PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan SEO dan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2001-2011) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Sa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN

KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan SEO dan Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2001-2011)

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh :

Nama : Martdian Ratna Sari NIM : 092114020

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM

DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan SEO dan

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2001-2011)

  

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh :

Nama : Martdian Ratna Sari

NIM : 092114020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan- pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.( 1 Kor 10: 13)

  

“Tuhan pasti sudah menyediakan yang Terbaik untukku,

semua tergantung dari caraku memilih.”

“Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan impian tidak akan pernah

menjadi kenyataan tanpa kerja keras”

  Ku Persembahkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dan kepada, kedua orang tuaku, Gregorius Sarwiyanto dan Nani Puspa Sari, kakak-kakak, ka Tami dan Ka Wico, Adikku Audia, Ray, Ensi, Ririn, Agung, dan Ambar,

  Jemi dan teman-temanku……….

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaan yang luar biasa, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham dengan Kecerdasan Investor sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Melakukan SEO dan Terdaftar di BEI Pada Tahun 2001-

  2011)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Romo Dr. Ir. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt., M.Si., QIA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran dalam

  5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

  6. Staf sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  7. Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universtas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang membantu dalam proses pencarian data.

  8. Kedua orang tuaku yang tersayang, Papa dan Mama yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat, dorongan, kasih sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa, dan segala sesuatu kebutuhan selama aku kuliah.

  9. Kakak-kakakku, ka Tami, ka Wico, dan adik-adikku Ensi, Ray, Alfan, Ririn, Ambar, Agung yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan dan perhatian yang tak terhingga kepadaku, serta kebersamaan yang boleh kita lalui bersama.

  10. Adik tersayang Cornelia Claudia Doa yang selalu memberi motivasi, doa dan kasih yang luar biasa, yang selalu ada dalam semua proses yang aku lalui. Tawa canda yang boleh aku rasakan tanpa rasa sepi sedikitpun. Trimakasih buat kebersamaan yang selalu kita lewati hari demi hari.

  11. Jeremias Jaflean, yang ikut repot menyelesaikan skripsi ini, trimakasih hal gila lain yang boleh kita lalui bersama. Hari-hari gila yang selalu menebar tawa canda dan semoga cepat menyusul dengan segera.

  12. Sahabat dan teman-temanku, teman-teman Akuntansi 2009, dan semua orang yang pernah aku temui. Terima kasih atas dukungan, doa dan kebersamaan yang boleh kita lalui bersama.

  13. Teman-teman bimbingan dan kelas MPT Bu Ninik. Terima kasih atas dukungan, semangat dan kebersamaannya.

  14. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.

  Yogyakarta, Maret 2013 Ratna

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii ABSTRAK ..................................................................................................................... xiv ABSTRACT ................................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 9 BAB II TELAAH PUSTAKA ............................................................................ 11 A. Manajemen Laba .............................................................................. 11 B. Return Saham ................................................................................... 16 C. Kecerdasan Investor ......................................................................... 20 D. Pertumbuhan Perusahaan ................................................................. 21 E. Manajemen Laba, Return Saham, dan Kecerdasan Investor ............ 22 F. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 23 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 27 A. Variabel Penelitian dan Definsi Operasional ................................... 27

  1. Variabel Penelitian ..................................................................... 27

  2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................... 27

  c. Variabel Moderasi ................................................................ 29

  d. Variabel Kontrol ................................................................... 30

  B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 31

  C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 32

  D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 32

  E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 33

  a. Statistik Deskriptif ..................................................................... 33

  b. Uji Normalitas ............................................................................ 33

  c. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 34

  d. Uji Hipotesis .............................................................................. 36

  BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 38 A. Deskripsi Sampel ............................................................................. 38 B. Analisis Data .................................................................................... 39

  a. Statistik Deskriptif ..................................................................... 39

  b. Uji Normalitas ............................................................................ 41

  c. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 42

  d. Uji Hipotesis .............................................................................. 43

