PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERUTANG UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010
Studi Kasus di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Christin Theodora Natalia Ritonga
NIM: 082114121

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERUTANG UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010
Studi Kasus di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Christin Theodora Natalia Ritonga
NIM: 082114121

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berkat Tuhan tersedia bagi orang
yang mampu menang atas pencobaan
(Yakobus 1:2)

Kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus yang senantiasa menyertai perjalananku

Mama dan Papaku
Bang Adam dan Alm. Bang Tinton
Tante Minar, Claudia, dan Fredi
Nindy, Kak Nita, Tata, Gita, Tiwi, dan Siska
Butet dan Bang Rido

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERUTANG UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010, Studi Kasus di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 03 Desember 2012
Yang membuat pernyataan,

Christin Theodora Natalia Ritonga

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Christin Theodora Natalia Ritonga

Nomor Induk Mahasiswa

: 082114121

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERUTANG UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010
Studi Kasus di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataa ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 03 Desember 2012
Yang menyatakan

Christin Theodora Natalia Ritonga

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Evaluasi Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang untuk

Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.03/2010”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang sangat dasyat dalam hidupku
2. Dr. Ir. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan
diri
3. Drs. YP. Supardiyono, M. Si. Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang
telah mendampingi, mengarahkan selama proses penyusunan skripsi dan
membuat penulis lebih kuat dalam menghadapi dunia.
4. Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta terkhusus yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan dengan sukarela
memberikan data dan informasi yang diperlukan oleh penulis dalam
penyusunan skripsi
vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Mamaku Rusta Siahaan dan papaku Aris Ritonga yang selalu mendukung,
menguatkan dan selalu mendoakanku
6. Abang Adam yang selalu mengingatkan dan bang Tinton yang mendukungku
dari surga
7. Tante Minar dan adek Claudia yang bersedia datang ke Jogja untuk
menemani saat mengerjakan skripsi
8. Sahabat terbaikku Nindy, Kak Nita, Tata, Tiwi, Gita, Siska dan Septi yang
selalu bersedia menemani ku bimbingan
9. Teman seperjuangan MPT: Ditha, Jesika, Keling, Christina, Pina, Siska, Tika,
Dhini, Prana, Jono, Ova, Ridwan, dan Mas Puput
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.

Yogyakarta, 03 Desember 2012

Christin Theodora Natalia Ritonga


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

ABSTRACK ...................................................................................................... xv
BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 4

BAB II

LANDASAN TEORI .................................................................... 6
A. Pajak ........................................................................................ 6
B. Pegawai Negeri Sipil ................................................................ 9
C. Pajak Penghasilan Pasal 21..................................................... 13
D. Perhitungan PPh Pasal 21 untuk PNS .................................... 22
E. Kewajiban Pemotong Pajak Penghasilan ................................ 22


BAB III

METODE PENELITIAN ............................................................ 23
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 23
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 23
D. Data yang dicari ..................................................................... 24
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 25
F. Teknik Pengambilan Sampel................................................... 25
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 26
BAB IV

GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA ............................... 28
A. Sejarah dan Perkembangan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta ................................................ 28
B. Lokasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta ............................................................................ 28
C. Visi dan Misi .......................................................................... 29
D. Struktur Organisasi ................................................................ 30
E. Fungsi dan Tugas dari Sususan Organisasi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta ......................... 32

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 48
A. Deskripsi Data ....................................................................... 48
B. Analisis Data .......................................................................... 52
C. Pembahasan ........................................................................... 83

BAB VI

PENUTUP .................................................................................. 88
A. Kesimpulan ............................................................................ 88
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 89
C. Saran ...................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 91
LAMPIRAN_1 Daftar Permintaan Gaji Pegawai ...................................................
LAMPIRAN_2 Tabel Penghitungan PPh Pasal 21 Drs. RM. Budi Santoso
Terutang yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah
Berdasarkan Lampiran_1 .............................................................
LAMPIRAN_3 Tabel Penghitungan PPh Pasal 21 Erna Wahyuni
Terutang yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan Lampiran_1 .............................................................
LAMPIRAN_4 Tabel Penghitungan PPh Pasal 21 Drs. Biyanto
Terutang yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah
Berdasarkan Lampiran_1 .............................................................
LAMPIRAN_2 Tabel Penghitungan PPh Pasal 21 Syarief Teguh Prabowo
Terutang yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah
Berdasarkan Lampiran_1 .............................................................

