BAB I PENDAHULUAN - BAB I III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber daya adalah hal yang sangat penting dimana tanpa sumber daya maka suatu proyek tidak mungkin dapat berjalan. Pada pelaksanaan di lapangan sumber daya bukanlah hal yang tidak terbatas. Adanya keterbatasan inilah yang menyebabkan diperlukannya suatu metode yang tepat untuk mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga sumber ada yang ada dapat di gunakan secara tepat dan efisien. Sumber daya konstruksi terdiri dari beberapa jenis di antaranya biaya, waktu dan sumber daya.

  Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas maupun hal-hal lain. Merekrut, menyeleksi dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Setelah lama mereka bergabung dengan proyek tidak mudah untuk melepas dan memanggil kembali untuk bekerja sesuai dengan fluktuasi pekerjaan yang tersedia. Sedangkan menahan mereka untuk stand by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh karena itu, diusahakan jangan sampai terjadi fluktuasi keperluan yang tajam (Soeharto ,1997)

  Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi perataan sumber daya manusia, antara lain dengan menggunakan metode

  

resouces leveling. Perataan sumber daya manusia (resources leveling) merupakan

  kegiatan untuk meminimalkan fluktuasi penggunaan sumber daya manusia dalam keseluruhan aktivitas proyek. Bertolak dari permasalahan tersebut penulis akan melakukan penelitian tentang bagaimana perencanaan alokasi sumber daya manusia dapat diterapkan pada Proyek Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten yang berada di Jln. Ujong Beurasok Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dengan metode resource leveling menggunakan Microsoft

  

Project. Proyek ini berlangsung selama 180 hari dan menghabiskan biaya sebesar

  Rp. 1.484.768.000,00 (Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah). Dibangun oleh CV. Putra Bangsawan selaku kontraktor pelaksana dan CV. Cicuba Konsultan selaku pihak pengawas proyek. Proyek ini merupakan proyek milik Dinas Pendidikan Aceh Barat dan dibangun guna meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan khususnya pendidikan pada anak usia dini. Untuk lebih jelasnya lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.1.1 dan A.1.2 Halaman 47.

  Prinsipnya adalah dengan menggeser aktifitas-aktifitas non kritis dalam waktu tenggang yang tersedia. Karena perataan sumber daya manusia hanya diterapkan pada aktifitas aktifitas non kritis, lintasan kritis tetap tidak diganggu, dan durasi proyek tidak berubah. Perataan sumber daya manusia (resources

  

leveling) merupakan suatu teknik penjadwalan yang valid yang dapat digunakan

  pada proyek-proyek konstruksi, sehingga teknik ini merupakan teknik yang efisien dalam merencanakan penggunaan tenaga kerja.

  1.2 Identifikasi Masalah

  Pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana mendapatkan histogram sumber daya yang ideal mempertimbangkan durasi waktu proyek dengan metode resources leveling?

  2. Bagaimana alokasi sumber daya yang efektif, mempertimbangkan keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

  1. Untuk mengetahui cara mendapatkan histogram alokasi sumber daya manusia yang ideal dalam pelaksanaan suatu proyek berdasarkan waktu dan sumber daya yang ada.

  2. Untuk mengetahui perbedaan jadwal alokasi sumber daya manusia sebelum dan sesudah melalui proses resources leveling menggunakan aplikasi Microsoft Office Project.

  1.4 Batasan Masalah

  Tinjauan dilaksanakan terhadap suatu proyek sehingga dalam pembahasan ini dibatasi oleh :

  1. Penjadwalan awal durasi kegiatan berdasarkan data perencanaan.

  2. Jumlah kebutuhan tenaga kerja tiap aktivitas didasarkan pada pengamatan maupun analisa satuan.

  3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal umum pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan.

