Pengaruh layanan informasi cara penyesuaian diri terhadap kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah pada siswa kelas XA SMAN 5 Sigi | Setiawati | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6263 20697 1 PB

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

PENGARUH LAYANAN INFORMASI CARA PENYESUAIAN DIRI TERHADAP
KUALITAS PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN DI SEKOLAH PADA SISWA
KELAS XA SMAN 5 SIGI
Suci Setiawati1
Muh. Mansyur Thalib
Ridwan Syahran

ABSTRAK
Kata Kunci : Cara Penyesuaian Diri, Kualitas Penyesuaian Diri
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas penyesuaian
diri siswa dengan teman di sekolah sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi cara
penyesuaian diri, serta apakah layanan informasi cara penyesuaian diri berpengaruh
terhadap kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan bagaimana kualitas penyesuaian diri siswa dengan teman di sekolah
sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi cara penyesuaian diri, serta menjelaskan
pengaruh positif pemberian layanan informasi cara penyesuaian diri terhadap kualitas
penyesuaian diri siswa dengan teman di sekolah. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif
menunjukkan bahwa sebelum pemberian layanan informasi cara penyesuaian diri, terdapat
35% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah dengan klasifikasi
baik, 50% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah dengan
klasifikasi tidak baik, dan 15% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di
sekolah dengan klasifikasi sangat tidak baik. Sesudah diberikan layanan informasi cara
penyesuaian diri, terdapat 25% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di
sekolah dengan klasifikasi sangat baik, 60% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah dengan klasifikasi baik, 10% siswa memiliki kualitas penyesuaian
diri dengan teman di sekolah dengan klasifikasi tidak baik dan 5% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah dengan klasifikasi sangat tidak baik. Hasil
analisis inferensial menunjukan bahwa layanan informasi cara penyesuaian diri berpengaruh
positif terhadap kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah siswa kelas XA SMAN 5
Sigi.

1

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Kampus FKIP Untad Bumi Tadulako Tondo


49

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

PENDAHULUAN
Pendidikan berperan penting dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara, karena pendidikan merupakan wahana meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Semua orang mengenal pendidikan dan melaksanakan pendidikan
tanpa mengenal usia dan tempat, karena memang pendidikan tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal agar manusia bisa
mengembangkan potensi dirinya dengan bantuan seorang pembimbing yang akan
membimbing dan mengarahkan.
Undang-Undang RI No.20 tahun 2003,

Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa, dan negara. Maka
inti dari kegiatan pendidikan adalah mewujudkdn suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga tercapai
keseimbangan antara kecerdasan otak dengan kecerdasan hati agar peka terhadap kondisi
lingkungan
Siswa dalam perkembangannya tidak terlepas dari berbagai permasalahan.
Permasalahan yang timbul berawal dari sikap dan perilaku siswa di lingkungan sekolah, di
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Berdasarkan dari hasil wawancara
langsung yang telah dilakukan oleh peneliti dengan pihak guru Bimbingan Konseling
SMAN 5 Sigi, diperoleh informasi bahwa sering terjadi pelanggaran seperti bolos,
perkelahian, saling mengejek antara siswa, bullying, dan lain-lain. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman siswa SMAN 5 Sigi tentang cara penyesuaian diri.
Siswa yang memiliki penyesuaian diri yang baik adalah mampu untuk dapat
memahami dirinya sendiri dengan cara menerima dirinya baik itu kelemahan maupun
kelebihanya, menunjukan sikap terbuka menerima orang lain, memiliki rasa saling
menghargai, membuat orang lain juga menerima dirinya. Selain itu, seseorang yang mampu
menyesuaikan diri harus mengetahui bagaimana memilih cara menyesuaikan diri yang tepat
bagi setiap masalah yang dihadapi, bukan lari dari kenyataan.
Secara teoritis dampak dari kurangnya pemahaman tentang cara penyesuaian diri

akan berdampak terhadap siswa yang selalu berkaitan dengan keadaan sosial, yang
mengharuskan siswa untuk melakukan penyesuaian sosial dimulai dengan memperbaiki
penyesuaian pribadi siswa sehingga potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
50

