BIMBINGAN AGAMATERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

BIMBINGAN AGAMATERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK

PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA

KOTA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

  

Memperoleh Gelar Sarjana (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Oleh :

DESI SAPUTRI

NPM. 1341040146

  

Jurusan BimbingandanKonseling Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

  

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

  

BIMBINGAN AGAMATERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK

PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA

KOTA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

  

Memperoleh Gelar Sarjana (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Oleh :

DESI SAPUTRI

NPM. 1341040146

  

Jurusan BimbingandanKonseling Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali M.A Pembimbing II : Mardiyah, S.Pd, M.Pd

  

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

  ABSTRAK BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG oleh :

  Desi Saputri Dalam rangka memperbaiki perilaku remaja yang cenderung negatif dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, dibutuhkan adanya bimbingan agama yang mampu membentengi para remaja saat ini dari perilaku yang bersifat negatif. Pondok Pesantren Hasanuddin sebagai salah satu pesantren yang ada di kota Bandar Lampung, menerapkan bimbingan agama kepada para santrinya agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang dilarang oleh agama. Oleh sebab itu beberapa orang tua yang memiliki anak berperilaku negatif , beriinisiatif memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren agar anak tersebut memiliki perilaku sesuai dengan ajaran agama.

  Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana bimbingan agama terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung?. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaiamana penerapan bimbingan agama di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Lalu,tekhik pengumpulan data yang dipakai adalah Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi

  Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dalam bimbingan agama di Pondok Pesantren Hasanuddin, metode bimbingan agama yang digunakan adalah Sorongan, Bandongan, Riyadloh, Ta’zir, dan metode Mau’idzah. Dalam pelaksanaanya, santri dituntut menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan baik sesuai dengan materi yang diajarkan. Semua kegiatan yang ada merupakan pembelajaran bagi semua santri yang berupa pelatihan-pelatihan seperti melatih kedisplinan, sopan santun dan melatih santri untuk memaknai kandungan dalam Al Quran. Pengurus pondok pesantren memberikan wewenang sepenuhnya kepada ustadz untuk benar-benar memperhatikan, membimbing dan membina santri agar tidak terjadi penyimpangan moral dikalangan santri.

  Kata Kunci : Bimbingan Agama, Perilaku Santri.

  

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Jln. LetkolH.EndroSuratmin,Sukarame,BandarLampung,KodePos 35131

Telp (0721) 78088 / Fax 780422

  PERSETUJUAN

BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK

  Judul Skripsi :

   PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG ”.

  Nama : Desi Saputri NPM : 1341040146 Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

  

MENYETUJUI

  Telah dimunaqosyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung

  Menyetujui : Pembimbing Akademik I Pembimbing Akademik II

  Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, M.A Mardiyah, S.Pd,M.Pd

  NIP. 195611231985031002 NIP. 19711215200701202 Mengetahui

  Ketua Jurusan BKI

  Hj. Rini Setiawati, S.Ag, M.Sos.I

  NIP.197209211998032002

  

PENGESAHAN

  Skripsi dengan judul : BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG. Disusun oleh : Desi Saputri, NPM :

  

1341040146, Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam, telah diujikan dalam

sidang munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada hari/tanggal :

  Senin, 3 Juli 2017.

  TIM DEWAN PENGUJI KETUA SIDANG : Hj. Rini Setiawati, M. Sos. I (………………………..) SEKRETARIS : Mubasit, S.Ag, M.M (………………………..) PENGUJI 1 : Hj. Suslina Sanjaya, S.Ag, M.Ag (……………………......) PENGUJI II : Prof. Dr. H. M Bahri Ghazali, M.A (………………...........)

MENGETAHUI

DEKAN FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

  

Prof. Dr. H Khomsahrial Romli, M.Si

NIP. 196104091990031002

  

MOTTO

           

      

  Artimya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran. ( QS. An-Nahl : 90)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya tulis ini untuk : 1.

  Alm. Bapak Rumadi dan Ibu Sumarsinih tercinta, yang memberikan kasih sayangnya dan membesarkan saya dengan ikhlas dan tulus, atas dukungan, dan rela berkorban tenaga serta do’a sucinya yang selalu tercurah demi keberhasilan penulis.