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Halaman

Tarif Pajak untuk Wajib Orang Pribadi
Sesuai UU RI No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat 1
huruf a ........................................................................................ 17

Tabel 2

Besarnya PTKP Berdasarkan UU RI No. 36
Tahun 2008................................................................................. 17

Tabel 3

Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 PNS
Menurut Bendahara Pemerintah ................................................. 51

Tabel 4

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS
Drs. RM. Santoso (berjenis kelamin laki-laki)
yang bekerja 1 (satu) tahun penuh ............................................... 54

Tabel 5

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS
Erna Wahyuni(berjenis kelamin perempuan)
yang bekerja 1 (satu) tahun penuh ............................................... 62

Tabel 6

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS
Drs. Biyanto yang berhenti bekerja di tahun berjalan .................. 70

Tabel 7

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS
yang mulai bekerjadi tahun berjalan
bernama Syarief Teguh Prabowo ................................................ 77

Tabel 8

Perbandingan jumlah PPh Pasal 21
oleh Bendara Pemerintah dengan jumlah PPh Pasal 21
oleh Penulis berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 262/PMK.03/2010 .......................................................... 81

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta………………………………………31

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSRAK
EVALUASI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERUTANG UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010
Studi Kasus di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Christin Theodora Natalia Ritonga
NIM: 082114121
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini untuk memberikan penilaian terhadap jumlah PPh
Pasal 21 terutang PNS di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan karena diberlakukannya With Holding System yang
memungkinkan terjadinya ketidaktepatan dalam penentuan jumlah PPh Pasal 21
terutang.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparasi yang
dilakukan dengan membandingkan jumlah PPh Pasal 21 terutang yang dihitung
Bendahara Pemerintah pada daftar permintaan gaji pegawai Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta dengan jumlah PPh Pasal 21 terutang yang dihitung
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah PPh Pasal 21 terutang
yang dihitung Bendahara Pemerintah tidak tepat dengan jumlah PPh Pasal 21
terutang yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.03/2010.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF INCOME TAX-ARTICLE 21 OWED TO CIVIL
SERVANTS BASED ON THE REGULATION OF FINANCIALMINISTER
NUMBER 262/PMK.03/2010
A Case Study at Tourism and Culture Board of Yogyakarta
Christin Theodora Natalia Ritonga
NIM: 082114121
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This research was aimed to give assessment to the amount of Income TaxArticle 21 owed to Civil Servants at Tourism and Culture Board of Yogyakarta.
This research was conducted due to the implementation of With Holding System
that likely made inaccuracy in determining the amount of Income Tax-Article 21
owed.
It was a case study. The data were gained from interviews and documents.
The data were analyzed by comparing the amount of Income Tax-Article 21 owed
calculated by the Government Treasurer on the employees’ salar list of the
Tourism and Culture Board of Yogyakarta and the amount of Income Tax-Article
21 owed calculated based on the Regulation of Financial Minister Number
262/PMK.03/2010.
The results showed that the amount of Income Tax-Article21 owed
calculated by the Government Treasurer on the employees’ salary list of the
Tourism and Culture Board of Yogyakarta was different from the amount of
Income Tax-Article 21 owed calculated based on the Regulation of Financial
Minister Number 262/PMK.03/2010

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penerimaan suatu negara berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan
bukan pajak. Penerimaan pajak memberikan kontribusi yang sangat besar.
Rincian dari penerimaan pajak pada tahun 2010 mencapai 485,089 triliun
rupiah. Penerimaan ini sudah mencapai 73,3 persen dibandingkan dengan
rencana

