PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI DAN PERINGATAN GEMPA BERPOTENSI TSUNAMI DENGAN TRANSJVJISI SINYAL AUDIO MELALUI MEDIA JALA- JALA LISTRIK - UNIB Scholar Repository

[ B- 9

ol. 2 ,o.L. fahun VII, September

ANA LISA KEG AGALAN PROSES FACE MILLING CRANK CASE PADA ROTARY
MILLING MACHINE

Oleh Hendri Van Holen, Teknik Mesin. UNIB
EXPERIMENTAL STUDIES SYSTEM OF REFRIGENERATION USING by 134a
REFRIGERANT TYPE
Oleh Angky Puspmvan, Teknik Mesin, UN/8

13

STUD! PENGARUH FRAKSI VOLUME dan SUSUNAN SERAT TERHADAP
SIFAT ME KANIS KOMPOSIT POLIMER BERPENGUAT SERAT PANDAN LAUT
(PANDANUS TECTORIUS)
Oleh Hendri Hestiawan [l],Dwi Kurniml'anto [2}, Teknik Mesin, UN/8

23


PENGARUH KERENGGANGAN CELAH KATUPTERHADAP PERFORMA
MOTORBAKAREMPATLANGKAH
Oleh Agus Nurama/ [I], Yovan Witanto [2}, Teknik Mesin, UN!B

31

PERANCANGAN ALAI PENDETEKSI DAN PERINGATAN GEMPA BERPOTENSI
TSUNAMI DENGANTRANSMISI SINYALAUDIO MELALUI MEDIAJALA JALA
LISTRIK
Oleh frnanda Priyadi [1}, Meiky Enda Wijaya [2}, Teknik Mesin, UN/8

37

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYALJALAN DANAU KOTA BENGKULU

53

Oleh Samsul 8ahri [1 },Mawardi [2},Lestarida [3}, Teknik Sipil, UN/8

PENGARUH NILAI KEKASARAN PERMUKAAN AGREGAT KASAR TERHADAP

KUAT TEKAN BETON
0/eh Mawardi, Teknik Sipil, UNIB

63

PERANCANGAN ALAT PEMBERIAN PAKAN AYAM KAMPUNG OTOMATIS
BAG I PETERNAK BERSKALA KECIL
Oleh Faisal Hadi [l},Re::.a Satria Rinaldi [2},Aflt Mirianto [3}, Teknik Sipil, UNIB

73

ISSN: 1978- 8819

.

~ J~al

VOL-2 NO. 13; Tahun VII, September 2013

_ Tekno

_ si_amepublkn
karya !u1is di bidat_1g~nTeknologi, Murni Disiplin dau
Antar Disipl in, berupa penelitian dasar, perancangan dan studi pengembangan teknologi.
·-JurnaJ terbit -berkala enam bulan, n{Maret dan Septembc 1
!'

Pelindung

Pro

'"".'""'''"mad Syaifu1, M.S

li (Mitra Bestari)
.Si , M.Sc (l. ;NIH)
. c CNlll)
JNA~D)

AID)

Drs. Boko Su ilo .• M. ~om.

Muhammad Fauzi. ST, M1

FAKULTAS TEK.~I-

Dewan Rcdaksi

Irnanda Pr1. ad·. ST.. MT.
'Nurui Iman Supardi. ST.. MP.
Penerhit
UNIVERSITAS BENGKL'Ltr

Sekretariat Redaksi

Gedung Fakulta.s Teknik -- Universitas Bengkulu. Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu 38123
Telp.: (0736) 11170.344067 Fax.: (0736) 22105 E-mail: teknosia(i{ yahoo.com

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI DAN PERINGATAN GEMPA BERPOTENSI
TSUNAMI DENGAN TRANSJVJISI SINYAL AUDIO
MELALUI MEDIA JALA-JALA LISTRIK
Irnanda Priyad( Meiky EndaWijaya

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Jln. WR Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
ABSTRACT
Tsunami can be known using detect of earthquake magnitude that cause of tsunami (>6.3 RS, on shallow water)
. The earthquake of detection process that cause of tsunami still using manually seismograf device w hich not
quite effectively as inf01mation present before tsun ami happened. The solution of the problem above is by using
information of
magnetic levitation concept as a v ibration sensor of ea1ihquake detection. Furthe1more ~hat
earthquake directly delivered to microcontroller system by elech·icity medium and it giving of warning that
tsunami wil l be happened. The information of detection designing and earthquake warning cause of tsunami by
electricity medium can be used as earl y wam ing system of earthquake.

Keyword\· : vibration sensor, magnetic levitation, earthquake and tsunami detection

BAB I. PENDAHULUAN

dari mulai pantai barat Amerika Selatan,

1.1. Latar Belakang


berlanjut ke pantai barat Amerika Utara,

Indonesia

merupakan

negara

melingkar

ke

Kanada,

semenanJtmg

kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

Kamsatschka, Jepang, Indonesia, Selandia


lempeng sabuk pegunungan aktif yaitu

Baru, dan kepulauan di Pasifik selatan.

lempeng Pasifik, lempeng Mediterania, dan
lempeng

Secara

histografi,

Indonesia

ill1

merupakan wilayah langganan gempa bumi

adalah negara

dan tsunami.Indonesia memiliki gunung


yang rawan akan keadaan seismik. Gempa

berapi dengan jumlah mencapai 240 buah

bumi terjadi apabila terjadi patahan akibat

yang sekitar 70 diantaranya masih aktif.

bergesemya

terjadi

Pasca meletusnya gunung Krakatau yang

apabila tumbukan antarlempeng terjadi di

menimbulkan tsunami besar di tahun 1883 ,

bawah permukaan laut. Indonesia berada


setidaknya telah terjadi 17 bencana tsunami

pada jalur The Pasific Ring of Fire (Cincin

besar di Indonesia selama hampir satu abad

Api Pasifik) yaitu jalur rangkaian gunung

(1900-1996).

ap1 aktif di dunia. Cincin api Pasifik

tsunami mulai clari Aceh, Nias, Yogyakarta

membentang di antara subduksi maupun

dan sebagian wilayah Jawa sudah banyak

pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng


memakan korban jiwa.