  1.5 Hasil Penelitian

  Berasarkan analisis data dan proses resource leveling yang penulis lakukan sebelum dilakukan resource leveling bahwa proyek menggunakan 2114.93 orang tenaga kerja. Dari leveling trial 1 proyek mengalami penurunan tenaga kerja dengan selisih 3,42 pekerja tetapi pekerjaan tetap berlangsung selama 180 hari. Dan fluktuasi hanya terjadi pada kepala tukang, tukang kayu, tukang batu, tukang cat dan tukang. Sedangkan trial II terjadi peningkatan penggunaan tenaga kerja yaitu sebanyak 24,46 menjadi 2139.39 dari awal perencanaan yaitu 2114,93 orang. Pada trial III jumlah tenaga kerja mengalami penurunan yang signifikan yaitu hanya membutuhkan tenaga kerja sebanyak 1829,4 dari perencanaan awal yaitu 2114.93 atau terjadi pengurangan 285, 53 orang pekerja dengan durasi 180 hari kerja. Dari proses ke III leveling menunjukkan histogram kebutuhan tenaga kerja yang lebih kecil kebutuhan tenaga kerjanya per hari namun masih belum menunjukkan histogram kebutuhan yang ideal.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pada bab ini diuraikan beberapa kajian teoretis dari literature dan kajian

  normatif yang diharapkan dapat menjadi dasar pijakan dari penyusunan metodologi serta pelaksanaan penyusunan laporan ini. Landasan teoretis dan normatif akan menjaga koridor pelaksanaan penyusunan laporan sesuai logika ilmiah dan sesuai dengan peraturan yang ada.

2.1 Penelitian Terdahulu

  Beberapa penelitian yang pernah ada sebelumnya antara lain : Kelana (2010), dalam penelitiannya yang berjudul “ Optimalisasi

  

Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Menggunakan Resource Leveling

Dengan Menggunakan Bantuan Microsoft Project 2007”. Penelitian ini

  membahas efisiensi tenaga kerja dengan metode levelling. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah perencanaan tenaga kerja yang mengalami proses

  

levelling berdasarkan perhitungan SNI adalah 1390 orang sedangkan tenaga riil

  dilapangan berdasarkan laporan pengawas adalah 2439 orang. Meskipun jumlah tenaga kerja lebih sedikit, namun penyelesaian proyek masih dapat terselesaikan dalam kurun waktu tidak lebih dari 120 hari kalender sesuai dengan waktu yang disediakan pihak pemilik proyek.

  Mandey (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “ Perataan Tenaga

  

Kerja Menggunakan Microsoft Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan”. Dari

  hasil penelitian ini aplikasi program Microsoft Office Project 2007 pada proyek Pembangunan jalan Molibagu Mamalia Taludaa menunjukkan tenaga kerja yang kurang merata sehingga dapat dilakukan tindakan strategi perataan tenaga kerja untuk memperoleh sumber daya yang optimal.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  Nama/Tahun Judul Tools Hasil Rekomendasi

  1. Kelana/2010 Optimalisasi penggunaan sumber daya manusia dengan menggunakan resource leveling dengan menggunakan bantuan Microsoft project 2007.

  Microsoft

project

Berdasar perhitungan SNI tenaga kerja dibutuhkan 1390 orang. Riil dilapangan 2439 orang. Proyek selesai dalam waktu 120 hari.

  Dapat dilakukan penelitian selanjutnya mengenai efisiensi biaya dari proses leveling sumber daya.

  2. Mandey/ 2013 Perataan tenaga kerja menggunakan microsoft project pada pekerjaan peningkatan jalan

  Microsoft

project

Dari hasil perataan dengan microsoft project proyek pembangunan jalan Molibagu- Mamalia-Taludaa menunjukan tenaga kerja kurang merata.

  Penggunaan microsoft project sebaiknya digunakan untuk proyek besar dan kompleks sehingga manfaat nya lebih terasa.

  3. Sudarmin/ 2010 Perencanaan alokasi material dan tenaga kerja pada proyek pembangunan Balai POM Di Makassar

  Microsoft

project

Dari penggunaan microsoft project perataan tenaga kerja lebih efektif dan output data yang diperoleh lebih akurat akurat .

