TUSI DLH (Perbup SOTK DLH)

BUPATI BOJONEGORO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI BOJONEGORO
NOMOR 66 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BOJONEGORO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOJONEOGORO,
Menimbang

:

Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah
Kabupaten Bojonegoro, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro.

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten/ Kota Dalam
lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730)
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

2

5.

6.

7.
8.


Menetapkan

:

telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang
Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun
2011
Tentang

Pembentukan
Peraturan
Perundang-Undangan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13
Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran
Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 Nomor 16).

MEMUTUSKAN
PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA
DINAS
LINGKUNGAN
HIDUP
KABUPATEN
BOJONEGORO.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Bojonegoro.
4. Peraturan
Bupati
adalah
Peraturan
perundangundangan yang dibentuk oleh Bupati Bojonegoro.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD
adalah
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bojonegoro.

3

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu bupati dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten.
7. Dinas Lingkungan Hidup adalah Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro;
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang selanjutnya disingkat
UPT adalah unsur pelaksana teknis Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
9. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang

berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu
10. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia baik langsung maupun tidak langsung.
11. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
12. Dokumen lingkungan adalah dokumen lingkungan hidup
adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis
mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal), rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
lingkungan (RKL-RPL), upaya pengelolaan lingkungan
hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKLUPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup (SPPL), dokumen evaluasi
lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan

lingkungan hidup (DPLH), dokumen pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup (DPPL), dokumen
pengelolaan lingkungan hidup (DPL), studi evaluasi
mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi
evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi
lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL),
dan Audit Lingkungan.
13. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap
orang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang
wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
14. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha

4

15.


16.

17.

18.

19.

20.

dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang

dilakukan
dalam
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan/
atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
(SPPL)
adalah
pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan
hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha
dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL.
Standardisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah
proses

merumuskan,
merevisi,
menetapkan
dan
menerapkan spesifikisi teknis atau sesuatu yang
dibakukan
dalam
bidang
lingkungan,
disusun
berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait
dengan memperhatikan syarat-syarat kelestarian fungsi
lingkungan, kesehatan,
keselamatan, perkembangan
iImu pengetahuan dan teknologi, serta berdasarkan
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang
akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya yang dilaksanakan secara tertib dan
bekerjasama dengan semua pihak terkait.
Kajian Lingkungan Hidup adalah rangkaian analisis,
penelaahan, dan penelitian secara ilmiah yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif sebagai dasar penyusunan
kebijakan bidang lingkungan hidup.
Sistem Informasi Lingkungan Hidup adalah
suatu
sistem di dalam organisasi lingkungan hidup
yang
merupakan kombinasi dari pegawai, fasilitas, teknologi,
media prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,
memberi sinyal monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan internal dan penghimpunan data
eksternal bidang lingkungan hidup serta menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan kebijakan
bidang lingkungan hidup.
Pencemaran lingkungan Hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.

5

21. Kerusakan lingkungan Hidup adalah perubahan
langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik,
kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
22. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan,
penanggulangan, dan pemulihan pencemaran air
sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai
peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap
dalam kondisi alamiahnya.
23. Pengendalian
pencemaran
udara
adalah
upaya
pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran
udara serta pemulihan mutu udara
24. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lain.
25. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya
disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3.
26. Pengelolaan Limbah B3 adalah upaya melaksanakan,
memantau,
dan
mengevaluasi
pengurangan,
penyimpanan,
pengumpulan,
pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan limbah
bahan beracun dan berbahaya.
27. Konservasi lingkungan hidup adalah upaya pelestarian
dan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan
sumber daya alam untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya
dengan
tetap
memelihara
dan
meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.
28. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang
diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas
manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi
atmosfir secara global dan selain itu juga berupa
perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada
kurun waktu yang dapat dibandingkan.
29. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim adalah usaha
pengendalian untuk mengurangi resiko dan usaha
melakukan penyesuaian kondisi akibat perubahan iklim.
30. Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang ada di
atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas
tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan,
tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
31. Kemitraan lingkungan hidup adalah upaya melibatkan

6

32.

