PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN (Studi Tentang Terjadinya Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Modern di Batu, Malang) Repository - UNAIR REPOSITORY

  “PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN”

  (Studi Tentang Terjadinya Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Modern di Batu, Malang)

  Disusun Oleh : LARAS SINTIA PUSPA SARI

  NIM : 071411431053 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

  “PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN”

  (Studi Tentang Terjadinya Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Modern di Batu, Malang)

  Laras Sintia Puspa Sari NIM. 071411431053

  Email : larassintiapuspa@gmail.com Departemen Sosiologi

  Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

  Semester Genap Tahun 2018 ABSTRAK

  Perubahan perilaku keagamaan merupakan suatu fenomena yang seringkali tidak disadari kehadirannya, demikian pula para alumni Pondok Pesantren Modern yang juga mengalami perubahan perilaku keagamaan setelah keluar dari lingkungan Pondok Pesantren.

  Penelitian ini menggunakan data-data kualitatif dengan teori religiusitas dari R.Stark dan C.Y Glock serta teori perubahan sosial dari Sartono Kartodirdjo. Metode pengumpulan informan dilakukan dengan metode snowball, dan didapatkan enam informan. Dalam penelitian ini menjelaskan latar belakang penyebab perubahan dan bentuk dari perubahan perilaku keagamaan alumni sebelum dan sesudah keluar dari pondok pesantren.

  Hasil dari penelitian ini adalah yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku keagamaan pada mahasiswa alumni pondok adalah 1) Alumni yang mondok karena paksaan dari orangtua kemudian menimbulkan perasaan terkekang dalam melakukan banyak hal, ditambah tidak adanya kontrol sosial dari orangtua, 2) Alumni yang mondok atas paksaan orangtua dan keinginan sendiri menjadikan alumni mudah tergoda mengadopsi kebiasaan baru yang didasari keinginan untuk diterima dalam lingkungan barunya, kurangnya kontrol dari kerabat maupun orangtua juga menjadi penyebab perubahan, 3) Alumni yang dari pondok. Bentuk perubahan perilaku keagamaan ini dikarenakan kurangnya proses adaptasi yaitu alumni yang tidak bisa memfilter mana budaya yang pantas melupakan amalan yang pernah di dapatkan selama di Pondok Pesantren. Kata Kunci : Pondok Pesantr en, modern, alumni, perubahan, perilaku keagamaan, mahasiswa, sebelum, sesudah

  ABSTRACT

  The shifting of religious behavior is one of phenomenon which cannot be

denied occur in our society. In accordance with this, the alumnae of modern

Islamic boarding school also experience a shift in religious behavior after leaving

the school.

  This research utilizes quantitative data and religiosity theory from R. Stark

and C.Y Glock, and social change theory from Sartono Kartodirdjo . The

collecting methods of informants are conducted by snowball method and it is done

with six informants. This research elaborates the reason of the shifting of

religious behavior and the form of behavior towards students’ alumnae before and

after leaving the school.

  The result of the study shows the cause of the shifting of Islamic

boarding school’s alumnae behavior (1) The students who are forced by his

parents to enter the school makes them feeling restricted in doing many things. In

addition, they also lack of social control by their parents (2) the students who are

forced by their parents and themselves to enter the school makes them easily

tempted to develop new behavior based on the desire to be accepted in new

environment. The lack of control from family and parents also become the causes.

(3) The students who are forced by themselves to enter the school will be easily

developed new behavior in their new environment since the lack of Islamic values

while leaving the school. This kind of shifting behavior is caused by the lack of

adaption process, alumnae fails to decide which cultures are worth following or

avoided. Moreover, they are trapped in their curiosity and forget the practice that

has been obtained during living in the boarding school.

  Keywords: Islamic Boarding School, modern, alumnae, shifting, behavior , religious, student, befor e, after

  A.