  Masih diperlukan perencanaan tentang sumber daya peralatan yang akan digunakan pada proyek

  4. Penelitian ini Perataan tenaga kerja dalam penyelesaian proyek dengan metode resource leveling menggunakan program Microsoft project Microsoft

project

  1. Mengetahui cara mendapatkan histogram alokasi SDA,

  2. Mengetahui perbedaan jadwal sebelum dan sesudah menggunakan microsoft project.

  Dari hasil penelitian nanti maka akan diambil kesimpulan metode yang lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya manusia.

2.2 Manajemen Proyek

  Sudarmin (2010), manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Tujuan manajemen adalah mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik, agar dengan sumber sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

  Proyek adalah kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Aktivitas proyek selalu ditunjukan untuk mencapai suatu tujuan, mempunyai suatu titik awal dan titik akhir, baik biaya maupun hasilnya dapat diatur. (Sudarmin, 2010)

  Manajemen proyek adalah sebagai suatu aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan pada aktivitas proyek tertentu untuk memenuhi persyaratan berlangsungnya sebuah proyek. Dengan kata lain, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dalam budget, dan sesuai persyaratan dan spesifikasi. (Sudarmin, 2010)

2.3 Penjadwalan Proyek

  Sanaky (2015), jaringan kerja atau network planning merupakan salah satu model operasi manajemen proyek yang prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian pekerjaan yang digambarkan atau divisualisasikan dalam jaringan kerja. Untuk merencanakan dan melukiskan secara grafis dari aktivitas pelaksanaan konstruksi digunakan beberapa metode:

  a. CPM (Critical Path Method)

  b. PERT (Project Evaluation and Review Technique)

  c. PDM (Precedence Diagram Method) atau Metode Diagram Preseden

  d. Struktur Rincian Pekerjaan (WBS = Work Breakdown Structure)

  

e. Teknik Evaluasi dan Peninjauan Ulang Secara Grafis (GERT = Graphical

Evaluation and Preview Technique.

  2.4 Preseden Diagram Method (PDM)

  Metode Precedence Diagram Method (PDM) merupakan penyempurnaan dari CPM, karena pada prinsipnya CPM hanya menggunakan satu jenis hubungan aktifitas yaitu hubungan akhir awal dan sebuah kegiatan dapat dimulai apabila kegiatan yang mendahuluinya selesai.

  Pada PDM yang digunakan adalah Activity On Node (AON) dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan antara kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat,sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Dengan demikian dummy tidak diperlukan (Soeharto, 1995).

  Ruangan dalam node dibagi menjadi kompartemen-kompartemen kecil yang berisi keterangan spesifik dari kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan dan dinamakan atribut. Pengaturan denah (layout) kompartemen dan macam serta jumlah atribut yang hendak dicantumkan bervariasi sesuai keperluan dan keinginan pemakai. Beberapa atribut yang sering dicantumkan diantaranya adalah kurun waktu kegiatan (D), identitas kegiatan (nomor dan nama), mulai dan selesainya kegiatan (ES,LS,EF,LF dan lain-lain). Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1 Denah Yang Lazim Pada Node PDM seperti dibawah ini :

Gambar 2.1 : Denah yang lazim pada node PDM

  Sumber : Soeharto, 1995

  2.5 Definisi Tenaga Kerja

  Di Indonesia peraturan tenaga kerja tergantung dalam UU. No 13 tahun 2003 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. Tenaga kerja didefinisikan sebagai “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

  Tenaga kerja dalam suatu kegiatan proyek konstruksi merupakan bagian dari sumber daya proyek dan dapat diartikan sebagai orang yang secara langsung terlibat dalam pekerjaan fisik proyek tersebut. (Soeharto, 1999).

2.6 Perataan Sumber Daya

  Menurut kelana (2010), dalam suatu proyek tenaga kerja yang digunakan memiliki porsi yang besar. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan bagi seorang manajer untuk memperhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Setelah selesai menyusun jadwal seringkali hasil yang didapat jauh dari memuaskan. Padahal jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula.

