REWARD YANG DITERIMA SISWA KELAS XI MAN 1

  Perpustakaan STAIN Salatiga

I1HI1II11IIIIIII

  08TD1011758.01 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN

REWARD YANG DITERIMA SISWA KELAS XI MAN 1

SALATIGA TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah (S. Pdl)

  Disusun Oleh : Hid Zakivah Muflihat 11103051 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

DEPARTEMAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721 jjid m in istn K i(^

  

PENGESAHAN

  Skripsi Saudari Hid Zakiyah Muflihat dengan Nomor Induk Mahasiswa 111 03 051 yang berjudul HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN REWARD

  

YANG DITERIMA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN 2008 telah

  dimunaqosyahkan pada Sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Isian Negeri Salatiga, pada hari Rabu 02 April 2008 yaijg bertepatan dengan tanggal 25 Rabiul

  Awal 1429 H. Dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  02 April 2008 M Salatiga,------------------------------

  25 Rabiul Awal 1429 H

PANITIA SIDANG

DEPARTEMAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JI. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721

  

DEKLARASI

Bismillahirrohmaanirrahiim,

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga, skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila kemudian ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 'b \ Maret 2008 Hid Zakivah Muflihat

  NIM. 111 03 051

  Dra. Lilik Sriyanti, M. Si Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Salatiga, 31 Maret 2008 Lamp. : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Sdr. Hid Zakiyah Muflihat Ketua STAIN Salatiga di.

  Tempat Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Hid Zakiyah Muflihat NIM : 11103051 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI

  Judul : HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN

  REWARD

  YANG DITERIMA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN 2008. Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing

  

MOTTO

Siapapun 6isa marafi, marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang

tepat, dengan hgdar yang sesuai, pada w a^tu yang tepat, dem i tujuan yan g 6enar,

dan dengan cara yan g Saif^ Sudanlah haCmudah.

  (A ristoteles)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penuGs persembahkan kepada: ♦♦♦

  Ayah. (Bunda tercinta, yang dengan kasih sayangnya membimbingku selama ini dan selamanya kelak, Kjikpkzkakgkfoj Vdidy dan JCuruC, adikku

  TCusnuC, yang senantiasa mendukungku, serta kgponakgnku <Faiqyang Cucu, KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Puji syukur sewajarnya penulis panjatkan kepada Allah SWT. Sebagai konsekuensi logis atas karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M. Si yang telah banyak meluangkan waktu guna memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi ini.

  3. Segenap Bapak, Ibu tenaga pengajar dan tenaga anministratif STAIN Salatiga yang telah membantu memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

  4. Perpustakaan STAIN Salatiga, yang telah melayani peminjaman buku referensi dalam penulisan skripsi ini.

  5. Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik yang telah memberikan do’a dan dorongan, baik secara moril maupun spiritual demi keberhasilan penulis.

  6. Sahabat-sahabatku serta orang-orang yang tidak bisa penulis sebut, yang telah membantu serta memberikan dorongan hingga skripsi ini selesai.

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

   TABEL XVIII Tabel keija untuk mencari pengaruh antara variabel Kecerdasan

  8 F. Metode Penelitian

  Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan.13 Adapun metode penelitian yang penulis pergunakan antara lain:

  1. Metode Populasi dan sampel

  a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.14 Dengan demikian, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Salatiga Tahun 2007 yang beijumlah 223 siswa. Adapun penentuan kelas

  XI sebagai subyek penelitian karena pada masa kelas XI inilah siswa dianggap paling labil emosinya dan mereka biasanya merasa paling bebas bila dibandingkan dengan kelas X yang masih baru ataupun kelas XII yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UAN.

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.15 Sedangkan menurut Kartini Kartono, sampel adalah contoh representan atau wakil dari satu populasi yang cukup basar jumlahnya yaitu satu bagian dari keseluruhan yang representatif sifatnya dari keseluruhannya.16

  13 Winamo Surakhmat, Tarsito, Bandung, him. 131

Pengantar Ilm u Dasar Metode Tehnik,

  14 Suharsimi Arikunto, op.ciL, him. 115

  9 Dengan pengertian diatas, penulis mengartikan sampel sebagai sebagian dari populasi yang menjadi wakil dari keseluruhan subyek penelitian.

  Dalam hal ini Suharsimi Arikunto juga mengatakan bahwa “Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% lebih.17 Disini penulis mengambil sampel sebanyak 22% dari 223 siswa yaitu 50 siswa. Dalam penentuan sampel ini, penulis menggunakan tehnik random

  sampling

  atau penentuan sampel secara acak, karena setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

  2. Metode Pengumpulan Data

  a. Metode Angket Metode Angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.18 Disini responnya adalah siswa kelas XI MAN 1 Salatiga. Tehnik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data tentang tingkat kecerdasan emosional siswa dan banyaknya reward yang diterima.

