BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMA Negeri 8 Bandar Lampung 1. Data Sekolah - PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI MOTIVATOR BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository
BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMA Negeri 8 Bandar Lampung
1. Data Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Bandar Lampung
b. Alamat Sekolah : Jl. Laks Malahayati No.10
c. Kelurahan : Talang
d. Kecamatan : Teluk Betung Selatan
e. Kabupaten /Kotamadya : Bandar Lampung
f. Propinsi : Lampung
g. Kode Pos : 35229
h. Telp. : (0721) 484453 i. E-Mail : smanegri8bdl@gmail.com j. Status Sekolah : Negeri k. NDS : 300200 l. NPSN : 10807060 m. NSS : 301126007020 n. Luas Tanah : 8800 M2 o. Jumlah Ruang Belajar : 20 Ruang p. Penyelenggaraan Sekolah : Pagi dan Siang Hari
2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sejalan dengan perkembangan kurikulum, minat masyarakatpun akan kebutuhan Pendidikan semakin besar, menanggapi hal tersebut pemerintah menggambil suatu kebijakan untuk mendirikan/menambah suatu yang terletak di daerah Teluk Betung, maka pada Tahun 1984 didirikanlah suatu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di Teluk Betung tepatnya di Jalan Laksamana Malahayati No. 27 Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, dimana sebelumnya disebut SMA Negeri 2 Teluk Betung,
Gedung yang digunakan SMA Negeri 8 Bandar Lampung itu merupakan gedung sekolah yang dibangun oleh Warga Negara Keturunan Asing yaitu Keturunan Cina pada tahun 1949. Pada waktu itu oleh keturunan asing di gunakan sebagai gedung sekolah tingkat Dasar dan Sekolah menengah Pertama (SMP), sekolah tersebut bernama sekolah Waliyen, Gedung tersebut dibangunan dalam bentuk semi permanen berdinding beton dan berkerangka kayu. Tahun 1966 sekolah yang dibangun oleh keturunan cina tersebut tidak digunakan lagi sebagai lembaga pendidikan, maka sekolah tersebut digunakan oleh UNILA, yaitu Fakultas Ekonomi, teknik dan Pertanian. Selain digunakan oleh UNILA sekolah tersebut dipakai SMA Negeri Teluk Betung Filial SMA Negeri 1 Tanjung Karang. Pada tahun 1982 UNILA meninggalkan gedung Ex Cina itu karena sudah membangun gedung sendiri di gedung meneng. Dan pada waktu itu gedung tidak
Pada tahun 1983 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Lampung Mengeluarkan SK Nomor A1.100/477/Bapeda/I/1983 yang ditandatangani oleh Yasir Hadibroto yang menjelaskan bahwa, gedung dan Perumahan ex Cina yang Berada disekitarnya menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kanwil Depdikbud Provinsi Lampung dalam hal pemanfaatan dan perawatannya. Pada tanggal 20 November 1984 disusul Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0558 tahun 1984 secara resmi berdiri SMA Negeri 2 Teluk Betung dan tahun
pelajaran pertama telah dimulai pada tahun ajaran 1983/1984. Menyusul Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 035/10/1997 tanggal 1 Maret 1997 menjelaskan bahwa SMA Negeri 2 Teluk Betung namanya menjadi SMU Negeri 8 Bandar Lampung dengan letak SMA Negeri 8 Bandar Lampung, sangat strategis di daerah kota yang tidak jauh dari daerah pesisir dan sebagian besar siswanya bertempat tinggal di daerah pantai dan mata pencarian orang tua mereka sebagian besar adalah nelayan.
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Visi : a.
Menyelenggarakan proses pembelajaran di dalam ataupun di luar kelas yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Melaksanakan sistem pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa dalams eluruh mata pelajaran.
e.
Melaksanakan kegiatan lomba antar peserta didik baik dalam kegiatan intra ataupun ekstrakurikuler secara berkesinambungan.
d.
Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang memberi kesempatan luas kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya dalam meraih prestasi.
c.
Terwujudnya Insan Berimtaq, Berprestasi dan Berwawasan Global b. Terlaksananya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan Menyenangkan.
c.