  Hasil yang ingin dicapai dalam perataan adalah proses smoothing dan

leveling. Smoothing berarti tenaga kerja yang digunakan sepanjang proyek merata.

Sedangkan leveling merupakan proses pemerataan yang dilihat dari sumber daya yang digunakan sepanjang periode proyek masih berfluktuasi tetapi diusahakan diminimumkan fluktuasi tersebut. Beberapa persyaratan yang merupakan batasan dalam meratakan tenaga kerja, yaitu :

  1. Produktifitas dari setiap tenaga kerja dianggap sama.

  2. Perbedaan produktifitas dari jumlah team kerja tidak diperhitungkan.

  3. Tidak dapat dilakukan penghentian aktifitas. Ini berarti bila suatu aktifitas udah dimulai, maka aktifitas tersebut harus dilaksanakan sampai selesai.

2.6.1 Histogram kebutuhan sumber daya

  Histogram kebutuhan sumber daya merupakan gambaran mengenal penetapan kebutuhan tenaga kerja setiap harinya. Langkah-langkah dalam menyusun histogram kebutuhan sumber daya adalah sebagai berikut (Kelana, 2010) :

  a. Menghitung tenaga kerja Perencanaan sumber daya manusia / tenaga kerja adalah suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk satu periode tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas dengan cara-cara tertentu. Perencanaan itu dimaksudkan agar perusahaan dapat terhindar dari kelangkaan sumber daya manusia pada saat dibutuhkan maupun kelebihan sumber daya manusia pada saat kurang dibutuhkan. Rumus perhitungan yang digunakan sebagai berikut :

  Tenaga kerja = Volume x koefisien………………………………… ……(2.1) Produktivitas pekerjaaan = 1/n…………………………………………..…(2.2) dimana :

  N = indeks analisa kerja

  b. Menghitung Durasi Durasi kegiatan dapat ditentukan dengan cara perkiraan, bergantung pada pengalaman. Semakin besar pengalaman semakin akurat dan logis durasi yang ditentukan. Selain itu, durasi dapt dihitung dengan pendekatan teoritis yaitu berdasarkan logika perhitungan berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas tenaga kerja dalam satuan waktu tertentu. Selanjutnya untuk menghitung durasi hari digunakan rumus sebagai berikut :

  V D= .................................................................................................... (2.3) n x p

  dimana : D = durasi kegiatan (hari) V = volume kegiatan A (vol/hari) n = jumlah tenaga kerja (orang) p = produktivitas kerja (m/orang/hari)

2.6.2 Batas maksimum penggunaan tenaga kerja

  Menurut Kelana (2010), Keperluan rata-rata tenaga kerja sebagai batas normal penggunaan tenaga kerja dan keperluan tenaga kerja puncak sebagai batas maksimum penggunaan tenaga kerja per hari. Nilai batas normal dan batas maksimum dihitung berdasar jenis tenaga kerja masing-masing dalam hal ini pekerja, mandor, tukang kayu, tukang batu, dan tukang besi.

  Untuk mendapatkan grafik tenaga kerja yang baik, kita dapat mengatur atau menyesuaikan kembali jadwal kegiatan. Kegiatan yang berada pada jalur kritis jangan diganggu karena akan manyebabkan bertambahnya waktu akhir proyek. Penyesuaian hanya dilakukan pada kegiatan tidak kritis, itupun hanya dengan memundurkan atau memajukan sesuai dengan waktu tunda (float). Adapun grafik ideal tenaga kerja ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Grafik- grafik ideal sumber daya

  Sumber : Kelana, 2010 Dalam penelitian ini secara lebih khusus pembahasan diarahkan pada perencanaan penyediaan dan alokasi tenaga kerja. Dalam suatu proyek,tenaga kerja yang digunakan memiliki porsi biaya yang terbesar. Oleh karena itu, sudah merupakan keharusan bagi seseorang pimpinan atau manajer proyek untuk memerhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan Setelah selesai menyusun jadwal seringkali hasil yang didapatkan jauh dari memuaskan. Padahal jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula.

