Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan Menggunakan Abu Vulkanik Sinabung dan Serat Batang Pisang dengan Perekat Polyester

LAMPIRAN A

GAMBAR - GAMBAR

1. BAHAN
A. ABU VULKANIK SINABUNG

B. SERAT BATANG PISANG

Universitas Sumatera Utara

44

C. RESIN POLYESTER DAN KATALIS MEKPO

2. ALAT PENELITIAN
A. AYAKAN

Universitas Sumatera Utara

45


B. HOT PRESS

C. PIPET TETES

D. ALUMUNIUM FOIL DAN WAX

Universitas Sumatera Utara

46

E. NERACA DIGITAL

F. IMPACTOR WOLPERT

Universitas Sumatera Utara

47

G. UNIVERSAL TESTING MACHINE GOTECH AI-7000M


H. CETAKAN DAN DUA PENUTUPNYA

Universitas Sumatera Utara

48

I. PERALATAN LAINNYA

Universitas Sumatera Utara

49

3. SAMPEL

A. UNTUK UJI DENSITAS, DAYA SERAP AIR, DAN POROSITAS

B. UNTUK UJI IMPAK

Universitas Sumatera Utara


50

C. UNTUK UJI TEKAN

D. UNTUK UJI TARIK

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN

1. Densitas
Mk= 31,61 gram
Volume = 19,6 cm3
Densitas = .......?

ρpc



=




(2.1)

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram


31,61
19,6
= 1,6127 gr/cm3



ρpc= �

=


Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram


ρpc= �

=

31,12
19,6

= 1,5877 gr/cm







3


Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
� 31,02
=1,5826 gr/cm3
=
19,6

ρpc= �

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram
� 30,81
=1,5719 gr/cm3
=
19,6

ρpc= �

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram

ρpc


=

� 30,33



=

19,6

=1,5474 gr/cm3

Universitas Sumatera Utara

52



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram


ρpc


=

� 30,11



=

19,6

= 1,5362 gr/cm3

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram

ρpc

=


� 29,80
= 1,5204 gr/cm3
� = 19,6

2. Daya Serap Air (DSA)
Mk
Mb

= 31,61 gram
= 31,69 gram

Daya Serap Air (DSA) = .......?

Daya Serap Air (DSA) =


(2.2)

31,69−31,61

× 100% = 0,253 %
31,61

31,36−31,12
31,12

× 100% = 0,771 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
Daya Serap Air (DSA) =



× 100%

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram
Daya Serap Air (DSA) =






Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram
Daya Serap Air (DSA) =



− �

31,32−31,02
× 100% = 0,967 %
31,02

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram
Daya Serap Air (DSA) =

31,21−30,81
30,81

× 100% = 1,298 %

Universitas Sumatera Utara

53



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram
Daya Serap Air (DSA) =



30,33

× 100% = 1,385 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram
Daya Serap Air (DSA) =



30,75−30,33

30,70−30,11
× 100% = 1,959 %
30,11

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram
Daya Serap Air (DSA) =

30,49−29,80
× 100% = 2,181 %
29,80

3. Porositas
Mk= 31,61 gram
Mb
= 31,69 gram
Volume = 19,6 cm3

Porositas

= .......?
P =





× �

/ �3
(2.3)

× 100%

31,69−31,61
19,6

× 1

/ �3 × 100% = 0,408 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram
P =



− �

=1

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram
P =





31,36−31,12
× 1
19,6

/ �3 × 100% = 1,224 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram

Universitas Sumatera Utara

54



31,32−31,02
× 1 / �3 × 100% = 1,531 %
19,6
Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram

P =

P =


/ �3 × 100% = 2,041 %

30,75−30,33
× 1
19,6

/ �3 × 100% = 2,142 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram
P =



19,6

× 1

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram
P =



31,21−30,81

30,70−30,11
19,6

× 1

/ �3 × 100% = 3,010 %

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram
P =

30,49−29,80
× 1
19,6

/ �3 × 100% = 3,520 %

4. Kuat Impak
Lebar sampel (b) = 2,0 cm = 2,0 x 10−2 m
Tebal sampel (d) = 1,0 cm = 1,0 x 10−2 m
Luas Penampang (A) = b.d = 2,0 x 10−4 m−4





�� =



(2.4)