  2. Mbah Kakung, Mbah Putri dan Kakakku-kakakku Sri Rahayu, Fitri yani dan Dewi Lestari, kakak iparku usman, Hariyanto, agus dan Keponakanku Nariya, Chalista, Dea, Annisa , yang selalu memberikan motivasi dan semangat penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini.

  3. Sahabat-sahabat terkasihku Eko Septiawan, Kiki, Zahra, Titi, Nurul, Delta, Tari, Noval dan Yoga, yang selalu menghiasi bagian dari cerita hidupku dari SMK hingga sekarang ini, semoga persahabatan kita tidak hanya didunia tetapi sampai jannah.

  4. Teman-teman seangkatan 2013 jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selalu mendukung dan membantu dalam mengerjakan skripsi ini terutama Sri Astuti, Anggi Astuti, Selvi Jayanti, Endang Tri Wahyuni, Ria Atika Sari dan Susilawati.

  5. Almamater tercinta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Raden Intan Lampug.

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap Desi Saputri, nama panggilan Desi dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 16 Desember 1994, sebagai anak ke-4 dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Rumadi dan Ibu Sumarsinih.

  Adapun jenjang pendidikan formal yang penulis jalani adalah Penulis memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Bumi Waras pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006, Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 17 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2009, Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMKN 1 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2012, Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan ke perguruan tinggi UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Intan Lampung dan mengambil jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi .

  Selama menjadi mahasiswa penulis pernah mengikuti organisasi guna mendapatkan pengalaman serta pengetahuan selain dibangku perkuliahan. Organisasi yang penulis ikuti yaitu Anggota KOPMA (Koperasi Mahasiswa) tahun 2014.

  

KATA PENGANTAR

AssalamuaikumWr. Wb.

  Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT, sebab atas izin dari Nyalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Hasanuddi Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung . Shalawat berserta salam semoga tercuahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kelak di akhir zaman, kita termasuk dalam barisan umat beliau yang mendapat syafaat, amin.

  Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) Bimbingan Konseling Islam (BKI) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di UIN RadenIntan Lampung.

  Peneliti menyadari dengan bantuan dan bimbinganlah, skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu rasa hormatdan penghargaan yang tulus serta terimakasih yang sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT, member balasan kebaikan kepada : 1.

  Bapak Prof. Dr. H Khomsahrial Romli, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN RadenIntan Lampung.

2. Ibu Hj.Rini Setiawati, S.Ag, M.Sos.I selaku ketua jurusan Bimbingan Konseling Islam.

  3. Bapak Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali , M.A selaku pembimbing I (satu) dan Ibu Mardiyah S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II (dua). Di tengah kesibukan, beliau masih meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk memberi bimbingan, arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini kepada peneliti, sehingga peneliti benar-benar memahami apa yang peneliti tulis dan teliti dengan detail.

  4. Ustadz. Abdul Rohim, selaku pemimpin Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung.

  5. Semua pihak yang turut serta membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga semua pihak yang terlibat, baik yang tercantum maupun tidak, mendapatkan amalan ibadah di sisi Allah SWT, Amin.

  Wassalamualikum, Wr. Wb.

  Bandar Lampung, Juni 2017 Peneliti, Desi Saputri NPM. 1341040146

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................i ABSTRAK ........................................................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................iii

PENGESAHAN ................................................................................................iv MOTTO ............................................................................................................. v PERSEMBAHAN .............................................................................................vi

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................viii

DAFTAR ISI .....................................................................................................ix DAFTAR TABEL .............................................................................................x

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ..............................................................................1 B. Alasan Memilih Judul ......................................................................4 C. Latar Belakang .................................................................................5 D. Rumusan Masalah ............................................................................9 E. Tujuan Penelitian ..............................................................................10 F. KegunaanPenelitiaan ........................................................................10 G. Metode Penelitian..............................................................................10 H. TinjauanPustaka ................................................................................16 BAB II BIMBINGAN AGAMA DAN PERILAKU SANTRI A. Bimbingan Agama ...........................................................................18 1. Pengertian Bimbingan Agama .....................................................18 2. Ciri-ciri Kepribadian Pembimbing Islami (Konselor) .................23 3. Kriteria Pembimbing Islami ........................................................25 4. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Agama ........................................25 5. Metode dan Materi Bimbingan Agama .......................................27 B. Perilaku Santri ...................................................................................29 1. Pengertian Perilaku ......................................................................29 2. Pengertian Santri .........................................................................30 3. Ciri-ciri Perilaku Manusia ...........................................................31 4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Perilaku .................32 5. Teori Perilaku ..............................................................................33 6. Pembentukan Perilaku .................................................................35 C. Metode Pesantren dalam Pembentukan Perilaku Santri ....................36

  BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG A. Profil Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung ........................41 2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Hasanuddin .............................43 3. Struktur Organisasi ......................................................................44 4. Keadaan Gedung, Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Hasanuddin .....................................................44 5. Keadaan Pengajar di Pondok Pesantren Hasanuddin ..................46 6. Keadaan Santri di Pondok Pesantren Hasanuddin .......................47 7. Perilaku Santri sebelum mendapatkan Bimbingan Agama Di Pondok Pesantren Hasanuddin ...............................................50 8. Kegiatan di Pondok Pesantren Hasanuddin .................................52 B. Bimbingan agama Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar lampung 1. Pelaksanaan Bimbingan Agama .................................................53 2. Hasil Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Santri ...................64 BAB IV BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KELURAHAN KUPANG TEBA KOTA BANDAR LAMPUNG Pelaksanaan Bimbingan Agama di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba kota Bandar Lampung ...............................68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................75 B. Saran-saran ........................................................................................75 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Keadaan Gedung, Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar lampung

  Tabel 2 : Pengajar di Pondok Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar lampung Tabel 3 : Daerah asal santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang

  Teba Kota Bandar Lampung Tabel 4 : Nama-nama santri yang ,menetap di Pondok Pesantren Hasanuddin Tabel 5 : Nama-nama santri yang memiliki perilaku buruk sebelum mendapat bimbingan agama Tabel 6 : Jadwal Kegiatan Harian santri di Pondok Pesantren Hasanuddin.

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Penegasan judul ini diharapkan tidak akan terjadi kesalah pahaman terhadap

  pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan, disamping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan dibahas.

  Adapun proposal ini berjudul “BIMBINGAN AGAMA TERHADAP

  PERILAKU SANTRI di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung “. Untuk itu perlu diuraikan pengertian dari istilah-istilah judul tersebut yaitu sebagai berikut :

  Bimbingan adalah “Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang oleh orang yang ahli kepada seseorang agar orang yang dibimbing dapat

  1

  mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri Adapun pengertian ”. bimbingan yang dikemukakan oleh Rachman Natawidjaja yaitu :

  Bimbingan adalah Suatu proses pemberiaan bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian, ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupn 1 Prayitno dan Erman Amti, Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling, ( Jakarta : Rineka Cipta, masyarakat umumnya. Bimbingan dapat membantu individu mencapai

  2 perkembangan optimal sebagai makhluk sosial.

  Dari definisi diatas penulis berpendapat bahwa bimbingan adalah pemberian bantuan terhadap individu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan didalam hidupnya, agar mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

  Agama adalah Kepercayaan seseorang kepada tuhannya, sebagai petunjuk,

  3 pedoman, dan dorongan bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup.

  Adapun pengertian agama menurut M. Natsir, adalah“Kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor percaya dengan adanya Tuhan sebagai sumber dari

  4

  segala hukum dan nilai hidup ”.

  Dengan rumusan dan definisi yang telah dikemukakan diatas, jelaslah bahwa agama dapat disimpulkan adalah Suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta, yang didasarkan keyakinan.

  Dalam penelitiaan ini penulis mendeskripsikan bahwa bimbingan agama adalah bantuan yang diberikan dari seorang pembimbing (konselor) kepada anak didik (klien) untuk membantu memecahkan masalah seseorang dalam kaitannya dengan masalah-masalah keagamaan melalui keimanan agar tunduk dan mengabdi diri hanya kepada Allah, susuai dengan fitrahnya. 2 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Koneling Islam, ( Jakarta : Amzah , 2013), cet: kedua hlm. 03. 3 Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), Cet.Kelima, hlm. 4. 4

  Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk

  5

  hidup. Perilaku juga kegiatan atau aktifitas yang melingkup seluruh aspek jasmaniah dan rohaniah. Perilaku yang dimaksud dalam peneliti ini adalah perilaku kurang baiksantri seperti tidak taat peraturan, agresif secara lisan, dan membolos.

