BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR MUSEUM WAYANG DI KOTA SEMARANG - Museum Wayang di Kota Surakarta - Unika Repository

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR MUSEUM WAYANG DI KOTA SEMARANG

4.1 Konsep Program

  4.1.1 Aspek Citra Arsitektural Bangunan Museum Wayang di Kota Surakarta , didesain dengan bentuk modern dan monumental namun tetap menerapkan unsur-unsur arsitektur Jawa sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk datang

  4.1.2 Aspek Performance Arsitektural

  • – • Kinerja pada bangunan atau integritas pada struktur konstruksi yang mampu mendukung seluruh aktivitas bangunan.
    • Penataan dan pengolahan pada kenyamaan sirkulasi dalam setiap ruang pameran di Museum Wayang Kota Surakarta.

  4.1.3 Aspek Fungsi Sebagai Bangunan Museum Wayang harus dapat mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada ddalam bangunan baik sebagai wadah konservasi , preservasi , dan dokumentasi maupun sebagai wahan edukasi dan rekreasi.

  4.1.4 Aspek Teknologi Teknologi yang digunakan didalam Museum Wayangini disesuaikan dengan kebutuhan yang mendukung aktivitas kegiatan yang dilakukan diarea komplek ini dengan memperhatikan dari aspek lingkungan . sehingga dengan adanya teknologi yang ada dapat meningkatkan kondisi lingkungan yang baik dan turut menjaga lingkungan yang sudah ada.

4.1.5 Aspek Ramah Lingkungan

  Aspek ramah lingkung yang diterapakan pada Museum Wayang di Surakarta adalah dengan memanfaatkan penggunaaan bahan-bahan bangunan lokal yang ramah lingkungan dan dapat mereduksi panas sehingga dapat memberikan keamanan dan kenyaman bagi pengguna museum tersebut.

  

4.2 Tujuan Perancangan , Faktor Penentu Perancangan dan

Persyaratan Perancangan

4.2.1 Tujuan Perancangan

  a. Tujuan Umum a.1 Sebagai tempat museum yaitu sebagai fasIlitas konservasi , preservasi, dan dokumentasi. a.2 Sebagai tempat mengenalkan kebudayaan dengan metode- metode yang modern. a.3 Sebagai tempat pusat kegiatan-kegiatan generasi muda di Jawa Tengah. a.4 Sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan sosial bagi masyarakat umum yang ada disekitar lokasi. a.5 Sebagai tempat edukasi kepada masyarakat tentang kebudayaan asli bagsa Indonesia khususnya wayang kepada masyarakat di Kota Surakarta. a.6 Sebagai fasilitas penunjang pendidikan dengan adanya fasilitas perpustakaan, auditorium utuk seminar,ruang pamer temporer, ruang diskusi / workshopserta laboratorium .

  b. Tujuan Terhadap Lingkungan b.1 Menciptakan bangunan museum wayang yang ramah terhadap lingkungan. b.2 Dengan adanya bangunan Museum Wayang dapat menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar kompleks bangunan tersebut.

  c. Tujuan Terhadap Arsitektural c.1 Menciptakan desain bangunan yang mencerminkan bangunan dengan ciri arsitektur lokal di Indonesia. c.2 Menciptakan desain bangunan yang dapat merespon iklim yang ada di Indonesia khususnya pada iklim mikro yang terdapat di

  Kota Surakarta.

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan (Design Determinant) a. Pelaku dan studi aktivitas kegiatan didalam Museum Wayang.

  

b. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam Museum Wayang.

  c. Lokasi,Kondisi, Potensi, dan Kendala Tapak.

d. Konsep Desain yang sesuai dengan Museum Wayang.

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan ( Design Requirment )

  a. Persyaratan Arsitektur a.1 Penataan ruang disesuaikan dengan masing-masing fungsi ruang yang ada. a.2 Penataan tata letak bangunan yang sesuai dengan fungsi masing-masing bangunan. a.3 Bentuk bangunan modern dan monumental namun tetap mencerminkan dari bentuk bangunan arsitektur Jawa Tengah.

b. Persyaratan Bangunan b.1 Struktur yang dapat mendukung bangunan Museum Wayang.

  b.2 Memiliki pencahayan dan penghawaan yang baik pada setiap ruang didalam bangunan. b.3 Penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan. b.4 Memiliki sistem utilitas bangunan yang baik.

  c. Persyaratan Konteks Lingkungan c.1 Lingkungan yang ada harus bersih , nyaman , dan aman dari gangguan.

c.2 Lokasi memiliki ketenangan dan terhindar dai kebisingan. c.3 Akses pencapaian menuju lokasi yang mudah. c.4 Memiliki kejelasan sirkulasi masuk dan keluar pada Museum Wayang, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. c.5 Pemanfaatan bentuk tanah yang berkontur dengan pengolahan landskap yang berkesinambungan dengan lingkungan sekitar.

