DIKTIS | Website Resmi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Ditjen Pendis Kemenag RI

(1)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN ASOSIASI KEILMUAN

TAHUN 2015

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

TAHUN 2015


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah keniscayaan dalam berbagai bidang keilmuan. Keilmuan tumbuh dinamis dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan umat manusia dengan berbagai konsekuensinya. Hal ini mendorong terbentuknya asosiasi dan konsorsium keilmuan yang mampu menjawab tantangan global dengan melakukan berbagai kajian dan studi secara multidisiplin.

Dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mendorong terbentuknya asosiasi keilmuan serta mendukung kiprah asosiasi-asosiasi ini

untuk mengembangkan keilmuan melalui pendekatan

multidisiplin, dengan cara diseminasi keilmuan melalui konferensi,

workshop, seminar, training, penyusunan program kurikulum dan

silabus, dan lain-lain.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang


(3)

Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010

tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

C. Pengertian

Program Bantuan Asosiasi Keilmuan adalah program pemberian bantuan yang diperuntukan bagi Asosiasi, Perhimpunan, atau

Konsorsium Keilmuan Keislaman lintas PTKI yang

memiliki perhatian dan komitmen dalam pengembangan rumpun ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu terkait di PTKI melalui program pengembangan pembelajaran, program pengembangan riset dan keilmuan, dan program pengembangan pengabdian masyarakat.

D. Tujuan dan Sasaran Bantuan

Tujuan

Tujuan program bantuan asosiasi keilmuan ini antara lain:

a.membentuk asosiasi/konsorsium keilmuan lintas perguruan

tinggi dan institusi terkait di dalam/luar negeri;

b.mengembangkan asosiasi/konsorsium keilmuan lintas


(4)

Sasaran

Sasaran program bantuan asosiasi keilmuan ini adalah asosiasi,

perhimpunan, atau konsorsium keilmuan rumpun ilmu

keislaman lintas perguruan tinggi. Program ini akan memberikan bantuan kepada 10 asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan keislaman lintas perguruan tinggi yang telah mengajukan proposal permohonan dan telah lulus seleksi administrasi serta memenuhi kelayakan sesuai penilaian tim penilai/seleksi. Jumlah bantuan untuk satu pengusul adalah Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

E. Manfaat Bantuan

Bantuan Asosiasi Keilmuan ini diharapkan dapat mendorong

terciptanya center of excellence, melalui peningkatan kualitas

keilmuan dan rumpun-rumpun keilmuan yang pada gilirannya akan berkontribusi dalam menjawab tantangan global serta pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa.


(5)

BAB II

MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN

A. Mekanisme Rekruitmen

Persyaratan:

1. Program bantuan ini hanya dapat diikuti oleh

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan rumpun ilmu keislaman dan ilmu-ilmu terkait lintas PTKI.

2. Keanggotaan asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan

minimal berasal dari 3 PTKI.

3. Asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan mengajukan

pengajuan bantuan yang memuat antara lain:

a. Usulan program yang akan dilakukan asosiasi/perhimpunan

/konsorsium keilmuan dengan bantuan dana yang diberikan (latar belakang, tujuan, target pelaksanaan, definisi dan

ruang lingkup program, identifikasi dan rancangan

penyelesaian masalah, struktur organisasi pelaksana,

rencana kerja)

b. Rancangan Penggunaan Anggaran sesuai Standar Biaya

Umum (SBU) Kementerian Keuangan;

c. Dokumen tentang keberadaan asosiasi/perhimpunan/

konsorsium keilmuan (portfolio seluruh anggota, pengurus, program kerja, dll)

d. Rekomendasi atau surat pengantar dari rektor/pimpinan

perguruan tinggi yang menjadi koordinator/leader

asosiasi/perhimpunan/konsorsium.

Seleksi dan Penetapan Penerima Bantuan

1. Proposal akan diseleksi oleh tim penilai berdasarkan:

a. Administratif: Persyaratan yang harus dimiliki oleh


(6)

bukti-bukti yang disertakan.

b. Substantif: Potensi kegiatan yang diusulkan,

kemampulaksanaan dilihat dari ketersediaan sumber daya dan komitmen asosiasi/perhimpunan/konsorsium.

2. Penerima bantuan akan ditetapkan melalui Surat Keputusan

Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan diumumkan melalui website diktis.kemenag.go.id.

B. Mekanisme Pelaksanaan

(prosedur, alokasi anggaran bantuan, penggunaan bantuan, tatakelola, prosedur pencairan/penyaluran)

Alokasi Anggaran Bantuan :

1. Sumber pembiayaan program ini berasal dari DIPA Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2015, Nomor : SP.DIPA-025.04.1.426302/2015, tanggal 5 Desember 2014;

2. Bantuan asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan ini

berlaku untuk Tahun 2015;

3. Masing-masing asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan

akan memperoleh bantuan sebsar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), yang akan dipergunakan untuk program asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan;

4. Pelaksanaan bantuan tersebut hendaknya mengacu pada

standard Satuan Biaya Umum (SBU) Kementerian Keuangan

5. Untuk menunjang keberlanjutan program bantuan

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan, maka penerima bantuan wajib melaporkan kegiatan secara administratif dan substantif.

