SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBEDAAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA
PUTRI DILIHAT DARI PEMAKAIAN KOSMETIKA WAJAHSKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Woro Andani Pramuningtyas
NIM : 019114007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
! " ! " ! " ! " # $ # $ # $ # $ % & % & % & % &
$ '$ ' $ ' $ ' ( # % ) ( # % ) ( # % ) ( # % ) * * * * + + + + , $ , $ , $ , $ - - - - # # # # $ # . $ # . $ # . $ # . , , , ,
////
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v !" # " #
$ % & '( (!" )
" ) "
"" *"+" , "
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan
Pemakaian Kosmetika Wajah Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Putri Di
SMU Stella Duce 2 Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.Penulis menyadari adanya berbagai permasalahan dan kendala
yang muncul saat melaksanakan dan menyusun penelitian ini. Proses
penulisan ini dari awal sampai akhir sangat banyak melibatkan kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
2. Ibu Sylvia CMYM., S.Psi., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi)
dan juga dosen pembimbing akademik penulis.
3. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, dan juga motivasi selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini.
4. Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji skripsi yang
telah memberikan saran dan kritik. viPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu P. Henrietta PDASD., S.Psi. selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan kritik.
6. Bapak C. Siswa Widyatmoko, S.Psi. yang telah memberikan saran selama
proses penelitian ini dan pernah menjadi pembimbing akademik penulis sebelumnya.
7. Bapak Agung Santoso, S.Psi. yang telah memberikan saran selama proses
penelitian dan penulisan skripsi ini.
8. Semua dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas segala
bimbingan dan bantuannya selama ini.
9. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas
Gandung, Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Pak Gik, terima kasih atas keramahan dan kesabarannya dalam memberikan informasi, fasilitas, dan bantuannya selama kuliah.
10. Bapak Sutrisno dan Ibu Susi selaku guru SMU Stella Duce 2 Yogyakarta
yang telah memfasilitasi penulis untuk melakukan penelitian.
11. Mama dan Papa, terimakasih untuk doa, semangat, dan nasehat-
nasehatnya. Terimakasih sudah selalu mengingatkan aku hampir setiap hari untuk mengerjakan skripsi…I love you so much…
12. Teman-teman “Lonchie”, Ita & Cintul (thanks ya udah banyak bantuin
aku, kasih banyak masukan and nemenin aku nglembur… ), Mira, Ani, Ul- ul, Yayack (ayo semangat…cepetan selesein skripsinya…), Vera (akhirnya aku bisa nyusul kamu ve… ). Terimakasih kalian sudah menemani aku ke perpus, bantu aku ambil data , kasih saran dan kritik…Terimakasih juga viiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalian sudah kasih aku semangat untuk mengerjakan skripsi…Thanks ya kakak-kakakku sayang…
13. Teman-teman kos “Delima Raya”, Aix, Mbak Biru, Yani (thanks udah
bantuin and nemenin aku… ), Lili, Mbak Missy, Echa, Lina, Endah, Rara.Kalian semua yang selalu buat aku tertawa dan betah tinggal di kos. Yang selalu dukung aku kalau aku ribut sama tante dan om kos hehe…
Terimakasih juga sudah kasih aku semangat untuk mengerjakan skripsi.
14. Teman-teman kampus, Icha (thanks ya jeng udah diingetin and
disemangatin terus… ), Ari (thanks ya udah diajarin hehe…), Yosie (thanks ya udah kasih banyak masukan, saran, dan kritik soal skripsi…), Sony (thanks ya ndut buat perhatian dan doanya…thanks juga udah pinjemin komputer.. ), Broto, Adrie, Eli, Maria, James, Sapti, Dewi.Terimakasih untuk saran-sarannya.
