PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 002

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK No. 5
(revisi 2009)

15 Desember 2009

PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

SEGMEN OPERASI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No.

5
(revisi 2009)

PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

SEGMEN OPERASI

Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia
Sanksi Pelanggaran Pasal 44:
Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982
tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng

Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id

Desember 2009

Segmen Operasi

PSAK No. 5 (revisi 2009)

PSAK 5 (revisi 2009) tentang Segmen Operasi telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 15 Desember
2009.
PSAK 5 (revisi 2009) merevisi PSAK 5 tentang Pelaporan Segmen
yang telah dikeluarkan pada tanggal 6 Oktober 2000.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak
material.
Jakarta, 15 Desember 2009
Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga
Roy Iman Wirahardja
Agus Edy Siregar
Etty Retno Wulandari
Merliyana Syamsul
Meidyah Indreswari
Riza Noor Karim
Setiyono Miharjo
Saptoto Agustomo
Jumadi
Ferdinand D. Purba
Irsan Gunawan
Budi Susanto
Ludovicus Sensi Wondabio
Eddy R. Rasyid
Liauw She Jin
Sylvia Veronica Siregar

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak


Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

iii


Segmen Operasi

PSAK No. 5 (revisi 2009)

PERBEDAAN DENGAN IFRSs
PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi mengadopsi seluruh
IFRS 8: Operating Segments per 1 Januari 2009, kecuali:

iv

1.

IFRS 8 paragraf 02(a) mengenai ruang lingkup yang
termasuk laporan keuangan tersendiri dan laporan
keuangan individual. Hal tersebut tidak diadopsi karena
tidak sesuai dengan konteks di Indonesia dimana regulasi
hanya mensyaratkan penyajian laporan keuangan
tersendiri atas entitas induk sebagai lampiran dari
laporan keuangan konsolidasian.


2.

IFRS 8 paragraf 04 yang menjadi PSAK 5 (revisi
2009) paragraf 04 mengenai laporan keuangan
tersendiri dengan menambahkan penjelasan bahwa
laporan keuangan tersendiri sebagai lampiran dari
laporan keuangan konsolidasian dengan pertimbangan
sebagaimana dijelaskan pada angka 1.

3.

IFRS 8 paragraf 36 yang menjadi PSAK 5 (revisi
2009) paragraf 35 mengenai ketentuan transisi dengan
menghilangkan kemungkinan penerapan dini karena
penerapan dini tersebut hanya dapat dilakukan dengan
tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi
secara bersamaan menjadi SAK, tetapi adopsi IFRS
tersebut dilakukan secara bertahap.


4.

IFRS 8 paragraf 36A mengenai ketentuan transisi tidak
diadopsi karena hal tersebut tidak relevan mengingat
ketentuan transisi tersebut untuk amandemen pengaturan
yang belum diadopsi.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

PSAK No. 5 (revisi 2009)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ...............................................
Prinsip Utama........................................................
Ruang Lingkup......................................................


Paragraf
01-04
01
02-04

SEGMEN OPERASI ..........................................

05-10

SEGMEN DILAPORKAN .................................
Kriteria Agregasi ...................................................
Ambang Batas Kuantitatif.....................................

11-19
12
13-19

PENGUNGKAPAN.............................................
Informasi Umum ...................................................
Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset,

dan Kewajiban ................................................

20-24
22

PENGUKURAN ..................................................
Rekonsiliasi ...........................................................
Penyajian Kembali Informasi yang
Disajikan Sebelumnya ...................................

25-30
28

23-24

29-30

PENGUNGKAPAN PADA LEVEL
ENTITAS .............................................................
Informasi tentang Produk dan Jasa .......................

Informasi tentang Wilayah Geografis ...................
Informasi tentang Pelanggan Utama .....................

31-34
32
33
34

TANGGAL EFEKTIF ........................................

35

KETENTUAN TRANSISI .................................

36

PENARIKAN ......................................................

37


LAMPIRAN
PEDOMAN IMPLEMENTASI
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

v

Segmen Operasi

vi

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NO. 5 (REVISI 2009)
SEGMEN OPERASI
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 5 (revisi
2009): Segmen Operasi terdiri dari paragraf 1-37 dan
Lampiran. PSAK 5 (revisi 2009) dilengkapi dengan Panduan
Implementasi yang bukan merupakan bagian dari PSAK
5. Seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan
mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf
tebal mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 5 (revisi 2009)
harus dibaca dalam konteks prinsip-prinsip utama dan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan
dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi
ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak
wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
Prinsip Utama
01. Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi.
Ruang Lingkup

(a)

02. Pernyataan ini diterapkan atas:
laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha dengan
entitas induk:
(i) yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya
diperdagangkan di pasar publik (pasar modal
domestik atau luar negeri atau over-the-counter,
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.1