  Santri adalah peserta didik yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki

  6

  oleh seorang kiyai yang memimpin sebuah pesantren. Santrisebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan ilmu agama islam yang menetap di tempat tersebut sampai pendidikannya selesai. Sedangkan santri yang dimaksud disini adalah murid-murid atau peserta didik yang belajar mendalami agama islam dengan berguru di pondok pesantren.

  Perilaku santri yang penulis maksud adalah dengan adanya bimbingan agama, santri dapat merubah perilakunya yang kurang baik seperti tidak taat peraturan, agresif secara lisan, dan membolos menjadi lebih baik lagi dan tidak melakukan perbuatannya lagi.

  Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung adalah salah satu lembaga masyarakat berperan mewujudkan santri- santri untuk dididik menjadi anak yang mencapai martabat, mutu, dan berani bertanggung jawab atas perbuatan atau perilakunya agar menjadi insan kamil. 5 Wowo Sunaryo Kuswana, Biopsikologi Pembelajaran Perilaku,( Bandung : Alfabeta, 2014),

  hlm. 42 6 M.Bahri Ghazali, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan,( Jakarta : Pedoman Ilmu

  Berdasarkan penegasan-penegasan istilah tersebut, maka yang dimaksud judul skripsi ini adalah “Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung” adalah suatu usaha pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ustad kepada santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung, agar mampu hidup selaras sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah untuk memperbaiki perilaku santri yang kurang baik menjadi lebih baik lagi.

  B. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang menjadi alasan dalam memilih judul ini adalah sebagai berikut : Mengingat perkembangan zaman sekarang ini, banyak anak yang berperilaku yang bersifat negatif yang memerlukan bimbingan terutama dalam agama. Bimbingan Agama berperan penting dalam merubah perilaku-perilaku santri yang kurang baik menjadi lebih baik lagi. Kemudian penelitian ini sesuai dengan bidang keilmuan atau jurusan yang sedang penulis tekuni yaitu Bimbingan Konseling Islam, karena penelitian ini berupaya mengkaji tentang suatu upaya bimbingan agama di pondok pesantren dalam memperbaiki perilaku santri.

  C. Latar Belakang

  Kehidupan manusia pada masa kini diwarnai dengan kemajuan dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa manusia kepada taraf kehidupan yang relatif lebih maju. Hal ini merupakan keberhasilan manusia dalam rangka mengembangkan dirinya. Sebelum ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang dalam kehidupan manusia, semua manusia sangat membutuhkan agama, agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia, terutama bangsa di Indonesia. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Ar-Rum ayat 30 yaitu :

   

  Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama(islam),

  (sesuai) fitrah Allah desebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut(fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (itulah) 7 agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

  Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal ini ditandai dengan pluralisme agama yang dipeluk dan diyakini oleh masyarakatdi Indonesia. Dengan adanya bermacam- macam agama di Indonesia menunjukan bahwa agama merupakan hal terpenting bagi masyarakat Indonesia yang berketuhanan dan beragama.

  Agama memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan agama manusia bisa mencapai derajat kehidupan yang tinggi, dan dengan agama manusia dapat hidup terarah dan terkendali yang terwujud dalam akhlakul

  karimah (moral yang baik). Sebaliknya, tanpa agama manusia dapat terjerumus 7 Departemen Agama RI , Alquran dan Terjemahannya, ( Bandung : CV. Diponegoro, 2005),

  kedalam jurang kehinaan yang dapat merendahkan martabat manusiabaik di hadapan manusia, lebih-lebih di hadapan Allah SWT.

  Agama juga merupakan pedoman bagi manusia, karena dengan beragama manusia mengetahui batas yang baik dan yang buruk. Di dalam agama inilah diajarkan tentang aturan-aturan seperti aturan- aturan kehidupan dan baik buruk berperilaku. Setiap yang dibenarkan oleh agama tentu mengandung unsur kemuliaan dan dapat membawa manfaat bagi manusia yang melaksanakannya.

  Melihat pentingnya agama bagi setiap manusia, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap orang untuk senantiasa berusaha menanamkan pemahaman tentang agama khususnya bagi dirinya maupun dengan lingkungan sekitar terutama dalam berperilaku.