Indo-Australia.

mengakibatkan Indonesia

lempengan,

Hal

tsunami

Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng

Bencana gempa bumi dan

Bencana gempa bumi tidak dapat

Amerika Utara dan lempeng Nazca yang


diramalkan waktu kejadiannya.

bertabrakan

Ame1ika

disebabkan gempa dapat terjadi secara tiba-

Selatan. Cincin Api Pasifik membentang

tiba pada zona gempa bumi. Hal yang masih

dengan

Jurna/1/miah Bidang Sa ins~

lempeng

Teknologi lvfumi Disiplin dan Antm· Disiplin. Vol. 2 No. 13, Tahun Vll. September 2013

Hal ini

mungkin

dapat

adalah

dilakukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

membangun sistem peringatan dini (early

Happy Aristiawan dan Hery Setiadi
dalam

penelitiannya

merancang

warning sytem) yang ber:fungsi sebagai

(2006)

"alarm" damrat jika sewaktu-waktu terjadi

sistem pemanfaatan levitasi magnet sebagai

Alat-alat

gempa.

pendeteksi

gempa

sensor gerak vertikal untuk deteksi getaran.

diletakkan pada daerah-daerah rawan gempa

Penelitiannya

seperti Aceh, Bengkulu, pantai selatan Jawa,

pendeteksian getaran gempa menggunakan

dan sejumlah daerah rawan gempa lainnya.

ggl (gaya gerak listrik) yang dihasilkan oleh

Dalam penelitian ini dirancang suatu alat

kumparan.

pendeteksi

tsunami

kelemahan yaitu sistem ini menggunakan

inenggunakan sensor getaran yang bekerja

komputer untuk membaca hasif pembacaan

menggunakan transmisi sinyal audio melalui

sensor dan tidak ada peringatan apa bila

media

terjadinya gempa.

menjelaskan

ten tang

!'

gempa

jala-jala

memberikan

dan

listrik.

terobosan

teknologi

Sistem

bam

dengan

di

1111

1111

masih

memiliki

.-

bidang

memanfaatkan

Sistem

Rachmat
penelitiannya

Winadi

(20G7)

dalam

merancang

sensor

pos1s1

pendeteksian levitasi magnet.

faraday untuk pendeteksi dini gempa pada

1.2. Tujuan

gedung.

Merancang

alat

Kelebihan

dari

sistem

yang

pendeteksi

dirancang dapat mendeteksi gempa dan

gempadan peringatan tsunami yang

dapat mengaktifkan sistem keamanan dalam

pnns1p

menggunakan

gedung secara otomatis. Kekurangan sistem

transmisi sinyal audio melalui media

yang dirancang hanya dapat mendeteksi

jala-jala listrik

getaran gempa maksimal 6.0 sekala richter

kerjanya

1.3. Manfaat Penelitian
a. Sebagai

dan jangkauan area hanya di sekitar gedung.

referensi

altematif

alat

Sekilas Tentang Gempa Bumi
Gempa

pendeteksi dan peringatan gempa

b. Menunjukkan ·bahwa jaringan listrik
digunakan

sebagai

alat

alat

dapat

sebagai peringatan dini

karena

batuan

dalam

bentuk

patahan

atau

pergeseran lempeng bumi. Semakin besar
energ1 yang dilepas semakin !mat gempa

transimsi sinyal audio
c. Rancangan

disebabkan

adanya pelepasan energi regangan elastis

yang dapat berpotensi tsunami

dapat

bumi

dijadikan
terhadap

bencana gempa berpotensi tsunami

yang terjacli.
Magnitudo
karakteristik

gempa

gempa

mempakan

yang

berhubungan

dengan jumlah energi total seismik yang
dilepaskan sumber gempa. Magnitudo ialah
Juma/1/mia/i Bidang Sai11s - Tek11ologi /vlumi Disipli11 da11 A11wr Disiplin Vol. 2 No. 13. Tatum VI!. September 2013

skala

be saran

gempa

pad a

sumbemya.Besaran yang digunakan untuk
mengukur suatu gempa selain magnitudo
adalah

intensitas.

didefenisikan

Intensitas

sebagai

suatu

dapat
besamya

kemsakan disuatu tempat akibat gempa
bumi yang diukur berdasarkan kemsakan

]

yang terjadi. Harga intensitas mempakan

Gambar 2.1. Perhitungan Skala Richter
'!

fungsi dari magnitudo, jarak ke episenter,

Parameter

yang

hams

diketahui

lama getaran, kedalaman gempa, kondisi

adalah amplituda maksimum yang terekam

tanah

oleh seismometer (dalam ~miletr)

dan

keadaan

Intensitas

bangunan.

Modifikasi

mempakan

Mercalli

skala intensitas yang

Skala

dan

(MMI)

beda waktu tempuh antara gelombang-P dan

lebih

gelombang-S (dalam detik) atau jarak an tara

umum dipakai.

seismometer dengan pusat -gempa (dalam

Skala Richter

kilometer).

