10. BPBA - Implementasi Sistem Klaster

PEMERINTAH ACEH

IMPLEMENTASI SISTEM
KLASTER DALAM
PENANGANAN GEMPA
BUMI Pidie Jaya
Oleh :
Drs. Said Rasul
Kepala Pelaksana
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH
(BPBA)

Gempa Bumi Pidie
Jaya, 7 Desember 2016

1

1.

2.


3.

4.
5.

Bukan hanya tanggap darurat (responsif) tetapi
juga keseluruhan manajemen penanggulangan
bencana
Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan bukan
semata kewajiban pemerintah.
Dengan demokratisasi dan otonomi daerah PB
menjadi tanggungjawab Pemerintah dan
Pemerintah Daerah termasuk perencanaan PB
PB bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi
juga urusan bersama masyarakat
Terintegrasinya PB dalam rencana pembangunan

Dasar Hukum















Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
Peraturan Kepala BNPB Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Peraturan Kepala BNPB Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Protap Tim Reaksi Cepat (TRC)
BNPB

Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Komando Tanggap Darurat
Peraturan Kepala BNPB Nomor 173 Tahun 2015 Tentang Klaster Nasional
Perka BNPB No. 14 Th 2010 ttg Pedoman Pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat
Bencana
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2012 Tentang Pedoman Rencana Kontijensi
Bencana Banjir pada ZPPB Aceh
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Sistem peringatan Dini dan
Penanganan Darurat Bencana Tsunami Aceh

3

Kerangka Presentasi
• Instansi dan sumber daya yang terlibat dalam
Penanganan Darurat Gempa Bumi Pidie Jaya
(Pemerintah/Masyarakat/Dunia Usaha)
• Bentuk Organisasi Klaster Penanggulangan
Bencana dalam Penanganan Darurat Gempa
Bumi Pidie Jaya

• Permasalahan yang dijumpai dalam koordinasi
Klaster
4

Definisi Klaster
• Sekumpulan lembaga yang bekerja bersama
untuk satu tujuan dengan lingkup yang sama
dalam penanggulangan bencana (United
Nations/PBB)
• Konsep ini diperkenalkan oleh PBB pada tahun
2006 untuk mewujudkan koordinasi PB yang
lebih cepat dan efektif.

5

Klaster International

6

Perkembangan Klaster di Indonesia


September 2014
– Januari 2015
17 Juni 2014

27 Februari
2014

15 Januari
2014

Penyesuaian
konsep klaster
di tingkat
nasional

Penentuan
koordinator dan
ko-koordinator
untuk tiap

klaster

Penyusunan dan
finalisasi KAK
(Kerangka Acuan
Kerja)

27 Februari
2015
Lokakarya
Klaster Nasional
Logistik dan
Peralatan

Pengenalan
konsep
klaster

Perka BNPB No: 173 Tahun
Year 2015

2015
About Disaster
Tentang
KlasterManagement
Nasional PB
7

Delapan Klaster di Indonesia
No

Klaster

Koordinator

Ko-Koordinator

1

Kesehatan


Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan,
Kemenkes

Pusdokkes POLRI

2

SAR

Basarnas

Waasops Panglima TNI

3

Logistik dan Peralatan

Deputi Bidang Logistik
dan Peralatan BNPB


Kemensos RI dan TNI

4

Pengungsi dan
Perlindungan

Ditjen Parlinjamsos
Kemensos RI

Sops POLRI

5

Pendidikan

Kemendikbud RI

Sekretariat Kemenag


6

Sarana Prasarana

Kementerian PU

Kemenhub

7

Ekonomi

Kementan

Kemenko UKM

8

Pemulihan Dini


Kemendagri

Deputi Bidang RR BNPB
8

Review
 Perka BNPB No.10 Tahun
2008 tentang Sistem
Komando Tanggap Darurat
 Perka BNPB No.14 Tahun
2011 tentang Pendirian
Posko Tanggap Darurat
Bencana

 Perka BNPB No. 173 Tahun
2015 tentang Klaster
Nasional PB

Perka BNPB Sistem
Komando Tanggap
Darurat (Proses
Finalisasi)

PERAN PEMERINTAH DALAM KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014

KESEHATAN
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN

EKONOMI

PEMULIHAN DINI

LOGISTIK

PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN

SARANA DAN
PRASARANA

PENDIDIKAN

Keputusan Kepala BNPB Nomor 173 tahun 2015 tentang Klaster
Nasional Penanggulangan Bencana:


(1) Klaster Kesehatan; (2) Klaster Pencarian dan
Penyelamatan; (3) Klaster Logistik; (4) Klaster pengungsian dan
Perlindungan; (5) Klaster Pendidikan ; (6) Klaster Sarana dan Prasarana; (7) Klaster
Ekonomi; (8) Klaster Pemulihan Dini

• (1) Klaster Kesehatan . Tugasnya:




Pelayanan Kesehatan, Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan, Penyiapan
Air Bersih dan Sanitasi yang berkualitas, Pelayanan Kesehatan Gizi, Pengelolaan
Obat
Bencana, Penyiapan Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Bencana,
Penatalaksanaan Korban Mati, Pengelolaan Informasi dibidang Kesehatan.
Koordinator : Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian
Kesehatan
Wakil Koordinator : Pusat Kedokteran, Kepolisian Republik Indonesia.

11

Tabel 13. Keterlibatan Institusi dalam Sektor Operasi Tanggap Darurat(Peraturan Gubernur Aceh
Nomor 49 Tahun 2012 Tentang Pedoman Rencana Kontijensi Bencana Banjir pada ZPPB Aceh)

-

-

-
















18. PRAMUKA
Information:




u












u










u





TRANSPORTASI,
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI,
EDUKASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DINAS SOSIAL
DINAS KESEHATAN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMINFO DAN TELEMATIKA
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN
SATPOL PP
KANTOR SAR ACEH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PLN
PDAM
PMI
RAPI
TAGANA





PERBAIKAN DAN
PEMULIHAN
SARANA DAN
PRASARANA VITAL

PELAYANAN
KESEHATAN



u



1. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
2. TNI
3. POLRI
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

LOGISTIK,
PENERIMAAN DAN
PENYALURAN
BANTUAN

INSTITUTION

PENCARIAN,
PENYELEMATAN DAN
EVAKUASI

NO

MANAJEMEN DAN
KOORDINASI

SEKTOR



-






u


-





u








u : Ketua Sektor
: Anggota Sektor


Bila terdapat institusi lain yang bergabung dalam operasi tanggap darurat, maka institusi tersebut harus menerima arahan
penempatan dari Komandan Tanggap Darurat dan menerima perintah dari ketua sektornya.
12

Peraturan Gubernur Aceh Terkait Sistem Klaster
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2012
Tentang Pedoman Rencana Kontijensi Bencana Banjir
pada ZPPB Aceh
Pelayanan Kesehatan

PERBAIKAN DAN
PEMULIHAN SARANA
DAN PRASARANA
VITAL

TRANSPORTASI, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI,
EDUKASI

MANAJEMEN
DAN
KOORDINASI

PENCARIAN,
PENYELEMATAN
DAN EVAKUASI

LOGISTIK, PENERIMAAN
DAN PENYALURAN
BANTUAN
13

Struktur Organisasi Kodal Aceh Penanganan Tanggap Darurat
(Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Sistem peringatan
Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami Aceh)

a. Komandan;
b. Wakil Komandan;
c. Sekretariat;
d. Bidang Administrasi dan Keuangan;
e. Bidang Perencanaan;
f. Bidang Logistik dan Peralatan;
g. Bidang Operasi.
Bidang Operasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
.
penyelamatan korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan kelompok rentan, pemulihan fasilitas kritis dengan
cepat, tepat, efisien dan efektif berdasarkan satu kesatuan rencana
tindakan penanganan darurat bencana. Pimpinan Bidang Operasi
melekat kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA .
Dalam pelaksanaannya Bidang Operasi dibantu oleh:
a. Kepala Seksi SAR dipegang oleh pejabat Kantor SAR Aceh;
b. Kepala Seksi Perlindungan Kelompok Rentan dipegang oleh
pejabat Dinas Kesehatan Aceh;
c. Kepala Seksi Pemenuhan Kebutuhan Dasar dipegang oleh pejabat
Dinas Sosial Aceh;
d. Kepala Seksi Pemulihan Fasilitas Kritis dipegang oleh Pejabat
Dinas Pekerjaan Umum Aceh;
e. Staff Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA.