  Di zaman seperti sekarang ini, banyak manusia terutama pada remaja berperilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Semua itu karena terpengaruh adanya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut seseorang harus memiliki ilmu tentang agama Islam, khususnya tentang akhlak. Sehingga dengan pengetahuan tersebut seseorang dapat berakhlak dengan baik.

  Berikut inisial santri atau remaja yang memiliki perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran agama sebelum memasuki Pondok Pesantren Hasanuddin : No Nama Santri Kelas Umur Perilaku sesudah Mengikuti Bimbingan Agama

  1 J

  VII 13 tahun Rajin ke sekolah, bertutur kata sopan , mematuhi peraturan,

  2 H

  VII 12 tahun Jujur, menuruti perintah, bertutur kata sopan, rajin ke sekolah

  3 I

  VII 12 tahun Tidak bermain game online lagi, rajin ke sekolah, menuruti perintah dan tidak melanggar

  4 A

  VII 13 tahun Mematuhi peraturan, bertutur kata sopan, menghormati dan saling menghargai

  Dari data diatas, dapat kita ketahui pentingnya memperdalam ilmu agama bagi remaja agar dapat berperilaku sesuai dengan syariat Islam. Untuk memahami dan memperdalam agama Islam dan menjadikan remaja besikap dan berperilaku, diperlukan adanya upaya-upaya bimbingan agama yang sungguh-sungguh agar perilaku mereka dapat terarah dan berakhlak baik. Kegiatan itu dapat dilakukan di lingkungan keluarga, lembaga dan masyarakat. Ali Anwar Yusuf mengatakan:

  Jelas bahwa manusia membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar dan bernilai untuk meraih kebahagiaan hidup jasmani dan rohani, dunia, dan akherat. Untuk itu, disamping akal, Tuhan juga memberikan anugerah lain kepada manusia sebagai pembimbing gerak akal, yaitu agama.

  Bimbingan Agama adalah segala kegiatan bantuan yang diberikan dari seorang pembimbing (konselor) kepada anak didik (klien) untuk membantu memecahkan masalah dalam kaitannya dengan masalah-masalah keagamaan melalui keimanan agar tunduk dan mengabdi diri hanya kepada Allah, susuai dengan fitrahnya.

  Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan sekaligus pengkaderan tradisional yang khas dan unik. Pesantren juga memiliki subkultur yang berbeda pada masyarakat umumnya, pengembangan pesantren biasanya ditandai oleh sejumlah perangkat yang terjalin dalam kehidupannya. Ada dua perangkat yang menjadi ciri umum lembaga ini yaitu kiyai yang berperan sebagai sumber penyerapan ilmu dan pembimbing, yang kedua santri sebagai penimba pembimbing.

  Dalam mensyiarkan Islam pondok pesantren mengutamakan keimanan (keyakinan) kepada Allah SWT, dan pondok pesantren juga menanamkan akhlak yang mulia terutama dalm berperilaku, prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama dan upaya sungguh-sungguh.

  Pesantren sebagai sentral pendidikan agama yang sangat penting peranannya di era sekarang ini. Dalam lembaga pendidikan pondok pesantren, para santri dididik ilmu-ilmu keagamaan untuk menguatkan daya hati nurani mereka dengan keimanan untuk menuju hal-hal yang baik. Dimana para santri di pondok pesantren sebagian besar merupakan generasi muda atau remaja yang memerlukan perhatian yang serius.

  Apabila santri tidak mendapatkan bimbingan yang tepat dan pelayanan yang baik dari orang tua maupun pengasuh di pondok pesantren maka dalam perkembangan selanjutnya bisa berbahaya karena dikhawatirkan akan keliru dalam mengambil sikap.

  Bimbingan agama bisa di dapatkan seperti di Pondok Pesantren Hasanuddin yang penulis teliti ini, Khususnya untuk perilaku santri agar dapat merubah perilakunya dengan baik. Bimbingan agama di pesantren merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan dalam proses pembentukan kepribadian dan akhlak santri, bahkan mutlak adanya.

  Bimbingan Agama memegang peranan sangat penting di Pondok Pesantren Hasanuddin, dikarenakan sebagai pemantap dan penggerakan minat santri dalam pengamalan nilai-nilai Agama. Dari uraian tersebut penulis tertarik mengkaji tentang Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesanten Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan menjadi acuan proposal ini adalah : Bagaimana Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung?