  10

  b. Metode Interview Metode Interview biasa disebut juga wawancara atau suatu proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.19 Metode ini penulis gunakan untuk mendukung validitas metode angket serta untuk mengetahui bentuk-bentuk reward yang diterima siswa MAN 1 Salatiga.

  3. Metode Analisis Data Dalam tahap analisis data atau pengolahan data ini dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis awal dan analisis akhir, a. Analisis Awal

  Analisis awal berisi tentang penghitungan awal dari data-data yang telah terkumpul, dalam penghitungan awal ini penulis menggunakan perhitungan analisis prosentasi, dengan rumus:

  F P = — x 100%

  N Ket erangan: P : Prosentase

  F : Frekuensi N : Jumlah

  11

  b. Analisis Akhir Analisis berikutnya penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut: rx;

  Keterangan: rxy : koefisien korelasi variabel x dan y N : banyaknya data x : variable pengaruh y : variable terpengaruh £ x : jumlah skor dalam distribusi x £ y : jumlah skor dalam distribusi y

  12 Untuk mempermudah dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis

  menyusun sistematikanya sebagai berikut:

  Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini, dikemukakan Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Skripsi. Bab II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dikemukakan Landasan Teori yang meliputi: Pengartian Kecerdasan Emosional, Ciri-ciri Kecerdasan Emosional, Tujuan Kecerdasan Emosional. Pengertian Reward, Bentuk-bentuk Reward, Manfaat Reward Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Reward yang diterima siswa. Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini terdiri dari, Gambaran Umum Lokasi Penelitian yaitu MAN 1 Salatiga yang didalamnya meliputi: Sejarah Berdirinya, Lokasi, Sarana Prasarana Pendidikan, Keadaan Guru, Karyawan, dan Saswa MAN 1 salatiga, serta Penyajian Data. Bab IV ANALISIS DATA

  13 Bab V PENUTUP Penutup terdiri dari, Kesimpulan, Saran, dan Penutup.

  Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan obyek penelitian.

  Pada akhir tulisan akn disertakan pula Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Biografi Penulis.

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Emosional

  1. Pengertian Kecerdasan Emosional Akar kata emosi adalah movere, kata keija Bahasa Latin yang berarti

  “menggerakkan, bergarak”, ditambah awalan “e” untuk memberi arti “bergarak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Semua emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah.1 2

  Menurut English and English, yang dikutip oleh Syamsu Yusuf, emosi adalah UA complex feeling state accompanied by characteristic motor and

  glandular activies” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai

  karakteristik kegiatan kelanjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan setiap keadaan pada pada diri seseorang yang disertai warna yang efektif (perasaan tertentu pada saat menghadapi situasi tertentu seperti bahagia, putus asa, terharu, dan sebagainya) baik tingkat lemah (dangkal) maupun tingkat yang luas ' j (mendalam).

  15 Emosi adalah getaran pada kalbu seperti haru, sedih, kecewa, marah, atau bahagia yang teijadi akibat tersentuhnya spiritualitas seseorang. Emosi mudah tersentuh melalui panca indra seperti penglihatan dan pendengaran.3

  Dari berbagai pengertian emosi di atas, muncul juga berbagai pengertian dan teori tentang kecerdasan emosional. Menurut Goleman kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo’a.4

  Sedangkan menurut menurut Davies dan rekan-rekannya dalam buku

  Emotional Intelligence, yang dikutip oleh Monti P. Setiadarma menjelaskan

  bahwa intelegensi emosi adalah kemanpuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan yang lainnya, dan menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berfikir serta perilaku seseorang. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang unik dan penting dalam kemampuan psikologis seseorang.5

3 Ary Ginanjar Agustian,

  Rahasia Sukses M embangkitkan ESQ Power Sebuah Inner

  16 Ary Ginanjar menyatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan

  serangkaian kecakapan untuk melapangkan jalan di dunia yang penuh liku- liku permasalahan sosial.6 Pendapat lain menjelaskan bahwa kecerdasan emosional diartikan kepiawaian, kepandaian dan ketepatan seseorang dalam mengelola diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain di sekeliling mereka dengan menggunakan seluruh potensi psikologis yang dimilikinya seperti inisiatif dan empati, adaptasi, komunikasi, keijasama, dan kemampuan persuasi yang secara keseluruhan telah mempribadikan pada diri seseorang.7 8

  Dari berbagai pengertian tentang kecerdasan emosional di atas, dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan ketrampilan atau kemampuan seseorang dalam mengenal, mengelola dan mengendalikan emosi diri, dari kemampuan ini seseorang akan mampu memotivasi diri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain (empati), serta mampu membina hubungan baik dengan orang lain.