  Contoh Grafik 2.3 berikut adalah grafik sumber daya yang kurang baik : Grafik 2.3 Grafik sumber daya kurang ideal Sumber : Kelana, 2010

2.7 Microsoft Project 2013

  Microsoft Project 2013 merupakan software administrasi proyek yang

  digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan

  

microsoft project professional merupakan software administrasi proyek yang

  digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek. Microsoft Project memberikan unsur-unsur manajemen proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan sehingga penggunaanya dapat mengatur proyek secara lebih efisien dan efektif. Kita akan mendapatkan informasi, mengendalikan pekerjaan proyek, jadwal, laporan keuangan, serta mengendalikan kekompakan tim proyek. (Setiawan, 2008)

  Keunggulan Microsoft Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang dapat mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan proyek peningkatan ruas jalan dengan microsoft project secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan

  

Microsoft Project secara praktis, cepat, dan aplikatif untuk mengelola proyek

  konstruksi bangunan gedungmenunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan

  

Microsoft Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu

  kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang dapat mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan proyek peningkatan ruas jalan dengan Microsoft Project secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft

  

Project secara praktis, cepat, dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi

bangunan gedung.

  Microsoft Project merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek tersebut.

Microsoft Project, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint,

  mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource

  

conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja

  dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office. (Wahana Komputer, 2008)

  1. Melakukan perencanaan dan penjadwalan, serta pelibatan pihak-pihak yang berkompeten dalam proyek tersebut.

  2. Setelah itu masuk ke dalam proses penentuan jenis-jenis pekerjaan (task), sumber daya yang diperlukan (resources) baik sumber daya manusia maupun material,biaya yang diperlukan (cost), juga jadwal kerja (schedule) kapan pekerjaan dimulai dan kapan pekerjaan sudah harus selesai. Jika semua hal tersebut telah ditentukan dandisetujui oleh semua pihak maka kita telah mempunyai rencana dasar (baseline).

  3. Selanjutnya rencana tersebut harus dijalankan dan perkembangannya harus terus dipantau dalam sebuah tahapan tracking. Apabila pekerjaan belum selesai maka harus dilakukan penjadwalan ulang (rescheduling). Dengan

  Microsoft Project dapat memperoleh rincian seluruh komponen kerja secara detail.

2.7.1 Perataan penggunaan sumber daya (resources leveling)

  Kelana (2010), aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan sumber daya adalah usaha memakainya secara efisien. Tenaga kerja yang sudah bergabung tidak mudah untuk dilepas dan dipanggil kembali sesuai dengan naik turunnya pekerjaan. Oleh karena itu diusahakan jangan terjadi keperluan yang naik turun secara tajam, untuk mengatasinya dengan meratakan sumber daya (resource leveling). Pemerataan sumber daya dapat dikerjakan dengan cara grafis yaitu menggambar jadwal kegiatan dalam bentuk (barchart). Sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dijumlah kebawah dalam satu satuan waktu. Mencari jalur kritis dan float jarigan kerja kemudian komponen kegiatan nonkritis diatur dengan menggeser-geser (sebatas

  

float yang tersedia) dan mangusahakan kebutuhan sumber daya untuk tidak

  terjadi flustuasi yang tajam. Metode untuk melakukan perataan sumber daya manusia (resources leveling) pada Microsoft Project, yaitu :

A. Trial and error approach

  Hal yang pertama-tama dilakukan saat melakukan perataan menggunakan pendekatan trial and error adalah menggambar jadwal kegiatan dalam bentuk diagram balok (barchart) yang dimulai dari kegiatan-kegiatan kritis di bagian atas. Sumber daya yang dibutuhkan untuk tiap kegiatan dijumlah kebawah dalam satu satuan waktu. Sumber daya untuk kegiatan kritis yang telah dijumlahkan tersebut berada pada baris terpisah dibawah barchart. Langkah berikutnya adalah dengan cara mencoba-coba menggeser-geser kegiatan nonkritis diantara EST dan LST sampai didapat fluktuasi minimum atau pola tertentu pada diagram penggunaan SDM (Kurniawan, 2010).

