LAMPIRAN 1 PANDUAN WAWANCARA PROFIL RESPONDEN

  LAMPIRAN 1 PANDUAN WAWANCARA PROFIL RESPONDEN A.

  Latar Belakang Responden 1.

  Nama lengkap : 2.

  Tempat, tanggal lahir : 3.

  Pekerjaan : 4.

  Pendidikan : 5.

  Kebiasaan Merokok : 6.

  Kebiasaan Menonton TV : 7. Kebiasaan Menonton Iklan :

  Tanda: Tanda apa sajakah yang bisa responden temukan atau tangkap pada ketiga iklan Djarum 76 versi Korupsi ini?

  2. Objek: Dari tanda-tanda yang terdapat pada iklan Djarum 76 versi

  Korupsi yang ditampilkan objek apakah yang dimaksud oleh tanda tersebut?

  3. Interpretan: Makna apakah yang ditangkap oleh responden ketika melihat setiap scene Iklan Djarum 76 yang ditampilkan?

LAMPIRAN 2 SCENE IKLAN 1. Iklan DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan

Gambar 1.1 Scene PertamaGambar 1.2 Scene KeduaGambar 1.3 Scene KetigaGambar 1.4 Scene KeeempatGambar 1.5 Scene KelimaGambar 1.6 Scene KeenamGambar 1.7 Scene KetujuhGambar 1.8 Scene KedelapanGambar 1.9 Scene KesembilanGambar 1.10 Scene KesepuluhGambar 1.11 Scene KesebelasGambar 2.1 Scene PertamaGambar 2.2 Scene KeduaGambar 2.3 Scene KetigaGambar 2.4 Scene KeempatGambar 2.5 Scene KelimaGambar 3.1 Scene PertamaGambar 3.2 Scene KeduaGambar 3.3 Scene KetigaGambar 3.4 Scene KeeempatGambar 3.5 Scene KelimaGambar 3.6 Scene KeenamGambar 3.7 Scene KetujuhGambar 3.8 Scene KedelapanGambar 3.9 Scene KesembilanGambar 3.10 Scene KesepuluhGambar 3.11 Scene KesebelasGambar 3.12 Scene KeduabelasGambar 3.13 Scene KetigabelasGambar 3.14 Scene KeempatbelasGambar 3.15 Scene KelimaebelasGambar 3.16 Scene KeenambelasGambar 3.17 Scene KetujuhbelasGambar 3.18 Scene Kedelapanbelas

LAMPIRAN 3 TRANSKRIP WAWANCARA 1. Responden 1

  Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik Pewawancara : Pertama saya kana nanya nama lengkap Bapak siapa ya? Responden :E…nama saya Lilik Tri Hadmojo Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Responden : Klaten, 13 Agustus 76 Pewawancara : Berarti aslinya Klaten juga? Apa… Responden : Iya…asli Klaten Pewawancara : Pendidikan terakhirnya apa pak? Responden : SMA Pewawancara : Eh…kalau pekerjaan sekarang? Responden : Pelukis… Pewawancara : Terus sekarang bapak merokok atau nggak merokok? Responden : Merokok Pewawancara : Terus kalau dalam sehari eh…nonton televisinya itu berapa kali sehari kira-kira?

  Responden : Hampir nggak pernah… Pewawancara : Tapi pernah lihat iklan kan di TV? Responden : Pernah…pernah… Pewawancara : Kalau ada iklan di TV gitu biasanya apa yang dilakuin? Responden : Iklan…ya kadang kalo iklane menarik ya tak lihat, kalau ndak menarik ya tak pindah channelnya..

  Pewawancara : Oh gitu… iklan yang pertama iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Yang mau ditanyai pertama dari scene satu apa saja yang bisa dilihat dari scene satu? Ada apa aja? Responden : Scene satu ini ada awan mendung gitu… (sambil melihat gambar awan di kertas) Pewawancara : Mendung? Responden : He eh…ya mungkin apa…maksudnya dari iklan ini mungkin…situasi yang apa ya…nggak menentu mungkin…bisa dikatakan seperti itu mungkin.. Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu itu kira-kira bisa lihat nggak waktunya kapan kira-kira? Responden : Ini…siang. Pewawancara : Siang? Responden : Siang… Pewawancara : Karena dilihat dari apanya kok siang itu?

  Responden : Eh…ada eh…apa ya…warna mendungnya itu keliatan dari biasan sinar mataharinya… Pewawancara : Oh berarti siang itu karena walaupun mendung tapi ada mataharinya gitu berarti siang? Responden : Iya… Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu ini eh…situasi atau keadaan apa yang dipikirkan kalau lihat scene satu. Yang terlintas dipikiran tuh apa? Situasi kayak apa keadaan kayak apa? Responden : Hmm…ya…maksudnya dalam artian yang sebenarnya…atau? Pewawancara : Hmm….yang… Responden : Yang ditangkap dari iklan ini ya mungkin… Pewawancara : Iya…apa yang ditangkap dari iklan itu situasi apa? Responden : Situasi yang apa ya…ya mungkin kayak kacau atau kayak lagi prahara semacam itu mungkin. Menggambarkan kondisi yang nggak ceria… Pewawancara : Terus untuk scene yang kedua ini apa aja yang dilihat? Responden : Ehm…ini ada orang yang nemui seseorang… Pewawancara : Berarti ada dua orang? Responden : Ya…ada dua orang… Pewawancara : Terus? Ada apa lagi selain orang? Responden : Eh….gambar apa ya…gambar apa maksutnya?

  Pewawancara : Eh…ada apa atau dimana gitu? Responden : Eh…sebuah kantor.

  Pewawancara : Tau kantor dilihat dari mananya? Responden : Eh…dari laci kayak tempat map dokumen gitu Pewawancara : Terus kira-kira tau nggak ya itu kantornya kantor apa? Responden : Kurang begitu tau…eh…mungkin keluarahan kali ya.

  Kurang tahu…nggak begitu jelas… Pewawancara : Nggak begitu jelas? Responden : Iya… Pewawancara : Treus itu ka nada dua orang menurut bapak itu siapa sama siapa gitu kalau dilihat dair scene itu? Responden : Ini…si yang satu yang membelakangi kamera itu si tamu. Dan yang…eh! Bukan deng ini orang yang kantornya… (menunjuk orang membelakangi kamera digambar) Pewawancara : Yang membelakangi kamera? Responden : Iya…terus yang ini tamunya (menunjuk gambar orang yang membawa map menghadap kamera) Pewawancara : Terus tau darimana satunya yang orang kantor satunya orang tamu. Dilihat dari mana? Responden : Saya lihatnya dari gelasnya…gelasnya ada dikanan soalnya… Pewawancara : Dari gelasnya?

