KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

  

KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN

KEUANGAN BANK SYARIAH

  

Studi Kasus

Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga

Banguntapan

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Robertus Setio Widianto

NIM : 032114096

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  C C a a n n d d r r a a y y a a n n g g s s e e l l a a l l u u m m e e n n d d o o a a k k a a n n a a k k u u

  , ,

  , ,

  J J o o h h

a

a

n n

  , ,

  S S e e t t y y o o

  

S S a a r r n n y y a a t t a a , , M M a a s s H H a a n n d d o o k k o o , , M M b b a a k k Y Y a a n n i i - -

M M a a s s

  O O m m

  B B u u l l i i k k

  K K a a

m

m

s s i i r r a a h h

   D D e e n n g g a a n n m m e e n n y y e e b b u u t t n n a a m m a a A A l l l l a a h h

Y

Y

a a n n g g M M a a h h a a P P e e m m u u r r a a h h l l a a g g i i M M a a h h a a P P e e n n y y

a

a

y

y

a a n n g g

  I I b b u u

  , ,

  

K K e e l l u u a a r r g g a a k k u u S S i i m m b b a a h h J J o o y y o o , , B B a a p p a a k k A A g g

S S u u h h a a r r d d i i

  S S W W T T y y a a n n g g s s e e l l a a l l u u m m e e n n u u n n t t u u n n l l a a n n g g k k a a h h k k u u

  A A l l l l a a h h

  : :

  S S k k r r i i p p s s i i i i n n i i a a k k u u p p e e r r s s e e m m b b a a h h k k a a n n u u n n t t u u k k

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : “KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

  (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Mei 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengekuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik secara sengaja maupaun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 31 Mei 2008 Yang membuat pernyataan

  R.Setio Widianto

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Robertus Setio Widianto Nomor Mahasiswa : 032114096

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Kajian Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pada Laporan Keuangan Bank Syariah beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Mei 2008 Yang menyatakan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ak untansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

  a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan menge mbangkan kepribadian pada penulis.

  b. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  c. E.Maryarsanto P.,S.E., Akt selaku Dosen Pembimbing II, yang sabar dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.

  d. Dosen-dosen dan seluruh staf sekretariat FE yang telah memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat memperlancar penulisan skipsi ini.

  e. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.BPRS Bangun Drajat Warga yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

  f. Orang tuaku, kakek, nenek, om, bulik, kakak-kakakku, adik-adikku yang g. Teman Akuntansi C terutama Riky, Dewo, Angga, Ririn, Wulan, Tata, Titi, Lia, Fita terima kasih atas dukungannya, senang dapat mengenal pribadi- pribadi seperti kalian.

  h. Teman KKP angkatan XIII khususnya kelompok 36 Wita, Niken, Siska terima kasih atas persahabatan yang indah. i. Sahabat-sahabat terutama buat Teguh, Sudarmadi, Jadi, Afid, Adi, Rani, Ana, Asri, Dian terima kasih telah menemaniku selama ini. j. Sahabat-sahabat FKM Budi Utama terutama Bagus, Arif, Muji, Kuncoro, Adi, Topik, Anto, Ida, Tiwi terima kasih telah membuatku lebih religius. k. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 31 Mei 2008 R. Setio Widianto

   DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………………... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………. vi HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………………... vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………. …. ix DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiii ABSTRAK ………………………………………………………….................. xiv ABSTRACT …………………………………………………………………… xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala h ……………………………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2 C. Batasan Masalah ……………………………………………... 2 D. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 2 E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 3 F. Sistematika Penulisan ………………………………………... 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Penting Standar Akuntansi ……………………………… 5 B. Tujuan Standar Akuntansi …………………………………… 5 C. Sifat-sifat Standar Akuntansi ………………………………… 6 D. Arti Penting Laporan Keuangan ……………………………… 6 E. Karasteristik Laporan Keuangan …………………………….. 7 F. Pengertian Bank dan Bank Syariah ………………………….. 7 G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah …………………………. 8 H. Riba ………………………………………………………….. 11

  J. Penelitian Sebelumnya ………………………………………. 29 K. Model Penelitian …………………………………………….. 31

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pene litian ………………………………………………. 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. 32 C. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………… 32 D. Data yang Diperlukan ……………………………………….