33.

34.

35.

36.
37.

38.

39.

berbagai
sektor,
kelompok
masyarakat,
lembaga
pemerintah
maupun
bukan
pemerintah,
untuk
bekerjasama dalam melaksanakan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup demi mewujudkan
lingkungan hidup yang nyaman dan lestari.
Pengawasan lingkungan hidup adalah upaya yang
dilaksanakan secara langsung untuk mengetahui
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap peraturan dan perizinan dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
Penegakan
hukum
lingkungan
Hidup
adalah
pelaksanaan upaya untuk memfungsikan norma hukum
lingkungan hidup secara nyata sebagai pedoman perilaku
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kasus Lingkungan Hidup adalah keadaan atau kondisi
khusus akibat dari kegiatan dan/atau usaha seseorang
atau kelompok.yang menimbulkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.
Pengaduan
lingkungan
Hidup
adalah
pelaporan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang
disampaikan oleh individu atau kelompok kepada pejabat
yang berwenang untuk melakukan tindaklanjut menurut
hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran,
termasuk diantaranya debu,sampah, dan bau.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai
atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan suatu bentuk
pemanfaatan
lahan
pada
satu
kawasan
yang
diperuntukan untuk penghijauan tanaman.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2
(1) Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana
urusan pemerintahan daerah di bidang lingkungan
hidup.
(2) Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh kepala dinas
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

7

(3) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2)
mempunyai
tugas
membantu
Bupati
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah di bidang lingkungan hidup dan
tugas pembantuan.
(4) Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang lingkungan
hidup; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri
atas :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Program dan Laporan.
c. Bidang Tata Lingkungan, membawahi :
1. Seksi Bina Dokumen Lingkungan;
2. Seksi Standarisasi dan Kajian Lingkungan; dan
3. Seksi Pengelolaan Limbah dan Limbah B3.
d. Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan,
membawahi :
1. Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi
Lahan;
2. Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; dan
3. Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan
Udara.
e. Bidang Persampahan, membawahi :
1. Seksi Kebersihan;
2. Seksi Pengelolaan Persampahan; dan
3. Seksi Sarana dan Prasarana.
f. Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, membawahi :
1. Seksi Bina Hukum Lingkungan;
2. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penerapan
Sanksi; dan
3. Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan.
g. UPT Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

8

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretaris
mempunyai
tugas
merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan
administrasi
umum,
kepegawaian,
perlengkapan, penyusunan program dan laporan serta
keuangan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumah tangga;
f. pelaksanaan
koordinasi
penyusunan
program,
anggaran dan produk hokum daerah;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas
Bidang;
h. pengelolaan kearsipan dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan
tata laksana; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 5

9

(1) Sub
Bagian
Umum dan Kepegawaian, mempunyai
tugas:
a. melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan
rumah tangga;
b. melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha surat
menyurat dan kearsipan;
c. melaksanakan pengelolaan tata usaha kepegawaian
yang meliputi pengumpulan data pegawai, buku
induk pegawai, mutasi pengangkatan, kenaikan
pangkat, pembinaan karir dan pensiun pegawai;
d. melaksanakan penyusunan bahan informasi dan
perencanaan pegawai;
e. melaksanakan
penyusunan
administrasi
serta
evaluasi kepegawaian;
f. menyelenggarakan
usaha
peningkatan
mutu
pengetahuan dan disiplin pegawai; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan penghimpunan dan pengolahan
bahan-bahan untuk menyusun anggaran;
b. menyiapkan bahan penyusunan rancangan APBD;
c. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan
pembukuan realisasi APBD;
d. melaksanakan perhitungan anggaran dan verifikasi;
e. menyelenggarakan tata usaha pembayaran gaji
pegawai;
f. mengelola keuangan pada belanja perjalanan dinas,
alat tulis kantor dan makanan serta minuman;
g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di
bidang keuangan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
(3)