15. Teman-teman baikku, Pupung (gendut…thanks ya udah kasih aku
semangat and perhatian… ), Ary (thanks buat supportnya and udah doain aku… ), Bayu, Dewi, Shasa, Itay, Nenggolan, Bedjo, Neny dan Dony… Terimakasih sudah jadi temen baikku selama ini, jadi tempat curhat, temenin aku jalan… Thanks ya…
16. Tante dan Omku di Cilacap (Tiiwin…Om Giri…thanks ya buat selalu
ingetin aku, “kapan lulusnya?” ). Ageng dan Saras (Gendut…thanks ya udah cerewetin aku terus hehe… ). viiiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, sehingga
kritik dan saran akan penulis terima dengan hati terbuka. Akhir kata, semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.Yogyakarta, Mei 2007 Penulis ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat hasil karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, Mei 2007 Penulis x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Woro Andani Pramuningtyas Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepercayaan diri pada remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah (jumlah jenis kosmetika wajah yang digunakan). Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepercayaan diri remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Subjek penelitian adalah siswi-siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta sebanyak 107 siswi yang berada dalam rentang usia 15-18 tahun. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket dan skala. Angket digunakan untuk mengukur pemakaian kosmetika wajah dan skala digunakan untuk mengukur kepercayaan diri. Dari 60 skala kepercayaan diri diperoleh reliabilitas Alpha sebesar 0,910. Data penelitian dianalisis dengan Analisis Varian 1 Jalur dari program SPSS for windows versi 13.00.
Hasil analisis varian 1 jalur menunjukkan nilai signifikansi 0,774 (p > 0,05). Mean subjek yang menggunakan kosmetika wajah sedikit adalah 73,30, mean subjek yang menggunakan kosmetika wajah sedang adalah 72,96, dan mean subjek yang menggunakan kosmetika wajah banyak adalah 71,65. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepercayaan diri remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah. Secara umum siswi yang menggunakan kosmetika wajah sedikit, sedang, dan banyak memiliki kepercayaan diri dalam kategori sedang. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE DIFFERENCE OF SELF CONFIDENCE LEVEL IN FEMALE ADOLESCENCE SEEN FROM THE USAGE OF FACE COSMETIC Woro Andani Pramuningtyas Faculty of Psychology
Sanata Dharma University Yogyakarta This research was aimed to find the difference of self confidence level
in female adolescence seen from the usage of face cosmetic (the sum of the
kind of face cosmetic used). The purposed hypothesis was there is a
significance difference of self confidence level in female adolescence seen
from the usage of face cosmetic.The research type was a comparative study. The subject of this
research are students of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta. There
are 107 students which range of age between 15-18 years old. The method
which is used to collect data in this research are questionnaire and scale. The
questionnaire measure the usage of face cosmetic and the scale measure the
self confidence. The Alpha reliability was 0,910, it is obtained from 60 items
of self confidence scale. The research data was analyzed by One Way Anova
from SPSS program for windows 13.00 version.The result from One Way Anova showed the significance 0,774 (p >
0,05). Mean of the subject that use few of face cosmetic is 73,30, mean of the
subject that use moderate of face cosmetic is 72,96, and mean of the subject
that use many of face cosmetic is 71,65. Based on this result of data analysis,
it can be concluded that there was no a significance differences of self
confidence level in female adolescence seen from the usage of face cosmetic.
In general the students that use few, moderate, and many of face cosmetic
have moderate level of self confidence. xiiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... x
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1 A. Latar Belakang .................................................................................................
1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................
4 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................
4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
6 A. Remaja ..............................................................................................................
6 1. Pengertian Remaja ........................................................................................
6 2. Ciri-ciri Remaja ............................................................................................
9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Remaja Putri ................................................................................................
10 B. Pemakaian Kosmetika Wajah ...........................................................................
11 1. Kosmetika .....................................................................................................
11
a. Pengertian Kosmetika ...............................................................................
11
b. Penggolongan Kosmetika .........................................................................
13
c. Manfaat Kosmetika ..................................................................................
15 2. Kosmetika Wajah .........................................................................................
16
a. Pengertian Kosmetika Wajah ...................................................................
16
b. Jenis-jenis Kosmetika Wajah ...................................................................
17 C. Kepercayaan Diri ..............................................................................................
19
1. Pengertian Kepercayaan Diri ......................................................................
19
2. Ciri-ciri Orang Yang Percaya Diri ..............................................................
21
3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ...................................................................
24
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ...............................
25
5. Kepercayaan Diri Remaja ...........................................................................
26 D. Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja Putri Dilihat Dari
Pemakaian Kosmetika Wajah .........................................................................
28 E. Hipotesis ...........................................................................................................
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................
