134304 AKJ 14 Oktober 2004 Uji Publik I

No Kaset
Tema

: 06
: Uji Publik I (Kelompok perempuan)
Raperda pelayanan terpadu untuk korban kekerasan.
Kamerawan : Tomi
Reporter
: Ikki
Disahkannya UU penghapusan kekerasan dalam rumah tangga tanggal 14 September
yang lalu seseungguhnya menjadi angin segar bagi masyarakat yang konsen terhadap
pelindungan dan pelayanan terhadap perempuan korban kekerasan// Setidaknya kita
dapat melihat adanya keinginan dari pemerintah untuk merespon masalah kekerasan
terhadap perempuan// Kaitannya terhadap hal tersebut/ pagi tadi di Ruang Utama Balai
Walikota digelar uji publik usulan pembentukan raperda kota Yogyakarta tentang
penyelenggaraan pelayanan terpadu begi perempuan korban kekerasan// Uji Publik yang
dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah ini menghadirkan Rooswati SH
(Riffka Annisa)/ Faiz (SPHP  Serikat Pekerja Hukum Agresif)/ Winata (ILA 
Institute Of Legal Aid)// Salah seorang narasumber/ Winata/ menyatakan behwa
kadangkala kasus kekerasan terhadap perempuan sulit untuk di buktikan// Meski
demikian/ pengaduan dapat dijadikan bukti//

=======Statement: Winata, Jabatan : ILA (Institute Of Legal Aid)======
Dalam uji publik ini/ usulan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh responden adalah
seputar bagaimana penanganan kekerasan dalam rumah tangga tanpa harus melibatkan
polisi/ bagaimana melindungi korban kekerasan dari ancaman teror/ dan bagaimana
menjaga nama baiknya// Para responden yang sebagaian besar perempuan ini khawatir/
jika dalam penanganan korban kekerasan tidak serius/ maka akan muncul keaniayaan
baru// Hal inilah yang ditakutkan oleh sebagian besar kaum perempuan// Dengan uji
publik ini diharapkan akan banyak muncul ide – ide dan usulan jika evaluasi demi
lahirnya perda yang berpihak kepada perempuan secara proporsional//
Demikian Ikki dan Tomi melaporkan untuk apa kabar jogja RBTV//

NEWS READER: UJI PUBLIK I
SETELAH UU PENGHAPUSAN KEKERASAN DISAHKAN TANGGAL 14
SEPTEMBER 2004 LALU/ TETNTUNYA DIBUTUHKAN PULA LANGKAH
KONKRET MENGAPLIKASIKAN UU INI// SLAH SATUNYA TENTANG USULAN
RAPERDA

PELAYANAN

KEKERASAN//


TERPADU

UNTUK

PEREMPUAN

KORBAN