  E. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui bagaimana Penerapan bimbingan agama terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung F.

   Kegunaan Penelitiaan

  Sebagai upaya mengembangkan wawasan keilmuaan terkait dengan bimbingan agama untuk memperbaiki perilaku santri. Peneliti ini sangat bermanfaat, karena sebagai upaya peningkatan kualitas dan kompetensi bimbingan agama terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba Kota Bandar Lampung.

  G. Metode Penelitian

  Metode Penelitiaan adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

  8 tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

  Metode kualitatif adalah “Metode penelitiaan naturalistik karena penelitiannya

  9 Penelitian kualitatif mencangkup dilakukan pada kondisi yang alamiah”.

  penggunaan subjek yang dikaji dan kumpulan berbagai data empiris, studi kasus, pengalaman pribadi, intropeksi, dan visual yang menggambarkan saat- saat dan

  10 makna keseharian dan problematis dalam kehidupan seseorang.

8 Sugiyono, Metode Penelitiaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : alfabeta, 2012), cet. Ketujuh belas, hlm.2.

  9 , hlm. 8 10 ibid Norman K Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, diterjemahkan

  1. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya maka jenis penelitian ini adalah penelitian termasuk penelitian lapangan ( field reseach), yaitu suatu penelitian yang bertujuan

  11

  untuk mengumpulkan data dari lokasi atau lapangan. Penelitiaan ini adalah yang berkenaan tentang bimbingan agama terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kecamatan Kupang Teba Kota Bandar Lampung.

  2. Sifat Penelitiaan Data yang dipeoleh sebagai data lama, dianalisis secara bertahap dan berlanjut dengan cara deskriptif, yaitu suatu metode dalam penelitiaan untuk mengeksplorasi dan memotret situasi sosial yang akan diteliti secara

  12

  menyeluruh. Dalam penelitiaan ini, maka peneliti yang penulis gagas hanya ditujukan untuk hanya memotret atau menggambarkan kenyataan-kenyataan yang terfokus pada bimbingan agama terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Hasanuddin Kecamatan Kupang Teba Kota Bandar Lampung.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah “Jumlah keseluruhan dari unit analisi yang ciri-cirinya

  13 Dengan demikian yang akan diduga, yang dimaksudkan untuk diteliti”.

  11 Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, ( Bandung : CV. Mandar Maju, 1996), Cet. ketujuh, hlm. 81 12 Sugiyono, Metode Penelitiaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : alfabeta, 2012), cet. Ketujuh belas, hlm.2. 13 menjadi populasi ini adalah seluruh komponen yang ada pada Pondok Pesantren Hasanuddin.

  Populasi dalam penelitian ini adalah : 1.

  Pemimpin Pondok Pesantren Hasanuddin (kiyai), 1 orang 2. Dewan asatidz Pondok Pesantren Hasanuddin 4 orang 3. SantriLaki-lakiPondok Pesantren Hasanuddin,27 orang 4. Santri Perempuan Pondok Pesantren Hasanuddin 8

  Jadi populasi dalam penelitiaan ini adalah berjumlah40 orang b. Sampel

  14 Sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”.

  Dalam penelitian ini, tidak semua populasi akan dijadikan sumber data, melainkan dari sampelnya saja.

  Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka teknik yang digunakan adalah Nonprobability Sampling, yaitu Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitiaan ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive

  Sampling, yaitu Teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan

  15

  tertentu. Maksudnya adalah pengambilan sampel tersebut sesuai dengan

  14 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitiaan, ( Yogyakarta : Rineka Cipta, 1996), hlm. 117.

  Sugiyono, Metodelogi Penelitiaan Kualitatif, Kuantitatif, dan Kombinasi,( Bandung : tujuan penelitiaan. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel untuk dijadikan sumber data yaitu :

1. Pemimpin Pondok Pesantren Hasanuddin 1 orang 2.

  Santri laki-laki yang usianya 12-13 tahun 3. Santri tidak taat peraturan (tidak mengikuti pengajian), agresif secara lisan dan membolos sekolah.

  Dari kriteria diatas sampel yang dapat diambil untuk sumberdata adalah sebanyak 5 orang.

  c.

  Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam hal ini berupa : 1.