Skala Richter didefinisikan sebagai
logari tma

(basis

10)

dari

amplituda

dicontohkan

Dalam

gambar

sebuah

di

atas

seismogram

mempunyai amplituda maksimum sebesar

maksimum,

yang

satuan

23 milimeter dan selisih antara gelombang P

mikrometer,

dari rekaman gempa oleh

dan gelombang S adalah 24 detik maka

instrumen pengukur gempa (seismometer),

dengan menarik garis dari titik 24 dt di

pada jarak 100 km dari pusat gempanya.

sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan

Sebagai

seandainyadiperoleh

maka garis tersebut akan memotong skala

rekaman gempa bumi (seismogram) dari

5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0

seismometer yang terpasang sejauh 100 km

Skala Richter.

dari pusat gempa, amplituda maksimumnya

Sekilas Tentang Tsunami

ilustrasi,

sebesar
tersebut

diukur dalam

Tsunami ditimbulkan oleh adanya

mm, maka kekuatan gempa
adalah . log

( 10

pangkat

3

mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter.
Untuk
menentukan

memudahkan
skala

orang

Richter

m1,

dalam
tanpa

deformasi (pembahan bentuk) pada dasar
lautan, terutama perubahan perrnukaan dasar
lautan clalam arah vertical seperti gambar
2.2.

melakukan perhitungan matematis yang
rumit, dibuatlah tabel seclerhana sepe1ii
gambar berikut :

· Gambar 2.2. Deforrnasi Pergerakan
Lempeng Bumi

Jurnal 1/miah Bidang Sains - Tekn ologi Murni Disiplin dan Anlar Disiplin Vol. 2 No. 13. Tahun VII. Seplember 2013

Pembahan pada dasar lautan tersebut



Morfologi (bentuk) pantai biasanya

akan diikuti dengan perubahan permukaan

pantai

lautan,

berbentuk teluk.

yang

penjalaran

mengakibatkan

gelombang

mr

timbulnya
laut

secara

terbuka

dan

landai

atau

Sensor

serentak tersebar keseluruh penjum mata-

Sensor adalah suatu peralatan yang

angin. Kecepatan rambat penjalaran tsunami

berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala

disumbemya bisa mencapai ratusan hingga

atau

ribuan km/jam, dan berkurang pada saat

pembahan suatu energi seperti energi listrik,

menuJU pantai yang kedalaman lautnya

energ1 fisika, energi kimia, energi biologi,

semakin

energ1 mekanik dan sebagainya (Sharon,

sinyal-sinyal

yang

berasal

dari

1!'

dangkal.

Walaupun

tinggi

gelombang tsunami disumbemya kurang

1982). Sensor mempakan p~ranti

dari satu meter, tetapi pada saat menghepas

sangat umum digunakan dalam suatu sistem

pantai,

instmmentasi.

tinggi

gelombang

tsunami

bisa

mencapai lebih dari 5 meter. Hal ini

didasarkan

disebabkan

instrumentasi

merambat

berkurangnya
gelombang

kecepatan

Penggunaan
atas
untuk

sensor

kebutuhan
mengindra

sistem
seperti

karena

gempa bumi. Hal tersebut Karena sistem

semakin dangkalnya kedalaman laut menuju

instmmentasi secara garis besar mempunyai

pantai, tetapi tinggi gelombangnya menjadi

prosedur dan rangkaian proses yang saling

lebih besar, karena hams sesuai dengan

berkaitan. Bermula clari proses pengukuran

hukum kekekalan energi.

getaran bumi yang ditangkap oleh sensor,

Penelitian

tsunami

yang

menunjuld 1
Vz
RA

sen

(2.2)

dengan menggunakan dua komponen pasif

Penguat lnstrumentasi

yaitu resistor dan kapasitor yang dirangkai

dirangkai

dengan

memberikan

.-

Penguat instrumentasi

ini

adalah

terhadap

tegangan

positif

sedangkan reset secara otomatis dibangun

menjadi

rangkaian

differensial.(Smith,

gabungan antara penguat voltage follower

R.J.,l976)

dengan penguat diferensial

ADC (Analog Digital converter)

(Wasito.

S,

(VCC)

2001). Penguat ini akan menguatkan sinyal

ADC merupakan suatu rangkaian

dan membandingkan antara sinyal positif

atau alat yang dapat mengukur suatu sinyal

dan negatif pada masukkannya.

input berbentuk analog seperti tegangan atau

Dengan demikian nilai penguatan
model

amplifire

dapat

persamaan sebagai berikut

dilihat

pada

(Wasito.

S,

arus, kemudian mengubalmya menjadi suatu
kata biner (binary word) yang ekuivalen
dengan sinyal yang diukur tersebut. ADC
akan menghasilkan output dalam bentuk

2001):

suatu
(2.3.)

(encoded

sandi

output).

Setiap

perubahan sebesar 1 LSB dalam outptunya
menyatakan suatu harga inkremental dmi
sinyal outputnya yang berbentuk tegangan

Mikrokontroler

listrik

Mikrokontroller adalah sebuah chip
yang

berfungsi

sebagai

pengontrol

rangkaian elektronik dan umumnya dapat
menyimpan program didalamnya.

atau

arus

listrik

(Kartidjo,

M.,

Djodikusumo, I., 1996).

Display
Display

merupakan

unit

bertugas untuk menunjukkan hasil
perhitungan

aritmatik,

baik

yang
dari

sebelum,

Jurnal I/miah Bidang Sa ins - Teknologi Mumi Disiplin dan An tar Disiplin. Vol. 2 No. 13. Tahun VI/. September 2013

sedang, ataupun sesudah proses perhitungan

BAB III. METODE PENELITIAN

te.rjadi. Berbagai macam teknologi penampil

Prosedur Perancangan

telah dikembangkan saat ini, di antaranya

Prosedur

perancangan

yang

adalah LED (Light Emitting Diode).

dimaksud adalah tata cara pencapaian target

LED (Light Emitter Dioda)

perancangan sebagaimana tertulis dalam

LED adalah dioda yang mampu

tujuan penelitian. Prosedur perancangan ini

menghasilkan cahaya pada saat diberikan

antara

tegangan maju kepada kaki-kakinya(Wasito.

Spesifikasi, Desain, Proty~ing,

S, 2001) . Bahan yang umum digunakan

Validasi dan Finalisasi.

untuk LED kombinasi Galium-Arsenida

Analisis Kebutuhan

lain

Analisis

Kebutuhan,
Verifikasi,

r-

~

(GaAs)
~

dan

Sedangkan

Galium-Fosfor

bentuk

bermacam-macam,

fabrikasinya
dari

bentuk

(GaP).