4.3 Program Arsitektur

4.3.1 Program Kegiatan

a. Program Ruang Indoor

  

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

  Fasilitas Pameran 1850,046

  861.19

  Fasilitas Pengelolaan

  1073.226

  Fasilitas utama

  124.762

  Fasilitas perpustakaan

  952.27

  Fasilitas pelayanan Publik

LUAS TOTAL 4861.494

Tabel 4.1 Program Ruang indoor

  Sumber : Analisis Pribadi , 2017

  b. Program Ruang Outdoor Kebutuhan besaran ruang outdoor di dalam Museum Wayang di Kota Surakarta, Jawa tengah ditunjukan oleh tabel

Tabel 4.2 Program Ruang outdoor 4.7.

  Sumber : Analisis Pribadi , 2017

  NAMA KAPASITAS STANDAR SUMBER BESARAN(m2) RUANG (item) (m2/item) Parkir Pengelola

  Mobil

  15

  12.5 DA 187.5 Motor

  55

  2.2 DA 121 Jumlah 308,5

  Sirkulasi 100% 308,5

  Luas 617 Parkir Pengunjung

  R. Tiket

  4

  3 SB

  12 Parkir Bus

  3

  35 DA 105 Mobil

  23

  12.5 DA 287.5 Motor

  75

  2.2 DA 165 Jumlah 554.1 Sirkulasi 100% 554.1

  Luas 1179.01 Total Kebutuhan Parkir 1796.01 c. Kebutuhan Luas Lahan pada Museum Wayang Projek Museum Wayang di Kota Surakarta direncanakan terdiri dari 2 lantai dengan tujuan mempermudah pergerakan pengunjung pada bangunan terutama pergerakan secara

horizontal, kebutuhan total luasan ditunjukan dengan tabel 4.8:

Tabel 4.3 Kebutuhan Luas Lahan pada Wayang di Surakarta Sumber :

  Analisis Pribadi , 2017

  Nama Area Bangunan Jumlah Luasan (m

  2 ) Luas Lahan 6.076.87m

  2 Luas Total Parkir 1796.01m

  2 Luas Ruang 4861.494 m

  2 Luas Lantai Dasar , KDB 40 % 2430,748 m

  2 Ruang Terbuka Hijau 1.128,028 m

  2

  d. Analisis Site Penentuan lokasi site untuk projek Museum wayang di Surakarta , dapat dilihat pada gambar 4.1 : Luas Tapak Keseluruhan =

  11.000 m

  2 Luas Tapak yang dibutuhkan = = 6.076.87m

  2 m

  2 Luas Tapak Keseluruhan lebih Luas dari luasan Tapak yang dibutuhkan.

  Gambar.4. 1 Analisis Site Terpilih Sumber: Analisis Pribadi, 2017

4.3.2 Program Sistem Struktur

  Program pemilihan sistem struktur dan enclosure untuk projek

Museum Wayang di Kota Surakarta, Jawa Tengah meggunaan beberapa

pertimbangan yang dapat dilihat pada diagram 4.1 .

  Lingkungan Loaksi site terletak di j.

  mangonsidi kelurahan gilingan kecamatan Banjarsari kota Surakarta. Ligkungan sekitar tapak terdiri dari permukiman penduduk, , fasilitas pebdidikan, fasilitas ibadah.

  Fungsi Bangunan

  Projek yang direncanakan adalah sebuah museum wayang yang didakmnya, terdapat fungsi- fungsi yang berbeda (utama dan pendukung). Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem struktur dan enclosure.

  Jenis kegiatan

  Kegiatan yang ada di Museum wayang antara lain kegiatan rekreasi dan edukasipelayanan publik, pengelolaan ,serta kegiatan servis.

  Kondisi Site

  Tapak terletak didaerah tidak berkontur, jenis tanah keras yaitu tanah keras. Utilitas pada tapak sudah lengkap dan memadai.