  Responden : Ya…soalnya nggak mungkin kan orang kan ngambilnya dari sini, dari kiri. Jadi yang punya kan yang ini… Pewawancara : Selain dari gelasnya…ada yang bisa dilihat lagi nggak? Responden : Ehm….enggak… Pewawancara : Enggak ada ya? Responden : Enggak… Pewawancara : Kalau gitu scene tiga… Responden : Scene tiga? Pewawancara : Di scene tiga ini apa yang anda lihat? Responden : Eh…name tags…(menunjuk pada gambar name tags) Pewawancara : Name tags? Terus apa lagi? Responden : Ya..Cuma satu orang… Pewawancara : Ya itu siapa? Responden : Si orang kantornya tadi, si pemilik kantor…ehm..entah karyawan atau siapanya ini yang dikantor.

  Pewawancara : Terus…dia lagi ngapain itu discene itu? Responden : Kayak…apa ya…memberi tanda. Kayak…duit. Kayak isyarat….

  Pewawancara : Isyarat apa? Responden : Duit Pewawancara : Dilihatnya darimana?

  Responden : Bentuk tangannya… Pewawancara : Jadi bentuk tangannya menandakan duit gitu ya? Responden : Ya. Tapi kurang jelas juga disini dalam artian isyaratnya entah mintah duit atau membicarakan soal duit… Pewawancara : Terus kalau…kalau…tokoh ini. Familiar nggak? Responden : Ini…Gayus ya…kayak Gayus… Pewawancara : Dilihat darimana kok gayus? Responden : Kacamata sama karakter wajahe gitu loh…pake wig kayak gini, kayak Gayus Pewawancara : Terus ekspresinya menurut bapak? Responden : Ekspresi meminta uang (tertawa) Pewawancara : Kalau dari scene dua udah bisa kelihatan belum, dia eh…pekerja atau pegawainya, pegawai jenis apa? Responden : Kalau…. Pewawancara : Kalau dari scene dua sama yang pertama-pertama ka tadi belum tahu..

  Responden : Ya belum tahu… Pewawancara : Karena tadi kan belum kelihatan. Discene tiga udah keliatan belum? Responden : Ini…saya kurang begitu memahami seragam ya, warna seragam. He eh….

  Pewawancara : Oh ya ya ya ya ya…

  Responden : He eh…belom jadi… Pewawancara : Lanjut scene empat. Di scene empat apa aja yang dilihat? Responden : Ada si orang kantor yang ditemui tadi, sama si tamu sama beberapa staff kantor ya… (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan, yang didatangi dan yang mendatangi yang membawa berkas serta background beberapa orang di kantor) Pewawancara : Apa yang dilakuin di scene itu? Responden : Itu…si tamu itu…yang gambar pertama ini…berdiri, lalu gambar kedua dia meninggalkan si orang tadi yang orang kantor tadi…ekspresi dongkol ya ini…(menunjuk orang discene ini) karena katan- katanya kan dongkol ya dia..

  Pewawancara : Menurut bapak ini dongkolnya kenapa? Kok bisa dongkol? Responden : Karena ini mungkin dimintain uang kali ya… Pewawancara : Sama si? Responden : Si yang orang kantor tadi yang ditemui… Pewawancara : Berarti yang menunjukan ekspresi dongkol itu selain mukanya apa lagi berarti? Tadi kan ekspresi muka…selain itu ada lagi nggak? Responden : Ekspresi dia… Pewawancara : Yang menandakan dia dongkol itu selain mukanya kayak gitu ada nggak? Apa lagi? Responden : Heem…cara dia berjalan meninggalkan kantor ya… Pewawancara : Cara meninggalkannya kenapa?

  Responden : Ekspresi…ekspresi…bergegas Pewawancara : Hm…terus lanjut scene enam, scene lima sama enam.

  Kalau discene lima itu ada apa aja? Responden : Ada poci…(menunjuk pada gambar kendi) Pewawancara : Terus pocinya kenapa itu? Responden : Pocinya mengeluarkan asap (menunjuk gambar asap) Pewawancara : Eh…ehm…ada poci, asap terus? Responden : Ada kaki orang…(menunjuk gambar kaki) Pewawancara : Orang siapa itu? Responden : Orang yang…apa…yang didekat poci ini… Pewawancara : Terus kalau dilanjut ke scene enam, apa yang terjadi setelah scene lima? Tadi ka nada poci keluar asap terus? Responden : Keluar asap…ya…belum keluar asap sih yang scene lima. Mulai keluar asap scene enam ya… Pewawancara : Ya…terus setelah keluar asap? Responden : Muncul orang pake blangkon Pewawancara : Itu kira-kira siapa tuh yang pakai blangkon? Responden : Jin Pewawancara : Menurut bapak kalo poci itu menandain apa sih? Responden : Kalo…itu…ka..ah…kalau…eh. beda-beda itu sih ya, beda-beda daerah sebenere, kalau di sini kan poci kan untuk minum the ya… (tertawa) tapi kalau di film-film. Ada film gitu ngluarke jin juga ada…

  Pewawancara : Berarti terus…eh…si…eh…terus kan tadi disebutin ada jin. Menurut bapak jin itu tanda-tandanya, bisa disebut itu jin itu darimana ya pak kalau disini? Tanda apa sih yang menunjukan... Responden : Asap. Asap kan…dan kayak kendi gitu Pewawancara : Berarti dikatakan jin itu karena sebelumnya muncul asap? Responden : Asap…sama kendi itu dan muncul si jin itu Pewawancara : Oke…terus menurut bapak jinnya itu asalnya darimana? Responden : Kendi Pewawancara : Eh…kan tadi ngomong pake itu pake… Responden : Oh, jawa. Asalnya dari jawa Pewawancara : Karena dilihat dari? Responden : Pakai blangkon. Pake kostum jawa… Pewawancara : Blangkon sama kostum jawa ya? Responden : Iya…hm… Pewawancara : Terus lanjut scene tujuh. Discene tujuh ada apa? Responden : Ada orang kaget kan…(menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini) Pewawancara : Berarti ekspresinya kaget ya? Responden : Iya… Pewawancara : Kira-kira kaget kenapa itu?