Kebutuhan pokok yang hams dapat

dapat

dilayani oleh sistem yang hendak dibangun

seperti

agar sistem yang dirancang sesuai dengan

tabung yang biasanya digunakan untuk
indikator hingga bentuk alfanumeris untuk

tujuan yang akan dicapai adalah :


keperluan menampilkan huruf dan angka.
Keuntungan
kecepatan

pemakaian
responnya

LED

terhadap

ada1ah

Perlunya suatu sensor yang dapat
mengindra gempa bumi.



Sistem

yang

dirancang

dapat

tegangan

memberikan peringatan gempa yang

yang diberikan, tahan guncangan, masa

berpotensi tsunami secara otomatis

pemakaian yang lebih lama, efisiensinya

dan terkendali.

yang tinggi, dan kemampuannya beke.rja



pada tegangan yang rendah.

LED

dapat

menggunakan

2001) :
= Vin- VLED

R

dapat

Spesifikasi
Komponen
peringatan

LED

dirancang

dalam satuan skala ricter.

persamaan sebagai berikut (Wasito, S.,

1

yang

menampilkan informasi gempa bumi

Untuk menentukan besar arus yang
melalui

Sistem

(2 .5)

alat

gempa

pendeteksi

berpotensi

dan

tsunami

dengan transmisi sinyal audio melalui media
jala-jala listrik yang dibangun meliputi

Ket

LED

: Arus maju LED

perangkat keras dan perangkat lunak. Secara

Vin

: Tegangan input

umum sistem alat ini mempunyai spesifikasi

VLED

: Kondisi Tegangan maju

sebagai berikut:

LED
R

: Tahanan



Sensor

yang

mengindra

digunakan

gempa

bumi

untuk
berupa

kumparan yang dililitkan disebuah
Jurna/1/miah Bidang Sa ins - Teknologi Murni Disip!in dan Anlar Disiplin. Vol. 2 No. 13. Tahun VII. September 2013

tabung yang didalamnya terdapat





magnet (nonfundamental sensor).

sistem.

Peringatan berupa suara sirene yang

perangkat keras (h ardware) dan perangkat

terbuat dari buzzer 12 Volt.

lunak (software).

Komponen

bagian fungsi. Berbagai kesalahan dapat

untuk

menampilkan

sistem

Sistem

meliputi

dibangun

per

llll

dilakukan evaluasi terhadap perangkat yang

menggunakan jala-jala listrik yang

sedang dibangun dan secepatnya melakukan

Komunikasi

pada

memanfaatkan

sistem

jala-jala

frekuensi

'!'

koreksi.
Tahap akhir pembangunan setiap

listrik sebagai frekuensi carrier-nya.


Pembangunan

ditemui dalam tahap ini. Sehingga perlu

informasi menggunakan LCD.


Tahap ini dilakukan pembangunan

Komponen untuk pendeteksian dan

bagian

pengendalian

(verifikasi) bagian tersebut. Jika semua

menggunakan

fungsi

bagian-bagian

Desain

fungsi

te-rsebut

menjadi

sebuah sistem instrumen yang utuh.

Perangkat Keras
elektronik

dibuatditunjukkan

pengnJian

bagian telah diuji, maka dilakukan integrasi

mikrokontroller AT89S52.

Rancangan

dilalft1kan

dalam

sistemyang

blok

digram

Validasi
Pada tahap ini dilakukan pengujlan
secara menyeluruh terhadap sistem. Validasi

seperti Gambar 3.1
.-

-

~

meliputi pengujian fungsional dan pengujian
ketahanan

AT89s52

sistem.

Apabila

ditemukan

kesalahan dalam validasi ini dapat dilakukan
koreksi sepanjang tidak mengubah kerangka
,.-- - - - - _ _ ;: Jal -java

dasar sistem seperti yang tertulis dalam

'-~

~

-

J

AT89s52

-

s - - =. 1

I T•-ofo kopli ;;g]
I

~

d~ ~ ~

-

I

--,

- - - J- -

L

I

-

-

1

tujuan dan analisis kebutuhan.

I
I

~ -

I_

~

J

Siri; ; ; \J

_ ~_

BAB IV. HASIL DAN PENBAHASAN
4.1.Prinsip Kerja Alat

_______

Prinsip kerja alat yang dirancang

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem
Perangkat Lunak

sebagai berikut : saat gempa bumi te.rjadi

Perangkat lunak dibangun untuk

maka magnet pada sensor akan naik tunm.

ke.rja

Dengan naik turunya magnet di dalam

keseluruhan sistem yang berpusat pada

sensor yang terbuat dari lilitan maka medan

mikrokontroller.

magnet

Proto typing

permanen akan memotong-motong lilitan.

memproses

dan

mengontrol

alur

yang

terdapat

pada

magnet

Juma/1/miaiJ Bidang Sa ins - Teknologi Mumi Disiplin dan An tar Disiplin. Vol. 2 No. 13. Tatum VII. September ] IJ/3

Lilitan yang dilewati medan magnetik akan

menjadi bilangan digital 4 bit dengan

menghasilkan

menggunakan IC HT12D. Bilangan biner 4

fluks

magnetik.

Fluks

magnetik tersebut akan akan menghasilkan

bit

gaya gerak listrik sesuai dengan besamya

dimasukkan

flugs magnetik yang dihasilkan. Gaya gerak

mikrokontroler. Hasil proses tersebut di

listrik tersebut bempa ams dan tegangan.

clalam mikrokontroler akan ditampilkan

Besamya tegangan tersebut tergantung dari

melalui

tingginya magnet pennanen yang bergerak

Apabila sekala richter

di dalam sensor. Keluaran sensor langsung

besar sama dengan 6,5 SR maka sirine yang

masuk ke rangkaian ADC, lalu tegangan

bempa buzzer akan di aktifkan hingga

sensor tersebut akan diubah menjadi digital

tombol stop buzzer ditekan.

bempa bilangan hexa 8 bit secara paralel.