14

Peraturan Gubernur Aceh Terkait Sistem Klaster
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010
Tentang Sistem peringatan Dini dan Penanganan
Darurat Bencana Tsunami Aceh
Dinas Kesehatan Aceh
Perlindungan Kelompok Rentan

KanSAR Aceh

PU Aceh
Pemulihan Fasilitas
Kritis

MANAGEMENT
AND
COORDINATION

Pemenuhan Kebutuhan
Dasar

SAR

Dinas Sosial Aceh
15

Instansi dan sumber daya yang
terlibat dalam Penanganan Darurat
Gempa Bumi Pidie Jaya
(Pemerintah/Masyarakat/Dunia
Usaha)

16

Hingga tanggal 20 Desember 2016, pukul
20.00 WIB tercatat sebanyak 500
organisasi non pemerintah dengan 3181
personil yang terlibat (tidak termasuk
TNI/POLRI) dalam penanganan tanggap
darurat bencana gempa aceh, termasuk di
antaranya 58 dokter spesialis, 241 dokter
umum, 50 psikolog, 408 paramedis dan 71
unit ambulance.
17

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
PEMERINTAH ACEH




Pemerintah Aceh telah menetapkan Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Nomor 39/PER/2016, yang
berlaku 7 – 20 Desember 2016 (14 hari), dan mengaktifkan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana
Gempabumi Aceh dengan struktur berdasarkan SK Gubernur Aceh Nomor 360/PER/2016 Tentang
Pembentukan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan
Pidie, Provinsi.
Rincian Upaya yang dilakukan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) di Pemerintah Aceh:

BPBA

Pemerintah Provinsi Aceh melalui BPBA telah mendirikan tenda gudang untuk Ruang Kelas Belajar sebanyak 2
tenda (1 tenda di SMK Paro Pidie Jaya dan 1 Tenda di Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Bireuen).

BPBA beserta Humas Aceh aktif di Posko Utama mengupdate data bencana setiap saat.

BPBA mengkoordinasikan pendirian 4 (empat) mobil dapur umum lapangan (BPBA, BPBD Aceh Jaya, BPBD
Pidie, dan BPBD Aceh Barat), hingga hari ini 19 Desember 2016, dapur umum yang masih beroperasi yaitu
milik BPBA.

Mendirikan 6 tenda di posko (untuk gudang logistik, relawan dan dapur umum)

Pengerahan personil untuk pengkoordinasian logistik, menurunkan mobil tanki air dan mobil serbaguna.

BPBD Aceh Tengah menurunkan alat berat dan memberikan bantuan logistik.

BPBA memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 250 unit pada tanggal 17 Desember 2016.

BPBA telah memasang 12 tenda di 7 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tanggal 18 Desember 2016.

BPBA telah memasang tenda 6 unit di SMP 3 Bandar Baru Kab. Pidie Jaya pada tanggal 19 Desember 2016.

Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan BNPB melakukan rapat Pembahasan Rencana Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Gempa Aceh di Aula Bappeda Kabupaten Pidie pada hari ini (19/12). Rapat tersebut
dipimpin oleh Deputi III Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB didampingi Kepala Pelaksana BPBA, Plt
Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie Jaya.

BPBA telah memasang 29 tenda di 12 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tangal 20 Desember 2016.
18

• Mendirikan 6 tenda di posko (untuk gudang logistik, relawan dan dapur
umum)
• Pengerahan personil untuk pengkoordinasian logistik, menurunkan mobil
tanki air dan mobil serbaguna.
• BPBD Aceh Tengah menurunkan alat berat dan memberikan bantuan logistik.
• BPBA memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 250 unit pada tanggal
17 Desember 2016.
• BPBA telah memasang 12 tenda di 7 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tanggal
18 Desember 2016.
• BPBA telah memasang tenda 6 unit di SMP 3 Bandar Baru Kab. Pidie Jaya
pada tanggal 19 Desember 2016.
• Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan BNPB melakukan rapat Pembahasan
Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Aceh di Aula
Bappeda Kabupaten Pidie pada hari ini (19/12). Rapat tersebut dipimpin oleh
Deputi III Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB didampingi Kepala
Pelaksana BPBA, Plt Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie Jaya.
• BPBA telah memasang 29 tenda di 12 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tangal
20 Desember 2016.
19

• DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI ACEH
• Dinas pertambangan dan energi telah menugaskan/menempat
personel Dengan latar belakang ilmu geologi di lokasi musibah gempa
Pidie Jaya dan sekitarnya sebanyak 2 orang tiap hari dengan sistim
aplusan per 3 hari langsung dibawah pimpinan Bapak Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Aceh dari tanggal 7 Desember 2016 dan
direncanakan sampai dengan tanggal 20 Desember 2016 dan akan
diperpanjang bila keadaan lapangan masih dibutuhkan, dan Tim dari
Distamben Aceh bersama tim Badan Geologi pusat selalu
berkoordinasi dengan posko induk
• Adapun hal hal yg sudah dilakukan oleh Distamben Aceh bersama
Badan Geologi KESDM (Pusat) di lokasi pengungsian Dampak gempa
adalah :
• Pembangunan sumur (untuk penyediaan air bersih sebanyak 13 titik
dengan rincian 10 titik telah selesai dibangun dan 3 (tiga) titik sedang
dilaksanakan dan akan dilaksanakan dengan rincian lokasi.
20

• DINAS KESEHATAN ACEH
• P2KK Dinas Kesehatan membentuk Pos
Kesehatan di Rumah Sakit Meureudu.
• Melakukan layanan Pra Rumah Sakit dan
merujuk Pasien.
• Distribusi personil ke pos pengungsi.
• Kegiatan imuniasi bagi pengungsi
• Melakukan fogging untuk pengungsian.
• Melakukan Trauma Healing
• Melakukan Pendataan Kesehatan Ibu dan Anak.
21

• DINAS BINA MARGA ACEH
• Dinas Bina Marga menanggulangi jalan dan jembatan provinsi
yang rusak, mengerahkan personil sebanyak 17 orang,
memberikan bantuan logistik, mengerahkan alat berat 2 unit,
mengkoordinir alat berat 69 unit dan melakukan pendataan
kerusakan infrastruktur bersama Dinas PU Pidie Jaya.
• Menurunkan tim survey untuk melakukan pendataan
kerusakan jalan dan jembatan. Pada tanggal 17 Desember
2016 dilakukan pendataan kerusakan jembatan Pusong Kec.
Kembang Tanjong Kab. Pidie.
• Melakukan pemeliharaan dan perawatan jalan provinsi untuk
kelancaran mobilitas logistik dan personil.
• Menanggulangi jalan Provinsi sepanjang 1 KM dan telah
rampung 100%.
22

• DINAS CIPTA KARYA ACEH
• Hidran umum yg ada sejumlah 42 unit yg terpasang di 33 titik pengungsian
• MCK know down yg tersedia untuk dioperasikan sejumlah 80 MCK Know
Down
• Mobil tangki yg beroperasi sejumlah 13 unit dari Dinas Cipta Karya Aceh
ruang belajar sementara 6 titik MCK 40 unit 10 titik Penampungan sementara
dan mesjid darurat 15 unit sedang dalam pelaksanaan.
• DINAS PENGAIRAN
• Untuk kegiatan penanggulangan masa panik dan darurat Dinas Pengairan
Aceh telah mengerahkan 5 unit back hoe utk membantu evakuasi dan
pembersihan bangunan yang rusak.
• membentuk tim satgas yg berjumlah 5 orang untuk membantu penanganan
masa darurat dan menginventarisasi bangunan bangunan prasarana sumber
daya air yang rusak.

23














DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN TELEMATIKA ACEH:
Memberikan bantuan kemanusiaan dari keluarga besar DISHUBKOMINTEL ACEH berupa peralatan
ibadah, peralatan mandi, kebutuhan balita dan sembako;
Memberikan bantuan traffic count sebanyak 50 unit untuk pengaturan lalu lintas di lokasi posko /
pengungsian;
Pemasang radio base dengan menggunakan 1 unit mobil frekuensi radio;
Memberikan penerangan lampu sorot pada malam hari di posko induk (PLN padam);
Menyampaikan/ melaporkan perkembangan evakuasi dari lokasi bencana pada frekwensi HF
11.415 Mhz ke posko RAPI Nasional di Jakarta dan se-nusantara;membantu pemasangan dan
setting repeater emergency di lokasi bencana. tepat nya di kantor Telkom merdu yg bekerja pada
frekwensi 143.750Mhz - 1.500 Mhz
Melakukan setting pada radio relawan /anggota RAPI untuk bekerja pada frekwensi radio yang
sama di lokasi bencana;
Melakukan koneksi gateway nasional dari lokasi bencana pada jalur RAPI yg sudah terkoneksi ke
beberapa daerah melalui internet;
Melakukan peliputan langsung dari lokasi bencana melalui frekuensi Radio RRI, Jati FM dan
Romoh PMI.
Pemasangan layar tancap di posko induk halaman kantor Bupati Pijay sebagai sarana hiburan bagi
pengungsi/relawan serta pemutaran film mitigasi bencana;
Menugaskan mobil penerangan untuk sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat korban
bencana untuk tetap tanang dan kembali ke rumah masing-masing.
24

