PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

  

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

DWI DAYANTO

NPM: 1211080137

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

DWI DAYANTO

NPM: 1211080137

Jurusan : Bimbingan Konseling

  Pembimbing I : Dr. Yetri, M.Pd

Pembimbing II : Hardiyansyah Masya, M.Pd

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

OLEH:

DWI DAYANTO

  Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif lainya, yaitu nama segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologis lainnya. Pemakai narkoba yang berlebihan dan ketergantungan dapat menimbulkan kematian. Masalah pada penelitian ini adalah terdapat peserta didik yang memiliki pengetahuan persepsi penyalahgunaan narkoba yang masih rendah. Rumusan masalah adalah Apakah terdapat pengaruh layanan informasi terhadap persepsi bahaya penyalahgunaan narkoba pada peserta didik di kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi peserta didik kelas VII penyalahgunaan narkoba dengan menerapkan layanan informasi.

  Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode menggunakan asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kasual (hubungan bersifat sebab akibat). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 54 peserta didik dari kelas VII A sampai dengan kelas VII J SMP Negeri 13 Bandar Lampung hasil dari penyebaran angket persepsi penyalahgunaan narkoba sebanyak 30 item. Hasil nilai t hitung untuk Constant yaitu 5,937 pada t tabel dengan df 52 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh 1.67469 karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak, sedangkan sig pada tabel B adalah 0,000 yang berarti Sig 0,000< 0,05 yang berarti Sig pada tabel B adalah 0,000 yang berarti probabilitas 0,000.

  Berdasarkan tabel nilai X dapat dilihat berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk X yaitu 0,390 pada t tabel dengan df 52 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh 1.67469, karena t hitung < t tabel maka Ho diterima. maka Ho di tolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh persepsi penyalahgunaan narkoba pada peserta didik SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Saran yang diajukan peneliti yaitu kepada guru bimbingan dan konseling agar lebih giat melaksanan penyuluhan tentang narkoba dan memberikan layanan informasi supaya penyalahgunaan narkoba tidak masuk di lingkungan sekolah.

  

Kata kunci: persepsi penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan layanan

informasi

  

MOTTO

           

    

  

Artinya: dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.. (QS. Al-Baqarah,

  1 ayat 195).

  PERSEMBAHAN 1.

  Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi dan kucintai ayahanda Asmoro dan ibunda Suyatmi yang senantiasa memberikan ketulusanya mencurahkan waktu tenaga dan pikirannya serta keiklasan dalam do’anya, untuk keberhasilan dan kesuksesanku di dunia dan akhirat, dukungan dan nasihat baik dari segi moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kuliahnya dan skripsi ini dengan baik.

  2. Kakak tercinta Eko Susanto, S.Pd., dan adikku Tri Rizkianto, serta saudara-saudaraku yang turut berjuang mendo’akan keberhasilanku dan Novi Alvianita, serta Mira Nathacia, S.Pd. yang senantiasa memberikan, bantuan, penyemangat, dan dukungan tanpa henti hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

  3. Teman-temanku Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 dan sahabat-sahabatku yang selalu memotivasiku yang selalu memberikan masukan sehingga saya termotivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis lahir pada tanggal 27 Agustus 1992 di Padang Tambak, Kec. Way Tenong, Kab. Lampung Barat, Penulis adalah anak kedua dari 3 bersaudara dari Bapak Asmoro, Ibu Suyatmi.

  Penulis menempuh pendidikan formal: SD Negeri 3 Padang Tambak di Tahun 1999-2005; SMP Negeri 1 Way Tenong di Tahun 2005-2008 di lanjutkan ke SMA Negeri 01 Way Tenong di Tahun 2008-2011; pada Tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Tahun Ajaran 2012/2013 hingga sekarang.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulilahhirobil’allamin Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang dinantikan syafaatnya diyaumul akhir nanti.

  Penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017

  ” merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti menyadari bahwa peyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dorongan, serta dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

  UIN Raden Intan Lampung:

  2. Andi Thahir, M.A., Ed.D selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung: 3. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

  Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung; 4. Dr. Yetri, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas kesediaan untuk membimbing dan memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini;

  5. Hardiyansyah Masya, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas kesediaan dalam membimbing, mengarahkan, memberikan saran, dan kritik yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini; 6. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling. Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini;

  7. Sahabat-sahabatku A. Tomi Magrobi, Deni Permana, Harun Fadli, Rahma Dewi, Yuli Andika 8. Semua pihak yang telah turut membantu menyelesaikan skripsi ini.

  Bandar Lampung, Juli 2017 Penulis, Dwi Dayanto NPM: 1211080137

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. .................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 9 C. Batasan Masalah ...................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10 F. Kegunaan Penelitian ................................................................. 10 1. Bagi Peserta Didik .............................................................. 10 2. Bagi Guru ............................................................................ 10 3. Bagi Peneliti ........................................................................ 10 G. Ruang Lingkup ......................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Layanan Informasi ................................................................ 12 1. Pengertian Layanan Informasi .......................................... 12 2. Tujuan Layanan Informasi ................................................ 13 3. Macam-macam Layanan Informasi................................... 15

  5. Teknik Layanan Informasi ................................................ 19 B. Persepsi ................................................................................. 21 1.

  Pengertian Persepsi ........................................................... 21 2. 22 3. Jenis-jenis Persepsi............................................................ 23 4. Unsur Persepsi ................................................................... 25 C. Narkoba ................................................................................. 27 1.

  Pengertian Narkoba .......................................................... 29 2. Jenis-Jenis Narkoba ........................................................... 30 3. Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba .................................... 37 4. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba .................................... 41 5. Tempat-tempat Rawan Penyalahgunaan Narkoba ............ 45 6. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba .............................. 47 D. Penelitian Relevan ................................................................. 48 E. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................... 49 F. Hipotesis Penelitian .............................................................. 51

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................. 52 B. Desain Penelitian .................................................................. 53 C. Variabel Penelitian ............................................................... 53 D. Definisi Operasional ............................................................. 54 E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 56 1. Populasi Penelitian ............................................................ 56 2. Teknik pengambilan Sampel ............................................. 57 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 58 1. Kuesioner (Angket) .......................................................... 59

  3. Observasi ........................................................................... 60 G. Pengembangan Instrumen Penelitian .................................... 61 H. Pengujian Instrument Penelitian ............................................ 64 1.

  Uji Validitas ..................................................................... 64 2. Uji Reliabilitas ................................................................. 65 I. Teknik Analisis Data ............................................................ 66

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................... 68 1. Profil Umum Penyalahagunaan Narkoba ........................ 69 a. Gambaran Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Indikator Tepat Sasaran .............................................. 70 b. Gambaran Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Indikator Mudah Dipahami ......................................... 71 c. Gambaran Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Indikator Tepat Waktu ................................................ 72 d. Gambaran Persepsi Penylahgunaan Narkoba Pada Indikator Menyeleksi .................................................. 73 e. Gambaran Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Indikator Mengatur ..................................................... 74 f. Gambaran Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Indikator Menginterpretasikan Masukan Informasi Untuk Menciptakan Gambaran Yang Berarti ............. 75 2. Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Peserta Didik ................ 81 3. Hasil Uji Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Persepsi Penyalahgunaan Narkoba Pada Peserta Didik ................. 81

  C.

  Keterbatasan Penelitian ..................................................... 107

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................... 108 B. Saran .................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 110

LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.

  Persepsi Peserta Didik Tentang Narkoba ........................................... 5 2. Devinisi Operasional ........................................................................ 58 3. Populasi Penelitian ........................................................................... 59 4. Sampel Penelitian ............................................................................. 60 5. Kisi-Kisi Angket Penelitian ............................................................. 65 6. Gambaran Umum Persepsi Penyalahgunaan Narkoba .................... 70 7. Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Tepat Sasaran ............ 71 8. Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Mudah Dipahami ....... 72 9. Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Tepat Waktu .............. 73 10.

  Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Menyeleksi ................ 74 11. Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Mengatur ................... 75 12. Gambaran Persepsi Narkoba Pada Indikator Menginterpretasikan .. 76 13. Hasil Uji Regresi Linier Persepsi Penyalahgunaan Naroba Secara

  Keseluruhan ..................................................................................... 82 14. Hasil Uji Regresi Linier Persepsi Penyalahgunaan Narkoba

  Pada Indikator Tepat Saran ............................................................. 84 15. Hasil Uji Regresi Linier Persepsi Penyalahgunaan Narkoba

  Pada Indikator Mudah Dipahami ................................................... 87 16. Hasil Uji Coba Regresi Linier Penyalahgunaan Narkoba

17. Hasil Uji Coba Regresi Linier Penyalahgunaan Narkoba

  Pada Indikator Mengatur .................................................................. 93 18. Hasil Uji Coba Regresi Linier Penyalahgunaan Narkoba

  Pada Indikator Mudah Dipahami .................................................... 95

  DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.

  Kerangka Berfikir ............................................................................ 53 2. Variabel Penelitian ........................................................................... 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik

  dengan cara diminum, dihisap, maupun disuntikkan ke dalam tubuh dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan seseorang yang dapat menimbulkan halusinasi,

  

2

  ketergantungan fisik, dan efek psikologis. Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 disebutkan bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat

  3

  menimbulkan ketergantungan. Berdasarkan uraian Undang-Undang tersebut dapat dianalisis bahwa buruknya dampak narkoba bagi tubuh manusia baik secara fisik maupun psikis yang dapat menimbulkan ketergantungan.

  Larangan mengkonsumsi narkoba atau yang memabukkan dan sejenisnya diharamkan dalam ajaran agama Islam. Salah satu ayat Al- Qur’an yang menjelaskan

2 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba (Jakarta:

  tentang larangan manusia untuk mengkonsumsi yang bersifat haram dan memabukkan, adalah sebagai berikut:

  

        

       

        

          

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah

  4 kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah : 90-91).

  Berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 90-91 dapat disimpulkan bahwa perbuatan (meminum) khamar, berjudi, menyembah berhala, mengundi nasib, termasuk narkoba adalah perbuatan keji yang termasuk ke dalam perbuatan syaitan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sebagai umat muslim yang beriman maka jauhilah hal-hal tersebut agar mendapat keberuntungan baik di dunia maupun akhirat, dan senantiasa selalu mengingat Allah SWT dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

  Indonesia pada tahun 2015 mencapai jumlah angka hingga 5,8 juta jiwa

  5

  penyalahgunaan narkoba. Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja, shabu-shabu, dan ekstasi. Sebagian besar penyalahgunaan narkoba berada pada kelompok coba-coba terutama pada kelompok remaja. Menurut laporan UNODC (lembaga survei internasional) Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama dalam

  6

  jumlah tersangka narkoba di ASEAN. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya jumlah penyalahgunaan narkoba dari semua kalangan yang semakin meningkat disetiap tahunnya, selain itu Indonesia saat ini menjadi salah satu jalur utama dalam perdagangan narkoba. Hal ini terlihat banyaknya narkoba yang diperdagangkan dan diselundupkan oleh sindikat internasional yang terorganisasi.

  Sebagai Negara dengan populasi muda yang besar, permintaan narkoba cukup tinggi dan menjadi pasar narkoba yang besar juga. Indonesia saat ini menjadi sasaran yang empuk peredaran narkoba dengan bukti semakin meningkatnya jumlah pengguna narkoba disetiap tahunnya sehingga pada 2015 Indonesia dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Target yang paling rawan menjadi sasaran operasi pengedar narkoba adalah remaja. Hal ini terjadi karena usia remaja merupakan usia yang sedang dalam pencarian jati diri sehingga usia remaja menjadi usia yang sangat mudah untuk dipengaruhi. Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu yang terkait (seperti Biologi dan fisiologi) remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik, yaitu 5 Phadli Harahap, Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia

  “ ” (On - Line), tersedia di: (10 April 2016). 6 Thomas Latschan, “Indonesia Salah Satu Jalur Utama Penyelundupan Narkoba” (On - Line),

  masa alat-alat kelamin manusia mencapai kematangan sehingga masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala utama dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan- perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan

  7 fisik tersebut.

  Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai dengan 22 tahun bagi pria. Pada usia tersebut remaja juga sedang mangalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk golongan anak- anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Remaja seringkali dikenal

8 Selain disebabkan oleh hal tersebut, dengan fase “mencari jati diri”.

  informasi/pengetahuan menjadi faktor mengapa usia remaja dapat dijadikan sasaran yang empuk bagi pengedar narkoba. Ini terbukti dengan masih kurangnya pengetahuan remaja tentang narkoba, jenis-jenis narkoba, dan dampak buruk bagi tubuh maupun masa depan mereka dimasa kelak. Penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja kebanyakan hanya sekedar ingin tahu atau coba-coba, ikut gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan yang sedang dialami seseorang, dan lain-lain. 7 8 Sarlito Wirawan S, Psikologi Remaja (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 8.

  Berdasarkan survei pra penelitian yang dilakukan pada tanggal 26 November 2015 dengan melakukan wawancara terhadap peserta didik di SMP Negeri 13 Bandar Lampung untuk mengetahui persepsi peserta didik yang berkaitan dengan dampak penyalahgunaan narkoba dengan memperhatikan indikator dari persepsi pengetahuan.

  Berikut hasil survei pra penelitian yang peneliti lakukan pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, diperoleh data sebagai berikut:

  

Tabel 1

Persepsi Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tentang

Narkoba

  Interval Jawaban dan Jumlah Peserta Didik Pertanyaan Tentang Narkoba

  No Sangat Cukup Kurang Tidak Paham Paham Paham Paham

  (4) (3) (2) (1)

  1 Pengetahuan Narkoba

  7

  10

  11

  16 Ciri-ciri Narkoba

  2

  7

  9

  10

  16 Jenis-jenis Narkoba

  3

  6

  9

  10

  18 Dampak Penyalahgunaan

  4

  7

  10

  11

  18 Narkoba

  5 Penyakit Akibat Narkoba

  6

  9

  11

  18 Langkah yang dilakukan

  6 Jika Sudah Terlanjur

  6

  11

  11

  19 Menyalahgunakan Narkoba Slogan dan Kampanye Anti

  7

  6

  11

  12

  20 Narkoba Perundang-Undangan

  8

  5

  10

  13

  20 Narkoba Total

  50

  79 89 145 Jumlah Total 363

  Sumber: Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik SMP Negeri 13 Bandar Lampung

9 Tahun Ajaran 2016/2017

  Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa dari 363 jumlah total peserta didik yang berada pada kategori penilaian sangat paham sebanyak 50 peserta didik, pada kategori penilaian cukup paham sebanyak 79 peserta didik, pada kategori penilaian kurang paham sebanyak 89 peserta didik, dan pada kategori penilaian tidak paham sebanyak 145 peserta didik. Artinya terdapat 35,53% peserta didik yang pengetahuannya tentang narkoba sudah baik sedangkan 64,47% peserta didik yang pengetahuannya tentang narkoba masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara terhadap peserta didik di SMP Negeri 13 Bandar Lampung dapat ditarik kesimpulan bahwa masih rendahnya persepsi peserta didik di kelas VII terhadap pengetahuan mengenai narkoba, ciri-ciri narkoba, jenis-jenis narkoba, serta dampak penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan hal tersebut untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba dikarenakan kurangnya pengetahuan terhadap narkoba dikalangan peserta didik diperlukan suatu layanan dan kegiatan yang tepat. Jika tidak dilakukan pengantisipasian sejak dini dikhawatirkan jumlah penyalahgunaan dikarenakan kurangnya pengetahuan narkoba semakin meningkat terutama dikalangan perserta didik pada tingkatan sekolah menengah pertama.

  Dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba adalah ketagihan yang dapat membuat si pengguna tidak bisa lepas dari jerat narkoba. Bahkan apabila dosis yang digunakan semakin tinggi dan jangka waktu pemakaian semakin lama, maka gejala yang timbul akan semakin berat hingga mengakibatkan kematian.