Menyelenggaraan Pendidikan yang memberikan pembinaan kepada siswa dalam memahami serta menanamkan nilai-nilai agama, budi pekerti luhur, dan akhlak mulia.
Misi: a.
Terwujudnya sistem pembelajaran yang berdasarkan karakter dan budaya Bangsa.
e.
Terwujudnya sistem pendidikan yang menghasilkan siswa yang mempunyai daya saing secara akademik maupun non akademik.
d.
Terwujudnya sistem pendidikan yang menghasilkan siswa berprestasi akademik maupun non akademik.
b. f.
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berbasis ICT untuk seluruh mata pelajaran.
Tujuan Sekolah: a.
Membentuk Manusia yang relegius, jujur, disiplin, bertanggung jawab serta berbudi pekerti.
b.
Menciptakan pembelajaran yang menghasilkan manusia yang cerdas secara Intelektual dan Emosional.
c.
Membentuk manusia yang bersaing dibidang IPTEK secara Global.
4. Data Tenaga Pengajar Dan Kependidikan SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2017 Tabel 4.1 Nama Guru, Pendidikan Terakhir, PT, dan Bidang Studi/Mapel No Nama Jabatan Pendidikan Bid. Studi
1 Lismawati, S.Pdi, M.Ag PNS S2 Agama Islam 19661026 1990001 2 002
2 Sabikis, S.Pd.I HONOR S1 Agama Islam
3 Budi Setiawan, S.Pd.I HONOR S1 Agama Islam
4 Yuliana, S.Pd HONOR S1 Agama Islam
5 H.D.Tagen HONOR S1 Agama Kristen
6 Drs.R.Tikto HONOR S1 Agama Katolik
7 Dra. Deasi PNS S1 PKN 19561229 198403 2 003
8 Dra. Hj. Saptarita PNS S1 PKN Oksida 19601008 198702 2
9 Drs. Agus Nardi PNS S1 PKN 19680604 1995121 001
10 Maria Habiba,M.Pd PNS S2 PKN
11 Dra. Yuniati. M.Pd PNS S3 PKN
12 Yuniar,S.Pd PNS S1 Bahasa Indonesia 19690306 199812 2 001
13 Marlis, S.Pd PNS S1 Bahasa Indonesia 19700418 2005001 2008
14 Sutisna Nawawi,S.Pd PNS S1 Bahasa Indonesia 19610727 199303 2 001
15 Desi Iryanti,S.Pd HONOR S1 Bahasa Indonesia
16 Endang Purwanti,S.Pd HONOR S1 Bahasa Indonesia
17 Dra. Yuliar Astuti Dewi PNS S1 Matematika 19630708 199010 2 001
18 Lisbeth Hutapea S.Pd PNS S1 Matematika 19660414 198903 2 003
19 Dra Robihana PNS S1 Matematika 19640522 199512 2 001
20 Juli Sazali,S.Pd PNS S1 Matematika 19680724 199301 1 001
21 Rachmawati,S.Pd PNS S1 Matematika 19741106 200604 2 003
22 Dra. Sidawati PNS S1 Sejarah 19591212 198702 2 001
23 Dra. Nirwati PNS S1 Sejarah 19590403 198803 2 001
24 Dra. Fatimah PNS S1 Sejarah 19570612 199103 2 001
24 Edison,S.Pd PNS S1 Sejarah+Geografi 19621231 199011 1
26 Parmin,S.Pd 19660327 198903 1 006
35 Dian Suryadi,P HONOR S1 Penjaskes
43 Ani S.Pd 19771107 200212 2 003
PNS S1 Biologi
42 Eti Erliani,S.Si 19780610 200604 2 019
PNS S1 Biologi
41 Siti Sunia,S.Pd 19770522 200604 2 009
PNS S1 Biologi
40 Sony Machdar, S.Pd 19660614 198811 1 002
39 Dian Ferdini, S.Hum HONOR S1 Bahasa Jepang
38 Linawati , A.Md HONOR D3 TIK
PNS S1 TIK
37 Eva Novia 19851110 201403 2 001
36 Indah Oktaviani,S.Pd HONOR S1 Penjaskes
34 Hadi Prabowo,S.Pd HONOR S1 Penjaskes