DINAS SOSIAL ACEH
• Mengerahkan tim Tagana 150 orang;
• Layanan Dukungan Psikososial (35 orang pusat, 25 orang provinsi);
• TKSK sebanyak 18 orang;
• Memberikan bantuan logistik sejumlah 6,5 M dan telah disalurkan.
• Mendirikan Posko
• Mendirikan Dapur Umum Lapangan 6 unit.
• Total layanan pengungsi 6.400 jiwa.
• Menyalurkan:
• Santunan ahli waris 96 org, 1.440.000.000
• Santunan luka berat 165 org, 825.000.000
• Lauk pauk lokal 1 paket 200.000.000
• Santunan untuk korban Luka Berat
DINAS PENDIDIKAN ACEH
• Dinas Pendidikan Aceh melakukan pendataan sekolah rusak.
• Mendirikan 61 tenda untuk proses belajar mengajar di Kab. Pidie Jaya per tanggal 18
Desember 2016.
SATPOL PP ACEH
• Satpol PP mengerahkan 100 personil untuk melakukan pembersihan di lokasi gempa.
25

• PEMERINTAH DAERAH PIDIE JAYA
• Menyiagakan tiga Gudang logistik, Bulog, dan 2 ruko miliki
Pemda Pidie Jaya.
• Jumlah bantuan dari 91 donatur sebesar Rp.6.420.855.999,(update 20 Desember 2016) yang di kirim ke Rekening Pemkab
Pidie Jaya.
• Dinas PU Pidie Jaya melakukan (1) assessment kerusakan
infrastruktur dan (2) pengerahan peralatan berat dan operator,
berupa eskavator (5) dan becoloader (1).
• Aktif melakukan pelayanan di Posko Utama Tanggap Darurat
Bencana Gempa Aceh.

26

Kementerian/Lembaga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
• Hingga 10 Desember 2016, BNPB telah mengirimkan bantuan logistik berupa genset besar dan
kecil, velbed, makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, peralatan dapur, selimut,
tikar, tenda gulung, kantong mayat, dan peralatan CBT. Logistik tersebut telah diserahterimakan
ke Posko Utama di Gudang Bulog dan BPBD Pidie Jaya pada hari ini (11/12).
• Pemberian dana siap pakai (DSP) sejumlah Rp 500 juta untuk Pidie Jaya, Rp 250 juta Bireuen,
dan Rp 250 juta Pidie.
• Pengerahan personel untuk penguatan Posko Utama di Pidie Jaya.
• Uang lauk pauk Rp 10.000/jiwa/hari selama 7 hari bagi pengungsi sejumlah 85.133 jiwa
sehingga jumlah bantuan Rp 6 milyar.
• Bantuan cash for work bagi masyarakat yang rumahnya rusak sejumlah 11.267 unit untuk
membersihkan lingkungannya sebesar Rp 50.000,-/rumah/hari selama 7 hari sehingga jumlah
bantuan yang dibutuhkan total sebesar Rp. 4 milyar.
• Bantuan stimulus pembangunan masyarakat pembangunan rumah.
• Bantuan rehabilitasi 13 Gedung SD di Pidie Jaya sebesar Rp. 3.6 Milyar, rehabilitasi 13 gedung
SMP sebesar Rp. 2.65 Milyar, Rehabilitasi 5 gedung SMA di Kab. Pidie Jaya, 6 gedung SMA di
Kab. Bireuen, dan 2 gedung SMA di Kab. Pidie sebesar 2,5 Milyar. Rehabilitasi 4 gedung SMK di
Kab. Pidie Jaya dan 2 gedung SMK di Kab. Pidie sebesar 1,65 Milyar.
• Pelaksanaan pengelolaan rehabilitasi tersebut dilakukan secara swakelola, dan seluruh biaya
untuk pembangunan sekolah darurat tersebut dibenbankan kepada BNPB
• Menyalurkan 15 unit tenda untuk sekolah darurat, hingga tanggal 19 Desember 2016 telah
terpasang 7 unit tenda.
27