Penggunaan Bantuan

Bantuan asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan Tahun 2015 dipergunakan untuk:


(7)

1. Program dan kegiatan penguatan/pengembangan keilmuan oleh

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan melalui

konferensi, workshop, seminar, training, penyusunan program kurikulum dan silabus, dan sejenisnya.

2. Tidak dibenarkan untuk biaya operasional/ rutinitas

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan.

3. Tidak dibenarkan untuk pengembangan lahan/ tanah.

4. Tidak dibenarkan untuk membangun prasarana pembelajaran

atau lainnya seperti gedung/ruang kuliah/kantor/lokal /sekretariat;

Prosedur Pencairan Bantuan :

Pencairan bantuan dilakukan dengan mengacu pada ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :

1.

Pencairan bantuan hanya bisa dilakukan apabila sudah ada

penetapan penerima bantuan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

2.

Menandatangani Berita Acara, Kuitansi antara koordinator

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan dengan Direktur Pendidikan Tinggi Islam

3.

Surat Pertanggungjawaban dari rektor/pimpinan perguruan

tinggi yang menjadi koordinator /leader asosiasi/perhimpunan /konsorsium.

4.

Mencantumkan data NPWP lembaga dan nomor rekening Bank

atas nama koordinator konsorsium.

5.

Pencairan dilakukan melalui KPPN Jakarta yang ditujukan ke

nomor rekening tujuan. Bantuan tahap kedua dan ketiga

diberikan ketika laporan penggunaan bantuan tahap


(8)

BAB III

PELAPORAN DAN MONEV

A. Pelaporan

Penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan yang

akuntabel secara tertulis setelah selesai kegiatan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah anggaran tahap 1 dilaksanakan, ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Subdit Pengembangan Akademik.

Adapun format laporan dimaksud sebagai berikut :

1. Pendahuluan, menerangkan maksud dan tujuan bantuan tahun

2015;

2. Waktu pelaksanaan, mekanisme serta sumber daya pendukung

kegiatan yang diperlukan;

3. Desain dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan penggunaan

anggaran;

4. Jenis dan bentuk kegiatan-kegiatan;

5. Mitra kerja dan Instansi/ Lembaga yang terlibat dalam kegiatan,

jika diperlukan;

6. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan setelah proses

penggunaan bantuan;

7. Hambatan dan kendala selama proses pelaksanaan bantuan

serta solusi yang dilakukan dalam mengatasinya;

8. Peluang dan harapan yang bisa diperoleh dari kegiatan tersebut;

9. Keberlanjutan program;

10. Pertanggungjawaban dan realisasi keuangan sampai akhir

pelaksanaan, penggunaan secara rinci dan bukti pengeluaran yang dapat membantu dalam pertanggungjawaban, termasuk didalamnya pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(9)

B. Monitoring dan Evaluasi

Untuk lebih memberikan hasil dan daya guna yang optimal, efektif dan efesien sesuai dengan target, sasaran dan tujuan program bantuan, akan dilakukan pengawasan dan evaluasi oleh tim yang dibentuk Direktur Jenderal Pendidikan Islam terhadap pelaksanaan program bantuan di PTKI penerima bantuan.


(10)

BAB IV PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis Program Bantuan Asosiasi Keilmuan sebagai pedoman dan dasar pelaksanaan pemberian bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam Tahun 2015. Melalui program ini diharapkan mampu menjawab tantangan global dengan melakukan berbagai kajian dan studi secara multidisiplin.

Jakarta, Agustus 2015

Kuasa Pengguna Anggaran

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Ttd


(1)

BAB II

MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN

A. Mekanisme Rekruitmen

Persyaratan:

1. Program bantuan ini hanya dapat diikuti oleh asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan rumpun ilmu keislaman dan ilmu-ilmu terkait lintas PTKI.

2. Keanggotaan asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan minimal berasal dari 3 PTKI.

3. Asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan mengajukan pengajuan bantuan yang memuat antara lain:

a. Usulan program yang akan dilakukan asosiasi/perhimpunan /konsorsium keilmuan dengan bantuan dana yang diberikan (latar belakang, tujuan, target pelaksanaan, definisi dan ruang lingkup program, identifikasi dan rancangan penyelesaian masalah, struktur organisasi pelaksana, rencana kerja)

b. Rancangan Penggunaan Anggaran sesuai Standar Biaya Umum (SBU) Kementerian Keuangan;

c. Dokumen tentang keberadaan asosiasi/perhimpunan/ konsorsium keilmuan (portfolio seluruh anggota, pengurus, program kerja, dll)

d. Rekomendasi atau surat pengantar dari rektor/pimpinan perguruan tinggi yang menjadi koordinator/leader asosiasi/perhimpunan/konsorsium.