  Menurut Isnaini Wahyuningtyas akibat terkecil dari penyalahgunaan narkoba adalah dosis dapat menimbulkan gangguan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial bahkan

  10 hingga menyebabkan kematian.

  Peran yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di SMP Negeri 13 Bandar Lampung adalah dengan memberikan layanan informasi tentang narkoba, namun hal tersebut belum efektif dilakukan karena kurangnya media yang digunakan dan penyampaian yang kurang menarik atau monoton.

  Sekolah merupakan tempat peserta didik untuk menuntut ilmu dan bersosialisasi. Oleh karena itu sekolah memiliki peran penting dan utama dalam mengantisipasi meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar. Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak sekolah adalah dengan menerapkan layanan informasi. Sekolah perlu mengadakan informasi mengenai narkoba secara menyeluruh kepada peserta didik sehingga dapat menambah pengetahuan peserta didik dan mengerti secara utuh dan mampu mengambil langkah yang benar. Hal yang dapat dilakukan oleh Bimbingan dan Konseling (BK) untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba terhadap peserta didik adalah dengan memberikan informasi yang benar dan tepat kepada peserta didik tentang hal-hal yang terkait dengan narkoba. Informasi bahaya penggunaan narkoba yang disampaikan harus secara spesifik, utuh dan menyeluruh sehingga informasi yang di dapat oleh peserta didik tidak setengah- setengah. Jika peserta didik tidak mendapatkan informasi yang seutuhnya terkait 10 Isnaini Wahyuningtyas,

  “Keefektifan Layanan Informasi Tentang Narkotika, Psikotropika,

dan Zat Adiktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Bahaya Penyalahgunaan NAPZA ” (On dampak narkoba maka itu akan berbahaya bagi peserta didik itu sendiri dalam pengambilan keputusan.

  Layanan informasi merupakan layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk

  11

  kepentingan peserta didik. Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari

  12 sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

  Layanan informasi ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap narkoba karena layanan informasi ini dapat membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal-hal mengenai narkoba dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, hingga dampaknya bagi peserta didik. Untuk itu peran sekolah sebagai proses pendidikan sangat diperlukan dalam proses pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar.

  Penggunaan layanan informasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap dampak penyalahgunaan narkoba sehingga dapat mencegah 11 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Intlegensi) (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007), h. 147. 12 terjadinya penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar khususnya di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah

  Dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat 234 peserta didik dari 363 peserta didik di kelas VII yang belum mengetahui mengenai narkoba, ciri-ciri narkoba, jenis-jenis narkoba, serta dampak penyalahgunaan narkoba.

2. Belum efektifnya layanan informasi yang dilakukan pihak-pihak sekolah untuk pengetahuan peserta didik terhadap narkoba.

  C. Batasan Masalah

  Pembatasan masalah bertujuan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas cakupannya, maka berdasarkan latar belakang masalah, peneliti membatasi permasalahann ya adalah “Pengaruh layanan informasi terhadap persepsi penyalahgunaan narkoba pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah yang sudah diuraikan tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh layanan informasi terhadap persepsi bahaya penyalahgunaan narkoba pada peserta didik di kelas VII

  ?”

  E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi peserta didik kelas VII penyalahgunaan narkoba dengan menerapkan layanan informasi.

  F. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut: 1.

   Bagi peserta didik a.

  Untuk membantu peserta didik dalam memberikan pengetahuan peserta didik terhadap dampak buruk penyalahgunaan narkoba b.

  Peserta didik dapat memahami dampak yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba c.

  Dapat mengambil manfaat setelah diberikan layanan informasi sehingga peserta didik dapat menjauhi narkoba

2. Bagi guru

  Kegunaan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru Bimbingan Konseling dan kepala sekolah serta pemerintah untuk mengantisipasi masuknya narkoba di lingkungan sekolah.

3. Bagi peneliti a.

  Memperoleh tambahan pengetahuan setelah memberikan informasi- informasi penyalahgunaan narkoba b.