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

Untuk meningkatkan penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah dan mencegah
terjadinya hal – hal yang dilakukan tanpa memahami fungsi dan efek yang berakibat fatal,
diperlukan usaha pencegahan sejak dini dengan memberi layanan bimbingan dan konseling.
Jenis layanan bimbingan dan konseling meliputi sembilan layanan konseling yaitu (1)
Layanan orientasi; (2) Layanan informasi; (3) Layanan penempatan dan penyaluran; (4)
Layanan Penguasaan Konten; (5) Layanan Konseling perorangan; (6) Layanan Bimbingan
Kelompok; (7) Layanan konseling kelompok; (8) Layanan Konsultasi; (9) Layanan Mediasi
(Puskur Balitbang Depdiknas, 2006:11).
Dari sembilan layanan konseling di atas, salah satu yang dapat dilakukan yaitu
dengan memberikan layanan informasi tentang cara penyesuaian diri dengan tiga materi
layanan yaitu penyesuaian diri yang positif, penyesuaian diri yang negatif, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi penyesuaian diri yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
penyesuaian diri siswa dengan teman di sekolah sehingga potensi yang dimiliki dapat
berkembang secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ Pengaruh layanan informasi cara penyesuaian diri terhadap kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah pada siswa kelas XA SMAN 5 Sigi “
Layanan Informasi Cara Penyesuaian Diri
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling
di sekolah yang sangat penting guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai
masalah yang dapat mengganggu pencapaian perkembangan siswa baik yang berhubungan
dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya.
Pengertian layanan informasi ini memiliki beberapa pengertian seperti: Menurut
Prayitno (2004) bahwa “layanan informasi adalah layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti
informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien)”.
Sedangkan menurut Winkel & Hastuti, S (2006) menjelaskan bahwa “layanan informasi
adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta
dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial,
supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan

merencanakan kehidupannya sendiri”.

51

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah
suatu usaha untuk memberikan pemahaman kepada individu tentang berbagai macam
pengetahuan agar mereka dapat mengambil keputusan secara tepat dalam kehidupanya.
Penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk memahami lingkungan sekitarnya
dan mencoba menempatkan dirinya pada lingkungan tersebut. Seperti yang dikemukakan
oleh Mustafa Fahmy (1982) bahwa “penyesuaian diri adalah proses dinamika yang
bertujuan untuk mengubah kelakuanya agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara
dirinya dan lingkunganya”. Sedangkan menurut Sunarto dan Ny. B Agung Hartono (1999)
mengetengahkan

pengertian


penyesuaian

diri

adalah

proses

individu

keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan.

mencapai
Kemudian

Yusuf, S dan Juntika, A (2004) menegaskan bahwa pada hakekatnya penyesuaian diri
adalah proses tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan baik secara wajar atau tidak wajar
dan sadar maupun tidak sadar, dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh W.A. Gerungan (2004) “Penyesuaian diri dapat
diartikan sebagai merubah diri sesuai lingkungan (autoplastis), dan juga merubah

lingkungan sesuai dengan keadaan/ keinginan diri (aloplastis)”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai layanan informasi dan penyesuaian
diri, maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi cara penyesuaian diri adalah bantuan
yang diberikan oleh guru pembimbing pada siswa tentang cara-cara untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah
lingkungan sekolah.
Kualitas Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah
Goestch dan David (1994) menjelaskan bahwa “kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan”. Selanjutnya Juran (1974) juga menjelaskan bahwa
“Kualitas adalah kelayakan atau kecocokan penggunaan”.
Menurut Schneiders (1993) “penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk
mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme
psikologi yang tepat”. Sawrey dan Telford (1990) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai
interaksi terus-menerus antara individu dengan lingkungannya yang melibatkan sistem
behavioral, kognisi, dan emosional”. Dalam interaksi tersebut baik individu maupun
lingkungan menjadi agen perubahan. Penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi
yang kontiniu dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia. Ketiga faktor ini
secara konsisten mempengaruhi seseorang.
52


Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

Penyesuaian diri di sekolah seperti yang dikemukakan oleh Nurbani & Warsito, A
(1995) bahwa: “penyesuaian diri di sekolah adalah kemampuan untuk hidup dan bergaul di
sekolah”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas penyesuaian
diri dengan teman di sekolah adalah kemampuan bergaul yang dimiliki oleh individu serta
tingkah laku yang layak digunakan dalam membangun hubungan yang harmonis sehingga
individu tersebut dapat diterima oleh teman-teman di sekolah.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental karena ada perlakuan
dalam bentuk layanan informasi cara penyesuaian diri yang diberikan kepada siswa sebagai
variabel bebas, sedangkan kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah sebagai
variabel terikat. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Sigi yang berlokasi di desa
Bolapapu, Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi,subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XA yang berjumlah 20 siswa. Pengambilan data dan pelaksanaan penelitian
berlangsung dari bulan februari-maret 2016.

Teknik pengumpulan data ini adalah angket. Adapun jenis data dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
responden (subjek penelitian), data primer dalam penelitian ini adalah data kualitas
penyesuaian diri siswa dengan teman di sekolah yang diperoleh dari siswa. Data sekunder
dalam penelitian ini adalah kualitas penyesuaian diri siswa dengan teman di sekolah yang di
peroleh dari observasi langsung kegiatan subjek penelitian serta wawancara langsung
dengan guru Bimbingan dan Konseling dan wali kelas. Analisis data dilakukan dengan
mengacu pada analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis data deskriptif
menggunakan rumus presentase (Anas Sudijono, 2003) dengan menggunakan pedoman
klasifikasi (Thalib, M.M 2007). Sedangkan analisis inferensial menggunakan rumus
korelasi product moment. Untuk menentukan apakah hipotesis nol ditolak atau tidak maka
hitung

dikonsultasikan dengan harga kritik

tabel

dengan taraf signitif 95 %. (α = 0,05) Jika

hitung > tabel maka H0 ( hipotisis nol) ditolak, jika


53

hitung

≤ tabel maka H0 diterima.

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Deskriptif
Deskripsi kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah
Untuk Melihat kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah pada siswa kelas
XA SMAN 5 Sigi sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi cara penyesuaian diri,
maka dibuat klasifikasi kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah seperti pada tabel
1 dan 2:
Klasifikasi dan Persentase Kualitas Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah
Pada Siswa Kelas XA SMAN 5 Sigi Sebelum Diberikan Layanan Informasi Cara
Penyesuaian Diri
Klasifikasi Kualitas Penyesuaian
No
F
%
Diri dengan Teman Di Sekolah
1
Sangat Baik
0
0
2
Baik
7
35
3
Tidak Baik
10
50
4
Sangat Tidak Baik
3
15
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa dari 20 siswa yang menjadi subjek
penelitian, tidak ada atau 0% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di
sekolah yang sangat baik, 7 atau 35% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan
teman di sekolah yang baik, 10 atau 50% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan
teman di sekolah yang tidak baik dan 3 atau 15% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah yang sangat tidak baik.
Klasifikasi dan Persentase Kualitas Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah
Pada Siswa Kelas XA SMAN 5 Sigi Sesudah Diberikan Layanan Informasi Cara
Penyesuaian Diri
Klasifikasi Kualitas Penyesuaian
No
F
%
Diri dengan Teman Di Sekolah
1
Sangat Baik
5
25
2
Baik
12
60
3
Tidak Baik
2
10
4
Sangat Tidak Baik
1
5
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat dari 20 siswa yang menjadi subjek
penelitian 5 atau 25% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah
yang sangat baik, 12 atau 60% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di
sekolah yang baik, 2 atau 10% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di
54

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

sekolah yang tidak baik, dan 1 atau 5% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan
teman di sekolah yang sangat tidak baik.