  C. Pembahasan ...................................................................................... 47

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 51 A. Kesimpulan ...................................................................................... 51 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 51 C. Saran ................................................................................................. 52 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 53 LAMPIRAN ................................................................................................................... 56

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian ........................................................ 38Tabel 4.2 : Hasil Statistik Deskriptif .............................................................................. 39Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 41Tabel 4.4 : Hasil Uji Glejser .......................................................................................... 42Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Autokorelasi ...................................................................... 43Tabel 4.6 : Discetionary Accruals Sebelum SEO ......................................................... 44Tabel 4.7 : Hasil Regresi Manajemen Laba, Pertumbuhan Perusahaan, dan Return

  Saham (Tanpa Pemoderasi ).......................................................................... 45

Tabel 4.8 : Hasil Regresi Manajemen Laba, Kecerdasan Investor, Pertumbuhan

  Perusahaan, dan Return Saham .................................................................... 45

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran .......................................................................... 26

  

ABSTRAK

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM

DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan SEO dan

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2001-2011)

  

Martdian Ratna Sari

NIM : 092114020

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2013

  Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah manajer melakukan manajemen laba sebelum SEO dan untuk mengetahui apakah manajemen laba mempengaruhi return saham ketika mempertimbangkan kecerdasan investor. Kepemilikan institusional digunakan sebagai proksi dari kecerdasan investor. Masih adanya asimetri informasi antara manajer perusahaan dengan investor, menuntut agar para investor lebih teliti dan cermat dalam menganalisis informasi yang diterimanya. Investor yang cerdas akan memberikan reaksi negatif terhadap informasi perusahaan yang tidak valid dan tidak dapat dipercaya.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan SEO dengan mekanisme right issue dan terdaftar di BEI pada tahun 2001-2011 sebanyak 30 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Pendekatan Instrumental Variabel (Kang dan Sivaramakrishnan, 1995) digunakan untuk mendeteksi manajemen laba yang dilakukan.

  Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa perusahaan melakukan manajemen laba satu tahun sebelum SEO dengan menaikkan laba. Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif terhadap return saham ketika investor cerdas. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dikembangkan oleh Balsam et al, 2002 dan Joni dan Jogiyanto (2009), serta didukung oleh teori efisiensi pasar secara keputusan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak berfokus pada pertumbuhan perusahaan.

  

Kata kunci: SEO, manajemen laba, return saham, kecerdasan investor,

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF EARNINGS MANAGEMENT ON STOCK RETURN

WITH INVESTOR SOPHISTICATION AS MODERATING VARIABLE

  (Empirical Study In The Manufacturing Companies Doing Seasoned Equity Offerings and Listed on the Indonesia Stock Exchange In The Year 2001-2011)

  Martdian Ratna Sari NIM: 092114020

  Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 The major purpose of this study is to investigate whether managers perform earnings management before SEO and to find out whether management earnings affect stock returns when considering the investor ’s sophistication. Institutional ownership is used as a proxy of investor sophistication. The information asymmetry between company managers and investors, demand that the investors could more careful and meticulous in analyzing the information that they received. Sophisticated investors will react negatively to company

  ’s information that is not valid and can not be trusted. This research is an empirical study. The sample in this study are company that did SEO with the mechanism of a rights issue and they are listed on the Stock

  Exchange in the year 2001-2011 there are 30 companies. The data analysis technique used is multiple linear regression. Instrumental Variable approach was used to detect earnings management.

  This study provides an evidence that company earnings management is applied a year before the SEO to increase the profits. In addition, this study also proved that the earnings management give a effect to stock return when investors has been sophisticated. These results were consistent with previous studies developed by Balsam et al, 2002 and Joni and Jogiyanto (2009), and supported by the theory of market efficiency in the decision. This study also proved that the growth of the company give negative effect to stock returns. This negative effect suggest that investors are not focusing on the company's growth.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang bisa dipilih oleh perusahaan