penerimaan

tahun

2010

sebesar

661,498

triliun

rupiah

(http://www.suarapembaruan.com). Target ini akan terus ditingkatkan dan
dimaksimalkan.
Pajak yang diterima merupakan iuran rakyat kepada kas negera
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Resmi, 2009:1). Pajak yang
diterima bisa berupa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), dan lain-lain.
Kriteria suatu negara bisa dikatakan sebagai negara maju apabila
penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) lebih besar daripada penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), sehingga pajak penghasilan menjadi suatu andalan
penerimaan pajak (http://pajak.com/index). Upaya dalam peningkatan
penerimaan Pajak Penghasilan tersebut, sistem pemungutan pajak digunakan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
adalah With Holding System. Sistem pemungutan ini memberikan wewenang
kepada pihak ketiga yang diberi kepercayaan untuk memotong atau
memungut Pajak Penghasilan dari penerima penghasilan.
Sistem pemungutan pajak With Holding System memiliki dampak
positif dan dampak negatif. Dari penggunakan sistem pemungutan pajak With
Holding System ini, pemerintah dapat mengoptimalkan penerimaan pajak.
Selain itu sistem ini juga membantu Wajib Pajak untuk menentukan jumlah
PPh Pasal 21 terutang dari penghasilan yang diterima. Salah satu Wajib Pajak
yang PPh Pasal 21 terutang ditentukan oleh pihak ketiga adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Dampak negarif yang dimunculkan dari With Holding
System adalah ada kemungkinan PNS tidak mengerti darimana jumlah PPh
Pasal 21 terutang itu berasal, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam
penentuan jumlah PPh Pasal 21 terutang PNS yang bersangkutan tidak
mengadukan kesalahan jumlah PPh Pasal 21 terutang karena tidak mengerti
asal mula jumlah PPh Pasal 21 terutang. Ketidakpedulian PNS terhadap PPh
yang dikenakan terhadap penghasilan mereka juga disebabkan karena PPh
untuk PNS menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dari kemungkinan-kemungkinan negarif yang dapat merugikan Wajib
Pajak, maka penentuan jumlah pajak penghasilan orang pribadi perlu ditinjau
kembali agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu dari peninjauan kembali jumlah PPh Pasal 21 terutang, penerimaan
pajak oleh Negara bisa lebih optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sebelumnya sudah diuraikan, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah jumlah PPh Pasal 21
terutang menurut Bendahara Pemerintah terhadap Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta sudah tepat
dengan jumlah PPh Pasal 21 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 262/PMK.03/2010?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi penilaian tepat atau tidak tepat
atas jumlah PPh Pasal 21 terutang untuk PNS di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta menurut Bendahara Pemerintah berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti adalah untuk memperdalam pengetahuan
tentang bidang perpajakan, khususnya tentang pajak penghasilan pasal 21.
2. Bagi Bendahara Pemerintah
Manfaat penelitian bagi Bendahara Pemerintah adalah memberikan
umpan balik tentang penentuan besarnya jumlah PPh Pasal 21 terutang
sehingga tidak menyebabkan kerugian terhadap Negara maupun Wajib
Pajak itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
E. Sistematika Penulisan
1. Bab I

: Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II

: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi uraian teoritis yang akan digunakan untuk
mendukung

pengolahan

data-data

yang

diperoleh

dari

perusahaan. Bab ini berisi tentang pengertian umum pajak,
pengertian pegawai negeri sipil (PNS), pengertian pajak
penghasilan pasal 21, penghitungan PPh Pasal 21 untuk PNS,
dan kewajiban pemotong pajak.
3. Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan penulis.
4. Bab IV : Gambaran Umum
Bab ini berisi sejarah umum berdirinya Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta, lokasi dinas, visi dan misi,
struktur organisasi, fungsi dan tugas dari susunan organisasi
Dinas Parisiwata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5
5. Bab V

: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan analisis data yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang diteliti, dan pembahasan dari
analisis data.

6. Bab VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan
penelitian, dan saran yang dianggap perlu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. PJA Adriani yang dikutip
oleh Siti (2010:22) adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan data yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. MJH. Smeets
yang dikutip oleh Waluyo (2008:3) adalah prestasi kepada pemerintah
yang

terutang

melalui

norma-norma

umum

dan

yang

dapat

dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan
dalam hal yang individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.
Pengertian pajak menurut UU No. 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1
sebagai berikut:
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat”.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
2. Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak menurut Waluyo (2008:17) dibagi menjadi:
a. Official Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang. Ciri-ciri Official Assessment System adalah
sebagai berikut:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada
pada fiskus
2) Wajib Pajak bersifat pasif
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus
b. Self Assessment System
Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang harus dibayar.
c. With Holding System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut
besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
3. Tarif Pajak
Struktur tarif yang berhubungan dengan pola persentase tarif pajak
dikenal 4 (empat) macam tarif menurut Waluyo (2010:18) adalah sebagai
berikut:
a. Tarif Pajak Proporsional/Sebanding
Tarif pajak proporsional yaitu tarif pajak berupa persentase tetap
terhadap jumlah berapa pun yang menjadi dasar pengenaan pajak.
Contoh: dikenakan Pajak Pertambahan Nilai 10% atas penyerahan
Barang Kena Pajak
b. Tarif Pajak Progresif
Tarif pajak progresif adalah tarif pajak yang persentasenya menjadi
lebih besar apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaannya semakin
besar.
c. Tarif Pajak Degresif
Tarif pajak degresif adalah persentase tarif pajak yang semakin
menurun apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak menjadi
semakin besar.
d. Tarif Pajak Tetap
Tarif pajak tetap ini adalah tarif berupa jumlah yang tetap (sama
besarnya) terhadap berapa pun jumlah yang menjadi dasar pengenaan
pajak. Oleh karena itu, besarnya pajak yang terutang adalah tetap.
Contoh: tarif bea materai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9
B. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1. Pengertian Pegawai Negeri
Pegawai negeri menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 1999 Pasal 1 ayat 1 adalah setiap warga negera Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi
tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Pembagian Jenis dan Kedudukan PNS
Jenis dan kedudukan PNS menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2 terdiri dari:
a. Pegawai Negeri terdiri dari:
1) Pegawai Negeri Sipil
2) Anggota Tentara Nasional Indonesia
3) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
b. Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
1) Pegawai Negeri Sipil Pusat
Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah pegawai negeri sipil yang
gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga pemerintah nonDepartemen, Kesekretariatan Lembag Tertinggi/Tinggi Negeri,
Instransi