31 A. Jenis Penelitian ................................................................................................
31 B. Variabel Penelitian ..........................................................................................
31 C. Definisi Operasional ........................................................................................
31 D. Subjek Penelitian .............................................................................................
33
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Prosedur Penelitian ..........................................................................................
34 F. Metode Pengumpulan Data .............................................................................
35 G. Uji Coba Penelitian .........................................................................................
39
1. Pelaksanaan Uji Coba ...............................................................................
39
2. Hasil Uji Coba ...........................................................................................
39 H. Metode Analisis Data ......................................................................................
45 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................
46 A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................
46 B. Hasil Penelitian ...............................................................................................
46 C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................
47 D. Uji Asumsi Data Penelitian .............................................................................
54
1. Uji Normalitas .............................................................................................
54
2. Uji Homogenitas .........................................................................................
54
3. Uji Hipotesis ...............................................................................................
55 E. Pembahasan .....................................................................................................
56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
60 A. Kesimpulan .....................................................................................................
60 B. Saran ..............................................................................................................
60 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
61 LAMPIRAN ..........................................................................................................
64
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Kepercayaan Diri .................................................. 37
Tabel 2. Penyebaran Item Skala Kepercayaan Diri Sebelum Uji Coba......... 40
Tabel 3. Penyebaran Item Skala Kepercayaan Diri Setelah Uji Coba(Nomor Item Yang Gugur)........................................................... 42
Tabel 4. Penyebaran Item Skala Kepercayaan Diri Untuk Penelitian ........... 44
Tabel 5. Penyebaran Item Skala Kepercayaan Diri Setelah Penelitian........... 47
Tabel 6. Kategorisasi Pemakaian Kosmetika Wajah (Jumlah Jenis Kosmetika Wajah Yang Digunakan).......................... 49Tabel 7. Kategorisasi Kepercayaan Diri ........................................................ 50
Tabel 8. Distribusi Subjek Penelitian............................................................. 51
Tabel 9. Data Kepercayaan Diri Subjek Dilihat Dari Pemakaian Kosmetika
Wajah................................................................................................. 52Tabel 10.Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...... 54
Tabel 11.Tabel Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Levene Test .................. 55
Tabel 12.Tabel Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Oneway Anova ................... 56
xviPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Angket dan Skala Uji Coba ....................................................... 65
Lampiran B. Hasil Uji Coba Skala.................................................................. 67
Lampiran C. Reliabilitas Skala (Uji Coba) ..................................................... 78
Lampiran D. Angket dan Skala Setelah Uji Coba (Penelitian)....................... 83
Lampiran E. Hasil Penelitian Skala ................................................................ 85
Lampiran F. Reliabilitas Skala (Penelitian) .................................................... 98
Lampiran G. Hasil Penelitian Skala (Setelah Diuji Reliabilitas) .................. 102
Lampiran H. Skor Total ................................................................................ 112
Lampiran I. Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis ...................... 119
Lampiran J.Surat Keterangan........................................................................ 123
xviiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa
peralihan dari masa anak ke masa dewasa, di mana pada masa ini remaja juga mengalami banyak perubahan fisik dan juga akan dimulainya proses perkembangan psikis. Perubahan-perubahan yang terjadi akan mempengaruhi kepercayaan diri remaja. Pada masa ini remaja akan selalu berusaha untuk diterima dengan baik oleh kelompok sosialnya, oleh karena itu remaja membutuhkan kepercayaan diri di dalam pergaulannya (Gunarsa, 1987).
Kepercayaan diri merupakan sikap dimana individu merasa yakin akan kemampuannya, menimbulkan rasa aman dalam dirinya, tidak tergantung pada orang lain, dan tau apa yang dibutuhkan. Orang yang memiliki rasa percaya diri biasanya percaya dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga selalu dapat menghadapi situasi dengan semestinya (Kumara, 1988).
