seringkali digunakan dalam
pendekatan pendidikan yang tertentu maknanya lebih dari sekedar belajar.

Universitas Sumatera Utara