  Metode Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

  16 Wawancara yang penulis lakukan

  adalah kepada:

  a) Pembimbing agama Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan

  Kupang Teba Kota Bandar Lampung

  b) Para santri Pondok Pesantren Hasanuddin Kelurahan Kupang Teba

  Kota Bnadar Lampung, tentang Bimbingan agama terhadap perilaku santri. 16

  Metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data-data dari komponen pondok pesantren yang menjadi sampel. Pada penelitian ini penulis menggunakan wawancara semistruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.

  Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengerkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Hasil dari wawancara bisa direkam dan dirangkum sendiri oleh pencari informasi. Metode wawancara akan memperoleh data yang lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.

2. Metode Observasi

  Observasi adalah pengamatan langsung terhadap fenomena fenomena agar diperoleh gambaran yang lebih konkret tentang kondisi

  17

  dilapangan. Dalam metode ini penulis menggunakan jenis observasi non participant, dimana penulis tidak turut ambil bagian dalam proses pembelajaran di lingkungan pondok pesantren Hasanuddin pada setiap kegiatan keagamaan dan lainnya. Metode dalam penelitiaan ini adalah 17 untuk menghimpun data antara lain yaitu kondisi perilaku santri, umur

  Lexy Moelang, Meodelogi Penelitiaan Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), santri, kegiatan sehari-hari dan data-data lainnya seperti menyangkut kegiatan santri yang berkenaan dengan masalah yang penulis teliti.

  Adapun data observasi berada di lampiran belakang, dan yang di observasi dalam penelitiaan ini adalah para santri dan aktivitasnya.

  3. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan

  18

  sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data baik yang berupa keadaan, struktur, program kerja, maupun catatan bimbingan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan objek di Pondok Pesantren Hasanuddin. Hasil penelitiian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/ dapat dipercaya kalau di dukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.

  4. Tekhnik Analisa Data Analisa Data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka

  dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh

  19 diri sendiri maupun orang lain.

  Dalam menyimpulkan penulis menggunakan pola berfikir induktif yaitu cara menganalisis terhadap suatu objek ilmiah tertentu yang bertitik tolak dari pengantar hal-hal atau kasus-kasus yang sejenis

  20 kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

  Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, serta literatur di edit dengan tujuan untuk menteliti ketetapan dan kelengkapan, dan kebenaran data, kemudian data tersebut disusun berdasarkan katagorisasi yang sesuai dengan masalah dan kebutuhana peneliti. Setelah data diolah dan di klasifikasi, kemudian dirangkai yang bersifat khusus yang diambil individu kemudian ditarik pada kesimpulan yang bersifat umum.

H. Tinjauan Pustaka

  Untuk menghindari terjadinya plagiarisme dan sebagai acuan penelitian dalam pemnuatan skripsi maka penulis menggunakan beberapa tinjauan pustaka sebagai beikut : 1.

  Fajriah Septiani (1111052000022), mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, Universitas 19 Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul : “ Efektifitas 20 Sugiyono, Op.Cit, hlm. 333

  Metode Bimbingan Agama Dalam Membina Akhlak Remaja Di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat Leuwisadeg Bogor” pada

  tahun 2015.

2. Suprapti Wulanningsih (10411043), mahasiswa Fakultas Ilmu

  Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul : Peran Pondok Pesantrean As-Syalafiyyah

  Dalam Membentuk Karakter Santri Di Desa Wisata Religi Mlangi” pada tahun 2014.

BAB II BIMBINGAN AGAMA DAN PERILAKU SANTRI A. Bimbingan Agama 1. Pengertian Bimbingan Agama Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “guidance”. Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk mashdar (kata

  benda) yang berasal dari kata kerja “to guide” artinya menunjukan membimbing,

  1 atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.

  Para ahli bimbingan dan Konseling yang tergabung dalam organisasi bimbingan jabatan nasional di Amerika Serikat, dalam hal National Vocational

  Guidance Association ( Himpunan Bimbingan Jabatan/ Kekaryaan Nasional)

  menetapkan definisi sebagai berikut : Bimbingan jabatan kekaryaan adalah “Mengutamakan pada pemberian pertolongan kepada individu dalam membuat keputusan dan pilihan yang menyangkut perencanaan masa depan, membentuk karier, dan dalam usaha

  2

  mengefektifkan penyesuaian jabatan/ kekaryaan yang memuaskan baginya ”.