4.2.Perangkat Keras

Hasil pengubahan dari analog ke digital ini

4.2.1. Rangkaian Mikrokontroler

oleh mikrokontroler akan diubah menjadi
bilangan desimal bempa sekala richter.

ditampilkan

ditampilkan.
sekala
.::.

Lalu

richter

pengubahan
dan

LCD

diproses

dan

Bagian

tersebut

akan
yan~

akan
oleh

dibandingkan.
diterima lebih

•.-

mmrmurn

sis tern

mikrokontroller AT89S52 memerlukan catu

Data hasil perhitungan sekala richter
akan

hasil

daya sebesar 5Vde. Sumber clock cliperoleh

ke

LCD

untuk

data

matang

berupa

clipasang pacla kaki

akan

dikirim

diserikan terhadap kapasitor sebesar 30pF

tersebut

dari

sebuah

kristal

(XT AL)
18

clan

12MHz
19 yang

menggunakan IC HT12E. Data bineri 4 bit

pada setiap kaki

yang dikeluarkan oleh mikrokontroler akan

pembuang tegangan ripple hasil osilator.

diubah

4.2.2. Rangkaian Catu Daya

menjadi

gelombang

RF

untuk

dipancarkan. Hasil pengubahan dari bineri 4
bit ke

gelombang RF

tersebut difilter

menggunakan

kapasitor

transformator

output

(OT)

jala-jala

listrik

disuntikkan

ke

menUJU

ke
untuk

dengan

bantuan kapasitor kopling.

yang fungsinya sebagai

Dalam sistem ini menggunakan dua
rangkaian catu claya, yaitu rangkaian catu
daya pada pemancar dan rangkaian catu
daya pada penerima.
a. Rangkaian catu daya pada pemancar
Pada pemancar membutuhkan 3 (tiga) tiga

Sinyal yang telah clikirimkan melalui

tegangan, yaitu : + 12Volt, +5Volt, -5Volt.

menggunakan

Pertama-tama tegangan jala-jala 220 V AC

kapasitor kopling yang diserikan terhadap

diturunkan menggunakan transformator CT

transformator input (IT) untuk ditemskan ke

step down menjadi 12 VAC, OVAC dan

rangkaian penerima. Sinyal yang berupa RF

12VAC, tegangan yang telah diturunkan

yang telah sampai lalu diubah kembali

tersebut

jala-jala

listrik

ditangkap

lalu

disearahkan

Jurnal 1/miah Bidang Sains - Tekn ologi J\!Jurni Disiplin dan An tar Disiplin. Vol. 2 No. 13, Tahun VIJ. September 2013

dengan

menggunakan dioda bridge yang hasilnya
berupa

penyearah

gelombang

penuh

menjadi +12VDC, OVDC(GND), -12VDC.

Jala-jala
listrik
(VAC)

Output
Transformator
(VAC)

210

15,14

Output
Dioda
Bridge
(VDC)
15,20

Output
Regulator
(VDC)
5,01

Setelah tegangan telah disearahkan lalu
difilter menggunakan kapasitor polaritas

4.2.3. Rangkaian lndikator
Pada sistem ini ada dua rangkaian

sebesar 1OOOuF baik ditegangan positif
maupun ditegangan negatif. Kapasitor ini
berfungsi sebagai pemangkas gelombang
hasil penyearahan agar didapat tegangan DC
yang

sempuma.

Untuk

mendapatkan

tegangan +5Volt dan -5Volt membutuhkan
regulator 7805 untuk +5Volt dan 7905
untuk -5Volt. Keluaran IC regulator tersebut
difilter agar tegangan yang dihasilkan lebih
sempuma kembali dengan menggunakan

Tabel 4.1. Pengukuran tegangan pada rangkaian catu
daya pa da pemancar

No

(VA

Output
Transfor
rna tor cr
(VAC)

Kcterang
an

Outpu
t
Dioda
Bridge
(VDC)

12,03
12,04

l'o sitif
Negatif

12,06
-12,05

C)
I

2

210

Output
Regulator
(VDC)
5,02
-5,06

sistem

penenma

yaitu

rangkaian

indikator

~

tsunami dan rangkaian indikator TX.
a. Rangkaian indikator tsunami
Rangkaian indikator tsunami -.:ini dibentuk
dengan menggunakan dua buah transistor
yang dirangkaian menjadi rangkaian durling
tone dan sumber suara berasaLdari buzzer.

Pada saat logika 1 (high) diberikan input

akan

mengalami

tersaturasi,

dengan

tersaturasinya transistor C828 ini maka arus
mengalir dari kolektor ke emitor yang
mengakibatkan transistor BD 139 mengalami
tersaturasi. Dengan tersat:urasinya BD 13 9
malca arus dari kolektor yang dikeluarkan
oleh buzzer mengalir ke emitor yang

b . Rangkaian catu daya pada penerima
Untuk

khususnya,

rangkaian durling tone maka transistor C828

kapasitor polaritas sebesar 470uF.

Jalajala
listri
k

indikator yang digunakan pada penenma

tidak

membutuhkan tegangan yang banyak, cukup

mengakibatkan buzzer berbunyi.
b. Rangkaian indikator transmitter (Tx)
Pada sistem ini rangkaian indikator

satu tegangan, yaitu +5Volt. Prinsip kerja
dari rangkaian catu daya pada penerima ini
sama dengan prinsip kerja dari rangkaian
catu daya pada pemancar, jadi tidak perlu di
perjelas kembali.

transmitter dibentuk dengan menggunakan
LED sebagai penampil. Saat data yang
diterima (Tx), LED akan berkedip per 4bit
data yang dikirim. Resistor yang terdapat
pada

anoda

LED

berfungsi

sebagai

penghambat agar LED tidak mudah rusak.
Tegartgan LED wama hijau adalah sebesar
Tabe l 4.2 . Pengukuran tegangan pada rangka ian catu
daya pacla pemancar