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.2

PSAK No. 5 (revisi 2009)

termasuk pasar modal lokal dan regional), atau
(ii) yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau
dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran,
pada regulator pasar modal atau regulator lainnya
untuk tujuan penerbitan semua kelas instrumen di
pasar publik.
03. Jika suatu entitas yang tidak disyaratkan untuk
menerapkan Pernyataan ini memilih untuk mengungkapkan
informasi tentang segmen yang tidak mematuhi Pernyataan
ini, maka entitas tersebut tidak menjelaskan informasi tersebut
sebagai informasi segmen.
04. Jika laporan keuangan terdiri atas laporan keuangan
konsolidasian atau laporan keuangan tersendiri sebagai
lampiran dari laporan keuangan konsolidasian dari entitas induk
dalam ruang lingkup Pernyataan ini, maka informasi segmen
hanya disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian.
SEGMEN OPERASI
05. Segmen operasi adalah suatu komponen dari
entitas:
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi
dengan komponen lain dari entitas yang sama);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh
peng ambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Segmen operasi dapat terlibat dalam aktivitas bisnis yang belum
menghasilkan pendapatan, misalnya operasi permulaan dapat
menjadi segmen operasi sebelum memperoleh pendapatan.
06. Tidak setiap bagian dari entitas perlu menjadi suatu
segmen operasi atau bagian dari segmen operasi. Misalnya,
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

kantor pusat atau beberapa bagian fungsional mungkin tidak
menghasilkan pendapatan atau menghasilkan pendapatan
yang hanya insidental atas aktivitas entitas dan tidak menjadi
segmen operasi. Untuk tujuan Pernyataan ini, program imbalan
pascakerja bukan merupakan segmen operasi.
07. Istilah “pengambil keputusan operasional” mengidentifikasi suatu fungsi, tidak perlu seorang manajer dengan
jabatan tertentu. Fungsi tersebut adalah mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi entitas. Sering
kali pengambil keputusan operasional entitas adalah chief
executive officer atau chief operating officer tetapi, misalnya,
bisa direktur eksekutif kelompok usaha atau lainnya.
08. Untuk banyak entitas, tiga karakteristik segmen
operasi yang dijelaskan di paragraf 05 secara jelas mengidentifikasi segmen operasi. Namun, entitas dapat membuat
laporan tentang aktivitas bisnisnya yang disajikan dalam
beragam cara. Jika pengambil keputusan operasional menggunakan lebih dari satu bentuk informasi segmen, maka faktor
lain dapat mengidentifikasi suatu bentuk komponen tunggal
sebagai segmen operasi, termasuk sifat aktivitas bisnis dari setiap
komponen, keberadaan manajer yang bertanggungjawab atas hal
tersebut, dan informasi yang disajikan pada dewan direksi.
09. Secara umum, segmen operasi memiliki seorang
manajer segmen yang bertanggung jawab secara langsung pada
dan memelihara hubungan secara reguler dengan pengambil
keputusan operasional untuk mendiskusikan aktivitas operasi, hasil
keuangan, perkiraan, atau rencana atas segmen tersebut. Istilah
“manajer segmen” mengidentifikasikan suatu fungsi, tidak perlu
seorang manajer dengan jabatan tertentu. Pengambil keputusan
operasional juga dapat menjadi manajer segmen untuk beberapa
segmen operasi. Jika karakteristik di paragraf 05 diterapkan pada
lebih dari satu bentuk komponen organisasi tetapi hanya ada satu
komponen yang menjadi tanggung jawab manajer segmen, maka
komponen tersebut merupakan segmen operasi.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.3

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.4

PSAK No. 5 (revisi 2009)

10. Karakteristik di paragraf 05 dapat diterapkan pada
dua atau lebih komponen yang tumpang tindih yang mana
para manajer bertanggung jawab. Struktur tersebut terkadang
mengacu pada bentuk organisasi matriks. Misalnya, pada
sejumlah entitas, sejumlah manajer bertanggung jawab atas
produk dan jasa yang berbeda dan lintas negara, yang mana
manajer lain bertanggung jawab atas wilayah geografis tertentu.
Pengambil keputusan operasional secara reguler mengkaji ulang
hasil operasi atas kedua komponen tersebut, dan informasi
keuangan tersedia untuk keduanya. Dalam situasi demikian,
entitas menentukan mana komponen yang merupakan segmen
operasi dengan mengacu pada prinsip utama.
SEGMEN DILAPORKAN
11. Entitas melaporkan informasi secara terpisah
tentang setiap segmen operasi yang:
(a) telah teridentifikasi sesuai dengan paragraf 05-10 atau
hasil dari agregasi dua atau lebih segmen sesuai dengan
paragraf 12, dan
(b) melebihi ambang batas kuantitatif pada paragraf 13.
Paragraf 14-19 mengatur situasi lain dimana informasi terpisah
tentang segmen operasi dilaporkan.
Kriteria Agregasi
12. Segmen operasi seringkali memperlihatkan kinerja
keuangan jangka panjang serupa jika mereka memiliki
karakteristik ekonomi serupa. Misalnya, rerata margin bruto
jangka panjang untuk dua segmen operasi diperkirakan serupa
jika karakteristik ekonominya serupa. Dua atau lebih segmen
operasi dapat diagregasikan dalam suatu segmen operasi tunggal
jika agregasi tersebut konsisten dengan prinsip utama Pernyataan
ini, segmen tersebut memiliki karakteristik ekonomi serupa, dan
segmen tersebut serupa dalam setiap hal berikut ini:
(a) sifat produk dan jasa;
(b) sifat proses produksi;
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

(c)
(d)
(e)

PSAK No. 5 (revisi 2009)

jenis atau kelompok pelanggan untuk produk dan
jasanya;
metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk
dan penyediaan jasanya; dan
jika dapat diterapkan, sifat lingkungan pengaturan,
misalnya, perbankan, asuransi atau utilitas publik.