  2. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Menurut Salovey, yang dikutip oleh Goleman dalam bukunya

  Emotional Intelligence , membagi ketrampilan-ketrampilan yang menjadi ciri

  kecerdasan emosional dalam lima wilayah utama: i

6 Ary Ginanjar Agustian, op.cii, him. 61

  17

  a. Mengenali emosi diri Kesadaran diri dengan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi, merupakan dasar dari kecerdasan emosional. Dengan memiliki kepekaan dan keyakinan yang kuat akan perasaan diri, akan sangat mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam setiap permasalahan.

  b. Mengelola emosi Kemampuan mengelola emosi dengan mengontrol setiap perasaan sehingga dapat mengungkapkannya dengan pas, seperti mampu menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau kekecewaan dengan cara yang positif, mampu bangkit dari keterpurukan hidup, serta berusaha untuk tidak impulsif.

  c. Memotivasi diri sendiri Menata emosi dan menjadikannya alat untuk mencapai tujuan, merupakan hal penting dalam memberi perhatian untuk memotivasi diri dan untuk berkreasi.

  d. Mengenali emosi orang lain (empati) Empati dapat dikatakan sebagai ketrampilam bergaul. Seseorang yang empatik mampu menangkap, memahami sinyal-sinyal Sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain atas dirinya.

  18

  e. Membina hubungan Menbina hubungan dengan orang lain merupakan ketrampilan mengelola emosi orang lain, kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu memecahkan masalah bersama-sama, yang nantinya mampu menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.

  Dengan demikian, ciri dari kecerdasan emosional adalah memiliki ketrampilan-ketrampilan dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, berempati, dan membina hubungan sosial.

  3. Melatih Kecerdasan Emosional Menurut John Gotman dan Joan De Claire dalam buku mereka Kiat-

  kiat Mencerdaskan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional , terdapat lima

  langkah yang dapat dilakukan untuk membantu melatih ketrampilan- ketrampilan dalam kecerdasan emosional. Lima langkah tersebut antara lain: a. Menyadari setiap emosi

  Kesadaran emosi merupakan kemampuan mengenali setiap emosi diri, dapat mengidentifikasi perasaan-perasaan tersebut, dan peka terhadap hadirnya emosi-emosi dalam diri orang lain. Agar seseorang mampu merasakan emosi dari orang lain, maka ia harus menyadari setiap emosi diri terlebih dahulu.

  b. Mengakui emosi

  19

  akan memperkecil resiko yang menyertainya. Hal ini juga dapat melatih kemampuan mendengarkan dan menyelesaikan masalah.

  c. Mendengarkan dengan empati Maksud dari mendengarkan dengan empati adalah, berlatih menggunakan mata untuk mengenali petunjuk fisik dari setiap bentuk emosi orang lain, dan menggunakan hati untuk mengenali apa yang dirasakan orang lain.

  d. Memberi nama emosi dengan kata-kata Salah satu langkah yang sangat mudah namun penting dalam pelatihan emosi adalah memberi nama emosi setiap kali emosi-emosi di alami.

  Tindakan ini mampu memberi efek menentramkan sistem syaraf dan lebih cepat memulihkan kembali emosi-emosi yang dirasakan.

  e. Menentukan batas-batas emosi sambil memecahkan masalah Hal ini dapat dilakukan melalui lima tahap, antara lain:

  1) Menentukan batas-batas emosi 2) Menentukan sasaran-sasaran sekitar pemecahan 3) Memikirkan berbagai alternatif pemecahan yang mungkin dilakukan 4) Mengevaluasi pemecahan berdasarkan nilai-nilai yang ada 5) Memilih satu pemecahan dari sekian alternatif yang ada.9

  Dengan cara-cara peningkatan kecerdasan emosional di atas, diharapkan seseorang mampu mengelola dan memanfaatkan potensi kecerdasan emosionalnya dengan baik. Setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan emosi diri, untuk memaksimalkan hasilnya, harus dilatih dengan baik dan terus menerus.