  

2.8 Langkah-Langkah Penjadwalan PDM Menggunakan Microsoft

Project 2013

  Sebuah proyek pasti mempunyai sebuah patokan tanggal yang akan digunakan sebagai patokan dalam memulai proyek tersebut. Untuk memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek, pilih menu project-project information, seperti

Gambar 2.4 kemudian :

  1. Pilih salah satu dari jenis scedulle form atau dasar penghitungan tanggal, yaitu

  project start date atau project finish date

  a. Start date. Pada bagian ini Anda harus memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek.

  b. Finish date, bagian yang digunakan untuk memasukkan tanggal berakhirnya proyek.

  2. Current date, berisi tanggal hari ini berdasarkan setting pada komputer Anda.

3. Calender, berisi jenis-jenis penanggalan yang telah tersedia dan dapat digunakan, yaitu 24 hours, night shift, standard.

  4. Comment, bagian yang digunakan untuk memasukkan komentar yang nantinya akan muncul pada saat pembuatan laporan. (Setiawan, 2009).

Gambar 2.4 Menu project information

  Sumber : Kelana, 2010

2.8.1 Mengisi task name

  Untuk mengisi nama pekerjaan (task name) pada project adalah sebagai berikut : 1) Tempatkan pointer project pada isian task name.

  2) Ketikkan nama pekerjaannya. 3) Tekan enter. Lakukan langkah 1-3 untuk pekerjaan-pekerjaan.

  2.8.2 Memasukkan duration

  Durasi pekerjaan adalah jumlah hari yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam Microsoft Project, durasi suatu pekerjaan secara default akan diberikan 1 days (hari). Untuk memasukkan nilai durasi ke dalam kolom

  

duration dengan satuan hari tidak perlu ditulis lengkap karena secara otomatis

  akan ditambahkan satuannya. Sebagai contoh bila ingin memasukkan nilai 3 hari langsung ketikkan 3 dan tekan enter, maka secara otomatis akan berubah menjadi 3 days. Sementara untuk satuan waktu yang lain, Anda cukup mengetikkan inisialnya saja,seperti minggu dengan weeks,bulan dengan months dan satuan yang lainnya. (Kelana, 2010)

  2.8.3 Predecessor

  Sudarmin (2011), dalam sebuah proyek selalu ada keterkaitan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Hubungan antar pekerjaan ini disebut dengan predecessor. Suatu pekerjaan menggunakan predecessor karena penggunaan sumber daya manusia maupun dikarenakan adanya hubungan keterkaitan antar pekerjaan. Suatu jenis pekerjaan bisa mempunyai lebih dari 1

  

predecessor. Dalam Microsoft Project, hubungan ketergantungan antar pekerjaan

  dibedakan dalam beberapa macam : Finish to Start (FS), suatu pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai.

  Finish to Finish (FF), suatu pekerjaan selesai bersamaan dengan pekerjaan lain. Start to Start (SS), suatu pekerjaan dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain. Start to Finish (SF), suatu pekerjaan selesai setelah pekerjaan lain dimulai.

  Lag time (+), merupakan tenggang waktu antara selesainya satu pekerjaan

  dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, pekerjaan pengecatan bisa dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai dituliskan 2FS+2d.

  Lead Time (-), merupakan penumpukan waktu antara selesainya satu

  pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, plesteransudah harus dimulai 2 hari sebelum pemasang genting selesai, maka dituliskan 2FS-2d.

  Microsoft Project mempunyai kerja standar, yaitu : Hari kerja adalah

  Senin - Jum’at. Jam kerja adalah jam 08.00-12.00, kemudian dilanjutkan jam 13.00-17.00, yang berarti dalam satu hari ada 8 jam kerja. Tidak ada hari libur khusus. Untuk membuat sebuah jadwal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Klik menu tools, klik change working, pada select date (s), tekan tombol scroll up sampai menemui bulan yang diinginkan.