Vertikal

di

Daerah

Propinsi/Kabupaten/Kota,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
Kepaniteraan

Pengadilan,

atau

dipekerjakan

untuk

menyelenggarakan tugas negera lainnya.
2) Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai negeri sipil daerah adalah pegawai negeri sipil daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota yang gajinya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah
Daerah, atau dipekerjakan di luar instransi induknya.
3. Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
a. Gaji Pokok
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 dengan
perubahan terbarunya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009
kepada PNS diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang
ditetapkan untuk pangkat. Kepada seorang yang diangkat menjadi
calon PNS, diberikan gaji pokok sebesar 80% (delapan puluh persen)
dari gari pokok.
b. Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Gaji Istimewa
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan
Gaji Pegawai Negeri Sipil Presiden Republik Indonesi mengatur
kepada PNS diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi syaratsyarat:
1) telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk
kenaikan gaji berkala;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
2) penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurangkurangnya “cukup”.
Pemberitahuan kenaikan gaji berkala diterbitkan 2 (dua) bulan
sebelum kenaikan gaji berkala itu berlalu. Apabila PNS yang
bersangkutan belum memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka
kenaikan gaji berkalanya ditunda paling lama untuk waktu 1 (satu)
tahun. Apabila sehabis waktu penundaan, PNS yang bersangkutan
belum juga memenuhi syarat maka kenaikan gaji berkalanya ditunda
lagi tiap-tiap kali paling lama untuk 1 (satu) tahun. Apabila tidak ada
alas an lagi untuk penundaan, maka kenaikan gaji berkala tersebut
dibeirkan mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu. Penundaan
kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang
berwenang. Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh
untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
Kepada PNS yang menurut daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan menunjukkan nilai “amat baik”, sehingga ia patut dijadikan
teladan, dapat diberikan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan
dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala yang akan dating dan
saat-saat kenaikan gaji berkala selanjutnya dalam pangat yang
dijabatnya pada saaat pemberian kenaikan gaji istimewa itu.
Pemberian kenaikan gaji istimewa dilakukan oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
c. Tunjangan
1. Tunjangan Istri/Suami
Tunjangan istri atau suami yang dimaksud adalah tunjangan
yang diberikan kepada pegawai negeri yang beristri/suami.
Kententuan-ketentuan yang berkaitan dengan tunjangan istri/suami
adalah:
a) diberikan untuk 1 (satu) istri/suami pegawai negeri yang sah;
b) besarnya tunjangan istri/suami adalah 5% (lima persen) dari
gaji pokok;
c) tunjangan istri/suami diberhentkan pada bulan berikutnya
setelah terjadi perceraian atau meninggal dunia;
d) untuk memperoleh tunjangan istri/suami harus dibuktikan
dengan surat nikah/akta nikah dari Kantor Urusan Agama atau
Kantor Catatan Sipil.
2. Tunjangan Anak
Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada
pegawai negeri yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri,
dan anak angkat) dengan ketentuan:
a) belum melampaui batas usia 21 tahun;
b) tidak atau belum pernah menikah;
c) tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
d) nyata menjadi tanggungan pegawai negeri yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13
Besarnya tunjangan anak diberikan 2% (dua persen) per
anak dari gaji pokok. Tunjangan anak diberikan sebanyakbanyaknya untuk 3 (tiga) orang anak, termasuk 1 (satu) anak
angkat.
3. Tunjangan Jabatan
Kepada PNS yang menjabat jabatan tertentu diberikan
tunjangan

jabatan.