Rasa percaya diri seseorang tidak datang dengan sendirinya, salah satunya didukung oleh penampilan (Iswara, 2004). Penampilan diri merupakan sesuatu yang dirasa penting bagi remaja. Perubahan fisik yang dialami oleh remaja membuat remaja mulai memperhatikan penampilan fisik mereka. Selain itu kesadaran bahwa penampilan akan berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
besar terhadap penerimaan mereka di dalam kelompok sebayanya juga
akan memperkuat perhatian remaja terhadap penampilan fisiknya. Mereka
yang menarik biasanya akan diperlakukan lebih baik daripada mereka
yang kurang menarik. Bila remaja merasa dirinya tidak semenarik yang
diharapkan, maka mereka akan mencari jalan untuk memperbaiki
penampilan (Hurlock, 1997).Penampilan fisik yang kurang menarik menyebabkan remaja
menjadi merasa tidak puas dengan dirinya. Pada kenyataannya, hanya
sedikit remaja yang puas dengan penampilan mereka dan banyak yang
memikirkan suatu cara yang dapat memperbaiki penampilan mereka. Rasa
tidak puas inilah yang menjadi salah satu sebab timbulnya krisis percaya
diri pada mereka (Hurlock, 1997).Masa remaja merupakan masa di mana individu memiliki
keinginan besar untuk mencoba hal-hal baru yang belum diketahuinya.
Berdandan merupakan suatu hal baru bagi remaja, dengan berdandan
mereka dapat memperbaiki penampilan mereka yang kurang. Zulkifli
(1986) mengatakan bahwa remaja mulai suka berdandan dan berhias untuk
menarik lawan jenis.Cross dan Cross (dalam Hurlock, 1997) mengungkapkan alasan
mengapa remaja putri lebih tertarik terhadap penampilan dan daya tarik
fisik daripada remaja putra. Hal tersebut disebabkan karena mereka
berpendapat bahwa dukungan sosial, popularitas, karir dan pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teman hidup sangat dipengaruhi oleh daya tarik fisik yang dimiliki oleh
seseorang.Berdasarkan fenomena yang ada saat ini, remaja putri ketika
berada di tempat-tempat umum sudah mulai berdandan dengan
menggunakan kosmetika wajah. Hal ini didukung dengan Gunarsa (1981)
yang mengatakan bahwa remaja putri mulai menyukai bersolek menurut
mode dan kosmetik baru. Remaja putri yang selalu ingin memperbaiki
penampilan, hal itu disebabkan supaya mereka lebih percaya diri dan
terlihat lebih menarik, misalnya dengan cara menggunakan kosmetika
wajah (Iswara, 2004). Hal ini didukung dengan pendapat Kesler (1984)
yang mengatakan bahwa alat-alat kosmetika dipergunakan untuk
memperbaiki penampilan dengan tujuan untuk meningkatkan harga diri
dan kepercayaan diri. Penampilan menarik yang dimiliki oleh seorang
remaja membuat remaja akan lebih mudah diterima oleh teman-temannya
dan diperlakukan lebih baik.Beberapa orang remaja putri yang berhasil diwawancarai
mendukung hal ini. Mereka juga mengatakan bahwa mereka sangat
membutuhkan produk-produk kosmetika untuk menunjang kepercayaan
diri mereka, salah satunya adalah kosmetika wajah. Jenis kosmetika wajah
yang mereka gunakan antara lain pelembab, bedak, eyeshadow, blush on,
lipstik, dan lain-lain.Dewasa ini dapat kita lihat bahwa remaja putri menggunakan
kosmetika wajah tidak hanya satu jenis saja (ketika mereka berada di mal /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pusat-pusat perbelanjaan). Penggunaan berbagai jenis kosmetika wajah merupakan salah satu cara bagi remaja putri untuk membentuk serta memelihara penampilan diri supaya dapat terlihat lebih baik dan menarik. Kosmetika wajah (make-up) memiliki kekuatan merubah penampilan wajah, menciptakan suatu citra, sekaligus menaikkan rasa percaya diri, membuat pemakai senang dengan diri sendiri. Manfaat make-up dari segi moral dan psikologis pemakainya jelas sekali (http://www.shahnaz-husain.com).
Dari uraian di atas, penelitian ini ingin mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepercayaan diri pada remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah. Pemakaian kosmetika wajah dalam penelitian ini dilihat dari jumlah jenis kosmetika wajah yang digunakan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepercayaan diri pada remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya perbedaan tingkat kepercayaan diri pada remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
- Hasil penelitian ini untuk menambah kajian teoretis Psikologi khususnya di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai kepercayaan diri remaja yang dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.