Kementerian Sosial
• Penyaluran santunan bagi korban meninggal Rp 15 juta per jiwa kepada ahli waris.
Hingga per tanggal 16 Desember 2016, dana bantuan stimulan telah dibayarkan
kepada 2 ahli waris.
• Pemberian Bansos Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas Sosial Aceh
dengan
• total sebesar Rp. 6.530.007.276,• Santunan kematian Rp 15 juta/korban. Dari 102 orang meninggal dunia sudah
diserahkan santunan untuk 96 orang, sedangkan sisanya 6 jiwa akan diserahkan oleh
Menteri Sosial RI.
• Santunan korban luka berat maksimum Rp 5 juta/korban; 166 orang luka berat telah
diberikan 163 orang, sedangkan sisanya 3 orang diserahkan kemudian.
• Menyalurkan bantuan logistik pada tanggal 17 Desember 2016.
Kementerian Kesehatan
• Kementerian kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya telah
mendistribusikan bantuan berupa PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah) sebanyak 6 Ton yang langsung di distribusikan ke Puskesmas.
• Melakukan imunisasi campak yang sudah mencapai 2.340 dari 5.500 sasaran anak
(42,5 %)
• Penyemprotan lalat masih terus dilakukan di posko pengungsian.
28

TNI
• Pengerahan alat berat untuk pembersihan puing reruntuhan, berupa buldoser dan truk
• Menyediakan RS lapangan dan tim medis yang beroperasi di Pidie Jaya
• Pembersihan puing reruntuhan bangunan
• Pengerahan berjumlah 2.083 personel
POLRI
• Pengerahan berjumlah 7.020 personel.
BASARNAS
• Melakukan siaga darurat, perbantuan medis dan logistik yang melibatkan tim SAR Gabungan di 3
lokasi (Meureudu, Ulee Glee dan Tringgadeng). Basarnas mengerahkan 140 personel.
• Melaksanakan pembersihan rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec. Pangwa dengan
jumlah 47 personil pada tanggal 17 Desember 2016.
• Melakukan perawatan dan pengobatan di pengungsian warga di Desa Lancang Paru Kec. Bandar
baru pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah di Desa Prade Kec. Pante Raja dengan jumlah 23
personil pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing meunasah di Desa Umbue Kec. Trienggadeng dengan
jumlah 18 personil pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec. Pangwa
dengan jumlah personil 47 orang pada tanggal 19 Desember 2016. Selain itu juga melakukan
pembersihan di Desa Panton Raya Kec. Trienggadeng dan Gp. Meue.
• Memberikan bantuan an. Basarnas & Petrosea berupa perlengkapan ibadah untuk korban gempa.
29

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
• Melakukan pemetaan citra terdampak gempa di Kec. Panteraja Kab.
Pidie Jaya.
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
• Terdapat 12 organisasi di BKO ESDM yang telah melakukan scanning
life detector pencarian dan evakuasi korban tmt. 9 Desember 2016
• Bantuan logistik untuk pengungsi.
• Identifikasi tempat rawan bencana.
• Melakukan pengeboran air tanah ke 13 desa di Pidie Jaya

Kluster Nasional
• Lembaga/organisasi kemanusiaan telah melakukan rapat koordinasi di
bawah koordinasi Kluster Nasional Penanganan Pengungsi dengan
leading sector Kementerian Sosial. Kluster ini melakukan pertemuan
rutin dua hari sekali dan akan mengupdate kegiatan dalam matriks.
30

Bantuan Internasional
• Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari ASEAN Coordinating Centre for
Humanitarian Assistance.
• Pengerahan 3 personel assessment ASEAN ERAT di wilayah Bireuen dan 1
personel untuk persiapan kedatangan logistic bantuan tambahan di Bandara
Banda Aceh.
• AHA Center melakukan unloading barang kedua berupa peralatan dapur,
tenda keluarga, hygiene kit, family kit dan shelter repair kit ke gudang Bulog di
Pidie Jaya. Selain itu, melakukan serah terima barang ke BNPB.
• 5 (lima) personil Tim ASEAN ERAT melakukan assesment validasi rumah rusak
di Kec. Bandar Baru dan Kec. Trienggadeng.
Organisasi Non Pemerintah