Macam-macam

jabatan

serta

besarnya

tunjangan jabatan diatur dengan Keputusan Presiden.
4. Tunjangan Pangan
Kepada PNS beserta keluarganya dapat diberikan tunjangan
pangan. Tunjangan pangan diatur lebih lanjut oleh Menteri
Keuangan setelah mendengar Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara.

C. Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak atas penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam
negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak
Penghasilan (Pasal 1 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.03/ 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
2. Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi
menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010
ialah:
a. Pejabat Negara adalah Pejabat Negara sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Pokok-Pokok Kepegawaian
b. Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS
sebagaimana

dimaksud

dalam

Undang-Undang

Pokok-Pokok

Kepegawaian
c. Anggota Tentara Nasional Indonesia, yang selanjutnya disebut
Anggota TNI adalah anggota TNI

sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Pokok-Pokok Kepegawaian
d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya
disebut Anggota POLRI sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Pokok-Pokok Kepegawaian
e. Pensiunan adalah orang pribadi yang menerima atau memperoleh
imbalan atas pekerjaan yang dilakukan di masa lalu sebagai Penjabat
Negera PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI, termasuk janda atau
duda dan/atau anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
3. Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN atau
APBD meliputi penghasilan tetap dan teratur bagi (Pasal 2 ayat 2
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010):
a. Pejabat Negara, untuk:
1) Gaji dan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap
bulan; atau
2) Imbalan tetap sejenisnya
b. PNS, Anggota TNI, dan Anggota POLRI, untuk gaji dan tunjangan
lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap bulan yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pensiunan, untuk uang pensiun dan tunjangan lain yang sifatnya tetap
dan terntaru setiap bulan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Termasuk dalam pengertian gaji, uang pensiun, dan tunjangan lain
adalah gaji, uang pensiun, dan tunjangan ke-13 (ketiga belas).
4. Penghasilan yang bersifat final
Atas penghasilan tetap dan teratur menurut Pasal 2 ayat 2 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 berupa honorarium atau
imbalan lain dengan nama apa pun yang menjadi beban APBN atau
APBD, dipotong PPh Pasal 21 dan bersifat final, tidak termasuk biaya
perjalanan dinas (Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.03/2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
5. Pemotong PPh Pasal 21 menurut Pasal 21 ayat (1) Undang-undnag
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 meliputi:
a. pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik
merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang
membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk apa pun, sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai;
b. bendahara atau pemegang kas pemerintah, termasuk bendahara atau
pemegang kas pada Pemerintah Pusat termasuk institusi TNI/POLRI,
Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembagalembaga negara lainnya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di
luar negeri yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan;
c. dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan
pembayaran lain dengan nama apa pun dalam rangka pensiun;
d. badan yang membayar honorarium atau pembayaraan lain sebagai
imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas; dan
e. penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan
dengan pelaksanaan suatu kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
6. Tarif PPh Pasal 21:
a. Tarif PPh Pasal 21 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Tabel 1.Tarif Pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi sesuai UU RI
No.36 Tahun 2008 pasal 17 ayat 1 huruf a.
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan Rp50.000.000 (lima puluh 5% (lima persen)
juta rupiah)
Di atas Rp50.000.000 (lima puluh juta
15% (lima belas
rupiah) sampai dengan Rp250.000.000
persen)
(dua ratus lima puluh juta rupiah)
Di atas Rp250.000.000 (dua ratus lima
25% (dua puluh
puluh juta rupiah) sampai dengan
lima persen)
Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
Di atas Rp500.000.000 (lima ratus juta
30% (tiga puluh
rupiah)
persen)
b. Untuk Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
ditetapkan dengan tariff 28% (dua puluh delapan persen). Tarif
tersebut menjadi 25% (dua puluh lima persen) mulai berlaku sejak
Tahun Pajak 2010.
7. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP):
Tabel 2. Besarnya PTKP berdasarkan UU RI No.36 Tahun 2008 Pasal 7
Uraian
Setahun
Sebulan
1. Untuk Wajib Pajak
Rp 15.840.000 Rp 1.320.000
2. Tambahan untuk Wajib Pajak yang
1.320.000
110.000
kawin
3. Tambahan setiap anggota keluarga
1.320.000
110.000
sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang
manjadi tanggungan sepenuhnya paling
banyak 3 orang untuk setiap keluarga.
4. Tambahan untuk seorang istri yang
15.840.000
1.320.000
penghasilannya
digabung
dengan
penghasilan suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
D. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk PNS
Petunjuk umum penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pejabat
Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, dan Pensiunan menurut
Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 sebagai
berikut:
1. Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, dan
Anggota POLRI:
a.