Pendahuluan

  Mahasiswa alumni Pondok Pesantren ditengarahi memiliki perilaku yang baik dan tidak melewati norma- norma yang ada dalam masyarakat dengan berpedoman kepada ilmu agama yang telah dipelajari nya semasa bersekolah di Pondok Pesantren. Namun dengan semakin berkembangnya waktu, perilaku ini semakin memudar dengan banyaknya ditemukannya alumni Pondok Pesantren yang justru tidak menunjukkan contoh yang baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

  Alumni Pondok Pesantren yang seharusnya memiliki mengingat lembaga jalani sebelumnya adalah berbasis keagamaan, ternyata dibalik pandangan positif masyarakat awam terhadap anak lulusan Pondok Pesantren, terdapat banyak fakta yang muncul, diantaranya kenyataan bahwa tidak semua anak lulusan Pondok Pesantren mengamalkan nilai-nilai yang telah didapatkan selama di Pondok Pesantren. Tidak sedikit dari mereka yang malah di tengarahi tidak sesuai dengan ajaran, walaupun masih ada yang mengamalkan nilai-nilai yang telah didapatkan di Pondok Pesantren. Perubahan untuk diteliti lebih mendalam. tidak sedikit adalah mahasiswa Lulusan Pondok Pesantren, khususnya alumni Pondok Pesantren Al-Izzah Batu, Malang. Ada yang lebih membuat peneliti penasaran dan tertarik meneliti, banyak diantara mereka yang berperilaku ke arah negatif dibandingkan anak yang tidak memiliki dasar ilmu agama yang mendalam di lembaga pendidikan sebelumnya. Perubahan perilaku inilah yang akan menjadi fokus utama permasalahan dalam penelitian. Alumni Pondok Pesantren yang seharusnya menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya, justru kurang baik di dalam mencari apa yang menjadi latar belakang alumni Pondok Pesantren melakukan hal tersebut. Dunia kampus dan perkuliahan serta mahasiswa yang sangat baru bagi mereka dan berbeda jauh dari dunia Pondok Pesantren membuat mereka tertarik untuk mencoba hal baru yang dulu belum pernah mereka coba semasa di Pondok Pesantren. Menarik apabila setelah penelitian ini dilakukan dapat diketahui hal-hal yang melatar belakangi terjadinya perubahan perilaku mahasiswa alumni Pondok Pesantren. Berdasarkan pengamatan singkat peneliti

  Pondok Pesantren lingkungan Pondok Pesantren ilmu agama di mata aturan agama. masyarakat dari pada lulusan lembaga pendidikan yang

  B.

  Fokus Penelitian lain. Nilai lebih itu

  1. Apa latar belakang yang merupakan ciri khas yang menyebabkan terjadinya dimiliki oleh pondok. Namun perubahan perilaku terlepas dari keistimewaan keagamaan pada Pondok Pesantren terdapat mahasiswa alumni fenomena perubahan perilaku Pondok Pesantren Al- yaitu perubahan perilaku Izzah IIBS Batu? keagamaan para alumni

  2. Apa bentuk perubahan Pondok Pesantren ketika perilaku keagamaan diharuskan masuk ke mahasiswa alumni lingkungan sosial diluar Pondok Pesantren Al- Pondok Pesantren. Dunia luar Izzah IIBS Batu? yang lebih universal dan tidak didasari ilmu agama Islam C.

  Kerangka Teori sebagai pedoman dalam Teori Komitmen Religius melakukan kegiatan sehari- (C.Y Glock & Stark) hari tentunya jauh berbeda Religiusitas menurut tingkat konsepesi seseorang komitmen seseorang terhadap agamanya.Tingkat konseptualisasi adalah tingkat pengetahuan seseorang terhadap agamanya, sedangkan yang dimaksud dengan tingkat komitmen adalah sesuatu hal yang perlu dipahami secara menyeluruh, sehingga terdapat berbagai cara bagi individu untuk menjadi religius. Glock dan Stark (1966) mengatakan bahwa agama adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai hal

  Glock dan Stark derajat kesediaan dan keterikatan individu terhadap ajaran agamanya. Glock membagi dimensi keberagamaan kedalam lima dimensi, yaitu : 1.

Dimensi Keyakinan (Belief)

  Merupakan perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengakui kebenaran ajaran-ajaran agama itu. Setiap agama memiliki seperangkat keyakinan yang oleh para penganutnya diharapkan untuk disahkan. Namun kadar ruang lingkup keyakinan akan bervariasi bukan saja juga didalam tradisi religius 2.

  Dimensi Praktik Religius

  (Ritualistic)

  Merupakan dimensi yang mencakup praktek-praktek keagamaan yang spesifik dan diharapkan para pemeluknya dapat melaksanakannya dengan taat. Praktek keagamaan ini terdiri dari berbagai aktivitas, antara lain adalah : sembahyang, berdo’a, berpuasa dan keterlibatan dalam acara keagamaan yang khusus dan lain sebagainya.