  untuk menambah modal bagi pembiayaan perusahaan. Sukwadi (2006) dalam Prabandari (2012) berpendapat bahwa dalam perkembangannya, pasar modal sebagai wahana sektor keuangan di luar perbankan diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh dana secara cepat dan mudah dari investor maupun kreditur. Perusahaan yang telah memasuki pasar modal atau disebut perusahaan go

  public ternyata masih membutuhkan sumber dana untuk membiayai kegiatan

  operasi perusahaannya. Ketika jumlah dana yang dibutuhkan cukup besar dana tersebut dapat diperoleh dari luar perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana tersebut adalah melalui mekanisme

  seasoned equity offerings (SEO) (Sunarjanto, 2007). SEO merupakan penawaran

  saham tambahan yang dilakukan perusahaan yang listed di pasar modal, di luar saham yang terlebih dahulu beredar di masyarakat melalui Initial Public Offerings (IPO) (Megginson, 1997).

  Penawaran saham tambahan ini ditujukan untuk memperoleh dana tambahan dari investor, baik untuk kepentingan ekspansi, restrukturisasi, dan lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Brealey, et al. (2001) mengungkapkan bahwa salah satu cara penjualan SEO ini dapat dilakukan dengan right issue. Dengan

  

right issue perusahaan menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk

  membeli saham tersebut yang sebanding dengan kepemilikan saham pada tingkat harga (exercise price) yang sudah ditentukan (lebih rendah dari harga pasar) pada periode tertentu. Pemilihan mekanisme penjualan tergantung pada kondisi dan strategi perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi cenderung menggunakan right issue untuk memperoleh tambahan dana. Right issue juga dapat dikombinasikan dengan derivative efek lainnya, seperti warrant dan

  convertible stock.

  Menurut Wild (2004), ada beberapa motivasi perusahaan dalam melakukan SEO: (1) memperoleh sumber dana untuk keperluan investasi dengan harapan profitabilitas perusahaan akan meningkat, (2) memperbaiki struktur modal perusahaan, (3) meningkatkan likuiditas perusahaan, (4) sarana meningkatkan nilai perusahaan, (5) mempertahankan porsi kepemilikan pemegang saham lama, (6) meningkatkan likuiditas saham dengan penambahan jumlah saham beredar sehingga dapat meningkatkan volume dan frekuensi perdagangan serta return saham.

  Dengan adanya penawaran saham tambahan kepada investor, diharapkan perusahaan akan mendapatkan tambahan dana dengan cepat. Namun secara teoritis, pengumuman perusahaan yang melakukan right issue menyebabkan harga saham bereaksi negatif, hal tersebut diakibatkan karena adanya systematic untuk menginvestasikan dananya. Terkadang, agar kinerja perusahaan terlihat bagus, pihak manajemen berusaha untuk mengatur laba perusahaan, yaitu dengan menaikkan laba perusahaan. Dalam Statement of Financial Accounting Concept

  

(SFAC) No.1 menyebutkan bahwa informasi laba merupakan faktor penting

  dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba tersebut membantu pemilik atau pihak lain untuk melakukan penaksiran atas

  

earning power perusahaan di masa yang akan datang (Financial Accounting

Standard Board, 1987). Pada praktiknya dari semua elemen laporan keuangan

  yang menjadi pusat perhatian investor hanya pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut (Beattie, et al., 1994). Kecenderungan investor dan pihak ekstern lainnya yang lebih berfokus pada informasi laba memicu manajemen melakukan

  

disfunctional behavior berupa manajemen laba (earning management) atau

  manipulasi laba (earning manipulation) untuk menghasilkan laba yang dianggap normal bagi suatu perusahaan (Bartov, 1993).

  Manajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi. Manajemen laba dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelonggaran penggunaan metode dan prosedur akuntansi, membuat kebijakan-kebijakan (discretionary) yang dapat mempercepat atau menunda biaya-biaya dan pendapatan agar laba perusahaan lebih kecil atau lebih besar sesuai dengan yang

  Sejumlah penelitian mengenai analisis manajemen laba seperti dalam penelitian Jones (1991), Chotourou (2001), Rao dan Dandale (2005), Rajgopal et

  

al. (2007), manajemen laba sering memfokuskan pada penggunaan discretionary

accruals oleh manajer dalam mengatur laba. Teoh et al. (1998b) dalam Jogiyanto

  (2009) menemukan bahwa manajemen melakukan penyesuaian akrual dalam rangka menaikkan laba menjelang SEO. Rangan (1998) juga menemukan hasil yang sama.

  Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa manajer melakukan manajemen laba menjelang SEO sehingga kinerja saham setelah SEO adalah rendah. Hasil dari penelitian Teoh et al. (1998b) menyatakan bahwa kinerja saham rendah setelah SEO untuk perusahaan yang melakukan SEO. Manajer biasanya berperilaku oportunis dengan melakukan manajemen laba untuk menaikkan harga saham yang ditawarkannya sehingga ada peningkatan laba menjelang penawaran dan memuncak pada saat penawaran untuk kemudian menurun setelah penawaran. Rangan (1998) juga membuktikan bahwa kinerja saham perusahaan setelah SEO rendah. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba menjelang SEO akan memiliki return saham lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba. Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi hubungan antara dan return saham adalah negatif, sehingga Rangan

  discretionary accruals

  menyimpulkan bahwa rendahnya kinerja saham mampu dijelaskan oleh

  Penelitian Joni dan Jogiyanto (2009) berhasil menemukan hubungan manajemen laba sebelum IPO dan return saham dengan kecerdasan investor sebagai variabel pemoderasi. Koefisien hubungan manajemen laba dengan return saham yang mempertimbangkan faktor kecerdasan investor bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba yang tinggi menyebabkan return saham rendah ketika mempertimbangkan faktor kecerdasan investor. Dalam penawaran saham perdana, investor cenderung menggunakan laporan keuangan sebagai satu- satunya sumber informasi, sedangkan dalam SEO ada lebih banyak informasi yang dapat dimanfaatkan investor sebelum membuat keputusan investasinya. Apabila investor mampu mendeteksi manajemen laba di sekitar IPO hanya dengan menggunakan informasi dalam laporan prospektus, maka peneliti menduga dalam SEO ini investor akan lebih banyak mendapatkan informasi masa lalu perusahaan, informasi saat kini, maupun informasi yang bersifat sebagai pendapat yang beredar di pasar yang dapat mempengaruhi analisisnya, sehingga manajemen laba yang dilakukan manajer dengan cepat dapat terdeteksi.

  Kepemilikan institusional dinilai dapat mengurangi praktik manajemen laba karena manajemen menganggap institusi sebagai sophisticated investor serta dapat memonitor manajemen yang dampaknya akan mengurangi motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba (Siregar dan Utama, 2005). Selain itu Investor institusional merupakan investor yang canggih atau investor yang cerdas (sophisticated) yang lebih dapat menggunakan informasi periode sekarang dalam

  (Siregar dan Siddharta, 2006). Konsisten dengan Bartov et al.(2000), Rajgopal (1999), dan Walther (1997) dalam Jogiyanto (2009) yang menyatakan bahwa kecerdasan investor (investor sophistication) merupakan faktor penentu hubungan antara laba dan return. Selain itu Balsam et al.(2002) menyatakan bahwa para investor yang cerdas mampu mendeteksi manajemen laba lebih cepat daripada para investor yang tidak cerdas (unsophisticated investors).

  Penelitian ini mengacu pada penelitian Joni dan Jogiyanto (2009), yang meneliti hubungan manajemen laba sebelum IPO dan return saham dengan kecerdasan investor sebagai variabel pemoderasi dengan sampel perusahaan yang