  2. Blok semua hari yang ada kecuali hari minggu (M, T, W, Th,F, S) kemudian dengan menekan tombol klik nondefault working time. Klik Ok

2.9 Leveling Sumber Daya Manusia

  Kelana (2010), proses leveling Sumber Daya Manusia dilakukan dalam 3 tahapan yang mana masing-masing tahapan mempunyai cara yang berbeda, yaitu

1. Proses yang pertama dilakukan dengan cara mengubah-ubah batas maximum

  penggunaan tenaga kerja yang ada pada resources sheet di bagian max

  unit dilakukan perubahan secara bertahap sehingga yang dapat dilakukan leveling hanya pada jenis tenaga kerja tukang kayu dan pekerja, yaitu dengan

  batasan terendah 3 unit untuk tukang kayu dan 25 unit untuk pekerja. Kemudian selanjutnya proses leveling dilakukan secara simultan. Langkah- langkah dalam melakukan resources leveling pada Microsoft Project

  2013 : a. Masukkan sumber daya tenaga kerja pada tiap kegiatan, kemudian pada menu resources sheet tentukan batas maksimum untuk tukang kayu 3 unit dan pekerja 25 unit lalu kembali ke tampilan gantt chart.

  b. Memilih menu resource, resources options, lalu memilih menu level now dan klik OK seperti Gambar 2.5.

  2. Proses leveling yang kedua ini dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan menggeser-geser kegiatan yang nonkritis di dalam ruang senggangnya (float), yaitu dengan cara

  a. Kembali ke tampilan gantt chart, mengubah gantt chartnya menjadi tampilan slack atau float dengan cara klik menu view kemudian pilih

  resource sheet-leveling gantt.

  Pada kegiatan yang tidak kritis kemudian akan terlihat garis hitam yang menandakan batasan waktu senggangnya (slack) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.5 Cara meleveling sumber daya

  Sumber : Kelana, 2010

Gambar 2.6 Batasan waktu senggang

  Sumber : Kelana, 2010

  b. Bagi dua lembaran kerja gantt chart dengan cara memilih menu view, tukar bagian bawah dengan resources graph dengan cara mengklik kursor di bagian bawah, kemudian pilih menu view, lalu resources graph sehingga menjadi seperti Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Pembagian tampilan gantt chart

  Sumber : Kelana, 2010 Selanjutnya geser kegiatan nonkritis ke belakang dimulai dari kegiatan yang paling awal, sehingga grafik secara kumulatif.

  3. Proses leveling yang ketiga sebenarnya hanya langkah penyempurnaan agar didapat grafik sumber daya yang ideal, yaitu dengan cara memvariasikan kebutuhan tenaga kerja per hari pada kegiatan non kritis. Pada dasarnya pada

  Microsoft Project tidak berlaku pembagian sumber daya bervariasi seperti di

  atas. Microsoft Project hanya memberlakukan distribusi secara merata. Untuk dapat menyelesaikan langkah tersebut, kita harus melakukan trik tambahan agar Microsoft Project mengerti dengan susunan sumber daya seperti yang kita harapkan. Langkah-langkah penyelesaiannya adalah :

  a. Pada jadwal yang telah diisi kebutuhan tenaga dan dalam hal ini hanya melanjutkan proses leveling sebelumnya. b. Menukar tampilan gantt chart dengan menu view, resources usage.

  c. Variasikan kebutuhan tenaga kerja per hari pada pekerjaan yang nonkritis dengan tetap tidak melebihi kebutuhan maksimal tenaga kerja per hari seperti ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Resources form

  Sumber : Kelana, 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan tahapan yang menjabarkan secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan akan lebih terarah dan memudahkan

  dalam penyelesaian masalah yang ada. Bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.3.1 Halaman 48.