Deskripsi Peningkatan Kualitas Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah Sebelum
dan Sesudah Diberikan Layanan Informasi Cara Penyesuaian Diri
Berdasarkan klasifikasi tentang kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah,
maka dapat dilihat peningkatan kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah sebelum
dan sesudah diberikan layanan informasi cara penyesuaian diri pada tabel 3.
Tabel 3. Peningkatan Kualitas Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah Pada
Siswa Kelas XA SMAN 5 Sigi Sebelum Dan Sesudah Diberikan Layanan
Informasi Cara Penyesuaian Diri
N0
Klasifikasi
Sebelum
Sesudah
Peningkatan
Kualitas
Diberikan Diberikan
Kualitas
PDTS
LICPD
LICPD
PDTS
%
1
2

Sangat Baik
Baik

0
1,6,10,11,
13,14,15

3

Tidak Baik

2,3,4,5,7.
8,9,12,17,
18
16,19,20

4

1,6,11,14,17
2,3,4,5,7,10,
12,13,15,16,
18,19
8,9

5
9

25
45

0

0

Sangat Tidak
20
0
Baik
Jumlah
20
20
14
Keterangan : LICPD = Layanan Informasi Cara Penyesuaian Diri
PDTS = Penyesuaian Diri dengan Teman Di Sekolah

0
70

Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa peningkatan kualitas penyesuaian
diri dengan teman di sekolah sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi cara
penyesuaian diri adalah 5 atau 25% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman
di sekolah yang sangat baik, yaitu responden 1,6,11,14, dan 17. Ada 9 atau 45% siswa
memiliki kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang baik, yaitu responden
2,3,4,5,7,12,16,18, dan 19. Tidak ada atau 0% siswa memiliki kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah yang tidak baik, dan tidak ada atau 0% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang sangat tidak baik. Sehingga siswa yang
mengalami peningkatan kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah sebanyak 70%.

55

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian layanan informasi cara penyesuaian diri di SMAN 5
Sigi berpengaruh pada peningkatan kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah pada siswa kelas XA mengalami peningkatan setelah diberikan
layanan informasi cara penyesuaian diri, karena sebelum diberikan layanan informasi cara
penyesuaian diri sebagian siswa belum mengetahui bagaimana saja bentuk penyesuaian diri
yang positif, bentuk penyesuaian diri yang negatif, dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penyesuaian diri.
Analisis Inferensial
Untuk menguji apakah hipotesis nol (H0) ditolak atau diterima, maka hasil
perhitungan (t hitung) dikonsultasikan pada tabel t (satu ekor), dengan taraf kepercayaan 95
% (ɑ = 0,05) pada derajat bebas (db) = (n – 1) = (20– 1) = 19. Pada tabel distribusi
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,73. Hal ini berarti nilai t hitung> nilai t tabel atau 7,68 >
1,71. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) yang berbunyi kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah siswa kelas XA SMAN 5 Sigi tidak lebih baik jika dibandingkan
dengan sebelum diberikan layanan informasi cara penyesuaian diri ternyata ditolak.

PENUTUP
Kesimpulan
Kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah siswa kelas XA SMAN 5 Sigi
sebelum diberikan layanan informasi cara penyesuaian diri terdapat 35% siswa memiliki
kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang baik, 50% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang tidak baik, dan 15% memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang sangat tidak baik. Sesudah pemberian
layanan informasi cara penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah
siswa kelas XA SMAN 5 Sigi mengalamai peningkatan, yaitu 25% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang sangat baik, 60% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang baik, 10% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang tidak baik, dan 5% siswa memiliki kualitas
penyesuaian diri dengan teman di sekolah yang sangat tidak baik.
Ada pengaruh positif pemberian layanan informasi cara penyesuaian diri terhadap
kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah siswa kelas XA SMAN 5 Sigi.