Ambang Batas Kuantitatif
13. Entitas secara terpisah melaporkan informasi
tentang suatu segmen operasi yang memenuhi ambang batas
kuantitatif berikut:
(a) Pendapatan yang dilaporkannya dari segmen, termasuk
penjualan ke pelanggan eksternal dan penjualan atau
transfer antar segmen, adalah 10% atau lebih dari gabungan pendapatan internal dan eksternal dari semua segmen
operasi.
(b) Jumlah absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan dari
segmen adalah 10% atau lebih dari jumlah yang lebih
besar dari, dalam jumlah absolut, (i) gabungan laba
yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang tidak
melaporkan kerugian, dengan (ii) gabungan kerugian
yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang
melaporkan kerugian.
(c) Memiliki aset 10% atau lebih dari gabungan aset seluruh
segmen operasi.
Segmen operasi yang tidak memenuhi ambang batas kuantitatif dapat dipertimbangkan sebagai segmen dilaporkan, dan
diungkapkan secara terpisah, jika manajemen percaya bahwa
informasi tentang segmen tersebut akan berguna bagi para
pengguna laporan keuangan.
14. Entitas dapat menggabungkan informasi tentang
segmen-segmen operasi yang tidak memenuhi ambang batas
kuantitatif dengan informasi tentang segmen operasi lainnya
hanya jika segmen operasi tersebut memiliki karakteristik
ekonomi serupa dan berbagai mayoritas kriteria agregasi pada
paragraf 12.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.5

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.6

PSAK No. 5 (revisi 2009)

15. Jika total pendapatan eksternal yang dilaporkan
oleh segmen operasi kurang dari 75% dari pendapatan entitas,
maka tambahan segmen operasi diidentifikasi sebagai segmen
dilaporkan (bahkan jika segmen operasi tidak memenuhi
kriteria di paragraf 13) hingga sedikitnya 75% dari pendapatan
entitas tercakup dalam segmen dilaporkan.
16. Informasi tentang aktivitas bisnis dan segmen
operasi lain yang tidak dilaporkan digabungan dan diungkapkan
dalam kategori ‘semua segmen lain’ secara terpisah dari unsurunsur rekonsiliasi lainnya dalam rekonsiliasi yang disyaratkan
oleh paragraf 28. Sumber pendapatan yang termasuk dalam
kategori ‘semua segmen lain’ dijelaskan.
17. Jika manajemen berpendapat bahwa segmen operasi
yang diidentifikasi sebagai segmen dilaporkan pada periode
sebelumnya akan berlanjut secara signifikan, maka informasi
tentang segmen tersebut terus dilaporkan secara terpisah pada
periode kini bahkan jika segmen tersebut tidak lagi memenuhi
kriteria untuk pelaporan di paragaraf 13.
18. Jika segmen operasi diidentifikasi sebagai segmen
dilaporkan pada periode kini sesuai dengan ambang batas
kuantitatif, maka data segmen sajian periode lalu untuk tujuan
perbandingan disajikan kembali untuk mencerminkan segmen
dilaporkan yang baru sebagai suatu segmen terpisah, bahkan
jika segmen tersebut tidak memenuhi kriteria untuk pelaporan
di paragraf 13 di periode lalu, kecuali informasi yang diperlukan
tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh
lebih besar.
19. Dimungkinkan adanya suatu batas praktis untuk
jumlah segmen dilaporkan yang diungkapkan secara terpisah
oleh entitas bilamana pelaporan informasi segmen menjadi
terlalu rinci. Meskipun tidak ada batasan persis yang telah
ditentukan, pada saat jumlah segmen yang dilaporkan sesuai
dengan paragraf 13-18 meningkat melebihi sepuluh, maka entitas mempertimbangkan apakah batasan praktis telah dicapai.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

PENGUNGKAPAN
20. Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi.
21. Untuk memberikan dampak terhadap prinsip di
paragraf 20, entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk
setiap periode laporan laba rugi komprehensif disajikan:
(a) informasi umum sebagaimana dijelaskan di paragraf
22;
(b) informasi tentang laba atau rugi segmen dilaporkan,
termasuk pendapatan dan beban tertentu yang termasuk
dalam laba atau rugi segmen dilaporkan, aset segmen,
liabilitas segmen, dan dasar pengukuran, sebagaimana
dijelaskan di paragraf 23-27; dan
(c) rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba atau rugi
segmen dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan
unsur material segmen lainnya terhadap jumlah yang
terkait dalam entitas sebagaimana dijelaskan di paragraf
28. Rekonsiliasi jumlah dalam laporan posisi keuangan
untuk segmen dilaporkan terhadap jumlah dalam laporan
posisi keuangan entitas disyaratkan untuk setiap tanggal
dimana laporan posisi keuangan disajikan. Informasi
untuk periode lalu disajikan kembali sebagaimana
dijelaskan di paragraf 29 dan 30.
Informasi Umum
22. Entitas mengungkapkan informasi umum berikut
ini:
(a)

faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi
segmen dilaporkan dari entitas, termasuk dasar organisasi
(misalnya, apakah manajemen telah memilih untuk
mengelola entitas berdasarkan perbedaan dalam produk
dan jasa, wilayah geografis, lingkungan peraturan, atau
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.7

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.8

(b)

PSAK No. 5 (revisi 2009)

gabungan dari faktor-faktor tersebut dan apakah segmen
operasi telah diagregasikan), dan
jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan
untuk dari setiap segmen dilaporkan.

Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset dan Laibilitas
23. Entitas melaporkan suatu ukuran atas laba atau
rugi dan total aset untuk setiap segmen dilaporkan. Entitas
melaporkan suatu ukuran liabilitas untuk setiap segmen
dilaporkan jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada
pengambil keputusan operasional. Entitas juga mengungkapkan
hal-hal berikut untuk setiap segmen dilaporkan jika jumlah
tertentu termasuk dalam ukuran laba atau rugi segmen yang
dikaji oleh pengambil keputusan operasional, atau secara teratur
disediakan untuk pengambil keputusan operasional, bahkan
jika tidak termasuk dalam mengukur laba atau rugi segmen:
(a) pendapatan dari pelanggan eksternal;
(b) pendapatan dari transaksi dengan segmen operasi lain
dalam entitas yang sama;
(c) pendapatan bunga;
(d) beban bunga;
(e) penyusutan dan amortisasi;
(f)
unsur-unsur material dari penghasilan dan beban yang
diungkapkan sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009):
Penyajian Laporan Keuangan paragraf 94;
(g) bagian entitas atas laba atau rugi entitas asosiasi dan
ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas;
(h) beban atau pendapatan pajak penghasilan; dan
(i)
unsur-unsur material nonkas selain penyusutan dan
amortisasi.
Entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari
beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan, kecuali
mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan
pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan
bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan
membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan
kepada segmen tersebut. Dalam situasi tersebut, entitas dapat
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

melaporkan pendapatan bunga segmen secara neto setelah
beban bunga dan mengungkapkan hal tersebut.
24. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap
segmen jika jumlah tertentu yang dimasukkan dalam mengukur
aset segmen yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan
operasional atau sebaliknya secara reguler disediakan kepada
pengambil keputusan operasional, bahkan jika tidak termasuk
dalam mengukur aset segmen:
(a) jumlah investasi pada entitas asosiasi dan ventura
bersama yang dicatat dengan metode ekuitas, dan
(b) jumlah tambahan pada aset tidak lancar 1 selain instrumen
keuangan, aset pajak tangguhan, aset imbalan pascakerja
(lihat paragraf PSAK 24: Imbalan Kerja paragraf 54-59),
dan hak yang timbul dalam kontrak asuransi.

PENGUKURAN
25. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
Penyesuaian dan eliminasi yang dibuat dalam penyusunan
laporan keuangan entitas dan pengalokasian pendapatan, beban,
dan keuntungan atau kerugian termasuk dalam menentukan
laba atau rugi segmen yang dilaporkan hanya jika hal
tersebut termasuk dalam pengukuran laba atau rugi segmen
yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional. Hal
yang sama, hanya aset dan liabilitas yang termasuk dalam
pengukuran aset dan liabilitas segmen yang digunakan oleh
pengambil keputusan operasional harus dilaporkan untuk
segmen tersebut. Jika jumlah tersebut dialokasikan ke laba atau
rugi, aset atau liabilitas segmen, maka seluruh jumlah tersebut
dialokasikan dengan dasar yang wajar.
1

Untuk aset yang diklasifikasikan menurut penyajian likuiditas, aset
tidak lancar adalah yang termaksud jumlah yang diharapkan untuk dapat
dipulihkan kembali lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.9

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.10

PSAK No. 5 (revisi 2009)

26. Jika pengambil keputusan operasional hanya menggunakan satu ukuran atas laba atau rugi, aset atau liabilitas segmen operasi dalam menilai kinerja dan memutuskan bagaimana
alokasi sumber daya, maka laba atau rugi, aset dan liabilitas
segmen dilaporkan atas ukuran tersebut. Jika pengambil keputusan operasional menggunakan lebih dari satu ukuran laba atau
rugi, aset atau liabilitas segmen operasi, maka ukuran yang
dilaporkan adalah ukuran yang dipercayai manajemen ditentukan sesuai dengan dasar pengukuran yang paling konsisten
dengan yang digunakan dalam mengukur jumlah yang terkait
dalam laporan keuangan entitas.
27. Entitas menyampaikan penjelasan pengukuran
laba atau rugi, aset dan liabilitas segmen untuk setiap segmen
dilaporkan. Paling tidak, entitas mengungkapkan sebagai berikut:
(a) Dasar akuntansi untuk setiap transaksi antar segmen
dilaporkan.
(b) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran laba atau
rugi segmen dilaporkan dengan laba atau rugi entitas
sebelum beban atau pendapatan pajak penghasilan dan
operasi dihentikan (jika tidak terlihat dalam rekonsiliasi
yang dijelaskan di paragraf 28). Perbedaan tersebut
dapat termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan untuk
alokasi aset yang digunakan bersama yang diperlukan
untuk memahami informasi segmen dilaporkan.
(c) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran atas aset
segmen dilaporkan dan aset entitas (jika tidak terlihat
dalam rekonsiliasi yang dijelaskan pada paragraf 28).
Perbedaan tersebut dapat termasuk kebijakan akuntansi
dan kebijakan untuk alokasi aset yang digunakan
bersama yang diperlukan untuk memahami informasi
segmen dilaporkan.
(d) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran atas
liabilitas segmen dilaporkan dan liabilitas entitas
(jika tidak terlihat dalam rekonsiliasi yang dijelaskan
di paragraf 28). Perbedaan tersebut dapat termasuk