31

Bentuk Organisasi Klaster Penanggulangan
Bencana dalam Penanganan Darurat
Gempa Bumi Pidie Jaya

32

KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA – TAHAPAN PEMBENTUKAN

PENETAPAN STATUS/TINGKAT BENCANA
USULAN PENETAPAN STATUS/
TINGKAT BENCANA

MENETAPKAN

STATUS/TINGKAT BENCANA

Bupati/Walikota

Skala Kabupaten/Kota

Gubernur

Skala Provinsi

Presiden RI

Skala Nasional

KEPALA BNPB/BPBD
Sesuai kewenangannya
Menunjuk
Pejabat
menunjuk
Komandan Penanganan
Darurat Bencana

KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA – TAHAPAN PEMBENTUKAN

PEMBENTUKAN KOMANDO
TANGGAP DARURAT BENCANA
Mengeluarkan SK Pembentukan
Komando Tanggap Darurat
Bencana
KEPALA BNPB/BPBD
Sesuai status/tingkatan
bencana dan
kewenangannya

Mobilisasi Sumberdaya manusia,
Peralatan, logistik, dan dana
Dari instansi/lembaga terkait
Dan/atau masyarakat
Meresmikan Pembentukan
Komando Tanggap Darurat
Bencana

Sistim Komando PB

TANGGAP DARURAT
Kegiatan :
Pengkajian cepat
Aktivasi sistem komando penanganan darurat
Penyelamatan dan evakuasi korban
Evakuasi masyarakat terancam
Pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih, sanitasi, pangan,
sandang, pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial dan
tempat hunian)
Perlindungan terhadap kelompok rentan (bayi, balita, anakanak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan penyandang cacat)
Perbaikan fungsi prasarana dan sarana vital
Pengendalian faktor ancaman/penyebab bencana

STRUKTUR ORGANISASI POSKO PDB
KOMANDAN
WAKIL KOMANDAN

SEKRETARIAT

BAGIAN
PERENCANAAN

SUB BAGIAN
ADMINISTRASI
DAN RELAWAN

SUB BAGIAN
PENYUSUNAN
RENCANA
OPERASI

SUB BAGIAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
AKOMODASI
INTERNAL

SUB BAGIAN
DOKUMENTASI
DAN
SOSIALISASI

BIDANG
PENYELAMATAN
DAN EVAKUASI

BIDANG
LOGISTIK DAN
PERALATAN

SEKSI
PENCARIAN DAN
PERTOLONGAN
KORBAN

SEKSI
LOGISTIK

SEKSI
EVAKUASI
SEKSI
DVI

SEKSI
PERALATAN DAN
TRANSPORTASI

BAGIAN
DATA, INFORMASI
DAN HUMAS

BAGIAN
KESEHATAN DAN
KEAMANAN INTERNAL

SUB BAGIAN
PENGELOLAAN
DATA, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI

SUB BAGIAN
PELAYANAN KESEHATAN
INTERNAL

SUB BAGIAN
HUMAS DAN
PELAPORAN

BIDANG
AIR BERSIH, SANITASI,
PELAYANAN
KESEHATAN,
PERLINDUNGAN DAN
PENDIDIKAN
SEKSI
AIR BERSIH DAN
SANITASI
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
SEKSI
PERLINDUNGAN
SEKSI
PENDIDIKAN

PERWAKILAN
INSTANSI/LEMBAGA
TERKAIT

SUB BAGIAN
KEAMANAN INTERNAL

BIDANG
PEMULIHAN
PRASARANA DAN
SARANA
SEKSI
PEMBERSIHAN
LOKASI
SEKSI
PEMULIHAN
PRASARANA DAN
SARANA

BIDANG
HUNIAN, SANDANG,
PANGAN, DAN
PEMULIHAN DINI
PEREKONOMIAN
SEKSI
HUNIAN
SEKSI
SANDANG DAN
PANGAN
SEKSI
PEMULIHAN DINI
PEREKONOMIAN

mengaktifkan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Aceh dengan struktur berdasarkan SK Gubernur
Aceh Nomor 360/PER/2016 Tentang Pembentukan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di
Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan Pidie, Provinsi.