  32 E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 33

  F. Teknik Analisa Data ………………………………………… 34

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……………………………… 36 B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga ………………………………………………… 38 C. Visi, Misi dan Budaya Kerja………………………………… 39 D. Landasan Operasional ………………………………………

  40 E. Produk ………………………………………………………. 40 F. Struktur Organisasi ………………………………………….

  44 BAB V ANALISIS DATA

  A. Deskripsi Data ………………………………………………. 48

  B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga …………… 55

  1. Perbandingan Neraca Triwulan I dan II denga n PSAK…………………………………………………….. 55

  2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan PSAK …….……………………………………………… 80

  3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan PSAK …….……………………………………………… 100

  4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan PSAK ……...………………………………………………107 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………… 114 B. Keterbatasan ………………………………………….. 117 C. Saran ………………………………………………….. 117 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

   DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Tabel Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil …………..

  12 Tabel 2 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni ….……………………………………..

  72 Tabel 3 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember ……………………..............

  94 Tabel 4 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni dengan PSAK ………………………………………… 106 Tabel 5 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan September dan

  Desember dengan PSAK ……………………………... 112

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar I Gambar Model Penelitian ………………………………... Gambar II Gambar Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga.

  31

  44

  

ABSTRAK

  KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

  Studi Kasus Pada PT.BPRS Bangun Drajat Warga Robertus. Setio Widianto

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

  Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai dengan PSAK, (2) mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan antara BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi) BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006, (2) membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan dan persamaan laporan keuangan yang disajikan oleh BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (3) menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan dan analisis persamaan antara laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (4) menarik kesimpulan apakah laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) laporan keuangan khusunya Neraca dan laporan Laba Rugi BPRS Bangun Drajat Warga telah sesuai pada PSAK yaitu sebagian besar akun-akun telah disajikan sesuai aturan dalam PSAK, (2) terdapat beberapa perbedaan istilah dan perbedaan tempat penyajian antara laporan keuangan bank dengan PSAK, (3) secara umum penyebab perbedaan karena bank menyesuaikan dengan kondisi pemakai laporan keuangan, selain itu penyusunan laporan keuangan dipenga ruhi oleh peraturan lain baik itu dari pemerintah maupun dari Bank Indonesia.

  

ABSTRACT

  A REVIEW OF THE APPLICATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) ON SYARIAH BANK’S FINANCIAL STATEMENT

  A Case Study at PT. BPRS Bangun Drajat Warga Robertus Setio Widianto

  Sanata Dharma University Yogyakarta 2008

  The objectives of this research were (1) identifying whether the financial statement of BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 was already in accordance with PSAK, (2) identifying all sorts of reason for the differences in financial report between BPRS Bangun Drajat Warga and PSAK.

  The data collecting techniques used were documentation, interview, and observation. The data analysis technique used descriptive analysis technique with the following steps (1) describing the account name, position of financial account report of (balance sheet, income statement) BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006, (2) comparing the presentation of account, account position, finding differences and similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (3) analyzing the differences to find its cause and analyzing the similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (4) concluding whether the financial report of BPRS Bangun Drajat Warga was suitable with PSAK.

  The result showed that (1) the financial report especially the balance sheet and income statement of BPRS Bangun Drajat Warga was already suitable with PSAK, (2) there were differences in term and the term of place between the bank’s financial report and PSAK, (3) generally, it happened because adjusted with the the financial report user. Beside of that it was also influenced by another rule either from government or Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Antonio (2001: 19) opini mengenai bank syariah mulai dibahas

  pada tahun 1970, saat itu negara Mesir mengajukan proposal untuk mendirikan bank syariah pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Karachi, Pakistan. Sejak pertemuan itu bank syariah mulai menjadi agenda dalam setiap Sidang Menteri Luar Negeri OKI .

  Perkembangan bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia, ini ditunjukkan dengan munculnya Ba nk Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991 sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Keandalan Bank Syariah mulai terlihat pada saat Indonesia mengalami krisis moneter dimana banyak bank konvensional dilikuidasi, karena bank tersebut berkewajiban membayar bunga yang sangat besar pada saat itu, hal ini membuat bank konvensional gulung tikar. Kenyataan ini membuktikan bahwa kelangsungan hidup bank konvensional selalu terganggu oleh gejolak naik turunnya suku bunga.