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

(e)

(f)

PSAK No. 5 (revisi 2009)

kebijakan akuntansi dan kebijakan alokasi liabilitas yang
digunakan bersama yang diperlukan untuk memahami
informasi segmen dilaporkan.
Sifat dari setiap perubahan dari periode lalu dalam
metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan
laba atau rugi segmen dilaporkan dan dampak dari
perubahan tersebut dalam mengukur laba atau rugi
segmen jika ada.
Sifat dan dampak dari alokasi yang tidak simetris kepada segmen dilaporkan. Misalnya, entitas mungkin
mengalokasikan beban penyusutan kepada suatu segmen
tanpa mengalokasikan aset terkait yang dapat disusutkan
ke segmen tersebut.

Rekonsiliasi
28. Entitas melakukan rekonsiliasi atas semua hal sebagai berikut:
(a) Total pendapatan segmen dilaporkan terhadap pendapatan
entitas.
(b) Total ukuran laba atau rugi segmen dilaporkan
terhadap laba atau rugi entitas sebelum beban pajak
(pendapatan pajak) dan operasi dihentikan. Namun,
jika entitas mengalokasikan unsur seperti beban pajak
(pendapatan pajak) kepada segmen dilaporkan, maka
entitas merekonsiliasi total ukuran laba atau rugi segmen
terhadap laba atau rugi entitas setelah semua unsur
tersebut.
(c) Total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas.
(d) Total liabilitas segmen dilaporkan terhadap liabilitas
entitas jika liabilitas segmen yang dilaporkan sesuai
dengan paragraf 23.
(e) Total jumlah dalam segmen dilaporkan untuk setiap
informasi unsur material yang diungkapkan terhadap
jumlah terkait dalam entitas.
Seluruh unsur-unsur material yang direkonsiliasikan harus
diidentifikasi dan dijelaskan secara terpisah. Misalnya, jumlah
untuk setiap penyesuaian material yang diperlukan untuk
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.11

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.12

PSAK No. 5 (revisi 2009)

merekonsiliasi laba atau rugi segmen dilaporkan terhadap
laba atau rugi entitas yang timbul dari perbedaan kebijakan
akuntansi harus diidentifikasi dan dijelaskan secara terpisah.
Penyajian Kembali Informasi yang Dilaporkan Sebelumnya
29. Jika entitas mengubah struktur organisasi internal
yang menyebabkan komposisi segmen dilaporkan berubah,
maka informasi yang terkait untuk periode sebelumnya
(termasuk periode interim) disajikan kembali, kecuali infomasi
tersebut tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya
akan jauh lebih besar. Penentuan apakah informasi tidak
tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih
besar dilakukan untuk setiap unsur individual pengungkapan.
Setelah perubahan dalam komposisi segmen dilaporkan,
entitas mengungkapkan apakah entitas menyajikan kembali
unsur-unsur informasi segmen yang terkait untuk periode lebih
awal.
30. Jika entitas telah mengubah struktur organisasi
internal yang menyebabkan komposisi segmen dilaporkan
berubah dan informasi segmen untuk periode yang lebih
awal (termasuk periode interim) tidak disajikan kembali
untuk mencerminkan perubahan tersebut, maka entitas
mengungkapkan pada tahun dimana perubahan tersebut
mengakibatkan informasi segmen untuk periode kini dengan
segmentasi dasar baru dan dasar lama, kecuali informasi yang
diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya
akan jauh lebih besar.
PENGUNGKAPAN PADA LEVEL ENTITAS
31. Paragraf 32-34 diterapkan pada seluruh entitas yang
tunduk pada Pernyataan ini termasuk entitas yang memiliki
satu segmen dilaporkan. Beberapa aktivitas bisnis entitas tidak
diatur berdasarkan perbedaan produk dan jasa atau operasi
wilayah geografis. Segmen dilaporkan dari entitas tersebut
dapat melaporkan pendapatan dari suatu rentang produk dan
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