  3. Dimensi Pengalaman (Experience)

  Menurut Glock dan Stark, dimensi ini berhubungan dengan pengalaman- perasaan persepsi-persepsi dialami oleh seorang pelaku atau yang oleh suatu kelompok keagamaan (atau suatu masyarakat) dianggap melibatkan semacam komunikasi, berapapun halusnya, dengan suatu esensi mulia yakni dengan Tuhan, dengan realitas tertinggi, dengan kekuasaan transendental, varietas pengalaman-pengalaman semacam ini yang dianggap tepat oleh tradisi-tradisi dan institusi-institusi religius yang berbeda-beda.

  4. Dimensi Pengetahuan Agama (Knowledge)

  Merupakan dimensi yang dikaitkan dengan pemikiran bersikap religius akan ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan dan keyakinan jelas saling berkaitan karena pengetahuan tentang sesuatu yang diyakini merupakan prasyarat yang diperlukan bagi penerimaannya.

  Merupakan dimensi yang memperhatikan harapan- harapan tertentu bagi setiap pemeluk agama. Harapan- harapan ini dapat berhubungan dengan pencapaian pemahaman mengenai kenyataan akhir (hari akhir) atau pencapaian penghayatan subjektif tentang agama yang dianutnya.

  Toer i Perubahan Sosial (Sartono Kartodirdjo)

  Setiap masyarakat mengalami apa yang dinamakan perubahan. Adanya perubahan tersebut dapat dilihat apabila melakukan suatu perbandingan dengan meneliti suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian dibandingkan dengan keadaan masayarakat pada waktu yang lain (sebelum-sesudah).

  Perubahan yang terjadi dalam amsyarakat pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus dan mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut ada kalanya terjadi pula yang terjadi secara cepat tergantung faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Proses tersebut berlangsung sepanjang sejarah hidup manusia baik pada tingkat komunikasi lokal, regonal dan global.

  Pengertian perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun kemasyarakatannya. merupakan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok sesuai dengan keinginan dari dalam dan tuntutan dari lingkungan. Wujud keberhasilan penyesuaian diri terhadap lingkungan adalah kemampuan individu dalam menjalin komunikasi dengan orang lain, menyelaraskan anatara tuntutan dirinya dan tuntutan lingkungan, memenuhi aturan kelompok masyarakat dan mampu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kelompok, ikut kelompok, menyenangkan sebagainya. Proses perubahan yang terjadi secara terus menerus itu oleh Sartono Kartodirdjo dinamakan gejala sejarah. Suatu gejala sejarah dalam proses perkembangan sejarah seharusnya dapat mendefinisikan waktu, tempat, pelaku, mengapa sejarah itu terjadi dan bagaimana gejala sejarah itu berlangsung, serta melihat hubungannya dengan gejala sejarah lain yang mencakup gejala sejarah yang terjadi sebelumnya, sesudahnya atau ada hubungan fungsional dalam suatu sistem.

  D.

Metode Penelitian merupakan penelitian

  kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena penelitian ini berkaitan erat dengan interaksi dalam suatu proses perubahan. Oleh karena itu, untuk dapat mendeskripsikan dan melakukan pembahasan yang mendalam mengenai perubahan perilaku keagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren yang dapat menggali informasi dari informan secara lebih mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi subyek penelitian pada alumni pondok pesantren yang mondok terlihat adanya perubahan sesudah keluar dari pondok pesantren. Informan ditentukan dengan teknik snowball, yaitu proses penentuan informan berdasarkan informan sebelumnya tanpa menentukan jumlahnya secara pasti untuk menggali informasi terkait topik penelitian yang diperlukan hingga diperoleh kejenuhan data. Data yang telah dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam kemudian diolah dan diklasifikasikan dengan kategori yang sama. Data yang sudah diklasifikasikan kemudian dijelaskan secara masing-masing kategori dan tahap kesimpulan.

  E.