  Ketinggian Bangunan,

  Museum wayang rencananya terdiri dari 2 lantai untuk mempermudah pengunjung dalam mengeplorasi bangunan pameran dan mendukung untuk kegiatan meditasi.

  Diagram 4.1 Skema Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan struktur dan enclosure Sumber : Analisis Pribadi

  • – 2 kg / m
  • 2 .

      Pondasi batu kali dibagi menjadi dua macam , yaitu pondasi setempat dan menerus. Pondasi ini dipakai pada bangunan yang memiliki kualitas tanah yang baik dengan ukuran kedalamannya ± 60-80 cm. Bahan pondasi terdiri dari batu kali atau belah ,semen PC dan pasir. Ditunjukan dengan gambar 4.4 :

      Gambar .4.5Pondasi Batu Kali Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id

      Gambar 4.4Pondasi Umpak Sumber:http://wm-site.com

      Gambar 4.3Pondasi Lajur Beton Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id

      Gambar 4.2Pondasi Foot PLat Sumber:https:// /proyeksipil.blogspot.co.id

      Pondasi umpak digunakan untuk bangunan yang memiliki karakteristik jenis rumah panggung , bahan terbuat dari kayu maupun beton bertulang. Ditunjukan dengan gambar 4.5 :

      Pondasi Umpak

      Pondasi Batu Kali

      a. Sistem Struktur Sistem struktur yang di gunakan pada projek Wayang di Kota Surakarta adalah struktur rangka. Sistem struktur yang akan digunakan ditunjukkan pada tabel 4.9 :

      Pondasi lajur beton merupakan pondasi dangkal yang berfungsi menggantikan pondasi batu belah dan batu kali. Pondasi ini seluruhnya terbuat dari beton bertulang, dan digunakan bila luas penampang pondasi setempat terlalu besar maka dengan cara memanjangkan lajur itu agar tidak terlalu melebar . ditunjukan dengan gambar 4.3:

      Pondasi Lajur Beton

      Ditunjukan dengan gambar 4.2 :

      Perbandingan campuran beton 1 PC: 3 PS : 5 KR atau 1 PC: 2PS : 3KR, sedangkan untuk beton kedap air 1 PC: 1½PS : 3KR.

      Pondasi footplat digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1,5

      SUB STRUCTURE Pondasi Footplat

      Tabel 4.4Sistem Struktur Museum Wayang di Kota Surakarta

      

    MIDDLE STRUCTURE

    Struktur Plat Lantai Kolom Beton Betulang

      Struktur plat lantai digunakan pada struktur Kolom Struktur Beton Bertulang bangunan, dan ditunjukan dengan gambar digunakan pada struktur bangunan, , 4.6 : dan ditunjukan dengan gambar 4.7 :

      Gambar 4.7Kolom Beton Bertulang Gambar 4.6Plat Lantai Beton Bertulang

      Sumber:http://sma- muhamadiyah.blogspot.co.id Sumber:http://ali10wafa.blogspot.co.id

      Dinding Dinding Batu Bata Dinding Batu Bata Ringan (Hebel)

      Digunakan sebagai pilihan penutup dinding Digunakan sebagai pilihan interior maupun eksterior pada bangunan penutup dinding interior maupun Museum Wayang di Kota Surakarta pada eksterior pada bangunan Museum lantai 1, dan ditunjukan dengan gambar Wayang di Kota Surakarta pada 4.8: lantai 2, dan ditunjukan dengan

    gambar 4.9 :

      Gambar 4.9Dinding Hebel Gambar 4.8Dinding Batu Bata Sumber: hthttp://www.behac.com Sumber:hthttp://www.behac.com

      Dinding Partisi Kaca Tempered

      Digunakan sebagai pilihan penutup dinding Digunakan sebagai pilihan pengisi interior khususnya fasilitas pameran dan eksterior (curtain wall) atau interior ruang pengelola, dan ditunjukan pada (partisi) pada ruang-ruang, dan gambar 4.10: ditunjukan pada gambar 4.11 :

      Gambar 4.11Kaca Tempered Gambar 4.10Dinding Partisi

      Sumber:http://podomoro- Sumber:http://t-masteropik.blogspot.co.id upvc.blogspot.co.id

      GRC

      Digunakan sebagai pilihan penutup dinding eksterior maupun interior, dan ditunjukan pada gambar 4.12 :