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram
Energi diserap (ES) = 7848 x 10-4
7848 � 10 −4
�� = � =
= 3924 J/m2

2,0 x 10 −4
Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram
Energi diserap (ES)

= 7999 x 10-4

Universitas Sumatera Utara

55











�� =





=

7999 � 10 −4
2,0 x 10 −4

= 3999,5 J/m2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
Energi diserap (ES) = 10759 x 10-4
10759 � 10 −4

�� =
=
= 5379,5 J/m2
−4

2,0 x 10

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram
Energi diserap (ES) = 13059 x 10-4
13059 � 10 −4
= 6529,5 J/m2
�� = � =
2,0 x 10 −4


Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram
Energi diserap (ES) = 9714,2 x 10-4
9714,2 � 10 −4

�� =
=
= 4857,1 J/m2
−4

2,0 x 10

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram
Energi diserap (ES) = 29836 x 10-4
29836 � 10 −4
�� = � =
= 14918 J/m2
2,0 x 10 −4


Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
Energi diserap (ES) = x 10-4
14971,4 � 10 −4
= 7485,7 J/m2
�� = � =
2,0 x 10 −4


5. Kuat Lentur
Lebar sampel (b) = 2,0 cm = 2,0 x 10−2 m
Tebal sampel (d) = 1,0 cm = 1,0 x 10−2 m
L
= 75 mm = 7,5 x 10−2 m
2bd2 = 2 2,0 x 10−2 m (1,0 x 10−2 m)2 = 4,0 x 10−6 m3

Universitas Sumatera Utara

56

� =



3.�.

(2.5)

2. . 2

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram
Load / Beban = 19,385 Kgf x 9,8 m/ 2 = 189, 973 N
3PL
= 3 x 189, 973 N x 7,5 x 10-2 m = 42,744 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3





=

3.�.
2. . 2

42,744 Nm

= 4,0 � 10 −6 m 3 =

10,686 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram
Load / Beban = 28,073 Kgf x 9,8 m/ 2 = 275,115 N
3PL = 3 x 275,115 N x 7,5 x 10-2 m = 61,901 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3




=

3.�.
2. .

61,901 �

2 = 4,0 � 10 −6 m 3 =

15,475 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
Load / Beban = 29,983 Kgf x 9,8 m/ 2 = 293,833 N
3PL
= 3 x 293,833 N x 7,5 x 10-2 m = 66,113 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3




=

3.�.
2. . 2

66,113



= 4,0 � 10 −6 m 3 =

16,528 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram
Load / Beban = 45,652 Kgf x 9,8

=

2

= 447,39 N

= 3 x 447,39 N x 7,5 x 10-2 m = 100,66 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3

3PL



m

3.�.
2. .

100,66



2 = 4,0 � 10 −6 m 3 =

25,165 MPa

Universitas Sumatera Utara

57



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram
Load / Beban = 54,8 Kgf x 9,8



=

= 537,04 N

2

= 3 x 537,04 N x 7,5 x 10-2 m = 120,834 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3

3PL



m

3.�.
2. . 2

120,834



= 4,0 � 10 −6 m 3 =

30,208 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram
Load / Beban = 53,310 Kgf x 9,8



=

2

= 522,44 N

= 3 x 522,44 N x 7,5 x 10-2 m = 127,55 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3

3PL



m

3.�.
2. . 2

127,55



= 4,0 � 10 −6 m 3 =

31,887 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram
Load / Beban = 40,771 Kgf x 9,8

=

2

= 399,55 N

= 3 x 399,55 N x 7,5 x 10-2 m = 89,90 Nm
2bd2 = 4,0 x 10−6 m3

3PL



m

3.�.
2. . 2

89,90



= 4,0 � 10 −6 m 3 =

22,475 MPa

5. Kuat Tarik
Panjang tumpuan tarikan pada sampel (W) = 7 mm
Tebal sampel (T)
= 9,8 mm
A

= W x T = 7 mm x 9,8 mm = 68,6 mm2 = 68,6 x 10-6m

σ =�
Universitas Sumatera Utara

58

(2.6a)



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 0 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 31,059 Kgf x 9,8 m/s2 = 304,378 N

σ =�


=

304,378
=4, 437 MPa
68,6 � 10 −6

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 1 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 57,692 Kgf x 9,8 m/s2 = 565,382 N