  4. Manfaat Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Kecerdasan emosional seseorang akan terlihat melalui bagaimana ia menyikapi setiap masalah, dan seperti apa kehidupan sosialnya di antara orang lain. Secara jelasnya tujuan dari kecerdasan emosional antara lain sebagai berikut:10

  a. Mengenal emosi diri Dengan mengenal emosi diri, seseorang akan mampu:

  1) Mengenal dan merasakan emosi diri 2) Memahami penyebab dari perasaan yang timbul 3) Mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan

  b. Mengelola emosi Melalui pengelolaan emosi yang baik, seseorang akan mampu:

  1) Bersikap toleran terhadap frustasi dan mampu mengelola amarah dengan lebih baik 2) Mengungkapkan amarah tanpa kekerasan 3) Mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri maupun

  20

  21 4) Memiliki perasaan positif tentang diri sendiri maupun orang lain 5) Mengurangi perasaan kesepian dan cemas dalam pergaulan

  c. Memotivasi diri sendiri Dengan memotivasi diri sendiri, seseorang akan:

  1) Memiliki rasa tanggung jawab 2) Memusatkan perhatian pada tugas yang dikeijakan 3) Optimis, tidak mudah putus asa

  d. Mengenali emosi orang lain (empati) Dengan memiliki empati, seseorang akan mampu: 1) Menerima sudut pandang pemikiran orang lain

  2) Memiliki kepekaan terhadap arang lain 3) Mendengarkan orang lain, tidak egois

  e. Membina hubungan Melalui kemampuan membina hubungan, seseorang akan:

  1) Mudah bergaul 2) Memiliki jiwa sosial yang tinggi 3) Mudah bekeijasama dengan orang lain 4) Mampu memahami dan menganalisis hubungan dengan orang lain

  Dari uraian di atas dapat dikatakan, melalui ketranpilan-ketrampilan mengendalikan emosi dan memiliki kecakapan sosial yang baik akan sangat

  22 B . R e w a rd

  1. Pengertian Reward

  Reward {something given in return fo r work or service).11 Reward merupakan sesuatu yang diberikan karena alasan pekerjaan atau pertolongan.

  Reward dapat diartikan dengan ganjaran atau hadiah. Menurut Hasan

  Langgulung dalam bukunya Manusia dan Pendidikan, mengartikan ganjaran

  (tsawab)

  dengan sesuatu yang diperoleh seseorang, karena telah mengerjakan amal kebaikan. Dari kebaikan tersebut akan menjadi tanda penerimaan atas dirinya sehingga membuat dirinya merasa tenang.12

  Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, istilah ganjaran (tsawab), dalam Al Qur’an menunjukkan kepada apa yang diperoleh seseorang karena amal perbuatan baik yang telah ia lakukan.13

  Pengartian lain, dinyatakan oleh Armai Arief bahwa, pengertian istilah “ganjaran” diartikan dengan:

  a. Ganjaran adalah alat preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa mendorong atau memotivasi seseorang.

  b. Ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik seseorang.14

  11 Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Oxford University Press, Oxford, 1991, him. 355

  12 Hasan Langgulung, M anusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat , dan Pustaka Al Husna Baru, Jakarta, 2004, him. 37 Pendidikan,

  13 Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan A l Qur’an , Rineka

  23 Dari pengertian-pengertian di atas, dapat di jelaskan bahwa Reward

  merupakan sesuatu yang diberikan kepada seseorang sebagai respon atau balasan atas kebaikan yang telah dilakukan.

  2. Bentuk-bentuk Reward

  Reward dapat diberikan kepada seseorang sebagai bentuk balasan dari kebaikan apapun, entah itu karena prestasi, maupun karena kebaikan hati.

  Namun yang pasti, reward diberikan sebagai tanda penghormatan dan penghargaan atas suatu kebaikan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap pantas menerimanya. Meski reward yang diberikan bisa berupa hadiah yang berupa barang, namun itu hanya sebagian bentuk dari reward.

  Berbagai cara yang dapat dilakukan dalam memberikan ganjaran, antara lain: a. Pujian yang indah, yang mampu membuat seseorang lebih bersemangat untuk melakukan kebaikan.

  b. Imbalan materi/hadiah, karena tidak sedikit orang yang akan termitivasi dengan pemberian hadiah.

  c. Do’a, mendo’akan seseorang yang berbuat baik agar dibari kebaikan oleh Allah.

  d. Tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadikan kenang-kenangan bagi seseorang atas apa yang telah dilakukannya.