      Gambar 4.12GRC Ornamen Sumber:http://ornamengrcku.blogspot.co.id

      

    UPPER STRUCTURE

    Kuda-kuda Baja Konvensional Kuda-kuda Kayu

      Ditunjukan dengan gambar 4.13 : Ditunjukan dengan gambar 4.14 : Gambar 4.13Kuda-kuda Kayu

      Gambar 4.14Kuda-kuda Baja WF Sumber:http://tampil- sederhana.blogspot.co.id

      Sumber:https://konstrukasibajabogor.com

      Atap Joglo Atap Limas

      Ditunjukan dengan gambar 4.15 : Ditunjukan dengan gambar 4.16 : Gambar 4.15Atap Limas

      Gambar 4.16Atap Joglo Sumber:http://ahluldesigners.blogspot.co.i

      Sumber:http://ideruang.blogspot.co.id d

      Atap Datar

      Ditunjukan dengan gambar 4.17 : Gambar 4.17Atap Datar Sumber:http://bea-indonesia.org b. Sistem Enclosure

    Sistem enclosure yang akan digunakan ditunjukan pada tabel 4.10 :

    LANTAI Keramik

      Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti ruang pamer,lobby, ruang konservasi, ruang pengelolaa, , dapur, kamar mandi, ditunjukan pada gambar 4.18:

      Lantai Geranit

      Digunakan sebagai pilihan pada, lobby / hall. ditunjukan pada gambar 4.19:

      Lantai Beton Expoxy

      Digunakan sebagai pilihan lantai pada ruang publik seperti ruang pamer,lobby, ruangkonservasi-preservasi, gudang, ruang MEE, Ditunjukan pada gambar 4.20:

      Lantai Parket Kayu

      Digunakan sebagai pilihan penutup lantai pada ruang pamer indoor , ruang ibadah,. Ditunjukan pada gambar 4.21:

      Paving & Grass Block

      Digunakan pada area parkir, taman dan lantai outdoor, ditunjukan pada gambar 4.22:

      Gambar 4.18Lantai Keramik Sumber:http:muhamadiyah.blogspot.co.id

      Gambar 4.19Lantai Granit Sumber:https://www.alibaba.com

      Gambar .4.20Lantai Beton Expoxy Sumber: http:// finishingfloorhardener.com Gambar 4.21Lantai Parket Kayu

      Sumber:http://blogrumahminimalis.we b.id

      Tabel 4.5Sistem Enclosure Museum Wayang di Kota Surakarta

      Gambar 4.22Paving & Grass Block Sumber:http://blogruma hminimalis.web.id/2015 /12/lantai-

      DINDING ACP Cat Tembok

      Digunakan sebagai pilihan penutup dinding Digunakan sebagai pilihan penutup eksterior. Ditunjukkan pada 4.23: dinding eksterior maupun interior, dan ditunjukan pada gambar 4.24:

      Gambar 4.24Cat Tembok Gambar 4.23ACP (Alumunium Composit

      Sumber:http://indoprice.net Panel)

      Batu Alam Wallpaper Dinding

      Digunakan sebagai pilihan penutup dinding Digunakan sebagai pilihan penutup eksterior maupun interior, dan ditunjukan dinding maupun interior dan

      ,

      pada gambar 4.25 : ditunjukan pada gambar 4.26 : Gambar 4.25Batu Alam

      Gambar 4.26Wallpaper Dinding Sumber:

      Sumber:http://retrowallpaperkediri.blogs http://www.batualamgunungsewu.com pot.co.id

      PLAFOND Plafond Gypsum Plafond Akustik Tile Digunakan sebagai pilihan penutup plafond Digunakan sebagai pilihan penutup pada ruag pamer, ruang pengelola plafond pada ruang yang perpustakaan, toilet, ruang, dan ditunjukan membutuhkan perlakuan akustik pada gambar 4.27 : sperti ruang auditoriumruangditunjukan pada

    gambar 4.28 :

      Gambar 4.27Plafond Gypsum Gambar 4.28Plafond Akustik Tile

      Board Sumber:https://www.tokopedia.com

      Sumber:https://rikaarba.wordpress.co m

      Plafond Alumunium Composit Plafond GRC

      Digunakan sebagai pilihan penutup Digunakan sebagai pilihan penutup plafond pada ruang pameran , lobby, dan plafond pada ruang pameran , lobby, ditunjukkan pada gambar 4.29: , dan ditunjukkan pada gambar 4.30:

      Gambar 4.29Plafond Alumunium Gambar 4.30Plafond GRC

      Sumber:http://jadhomes.com Sumber:https://grcbangunpersada.w ordpress.com/

    4.3.3 Program Sistem Utilias

      Program sistem utilitas ditunjukan pada tabel 4.11

      Tabel 4.6Program Sistem Utilitas

      Sistem Utilitas Keterangan Sistem Pencahayaan Pencahayaan pada area museum wayang ini akan

      digunakan bebrapa sistem pencahayaan , antara lain :

    • Pencahayaan alami , berasal dari jendela dan skylight., ditunjukkan pada gamabr 4.31 Gambar 4.31Sistem Pencahayaan Alami Sumber:http://www.kajianpustaka.com
    • Pencahayaan Buatan, digunakan pada fasilitas kantor yaitu menggunakan jenis lampu balok atau neon, pada ruang reparasi, ruang ibadah dan laboratorium menggunakan pencahayaan setempat yaitu lampu downlight . Pada ruang pameran digunakan pada ruang pameran yaitu pencahayaan aksen yang digunakan untuk menerangi benda-benda koleksi. Lampu pada ruang pameran antara lain lampu uplight, lampu downlight, dan lampu spotlight. .

      Gambar 4.32Down Light Sumber: http://www.fajardesignme.com Gambar 4.33SpotLight Sumber: http://feryabiel.blogspot.co.id

      Gambar 4.34Lampu Dekoratif Sumber: https://indonesian.alibaba.com

      Gambar 4.35Lampu Neon / Bak Sumber: https://indonesian.alibaba.com

      

    Sistem Penghawaan Penghawaan pada Museum Wayang di Kota

      Surakarta menggunakan sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan buatan. Penghawaan alami diterapkan pada ruang obby/ hall. Caffetaria,rest area, dan juga beberapa ruang menggunakan sitem penghawaan alami ventilasi silang. Penghawaan buatan digunakan pada ruang pamer, ruang penyimpanan koleksi, , ruang audiotorium, , kamar mandi indoor, dan kamar tamu. Yang ditunjukan pada gambar 4.36 dan 4.37

      Gambar 4.36AC Split http://rumah73.com Gambar 4.37AC Central http://pekerja-jenius.blogspot.co.id

      

    Sistem Akustik Sistem akustik diterapkan pada, ruang auditorium,

      Sistem akustik yang digunakan adlah menggunakan material yang dapat meredam kebisingan seperti menggunakan karpet, rock wool sebagai pelapis lantai, dinding dan akustik tile pada plafond, yang ditunjukkan pada gambar 4.38 dan gambar 4.39

      Gambar4.38 Rockwool https://indonesian.alibaba.com

    Gambar 4.39 Karpet https://indonesian.alibaba

      

    Sistem Elektrikal Sistem eletrikal menggunakan daya listrik dari PLN,

      namun bila terjadi pemadaman listrik akan akan menggunakan genset sebagai pengganti listrik PLN.

      

    Sistem Jaringan Air Sistem distribusi air bersih berasal dari sumur dan

    Bersih PDAM, pendistribusian air menggunakan sistem

      Downfeed. Sedangkan pemakaian rain harvesting yang berasal dari air hujan digunakan untuk menyiram tanaman

      

    Sistem Jaringan Air Kotor Air kotor yang berasal dari air hujan, air kamar

      mandi, air dari dapur akan dialirkan menuju ke water treatment untuk diolah lagi , sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman , flushing toilet dan untuk limbah padat akan dialirkan menuju septic tank.

      

    Sistem Pemadaman Sistem pemadam kebakaran akan menggunakan

    Kebakaran Sistem Fire FM200, karena aman untuk manusia,

      serta benda-benda koleksi pada museum , selain itu juga tidak bau, reaksi terhadap api cepat, dan tidak ada bekas. Alat-lat pemadam kebakaran lainnya adalah panel control, fire detector, smoke detector, heat detector, flame detector yang diletakan pada setiap ruangan bangunan museum Foam fire extinguisher untuk penanggulangan bila terjadi kebakaran yang ditempatkan pada ruang pengelolaan, ruang auditorium, , dan hydrant pilar pda lingkungan bila terjadi kebakaran besar.