untuk menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan tetap dan teratur
setiap bulan, terlebih dahulu dihitung seluruh penghasilan bruto yang
diterima selama sebulan, yang meliputi seluruh gaji dan tunjangan;

b.

selanjutnya dihitung jumlah penghasilan neto sebulan yang diperoleh
dengan cara mengurangi penghasilan bruto sebulan dengan biaya
jabatan dan iuran pensiun;

c.

selanjutnya dihitung penghasilan neto setahun, yaitu jumlah
penghasilan neto sebulan dikalikan 12 (dua belas);

d.

dalam hal Pejabat Negara, PNS, Anggota POLRI mulai bekerja
setelah bulan Januari, maka penghasilan neto setahun dihitung dengan
mengalikan penghasilan neto sebulan dengan banyaknya bulan sejak
Pejabat Negara PNS, Anggota TNI, atau Anggota POLRI mulai
bekerja sampai bulan Desember;

e.

selanjutnya

dihitung

Penghasilan

Kena

Pajak

yaitu

sebesar

Penghasilan neto setahun sebagaimana dimaksud pada huruf c atau
huruf d, dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
f.

PPh Pasal 21 terutang atas perkiraan penghasilan setahun dihitung
dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh terhadap Penghasilan Kena
Pajak;

g.

selanjutnya dihitung PPh Pasal 21 yang ditanggung oleh Pemerintah
sebulan yaitu:
1) jumlah PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan sebagaimana
dimaksud pada huruf c dibagi dengan 12 (dua belas);
2) jumlah PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan sebagaimana
dimaksud pada huruf d dibagi banyaknya bulan yang menjadi
faktor pengali sebagaimana dimaksud pada huruf d.

2. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Gaji, Uang Pensiun, dan Tunjangan Ke-13
(Ketiga belas) atau Rapel Gaji dan/atau Tunjangan:
a.

apabila kepada Pejabat Negara PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI
dan Pensiunan diberikan Gaji, Uang Pensiun, dan Tunjangan ke-13
(ketiga belas) atau rapel gaji dan/atau tunjangan, maka PPh Pasal 21
dihitung dengan cara sebagai berikut:
1) dihitung PPh Pasal 21 atas penghasilan tetap dan teratur setiap
bulan yang disetahunkan ditambah dengan penghasilan berupa
gaji uang pensiun dan tunjangan ke-13 (ketiga belas);
2) dihitung PPh Pasal 21 atas penghasilan tetap dan teratur setiap
bulan yang disetahunkan tanpa gaji dan tunjangan ke-13 (ketiga
belas) atau uang pensiun dan tunjangan ke-13 (ketiga belas);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
3) selisih antara PPh Pasal 21 menurut penghitungan huruf 1) dan
huruf 2) adalah PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa gaji dan
tunjangan ke-13 (ketiga belas) atau uang pensiun dan tunjangan
ke-13 (ketiga belas);
b.

dalam hal Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI dan
Pensiunan baru mulai bekerja/Pensiun setelah bulan Januari, maka
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Tunjangan ke-13 (ketiga belas) atau Uang
Pensiun dan Tunjangan ke-13 (ketiga belas) tersebut dihitung dengan
cara sebagaimana pada huruf a dengan memperhatikan ketentuan
mengenai Penghitungan PPh Pasal 21 Bulanan atas penghasilan tetap
dan teratur setiap bulan pada angka 1

c.

apabila kepada Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI
dan Pensiunan dibayar (rapel gaji), maka PPh Pasal 21 dihitung dan
dipotong dengan cara sebagaimana dimaksud pada huruf a.

3. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Desember:
a.

dihitung PPh Pasal 21 terutang atas seluruh penghasilan tetap dan
teratur setiap bulan yang diterima dalam tahun kalender yang
bersangkutan;

b.

PPh Pasal 21 terutang untuk Masa Pajak Desember adalah sebesar
selisih antara PPh Pasal 21 terutang atas seluruh penghasilan tetap dan
teratur setiap bulan yang diterima dalam tahun kalender yang
bersangkutan, sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dengan PPh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21
Pasal 21 yang telah dihitung tiap Masa Pajak dalam tahun kalender
yang bersangkutan sampai dengan Masa Pajak November;
c.

apabila dalam PPh Pasal 21 yang telah dihitung tiap Masa Pajak
dalam tahun kalender yang bersangkutan sampai Masa Pajak
November terdapat tambahan PPh Pasal 21 sebesar 20% lebih tinggi
daripada tarif PPh umum karena belum memiliki NPWP maka
besarnya PPh Pasal 21 yang telah dihitung tiap Masa Pajak dalam
tahun kalender yang bersangkutan sampai dengan Masa Pajak
November sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak termasuk
tambahan PPh Pasal 21 sebesar 20% tersebut.

4. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Terakhir:
a.

dihitung PPh Pasal 21 terutang atas seluruh penghasilan tetap dan
teratur setiap bulan yang dierima dalam tahun kalender yang
bersangkutan yang disetahunkan;

b.

PPh Pasal 21 terutang untuk Masa Pajak Terakhir adalah sebesar
selisih antara PPh Pasal 21 terutang atas seluruh penghasilan tetap dan
teratur setiap bulan yang diterima dalam tahun kalender yang
bersangkutan yang disetahunkan, sebagaimana dimaksud dalam huruf
a), dengan PPh Pasal 21 yang telah dihitung tiap Masa Pajak dalam
tahun kalender yang bersangkutan sampai dengan bulan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22
E. Kewajiban Pemotong Pajak
Menurut

Pasal

11

ayat

1

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

262/PMK.03/2010, Bendahara Pemerintah yang melakukan pemotongan PPh
Pasal 21 adalah bendahara pengeluaran pada kementerian/ lembaga,
pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/ kota. Bendahara pemerintah
wajib:
1. mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan perpajakan, dan
2. menghitung, memotong, menyetorkan, dan melaporkan PPh Pasal 21
yang terutang untuk setiap Masa Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu dengan mengadakan
penelitian secara langsung terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada
objek tertentu dan kesimpulan yang diberikan hanya berlaku pada objek yang
diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta.

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24
2. Objek Penelitian
Daftar permintaan gaji PNS di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta.

D. Data yang Dicari
1.

Gambaran umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

2.

Data diri PNS di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
dimana:
a. PNS yang bekerja 1 (satu) tahun penuh yang terdiri dari:
1) berjenis kelamin laki-laki;
2) berjenis kelamin perempuan;
b. PNS yang berhenti bekerja di tengah tahun berjalan;
c. PNS yang mulai bekerja di tengah tahun berjalan.

3.

Data permintaan gaji tetap PNS untuk:
a. PNS yang bekerja 1 (satu) tahun penuh yang terdiri dari:
1) berjenis kelamin laki-laki;
2) berjenis kelamin perempuan;
b. PNS yang berhenti bekerja di tengah tahun berjalan;
c. PNS yang mulai bekerja di tengah tahun berjalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25
E. Teknik Pengumpulan Data
1.

Teknik Wawancara
Wawancara

adalah

adalah

komunikasi

dua

arah

untuk

mendapatkan data dari responden dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara si penanya dan si penjawab atau responden dengan
menggunakan

alat

yang

dinamakan

interview

guide

(panduan

wawancara).
2.

Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk
melihat data-data secara jelas yang asli karena sesuai dengan arsip yang
ada di perusahaan. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data
berupa perhitungan gaji pegawai tetap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Yogyakarta.

F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel akan dilakukan didasarkan atas adanya
tujuan tertentu yaitu Sampel Bertujuan atau Purposive Sample, caranya:
1.

Pengambilan sampel didasarkan pada karateristik tertentu seperti:
a. PNS yang bekerja 1 (satu) tahun penuh yang terdiri dari:
1) berjenis kelamin laki-laki;
2) berjenis kelamin perempuan;
b. PNS yang berhenti bekerja di tengah tahun berjalan;
c. PNS yang mulai bekerja di tengah tahun berjalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26
2.

Dari pengambilan sampel tersebut, diambil 1 (satu) sampel dari masingmasing karateristik yang telah ditentukan.

G. Teknik Analisis Data
1. Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21) terutang untuk
PNS di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010.
2. Membandingkan jumlah PPh Pasal 21 terutang PNS Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menurut Bendahara Pemerintah
dengan jumlah PPh Pasal 21 terutang menurut penulis berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010.
3. Memberikan penilaian dari hasil perbandingan jumlah PPh Pasal 21
terutang PNS di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah dengan yang dilakukan oleh
penulis. Penilaian ini dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. apabila jumlah PPh Pasal 21 terutang menurut

Bendahara

Pemerintah sama dengan jumlah PPh Pasal 21 terutang menurut
penulis

berdasarkan

Peraturan

Menteri

262/PMK.03/2010, maka dikatakan tepat;