3.1 Metode Pengumpulan Data

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk mendukung analisa tersebut, penulis mengambil contoh sebagai studi kasus yaitu Proyek Pembangunan USB TK Binaan Aceh Barat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Untuk mempermudah analisis diperlukan data data yang berkaitan langsung dengan proyek tersebut. Data tersebut antara lain :

  1. Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) penawaran dan pelaksanaan

  2. Daftar harga upah dan bahan

  3. Daftar harga satuan pekerjaan 4. Laporan harian.

  5. Gambar rencana proyek Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini : Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari CV. Putra Bangsawan yang memberikan bantuan-bantuan informasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan penulisan tugas akhir ini. Data data yang dimaksud seperti data analisis harga satuan RAB, analisis harga satuan SNI, perhitungan pekerjaan tambah kurang, gambar rencana, laporan harian dan lain-lain sebagai pendukung analisis ini.

3.2 Metode Analisa Data

  Tahapan dalam analisa data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat analisa yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan. Data terkait yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan tahapan sebagai sebagai berikut :

  1. Pengolahan data RAB dan gambar kerja dengan bantuan daftar analisa pekerjaan SNI dan daftar upah dan bahan satuan pekerjaan, sehingga diperoleh durasi dan rincian tenaga kerja tiap jenis pekerjaan. Untuk mencari jumlah tenaga kerja dapat digunakan 2.5.1 persamaan 2.1, persamaan 2.2, dan sedangkan perhitungan durasi poyek digunakan 2.5.1 persamaan 2.3 yang terdapat pada Bab II Tinjauan Kepustakaaan.

  2. Dengan rincian tenaga kerja yang dibutuhkan dan durasi dari tiap pekerjaan, kemudian menentukan hubungan ketergantungan (constrain) antar kegiatan dengan metode PDM.

  3. Pengaplikasian program Microsoft Office Project dan membuat jaringan kerja metode PDM, berdasarkan input yang diperlukan yang telah dibuat sebelumnya.

  4. Pembuatan histogram sumber daya manusia dengan aplikasi Microsoft Office

  Project, kemudian melakukan resources leveling sampai menemukan grafik/ histogram sumber daya manusia yang ideal.

  5. Berdasarkan histogram hasil leveling dan histogram berdasarkan perencanaan awal dilakukan analisis dan pembahasan, yang meliputi : a. Menganalisa kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan SNI

  b. Menganalisa tingkat fluktuasi histogram sumber daya manusia sebelum dan sesudah proses resources leveling.

  c. Menganalisa perubahan kurva S akibat proses resources leveling.

  d. Membandingkan histogram sumber daya manusia berdasarkan laporan pengawas dengan histogram yang didapat dari proses resources leveling.

  6. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa menjelaskan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu untuk mengetahui sejauh mana efektifitas histogram tenaga kerja yang telah mengalami proses perataan dapat diterapkan dilapangan dengan tolak ukur histogram tenaga kerja riil yang didapat dari hasil pengawasan.

  Data Rencana Anggaran Biaya (RAB)

  Daftar Harga Upah dan Bahan Daftar Analisa Harga Satuan

  Time Schedule

Microsoft project :

  • Memasukkan nama pekerjaan (task name).
  • Memasukkan durasi. Dihitung dengan persamaan 2.3
  • Predecessor. Hubungan antar kegiatan dapat dilihat pada data time schedule.
  • Penggisian resource. Jumlah tenaga kerja/produktifitas tenaga kerja pada proyek dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2.

  

Resource conflict. Atau kegiatan yang berada pada jalur kritis. Kegiatan ini

  dapat diketahui setelah semua data diinput kedalam Microsoft Project dan PDM sudah diketahui.

  • Leveling automatic. Langkah ini dilakukan setelah melihat kegiatan proyek yang berada pada jalur kritis.

  Hasil :

  • Didapatkan histogram sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek yang menjadi tinjauan.
  • Mengetahui jumlah tenaga kerja yang direncanakan oleh pihak perencana dan dapat dibandingkan dengan perhitungan yang penulis lakukan dengan metode leveling menggunakan Microsoft Project.