38

PENANGANAN
DARURAT
BENCANA GEMPA BUMI
Rabu, 7 Desember 2016
Kab. Pidie Jaya
Kab. Pidie
Kab. Bireuen

KORBAN JIWA
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

103 jiwa
PIDIE
5 jiwa
PIDIE JAYA 96 jiwa
BIREUEN
2 jiwa

BIREUEN
PIDIE JAYA
PIDIE

Berat

Ringan

186

789

13
170
3

257
462
70

PENGUNGSI
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

Pidie
4.295 jiwa
Di 6 titik pengungsian
(kemudian mengungsi ke rumah kerabat)

Bireuen

Pidie Jaya
85.256 jiwa
Di 134 titik pengungsian

1.716 jiwa
Di 4 titik pengungsian
(kemudian mengungsi
ke rumah kerabat)

Total pengungsi : 91.267 jiwa

No
1
2
3

Sektor Pemukiman
Kabupaten Pidie Jaya
Kabupaten Pidie
Kabupaten Biruen

Berat
2.202
45
110

Data Kerusakan
Sedang
4.542
242
504

Total
Ringan
10.929
2.038
2.146

17.673
2.325
2.760

KERUSAKAN

GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

Pidie
18 mesjid, 26 meunasah, dll

Pidie Jaya
47 mesjid, 92 meunasah,
RSUD, 9 puskesmas,
75 puskesdes, 17 pustu,
444 sarana perdagangan,
88 sekolah, dll

Bireuen
6 mesjid, 6 meunasah, dll

BANTUAN TENDA
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

7 unit – BNPB
8 unit – BPBA

4.000 unit - BNPB
200 unit – BNPB
102 unit – Kemensos
200 unit – ASEAN
400 unit – JICA
2 unit - BPBA

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

• Pernyataan Status Tanggap Darurat Gempa Bumi oleh
Gubernur Aceh selama 14 hari (7 – 20 Desember 2016)
• Pengaktifan Posko Utama Tanggap Darurat di Pidie
Jaya dan Posko Tanggap Darurat di Pidie dan Bireuen

• Pendampingan penanganan tanggap darurat oleh
BPBA dan BNPB
• Penanganan korban dan pengungsi termasuk PPE,
pendistribusian logistik & peralatan, perawatan korban
dan pelayanan kesehatan, dll

TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

• Perawatan korban luka-luka dan pelayanan kesehatan masih
dilakukan oleh Klaster Kesehatan dan TNI baik di sarana
kesehatan yang masih berfungsi maupun 5 RS Lapangan
• Santunan duka cita @15 juta/jiwa untuk 96 korban meninggal
dunia sudah disalurkan, alokasi untuk 6 jiwa masih menuggu
hasil identifikasi korban
• Santunan untuk korban luka berat @5 juta/jiwa sudah
diberikan kepada 170 korban
• Pendataan jumlah pengungsi, rumah rusak dan fasilitas
lainnya yang mengalami kerusakan masih dilakukan dengan
menerjunkan tim assessment di 3 kabupaten

TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN
GEMPA BUMI 6.4 SR – PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN

• Cash for work Rp. 50.000,-/KK/hari (7 hari)
• ULP Rp. 10.000,-/org/hari (7 hari)

• Stimulan perbaikan/pembangunan rumah
sebesar Rp. 40 juta untuk rumah rusak
berat dan Rp. 20 juta untuk rumah rusak
ringan

47

PERMASALAHAN YANG DIJUMPAI
DALAM KOORDINASI KLASTER
Pd situasi darurat sering terjadi
kesimpangsiuran informasi 
mempersulit penanganan
Pelaksanaan penanganan terkesan
lambat, kurang merata dan sulit
terpantau
Kurangnya koordinasi antar instansi
terkait dlm kegiatan penanganan
Perlu institusi yg menjadi pusat
komando penanganan tanggap
darurat
Sarana dan infrastruktur lumpuh
Data Pengungsi belum di pilah
berdasarkan kelompok umur

Kegiatan dalam
Dokumentasi Foto

PENANGANAN
DARURATBENCANA
GEMPA BUMI
Rabu, 7 Desember 2016
Kab. Pidie Jaya
Kab. Pidie
Kab. Bireuen
49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70