  Menurut Andi (2005: ) kebutuhan akan adanya suatu sistem perbankan yang tidak berbasis bunga muncul dari masalah diatas sehingga muncul sistem perbankan syariah yang berbasis bagi hasil yang di pelopori oleh Bank Muamalat yang mampu melewati masa krisis ekonomi karena tidak terpengaruh gejolak naik turunnya suku bunga perbankan.

  Seiring pertumbuhan bank-bank syariah pada dunia perbankan di Indonesia, yang mempunyai karakteristik berbeda dengan bank konvensional, maka pelaporan keuangan yang akan dilaporkan juga akan berbeda dengan laporan keuangan bank konvensional.

  PSAK No.59 dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan pada bank syariah maka diharapkan bisa membantu para pemakai laporan keuangan untuk dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perbankan syariah atau tidak. Laporan keuangan menjadi sangat penting dan mempengaruhi keputusan para pemakai.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK dan apa penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK?

  C. Batasan Masalah

  Penulis ingin meneliti secara khusus pada penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Peneliti ingin mengetahui apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK.

  2. Peneliti ingin mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun laporan keuangan periode-periode selanjutnya sehingga mutu laporan keuangan dapat meningkat.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penulis dapat menambah pustaka bacaan dan referensi skripsi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

  3. Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini merupakan sebuah sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia praktek.

  F. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang uraian mengenai latar belakang masalah yang menerangkan dasar dipilihnya masalah yang hendak diteliti, rumusan masalah yang berisi masalah utama yang dihadapi, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang teori- teori yang menjadi dasar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diteliti. Bab III Metoda Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, dan teknik analisis data.

  Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini berisi paparan mengenai sejarah dan profile bank yang menjadi sampel. Bab V Analisis Data Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi data, hasil analisis perbandingan PSAK dengan laporan keuangan bank. Bab VI Penutup Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Penting Standar Akuntansi Menurut PSAK No:1,1 (2002 : ) pemahaman dan dapat diperbandingkan

  laporan keuangan dengan perusahaan lain akan meningkat bila laporan keuangan disajikan dalam format yang sama dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos yang sejenis. Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PSAK melalui : a ) Penerapan persyaratan dalam PSAK termasuk persyaratan pengungkapan. b ) Pemberian pedoman struktur laporan keuangan termasuk minimum dari setiap komponen utama laporan, kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan. c ) Penetapan persyaratan praktis untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan materialitas, kelangsungan hidup usaha, pemilihan kebijakan akuntansi dalam hal tidak ada pengaturan oleh PSAK, konsistensi dan penyajian informasi komparatif.

B. Tujuan Standar Akuntansi

  Tujuan standar akuntansi adalah menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (General Purpose Financial

  Statement ) yang selanjutnya disebut Laporan Keuangan agar dapat

  dibandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain ( PSAK No:1,1 2002 : )

  C. Sifat-sifat Standar Akuntansi

  Standar akuntansi mendominasi tugas-tugas akuntan. Standar akuntansi menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah terkait dengan tugas-tugas akuntansi. Standar akuntansi secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti dengan sanksi dan kepatuhan. Edey membedakan persyaratan standar dalam 4 tipe ( Marwata dkk 2000 : 88 ) yaitu :

  1. Menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat tentang apa yang mereka lakukan dengan pengungkapan metode- metode serta asumsi- asumsi (kebijakan akuntansi yang digunakan).

  2. Mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan keuangan.

  3. Melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus dimana para pengguna diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang dibuat.

  4. Memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implisit tentang persetujuan penilaian asset dan penetapan income.

  D. Arti Penting Laporan Keuangan

  Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan bersangkutan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan meliputi pemilik perusahaan, manajer, investor sekarang maupun investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga- lembaga dan masyarakat (Munawir, 1983: 1-5).

E. Karakteristik Laporan Keuangan

  Menurut Chairi dan Ghozali (2001: 126-129) laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif pokok berikut ini:

  1. Dapat dipahami Pemakai diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi, kemauan mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar.

  2. Relevan Informasi yang relevan dapat mempengaruhi keputusan pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

  3. Keandalan Informasi dikatakan andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material. Dapat diandalkan oleh pemakai sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.

  4. Dapat dibandingkan Para pemakai dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan per- periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja.