  Rachman Natawidjaja menyatakan : Bimbingan adalah Suatu proses pemberiaan bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, 1 keluarga, dan masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian, ia dapat Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Koneling Islam, ( Jakarta : Amzah , 2013), cet: kedua hlm.

  03. 2 mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupn masyarakat umumnya. Bimbingan dapat membantu individu

  3 mencapai perkembangan optimal sebagai makhluk sosial.

  Bimbingan merupakan Suatu pertolongan yang menuntun. Bimbingan merupakan suatu tuntunan. Hal ini mengandung pengertian bahwa di dalam memberikan bimbingan, apabila keadaan menuntut, adalah kewajiban dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara afektif, yaitu memberikan arah kepada yang dibimbing. Di samping itu bimbingan juga mengandung pengertian memberikan pertolongan dengan menentukan arah dengan diutamakan kepada yang dibimbingnya. Keadaan ini sepertinya yang dikenal dalam dunia pendidikan

  4 dengan istilah Tut Wuri Handayani.

  Bimbingan dapat diberikan, baik untuk menghindari ataupun mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu didalam kehidupannya; ini berarti bahwa bimbingan dapat diberikan, baik untuk mencegah agar kesulitan itu tidak atau jangan timbul, dan juga dapat diberikan untuk mengatasi berbagai kesulitan yang telah menimpa individu. Jadi, lebih bersifat memberikan korektif atau penyembuhan daripada sifat pencegahan. Di samping itu, di dalam memberikan bimbingan dimaksudkan agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya ( life welfare),

  3 4 Ibid, hlm. 06 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Islam, ,( Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2005), hlm.

  sesuai dengan petunjuk yang dikehendaki Allah, dan disinilah letak tujuan dari

  5 bimbingan yang sebenarnya.

  Dari beberapa definisi diatas penulis berpendapat bahwa bimbingan adalah Bantuan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitandidalam kehidupan, agar dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

  Pengertian agama sebagai satu istilah yang kita pakai sehari-hari sebenarnya bisa dilhat dari 2 aspek yaitu :

  1. Aspek subjektif (pribadi manusia). Agama mengandung pengertian tentnag tingkah laku manusia, yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, berupa getaran batin, yang mengatur, dan mengarahkan tingkah laku tersebut, kepada pola hubungan dengan masyarakat, serta alam sekitarnya.

  2. Aspek objektif (doktrinair). Agama dalam pengertian ini mengandung nilai- nilai ajaran tuhan yang bersifat menuntut manusia ke arah tujuan yang sesuai dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam pengertian ini belum masuk ke dalam batin manusia, atau belum membudayakan dalam tingkah laku manusia, karena masih berupa doktrin (ajaran) yang objektif dari aspek objektif dapat diartikan sebagai “ Peraturan yang bersifat ilahi (Tuhan) yang 5 menntun orang-orang berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia, dan mencapai kebahagiaan hidup di

  6 akhirat.

  Selanjutnya, agama juga menyangkut masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan, memang sulit diukur secara terperinci.

  Harun Nasution merunut pengertian agama berdasarkan asal kata, yaitu al-

  Din (Relege, religare)dan agama.al-Din(Semit) berarti undang-undang atau

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN KESISWAAN DI MADRASAH ALIYAH HASANUDDIN KUPANG TEBA TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 132

STRATEGI PEMASARAN PONDOK PESANTREN NURUL ‘ULUM KAUMAN KOTA GAJAH LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

1 2 89

BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 124

PERAN PEMIMPIN DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTTAQIN KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 2 112

KESEHATAN MENTAL DAN PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN REMAJA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN MASYARIQUL ANWAR KEL. DURIAN PAYUNG KEC. TANJUNG KARANG PUSAT BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 95

KEGIATAN BIMBINGAN KHITHABAH DALAM MEMBENTUK RASA PERCAYA DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO KOTABUMI - Raden Intan Repository

0 0 95

LAYANAN BIMBINGAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN BERBASIS AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN DARUL HIDAYAH KEMILING, BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 112

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN SPIRITUAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN RIYADUS SHALIHIN BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 111

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 123

DZIKIR DAN DOA BAGI KETENANGAN JIWA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS SALAFIYAH KELURAHAN SRENGSEM KECAMATAN PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 7 119