  Responden : Kaget karena ada muncul jin ini ya… (menunjuk gambar jin discene) Pewawancara : Oh jin…terus ada apa lagi yang bisa dilihat disitu? Responden : Eh…memberikan, apa…kayak memberi penawaran. Si Jinnya memberikan penawaran… (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”) Pewawancara : Penawaran apa? Apa yang ditawarin? Responden : Diberikan satu permintaan Pewawancara : Taunya satu dari mana? Responden : Dari ekspresi tubuh ini… Pewawancara : Tangan, badan atau? Responden : Tangannya..

  Pewawancara : Tangannya kenapa? Responden : Tangannya menunjuk angka satu Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak? Responden : Tangan tok… Pewawancara : Udah, tangan aja ya? Responden : He eh… Pewawancara : Terus…scene yang kedelapan. Itu ada apa? Apa yang dilihat? Responden : Kayak cuma ngobrol gitu…

  Pewawancara : Apa yang diobrolin? Responden : Monggo Pewawancara : Yang ngomong monggonya itu siapanya? Responden : Si jinnya… Pewawancara : Menurut bapak kalau dia ngomong monggo itu asalnya darimana? Responden : Dari tangan…gerakan tangan… Pewawancara : Gerakan tangannya….? Responden : Jempolnya, jempol jawanya kan monggo gitu (mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari) Pewawancara : Terus selain itu ada nggak? Responden : Eh…sama sedakep ya kalau orang jawa bilang Pewawancara : Sedakep itu artinya apa? Responden : Tangan dilipat… Pewawancara : Artinya apa kalau menurut bapak? Responden : Ehm…apa ya…? Pewawancara : Menandakan apa sih biasanya kalau orang sedakep itu? Responden : Sedakep itu banyak sih…ada bersantai… Pewawancara : Kalau diiklan ini? Responden : Kalau diiklan ini ya menandakan “Ya sudahlah…” gitu…

  Pewawancara : Ya sudahlah? Responden : He…eh. Menyuruh orang ini pergi gitu loh Pewawancara : Berarti menyuruh orang ini pergi? Responden : Iya mungkin rada bongko kali ya…(tertawa) jengkel atau mungkin… Pewawancara : Terus selanjutnya…kalau discene Sembilan sama sepuluh apa yang dilihat? Responden : Ini…di orang tadi (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut) mengatakan korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi. Mungkin dia pinginnya seperti itu… Pewawancara : Iya\, terus? Responden : Si jinnya ini…apa…bilang bisa diatur wani piro Pewawancara : Disitu kan ngomong wani piro kan, disitu maknanya apa ya? Diiklan ini… Responden : Maknanya ya si jinnya ini minta imbalan uang… Pewawancara : Imbalan apa? Responden : Ya buat melancarkan, permintaan si orang ini… Pewawancara : Melancarkan menghilangkan pungli, korupsi dan sogokan itu ya? Responden : Heeh… Pewawancara : Terus diiklan ini kan tokoh utamanya si jin, tersu menurut bapak kenapa menggunakannya tokoh jin. Padahal kan selain jin ka nada yang lain. Jin kan salah satu jenis mmahluk halus kan, padahal kan mahluk halus ada yang lain lagi. Kenapa gitu yang dipakai jin? Responden : Eh…karena kan penyampaiannya eh…iklan ini kan. Mahluk halus ya, mahluk halus kan di indentikan dengan setan kan ya. Ini mungkin jahat atau gimana…Ya, jadi ini yang ini nggak baik kan karena minta imbalan kan. Sedangkan dia sendiri memberi penawaran. Sedangkan meminta imbalan kan karakter yang nggak baik kan. Eh…lebih tepatnya digambarkan sebagai jin yang jahat. Pewawancara : Berarti karena jin dibilang karakternya jelek berarti bisa dong pakai mahluk halus yang lain? Kan yang lainnya ka nada juga kan yang jahat juga, tapi kok kenapa pakainya jin? Responden : Kalo siang kan pocong gitu kan nggak mungkin kan ya muncul… (tertawa) Pewawancara : Oalah…karena siang jadi jin bisa muncul gitu ya hahaha Responden : Bisa muncul kapan saja… Pewawancara : Lanjut scene sebelas…discene sebelas kan ada yang penting heppi, menurut bapak yang heppi siapa sih emangnya? Penontonnya, konsumennya, jinnya apa orangnya tadi? Responden : Si perokoknya mungkin ya (tertawa) Pewawancara : Oh..perokoknya. Alasannya? Apa alasannya kok yang heppi perokok? karakter yang nggak baik kan Responden : Sem…ah…apa ya. Kurang begitu nangkep ini siapanya… Pewawancara : Nggak nangkep ya siapa yang heppi? Responden : Iya…kurang begitu nangkep ya?

  Pewawancara : Walaupun dihubungin sama iklannya juga nggak nangkep ya? Responden : Juga ndak nyambung, soale itu juga ndak heppi gitu loh. He eh…kalau saya yang lihat Pewawancara : Terus iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja, dimana juga? Responden : Kayak disuatu panggung pementasan (menunjuk gambar panggung), ada orang pakai blangkon (menunjuk orang yang menggunakan blangkon) sama orang duduk dikursi (menunjuk gambar orang duduk dikursi)..

  Pewawancara : Ya…terus ada apa lagi? Responden : Ini…yang ngomong ini ya…? Yang pake blangkon ini ngomong “Nah ayo ngomong” sama orang yang duduk tadi Pewawancara : Terus kan tadi ngomong ada panggung, ada kursi. Menurut bapak kenapa kok ada yang duduk terus satunya nggak duduk? Maknanya apa sih emang? Responden : Eh…yang maknanya ini itu. Eh…dia merasa lebih tinggi mungkin ya… Pewawancara : Yang lebih tinggi itu yang duduk apa yang berdiri? Responden : Eh…sebenarnya yang kursi itu, juga banyak ya. Kursi orang duduk itu kan ya tahta, jabatan, kedudukan. Maknanya itu… Pewawancara : Oh…berarti kursinya itu melambangkan tadi ya? Berarti kalau gitu kedudukannya lebih yang mana? Responden : Lebih tinggi yang berdiri…

  Pewawancara : Yang berdiri? Responden : Iya. Jelas kalau orang ini duduk ini berdiri eh…ini merasa tidak di. Ini loh, yang duduk dikursi kan merasa tidak diajeni kan. Jadi ya lebih rendah gitu… Pewawancara : Kalau panggung menandakan apa? Kalau kursi itu menandakan kedudukan, panggung menandakan apa? Responden : Eh…menandakan. Negara ya…satu, kayak tempat dimana si…apa kedudukan ini berada. Kayak lingkungannya dari rakyatnya.