  24

  e. Wasiat atau pesan, mengatakan kepada orang lain bahwa seseorang tersebut telah melakukan kebaikan.15 Pujian sebagai bentuk ucapan atas kepuasan, dapat digunakan untuk meneguhkan gerak balas kepuasan seseorang atas apa yang diperoleh dari kebaikan orang lain.16

  Ekspresi verbal (berupa pujian) yang diungkapkan sebagai respon atas kebaikan perbuatan seseorang merupakan satu hal yang pantas diberikan.17 Berbagai bentuk reward dapat diberikan seseorang kepada orang lain yang dianggapnya telah berjasa kepadanya, baik yang berupa respon baik maupun bersifak fisik. Namun pada dasarnya semuanya merupakan bentuk dari rasa penghargaan atas nilai-nalia kebaikan seseorang kepada sesamanya.

  3. Manfaat Reward Seseorang memberikan reward kepada orang lain bukan tanpa alasan, begitu juga seseorang yang menerima reward bukan rena ia butuh, melainkan karena ia memang pantas menerima balasan atas apa yang telah ia lakukan.

  Adapun menfaat dari adanya ganjaran adalah:

  a. Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa seseorang untuk melakukan perbuatan yang positif.

  b. Menjadi pengaruh yang positif bagi orang-orang di sekitarnya agar terdorong untuk melakukan kebaikan yang sama.18

  25 Seseorang yang menerima ganjaran akan memahamimya sebagai suatu tanda penerimaan terhadap pribadinya, yang mentebabkannya merasa tentram.

  Sedangkan ketentraman itu adalah salah satu kebutuhan asas dari segi psikologi.1 8 19 2

  Dari berbagai bentuk reward yang diterima seseorang, akan membuat seseorang merasa dihargai oleh orang lain dan akan menjadi tanda penerimaan atas dirinya sendiri, dari sini seseorang mampu memotivasi diri sendiri untuk menjadi seseorang yang lebih baik, bagi diri pribadi maupun bagi orang lain.

  4. Kelemahan Reward Setiap hal yang memiliki manfaat atau kelebihan, maka hampir dapat dipastikan juga memiliki kelemahan. Demikian juga dengan reward, selain berbagai manfaat yang telah dijelaskan di atas, juga terdapat kelemahan di dalamnya.

  Banyaknya reward yang diterima seseorang, yang tidak memiliki sifat rendah hati, tidak jarang akan membuatnya merasa tinggi hati atau sombong dan menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain. Akibatnya akan membuat seseorang cenderung merendahkan orang lain.

  Kelemahan lainnya adalah reward kadang bukan lagi bersifat sebagai respon baik, namun dijadikan sebagai tujuan. Tidak sedikit orang yang melakukan segala cara demi mendapatkan pujian dari orang lain.

  26 C. Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan R ew a rd

  Ajaran Socrates, Kenalilah dirimu, merupakan inti dari kecerdasan emosional, kesadaran akan perasaan diri sendiri sewaktu perasaan itu timbul.

  Dalam kehidupan sehari-hari, mengenal dan mempelajari emosi merupakan hal penting bagi setiap orang, dari pengenalan emosi diri harus berlanjut dengan menata dan mengendalikannya. Sebelum seseorang mampu menata emosinya, maka juga tidak akan mampu mengenali emosi orang lain, apalagi bersosialisasi dengan baik dengan orang lain.

  Kecerdasan emosi yang hubungannya dengan orang lain disebut juga dengan kecerdasan sosial, yang ditandai dengan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dengan baik dengan orang sekitarnya, mampu memahami apa yang diharapkan orang lain atas dirinya, mampu bekeija sama dengan baik, tahu kapan seseorang harus memimpin dan kapan harus mengikuti, dan mampu menyelesaikan masalah tanpa masalah, yang di dalamnya membutuhkan kesadaran akan mekanisme sebab masalah itu teijadi.

  Penguasaan kecerdasan emosi bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan dalam menghadapi tantangan guna mencapai setiap kesuksesan hidup. Untuk mencapai kesuksesan, tantangan bahkan hambatan merupakan hal wajar. Di sinilah nantinya kecerdasan emosi berperan, yaitu untuk terus memotivasi diri mencapai setiap tujuan hidup dan juga untuk mengotrol diri saat menghadapi

  27 Dari ketranpilan-ketrampilan yang menunjukkan tinggi rendahnya kecerdasan emosional seseorang, akan memperlihatkan seperti apa seseorang dalam bersosialisasi dengan orang-orang di selilingnya. Seseorang dengan kecerdasan emosional mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan perasaan mereka, mampu memimpin dan mengorganisir, dan pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Mereka adalah jenis orang yang disukai oleh orang sekitarnya karena secara emosional mereka menyenangkan, mereka membuat orang lain merasa tentram.21 Setiap perbuatan pasti ada balasannya, entah itu baik maupun buruk.