Seleksi dan Penetapan Penerima Bantuan

1. Proposal akan diseleksi oleh tim penilai berdasarkan:

a. Administratif: Persyaratan yang harus dimiliki oleh asosiasi/perhimpunan/konsorsium berdasarkan lampiran


(2)

bukti-bukti yang disertakan.

b. Substantif: Potensi kegiatan yang diusulkan, kemampulaksanaan dilihat dari ketersediaan sumber daya dan komitmen asosiasi/perhimpunan/konsorsium.

2. Penerima bantuan akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan diumumkan melalui website diktis.kemenag.go.id.

B. Mekanisme Pelaksanaan

(prosedur, alokasi anggaran bantuan, penggunaan bantuan, tatakelola, prosedur pencairan/penyaluran)

Alokasi Anggaran Bantuan :

1. Sumber pembiayaan program ini berasal dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2015, Nomor : SP.DIPA-025.04.1.426302/2015, tanggal 5 Desember 2014; 2. Bantuan asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan ini

berlaku untuk Tahun 2015;

3. Masing-masing asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan akan memperoleh bantuan sebsar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), yang akan dipergunakan untuk program asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan;

4. Pelaksanaan bantuan tersebut hendaknya mengacu pada standard Satuan Biaya Umum (SBU) Kementerian Keuangan 5. Untuk menunjang keberlanjutan program bantuan

asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan, maka penerima bantuan wajib melaporkan kegiatan secara administratif dan substantif.


(3)

1. Program dan kegiatan penguatan/pengembangan keilmuan oleh asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan melalui konferensi, workshop, seminar, training, penyusunan program kurikulum dan silabus, dan sejenisnya.

2. Tidak dibenarkan untuk biaya operasional/ rutinitas asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan.

3. Tidak dibenarkan untuk pengembangan lahan/ tanah.

4. Tidak dibenarkan untuk membangun prasarana pembelajaran atau lainnya seperti gedung/ruang kuliah/kantor/lokal /sekretariat;

Prosedur Pencairan Bantuan :

Pencairan bantuan dilakukan dengan mengacu pada ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :

1.

Pencairan bantuan hanya bisa dilakukan apabila sudah ada penetapan penerima bantuan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

2.

Menandatangani Berita Acara, Kuitansi antara koordinator asosiasi/perhimpunan/konsorsium keilmuan dengan Direktur Pendidikan Tinggi Islam

3.

Surat Pertanggungjawaban dari rektor/pimpinan perguruan tinggi yang menjadi koordinator /leader asosiasi/perhimpunan /konsorsium.

4.

Mencantumkan data NPWP lembaga dan nomor rekening Bank atas nama koordinator konsorsium.

5.

Pencairan dilakukan melalui KPPN Jakarta yang ditujukan ke nomor rekening tujuan. Bantuan tahap kedua dan ketiga diberikan ketika laporan penggunaan bantuan tahap sebelumnya diterima oleh Ditjen Pendidikan Islam.


(4)

BAB III

PELAPORAN DAN MONEV

A. Pelaporan

Penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan yang akuntabel secara tertulis setelah selesai kegiatan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah anggaran tahap 1 dilaksanakan, ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Subdit Pengembangan Akademik.

Adapun format laporan dimaksud sebagai berikut :

1. Pendahuluan, menerangkan maksud dan tujuan bantuan tahun 2015;

2. Waktu pelaksanaan, mekanisme serta sumber daya pendukung kegiatan yang diperlukan;

3. Desain dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan penggunaan anggaran;

4. Jenis dan bentuk kegiatan-kegiatan;

5. Mitra kerja dan Instansi/ Lembaga yang terlibat dalam kegiatan, jika diperlukan;

6. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan setelah proses penggunaan bantuan;

7. Hambatan dan kendala selama proses pelaksanaan bantuan serta solusi yang dilakukan dalam mengatasinya;

8. Peluang dan harapan yang bisa diperoleh dari kegiatan tersebut; 9. Keberlanjutan program;

10. Pertanggungjawaban dan realisasi keuangan sampai akhir pelaksanaan, penggunaan secara rinci dan bukti pengeluaran yang dapat membantu dalam pertanggungjawaban, termasuk didalamnya pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(5)

B. Monitoring dan Evaluasi

Untuk lebih memberikan hasil dan daya guna yang optimal, efektif dan efesien sesuai dengan target, sasaran dan tujuan program bantuan, akan dilakukan pengawasan dan evaluasi oleh tim yang dibentuk Direktur Jenderal Pendidikan Islam terhadap pelaksanaan program bantuan di PTKI penerima bantuan.


(6)

BAB IV PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis Program Bantuan Asosiasi Keilmuan sebagai pedoman dan dasar pelaksanaan pemberian bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam Tahun 2015. Melalui program ini diharapkan mampu menjawab tantangan global dengan melakukan berbagai kajian dan studi secara multidisiplin.

Jakarta, Agustus 2015 Kuasa Pengguna Anggaran

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Ttd