Manfaat Praktis
- Dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi remaja mengenai kepercayaan diri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Batas usia remaja awal yaitu 13 tahun sampai 16 atau 17 tahun, dan batas usia remaja akhir yaitu 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun (Hurlock, 1997). Gunarsa (1981), mengatakan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja merupakan individu yang berusia antara 12-22 tahun.
Masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Remaja tidak termasuk golongan anak, tetapi tidak termasuk golongan orang dewasa atau tua. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Secara global usia remaja berlangsung antara 12-21 tahun dengan pembagian sebagai berikut, 12- 15 tahun merupakan masa remaja awal, 15-18 tahun merupakan masa remaja pertengahan, 18-21 tahun merupakan masa remaja akhir (Monks, 2002).
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis, tapi juga dalam artian fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-
perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-
perubahan fisik itu. Batasan usia remaja Indonesia adalah 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono, 1989).WHO (1974) mendefinisikan remaja adalah suatu masa di
mana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual ; individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa ; terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 1989).E.H.Erikson (Gunarsa, 1981) mengemukakan bahwa adolesensia merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara hakiki ia tetap sama walaupun telah mengalami berbagai macam perubahan.
Remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Dalam kebanyakan budaya, remaja dimulai kira-kira usia 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun (Santrock, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masa remaja merupakan masa di mana seorang remaja mengalami periode transisi yang membuat remaja akan selalu berusaha untuk dapat diterima dengan baik oleh kelompok sosialnya. Mereka mengupayakan berbagai cara yang diarahkan pada konformitas kelompoknya, salah satunya dengan mengupayakan penampilannya sama dengan harapan-harapan sesama remaja. Hal ini disebabkan karena kebutuhan untuk dapat diterima oleh kelompok sebaya merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi remaja (Mappiare, 1983).
Pada umumnya masa remaja ditandai dengan perubahan- perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Perubahan fisik biasanya juga diikuti proses perkembangan psikis pada remaja, dimana terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara
hidupnya untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat (Gunarsa, 1981).
Hurlock (1997) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa mendekati usia kematangan yang sah, dimana remaja mulai meninggalkan sifat-sifat anak usia belasan tahun dan mulai memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Remaja meniru tingkah laku orang dewasa dengan memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, antara lain berpakaian dan
berpenampilan seperti orang dewasa, berdandan, merokok, minum-
minuman keras, dan lain-lain.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan individu yang sedang mengalami peralihan dari anak-anak ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan fisik dan perubahan / perkembangan psikologis, yang mana perubahan tersebut mempengaruhi cara hidupnya dalam kelompok atau masyarakat.
2. Ciri-ciri Remaja
Ciri-ciri remaja pada umumnya adalah : Terjadi perkembangan fisik dan psikis yang mencolok
- Secara umum, masa remaja ditandai dengan adanya perubahan fisik yang diikuti pula dengan perubahan psikis (kepribadiannya).
Terjadi perkembangan seksual
- Tanda-tanda perkembangan seksual pada remaja putra diantaranya yaitu mengalami mimpi basah, sedangkan pada remaja putri yaitu mengalami menstruasi (datang bulan).
Penuh emosi (labil)
- Masa remaja berada pada masa transisi, pada masa ini remaja sering mengalami ketegangan secara emosi. Hal itu dapat disebabkan antara lain oleh banyaknya tuntutan yang mengharuskan remaja untuk bisa menyesuaikan diri baik terhadap lawan jenis maupun terhadap lingkungan sekitar.
Pertentangan
- Pada umumnya terjadi perselisihan dan pertentangan pendapat dan pandangan antara remaja dan orangtua. Karenanya timbul keinginan untuk melepaskan diri dari orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengikatkan diri pada kelompok
- Remaja memiliki kebutuhan untuk berhubungan sosial atau bersosialisasi dengan orang lain (teman sebaya). Untuk mendapatkan pengalaman dalam hubungan sosialnya, remaja cenderung berorientasi pada kehidupan kelompok.
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
- Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga remaja selalu ingin mencoba hal-hal baru.
Mengkhayal dan berfantasi
- Melalui khayalan dan fantasi yang positif dan konstruktif, banyak hal dan ide baru yang dapat diciptakan oleh remaja.
