Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta a1 bahan ajar drabc
DRABC
Oleh:
Nur Sita
Utami,
M.Or.
nursita@u
ny.ac.id
UNIVERSI
TAS
NEGERI
YOGYAKA
RTA
FAKULTAS
ILMU
KEOLAHR
AGAAN
2015
DRABC
Danger
Respon
se
Airway
Breathi
ng
Circulati
on
DANGER
Danger (Bahaya)
Bahaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya
kerusakan atau kemerosotan kualitas hidup seseorang
atau kelompok orang (Cortes, 1997).
Kondisi Gawat Darurat
Keadaan yang mengancam kehidupan dan atau berisiko
terjadi kerusakan organ apabila tidak segera diintervensi.
RESPONSE
Memastikan keamanan lingkungan bagi
penolong
Memastikan kesadaran korban
Meminta pertolongan
Memperbaiki posisi korban gawat
darurat
Mengatur posisi penolong
AIRWAY
1.
Pemeriksaan
Jalan
Nafas
2. Membuka
Jalan
Nafas
Ada/tidak
sumbatan
Head Tilt
Chinlift
Pembersih
an dengan
cross
finger
Jaw Thrust
Manuver
Heimlich
Cross Finger
Technique
H T T P : / / N U R S I N G 4 1 1 . O R G / C O U R S E S / M D 0 5 3 2 _ C A R D I O P U L M O N A RY _ R E S U S C I TAT
I O N / 5 - 0 6 _ C A R D I O P U L M O N A RY _ R E S U S C I TAT I O N . H T M L
H T T P : / / W W W. FA Q S . O R G / H E A LT H - E N C Y C / I M A G E S / T N I S M H E _ 3 6 _ I M G 0 0 0 5 . J P G
H T T P : / / W W W. D E A C O N E S S - H E A LT H C A R E . C O M / U S E R F I L E S / H E I M L I C H T E C H S 1 . J P G
http://img.webmd.com/dtmcms/live/web
md/consumer_assets/site_images/media/
medical/hw/hwkb17_028.jpg
h t t p s : / / 3 1 . m e d i a . t u m b l r. c o m / t u m b l r _ m 4
x g u t M ky J 1 r 7 o h i 5 . j p g
MEMBUKA JALAN NAFAS
h t t p : / / b u l e t i n ke s e h a t a n . c o m / w p - c o n t e n t / u p l o a d s / j a w - t h r u s t 1 . j p g
PROSEDUR HEAD TILT CHIN LIFT
BREATHING
Apabila korban tidak sadar dengan nafas
spontan dan tidak ada trauma tulang
belakang/leher, maka posisikan korban
dalam recovery position.
BREATHING
Apabila korban tidak sadar dan tidak bernafas,
lakukan bantuan pernafasan.
a. Mouth to mouth
b. Mouth to nose
MOUTH TO MOUTH
Korban ditelentangkan, kepala didorong ke belakang
hingga dagu tegak ke atas. Pada penderita patah
tulang leher, kepala tidak boleh didorong
menengadah. Cukup diberi bantal di bawah leher
Dagu didorong sehingga mulut terbuka.
Bersihkan mulut.
Mulut penolong dibuka lebar dan diletakka ke mulut
korban.
Hidung korband dipencet rapat.Hembuskan udara ke
dalam saluran nafas korban.
Penolong mengangkat mulut untuk memberi jalan
arus udara.
Bagi korban dewasa hembusan dilakukan dengan
kecepatan 12x/menit, bagi anak 20x/menit.
HOLGER NIELSON
Silvester
CIRCULATION
Resusitasi
Harfi ah: menghidupkan kembali
Resusitasi jantung luar
Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi
henti nafas dan henti jantung
Resusitasi Jantung Paru = Cardio
Pulmonary Resucitation
Perpaduan bantuan nafas dan kompresi
jantung
CIRCULATION
Setelah 2 kali bantuan pernafasan, periksa tanda
sirkulasi (pernafasan spontan batuk, atau pergerakan
dada).
Apabila tidak ada tanda sirkulasi dan denyut nadi,
maka lakukan pijat jantung luar:
1. Letakkan telapak tangan pada posisi benar
CIRCULATION
2. Lakukan 30 kali kompresi dada dengan kecepatan
100x/menit
3. Buka jalan nafas dan berikan 2 kali bantuan nafas
4. Letakkan kembali telapak tangan dan kompresi
(langkah
no.2)
5. Lakukan 4 siklus (30 kompresi dan 2 kali bantuan
nafas).
PIJAT JANTUNG LUAR
(SATU PENOLONG)
PIJAT JANTUNG LUAR
(DUA PENOLONG)
EVALUASI KORBAN
Lakukan evaluasi korban setelah 4 kali
siklus PJL
Jika tidak ada nadi, lakukan kembali satu
siklus PJL
Jika ada nafas dan denyut nadi teraba,
posisikan korban dalam recovery position
Jika tidak ada nafas, tapi denyut nadi
teraba, maka berikan bantuan nafas 10-12
kali/menit dan periksa nadi setiap saat
Jika sudah ada nafas spontan dan nadi
teraba, jaga agar nafas tetap terbuka
kemudian posisikan korban dalam recovery
Oleh:
Nur Sita
Utami,
M.Or.
nursita@u
ny.ac.id
UNIVERSI
TAS
NEGERI
YOGYAKA
RTA
FAKULTAS
ILMU
KEOLAHR
AGAAN
2015
DRABC
Danger
Respon
se
Airway
Breathi
ng
Circulati
on
DANGER
Danger (Bahaya)
Bahaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya
kerusakan atau kemerosotan kualitas hidup seseorang
atau kelompok orang (Cortes, 1997).