  Ya…lokasi ya…tempat yang dilihat oleh orang banyak… Pewawancara : Dari scene dua tadi apa yang dilihat? Responden : Dilihat jin (menunjuk pada orang yang berdiri) yang pakai blangkon itu ngomong “Baru…DJARUM 76 FIL…” Pewawancara : Ngomong ke siapa? Responden : Ke orang yang duduk tadi. Eh…dia mengajak ngomong yang ini dia menanyakan ke si orang yang duduk tadi suruh ngelanjutin kalimatnya gitu loh “Baru…DJARUM 76 FIL…” suruh ngomong… Pewawancara : Suruh ngelanjutin? Responden : Suruuh ngomong Pewawancara : Terus untuk yang scene yang ketiga? Responden : Ada pejabat lah… Pewawancara : Siapa ya? Responden : Gayus…mirip Gayus… (menunjuk orang pada gambar) Pewawancara : Dilihatnya dari mana?

  Responden : Ekspresi…paras, paras wajahnya ya. Pake kacamata ya, wig… Pewawancara : Terus apa yang dilakuin sama gayus ini discene tiga? Responden : DIa meminta…itu…wani piro. Minta uang..

  Pewawancara : Berarti wani pironya menandakan minta uang? Selain itu selain wani piro apalagi yang menandakan dia minta uang? Responden : Tangan (langsung menunjukan dan mempraktekan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk). Gerakan tangannya… Pewawancara : Menurut bapak ini kenapa pakainya kata wani piro? Responden : Mungkin…orang jawa ini…hahaha Pewawancara : Kalau scene yang keempat apa yang dilihat? Responden : Jinnya ini kaget menirukan gaya si Gayus ini wani piro menirukan si… Pewawancara : Kalau menirukan kayak gitu artinya apa tuh pak biasanya? Responden : Ngejek. Mengejek.

  Pewawancara : Eh…berarti selain mengejek apalagi maknanya? Responden : Ya, menolak. Menolak memberikan uang ya, males… Pewawancara : Terus scene yang kelima apa yang dilihat? Responden : ini…logonya DJARUM 76 GOLD ya.. (menunjuk pada gambar dari logo DJARUM 76) Pewawancara : Memangnya DJARUM 76 itu produk apa? Tau nggak?

  Responden : DJARUM…rokok. Produk rokok. Pewawancara : Terus….eh…DJARUM taunya produk rokok darimana? Kan disitu nggak disebutin kata-kata merokok.. rokok Responden : Saya sering merokok… Pewawancara : Ngertinya karena merokok juga? Responden : He eh…pernah lihat kemasanannya juga… Pewawancara : Eh…menurut bapak. Eh, berarti kalau bukan perokok dia nggak ngerti gitu kalau DJARUM 76 itu nama rokok? Responden : Bisa ngerti…bisa ngerti… Pewawancara : Pak, DJARUM 76 itu produk rokok apa? Responden : Produk rokoknya DJARUM yang kretek Pewawancara : Taunya darimana? Responden : Pernah merokok itu. Rokok itu, rokok kretek… Pewawancara : Ya..berarti gerti variannya itu karena pengalaman udah merokok sebelumnya? Responden : Iya… Pewawancara : Iklan yang ketiga. Iklan DJARUM 76 versinya kontes jin.

  Dari scene yang pertama apa yang bapak lihat? Responden : Matahari…matahari diatas awan Pewawancara : Eh…awan dan matahari itu nandain apa?

  Responden : Eh…apa ya…banyak sih…kalau yang ini kurang begitu nangkep saya… Pewawancara : Misal kayak suasananya, waktunya? Responden : Mungkin waktu ya… Pewawancara : Waktunya kapan berarti? Responden : Senja…sore..

  Pewawancara : Berarti senja ya? Responden : He eh Pewawancara : Selain matahari sama awan? Responden : Warna. Karena warnanya orange itu kan biasanya sore ya… Pewawancara : Terus discene kedua ada apa aja disitu? Responden : Saya lihat kontes jin (menunjuk pada tulisan kontes jin pada gambar)…Panggung (menunjuk pada gambar panggung) Pewawancara : Terus ada apa aja? Responden : Mmmm ada orang yang pakai…Mesir atau apa ini… Pewawancara : Ada berapa orang disitu? Responden : Tiga…ada tiga…yang…oh ini ada cceweknya tiga. Sama ditengah yang bersila tiga orang. (menunjuk pada gambar orang dipanggung) Pewawancara : Hmm…dari scene tiga sama empat apa yang dilihat dari scene tiga sama empat? Responden : Eh…scene tiga ini ada jin Mesir sama Jepang ya…

  Pewawancara : Taunya Mesir darimana? Responden : Kostumnya… Pewawancara : Pakaiannya? Terus selain itu? Responden : Sama…kostum ya… Pewawancara : Kan scenennya tiga sama empat..

  Responden : Oh..ada pyramid sama onta (menunjuk pada gambar Piramid dan gambar onta) Pewawancara : Ada apa lagi nggak yang bisa dilihat? Responden : Hmm..gurun pasir… (Menunjuk pada gambar gurun pasir) Pewawancara : Berarti si Mesir itu ditandain dengan pyramid Mesir sama gurun pasir. Lanjut ke scene lima, discene lima jinnya itu ekspresi apa yang ditangkap? Responden : Senang, tertawa dia..

  Pewawancara : Kenapa menurut bapak kenapa dia senang? Responden : Karena….bisa ngilangin pyramid tadi Pewawancara : Kenapa dia ngilangin pyramid malah seneng? Emang kenapa? Responden : Mm…karena memang kontes ya, jadi seneng bisa ngilangin yang besar gitu..

  Pewawancara : Mm terus scene enam tujuh sama delapan ada apa? Responden : Ada si Jin Jepang ini… Pewawancara : Taunya darimana ini dari Jepang?

  Responden : Kostumnya. Pakaian Jepang, nama pakaiannya apa nggak tahu… Pewawancara : Heem…terus? Responden : Sama bunga sakura, sama gunung Fujiyamaya ya… Pewawancara : Berarti yang menandakan dia dari Jepang itu kostumnya….

  Responden : Kostumnya…bunga sakura sama Fujiyama.. Pewawancara : Untuk scene delapan? Responden : Dia ekspresinya seneng juga bisa ngilangin gunung Fujiyama yang lebih besar dari Piramid… Pewawancara : Berarti ekspresinya senang ya? Responden : Iya… Pewawancara : Selain dari ekspresinya, dilihat dari apalagi dia senang? Responden : Dia tertawa… Pewawancara : Berarti kayak yang jin sebelumnya dia senang selain dari ekspresinya dari apanya? Responden : Tertawanya… Pewawancara : Terus lanjut…oh ya. Yang, kenapa jin yang dari Mesir begitu itu langsung nyimpulin dia dari Mesir setelah lihat pyramid, onta sama gurun pasir. Emang apa hubungannya? Responden : Kenapa?