  IPO pada tahun 1990-2002. Variabel dependen yang diuji yaitu manajemen laba yang memiliki hubungan dengan return saham ketika mempertimbangkan kecerdasan investor sebagai pemoderasi. SEO dengan mekanisme right issue atau menjual hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham tambahan dengan harga tertentu biasa dilakukan oleh perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi dengan tujuan untuk melindungi kepentingan pemegang saham lama agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya. Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh manajemen laba sebelum SEO dengan mekanisme right issue terhadap return saham dengan rentan waktu dari tahun 2001-2011. Ketika perusahaan sudah menjadi perusahaan publik, maka setiap keputusan dan kegiatan perusahaan akan diawasi, dikontrol, dan dipertanggungjawabkan kepada publik. Harapannya, hak publik untuk memperoleh informasi yang relevan, saham perdana maka investor mempunyai akses dan sumber untuk memperoleh informasi yang lebih memadai dalam SEO. Selain menggunakan informasi laporan keuangan maka investor dapat menggunakan berbagai akses dan sumber informasi lain untuk menilai apakah perusahaan layak sebagai tempat menginvestasikan dananya.

  Meskipun di pasar tersedia informasi yang memadai manajer tetap merupakan pihak yang lebih superior dibandingkan pihak lain. Hal inilah yang mendorong dan memotivasi manajer untuk berperilaku oportunis dengan melakukan manajemen laba . Upaya ini sebenarnya wajar dilakukan manajer perusahaan yang melakukan SEO sebab secara teoritis terbukti adanya hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan harga saham perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan maka semakin tinggi pula harga sahamnya dan sebaliknya.

  Tujuan lain menginformasikan hal-hal yang positif mengenai perusahaan yaitu agar investor secara positif merespon saham yang ditawarkan. Hal ini sejalan dengan konsep windows of opportunity yang menjelaskan bahwa manajer yang oportunis memanfaatkan asimetri informasi antara manajer dan pasar.

  Konsep ini juga menjelaskan bahwa kebanyakan perusahaan akan melakukan penawaran saham tambahan pada saat sahamnya overvalued. Dengan kata lain, manajer berperilaku oportunis ketika mengetahui investor overoptimist terhadap nilai penawaran saham tambahan tersebut. Hal ini lah yang mendorong peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah hasil penelitian yang dilakukan di

  Penelitian ini juga ingin membuktikan apakah dengan investor yang cerdas investor akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan relevan ketika SEO, sehingga para investor dapat mendeteksi manajemen laba lebih cepat dan memperhitungkan return saham yang akan diterimanya. Mengingat bahwa ketika SEO, investor dapat memonitoring manajer melalui rapat umum pemegang saham dan informasi mengenai perusahaan jauh lebih banyak serta tersedia dibandingkan saat IPO.

  Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas maka penelitian ini diberi judul

  “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham dengan Kecerdasan Investor Sebagai Variabel Pemoderasi” (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Melakukan SEO dan Terdaftar di BEI periode 2001-2011) B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apakah perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan manajemen laba sebelum SEO?

  2. Apakah manajemen laba sebelum SEO berpengaruh negatif terhadap return saham ketika investor cerdas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

  a. Untuk menguji apakah perusahaan melakukan manajemen laba di luar penawaran saham perdana dan pengaruhnya terhadap return saham.

  b. Untuk menguji apakah SEO tetap memotivasi perusahaan untuk melakukan manajemen laba, dan bagaimana pengaruhnya terhadap return saham dengan mempertimbangkan kecerdasan investor sebagai variabel pemoderasi.

2. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  a. Bagi penulis, sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengetahuan khususnya dalam bidang pasar modal serta dapat menambah pengetahuan mengenai kondisi pasar modal Indonesia.

  b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan studi dengan memberikan bukti empiris mengenai

  signaling theory di pasar modal Indonesia terkait dengan reaksi pasar atas pengumuman informasi laba yang mengandung earning management.

  c. Bagi investor dan calon investor yang melakukan investasi di pasar modal, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk membuat keputusan investasi, terutama yang terkait dengan pengaruh praktik manajemen laba terhadap return investasi. d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kajian penelitian selanjutnya, khususnya penelitian di bidang akuntansi keuangan dan pasar modal.