Hasil Penelitian

  Latar Belakang yang Menyebabkan Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Modern

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perilaku para alumni Pondok Pesantren ini berkaitan dengan teori Komitmen Religius berupa bagaimana individu memaknai suatu pemahaman agama Islam itu sendiri. Para alumni melakukakan sebuah tindakan dengan tujuan para alumni melakukan perubahan dapat diterima di lingkungan tersebut termasuk lingkungan baru yaitu lingkungan di luar Pondok Pesantren. Tindakan tersebut semata-mata dilakukan guna mendapat pengakuan oleh lingkungan sekitar, walaupun mereka menyadari adanya perubahan perilaku dalam diri mereka namun tetap dilakukan agar dapat diterima dilingkungan sekitar. Seperti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa para alumni ini mengalami perubahan perilaku keagamaan atas kesadaran diri sendiri dan pertimbangan dengan tujuan agar diterima di lingkungan teman-teman kuliah dan

  Bentuk Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Modern

  Perubahan perilaku keagamaan sebelum dan sesudah mondok mahasiswa alumni Pondok Pesantren Al- Izzah

  IIBS Batu ini merupakan suatu bentuk dari perilaku yang tumbuh dikarenakan adanya penyesuaian diri terhadap apa yang dinilai orang lain terhadap diri kita. Tindakan para alumni yang memiliki tujuan untuk diri sendiri dan oranglain demi mencapai respon atau tanggapan dari oranglain tersebut. Para alumni yang melakukan mengikuti lingkungan yang pertimbangan dan pilihan sadar agar dapat diterima di lingkungan nya yang baru yaitu lingkungan perkuliahan. Dalam bertindak, mereka sepenuhnya sadar atas apa yang mereka lakukan baik yang sebenarnya dilarang oleh ajaran agama nya maupun tidak. Semata-mata mereka melanggar hal terebut guna dapat membaur dengan lingkungan barunya yang notabene adalah lingkungan diluar Pondok Pesantren. Tindakan yang dilakukan para alumni juga terjadi karena adanya dukungan dari lingkungan sosialnya yang semakin mendukung tindakan memiliki pertimbangan dalam

  Tindakan yang mereka lakukan hanyalah suatu tindakan spontan yang sekedar mengikuti kebiasaan yang biasa dilakukan lingkungan sekitarnya sebagai salah satu bentuk pelampiasan dari apa yang mereka tahan selama di pondok dikarenakan adanya perasaan merasa terkekang selama di Pondok Pesantren.

  Perubahan perilaku keagamaan yang terjadi pada mahasiswa yang merupakan mahasiswa alumni Pondok Pesantren Al-Izzah IIBS Batu ini berbentuk perubahan setelah keluar dari pondok seperti pakaian yang tidak menunaikan sholat bahkan berpacaran dan tidak menghafal Al-Qur’an lagi. Bentuk perubahan perilaku keagamaan ini disebabkan oleh pengadopsian suatu hal yang baru di lingkungan mereka. Lingkungan yang baru tentunya akan membawa budaya yang baru juga, pengaruh budaya baru yang masuk ke dalam lingkungan kita inilah yang akan menyebabkan terjadinya perubahan perilaku keagamaan baik positif maupun negatif. Tinggal tergantung bagaimana diri kita menyaring budaya yang masuk tersebut. Lebih bijak dalam memlfilter budaya yang baik untuk diikuti dan tinggalkan. Proses Adaptasi yang tidak sempurna inilah yang menyebabkan penyebaran dan masuknya unsur baru inilah yang disebut difusi. Dapat disimpulkan bahwa terjadinya perseran perilaku keagamaan mahasiswa alumni Pondok Pesantren Al-Izzah IIBS Batu dikarenakan masuknya unsur budaya baru ke dalam lingkungan kita atau yang bisa disebut difusi ini. Kurangnya penyaringan unsur budaya baru yang masuk inilah yang mengakibatkan dampak tertentu terhadap individu. Alumni yang melampiaskan

  Pondok Pesantren melakukan segala hal yang didasari rasa ingin tahun dan ikut-ikutan trend yang ada, mengesampingkan apa yang telah didapatkan selama di Pondok Pesantren, melalaikan ajaran agama yang dipahami.

  F.

Kesimpulan

  Berdasarkan analisis diaras maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku keagamaan pada mahasiswa alumni Pondok Pesantren Al- Izzah IIBS Batu adalah alasan mereka memilih Pondok Pesantren sebagai lembaga karena paksaan dari orangtua untuk menjadi santri. Selain itu, dari rasa terpaksa untuk menjalani kehidupan di pondok inilah yang menjadikan para santri merasa terkekang dan dibatasi rasa ingin tahu nya terhadap sesuatu sehingga menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan selama di pondok.