  Pewawancara : Kenapa kok langsung kepikiran oh itu ada Piramidnya itu pasti dari Mesir. Kok bisa kepikiran gitu? Responden : Eh…karena..apa ya. Ya karena dari kostumnya, terus, pakainnya dan lainnya kan melambangkan orang Mesir. Ndak tau bener tau nggak (tertawa) Pewawancara : Lanjut, scene Sembilan… Responden : Ada orang pakai blangkon, ada penonton… Pewawancara : Iya…terus? Responden : Scene sembilannya ya? Pewawancara : Heeh… Responden : Eh…ada tepuk tangan dari penontonnya… Pewawancara : Tepuk tangannya karena apa? Responden : Karena…(membuka lembaran kertas sebelumnya) memberi semangat mungkin ya… Pewawancara : Memberi semangat sama? Responden : Sama ini…sama jin yang lain… Pewawancara : Discene sepuluh ada apa? Responden : Dia membawa buku itu, orang yang pake blangkon itu.

  Pewawancara : Bawa? Responden : Bawa kardus sama tumpukan buku… Pewawancara : Siapa yang bawa?

  Responden : Jin yang pakai blangkon ini… Pewawancara : Berarti dia darimana? Responden : Dari jawa… Pewawancara : Berarti dilihat dari mana? Pakaiannya ya? Responden : Iya… Pewawancara : Tadi bawa bukunya setumpuk ya? Berarti artinya….lebih dari satu ya? Responden : Iya…lebih kecil. Pewawancara : Lebih kecil dari siapa maksutnya? Responden : Dari yang sebelumnya. Kayak yang gunung… Pewawancara : Oh ya ya ya ya…terus scene sebelas? Responden : Ekspresi orang Mesir sama orang Jepang ini kaget. Karena kok bawanya buku gitu ya..

  Pewawancara : He eh… Kenapa kok kaget? Responden : Karena Cuma setumpuk aja ini Pewawancara : Kalau dari scene dua belas? Responden : Yang orang jawa ini (menunjuk pada jin dari Jawa yang menhilangkan tumpukan kertas) bisa ngilangin setumpuk buku ini…ngejek, ketawa yang lain…(menunjuk kepada kedua jin dari Jepang dan Mesir) Pewawancara : Taunya ngejek darimana? Responden : Dari ekspresi mukanya..

  Pewawancara : Terus selain itu? Responden : Nunjuk ke buku itu sambil tertawa Pewawancara : Ngejek karena? Responden : Karena si orang jawa ini cuma bawa buku setumpuk kan Pewawancara : Scene tiga belas, empat belas. Scene tiga belas sama empat belas itu apa yang diihat? Responden : Ehm…orang jawa ini ngilangke setumpuk buku dan bilang “Kasus korupsi hilang” Pewawancara : Terus? Responden : Dan…apa…penonton bersorak tepuk tangan Pewawancara : Bertepuk tangan itu artinya apa? Responden : Seneng… Pewawancara : Selain seneng? Responden : Ehm… Pewawancara : Berarti menandakan apa gitu? Responden : Si…yang…berhubung ini menang (menunjuk jin jawa), ini kan pendukungnya kan Pewawancara : Berarti yang menang siapa dong kalau gitu? Responden : Yang jawa kan…yang kasus korupsi Pewawancara : Berarti tepuk tangan itu menandain menang gitu ya? Responden : He eh…

  Pewawancara : Eh…menurut bapak…kenapa jin yang dari jawa itu bisa menang? Padahal kan punya dia kan yang diilangin yang paling kecil kan? Yang lainnya kan besar-besar banget. Kayak gunung Fuji, pyramid kan besar- besar. Tapi kok dia bisa menang? Sampe penontonnya tepuk tangan. Padahal kan ngilanginnya Cuma setumpuk kertas-kertas korupsi kan Responden : Eh…karena kan disini kan korupsi kan udah sangat mengakar ya. Sudah susah dihilangknan. Tapi si jin ini bisa ngilangin korupsi si yang nonton ini kan seneng. Eh…semua sorak gitu. Menang… Pewawancara : Berarti menang karena? Responden : Karena bisa ngilangke kasus korupsi Pewawancara : Karena kroupsi? Responden : Karena korupsi sudah sangat susah ya, kayak mustahil gitu… Pewawancara : Yang scene lima belas itu, lanjutannya ada apa? Responden : Ada si orang…jin jin.. Mesir sama Jepang ini nunduk… Pewawancara : Apa yang mereka lakuin? Responden : Ya mereka ini tunduk sama…hormat, sama si jin yang jawa..

  Pewawancara : Kenapa sampai memberi hormat? Responden : Karena…nggak ngira bisa menang ya, bisa ngilangin korupsi ya. Lebih penting mungkin… Pewawancara : Kalau kayak tadi kan begitu liat gunung Fuji kan langsung terpikir Jepang, terus liat Piramid kan langsung terpikir Mesir. Kalau korupsi sama Indonesia menurut bapak gimana?

  Responden : Terkenal korupsinya ya, diluar… Pewawancara : Indonesia terkenal? Responden : Iya… Pewawancara : Oh berarti korupsi itu sama aja kayak simbolnya Indonesia? Responden : Iya… Pewawancara : Terus yang menandakan kemenangan dari jin Jawa ini selain tepuk tangan sama jin yang lain menunduk-nunduk ada lagi nggak? Responden : Scene-sccene terakhir ya? Pewawancara : Heeh… Responden : Apa….ada kayak. Kertip-kertip kayak kertas gitu ya… Pewawancara : Itu yang menandain menang gitu ya? Responden : Ya…berakhirnya acara dan menang gitu… Pewawancara : Kalau scene enam belas ada siapa aja? Responden : Ada cewek tiga sama jin jawa tadi Pewawancara : Apa sih yang dilakuin sama cewek-cewek itu ke Jin jawa? Responden : Kagum mungkin ya… Pewawancara : Kagum? Responden : Kagum… Pewawancara : Kenapa yang dikelilingi cewek-cewek itu cuma yang jin Jawa aja?