2,7 Volt (ketentuan), jadi arus yang diterima

Juma/1/mia/i Bidang Sa ins- Teknologi :Vfumi Disiplin dan An tar Disip/in. Vol. 2 No. 13. Tai11111 VII. September 2013

oleh LED dapat dihitung dengan persamaan
(2.7) adalah :
]LED=

Perangkat lunak system instrument
pengukur kecepatan benda bergerak ini
dengan bahasa C dan sebagai kompelernya

5-2,7
= 0,0049A = 4,9mA
470

menggunakan

softwareMIDE5l

pad a

dijalankan

basil

pentransferan
Gambar 4.1 . Rangkaian indikator TX

Setelah

Rangkaian konversi analog ke digital
menggunakan

IC

ADC0804 yang ditambah dengan 3 (tiga)
komponen

pasif

ekstemal.

kompelernya

4.4.Percobaan Alat

Digital

dibangun dengan

Untuk

menggunakan softwareSpiPgm v.3 .0.

4.2.4. Rangkaian Konversi Analog ke

1m

windows.

dinyatakan

sistem

lulus

pengendali

alat

UJI

selanjutnya

dilakukan implementasi.

4.4.1. Pengujian transformator isolasi

Rangkaian

Sebelum melakukan pengkoplingan

konversi analog ke digital ini difungsikan

terbadap jala-jala listrik, pengujian trafo

untuk

linieritas

isolasi bertujuan untuk mengetahui respon

sensor

frekuensi yang bekerja dan level tegangan.

mengubah

tegangan

yang

perubaban

dibasilkan

oleb

menjadi bilangan digital 8 bit. Variabel

Trafo

resistor (VR) yang dipasang pada pin 9

membloking frekuensi 50Hz jala-jala listrik

isolasi

yang

digunakan

untuk

berfungsi sebagai tegangan referensi untuk

dan

pembanding dengan masukan. Serta resistor

diberikan

(R) dan kapasitor (C) yang dipasang secara

frekuensi

parallel pada pin 19 dan 14 berfungsi

v3.4(Real

sebagai

merupakan grafik basil penguJian trafo

pembangkit

clock

untuk

mengaktifkan pengkonfersian IC ADC0804,
terlihat pada Gambar 4.13. Frekuensi yang
dibasilkan . dari gabungan rangkaian RC
yang

dipakai

dapat

dihitung

dengan

persamaan (2.6) adalah

f =

·

1
2 x 3.14x IOk x 150pF

= 106.157KHz

tegangan

pada

ada lab

penguJian

5Volt.

menggunakan
Time

Audio) .

yang

pembangkit

program

RTA

Gambar

isolasi yang dilakukan.
Tabc14.3. Pengujian transformtor isolasi (Transmi!ler)

Input Frekuensi
(KHz)

Output Frekuensi
(Volt)

0,05
0,1
0,5
5
10
15
20
?5
30

0
0
0,195
0,41
1,46
2,015
2,4
2,56
2,63

4.3.Perangkat Lunak

Jurna! flmiah Bidang Sa ins- Teknologi Murni Disiplin dan An tar Disiplin. Vol. 2 No. I 3, Tahun VII. September 2013
:

yang

4.2

Grafik hasil perbanc:lingan fre kuensi dengan tegangan
k e luaran

2: ~

- -~
1

~

2

satu dengan yang lainnya. Tabel 4.3 dan

+- -

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa trafo bekeija
--

-~

pada

I

c
~

frekuensi

diatas

0,5KHz

dengan

1 ,5 _;_

E

amplitude yang semakin besar dan pada

1

0 ,5 -i-

frekuensi tertentu amplituda (level tegangan

0

10

0

20

30

40

Frckuen s i (Khz)

akan turun seiring bertambahnya frekuensi.

Gambar 4.2. Grafik hasil pengujian transformator isolasi
(Transmitter)

Pengujian

Setelah pengUJian

Output Frekuensi
(Volt)

(KHz)
0,05
0,1
0,5
5
10
15
20
25
30

dilakukan

transfonnator isolasi

0
0
0,18
0,26
0,9
1,7
2,2
2,63
3,01

pada

selanjutnya

.

.

masmg-masmg

telah

dilakukan

masmg-

~

masing transformator isolasi.

Tabel 4.4. Pengujian transfonntor iso lasi (Reciever)

Input Frekuensi

m1

di

lakukan,

penguJian

secara

bersamaan dengan tujuan untuk mengetahui
apabila

sinyal

di transmisikan

teijadi

penurunan level tegangan atau- tidak serta
juga respon frekuensi yang bekeija pada
kedua transfonnator isolasi apakah terjadi
perubahan.
Tabel4.5 . Hasil pengujian transformator secara
bersa maan

Grafi k hasil perbandingan frekuensi d e ngan tegangan
keluaran

3 .5

~

Input Frekuensi

~.

r;,0: .7 /
L - /

0~

0

-.

--

5

10

15

20

25

Output Frekuensi
(Volt)

(KHz)
0,05
0,1
0,5
5
10
15
20
25

~

3 l

30

Frekucn s i (Khz)

0

0
0
0 , 133
2, 13
2,22
2
1,84
1,84

30

G r a fik hasil perbandingan fre kue n s i d e n ga n tegangan
keluara n

Gam bar 4.3 . Grafik hasil pengujian transform ator isolasi
(Receiver)

2 ,5

-~

2

=0
~

Pengujian

dilakukan

terhadap

1 ,5

c
~

""
c
~

C>

1

,_
~

transfonnator

isolasi

yang

transmitter dan receiver.

ada

pada

0.5

Ini dilakukan

0

-~

0

5

10

15

20

25

30

Frekuon si (Khz)

karena setiap transfonnator isolasi yang
dibuat tidak sama karakteristiknya antara
Juma/1/miah Bidang Sa ins