  Selama terjadinya proses penyesuaian diri ini lama kelamaan mengalami penerimaan di lingkungan baru kemudian mendapat dukungan dalam melakukan kebiasaan tersebut, dukungan yang berasal dari lingkungan Bentuk perubahan perilaku alumni Pondok Pesantren Al- Izzah IIBS sebelum dan sesudah keluar dari pondok pesantren adalah sholat fardhu yang mulai ditinggalkan di nomor duakan bahkan tidak di lakukan lagi, Qiyamul Lail yang sudah tidak pernah di lakukan lagi, Al-Qur’an yang sangat jarang tersentuh kecuali saat tertentu seperti bulan Ramadhan, tidak adanya jarak antara laki-laki dan perempuan dan dianggap sebagai hal yang tabu dan wajar dilakukan, bahkan sampai berpacaran, pakaian yang tidak menutup aurat lagi justru menunjukkan lekuk tubuh nya bahkan ada hijabnya saat keluar rumah, seusai dengan keperluannya hanya untuk foya-foya dan kesenangan duniawi semata. Bentuk perubahan perilaku keagamaan yang muncul ini dikarenakan kurangnya proses adptasi yang sempurna seperti informan yang tidak bisa memfilter mana budaya yang pantas diikuti atau dihindari, mereka justru asik dalam rasa ingin tahu mereka sehingga melupakan amalan yang pernah di dapatkan selama di Pondok Pesantren Al-Izzah IIBS Batu.

  G.

  Saran Saran untuk para mahasiwa yang merupakan Izzah IIBS Batu, Malang DAFTAR PUSTAKA Buku : tegas dalam memilih serta Abaza, Mona. 1999. Pendidikan menyaring terlebih dahulu

  Islam dan Perubahan Orientasi

  budaya dan kebiasaan yang (Studi Kasus Alumni Al-Azhar). masuk dari luar lingkungan,

  Jakarta : PT.Pustaka LP3ES pandai dalam memilah mana Indonesia. yang pantas di ikuti dan mana yang tidak pantas diikuti agar

  Abercrombie, Nicholas. 2010. tidak terjadi perubahan

  Kamus Sosiologi. Yogyakarta :

  perilaku keagamaan yang Pustaka Pelajar. mengarah ke arah negatif dan

  Arifin, M. 1991. Kapita Selekta dapat merugikan diri sendiri.

  Pendidikan (Islam dan Umum.)

  Saran kepada masyarakat luas Jakarta : Bumi Aksara. terutama para pembaca

  Budirahayu, Tutik. 2014. Buku Ajar penelitian ini agar masyarakat

  : Sosiologi Perilaku Menyimpang.

  untuk lebih bijaksana dalam Surabaya : Revka Petra Medika. menyaring budaya yang masuk dari luar dan jangan

  Bungin, Burhan. 2007. Penelitian menilai sesuatu hanya

  Kualitatif. Jakarta : Prenada berdasarkan statusnya.

  Media Grup. I, B Wirawan. 2015. Teori-Teori Jakarta : Kencana Prenadamedia Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi

  Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja Rosdakarya.

  Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Rajawali Pers.

  Drs. Herimanto, M.Pd, M.Si dan Dra.Sri Wahyuni, M.Pd. 2013.

  Dalam Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Universitas Wiraloda Indramayu.

  J ur nal : Abdul Tolib. 2015. Pendidikan di Pondok Pesantren Modern.

  Jakarta : Prenamedia Group.

  Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.

  Bandung : Alfabeta CV. Suyanto, Bagong, Sutinah. 2007.

  Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D .

  Menyimoang Pendekatan Sosiologi. Jakarta : PT. Indeks.

  Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi

  Erlangga. Siahaan, Jokie MS. 2009. Perilaku

  Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta : Penerbit

  Siahaan, Hotman M. 1989.

  Modern (Edisi Keenam). Jakarta : Kencana.

  Douglas. 2008. Teori Sosial

  Media Pratama. Ritzer, George, dan J.Goodman,

  Memahami dan Mengkaji Masyarakat . Bandung : Grafindo

  Peranan Pondok Pesantren Dalam Mengatasi Kenakalan

  Pesantren Al-Muayyad

  Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Happy Susanto dan Muhammad Muzakki. 2016. Perubahan

  Perilaku Santri (Studi Kasus Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo) . Dalam Jurnal Online

  Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

  Jonaidi, Martinus, Agustin Nurmanina. 2013. Analisis

  Sosiologis Terhadap Perilaku Menyimpang Siswa pada SMA Pembangunan Kabupaten Malinau. Dalam Jurnal Online

  Universitas Mulawarman Samarinda.