PNS S1 Bahasa Inggris
PNS S1 Penjaskes
33 Purwo Widiyana 19590924 198202 1 001
32 Fenny Rosmiyanti, S.Pd HONOR S1 Seni Budaya
PNS S1 Seni Budaya
31 Drs. Syamsudin 19590608 198902 1 001
30 Azwanizar,SE HONOR S1 Seni Budaya
PNS S2 Bahasa Inggris
29 Yanti, M.Pd 19801029 200902 2 002
PNS S1 Bahasa Inggris
28 Martalinda,S.Pd 19830312 201101 2 005
PNS S1 Bahasa Inggris
27 Dra. Hj. Herna Andayani 19601201 199003 2 001
PNS S1 Biologi
19670125 199103 1 007
45 Sutiyanto, S.Pd PNS S1 Fisika 19640206 199103 1 006
46 Vefrida Rahmi, S.Pd PNS S1 Fisika 19840227 200601 1 008
47 Dra. Noveria Ridasari, PNS S2 Kimia M.Pd 196411141990102001
48 Sapto Saryono, S.Pd PNS S1 Kimia 196404271988111001
49 H. teguh Prayitno, S.Pd PNS S1 Kimia 196504061988111001
50 Ekawati Widyastuti, HONOR S1 Kimia/ Laboran S.Pd
51 Dra. Hj. Suhelni Retnp PNS S1 Geografi Astuti 196610111995122003
52 Leni Diana, S.Pd PNS S1 Geografi 197608242011012002
53 Nurjanah, S.Pd PNS S1 Geografi 198508242010012014
54 Dra. Emilia PNS S1 Sosiologi 196105061987022001
55 Meliana, S.Sos PNS S1 Sosiologi
56 Camellia Widasari, PNS S1 Sosiologi S.Sos 197206232007012004
57 Dra. Hj. Wirdah PNS S1 Ekonomi 195605121981032007
58 Dra. Hj. Sri Megawati, PNS S2 Ekonomi M.Pd 195803091982032007
59 Drs. Imron Suhendi, PNS S2 Ekonomi M.Pd 195710161984031003
60 Dra. Zamra PNS S1 Ekonomi 196110041988031008
61 Musnur Nelinda, S.Pd PNS S1 Ekonomi
62 Wakit Rudi Paryono, S.Pd 196905011998031005
80 Abimanyu 195906051982031016
PNS S1 Tata Usaha
77 Nurhadi 19610921 1986021003
PNS S1 Tata Usaha
78 Siti Maryam, S.Sos 197111121991032005
PNS S1 Tata Usaha
79 M. Nasir, S.Sos 19681017 1990101001 PNS S1 Tata Usaha
PNS S1 Tata Usaha
75 Kulsumiati, S.E 19610307 1986032003 PNS S1 Tata Usaha
81 Edi Supriyanto 19680205 1990031007 PNS S1 Tata Usaha
82 Widodo 19700328 1990031003
PNS S1 Tata Usaha
83 Syarifuddin 19611028 2014071001
PNS S1 Tata Usaha
85 Sunarti, M.Pd 19700705 1997022003 PNS S2 Bahasa Indonesia
76 Zulfinasi 195905221981021001
72 Haldinata HONOR D3 TIK
PNS S1 Ekonomi
PNS S1 BK
63 Nuke Kanzarina, M.Pd 197805312007012007
PNS S1 Mulok/ B.Lampung
64 Imron Asadi, S.Pd HONOR S1 Mulok/ B.Lampung
65 Dra. Hj. Rohimawati 195805171982032005
PNS S1 BK
66 Dra. Ritha Al Jamilah 196103241990112001
67 Dra. Nalan Zuraida 196312281991032003
71 Hayati Oktavera, S.Pd HONOR S1
PNS S1 BK
68 Gusri Mulyani, S.Pd 196808081997022005
PNS S1 BK
69 Drs. Mukhtar 196803021995121002
PNS S1 Bk
70 Yudi E, M.Pd HONOR S1 Lab Bahasa Inggris
86 Nuril Astuti, S.Pd HONOR S1 Bahasa Indonesia
88 Drs. Firdaus, M.M PNS S2 Matematika 19590802 1986031009
90 Ari Suwito, A.Md HONOR D3 Bahasa Jepang
91 Imamul Huda, A.Md HONOR D3 TIK
92 Egi HONOR Lab Bahasa Inggris
93 Yanti HONOR Tata Usaha
94 Suproni HONOR Tata Usaha
95 Zusmizawati, PNS Kepala Sekolah
9860742642300002 5.