jasa yang berbeda secara esensial, atau lebih dari satu segmen
dilaporkan dapat menghasilkan produk dan jasa yang sama
secara esensial. Hal yang serupa, segmen dilaporkan entitas
dapat memiliki aset di wilayah geografis yang berbeda dan
melaporkan pendapatan dari pelanggan di wilayah geografis
yang berbeda, atau lebih dari satu segmen dilaporkan dapat
beroperasi dalam wilayah geografis yang sama. Informasi yang
diatur di paragraf 32-34 disediakan hanya jika hal tersebut tidak
disediakan sebagai bagian dari informasi segmen dilaporkan
yang disyaratkan dalam Pernyataan ini.
Informasi tentang Produk dan Jasa
32. Entitas melaporkan pendapatan dari pelanggan
eksternal untuk setiap produk dan jasa, atau setiap kelompok
produk dan jasa yang serupa, kecuali informasi yang diperlukan
tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkan akan jauh lebih
besar, dalam hal demikian fakta tersebut diungkapkan. Jumlah
pendapatan yang dilaporkan berdasarkan pada informasi
keuangan yang digunakan untuk meng hasilkan laporan
keuangan entitas.
Informasi tentang Wilayah Geografis
33. Entitas melaporkan informasi geografis berikut,
kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya
untuk mengembangkan akan jauh lebih besar:
(a) Pendapatan dari pelanggan eksternal (i) yang diatribusikan
kepada negara domisili entitas dan (ii) yang diatribusikan
kepada semua negara asing secara total dimana entitas
memperoleh pendapatan. Jika pendapatan dari pelanggan
eksternal yang diatribusikan ke suatu negara asing secara
individual adalah material, maka pendapatan tersebut
diungkapkan secara terpisah. Entitas mengungkapkan
dasar pengatribusian pendapatan dari pelanggan
eksternal kepada negara-negara secara individual.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.13

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.14

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Aset tidak lancar2 selain instrumen keuangan, aset pajak
yang ditangguhkan, aset imbalan pascakerja, dan hak
yang timbul akibat kontrak asuransi (i) yang berlokasi
di negara domisili entitas dan (ii) berlokasi di semua
negara asing secara total dimana entitas memiliki aset
tersebut. Jika aset di suatu negara asing adalah material,
maka aset tersebut diungkapkan secara terpisah.
Jumlah yang dilaporkan berdasarkan pada informasi keuangan
yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan entitas.
Jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk
mengembangkan akan jauh lebih besar, maka fakta tersebut
diungkapkan Entitas dapat menyampaikan, informasi lain
selain yang diatur oleh paragraf ini, subtotal dari informasi
geografis tentang kelompok negara.
(b)

Informasi tentang Pelanggan Utama
34. Entitas memberikan informasi tentang sejauh mana
entitas mengandalkan pada pelanggan utamanya. Jika pendapatan
dari transaksi dengan pelanggan eksternal tunggal mencapai
jumlah 10% atau lebih dari pendapatan entitas, maka entitas
harus mengungkapkan fakta tersebut, total jumlah pendapatan
dari setiap pelanggan, dan identitas segmen yang melaporkan
pendapatan tersebut. Entitas tidak perlu mengungkapkan
identitas pelanggan utama atau jumlah pendapatan yang setiap
segmen dilaporkan dari pelanggan tersebut. Untuk tujuan
Pernyataan ini, kelompok entitas yang merupakan sepengendali
dengan entitas pelapor dianggap sebagai suatu pelanggan
tunggal, serta pemerintah (nasional, provinsi, lokal atau asing)
dan entitas di bawah kendali pemerintah dianggap sebagai suatu
pelanggan tunggal.

2

Untuk aset yang diklasifikasikan menurut penyajian likuditas, aset tidak
lancar adalah yang termaksud jumlah yang diharapkan untuk dapat
dipulihkan kembali lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

TANGGAL EFEKTIF
35. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
KETENTUAN TRANSISI
36. Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang
dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun
penerapan disajikan kembali sesuai dengan persyaratan dari
Pernyataan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak
tersedia dan biaya untuk pengembangannya akan jauh lebih
besar.
PENARIKAN
37. Pernyataan ini menggantikan PSAK 5 (revisi 2000):
Pelaporan Segmen.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.15

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.16

PSAK No. 5 (revisi 2009)

LAMPIRAN
Istilah yang Digunakan
Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisah dari
PSAK 5.
Segmen Operasi
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan
dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain
dari entitas yang sama);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil
keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang
sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

DAFTAR ISI
PEDOMAN IMPLEMENTASI
PSAK 5 (REVISI 2009): SEGMEN OPERASI
PENDAHULUAN ....................................................... PI01
URAIAN INFORMASI TENTANG SEGMEN
DILAPORKAN ENTITAS ...................................... PI02
Uraian jenis produk dan jasa segmen dilaporkan
menghasilkan pendapatannya (paragraf 22(b))
Pengukuran laba atau rugi, aset, dan liabilitas
segmen dilaporkan (paragraf 27)
Faktor-faktor yang digunakan manajemen dalam
mengidentifikasi segmen dilaporkan entitas
(paragraf 22(a))
INFORMASI TENTANG LABA ATAU RUGI,
ASET, DAN LIABILITAS SEGMEN
DILAPORKAN ........................................................PI03
REKONSILIASI PENDAPATAN, LABA ATAU
RUGI, ASET, DAN LIABILITAS SEGMEN
DILAPORKAN ........................................................ PI04
INFORMASI GEOGRAFIS ..........................................PI05
INFORMASI TENTANG PELANGGAN UTAMA ..... PI06
DIAGRAM UNTUK MEMBANTU DALAM
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN
DILAPORKAN .........................................................PI07

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.17

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.18

PSAK No. 5 (revisi 2009)