BAB II TELAAH PUSTAKA A. Manajemen Laba Manajemen laba diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan dengan

  sengaja, dalam batasan Generally Accepted Accounting Principles, untuk mengarah pada suatu tingkat yang diinginkan atas laba yang dilaporkan (Assih, 1998 dalam Muid, 2005). Konsisten dengan pernyataan Sulistyanto (2003), manajemen laba tidak bisa dikategorikan sebagai kecurangan sejauh apa yang dilakukannya masih dalam ruang lingkup prinsip akuntansi. Manajer memiliki beberapa motivasi dalam melakukan manajemen laba, menurut Scott (1997) dalam Wedari (2004) motivasi dilakukannya manajemen laba tersebut adalah kontrak bonus, stock price effect, faktor politik, faktor pajak, pergantian chief

  executive officer (CEO), dan penawaran saham perdana.

  Manajemen laba sering dilakukan dengan memanfaatkan discretionary

  accrual. Discretionary accrual adalah suatu cara untuk mengurangi atau

  menambah pelaporan laba yang sulit dideteksi melalui manipulasi kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan akrual, misalnya dengan menaikkan biaya amortisasi atau depresiasi, mencatat kewajiban yang besar terhadap potongan harga, dan mencatat persediaan yang sudah usang. Discretionary accrual sering digunakan sebagai proksi manajemen laba oportunistik dalam beberapa penelitian sebelumnya sesuai dengan konteksnya masing-masing, tetapi manajer mungkin mempunyai motivasi lain untuk mencatat discretionary accrual yaitu untuk maksud pemberian sinyal mengenai kinerja manajemen kini, serta yang akan datang (Widodo, 2005). Dengan discretionary accrual manajer menyembunyikan, menunda, atau mengubah informasi yang dapat membuat investor mempunyai persepsi negatif terhadap perusahaan.

  Manajemen laba tidak hanya dilakukan perusahaan saat menjelang IPO, bahkan ketika perusahaan tersebut sudah go public manajemen laba masih sering dilakukan. Friedlan (1994) menemukan bukti bahwa perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menaikkan laba akuntansi periode satu tahun setelah IPO.

  Syaiful (2002) juga menemukan bukti yang sama untuk BEJ, yakni manajemen laba dilakukan peiode dua tahun setelah IPO.

  Dalam perkembangan usahanya setiap perusahaan pasti membutuhkan tambahan dana guna membiayai kegiatan investasi dan operasionalnya. Untuk mendapatkan tambahan dana tersebut perusahaan dapat melakukan seasoned

  

equity offering (SEO), yakni penawaran sekuritas tambahan (seasoned securities)

  yang dilakukan emiten sebagai perusahaan go public kepada masyarakat melalui pasar modal. Penawaran saham ini dapat dilakukan melalui mekanisme right

  

issue atau menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk membeli

saham tambahan tersebut dengan harga tertentu (Emery dan Fennedy, 1997).

  SEO dimaksudkan sebagai alternatif memperoleh sumber dana dan memperbaiki struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi cenderung menggunakan mekanisme right issue untuk memperoleh tambahan dana tersebut. Dengan dikeluarkannya SEO kepada pemegang saham, maka pemodal akan mengeluarkan uang untuk membeli saham dari SEO. Uang yang didapatkan dari investor melalui SEO akan digunakan oleh perusahaan untuk memperkuat struktur pendanaan atau untuk kebutuhan investasi. Melalui SEO, perusahaan memperoleh dana dengan cepat dan mudah tanpa memerlukan jaminan serta tanpa terbebani dengan adanya kewajiban pengembalian yang disertai bunga (Brealey, et al., 2001).

  Sukwadi (2006) menyatakan bahwa aksi perusahaan melalui mekanisme right

issue bisa ditanggapi investor sebagai suatu sinyal positif ataupun negatif.