  Responden : Karena yang pemenang.. Pewawancara : Oh…berarti…terus kok menurut bapak kok pakainya cewek? Emang ada apa sih sama cewek? Kok yang dipakai cewek? Kenapa karena dia menang dia yang dikelilingi cewek-cewek… Responden : Kurang begitu tahu ya… Pewawancara : Discene tujuh belas menurut bapak yang heppi itu siapa? Responden : Yang nonton… (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Pewawancara : Kenapa bisa bilang yang nonton? Responden : Karena kan seneng kan korupsine dari…ceritanya..

  Pewawancara : Kan ceritanya karena tadi bapak ada hubungan sama kehidupan sehari-hari. Menurut bapak berarti penontonnya jadi heppi gitu ya? Responden : Iya…semuanya jadi ikut senang kan.. Pewawancara : Scene teakhir…scene delapan belas… Responden : Ini jin jawa ini dikerubuti cewek sama dua jin yang lain…minta..minta tanda tangan… Pewawancara : Minta tanda tangan itu artinya apa berarti? Responden : Kagum ya… Pewawancara : Selain kagum? Responden : Ngefans…

  Pewawancara : Kenapa bisa dikagumin sama difans ini? Responden : Karena…pemenang mungkin… Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik Tegal, 30 Mei 2014 Responden (……………………………………….)

  Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 07.20 di SMP Negeri 1 Tegal Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama lengkap bapak siapa ya? R :Ya…nama lengkap Juventus Suradi Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Tempat tanggal lahir? Responden : Oh..Klaten, 27 Juni 1963 Pewawancara : Berarti aslinya dari Klaten? Responden :Klaten…ya Pewawancara : Terus pendidikan terakhir bapak apa ya? Responden : S1 Matematika Pewawancara : Pekerjaannya sekarang? Responden :Jadi guru SMP Negeri satu Tegal Pewawancara : Apakah bapak sekarang merokok? Responden :Ya.

  Pewawancara : Kalau dalam sehari bapak kira-kira nonton televisi berapa kali ya? Responden :Satu hari…dua kali. Ya, pagi hari…sama malem hari.

  Pewawancara : Terus kalau lihat TV kan pasti ada iklan, terus apa yang bapak lakukan? Responden :Ya…disimak. Kalau iklannya menarik ya disimak, kalau

  enggak ya nggak

  Pewawancara : Terus sekarang saya mau wawancara iklan yang pertama itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene satu apa saja yang bisa dilihat? Responden : Ada awan… awan yang gelap.. di latarnya ada langit yang biru… Pewawancara : Terus? Responden : Ada sedikit bayangan pohon-pohon dibagian bawah… Pewawancara : Terus menurut Bapak awan itu artinya apa sih? Responden : Ya… awan itu kalau dalam IPA ya pertanda akan turun hujan. Ada harapan hujan, tapi mungkin dalam iklan ini mungkin awan ini mendung kelabu. Situasi gelap, situasi yang kurang baik di sebuah negera atau kota mungkin ya… Pewawancara : Terus kalau dis scene dua apa saja yang bapak lihat dan siapa saja? Responden :Scene dua sebuah kehidupan sehari-hari di sebuah instansi atau dinas dilihar dari pakain safarinya da seseorang yang menjadi tamu… Pewawancara : Lokasinya kira-kira dimana? Responden :Ini kayaknya disuatu pabrik atau kantor apa ya…atau perkatoran ya… kantor ya…

  Pewawancara : Bapak bisa tahu ini kantor itu darimana? Responden : Sebelah kirinya ada rak buku dan papan-papan whiteboard bertuliskan dan ada meja-meja lain dan orang lain yang bekerja bersama- sama kayak sebuah kantor ya… kantor apa ya… kantor catatan sipil atau kantor pemerintah daerah apa itu… Pewawancara : terus taunya ini pegawai kantor darimana? Jenisnya kantor apa tadi menurut Bapak? Responden :Ya jenisnya kayak kantor catatan sipil atau kecamatan gitu ya..

  Pewawancara : DIlihatnya darimana? Kalau gitu berarti ini jenis kantor pemerintah ya? Responden :Pakaian pegawainya pakaian safari, ada identitas, ya…lihat saja kan..

  casingnya

  Pewawancara : Kostumnya ya pak? Responden :Ya… Pewawancara : Di sccene tiga apa yang bapak lihat? Responden :Mungkin kepala bagian atau kepala seksi dikantor itu ya… memperlihatkan suatu… (Menunjuk pada gambar orang dengan gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk) Pewawancara : gesture? Responden : Ya… gerakannya gerakan meminta uang… Pewawancara : terus tokohnya ini familiar nggak? Responden : Kalo nggak salah sih gayus tambunan sih…

  Pewawancara : Diliahatnya darimana? Responden :Dari kacamatanya dan mukanya yang

  …hahahahahaaa (tertawa)

  bunder

  Pewawancara : Terus kalau discene empat? Responden : Scene empat… ya orangnya jadi kebingungan tuh yang tadi minta bantuan jasa, yang mau nyari surat keterangan entah apa tadi.

  Ya…. Agak kecewa ya, dongkol ya… beranjak dari kursinya kemudian meninggalkan tempat dengan wajah yang kecewa lah, kok seperti ini lho… malah ada umpatan “Dasar rampok!” ya itu ungkapan kekecewaan terhadap aparat negara yang nggak begitu familiarlah… korupsi lah istilahnya Pewawancara : terus bapak bisa melihat dia kecewa selain dari mukanya dari apanya? Responden :Dari gerakan tangannya menggenggam dengan keras itu kan menahan emosi juga, keluar tanpa permisi dengan pegawai-pegawai yang lain… mungkin nganggepnya yang lain juga sama. Anggapannya disini ini neraka ini… Pewawancara : discene lima apa yang bapak lihat? Responden : Ada poci, poci untuk membuat the poci tegal tapi kok ketendang terus keluar apanya tuh keluar asapnya Pewawancara : terus kalau scene enam? Responden :Dari asap ini kayak keluar tokoh ya… Pewawancara : Tokoh apa? Responden :Kayak semacam jin dan jun, jin yang tersimpan dalam poci itu hehehe (tertawa)