3. Remaja Putri
Remaja putri dan putra sama-sama mengalami perkembangan
fisik dan psikologis. Akan tetapi remaja putri mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dari remaja putra, remaja putri akan
mulai perkembangan fisik kurang lebih 2 tahun lebih dulu (Gunarsa, 1981).Remaja juga mengalami perkembangan psikoseksuil. Tanda-
tanda pertama kematangan seksuil pada remaja putri yakni
pembesaran payudara, pertumbuhan rambut di daerah kemaluan bagian
luar dan ketiak. Remaja putri mengalami menarche / kedatangan haid,
hal itu tidak hanya merupakan peristiwa fisiologis tetapi tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menginjak kedewasaan dan menjadi seorang wanita dengan sifat dan tanda-tanda kewanitaannya (Gunarsa, 1981).
Gross dalam Santrock (2003) mengungkapkan bahwa remaja putri seringkali memiliki rasa tidak puas dengan keadaan tubuhnya dibandingkan dengan remaja putra. Remaja putri memiliki sifat-sifat diantaranya, pasif dan menerima, cenderung untuk menerima perlindungan, mengagumi pribadi pujaannya, minat tertuju pada hal- hal yang bersifat emosionil konkrit, berusaha mengikut dan menyenangkan orang lain (Soerjabrata, 1969).
B. Pemakaian Kosmetika Wajah 1. Kosmetika
a. Pengertian Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (bahasa Yunani) yang berarti berhias atau menghiasi. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat disekitarnya. Namun sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami, tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 22/Menkes/Per/X/76 tanggal 6 September 1976 (dalam Wasitaatmadja, 1997) menyatakan bahwa kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada , dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat.
Menurut Benton (1986) mengatakan bahwa kosmetika sebagai tambahan yang terutama untuk meningkatkan daya tarik orang yang memakainya. Jadi kosmetika merupakan alat perlengkapan tertentu untuk menjadikan seseorang bertambah cantik dan menarik.
Kosmetika merupakan sekumpulan zat kimia atau obat yang dipergunakan untuk memelihara kecantikan tubuh secara keseluruhan dan juga untuk tujuan estetik (Ensiklopedia Nasional Indonesia dalam Handayani 2004). Kosmetika adalah zat dan benda yang diterapkan pada badan untuk membersihkan, mempercantik diri, meningkatkan daya tarik, atau mengubah penampilan. Kosmetika dapat dipercikkan, dioleskan, disemprotkan, dituang ke dalam air mandi, dan lain-lain (Warta Konsumen, Juli 1980).
Kosmetika berarti bahan atau zat yang digunakan pada tempat yang berhubungan dengan bagian luar dari tubuh manusia, kulit luar, system rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar atau gigi yang semata-mata dapat dilihat untuk membersihkannya, mewangikannya, merubah pemunculannya dan atau menghilangkan bau badan dan atau melindunginya atau menjaganya dalam kondisi baik (Elsner-Maibach, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan pemakaian kosmetika pada awalnya adalah tujuan dekoratif (riasan). Manusia merias diri agar terlihat lebih cantik dari aslinya dengan memulas serta menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada tubuhnya. Dengan cara itu maka manusia menampakkan diri lebih baik dan kepercayaan diripun tumbuh (Warta Konsumen, Juli 1980).
Kosmetik menurut ”hirarki kebutuhan Maslow” termasuk pada hirarki ketiga, yaitu hirarki kebutuhan sosial, pengakuan, dan penerimaan. Pada tingkat ini kebutuhan untuk keamanan emosi dan rasa diterima lingkungan begitu kuat sehingga konsumen menggunakan kosmetik dengan tujuan untuk mengesankan orang lain,
memikat lawan jenis, dan memperbaiki penampilan (Ninuk, 1998).
b. Penggolongan Kosmetika
Brauer EW dan Principles of Cosmetics for The
Dermatologist (1982) membuat klasifikasi sebagai berikut :
1.Toiletries Terdiri dari : sabun, shampoo, pengkilap rambut, kondisioner rambut, pewarna, pengeriting, pelurus rambut, deodoran, antiperspirant dan tabir surya.