PEDOMAN IMPLEMENTASI
Pedoman implementasi ini melengkapi, tetapi bukan merupakan
bagian dari, PSAK 5.
PENDAHULUAN
PI01. Panduan Implementasi ini menyediakan contohcontoh yang mengilustrasikan pengungkapan yang disyaratkan
oleh PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi dan suatu diagram
untuk membantu dalam mengidentifikasi segmen dilaporkan.
Format dalam ilustrasi bukan merupakan persyaratan. DSAK
menganjurkan suatu format yang menyediakan informasi
dengan cara yang paling mudah dipahami dalam keadaan
tertentu. Ilustrasi-ilustrasi berikut untuk suatu entitas hipotetik
yaitu Perusahaan Terdiversifikasi.
U R A I A N I N F O R M A S I T E N TA N G S E G M E N
DILAPORKAN ENTITAS
PI02. Berikut ini adalah ilustrasi pengungkapan uraian
informasi tentang segmen dilaporkan dari suatu entitas (paragraf
mengacu ke persyaratan yang relevan dalam PSAK).
Uraian jenis produk dan jasa dimana segmen dilaporkan
menghasilkan pendapatannya (paragraf 22 (b))
Perusahaan Terdiversifikasi memiliki lima segmen
dilaporkan: suku cadang mobil, kapal bermotor, perangkat
lunak, elektronika, dan keuangan.
(a) Segmen suku cadang mobil menghasilkan suku
cadang pengganti untuk dijual kepada pengecer suku
cadang mobil.
(b) Segmen kapal bermotor menghasilkan kapal bermotor
kecil untuk melayani industri minyak lepas pantai dan
bisnis serupa.
(c) Segmen perangkat lunak menghasilkan aplikasi
perangkat lunak untuk dijual kepada pabrikan dan
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

(d)

(e)

PSAK No. 5 (revisi 2009)

pengecer komputer.
Segmen elektronika menghasilkan produk jaringan
terpadu dan produk terkait untuk dijual kepada
pabrikan komputer.
Segmen keuangan bertanggungjawab untuk porsi
operasi keuangan perusahaan termasuk pendanaan
pelanggan untuk pembelian produk dari segmen lain
dan operasi pinjaman properti.

Pengukuran laba atau rugi, aset dan liabilitas segmen
operasi (paragraf 27)
Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana
dijelaskan pada ringkasan kebijakan akuntansi signifikan,
kecuali beban pensiun untuk setiap segmen operasi diakui
dan diukur berdasarkan pembayaran kas kepada program
pensiun. Perusahaan Terdiversifikasi mengevaluasi kinerja
berdasarkan laba atau rugi operasi sebelum beban pajak,
tidak termasuk keuntungan dan kerugian yang tidak terjadi
berulang maupun keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Perusahaan Terdiversifikasi mencatat penjualan dan transfer
antar segmen seolah-olah penjualan dan transfer tersebut
dilakukan kepada pihak ketiga, misalnya pada harga pasar
kini.

Faktor-faktor yang digunakan manajemen untuk
mengidentifikasi segmen dilaporkan dari entitas (paragraf
22 (a))
Segmen dilaporkan dari Perusahaan Terdiversifikasi
merupakan unit bisnis stratejik yang menawarkan produk
dan jasa yang berbeda. Produk dan jasa dikelola secara
terpisah karena setiap bisnis memerlukan strategi pasar
dan teknologi berbeda. Sebagian besar dari bisnis tersebut
diperoleh sebagai unit individual, dan manajemen pada saat
akuisisi dipertahankan.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.19

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.20

PSAK No. 5 (revisi 2009)

INFORMASI TENTANG LABA ATAU RUGI, ASET DAN
LIABILITAS SEGMEN DILAPORKAN
PI03. Tabel berikut mengilustrasikan format yang
disarankan untuk mengungkapkan informasi tentang laba atau
rugi, aset dan liabilitas segmen (paragraf 23 dan 24). Jenis
informasi yang sama disyaratkan untuk setiap tahun penyajian
laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan Terdiversifikasi
tidak mengalokasikan beban pajak (pendapatan pajak) maupun
keuntungan dan kerugian yang terjadi tidak berulang untuk
segmen dilaporkan. Di samping itu, tidak semua segmen
dilaporkan memiliki unsur material nonkas selain penyusutan
dan amortisasi dalam laporan laba rugi. Jumlah pada ilustrasi
ini, diasumsikan menjadi jumlah pada laporan yang digunakan
oleh pengambil keputusan operasional.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Perangkat
lunak
Rp

Elektronika

Keuangan

Lainnya

Total

Rp

Rp

Rp

Rp
(a)

3.000

5.000

9.500

12.000

5.000

-

-

3.000

1.500

-

-

4.500

Pendapatan bunga

450

800

1.000

1.500

-

-

3.750

Beban bunga

Pendapatan antar segmen

1.000

35.500

350

600

700

1.100

-

-

2.750

Pendapatan bunga neto (b)

-

-

-

-

1.000

-

1.000

Penyusutan dan amortisasi

200

100

50

1,500

1.100

-

2.950

Laba segmen dilaporkan

200

70

900

2.300

500

100

4.070

-

200

-

-

-

-

200

2.000

5.000

3.000

12.000

57.000

2.000

81.000

300

700

500

800

600

-

2.900

1.050

3.000

1.800

8.000

30.000

-

43.850

Unsur nonkas material lainnya
Penurunan nilai aset
Aset segmen dilaporkan
Belanja untuk aset tidak lancar segmen dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan

5.21

(a) Pedapatan dari segmen dibawah ambang batas kuantitatif dapat diatribusikan pada empat segmen operasi dari Perusahaan terdiversifikasi. Segmen
tersebut termasuk bisnis properti yang kecil, bisnis rental perlengkapan elektronika, praktik konsultasi perangkat lunak, dan operasi sewa pergudangan.
Tidak ada dari segmen tersebut yang memenuhi ambang batas kuantitatif untuk menentukan segmen dilaporkan.
(b) Segmen keuangan menghasilkan mayoritas pendapatannya dari bunga. Manajemen utamanya mengandalkan pada pendapatan bunga neto, bukan
pada jumlah pendapatan dan beban bruto, dalam mengelola segmen tersebut. Oleh karena itu, sebagaimana diperkenankan oleh paragraf 23, hanya
jumlah neto yang diungkapkan.