  Novita, Rice. 2013. Kehidupan Istri

  Masyarakat Islam: Suatu Tinjauan Teori Fungsionalisme Struktural Robert K. Merton di Desa Sendangrejo Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.

  Dalam Jurnal Online Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

  Sekar Ayu Aryani. 2014. Orientasi,

  Sikap dan Perilaku Keagamaan (Studi Kasus Mahasiswa Salah Satu Perguruan Tinggi Negeri di DIY) . Dalam Jurnal Online UIN

  Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tangguh Putra Pratama. 2014.

  Peranan Pondok Pesantren Hudatul Muna

  II Ponorogo Dalam Pengembangan Pendidikan Santri Untuk Menghadapi Tantangan di Era Universitas Sebelas Maret Udji Asiyah, Zaenal Fanani dan Ratna Azis Parsetyo. 2017.

  Hubungan Antara Proses Pembelajaran di Pesantren dan Konservasi Energi (Studi Tentang Internalisasi Nilai-Nilai Agama yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup). Dalam Jurnal

  Universitas Airlangga Surabaya. Umar Sulaiman. 2017. Aanalisis

  Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Beragama Siswa (Kasus pada Siswa SLTP Negeri 1 dan MTs Negeri Bulukumba). Dalam Jurnal

  Online Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  Zainal Airifin. 2012. Perkembangan

  Pesantren di Indonesia (Salafy, Modern dan Ma’Had) . Dalam

  Negeri Sunan Kalijaga Skr ipsi : Ariza, Qurrata A’yun. 2014.

  Kandungan Pesan Perilaku Menyimpang di Lingkungan Pesantren : Studi Analisis Isi Pada Sinetron Pesantren dan Rock n Roll Season 3 di SCTV.

  Thesis, UIN Sunan Ampel, Surabaya.

  Dewi Humaiyah. 2014. Mahasiswa

  dan Perubahan Sosial (Studi Tentang Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) .

  Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Fuad Azhar. 2015. Perilaku Sosial dan Perubahan Sosial Pada Madrasah Mu’allimin Depok Sleman Yogyakarta.

  Muhammadiyah Yogyakarta). Skripsi, Universitas Islam Negeri Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

  Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Hasanah, Fienna Rahmi. 2016.

  Hubungan Antara Komitmen Beragama Islam dengan Motivasi Kerja pada Pegawai Administrasi Baru di Universitas Islam Bandung. Thesis, Universitas Islam Bandung.

  Khoirul Bariyyati. 2017. Konstruksi

  Sosial Pernikahan Endogami di Kalangan Perempuan Keturunan Arab (Studi Pada Perempuan Keturunan Arab di Sepanjang.

  Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.

  Muhammad Mas’udi Rahman. 2014.

Dokumen yang terkait

PENGARUH GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PONDOK PESANTREN DI MADURA (Studi Kasus: Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan)

0 5 46

PROPOSAL PEMBUATAN CANOPY DAN PERBAIKAN RUANG DALAM MUSHOLA PONDOK PESANTREN MA’HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL ALUMNI (ITTIHADAL MUTAKHORRIJIN) PONDOK PESANTREN MA’HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL 2009 DAFTAR ISI - Proposal Pembangungan Pondok

0 1 23

PERILAKU POLRI Studi Tentang Perilaku Polisi Yang Menyimpang di Potwiltabes Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 144

PONDOK PESANTREN DAN PERUBAHAN SOSIAL (Strategi Adaptasi Pondok Pesantren Sidogiri Dalam Menghadapi Perubahan Sosial) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 136

WAROK PONOROGO (Studi Tentang Perilaku Ritual Warok dalam Dimensi Mistik) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 137

KONSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN TERHADAP DEMOKRATISASI PENDIDIKAN DI PESANTREN : Studi Kasus di Pondok Pesantren Langitan, Desa Widang Kecamatan Widang Kabupaten Tuban Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 133

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU PACARAN DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 113

POLA PERILAKU BERPACARAN DI KALANGAN ALUMNI PESANTREN MODERN “X”(Studi Tentang Pola Perilaku Berpacaran di Kalangan Alumni Pesantren Modern “X”) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

PENINGKATAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SANTRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STS (SCIENCE, TECHNOLOGY AND SOCIETY) DI PONDOK PESANTREN AL-MUJADDADIYYAH DEMANGAN MADIUN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18

WARIA ISLAMI (Studi tentang Komitmen Religiusitas pada Waria yang Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 20