F. Pengertian Bank dan Bank Syariah

  Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No:10/1998: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

  Pengertian syariah menurut Makhlul Ilmi SM dalam bukunya Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, menyimpulkan bahwa seperangkat aturan hukum dapat disebut syariah bila terkandung didalamnya minimal 4 unsur penting sebagai berikut :

  1. Aturan itu datangnya dari Allah SWT

  2. Ditujukan pada seluruh orang mukallaf (semua umat manusia)

  3. Disampaikan pada manusia lewat nabi 4. Aturan itu mengenai aqidah dan amal perbuatan manusia.

  Pengertian bank syariah menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (2002 : 1):

  Bank syariah adalah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan, Menurut Muhammad (2002: 13) pengertian bank syariah adalah

  Lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, atau dengan kata lain lembaga keuangan yang usaha pokoknya me mberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.

G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah

  1. Prinsip Titipan (Simpanan / Al-Wadi’ah) Menurut Antonio (2001: 85) pengertian Al-Wadi’ah yaitu titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip mengkendaki.

  Pihak bank yang dititipi boleh menggunakan dan memanfaatkan uang hasil dari pemakai dana, sehingga dapat memberikan insentif pada penitip dalam bentuk bonus.

  2. Bagi Hasil Menurut Antonio (2001: 90-100) pada prinsipnya bagi hasil dapat dilakukan dalam 4 akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-

  .

  muzara’ah, dan al-musaqah

  a) Al-musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

  b) Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal, dan pihak kedua hanya sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola.

  c) Al-muzara’ah adalah kerja sama pengelolaan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap untuk menanami dan memelihara lahan pertanian dengan benih dari pemilik lahan dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen.

  d) Al-musaqah adalah bentuk sederhana dari al- muzara’ah dimana penggarap hanya berkewajiban memelihara dan imbalannya berdasar nisbah tertentu dari hasil panen.

  3. Jual Beli Menurut Antonio (2001: 101-116) jual beli ada 4 yaitu:

  a) Bai’al-murabahah adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

  b) Bai’as-salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dengan pembayaran dilakukan dimuka.

  c) Bai’al-istishna adalah bentuk kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dimana pembuat barang mendapat pesanan dari pembeli.

  Pembuat barang berusaha membuat atau berusaha melalui orang lain untuk memenuhi pesanan pembeli.

  4. Sewa Menurut Antonio (2001: 117-119) sewa ada 2 jenis yaitu:

  a) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.

  b) Al-Ijarah Al Muntahiabit Tamlik adalah perpadua n antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ke penyewa.

  5. Jasa Menurut Antonio (2001: 101-116) jasa ada 5 jenis yaitu :

  a) Al-Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang pada pihak lain dalam hal yang diwakilkan. b) Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

  c) Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.

  d) Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

  e) Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

H. Riba

  Pengertian riba berdasarkan surat Ar Rum 39 yaitu nilai atau harga yang ditambahkan pada harta atau uang yang dipinjamkan pada orang lain.

  Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti tambahan (al-zijadah), berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’) dan membesar (al-uluw) sehingga riba dapat diartikan sebagai pengambilan tambahan dalam transaksi pinjam meminjam bahkan tambahan dalam jual beli yang dilakukan secara batil.

  Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil Bunga/Riba Bagi Hasil

  Penyajian Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut (PSAK No:59,152) :

  Sumber: Jurnal Wahana Akuntansi Vol.1,No:1 2006

  7. Catatan atas laporan keuangan

  6. Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan

  5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah

  4. Laporan perubahan dana investasi terikat

  3. Laporan perubahan ekuitas

  2. Laporan laba rugi

  1. Neraca

  e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

  a. Penentuan bunga dibuat waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

  d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

  c. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

  b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

  a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan pedoman pada kemungkinan untung dan rugi.

  e. Eksistensi bunga di ragukan

  d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat.

  c. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan apakah proyek yang dijalankan rugi atau unt ung.

  b. Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.

I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK

1. Neraca

  Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas (PSAK No:59, 153).

  Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut (PSAK No:1, 42) :

  a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi Normal perusahaan; atau

  b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisisr dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau

  c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi; Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

  Siklus operasi perusahaan merupakan rata- rata jangka waktu antara perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau instrument yang siap dijadikan kas. Aktiva lancar termasuk persediaan dan piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus Normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal tidak lancar. Untuk tujuan pengklasifikasian ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu yang lebih panjang jelas lebih layak (PSAK No:1, 43).

  Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika (PSAK No:1, 44): a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.

  Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

  Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang yang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraph 18, dimana entitas belum mengakui pendapatan yang terkait (PSAK No:14, 7).

  Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur persediaan tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat diatribusikan yang sering merupakan factor pembebanan harga oleh pemberi jasa (PSAK No:14, 18).

  Penyisihan kerugian aktiva produktif yang dibentuk dan disajikan sebagai pengurang (offsetting account) dari setiap jenis aktiva produktif yang bersangkutan (PSAK No:31, 88)

  Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah. Penyajian dalam neraca juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos aktiva berikut (PSAK No:59, 154) :

  a) Kas

  b) Penempatan pada Bank Indonesia

  c) Giro pada bank lain

  d) Penempatan pada bank lain

  e) Efek-efek f) Piutang (piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah) g) Pembiayaan mudharabah

h) Pembiayaan musyarakah

  i) Persediaan (aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien)

  j) Aktiva yang diperoleh untuk ijarah

  k) Aktiva istishna dalam penyelesaian (setelah dikurangi termin istishna) l) Penyertaan m) Investasi lain n) Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan o) Aktiva lain

  Penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut (PSAK No:59, 155) :

  a) Kewajiban 1 ) Kewajiban segera 2 ) Simpanan (giro wadiah, tabungan wadiah) 3 ) Simpanan pada bank lain (giro wadiah, tabungan wadiah) 4 ) Kewajiban lain (utang salam, utang istishna) 5 ) Kewajiban pada bank lain 6 ) Pembiayaan yang diterima

  8 ) Utang pajak 9 ) Utang lainnya 10 ) Pinjaman subordinasi

  b) Investasi Tidak Terikat 1 ) Investasi tidak terikat dari bukan bank (tabungan mudharabah, deposito mudharabah) 2 ) Investasi tidak terikat dari bank (tabungan mudharabah, deposito

  mudharabah )

  c) Ekuitas 1 ) Modal disetor 2 ) Tambahan modal disetor 3 ) Saldo laba (rugi)

  Penilaiaan kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaiaan aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentua n pemerintah.

  Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh dari pada penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai reva luasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap (PSAK No:16, 66).

  Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode- periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode- periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aktiva (PSAK No: 46, 13).

  Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpiash dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini (PSAK No: 46, 75).

  Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syariah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan yang diterima bank syariah disajikan dalam neraca

  mudharabah mutlaqah

  pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas (PSAK No:59, 156-157).

  Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan kriteria sebagai berikut (PSAK No:59, 158): a ) Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana, termasuk hak untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. b ) Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati. c ) Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan dana tersebut jika mengalami kerugian.

  Penyajian pos-pos yang terikat dengan transaksi istishna adalah sebagai berikut (PSAK No:59, 159): a) Termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai pos pengurang istishna dalam penyelesaian.

  b) Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai aktiva, sedangkan selisih kurang antara

  istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai kewajiban.

  c) Aktiva istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan sebagai persediaan sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir.

  d) Dalam istishna pararel, piutang istishna dan utang istishna tidak boleh saling hapus.

  Dana wadiah yad-dhamanah disajikan sebagai kewajiban. Qardh yang sumber dananya dari intern bank (modal bank) disajikan pada aktiva lainnya sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern (dana kebajikan yang diterima oleh bank) disajikan dalam laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan (PSAK No:59, 160-161).

2. Laporan Laba Rugi

  Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban berikut (PSAK No:59, 162) :

  a) Pendapatan dari operasi utama: 1 ) Pendapatan dari jual beli (pendapatan marjin mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel)

  3 ) Pendapatan dari bagi hasil (pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah) 4 ) Pendapatan operasi utama lainnya;

  b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;

  c) Pendapatan operasi lainnya;

  d) Beban operasi lainnya;

  e) Pendapatan No:n-operasi;

  f) Beban Non-operasi;

  g) Zakat; dan h) Pajak.

  Pada akhir setiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun (PSAK No:3, 8)

  Beban (Penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba dan rugi dari aktivitas normal harus diajikan tersendiri pada laporan laba rugi (PSAK No: 6, 78).

3. Laporan Arus Kas

  Disajikan sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas dan PSAK 31 Akuntansi Perbankan (PSAK No:59, 163).

  Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (PSAK Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini (PSAK No: 2, 50) : a) Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.