  Dapat bermanfaat untuk masa yang akan mendatang

G. Ruang Lingkup

  Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut: objek penelitian ini adalah pengaruh layanan informasi terhadap persepsi tentang penyalahgunaan narkoba bagi peserta didik. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

BAB II LANDASAN TEORI A. Layanan Informasi Pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan terhadap sasaran layanan

  baik secara individu maupun kelompok. Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Salah satu jenis layanan atau kegiatan dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah layanan informasi.

1. Pengertian Layanan Informasi

  Layanan informasi merupakan kegiatan yang diberikan oleh seseorang pembimbing untuk memberikan pelayanan dan memberikan sekumpulan data/fakta kepada peserta didik terkait dengan pendidikan, kerja, dan lain sebagainya sehingga peserta didik tidak salah dalam pengambilan keputusan. Untuk menjalani kehidupan sehari-harinya seseorang memerlukan berbagai informasi agar ia mampu melakukan perencanaan dalam kehidupnnya. Layanan informasi menurut Prayitno dan Erman Amti adalah kegiatan yang memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang

  13

  dikehendaki. Sedangkan menurut Zainal Aqib layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

  14

  dan pengambilan keputusan untuk peserta didik. Selanjutnya Tohirin mengungkapkan bahwa layanan informasi bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan

  

15

tentang proses perkembangan anak muda.

  Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa layanan informasi merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang konselor atau pembimbing kepada seseorang atau sekelompok individu guna memberikan bantuan yang berupa informasi sebagai acuan dalam meningkatkan prestasi belajar, dan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk individu tersebut.

2. Tujuan Layanan Informasi

  Layanan informasi sangat baik jika diterapkan pada peserta didik untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial. Menurut Tohirin tujuan dari layanan informasi adalah agar individu (siswa) mengetahui informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan

13 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 259.

  14

  16

  perkembangnnya dirinya. Sedangkan menurut Zainal Aqib tujuan layanan informasi adalah untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan

  17

  pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Selanjutnya Yusuf Gunawan berpendapat bahwa ada dua tujuan layanan informasi yang bersifat

  18

  umum dan khusus, antara lain: Tujuan layanan informasi bersifat umum sebagai berikut: a. mengembangkan pandangan yang luas dan realistis mengenai kesempatan- kesempatan dan masalah-masalah kehidupan pada setiap tingkatan pendidikan; b. menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan yang aktif untuk memperoleh informasi yang tepat pendidikan, pekerjaaan sosial pribadi; c. mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai kegiatan, pendidikan pekerjaan sosial budaya; d. membantu siswa untuk menguasai teknik memperoleh dan menafsirkan informasi agar siswa semakin maju dalam mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri; e. mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dan mengambil keputusan, penyesuaian, yang produktif dan memberikan keputusan pribadi; dan f. menyiapkan bantuan untuk pilihan tertentu yang progresif terhadap aktifitas khusus sesuai dengan kemampuan minat dan bakat individu.

  Sedangkan tujuan khusus tujuan layanan informasi adalah sebagai berikut: 1) memberikan pengertian tentang lapangan pekerjaan yang luas dimasyarakat;

  2) mengembangkan sarana yang dapat membantu siswa untuk mempelajari secara insentif beberapa lapangan yang tersedia dan yang selektif;

  3) membantu siswa agar lebih mengenal/dekat dengan kesempatan kerja dan 16 pendidikan dilingkungan masyarakat; 17 Tohirin, Loc.Cit. h. 142. 18 Zainal Aqib, Loc.Cit, h. 80.

  4) mengembangkan perencanaan sementara dalam bidang pekerjaan dan pendidikan yang didasarkan pada belajar eksplorasi sendiri; dan

  5) memberikan teknik-teknik khusus yang dapat membantu para siswa untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah setelah meninggalkan sekolah, seperti memperoleh pekerjaan, melanjutkan program berikutnya atau membentuk rumah tangga. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan informasi adalah untuk membekali peserta didik dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna dan bermanfaat untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

3. Macam-macam Layanan Informasi

  Macam-macam informasi yang menjadi layanan ini bervariasi tergantung kepada kebutuhan para peserta layanan. Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang pelayanan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno dan Erman Amti pada dasarnya jenis dan jumlah informasi tidak terbatas. Namun, khususnya dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling, hanya akan dibicarakan tiga jenis informasi, yaitu: (a) informasi pendidikan; (b) informasi

  

19

pekerjaan; dan (c) informasi sosial budaya.

  a.