Keadaan Sarana & Prasarana a. Keadaan Tanah
SMA Negeri 8 Bandar Lampung sebagai lembaga pendidikan pengalihan UNILA dan A2L telah memenuhi persyaratan baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanah terletak di Jalan Laksamana Malahayati No. 27 Teluk Betung Bandar Lampung.
Bangunan gedung meliputi :
a) Ruangan Belajar 15 Kelas ruang, yang terdiri dari :
2
13 ruangan seluas : 2160 M
2
2 ruangan seluas : 144 M
2
b) : 30 M Ruang Kepala sekolah seluas
2
c) Ruang Wakil Kepala Sekolah seluas : 24M
2
d) : 144 M Ruang guru seluas f) Ruang Perpustakaan seluas
: 144M
q) Kamar Mandi/WC siswa
: 24 M
2
o) Ruang UKS seluas
: 24 M
2
p) Gudang seluas
: 16 M
2
: 16M
2
2
r) Kamar Mandi/WC guru seluas
: 6 M
2
s) Teras/koridor seluas
: 320 M
2
t) Halaman/taman, Lapangan dll seluas : 20M
n) Ruang OSIS seluas
: 144 M
2
2
g) Laboratorium IPA seluas
: 144 M
2
h) Ruang BP seluas
: 144M
2
i) Ruang Musholla seluas
: 20 M
j) Ruang penjaga sekolah seluas
m) Ruang Multi Media
: 2 M
2
k) Katin seluas
: 36 M
2
l) Ruang Lab. Komputer seluas
: 144 M
2
2
b. Kondisi Gedung Sekolah Tabel 4.2 Kondisi Gedung Sekolah Kondisi Ruang NO NAMA RUANGAN JUMLAH Cukup Baik Buruk
1. Kantor Kepala Sekolah
1
2. Kantor Wakil Kepsek
1
3. Kantor Tata Usaha
1
4. Kantor Guru
1
5. Kantor Bk
1
6. Ruangan Belajar / Kelas
7
7. Perpustakaan
1
8. Laboratorium Komputer
1
Akuntansi
9. Laboratorium Komputer 1 Sekertaris
10. UKS
1
11. OSIS
1
12. Musholla
1
13. Gudang/ Ruang
1
Organisasi
14. Gudang Sekolah
1
15. Kamar Mandi Kepala 1 Sekolah dan Staff
16. Kamar Mandi / WC
1
Siswa
17. Kamar Mandi / WC
1
Siswi
18. Kantin
1
19. Lapangan Olaraga ( Basket, Volly, Bulu
1
Tangkis )
c. Data Fasilitas Belajar Tabel 4.3 Data Fasilitas Belajar Kondisi Nama Barang No. Cukup Baik Buruk
Komputer 1.
Printer 2.
LCD 3.
Meja Guru 4.
Kursi Guru
5. Meja Siswa 6.
Kursi Siswa 7.
Lemari
8. TV Audio 9.
Laptop 10.
Lain-lain
- - 11.
d. Keadaan Peserta Didik
Tabel 4.4 Keadaan Peserta DidikJUMLAH SISWA KELAS 2014/2015 2015/2016 2016/2017
317 439 X 222 236 499
XI 217 216 403
XII 160
769 1341 JUMLAH 599 Sumber : Data Kesiswaan SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2017
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu struktur dimana wewenang pimpinan tertinggi secara langsung membawahi bagian yang ada di bawahnya yang sesuai dengan bidang-bidang yang telah terstruktur. Masing- masing bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tugas dan wewenang yang telah diberikan .