  Perbuatan yang baik, dapat dipastikan akan mendapat balasan kebaikan. Balasan yang diberikan atas perbuatan baik, atau bentuk penghargaan seseorang kepada orang lain yang telah beijasa atau berbuat baik kepadanya disebut juga dengan

  

reward. Hanya kepada orang yang disukai, dihargai, ataupun dihormati reward

  akan diberikan. Orang yang banyak menerima reward dari orang lain dapat dipastikan memang seorang yang menyenangkan, baik hati, disukai dan dihormati orang-orang sekitarnya.

  Kecerdasan emosional dan reward memiliki hubungan yang sangat positif. Reward merupakan wujud respon baik dari barbagai ketrampilan yang terbentuk dari kecerdasan emosional terasah dengan baik.

  28 Ketika seseorang memiliki ketrampilan-ketrampilan kecerdasan emosional dan mengaplikasikannya dalan kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Dari sanalah seseorang akan banyak menerima reward dari orang lain.

  

BAR III

LAPORAN PENELITIAN

  1. Sejarah Berdirinya MAN Salatiga pada awalnya adalah sekolah Pendidikan Guru Agama

  (PGA) yang didirikan tahun 1953. Kemudian pada tahun 1990 berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64/1990 berubah status menjadi MAN 1 SALATIGA.

  Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam, di samping membuka jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, juga ada muatan lokal atau ekstra Otomotif, Tata Busana, serta Komputer. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolah umum, pihak menejemen MAN 1 Salatiga berusaha menciptakan program pendidikan dengan tujuan meningkatkan pelayanan yang baik dan berdaya saing.

  Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, MAN 1 Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar keija dengan membentuk sumber daya manusia yang unggul, berdaya, sekaligus mandiri, dan berwawasan ke depan.

  A. Gambaran Umum MAN 1 Salatiga

  