  Informasi Pendidikan Dalam bidang pendidikan banyak individu yang berstatus siswa atau calon siswa yang dihadapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau kesulitan.

  Diantara masalah atau kesulitan tersebut berhubungan dengan (1) pemilihan program studi; (2) pemilihan sekolah fakultas dan jurusannya; (3) penyesuaian diri dengan program studi; (4) penyesuaian diri dengan suasana belajar, dan (5) putus sekolah. Mereka membutuhkan adanya keterangan atau informasi untuk dapat membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana.

  b.

  Informasi Jabatan Saat-saat transisi dari dunia pendidikan kedunia kerja sering merupakan masa yang sangat sulit bagi banyak orang muda. Kesulitan itu terletak tidak saja dalam mendapatkan jenis pekerjaan yang cocok, tetapi juga dalam penyesuaian diri dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan pengembangan diri selanjutnya.

  c.

  Informasi Sosial Budaya Hal ini dapat dilakukan melalui penyajian informasi sosial budaya yang meliputi, macam-macam suku bangsa, adat istiadat, agama dan kepercayaan, bahasa, potensi-potensi daerah dan kekhususan masyarakat atau daerah tertentu.

  Sedangkan Budi Purwoko juga menjelaskan, jenis-jenis informasi yang penting

  20

  bagi para siswa waktu masih sekolah, misalnya informasi tentang: 1) kondisi fisik sekolahnya, fasilitas yang tersedia, guru-gurunya, para karyawan, bagian administrasi, dan sebagainya;

  2) informasi tentang program studi disekolahnya, yang bersumber dari 20 kurikulum yang berlaku;

  3) informasi tentang cara belajar yang efisien, yang bersumber dari para pembimbingnya; dan

  4) informasi tentang usaha kesehatan sekolah yang bersumber dari doktor, para perawat kesehatan.

  Selanjutnya menurut Winkel dan Sri Hastuti memberikan gambaran bahwa data dan fakta yang disajikan kepada siswa sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga

  21

  tipe dasar, yaitu:

  a) informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat;

  b) informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan/corak pekerjaan tertentu; dan

  c) informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbal balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan sosial diberbagai lingkungan masyarakat.

  Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa materi layanan informasi pada dasarnya tidak terbatas. Khusus dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, layanan informasi yang diberikan kepada siswa dibedakan menjadi empat tipe yaitu, informasi dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karier.

  Namun demi tercapainya tujuan dari layanan informasi maka materi informasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dari pelaksanaan layanan informasi itu sendiri.

  21 Dari berbagai jenis-jenis informasi yang digunakan, maka dalam penelitian ini jenis metode yang digunakan adalah informasi pendidikan.

4. Metode Layanan Informasi di Sekolah

  Layanan informasi dapat dilakukan secara langsung dan terbuka oleh pembimbing kepada seluruh peserta didik di sekolah. Metode yang digunakan bervariasi tergantung jenis informasi dan jenis karakteristik peserta layanan. Menurut Prayitno dan Erman Amti pemberian informasi kepada peserta didik dapat dilakukan

  22

  dengan berbagai cara sebagai berikut: a.

   Ceramah

  Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah, dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan hampir oleh setiap petugas bimbingan disekolah.

  b.

   Diskusi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 24 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 1 95

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 127

ETIKA HUBUNGAN PENDIDIK DENGAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 26 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 117

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 2 138

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIANKONSELOR TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 33 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK MEROKOK DI LINGKUNGAN MTs N 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 99

PENGARUH LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PUBERTAS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 3 154

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 156

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP MINAT KARIER PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 106

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangmasalah - PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TENTANG DAMPAK SMARTPHONE DILINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SMP 24 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 16