56

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

Saran
Bagi Kepala sekolah agar memfasilitasi guru Bimbingan dan Konseling dalam
pemberian layanan informasi, agar layanan informasi lebih sering dilaksanakan.
Bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah agar menindak lanjuti responden 8,
9, dan 20 dalam hal kualitas penyesuaian diri dengan teman di sekolah, karena ketiga
responden tersebut masih dalam klasifikasi tidak baik dan sangat tidak baik. Diharapkan
agar guru pembimbing melaksanakan layanan konseling individual untuk mendalami
masalah dari ketiga siswa tersebut, sehingga kualitas penyesuaian diri dengan teman di
sekolah mereka lebih meningkat lagi
Bagi siswa kelas XA SMAN 5 Sigi yang telah memiliki kualitas penyesuaian diri
dengan teman di sekolah sangat baik diharapkan dapat mempertahankannya dan berbagi
informasi kepada teman-teman lain yang belum mengetahui dan memahami tentang cara
penyesuaian diri.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, hendaknya lebih
mengembangkan layanan informasi cara penyesuaian diri dengan variabel yang lain dan
mengembangkan metode penelitian yang telah ada.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, H.(2006). Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan
Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri. Bandung: Refika Aditama
Gunarsa. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hariyadi dkk (2003). Perkembangan Peserta Didik. Cetakan Ke 3 Semarang: IKIP
Semarang Press.
Hariyanti, S. (2008). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dengan Interaksi Sosial Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Palu. Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD. Palu: Tidak
diterbitkan.
Kartono, K (2004:14). Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju
Mayah, N. (2008). Efektifitas Layanan Informasi Penyesuaian Diri Dalam Meningkatkan
Kemampuan Menyesuaikan Diri Siswa Kelas VII SMP N 10 Palu. Skripsi Sarjana
pada FKIP UNTAD. Palu: Tidak diterbitkan.
Mustafa Fahmy, (1982). Penyesuaian Diri. N.V. Bulan Bintang. Jakarta.
Prayitno, (2000). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
, (2004). Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri padang.
57

Jurnal Konseling & Psikoedukasi
Juni 2016, Vol. 1, No. 1
ISSN: 2502 - 4000

, (1994). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Rineka Cipta. Jakarta.
, (1999). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling di Sekolah.
Jakarta:PT Asdi Mahasatya.
Sobur, A (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Pustaka Setia
Sudijono. S. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. D. K. dan Kusmawati, N (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta
Sunarto dan Ny. B Agung Hartono (1999). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suryabrata. S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.
Thalib, M.M. ( 2009 ). Statistik Pendididikan.Palu : Tadulako University Press.
, (2007). Materi Diklat PLPG Bagi Guru Pembimbing. Palu: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 25 Sulawesi Tengah.
Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
W.A. Gerungan. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Winkel

dan Hastuti, S. (2006). Tindakan
Pendidikan.Yogjakarta: Media Abadi.

Dan

Konseling

Di

Institusi

Wulandari, E. (2013). Pengaruh Layanan Informasi Cara Berkomunikasi Terhadap
Penyesuaian Diri Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 1 Dolo. Skripsi Sarjana pada FKIP
UNTAD. Palu: Tidak diterbitkan.
Yusuf, S dan Juntika, A (2004). Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah.
Bandung:Rizki Press.

58

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENYESUAIAN DIRI REMAJA

0 9 2

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, PENYESUAIAN DIRI DAN PERANAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN PRESTASI HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, PENYESUAIAN DIRI DAN PERANAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 0 15

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN - SURAKARTA.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMA Negeri I Toroh Purwodadi.

0 0 15

Tingkat penyesuaian diri siswa di sekolah

0 1 94

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM KEGIATAN BELAJAR DI SEKOLAH

0 0 12

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8