Keuangan

Nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27
b. apabila jumlah PPh Pasal 21 terutang menurut Bendahara
Pemerintah tidak sama dengan jumlah PPh Pasal 21 terutang
menurut penulis berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.03/2010, maka dikatakan tidak tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
KOTA YOGYAKARTA

A. Sejarah dan Perkembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta didirikan pada
tahun 1997 dengan Surat Keputusan (SK) dari pemerintah dengan nama
Dinas Pariwisata dan Budaya. Lokasi Dinas Parisiwata dan Budaya terletak di
Gedung Dwisotowarso tepatnya di Jalan Pekapolan Alun-alun Utara
Yogyakarta. Pada tahun 2001, nama kantor dinas ini berubah lagi menjadi
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Perubahan nama, lokasi kantor Dinas
Pariwisata Seni dan Budaya pun berpindah ke daerah Kota Baru tepatnya di
Jalan Suroto Yogyakarta.
Pada tahun 2007, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya mengalami
perubahan nama untuk ketiga kalinya dan bertahan sampai sekarang. Nama
tersebut adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Pada
saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta memiliki UPT
(Unit Pelayanan Terpadu) yang terletak di kawasan Malioboro.

B. Lokasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta beralamatkan di
Jalan Suroto Yogyakarta. Kantor dinas ini termasuk terletak di kawasan
28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29
strategis karena berada diantara Gramedia Yogyakarta dan Perpustakaan
Daerah Yogyakarta.

C. Visi dan Misi
1.

Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata
terkemuka yang bertumpu pada kekuatan dan keunggulan budaya lokal
serta mampu memperkokoh jati diri, memberikan manfaat yang positif
bagi masyarakat, serta dapat menjadi lokomotif pembangunan Kota
Yogyakarta secara menyeluruh.

2.

Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta:
a.

mengoptimalkan potensi obyek, daya tarik, seni dan budaya yang
ada di Kota Yogyakarta sebagai asset utama kepariwisataan
Yogyakarta;

b.

membuat perencanaan pembangunan pariwisata, seni dan budaya
Kota Yogyakarta secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan
dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian dan pengembangan
pariwisata berbudaya;

c.

membangun

kemitraan

masyarakat,

dan

yang

kondusif

swasta/pengusaha

antara

dengan

pariwisata, seni dan budaya Kota Yogyakarta;

pemerintah,

mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30
d.

meningkatkan

peran

aktif

dan

apresiasi

masyarakat

serta

swasta/pengusaha dalam memajukan pariwisata, seni dan budaya
Kota Yogyakarta;
e.

meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia
bidang pariwisita, seni dan budaya Kota Yogyakarta;

f.

meningkatkan pamahaman dan kesadaran akan pentingnya arti
pelestarian budaya;

g.

menumbuhkan sikap sadar wisata dan sadar budaya pada semua
komponen masyarakat Yogyakarta;

h.

memberikan pelayanan prima dan menyiapkan sistem informasi
pariwisata, seni dan budaya yang memadai;

i.

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta baik secara
material maupun sosial.

D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam pengelolaan
aktivitas suatu organisasi. Fungsi dari struktur organisasi yaitu untuk
mengatur dengan jelas bagaimana arah kerja dan rangkaian tanggung jawab
serta koordinasi antara satu dengan yang lainnya, dikarenakan wewenang dan
tanggung jawab setiap individu berbeda-beda. Berikut ini sturktur organisasi
yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32
E. Fungsi dan Tugas dari Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta.
1.

Sektretariat.
Sektretariat mempunyai fungsi pelaksanaan umum, kepegawaian,
keuangan, administrasi data dan pelaporan.
Sekretariat mempunyai rincian tugas:
a.

menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan,
peraturan,

perundang-undangandan

berkaitan

dengan

urusan

pelaksanaan

umum,

teknis

kepegawaian,

yang

keuangan,

administrasi data dan pelaporan;
b.

menyelenggarakan

perencanaan,

pelaksanaan,

pengendalian,

evaluasi dan pelaporan kegiatan Sekretariat;
c.

menyelenggarakan upaya pemecahan masalah urusan umum,
kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan;

d.

menyelenggarakan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan umum, kepegawaian,
keuangan, administrasi data dan pelaporan;

e.

mengkoordinasikan

perencanaan,

pelaksanaan,

pengendalian,

evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
f.

mengkoordinasikan upaya pemecahan masalah Dinas;

g.

menyelenggarakakan analisis dan pengembangan kinerja Dinas;

h.