KEPALA SEKOLAH
Dra.Hj.Zusmizawati,mm
KOMITE
Hidayatullah,SE
WAKASEK URUSAN SARANA URUSAN URUSAN URUSAN PRASARANA KURIKULUM KESISWAAN HUMAS
Juli Sajali.,S.Pd Parmin.,S.Pd Sony Machdar.,S.Pd Sutiyanto.,S.Pd
KOOD GURU BID STUDY KOOD GURU BID STUDY KOOD GURU BID STUDY WALI KELAS
Siswa-Siswi
GURU MATA PELAJARAN GURU PEMBIMBING GURU PELAJARAN LAINNYA KAUR TATA USAHA
Kulsumiati. SE Tabel 4.5 STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG
B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Motivator Belajar Siswa di SMA Negeri 8 Bandar Lampung
Dalam penelitian, penulis menggunakan data penelitian bersifat kualitatif, data yang ditampilkan bersifat narasi dan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan dan pengamatan yang peneliti berikan dan lakukan dalam wawancara dan observasi yang diadakan dari tanggal 5 Mei
- – 5 Juni 2017.
1. Usaha yang Dilakukan Oleh Guru PAI untuk Memotivasi Belajar Siswa Dapat Dirangkum Pada Uraian Berikut Ini :
Menurut Wina dalam bukunya „Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
‟, proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu dengan cara: a.
Memperjelas tujuan yang ingin dicapai b.
Membangkitkan minat siswa c. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar d.
Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberasilan siswa e. f.
Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa g.
Ciptakan persaingan dan kerja sama.
Berikut ini penulis paparkan hasil wawancara dan observasi dengan guru mengenai peran guru PAI sebagai motivator belajar pada teori Wina di atas sebagai berikut:
1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pembelajaran ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh guru yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri dari Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti kepada Ibu Lismawati, yaitu : “Ya, tentu saja dewan guru di SMA Negeri 8 Bandar Lampung kami selalu mempersiapkan perangkat pembelajaran, saya selalu membuat RPP, dan Silabus agar nanti ketika pelaksanaan pembelajaran bisa melaksanakannya dengan maksimal, karena itu adalah salah satu dari perencanaan pembelajaran. Kami juga mempersiapkan alat peraga dan media yang relevan. Sehingga murid
1 bisa lebih memahami tentang materi yang di sampaikan.
” Hasil wawancara dengan guru tersebut di perkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 8
Bandar Lampung, sebagai berikut: “Ya, memang benar dalam perencanaan pembelajaran guru- guru yang ada di SMA N 8 Bandar Lampung selalu mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, mereka selalu membuat RPP,
2
dan Silabus serta perangkat pembelajaran yang lainnya. ” Berdasarkan hasil wawancara dan diperkuat dengan teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa guru agama Islam selalu membuat RPP dan silabus ketika ingin mengajar, agar materi yang disampaikan sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
Berikut ini teori Rusman mengenai hal yang harus dilakukan guru ketika pelaksanaan pembelajaran: a). Kegiatan Pendahuluan
Menurut teori Rusman pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai pernyataan saat peneliti melakukan observasi dengan guru SMA N 8 Bandar lampung sebagai berikut:
Sebelum pelajaran dimulai guru mengulas kembali pelajaran sebelumnya, lalu menjelaskan materi yang ingin disampaikan. Hal itu bertujuan untuk menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari, tetapi masih terdapat guru dalam memulai pelajaran tidak mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan pelajaran yang akan di bahas.
Berdasarkan hasil observasi, dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa dalam kegiatan pendahuluan guru melaksanakannya dengan baik, akan tetapi pada beberapa mata pelajaran menurut hasil observasi yang didapatkan oleh peneliti ternyata masih terdapat guru yang belum melaksanakan kegiatan b) Kegiatan Inti
Menurut Teori Rusman, Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
3 sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Berikut ini hasil observasi yang peneliti lakukan dengan guru SMA Negeri 8 Bandar Lampung, sebagai berikut:
Memberi dorongan agar siswa mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ingin dicapai dari mata pelajaran agama yaitu untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Ahlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
4 agama Islam.
Berdasarkan hasil observasi, dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama Islam sudah menjalankan perannya dengan baik, yaitu dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari mata pelajaran agama yaitu untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2) Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, di antaranya:
a) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi itu berguna untuk kehidupannya.
Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada guru agama yaitu dalam menyampaikan pelajaran agama di kelas guru menghubungkan teori yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh guru.