  Pewawancara : terus menurut bapak pocinya ditendang sengaja atau tidak sengaja? Responden :Ya, ndak sengaja ya… kan dia perasaannya sedang nggak karuan, jengkel dan sebagainya sehingga keluar jalan pun nggak konsentrasi. Sehingga ada kendi ada poci ditendang aja, eh ternyata pocinya bukan sembarangan karena mengeluarkan jin, jinnya berpakain jawa berarti jinnya jin dari jawa bukan jin mesir Pewawancara : berarti tanda-tandanya jin itu menurut bapak karena ad kendi itu ya? Responden :dia kan bisa menghilang ya… berarti diibaratkan bisa menghilang dan tersimpan disuatu termpat… ya mengingatkan ke masa lalu lah… Jin ini.. kan dari dalam botol ya… terus keluar dalam bentuk asap dan berubah wujud jadi sebuah mahluk Pewawancara : kalau discene tujuh apa yang bapak lihat? Responden :Ya… orangnya kaget kan tiba-tiba ada mahluk didepannya, ya semi takut… Pewawancara :terus ada kayak gerakan apa lagi? Responden :Ya orangnya kan kaget, terus jinnya kok tidak serem eh malah lucu wajahnya Pewawancara : Apa yang dilakukan discene tujuh? Responden :Ya… menawarkan ya… menawarkan suatu permintaan… suatu jasa lah… saya bisa memberikan kamu satu permintaan… Pewawancara : taunya satu darimana tuh selain dia ngomong? Responden :Itu… (menunjuk pada jari telunjuk si jin) jarinya tuh…

  Pewawancara : Jarinya? Responden : Ya… jarinya menunjukan angka satu… kuberi satu! permintaan Pewawancara : scene delapan apa yang bapak lihat? Responden : ternyata dari ketakutan itu ya… bengong… ini iya apa ndak ni.. akirnya dia bisa menungkapkan satu permintaannya.. supaya.. apa ya.. orang-orang yang berkorupsi, yang melakukan ketidak adilan bisa lenyap dari muka bumi hehehehe (tertawa) supaya dimusnahkan lah… Tokonya penuh berharap ya… mohon dengan sangat bisa nggak menghilangkan korupsi dan lain sebagainya… dan jinnya juga agak ragu ini… apa ya.. ya dia hanya menawarkan apa yang menjadi permintaanmu itu, ya istilahnya kan mempersilahkan (menunjuk gerakan tangan ibu jari dimunculkan kedepan),

  … minta apa bisa tak turuti. Proaktif lah jinnya proaktif

  monggo

  Pewawancara : scene Sembilan sama sepuluh gimana? Responden : Jinnya masih serius mendengarkan ya… Pewawancara : terlihat dari apanya tuh serius? Responden : Ya… menatap si peminta iitu kan jadikan itu memperhatikan sekali apa yang jadi permintaan kan… mukanya menatap pada orang yang minta pertolongan itu, ya tadikan supaya korupsi, pungli kan supaya hilang dari muka bumi ini..

  Pewawancara : terus yang sepuluh itu? Responden :Ya jinnya malah terheran-heran jadi… dalam arti kan nggak semudah yang dia minta (si peminta keinginan) dalam arti ya… di dunia yang nyata ya… di dunia jin aja ada korupsi hahaha (ketawa) maka dia juga bilang… wani piro. Jadikan disanapun juga situasinya juga kayak gini… ditempatlainpun juga seperti itu, kalau yang saya tangkep ya seperti itu…

  Pewawancara : berarti wani pironya ini maksudnya apa menurut bapak? Responden :Ya maknanya ini kalo ini nggak mudah ya yang namanya menghilangkan korupsi di Indonesia ya… itu kan kerja berat, nggak semudah yang kamu minta, ya artinya nggak bisa dengan cuma-Cuma. Artinya ya… harus… harus… ya sulitlah menurut jinnya sendiri, nggak semudah itu… yaa.. kayaknya jinnya mengatakan sulit juga… punya kemampuan itu nggak semudah yang anda bayangkan. Karena sudah terlalu mengakar ya… melembaga… wani piro itu artinya kan sebenarnya si Jin itu kah nggak butuh makan kan sebenernya tapi dia mengekspresikan kalau memang sudanh parah lah, sudah parah lah kehidupan kelembagan dipemerintah Indonesia itu sudah banyak jadi nggak semudah… menghilangkan itu semua itu nggak gampang… meskipun dia jin gitu ya? Pewawancara : terus di scene terakhir ka nada tulisan yang penting heppiii, menurut bapak yang happy siapanya? Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) konsumen ya…kita… Pewawancara : konsumen atau penonton? Kalau konsumen berarti pengguna produknya ini kan? Responden :Ya itukan karena ada tulisan djarum 76 kan memberikan pesan pada penonton juga ya… jadi hidup ini meskipun ada itu ya juga ada bagian yang tidak separah itu ya.. maka hidup ini yang penting happy, happy ini juga mengisyaratkan kan… DJARUM76 kan.. ya… saya sendiri kan suka DJARUM76 juga kalau lagi berada ditempat yang dingin… saya rokok memang gudang garam tapi 76 ini termasuk rokok yang menjadi selera saya karena ada mentolnya itu.. rasa saosnya enak juga, kemasannya juga sudah mulai diperbaharui. Kalau dulu pakai kertas tipis sekarang sudah kertas tebal.. yang penting happy itu mengajak kita meskipun ada itu ya kita jangan terkuras pikirannya pada korupsi karema masih ada juga kan yang tidak korupsi… Pewawancara : Ya berarti penontonnya ya? Responden : Ya penontonnya diajak untuk happy dengan nonton iklan ini… udud-udud saja hehehe (tertawa) Pewawancara : Iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja? Responden :yang scene pertama kan ada tokoh jin jawa terus ada tokoh pejabat lah, pejabat pemerintahaan… Pewawancara : terus discene satu ini ada benda apa saja? Terus dimana? Responden :Oh..! scene satu ya..ini panggung ini… ada tokoh jin jawa dan seseorang kan..

  Pewawancara : terus ada benda apalagi diatas panggung? Responden : Ada kursi ya… kursi puterlah, lampu sorot, ada

  background DJARUM76…

  Pewawancara : terus bapak tau dia jinnya dari jawa terlihat dari apanya? Responden : Kostumnya ya pakai blankon sama ini pakainya pakai pakaian jawa beskap Pewawancara : itukan dua orang tersebut satunya duduk satunya berdirikan menurut bapak emang artinya apa sih? Berdiri dan duduk itu menandakan apa?