Kondisi Gawat Darurat
Keadaan yang mengancam kehidupan dan atau berisiko
terjadi kerusakan organ apabila tidak segera diintervensi.
RESPONSE
Memastikan keamanan lingkungan bagi
penolong
Memastikan kesadaran korban
Meminta pertolongan
Memperbaiki posisi korban gawat
darurat
Mengatur posisi penolong
AIRWAY
1.
Pemeriksaan
Jalan
Nafas
2. Membuka
Jalan
Nafas
Ada/tidak
sumbatan
Head Tilt
Chinlift
Pembersih
an dengan
cross
finger
Jaw Thrust
Manuver
Heimlich
Cross Finger
Technique
H T T P : / / N U R S I N G 4 1 1 . O R G / C O U R S E S / M D 0 5 3 2 _ C A R D I O P U L M O N A RY _ R E S U S C I TAT
I O N / 5 - 0 6 _ C A R D I O P U L M O N A RY _ R E S U S C I TAT I O N . H T M L
H T T P : / / W W W. FA Q S . O R G / H E A LT H - E N C Y C / I M A G E S / T N I S M H E _ 3 6 _ I M G 0 0 0 5 . J P G
H T T P : / / W W W. D E A C O N E S S - H E A LT H C A R E . C O M / U S E R F I L E S / H E I M L I C H T E C H S 1 . J P G
http://img.webmd.com/dtmcms/live/web
md/consumer_assets/site_images/media/
medical/hw/hwkb17_028.jpg
h t t p s : / / 3 1 . m e d i a . t u m b l r. c o m / t u m b l r _ m 4
x g u t M ky J 1 r 7 o h i 5 . j p g
MEMBUKA JALAN NAFAS
h t t p : / / b u l e t i n ke s e h a t a n . c o m / w p - c o n t e n t / u p l o a d s / j a w - t h r u s t 1 . j p g
PROSEDUR HEAD TILT CHIN LIFT
BREATHING
Apabila korban tidak sadar dengan nafas
spontan dan tidak ada trauma tulang
belakang/leher, maka posisikan korban
dalam recovery position.
BREATHING
Apabila korban tidak sadar dan tidak bernafas,
lakukan bantuan pernafasan.
a. Mouth to mouth
b. Mouth to nose
MOUTH TO MOUTH
Korban ditelentangkan, kepala didorong ke belakang
hingga dagu tegak ke atas. Pada penderita patah
tulang leher, kepala tidak boleh didorong
menengadah. Cukup diberi bantal di bawah leher
Dagu didorong sehingga mulut terbuka.
Bersihkan mulut.
Mulut penolong dibuka lebar dan diletakka ke mulut
korban.
Hidung korband dipencet rapat.Hembuskan udara ke
dalam saluran nafas korban.
Penolong mengangkat mulut untuk memberi jalan
arus udara.
Bagi korban dewasa hembusan dilakukan dengan
kecepatan 12x/menit, bagi anak 20x/menit.
HOLGER NIELSON
Silvester
CIRCULATION
Resusitasi
Harfi ah: menghidupkan kembali
Resusitasi jantung luar
Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi
henti nafas dan henti jantung
Resusitasi Jantung Paru = Cardio
Pulmonary Resucitation
Perpaduan bantuan nafas dan kompresi
jantung
CIRCULATION
Setelah 2 kali bantuan pernafasan, periksa tanda
sirkulasi (pernafasan spontan batuk, atau pergerakan
dada).
Apabila tidak ada tanda sirkulasi dan denyut nadi,
maka lakukan pijat jantung luar:
1. Letakkan telapak tangan pada posisi benar
CIRCULATION
2. Lakukan 30 kali kompresi dada dengan kecepatan
100x/menit
3. Buka jalan nafas dan berikan 2 kali bantuan nafas
4. Letakkan kembali telapak tangan dan kompresi
(langkah
no.2)
5. Lakukan 4 siklus (30 kompresi dan 2 kali bantuan
nafas).
PIJAT JANTUNG LUAR
(SATU PENOLONG)
PIJAT JANTUNG LUAR
(DUA PENOLONG)
EVALUASI KORBAN
Lakukan evaluasi korban setelah 4 kali
siklus PJL
Jika tidak ada nadi, lakukan kembali satu
siklus PJL
Jika ada nafas dan denyut nadi teraba,
posisikan korban dalam recovery position
Jika tidak ada nafas, tapi denyut nadi
teraba, maka berikan bantuan nafas 10-12
kali/menit dan periksa nadi setiap saat
Jika sudah ada nafas spontan dan nadi
teraba, jaga agar nafas tetap terbuka
kemudian posisikan korban dalam recovery