T ABF-1,1

Keadaan Guru MAN 1 Salatiga Tahun 2007/2008

No

  12 Rodji’un, S. Pd Sejarah Kebudyaan Islam

  21 Muh. Khozin, S. Pd Bahasa Inggris

  20 Hartatik Sri Wahyuni, Dra Bimbingan & Konseling

  19 Nurul Isnaini, Dra Geografi

  18 Sri Avrianita Budiana, Dra Bahasa Indonesia

  17 Fahrurozi, Drs Fisika

  16 Mahfud, Drs Kimia

  15 Anis Rosiqoh, Dra Ekonomi

  14 Fathonah, Dra Sosiologi

  13 Afifudin, Drs Bimbingan dan Konseling

  11 Hadi Mulyanto, Drs Kimia

  Nama Guru Mata Pelajaran

  10 Muchammad Arief G., Drs Pend. Jasmani & Kesehatan

  9 Nasuha, Drs Pend. Jasmani & Kesehatan

  8 Nur Nazilah, Dra PPKn

  7 Mahsun Al Wa’id, M. Ag Fiqih

  6 Siti Aisyah Zahir, Dra Fiqih

  5 Eko Supamo, Drs Sosiologi

  4 Siti Mu’tasimah Qur’an Hadist

  3 Mahmudi, BA Sejarah

  Qur’an Hadist

  1 Badarudin, M. Ag Kepala Madrasah 2 Ishak, Drs.

  22 Edwina Meiriyanti, Dra Antropologi

  25 Kastomo, Drs Matemayika

  26 Ngalimah, Drs Bahasa Arab

  27 Umi Hamimah, Drs

  28 Tri Jatiyah, Drs Matematika

  29 Mohammad Shidiq P., S. Pd Biologi

  30 Aris Handoyo Wibowo, S. Pd Matematika

  31 Siti Mudrikah, S. Pd Bahasa Inggris

  32 Hanifah, S. Pd Bahasa Inggris

  33 Sumiyarti, Dra Kimia

  34 Siti Baroroh, Dra Geografi

  35 Siti Maesaroh, S. Ag Bahasa Arab

  36 Nur Hidayati, S. Pd Tata Negara

  37 Muh Kholil, S. Pd Fisika

  38 Afifah Dyah E., S. Ag Bahasa Arab

  39 Irfiah Firoroh, S. Pd Biologi

  40 Desy Arsianty, S. Pd Bahasa Indonesia

  41 Nurul Jazimah, S. Pd Bahasa Inggris

  42 Ameliasari Tauresia K, S. E Ekonomi

  43 Juminah, S. Pd Ekonomi

  44 Munjiyati, S. Ag Aqidak Akhlak

  45 Agus Kimo, S. Pd Bahasa Indonesia

  46 Nur Ichsan, S. Pd Matematika

  47 Sofiana Rosyidah, S. Psi Bimbingan & Konseling

  48 Farkhan Budi Sutrisno Tata Negara

  33

  5 Fahrudin Pegawai

  12 Sugiyanti Pegawai

  11 Rita Muflikhatun Pegawai

  10 Muhammad Solikin Pegawai

  9 Afiati Baroroh Pegawai

  8 Anggun Taruna Putra Pegawai

  7 Hamo Pegawai

  6 Damsuki Pegawai

  4 Yuniyati Pegawai

  b. Keadaan Karyawan Jumlah karyawan MAN 1 Salatiga tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 16 orang, yang terdiri dari 3 orang pegawai tetap dan 13 orang pegawai tidak tetap. Dengan penjelasan sebagai berikut:

  3 Nurul Qomariyah Pegawai

  2 Muh Supiyan Pegawai

  Pegawai

  1 Pegawai Tidak Tetap Thohir

  3 Kumaedi Pegawai

  2 Muh Shubkan Pegawai

  1 Pegawai Tetap Edy Pramono Kepala Urusan Tata Usaha

  TABEL II Keadaan Pegawai MAN 1 Salatiga Tahun 2007/2008 No Nama Keterangan

  13 Hari Supraptono

  34

  c. Keadaan Siswa Siswa MAN Salatiga pada tahun ajaran 2007/2008 secara keseluruhan beijumlah 706 siswa, yang terdiri dari 295 siswa laki-laki dan 411 siswa perempuan. Dengan penjelasan sebagai berikut:

  TABEL UI Keadaan Siswa MAN 1 Salatiga Tahun 2007/2008 Jumlah Jenis Kelamin Kelas Jml. Siswa Kelas Laki-laki Perempuan

  X 6 218 89 129

  XI 7 223 91 132

  XII 8 265 115 150

  Jumlah 21 706 295 441

  4. Keadaan Gedung Demi menunjang lancarnya proses pendidikan, dibutuhkan sarana prasarana yang baik dan sesuai, salah satunya adalah gedung sebagai tempat proses belajar mengajar serta kegiatan lain dalam sekolahan berlangsung.

  Setelah melakukan berbagai perbaikan dan pembangunan, kini MAN 1 Salatiga memiliki 32 gedung, dengan perincian sebagai berikut:

  TA B EL IV

  Musholla

  15

  32

  2 Jumlah

  13 Ruang Kesenian

  1

  12 Ruang Otomotif

  11 Ruang Komputer -

  1

  10 Ruang Ketrampilan

  1

  9 Ruang UKS

  1

  7 Aula

  • - 8

  Keadaan Gedung MAN 1 Salatiga Tahun 2007/2008

  1

  6 Lab. IPA / Bahasa

  1

  5 Perpustakaan

  1

  4 Ruang Guru

  1

  3 Ruang Kepala

  1

  2 Kantor / TU

  21

  1 Ruang Kelas Belajar

  No Jenis Jumlah

  5. Struktur Organisasi MAN 1 Salatiga merupakan instansi pendidikan yang cukup besar dan berkembang baik, untuk itu membutuhkansebuah organisasi untuk mengatur dan mengelola jalannya segala bentuk aktifitas kependidikan. MAN 1 Salatiga dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang menjadi figur utama dalam pengelolaan seluruh sektor yang terdapat di sana. Adapun struktur organisasi

  36 T A BF,I, V

  Struktur Organisasi MAN 1 Salatiga Tahun 2007/2008

  n

  12 Sekbid. Berbangsa dan Bernegara Nur Rohman Habibi

  X.6

  10 Sekbid. Peningkatan Ketaqwaan

  A. Aditya Satria

  XI.IA.2

  11 Sekbid. Pengembangan Organisasi Feri Amaludin

  XI.IA.1

  XI.IA.1

  XI.IS.1

  13 Sekbid. Pendidikan Bela Negara Samsul Ma’arif

  XI.IS.2

  14 Sekbid. Ketrampilan Fitri Lestari H.

  XI.IS.3 15 Sekbid. Apresiasi, Kreasi, dan Seni Subkhan Eko S.