-

1-

- Hasil



perbandinga_n frekuen s i dengan tega ngan keluaran

Gambar 4.4. Grafik hasil pengujian transfo rmator secara
bersamaan

~ Tekno/ogi Mumi Disiplin dan Alllar Disiplin. Vol. 2 No. 13. Tal111n Ill. September 2013

Dari
transformator

grafik

hasil

penguJtan

isolasi

secara

bersamaan,

Grafik hasil pengukuran tegangan sensor
terhadap besarnya getaran
1.6

menunjukkan penurunan level tegangan

-

G 1,2

dibandingkan hasil pengujian transformator
isolasi secara terpisah (transformator pada
dan

transmitter

transformator

pad a

-··- _·--- __ _
r~

1,4 -;-

~

1

~

iI
f

-

0 ,8
~

~

0,6
~

0,4

,_

0,2
0

receiver). Ini diakibatkan adanya rugi-rugi

-- -

i

--

- ~-

---- - - - · - - - - - - - 1

-~

-.---

-.

.-

-~

-

0
Getaran (SR)

pada

jalur

mungkin

transmisi
disebabkan

yang

digunakan,

adanya

l~

Hasi~

?e~

- gukr~

t ~ _ gan~

; ~ s~

t~

- ~ daPbe~-;:y

! - 9~!;

-~ i

kondisi

transformator isolasi pada receiver yang
mengalami titik j enuh.

Gambar 4.5. Grafik hasil pengukuran tegangan
sensor terhadap besarn)f_.a getaran

Dari

4.4.2. Pengujian sensor gempa

Gambar

4.5

membuktikan

Pengujian sensor gempa dilakukan

bahwa semakin besamya getaran yang

untuk membuktikan hasil keluaran berupa

diterima oleh sensor maka semakin besar

variabel

pula tegangan yang dihasilkan oleh sensor.

tegangan

guncangan yang

terhadap
diterima

oleh

besamya
sensor.

Pengukuran variabel tegangan dilakukan

Pengukuran tegangan keluaran Op-Amp

dengan cara menggerakkan sensor secara

Pengukuran tegangan keluaran Op-

naik turun seperti teljadinya gempa bumi,

Amp difungsikan untuk mendapatkan hasil

serta membandingkannya dengan tampilan

pengukuran tegangan dari keluaran Op-Amp

pada LCD sebagai indikasi besamya getaran

dan membuktikan apakah Op-Amp yang

yang clilakukan. Tabel 4.6 menunjukkan

clibuat mengalami penguatan tegangan atau

terhadap

ticlak. Pengukuran tegangan keluaran Op-

hasil

pengukuran

tegangan

besamya getaran.

Amp ini dilakukan dengan cara memberikan
variabel resistor 1OOk tipe 100 putanin pacla

Tabel4.6. Hasil pengukuran tegangan sensor
terh acIap besarnya getaran
Output sensor
Tampilan pada
(Volt)
LCD(SR)
0,00
0,0
1,2
0,86
2,4
0,96
3,1
1,01
4,0
1,08
1,21
5,5
1,26
6,1
7,4
1,38
1,43
8,2
1,53
9,1

input non-inverting Op-Amp agar diclapat
tegangan yang tepat dan linier. Tabel 4.7
menjelaskan

tentang

keluaran

Op-Amp

terhadap

perhitungan

hasil
clan

pengukuran
perbandingan

penguatan

inverting.

Jurna! !!miah Bidang Sains- Tekno!ogi Murni Disip!in dan Antar Disip!in. Vol. 2 No. 13. Tahun VII. September 2013

non-

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 4.7 Hasil pengukuran tegangan
keluaran Op-Amp

Kesimpulan :
1. Tingkat akurasi alat sangat tergantung
beberapa hal antara lainrespon sensor

Pengukuran Op-Amp dengan faktor penguatan A
No

Input
OpAmp
(Vo lt)

Output
OpAmp(Volt)

Perhitungan
(Volt)

=

6,2
Error
(%)

terhadap getaran, kalibrasi alat dan
software aritmatik yang dihasilkan.

2. Tegangan

1

0,20

1,26

1,24

l ,59

2

0,22

1,36

2,16

3

0,24

1,39
l ,51

1,49

1,32

4

0,26

1,64

1,6 1

1,83

5

0,28

1,77

1,74

1,69

6

0,3 1

1,92

1,59

7

032

1,89
2,02

l ,98

1,98

8

0,35

2,15

2,17

0,93

9
10

0,37

2,27

2,29

0,88

0,38

2,40

2,36

Rata-rata

1,67

pada

pemancar

sangat

berpengaruh terhadap jarak pancaran.
Saran:
Agar

kontinyuitas

terganggu

keija

diperlukan

alat

accu

tidak
untuk

mengantisipasi bila teijadi pemutusan
hubungan listrik dari PLN atau dengan
menggunakan solar sel untuR: penyedia

l ,56

daya ke sistem pada pemancar.
Terlihat pada Tabel 4.7 terjadinya
error diakibatkan karena resistor

digunakan sebagai Rin dan Rf

yang
bukan

menggunakan resistor l %. Dari error ratarata sebesar l ,56% yang dihasilkan bahwa
sistem yang dibuat telah bekeija sesuai yang
diharapkan.