  Responden : Ya kalau duduk semuanya ya… kayaknya kurang interaktif ya… berdiri itu kalau saya tangkap ini sebenarnya sulit juga ya… kalau dalam strata ya yang berani berdiri punya pengaruh yang lebih besar ya.. kekuasaan… atau yang dituakan itu biasanya kalau diadat jawa Cuma yang satunya ini profilnya juga bukan profil rendahan ini… kan duduknya aja dikursi muter yang kursinya kursi nyaman sekali… Pewawancara : berarti menurut bapak stratanya tinggi yang mana? Responden : Ya kalau dari unsure jawa stratanya lebih tinggi yang berdiri Pewawancara : itukan kalau dilihat secara jawa kalau dilihat secara umum? Responden : Kalau dilihat secara umum ya…stratanya ya bisa dua orang yang suda akrab karena yang satunya juga duduknya santai tidak ngaku rancang. Ngaku rancang itu tangannya sendhiko dawuh depan tuh kalo liat. Ini masalahnya santai.. yang satu juga santai… Pewawancara : berarti menurut bapak tadi kursi menandakan strata ya? Responden :Iya… ya kan ini orang mapan lah… terus yang satunya juga orang kerja yang juga sama-sama mapannya Pewawancara : kalau kursinya seperti strata terus makna dari panggungnya apa sih kalau diterapkan ke kehidupan nyata Responden :panggung itu tempat dari peristiwa itu berlangsung, ada komunitas, panggung itu ya situasi sehari-hari bisa ditunjukan dengan suatu panggung, panggung kehidupan. Ya… hubungan antara manusia dan lingkungan. Ya, jadikan dalam kehidupan kita kan nggak lepas dari pengamatan orang lain. Kita tuh disorot orang lain, meskipun kita tidak bicara tapi dinilai dan diperhatikan orang lain. Jangan bilang orang lain nggak tau, mestinya tau ya walaupun nggak ngommong langsung Pewawancara : terus kalau dari scene dua apa yang bapak lihat? Responden : Ya sebenarnya(menunjukan pada orang berpakaian adat jawa yang berbicara) menawarkan… sebenarna tawarannya nggak berat kok. Kan Cuma suruh ngomong aja kan… “Ayo…ngomong…” ada DJARUM baru. Hanya ngomong aja, nggak berat.. ngomong aja… Pewawancara : taunya dari mana kalau nyuruh? Responden :Ya kan…nada bicaranya rada memaksa juga jadi…”Baru…! DJARUM 76 Fil…nah ayo ngomong”, Yaa itu menyuruh ya.. terus ekspresi dan jari yang ditunjukan itu unsur memerintahnya besar sekali, minta tapi sopan (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan menunjuk dengan ibu jari) Pewawancara : kalau scene tiga? Responden : Kalau dilihat dari pakaiannya kan ya…seorang manajer atau apa ya..

  Pewawancara : jabatannya ya kira-kira seperti itu…? Kira-kira tokoh sapa ya? Responden :Ya yang kayak kemarin itu tokohnya ya (menunjuk orang pada gambar) … Gayus Tambunan yang dipikirkan yak an otaknya uang- uang-uang aja “Wani piro…” Pewawancara : Wani Pironya ini menurut bapak ini maksudnya apa? Responden : Ya… situ nyuruh saya ngomong mau bayar berapa, merintah gini berani bayar berapa? Iya… wani piro… yang dari DJARUM Fil… Gold ini ya “Ente gelem bayar piro sama saya?”

  Pewawancara : terus menurut bapak kenapa tokonya yang dipakai Gayus? Responden : Gayus kan dikenal orang dengan kasus korupsi ya… dilembaga perpajakan. Jadi kalau dipilih tokoh yang sudah dikenal masyarakat kan iklan itu jadi leboh menarik tau Oooh itu, terus yang nonton ya jadi rada geli juga Pewawancara : kalau dihubungkan dengan iklannya gimananya? Responden :Yak karena kasusnya Gayus kasus pegawai golongan 2B tapi kekayaannya luar biasa kan… dalam aturan penggajian di Indonesia kan nggak mungkin lah.. apa yang dimiliki sama status kepegawaiannya kan jauh… itu mungkin dimiliki sama pengusaha besar, tapi kalau cumin pegawai pajak kan… investasi yang melebihi nggak normal… sesuatu yang nggak wajar Pewawancara : terus? Responden : Ya kalau dilihat dari raut wajahnya kan ys.. mrlihst segalanya dengan uang, tidak melihat temannya ini datang dengan sopan… dengan pakaian yang… ya jinnya ini kan datang dengan sopan… ya tanggannya juga komersil, tangan komersil ituka selalu gitu… (langsung menunjukan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk) segalanya itu uang.. jadi Tuhannya itu uang.. mendewakan uang hehehe (tertawa) Pewawancara : Kalau scene empat? Responden : Ya kecewa ya… gur kon ngomong gitu aja kok pakai uang Pewawancara : berarti perasaan apa yang dialami kalau begitu? Responden : Ya…kecewa dan kaget

  Pewawancara : kecewa terlihat dari mana menurut bapak? Responden : Ya mukanya kan kecewa heran dan kaget, ngomong gitu aja kok harus pakai uang, apa dunia ini kok kabeh pakai duit…padahal ini kan tawaran yang baik kan…. Ini kan ngomong ada yang baru tapi untuk komentar aja kok susah juga ya.. wani piyo ya ngeledek dan kecewa ya… Pewawancara : ngeledek? Ngejek ya maksudnya? Responden : Ngucap wani piyooo ya… dongkol juga kan, gitu aja kok harus pakai duit… Pewawancara : berarti itu artinya mengejek ya? Responden : Ya kalau ngulangin gitu ya kecewa dan ngejek juga Pewawancara : Kalau discene lima? Responden : Ini karya yang artistic ya… Fil Gold Baru… meskipun yang ngerti ini kan orang yang sudah merokok Pewawancara : yang mengerti apa pak? Responden : Yang mengerti apa sih DJARUM 76 (menunjuk pada gambar dari logo DJARUM 76 )… nggak ada gambar rokok kan.. anak kecil nggak ngerti kan, dikira coklat atau apa Pewawancara : berarti DJARUM76 yang ngerti itu rokokkan cuma perokok ya? Responden : Ya… anak kecil kan nggak mungkin tahu.. nggak ada gambar rokok kan, saya juga ingat iklan-iklan diluar negeri nih.. kayak rokok malboro gitu kan nggak ada gambar rokoknya…

  Pewawancara : Ah…iklan yang ketiga DJARUM 76 versinya kontes jin… kalau dari scene yang pertama apa yang bapak lihat? Responden :Ada gambar diatas bumi ya… dilapisan troposfer ya.. ada awan ada matahari… awan yang bergumpal-gumpal… ada kecerahan terpancar dari sinar matahari.. ini suasana… sore ya , sore menjelang petang Pewawancara : dilihat dari mananya itu sore atau siang? Responden :Ya suasananya kan kayak matahri mau terbenam.. kalau pagi hari kan belum kelihatan awan kan… karena jingganya ini..