  XI.IA.1

  16 Sekbid. Kesegaran Jasmani Misbah Azizah

  9 Bendahara II Eva Arianingsih

  8 Bendahara I Nidatul Mufarokah

  Selain struktur organisasi MAN 1 Salatiga, juga terdapat struktur organisasi siswa yang biasa di sebut OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

  3 Ketua II Wahyu Eksan M.

  Adapun struktur OSIS MAN 1 Salatiga tahun 2007/2008 adalah sebagai berikut:

  TABEL VI Struktur Kepengu nisan Osis MAN 1 Salatiga Periode Tahun 2007/2008 No Jabatan Nama Kelas

  1 Ketua Umum Muhammad Syafi’i

  XI.IA.1

  2 Ketua I Eko Kumiawan

  XI.IS.2

  X.4

  XI.IA.2

  4 Sekretaris Umum Ghamar Witiany

  XI.IS.2

  5 Sekretaris I Susan ty

  XI.IS.3

  6 Sekretaris II Latifatul Amaliyah

  X.6

  7 Bendahara Umum Nur Ifka Alviani

  XI.IS.1

  38 B. Data Responden dan Hasil Angket Kecerdasan Emosional dan Reward

  1. Data Responden Adapun responden yang penulis ambil sebagai obyek penelitian adalah sebagai berikut:

  TABEL VII Data Responden Jenik Kelamin Kelas No

  XI. IA.l

  1 Perempuan

  2 Laki-laki

  XI.IA.1

  XL IA.l

  3 Perempuan

  4 Laki-laki

  XI. IA.l

  5 Laki-laki

  XI. IA.l

  XI. IA.l

  6 Laki-laki

  7 Perempuan

  XI. IA.l

  XI. IA.l

  8 Laki-laki

  9 Perempuan

  XI. IA.l Perempuan

  XI. IA.l

  10 XI. IA.l

  11 Laki-laki

  12 Laki-laki

  XI. IA.l Laki-laki

  XI. IA.l

  13 XI. IA.l

  14 Perempuan

  15 Perempuan

  XI. IA.l

  16 Perempuan

  XI. IA.l

  XI. IA.l

  17 Perempuan

  46

  1

  20

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  

3

  2

  2

  2

  4

  26

  3

  2

  3

  3

  3

  5

  1

  

3

  3

  3

  3

  3

  2

  3

  2

  

3

  3

  2

  2

  6

  22

  3

  2

  2

  2

  3

  2

  

3

  3

  1

  \

  5

  3

  3

  1

  10

  9

  8

  7

  6

  

4

  

3

  3

  2

  1

  TABELX Nilai Jawaban Angket Kecerdasan Emosional NO Nomor Item Jumlah

  Adapun nilai dari hasil penyebaran angket kecerdasan emosional dapat diketahui pada tabel sebagai berikut:

  1. Analisis Data Kecerdasan Emosional Data kecerdasan emosional diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari sepuluh pertanyan. Dari masing-masing pertanyaan terdapat tiga alternatif jawaban, dengan bobot sebagai berikut Alternatif jawaban A memiliki nilai 3 Alternatif jawaban B memiliki nilai 2 Alternatif jawaban C memiliki nilai 1

  reward , dan tabel keija untuk koefisien korelasi atau untuk mencari pengaruh antara variabel kecerdasan emosional dan reward yang diterima siswa.

  Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai kecerdasan emosional,

  3

  3

  3

  2

  2

  3

  25

  3

  3

  3

  2

  1

  

3

  3

  3

  3

  2

  2

  30

  3

  3

  3

  3

  27

  47

  3

  27

  3

  2

  3

  3

  3

  3

  2

  1

  3

  3

  25

  25

  3

  26

  2

  3

  27

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  19

  1

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  3

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  3

  3

  2

  2

  23

  3

  3

  22

  27

  3

  3

  3

  27

  2

  3

  24

  2

  2

  1

  3

  3

  24

  3

  3

  3

  3

  2

  2

  2

  3

  1

  3

  2

  3

  2

  3

  3

  3

  32

  29

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  24

  3

  2

  2

  3

  3

  3

  2

  1

  2

  1

  1

  33

  28

  3

  2

  3

  31

  2

  3

  3

  3

  29

  27

  3

  2

  3

  3

  3

  3

  3

  1

  3

  3

  28

  29

  3

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  2

  3

  1

  2

  2

  30

  27

  1

  2

  3

  3

  3

  3

  2

  9

  2

  3

  3

  3

  2

  13

  25

  2

  3

  3

  3

  3

  2

  3

  1

  2

  2

  3

  2

  25

  3

  2

  3

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  2

  14

  26

  2

  3

  3

  12

  3

  3

  1

  3

  3

  10

  25

  3

  3

  3

  3

  3

  2

  3

  1

  2

  2

  2

  3

  26

  3

  3

  2

  3

  3

  3

  2

  3

  3

  1

  3