Jurnalllmiah Bidang Sa ins - Teknologi iv!urni Disiplin dan An tar Disip/in. Vol. 2 No. 13. Tahun VII. September 2013

DAFTAR PUSTAKA
Aristiawan, H., Setiadi, H., "Pemanfaatan
Levitasi Magnet Sebagai Sensor Gerak
V ertikal Untuk Deteksi Getaran, ITB, 2006
I.,
Kartidjo,
M.,
Djodikusuma,
"Mekatronika",
Higher
Education
Development Support Project, 1996

"Principles
Sharon,D.,
Chemistry", New York
College Publisher, 1982

of Analysis
Harcourt Brace

Smith,R.J., "Circuits Devices and Systems",
New York: John wiley & Sons, 1976
Wasito, S., "Vademekum Elektronika", PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001
Winadi, R., "Pembuatan Sensor Posisi
Faraday Untuk Pendeteksi Dini Gempa pada
gedung",
Proyek
Akhir,
PENS-ITS,
Surabaya,.2007

Juma/ f/miah Bidang Sa ins- Teknologi Murni Disiplin dan An tar Disip/in. Vol. 2 No. 13. Tahun VI!. September 2013

FORMAT PENULISAN MAKALAH JURNAL TEKNOSIA



(Times New Roman, font 12/ huruf besar seluruhnya /Bold/Italic/Center]
Penulis[1 ], Penulis[2]
[Times New Roman, font 10/Bold/Center]
[ 1] Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
[2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
StafPengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Bengkulu

[Times New Roman, font 10/ Center]
[Times New Roman, font 10/Center]
Email: teknosia@yahoocom [Times New Roman, font 9/Center1

Jl. Raya Kandang Limun, Bengkulu. Telp. (0736) 21170

ABSTRACT
[Times New Roman, font 11/Center/Italic/bold)
Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris, abstrak harus dapat mencerminkan secara singkat tujuan
utama penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian. Penjang dari abstrak tidak lebih dari 200 kara dengan
jenis huruf Times New Roman, font 10 sertajarak 1 spasi.

Ke-y words: ditulis dengan hun if TimesNew Roman, font I 0/ Italic

.....

1

mm, tab 2,7 mm. ls i makalah yang ditulis

PENDAHULUAN [[Times New
Roman, font 11/Bold]

dengan menggunakan jenis huruf

Makalah dapat ditulis dalam bahasa

New Roman, font 11 , dan menggunakan

Indonesia atau bahasa Inggris.

Times

2 kolom.

Urutan Penulisan berturut-turut:
Pendahuluan, 1eori, metodelogi, pembahasan,

Persamaan Matematika

2.

Persamaan diketik dengan jelas dan

penutup, dan daftar pustaka.
diberi
Makalah ditulis dengan menggunakan
Ms Word, maksimum terdiri dari I 0 Halaman
dengan ukuran kertas A4 (21 0 x 297 mm) dan

nomor serta menggunakan

kurung' yang diletakkan pada sisi
kanan setiap pe~samn

tanda

. bagi~n

matematika tersebut,

Contoh:

jarak spasi 1,5 spasi. Jarak Spasi antara Judul
dengan Nama penulis 1 spasi, jarak nama

& =

NtBA

OJ

-

penulis dengan abstrak 2 spasi, jarak antara
judul abstract dengan isi abstrak l spasi, jarak

dimana .
Jum lah kutub

an tara isi abstrak dengan key word l ,5 spasi.
Makalab barap dicetak dengan kualitas hasil
cetakan yang jelas, dengan margin : Top 25
mm, bottom 25 mm, left 40 mm dan right 30

I

I!'

OJ

kecepatan pu(aran mesin (rad/s)

(6)

3.

4.

Tabel dan Gambar
Setiap Tabel,

termasuk

dalam

isi

makalah, harap diberi nomor yang diketikkan
pada bagian atas dari masing-masing tabel (
tidak dalam lembar tersendiri), seperti : Tabel

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka dibuat dengan standar
Contoh:

[!). Burhoe, Winslow, 199 , Lodspeaker
Handbook
and
Lexicon,
http://www.directacausiics.com/lexicon.

I!Slf

I, Tabel 2 dan seterusnya.

Contoh:
Table 0: Chemical Composition of Red Sand
[14)
(ditulis dengan times new roman 10 pt bold)
- •· · · · · · ·. ·
•Percerita&e •
· ·-. • ··
Cherp.i~a:l
(:or.1p6ilnd I ·.. ·· (%) - ~

I Silica amorphous

[3]. Dubois, la.xime R, 2000, Revie':V of
com·ersion in Wind Turbines, Report
EPPOO R.03, TU Delft, Nederland

!9-44

Ferric oxide

Il-45

Aluminium oxide
Sodium monoxide

I 1-26
2-8
l-6

Titanium dioxide

/ -)

Calcium oxide

[2]. Chalmers BJ., E. Spooner, 1999, An
Axial- flux
Pennan ent
Magnet
Generator for A G earllss Wind
Ene rgy System, Transa tion on Energy
Conversion, IEEE, 'ol 14, No.2, June
.1999 p. 51

[~J-

Dunnet, S. Khenas dan H.Piggot 2001 ,
' mall Wi nd System for Battery
Chz.rging,
fhlp: homeoages. emeriJrise. nel/hugh()_pj_
ggoti '

Gambar juga diletakkkan pada bag ian isi
rnakl~,

dengan rnenggunakan penornoran

sepe11i

Garnbar

seterusnya serta

1,

Gambar

diletakkan

2(a)

dan

pada bagian

bawah dari setiap garnbar. Gambar harap
dic etak dengan

[5].Gi ancoli, Douglas C, 1991, Physics
Principle with Applicatior.s, 3'd-ed,
Prentice Hall, London

kualitas cetak yang jelas

dengan bcrwarna atau hitam putih
Contoh :

Gambar L Alat uji lengkap

[Times New Roman, font 10/ bold/ center)

5.

Pengiriman Makalah

Makalah dapat d iserahkan ke
seketariat redaksi berupa 1 (satu )
Softcopy
dengan
menggunakan
CD/disket dan 1 (satu ) Hardcopy hasil
cetakan yang jelas. Makalah untuk
terbitan Pcriode Maret paling Iambat
diterima 1 Februari , untuk terbitan
September paling Iambat diterima 1
Agustus.
Makalah
dapat
diantar
langsung atau dikirimkan ke alamat :
Sckrctariat Redaksi :
Fakultas Teknik
Universi tas
Bengkulu, Jalan Raya Kanda ng
l .imun Bengkulu J 8123 Tel p.
(0736) 21170 Fax. : (0376) 22 105 Email: teknosia((:yyahoo.com