  Perusahaan dengan pertumbuhan kinerja yang tinggi memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinvestasi, maka perusahaan tersebut pasti memerlukan modal dana yang lebih besar, sehingga pengumuman SEO akan diterjemahkan investor sebagai sinyal positif karena berhubungan dengan prospek earning perusahaan yang bagus di masa depan. Sebaliknya investor mungkin akan menanggapi suatu pengumuman SEO sebagai sinyal negatif bila terdapat indikasi bahwa investor memandang kinerja perusahaan suram sehingga perusahaan perlu untuk melakukan penawaran sekuritas tambahan.

  Ketika SEO ini dilakukan segala informasi yang dibutuhkan investor diharapkan dapat lebih akurat dan terpenuhi dibandingkan ketika penawaran saham perdana, karena ketika IPO investor cenderung menggunakan laporan keuangan prospektus sebagai satu-satunya sumber informasi perusahaan, sedangkan ketika SEO ada lebih banyak informasi yang dapat dimanfaatkan investor untuk membuat keputusan investasinya. Selain menggunakan informasi laporan keuangan investor dapat menggunakan berbagai akses dan sumber informasi lain untuk menilai apakah perusahaan layak digunakan sebagai tempat menginvestasikan dananya.

  Meskipun di pasar sudah cukup tersedia informasi yang memadai mengenai perusahaan, ternyata asimetri informasi antara manajer perusahaan dengan investor tetap ada, karena hubungan antara manajer (agent) dengan investor (principal) adalah hubungan kontrak. Hubungan antara agent dan principal dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi karena agent memiliki informasi lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan principal. Hal inilah yang mendorong dan memotivasi manajer untuk berperilaku oportunis melakukan manajemen laba dengan mengubah, menyembunyikan, atau menunda angka- angka akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan. Bahkan semakin besar asimetri informasi, semakin besar pula dorongan manajer bersikap curang dalam melaporkan kinerja dengan tujuan menyesatkan investor dalam menilai saham yang ditawarkan.

  Secara teoritis manajemen laba dianggap wajar dilakukan manajer perusahaan yang melakukan SEO, karena terbukti adanya hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan harga saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi kinerja perusahaan semakin tinggi pula harga sahamnya, sebaliknya semakin rendah kinerjanya semakin rendah pula harga saham perusahaan tersebut. Maka tidak mengherankan apabila perusahaan melakukan rekayasa manajerial dengan pola penaikkan laba selama beberapa periode sebelum SEO. Manajemen laba ini juga dilakukan pada saat penawaran sehingga kinerja perusahaan terlihat bagus dibandingkan kinerja sesungguhnya. Bahkan perusahaan juga mengatur agar kinerjanya seolah-olah mengalami peningkatan selama beberapa periode. Hal ini dilakukan manajer agar informasi yang diterima investor adalah informasi- informasi yang positif, dan memberi sinyal bahwa perusahaan mempunyai kesempatan bertumbuh yang tinggi sehingga investor akan merespon secara positif terhadap saham yang ditawarkan.

  Shivakumar (2000) menunjukkan bahwa manajemen telah melakukan

  

overstate terhadap earnings sebelum melakukan pengumuman SEO. Shivakumar

  memperkenalkan hipotesis yang berlawanan dengan managerial opportunism

  

hypothesis yaitu managerial response hypothesis. Shivakumar berasumsi bahwa

  investor sebenarnya sudah menduga adanya manajemen laba dan secara rasional berusaha melepaskan pengaruhnya pada saat pengumuman SEO. Oleh karena itu, perusahaan SEO akan melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan reaksi investor yang negatif pada saat pengumuman SEO. Rangan (1998) dan Teoh et al. (1998) menemukan adanya manajemen laba di sekitar pengumuman SEO. Temuan tersebut menyimpulkan bahwa investor baru menyadari bahwa perusahaan telah melakukan manajemen laba setelah terjadi penurunan laba pada kuartal-kuartal setelah SEO. Hal ini berarti bahwa pengumuman SEO tidak memberikan sinyal negatif bagi investor bahwa manajemen telah melakukan manajemen laba.