2. Skin care
Terdiri dari : pencukur, pembersih, astringen, toner, pelembab, masker, cream malam, dan bahan untuk mandi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Make up Make up wajah terdiri dari : foundation, powder, eye make up, lipstik, rouges (blush on).
4. Fragrance Terdiri dari : perfumes, colognes, toilet waters, body silk, bath powders, after shave agents.
Sedangkan Sub Bagian Kosmetika Medik Bagian / SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI / RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membagi kosmetika atas : Kosmetika pemeliharaan dan perawatan, yang terdiri atas :
- kosmetika pembersih (cleansing)
- kosmetika pelembab (moisturizing)
- kosmetika pelindung (protecting)
- kosmetika penipis (thinning) Kosmetika rias / dekoratif, yang terdiri atas :
- kosmetika rias kulit terutama wajah
- kosmetika rias rambut
- kosmetika rias kuku
- kosmetika rias bibir
- kosmetika rias mata Kosmetika pewangi / parfum, yang terdiri atas :
- deodoran dan antiperspiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- after shave lotion
- parfum dan eau de toilette c.
Manfaat Kosmetika Dasar dari kecantikan adalah kesehatan. Kulit yang sehat adalah bagian yang langsung dapat kita lihat, karena kulit merupakan organ tubuh yang berada paling luar dan berfungsi sebagai pembungkus tubuh. Dengan demikian pemakaian
kosmetika yang tepat akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari kosmetika :1. Pemeliharaan dan perawatan kulit Pemeliharaan merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya kelainan-kelainan, sedangkan perawatan merupakan usaha mempertahankan keadaan yang sekarang baik agar tidak berubah menjadi buruk. Pemeliharaan dan perawatan ini terdiri
atas pembersih, pelembab, pelindung, dan penipisan.
2. Rias atau dekoratif Kosmetika rias bermanfaat untuk memperbaiki penampilan seseorang agar terlihat lebih baik.
3. Wangi-wangian (parfum) Parfum diperlukan untuk menambah penampilan dan menutupi bau badan yang kurang sedap untuk orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kosmetik medik Untuk menambah kegunaan dari kosmetika, maka dibuatlah berbagai kosmetik yang mengandung zat yang dapat bekerja lebih kuat dan biasa digunakan sebagai obat, misalnya sulfur, merkuri, hormon, dll.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosmetika merupakan suatu bahan yang dipergunakan pada tubuh bagian luar dengan cara dioleskan, dipercikkan, digosokkan, disemprotkan dengan tujuan untuk memelihara kecantikan tubuh, mengubah penampilan, serta menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada tubuh, sehingga seseorang akan tampak lebih baik dan kepercayaan diripun tumbuh.
2. Kosmetika Wajah a. Pengertian Kosmetika Wajah
Kosmetika wajah (dekoratif) merupakan suatu bahan yang dipergunakan pada wajah dengan cara meriasnya sehingga wajah terlihat lebih menarik dan sekaligus juga untuk menutupi kekurangan yang ada di wajah. Kosmetika wajah semata-mata hanya melekat pada alat tubuh yang dirias dan tidak bermaksud untuk diserap ke dalam kulit serta mengubah secara permanen kekurangan (cacat) yang ada. Kosmetika wajah terdiri dari bahan aktif berupa zat warna dalam berbagai bahan dasar (bedak, cair,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minyak, krim) dengan pelengkap bahan pembuat stabil dan parfum (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetika wajah memiliki kekuatan merubah penampilan wajah, menciptakan suatu citra, sekaligus menaikkan rasa percaya diri, membuat pemakai senang dengan diri sendiri. (http://www.shahnaz-husain.com).
b. Jenis-jenis Kosmetika Wajah
Kosmetika wajah digunakan untuk merias wajah dan terdiri dari berbagai jenis. Menurut Basuki (2003), merias wajah terdiri dari 2 tahap, yaitu :
1. Riasan dasar Pelembab (moisturizer)
- Pelembab digunakan untuk mengurangi kekeringan kulit dan mengurangi penguapan kulit.
Alas bedak (foundation)
- Alas bedak digunakan untuk melindungi kulit terhadap polusi dan untuk menyembunyikan ketidaksempurnaan pada wajah.
Bedak (powder)