5 Berdasarkan hasil observasi dan diperkuat dengan teori diatas,
maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama Islam menjalankan perannya dengan baik, dengan menghubungkan teori pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa memahami bahwa materi yang disampaikan berguna untuk kehidupannya kelak.
b) Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa.
Hal tersebut sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti dengan Pak Sabikhis yaitu Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kegiatan atau yang biasa dilakukan siswanya setiap hari yaitu mengerjakan shalat wajib, shalat sunah, menghafal dan melafalkan surat-surat pendek, dan lain-lain.
6
5 Budi, Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung, Observasi, Pada Tanggal 13 Mei 2017. 6 Sabikhis, Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Bandar
Berdasarkan hasil observasi dan diperkuat dengan teori di atas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama Islam menjalankan perannya dengan baik, yaitu dengan menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya dalam memahami pelajaran agama Islam dan menjalani kehidupan sehari-hari.
c) Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen,
7
demonstrasi, dan lain-lain.Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan Ibu Lismawati, yaitu “Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu dengan dengan cara menyampaikan materi melalui ceramah yang diselingi lelucon di dalamnya, hal ini membuat siswa memperhatikan dan memahami materi saat guru
8 mengajar.
” Berdasarkan hasil observasi dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama 7 Islam sudah menjalankan perannya dengan baik, yaitu dengan 8 Loc. Cit, Hlm.74.
Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung, Observasi, Pada Tanggal 17 Mei 2017. memberikan reward dan punishment agar siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran.
3) Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Siswa dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang.
Hal tersebut sesuai dengan observasi yang dilakukan penulis kepada Bapak Budi yaitu “Dalam pembelajaran cara yang digunakan guru agar siswa merasa senang dan aman adalah dengan menunjukkan sikap ramah-tamah, tidak cemberut, tidak mudah marah, tidak mencela
9
siswa, tidak menyindir, dan lain-lain. ” Berdasarkan hasil observasi, dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama
Islam sudah menjalankan perannya dengan baik, hal itu terbukti bahwa terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
4) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.
Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata, justru ada anak yang merasa tidak senang dengan kata-kata. Pujian sebagai penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.
Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan Ibu Yuliana yaitu ketika pembelajaran berlangsung, Ibu Yuliana memberikan reward dan punishment, guru mengajari cara membaca surat yang benar, kemudian diulangi oleh siswa, setelah itu siswa melafalkannya satu per satu di hadapan guru, guru memberi nilai pada siswanya. Melalui strategi tersebut, siswa semangat dalam
10 belajar, guru juga dapat menjadi suri teladan bagi peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama Islam 10 memberikan reward dan punishment agar siswa mendapatkan pujian.
Yuliana, Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Bandar
Lampung, Observasi, Pada Tanggal 20 Mei 2017.Pujian yang diberikan guru tersebut membuat siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
5) Berilah penilaian
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, serta penilaian diri.
Hal ini disampaikan oleh kepala Sekolah ketika peneliti melakukan wawancara, sebagai berikut: “Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kompetensi lulusan, penguasaan pengetahuan, serta untuk memantau dan mengevaluasi, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar, siswa secara berkesinambungan. Namun hal yang harus diperhtikan
11
penilaian itu hendaknya berdasarkan RPP dan Silabus.” Hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu Yuliana sebagai berikut:
“Banyak cara yang dilakukan dalam penilaian kepada siswa, yaitu dengan cara memberikan tugas, baik tugas rumah ataupun dikelas, pengamatan, ulangan, ujian sekolah atau penilaian yang lainnya bila diperlukan, yang paling utama penilaian kompetensi
12
maupun sikap dan akhlak.” Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang peneliti lakukan dengan Ibu Yuliana yaitu guru membuat alat penilaian hasil belajar berupa hafalan surat-surat pendek, tanya jawab, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan rumah siswa. Ibu Yuliana juga menilai keaktifan siswa pada saat dia melakukan diskusi, memberi tugas kepada siswanya untuk mempraktikan wudhu dan shalat di depan
13 kelas sesuai dengan alat peraga yang disediakan.
Berdasarkan hasil wawacara, observasi, dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa dalam penilaian hasil pembelajaran terlaksana dengan baik, penilaian yang dilakukan sudah memenuhi indikator mutu pembelajaran.
6) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Siswa butuh penghargaan terhadap hasil pekerjaannya.
Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau teruskan pekerjaanmu, dan lain sebagainya.
12 Yuliana, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 8 Bandar Lampung, Wawancara Pada Tanggal 23 Mei 2017.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan Ibu Lismawati yaitu “Memberi komentar terhadap hasil tugas siswa, seperti memberi komentar tulisanmu sudah bagus hanya perlu
14 dirapikan saja.
” Berdasarkan hasil observasi dan diperkuat dengan teori diatas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa guru pendidikan agama
Islam sudah menjalankan perannya dengan baik, yaitu dengan mengomentari hasil pekerjaan siswa sehingga siswa mengetahui letak kesalahan dari tugas yang dikerjakan dan bersemangat untuk memperbaikinya.
7) Ciptakan persaingan dan kerja sama
Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkin berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan guru agama yaitu cara yang dilakukan guru untuk memotivasi siswa adalah dengan memberikan soal cerdas cermat kepada siswa, siapa yang bisa menjawab dengan benar maka akan diberi nilai tambahan di lapor dan juga memberi tugas kelompok agar siswa dapat bekerja sama dan saling bertukar pikiran dalam mengerjakan tugas.
15 Hasil observasi relevan dengan teori di atas, maka peneliti dapat
menganalisis bahwa dalam perannya sebagai motivator guru pendidikan agama Islam menyampaikan materi dengan cara menciptakan persaingan dan kerja sama yang dapat membuat siswa saling bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan.
Berdasarkan hasil observasi, dan diperkuat dengan teori di atas, maka peneliti dapat menganalisis bahwa dalam pembelajaran Peran guru PAI dalam memotivasi belajar siswa adalah dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, membangkitkan minat siswa dengan pemberian hadiah, menciptakan suasana belajar dengan bersikap ramah tamah kepada siswa, memberi pujian sebagai bentuk penghargaan, memberikan nilai disetiap tugas yang diberikan, memberi komentar serta menciptakan persaingan dan kerjasama saat berlangsungnya pembelajaran.
15 Budi, Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung, Wawancara, Pada Tanggal 27 Mei 2017.
2. Faktor Penghambat/pendukung dalam Memotivasi Belajar Siswa
Dalam memberi motivasi kepada siswa sudah tentu terdapat faktor penghambat serta pendukungnya. Hal yang dilakukan oleh guru PAI untuk memotivasi belajar siswa dapat dirangkum pada uraian dapat dilihat pada halaman 61 :
Faktor penghambatnya seperti: suasana belajar yang kurang kondusif, kurangnya fasilitas belajar, penggunaan sosial media, guru yang terlalu serius dan menuntut siswa, kurang kesadaran membaca, sumber bahan kadang terbatas, keterbatasan waktu untuk pengembangan dan kurangnya alat peraga.
Faktor pendukung meliputi fasilitas lengkap, suasana belajar yang kondusif, guru yang lucu dan pandai dalam menciptakan kemenarikan pembelajaran, sumber belajar yang memadai, teladan dan gaya mengajar
16 guru. .
Berikut ini observasi yang penulis lakukan terhadap guru agama Islam di SMA N 8 Bandar Lampung, yaitu:
Teori di atas sudah relevan dengan observasi yang peneliti lakukan terhadap guru agama Islam di SMA N 8 Bandar Lampung yaitu:
Terkadang masih terjadi kurang kondusif dalam belajar karena adanya siswa yang masih mengobrol ketika pembelajaran dimulai dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu.
Sudah tersedianya fasilitas yang lengkap, adanya suasana belajar kondusif, guru menyampaikan dengan cara yang menarik dan lucu, sumber belajar yang memadai, menjadi teladan bagi siswanya. Adanya tujuan pembelajaran dan visi misi dari sekolah, adanya tata tertib yang diberlakukan di sekolah dalam memotivasi belajar siswa terjalinnya hubungan yang baik antara guru PAI dengan guru-guru umum yang beragama Islam, adanya sarana dan prasarana yang memadai, dan dari peserta didik sendiri sangat merespon dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang memuaskan juga dari
17 peserta didik.