σ =�

=

565,382
= 8,242 MPa
68,6 � 10 −6

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 2 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 45,474 Kgf x 9,8 m/s2 = 445,645 N



σ =�

=

445,645
= 11,456 MPa
68,6 � 10 −6

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 3 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 85,803 Kgf x 9,8 m/s2 = 840,87 N



σ=



=

840,87
68,6 � 10 −6

= 12,258 MPa

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 4 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 96,639 Kgf x 9,8 m/s2 = 947,06 N

σ=



=

947,06
68,6 � 10 −6

= 13,806 MPa

Universitas Sumatera Utara

59



Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 5 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 103,566 Kgf x 9,8 m/s2 = 622,98 N



σ =�

=

1014 ,9468
= 14,795 MPa
68,6 � 10 −6

Batako dengan massa Serat Batang Pisang (SBP) 6 gram
F = Beban x Percepatan = L x a = 112,41 Kgf x 9,8 m/s2 = 1101,618 N

σ =�

=

1101,618
= 16,058 MPa
68,6 � 10 −6

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN C
GRAFIK HASIL UJI
A. KUAT LENTUR
Kode Sampel
:1
Komposisi
: Abu Vulkanik 100 gram
Serat Batang Pisang 0 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan
2,40% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar
19,385 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 9,424 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

61

Kode Sampel
Komposisi

:2
: Abu Vulkanik 99 gram
Serat Batang Pisang 1 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan
3,00% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar
28,073 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 12,683 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

62

Kode Sampel
Komposisi

:3
: Abu Vulkanik 98 gram
Serat Batang Pisang 2 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan
0,78% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar
29,983 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 15,130 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

63

Kode Sampel
Komposisi

:4
: Abu Vulkanik 97 gram
Serat Batang Pisang 3 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan
1,30% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar
45,652 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 22,802 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

64

Kode Sampel
Komposisi

:5
: Abu Vulkanik 96 gram
Serat Batang Pisang 4 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Peregangan
mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan kuat lentur. Pada peregangan 0,74%
terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan sebesar 54,80 Kgf
dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 30,218 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

65

Kode Sampel
Komposisi

:6
: Abu Vulkanik 95 gram
Serat Batang Pisang 5 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Pada
regangan 1,42% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan
sebesar 53,310 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 31,048
MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

66

Kode Sampel
Komposisi

:7
: Abu Vulkanik 94 gram
Serat Batang Pisang 6 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan. Pada
regangan 0,74% terjadi patahan setelah sampel ditekan dengan beban diberikan
sebesar 40,771 Kgf dan mendapatkan hasil maksimal kuat lenturnya yaitu 23,922
MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

67

A. KUAT TARIK
Kode Sampel
Komposisi

:1
: Abu Vulkanik 100 gram
Serat Batang Pisang 0 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,74 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 31,059 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 4,066 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

68

Kode Sampel
Komposisi

:2
: Abu Vulkanik 99 gram
Serat Batang Pisang 1 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 6,48 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 57,692 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 7,553 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

69

Kode Sampel
Komposisi

:3
: Abu Vulkanik 98 gram
Serat Batang Pisang 2 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,00 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 45,474 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 11,456 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

70

Kode Sampel
Komposisi

:4
: Abu Vulkanik 97 gram
Serat Batang Pisang 3 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,41 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 85,803 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 12,265 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

71

Kode Sampel
Komposisi

:5
: Abu Vulkanik 96 gram
Serat Batang Pisang 4 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 6,00 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 96,639 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 13,135 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

72

Kode Sampel
Komposisi

:6
: Abu Vulkanik 95 gram
Serat Batang Pisang 5 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 3,37 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 63,566 Kgf
dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 14,966 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara

73

Kode Sampel
Komposisi

:7
: Abu Vulkanik 94 gram
Serat Batang Pisang 6 gram
Resin Polyester 50 gram

Pada grafik terlihat bahwa benda sampel / uji mengalami peregangan saat ditarik
oleh alat uji UTM. Regangan terus meningkat hingga pada regangan 4,42 %
sampel “putus” setelah sampel ditarik dengan beban diberikan sebesar 112,410
Kgf dan mendapatkan hasil kuat tarik maksimal yaitu 16,065 MPa.
Keterangan :
= Grafik Slope
= Grafik Nilai Kuat Lentur

Universitas Sumatera Utara