B. Return Saham

  Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan atau pendapatan yang

  dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi surat berharga dalam bentuk saham yang dilakukannya (Ang, 1997, dalam Wahyuni, 2008). Pada umumnya investor atau pemodal dalam menanamkan modalnya pada perusahaan, pasti mengharapkan keuntungan berupa pengembalian yang hendak didapat dari hasil investasinya. Menurut Jogiyanto (2000) return merupakan hasil yang diperoleh dari harga saham sekarang dikurangi harga saham sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya.

  Return saham merupakan hasil dari investasi yang berupa return terealisasi

  (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return terealisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis yang dipergunakan sebagai salah satu pengukur kinerja manajemen perusahaan. Return terealisasi berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang. Kemudian return ekspektasi merupakan return yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diperoleh dimasa yang akan datang (Ang, 1997; dalam Wahyuni, 2008).

  Terkadang penerbitan saham baru melalui SEO ditanggapi negatif oleh pasar karena pihak investor melihat bahwa manajer memiliki informasi yang superior tentang prospek perusahaan mereka atau terjadi asimetri informasi yang besar antara manajer dan investor, sehingga menghasilkan reaksi pasar yang negatif.

  Sebenarnya reaksi pasar terhadap SEO tidak selalu negatif jika perusahaan dapat menghasilkan proyek dengan NPV yang positif dan peningkatan kinerja perusahaan pasca SEO. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), harga pelaksanaan emisi right selalu ditetapkan lebih rendah dari harga pasar, hal ini dapat menarik minat pemegang saham untuk membeli saham. Permintaan saham akan naik diikuti dengan peningkatan harga saham. Meningkatnya volume dan frekuensi perdagangan saham berarti saham yang diperdagangkan di pasar sekunder semakin likuid.

  Saham dengan tingkat likuiditas tinggi akan memberikan return yang tinggi pula dibandingkan saham dengan likuiditas rendah. Return saham yang tinggi dan adanya peningkatan kinerja perusahaan dapat menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. SEO dapat meningkatkan likuiditas saham selanjutnya dan meningkatkan return saham. Penelitian Safitri dan Tandelilin (2000) menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada return saham untuk perusahaan yang melakukan right issue di pasar modal. Return saham yang meningkat pada hari keempat sampai hari pertama sebelum pengumuman right

  

issue , menurun sampai hari ketiga setelah right issue, dan kemudian kembali

meningkat lagi.

  Kurniawan (2006) meneliti tentang dampak pengumuman right issue terhadap

  return saham dan likuiditas saham di BEJ periode tahun 2002

  • –2004. Variabel penelitian adalah return saham, abnormal return, dan trading volume activity (TVA). Teknik pengujian hipotesis adalah paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham,

  

abnormal return , dan TVA. Right issue tidak berpengaruh terhadap return saham,

abnormal return , dan likuiditas saham sebelum dan sesudah right issue. Marfuah

  dan Kusuma (2003) meneliti tentang kemahiran investor dan pola return saham setelah pengumuman laba. Penelitian tersebut menggunakan 119 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian itu menguji secara empiris pengaruh proporsi saham yang dimiliki oleh investor institusional sebagai proksi bagi kemahiran investor terhadap hubungan

  

unexpected earning dan abnormal return setelah pengumuman laba. Kesimpulan

  dari penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Bartov et al. (2000) dalam Joni dan Jogiyanto yang mengatakan bahwa variabel kepemilikan institusional merupakan variabel yang mempunyai daya penjelas lebih tinggi dibandingkan dengan biaya transaksi dan ukuran perusahaan. Selain itu penelitian tersebut mengindikasikan bahwa derajat penetapan harga tak efisien seperti yang dimanifestasikan dalam abnormal return setelah pengumuman laba berhubungan negatif dengan proporsi saham yang dimiliki oleh investor institusional.

Dokumen yang terkait

PENGARUH REPUTASI AUDITOR DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

0 3 16

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 18

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

3 23 20

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

8 75 120

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2009).

0 3 9

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd.

0 2 9

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta).

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta).

0 0 8

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 2 19

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KOMISARIS INDEPENDEN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016) SKRIPSI S1

0 1 11