      

    Sistem Pembuangan Sistem pembuangan sampah pada museum dan

    Sampah pusat pelatihan meditasi Buddha terdapat 3 jenis

      sistem pembuangan sampah yaitu sampah organic, sampah non-organik, dan sampah kertas, yang kemudian akan dibuang ke TPS kota.

      

    Sistem Telekomunikasi Sistem telekomunikasi dalam bangunan antar ruang

      akan menggunakan intercom, dan utuk telekomunikasi yang keluar menggunakan PABX

      (private addres branch exchange)

    Sistem Keamanan Sistem keamanan yang diterapakan adalah

      pengamanan dengan sistem jaga ( security ) dan penggunaan CCTV untuk pengawasan selama 24 jam full yang dipasang dibeberapa titik, dtunjukan pada gambar 4.40:

      Gambar 4.40CCTV http://www.cctv-camera.com.sg

      

    Sistem Transportasi Sistem transportasi vertikal yang aan diterapkan

    Vertikal akan menggunakan tangga dan ramp, sehingga akan

      memudahkan pemindahan barang

    • –barang koleksi serta pengunjung yang diffable.

      4.3.4 Pemanfaatan Teknologi Pemanfaatan teknologi yang digunakan pada Museum Wayang di Kota Surakarta ditunjukkan pada tabel 4.12:

      Tabel 4.7Pemanfaatan Teknologi

      Sistem Teknologi Keterangan

    Light Shelves Penggunaan Light Shelves

    untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruangan.

      

    Rain Harvesting Penggunaan Rain Harvesting

    untuk mengolah air hujan yaitu dengan menggunakan tandon air sehingga air dapat disimpan untuk beberapa waktu , kemudian dapat digunaka untuk menyirami tanaman

      4.3.5 Program Lokasi dan Tapak Lokasi Kondisi Tapak yang berada di di Jalan Monongsidi, Kelurahan Gilingan,Banjarsari Surakarta

    a. Lokasi Existing Tapak Terpilih

      Gb.7. Jl. Dipanjahitan Gb.6. Jl. Raya monongsidi Gb.5. Gereja Margoyudan Sumber: dok pribadi Sumber: dok pribadi Sumber: dok pribadi Lokasi tapak

      Gb.4. Taman monument Gb.3. Wihara Gb.2. Jalan Timor Gb.1. Perumahan mayor achmadi maitriya muni Sumber: dok pribadi warga

      Sumber: dok pribadi Sumber: dok pribadi Sumber: dok pribadi

      Batas Tapak Utara : Jl.Raya monongsidi, Gereja Margoyudan Selatan : Wihara maitriya muni, Jl. Timor Barat : Perumahan warga, Jl.abdul muis Timur : Jl. Dipanjahitan, Taman monument mayor achmadi Kondisi Tapak:

      9. Tapak berada di Jalan Monongsidi, Kelurahan Gilingan,Banjarsari Surakarta

      10. Luas Tapak: 11.000 m2

      11. Kemiringan Tapak : datar

      12. Terdapat Utilitas Kota yang berupa tiang listrik, tiang telepon, saluran kota.

      13. Infrastruktur jalan utama bagian depan tapak dengan perkerasan aspal dengan lebar ± 8 m.

      14. Terdapat pendestrian dengan lebar ± 2 m

      

    15. Terdapat jalan gang dengan lebar 3m pada sisi selatan dan

    timur

      16. Terdapat saluran air kotor dengan lebar ± 60cm dan berfungsi dengan baik, dengan kedalaman 50 cm.

      17. Didalam tapak terdapat rumah-rumah warga

      18. Vegetasi kurang

      19. Garis Sempadan Bangunan = 18 m ( Kategori Jalan Arteri Sekunder)

      20. Koefesien Dasar Bangunan = 40 % 21. Koefesien Luas Bangunan = 0.

      Catatan Pengamatan: Kondisi Tapak yang berada di di Jalan Monongsidi, Kelurahan

    Gilingan,Banjarsari Surakarta ,merupakan lokasi yang strategis, dekat

    dengan kota. Tapak pada lokasi memiliki kemirigan datra dan memiliki

    keramaian yang cukup tinggi, karena tapak dekat dengan tapak, terdapat

    5 fasilitas pendidikan di sekitar tapak. Dekat dengan taman monumen

    yang akan menambah nilai positif pada tapak.