Handout LSE Handout 08

Menulis Naratif Reflektif

Mengapa (harus)
Menulis?
“Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tak
menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari
sejarah”
― Pramoedya Ananta Toer -

“Menulis adalah suatu cara untuk
bicara, suatu cara untuk berkata,
suatu cara untuk menyapa—suatu
cara untuk menyentuh seseorang
yang lain entah di mana. Cara itulah
yang bermacam-macam dan di
sanalah harga kreativitas ditimbangtimbang.”
― Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme
Dibungkam Sastra Harus Bicara


“Kalau kamu bukan anak
raja dan engkau bukan
anak ulama besar, maka
jadilah penulis”.
(Imam Al-Ghazali)

Menulis Apa?





Keragaman Agama
Keunikan Agama-agama
Perbedaan Agama-agama
Persamaan (Titik Temu) Agamaagama
• Titik Tengkar Agama-agama
• Kitab Suci & Kenabian dlm Agamaagama
• Ajaran Luhur Agama-agama


Untuk Apa?





Berbagi Pengetahuan
Berbagi Pengalaman
Merawat Ingatan
Melawan Lupa

• Tugas UTS

Bagaimana Caranya?
• Tahu Apa Itu Tulisan Reflektif
• Tahu Macam-macam Tulisan
Reflektif
• Tahu Tahapan-tahapan
Menulis


Apa Itu Tulisan Reflektif?
 Tulisan yang isinya mencerminkan renungan2
pribadi/personal yg diungkapkan secara
hampir spontan sesuai dg apa yg dirasakan
dlm benak kita saat itu.
 Sifatnya hampir sama dg catatan harian,
tetapi catatan harian yg lebih ekstensif dan
terencana sbg tulisan yg utuh dan sistematis,
dan bukan lintasan pikiran yg terpisah-pisah,
sebagaimana layaknya catatan harian.

Konteks Studi Agama
Dalam konteks Studi Agama, tulisan
reflektif merupakan respon, kesan, dan
renungan kita ketika mengikuti
kegiatan ini. Apa yang kita rasakan,
apa yang kita dapatkan, perubahan
(jika ada) apa yang kita rasakan atau
alami menjadi bahan untuk kita
tuangkan dalam tulisan.


Bahasa yg Digunakan
Menulis reflektif biasanya
menggunakan bahasa yg
mengalir, berirama, dan senada
karena memang hampir seluruh
tulisan yg tertuang di dalamnya
sepenuhnya menjadi milik kita.
Jadi, “wording” (pilihan kata), gaya
dan sebagainya adalah milik kita

Kutipan
Ketika kita harus mengutip
pendapat atau perkataan orang
lain, kutipan tersebut tidaklah
bersifat verbatim atau kutipan
langsung, tetapi disampaikan
melalui parafrasa (paraphrase),
yaitu mengutip isi pikiran, bukan
kata per kata orang lain.


Cara Tepat
Tulisan reflektif juga merupakan
sarana paling tepat – selain catatan
harian – untuk mengekspresikan
pandangan pribadi, yang
tampaknya sangat kita butuhkan
saat ini dari rekan2 mahasiswa/wi
seperti Anda semuanya.

Macam2 Tulisan Reflektif
• Reflektif Kronologis:

Tulisan yang disusun berdasarkan
kronologi peristiwa atau moment yang
kita ikuti atau saksikan secara
langsung. Tulisan-tulisan yang terdapat
dalam buku “Perjalanan Mencari Tuhan”
masuk dalam kategori ini.


Macam2 Tulisan Reflektif
• Reflektif Tematis:
Tulisan yang disusun berdasarkan
tema2 yang kita pilih berdasarkan
sudut pandang (angle) dalam
penulisan. Misalnya, secara khusus
kita membidik tentang “keindahan
arsitektur rumah2 ibadah” atau
tentang “ragam cara manusia

Tahapan Menulis








Listening (Passive – Active)

Reading (Passive – Active)
Sumerizing
Thinking in Depth (Reflecting)
Comparing
Analiyzing
Writing