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pendapatan dari pelanggan eksternal

Kapal
bermotor
Rp

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Suku cadang
mobil
Rp

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.22

PSAK No. 5 (revisi 2009)

REKONSILIASI PENDAPATAN, LABA ATAU RUGI,
ASET, DAN LIABILITAS SEGMEN DILAPORKAN
PI04. Berikut ini ilustrasi rekonsiliasi pendapatan, laba
atau rugi, aset dan liabilitas segmen dilaporkan terhadap jumlah
yang terkait dalam entitas (paragraf 28 (a)-(d)). Rekonsiliasi
juga disyaratkan untuk ditunjukkan terhadap setiap unsur
material lainnya dari informasi yang diungkapkan (paragraf
28 (e)). Laporan keuangan entitas diasumsikan tidak termasuk
operasi yang dihentikan. Sebagaimana dibahas dalam paragraf
PI2, entitas mengakui dan mengukur beban pensiun dari
segmen dilaporkan berdasarkan pembayaran kas ke program
pensiun, dan entitas tidak mengalokasikan jumlah tertentu ke
segmen dilaporkan.
Pendapatan
Total pendapatan untuk segmen dilaporkan
Pendapatan lainnya
Eliminasi pendapatan antar segmen
Pendapatan entitas

Rp
39.000
1.000
(4.500)
35.500

Laba-rugi
Total laba-rugi untuk segmen dilaporkan
Laba-rugi lainnya
Eliminasi laba-rugi antar segmen
Jumlah yang tidak dialokasikan:
Penerimaan penyelesaian litigasi
Beban korporat lainnya
Penyesuaian untuk beban pensiun konsolidasi
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

Rp
3.970
100
(500)

Aset
Total aset untuk segmen dilaporkan
Aset lainnya
Eliminasi piutang dari kantor pusat
Total jumlah yang tidak dialokasikan
Aset entitas

Rp
79.000
2.000
(1.000)
1.500
81.500

Liabilitas
Total liabilitas untuk segmen dilaporkan
Liabilitas pensiun manfaat pasti yang tidak
dialokasikan
Liabilitas entitas

Rp
43.850

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

500
(750)
(250)
3.070

25.000
68.850

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Hal material lain

Total
Penyesuaian
segmen
Rp
dilaporkan
Rp

Total
entitas
Rp

Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan bunga neto
(hanya segmen keuangan)

3.750
2.750
1.000

75
(50)
-

3.825
2.700
1.000

Belanja untuk aset
Penyusutan dan amortisasi
Penurunan nilai aset

2.900
2.950
200

1.000
-

3.900
2.950
200

INFORMASI GEOGRAFIS
PI05. Berikut ini ilustrasi informasi geografis yang disyaratkan oleh paragraf 33. (Karena segmen dilaporkan dari Perusahaan Terdiversifikasi berdasarkan perbedaan pada produk
dan jasa, maka tidak ada tambahan pengungkapan pendapatan
tentang produk dan jasa yang disyaratkan (paragraf 32).)
Informasi geografis
Amerika Serikat
Kanada
Cina
Jepang
Negara lainnya
Total
(a)

Pendapatan (a)
Rp

Aset Tidak Lancar
Rp

19.000
4.200
3.400
2.900
6.000
35.500

11.000
6.500
3.500
3.000
24.000

Pendapatan diatribusikan ke setiap negara berdasarkan lokasi pelanggan

INFORMASI TENTANG PELANGGAN UTAMA
PI06. Contoh berikut ini mengilustrasikan informasi tentang pelanggan utama yang disyaratkan oleh paragraf 34. Tidak
ada persyaratan untuk mengungkapkan identifikasi pelanggan
maupun jumlah pendapatan untuk setiap segmen operasi.
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.23

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5.24

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Pendapatan dari salah satu pelanggan segmen perangkat
lunak dan segmen elektronik dari Perusahaan Terdiversifi
kasi mewakili Rp 5,000 dari total pendapatan.
DIAGRAM UNTUK MEMBANTU DALAM
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN DILAPORKAN
PI07. Diagram berikut mengilustrasikan bagaimana
menerapkan ketentuan utama untuk mengidentifikasi segmen
dilaporkan sebagaimana ditetapkan pada PSAK. Diagram
tersebut merupakan suatu tambahan visual dari PSAK. Hal ini
tidak diinterpretasikan mengubah atau menambah persyaratan
dari PSAK atau sebagai pengganti atas persyaratan tersebut.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Segmen Operasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

PSAK No. 5 (revisi 2009)

Diagram untuk mengidentifikasikan segmen dilaporkan

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.25