Sub Bagian Program dan Laporan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan
pengumpulan
dan
pengadaan
sistematisasi data untuk bahan penyusunan program;
b. melaksanakan tugas pengumpulan dan penyajian data
statistik;
c. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan
penyusunan rencana program;
d. menyiapkan
bahan
pengelolaan,
inventarisasi,
pengkajian, dan analisis pelaporan;
e. melaksanakan inventarisasi hasil pengawasan dan
tindak lanjut hasil pengawasan;

10

f. menyiapkan
bahan
penyelenggaraan
kerjasama
pengawasan;
g. melaksanakan
analisis
dan
evaluasi
serta
pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan;
h. melaksanakan
penghimpunan
dan
pengadaan
sistematisasi data dan menyusun dokumentasi
peraturan
perundang-undangan
dan
hasil
pembangunan;
i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan organisasi
dan tata laksana; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Bidang Tata Lingkungan
Pasal 6
(1) Bidang
Tata
Lingkungan,
mempunyai
tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan
kegiatan dilingkup Bidang Tata Lingkungan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Tata Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan dan penyusunan
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
dokumen lingkungan dan perizinan lingkungan;
b. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penataan dan
pengelolaan kawasan yang berwawasan lingkungan
hidup;
c. penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis
pengembangan standardisasi, pengkajian lingkungan
hidup, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)
dan pengelolaan limbah dan limbah B3;
d. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RPPLH),
dokumen
lingkungan,
kajian
dan
standarisasi lingkungan hidup, serta pengelolaan
limbah dan limbah B3;
e. pelaksanaan kajian analisis lingkungan hidup
meliputi daya dukung dan daya tampung lingkungan,
kajian resiko lingkungan, kajian ekonomi lingkungan,
audit lingkungan hidup, kebijakan ekoregion, Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RPPLH), Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
serta kajian lingkungan lainnya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

11

f. penetapan baku mutu dan baku kerusakan
lingkungan hidup;
g. pelaksanaan
penyusunan
dan
penerapan
standardisasi lingkungan hidup meliputi sistem
manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih,
teknologi ramah lingkungan, serta standar lingkungan
yang berlaku sesuai ketentuan Peraturan Perundangundangan;
h. penyiapan
perumusan
kebijakan
di
bidang
standarisasi laboratorium lingkungan;
i. pelaksanaan evaluasi dan penerapan kebijakan
lingkungan hidup; dan
j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 7
(1) Seksi Bina Dokumen Lingkungan, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pembinaan teknis pengelolaan
lingkungan hidup kepada pelaku usaha dan/atau
kegiatan;
b. melaksanakan penilaian Amdal bagi jenis usaha
dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup di kabupaten Bojonegoro,
sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang
ditetapkan oleh Pemerintah;
c. menyiapkan
bahan
pemberian
rekomendasi
persetujuan SPPL;
d. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi UKL/UPL;
e. menyiapkan bahan pemberian Izin Pembuangan
Limbah Cair (IPLC) ke badan air dan tanah;
f. melaksanakan pendekatan partisipasi masyarakat dan
penaatan persyaratan perizinan lingkungan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Standarisasi dan Kajian Lingkungan, mempunyai
tugas :
a. menyiapkan
bahan
pelaksanaan
pembinaan
penerapan standarisasi bidang lingkungan hidup;
b. melaksanakan penerapan instrumen lingkungan
hidup dan penetapan baku mutu lingkungan;
c. melaksanakan penerapan dan pencapaian standar
pelayanan minimal bidang lingkungan hidup dan
penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH);

12

d. melaksanakan
pembinaan
penerapan
standar
laboratorium lingkungan;
e. melaksanakan
penerapan
sistem
manajemen
lingkungan, produksi bersih dan ekolabel;
f. menyiapkan bahan evaluasi, kajian lingkungan
potensial dan strategis, serta pembinaan penerapan
sistem manajemen lingkungan;
g. menyiapkan bahan penyusunan dokumen Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RPPLHD) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS);
h. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan
penyusunan kajian daya tampung dan daya dukung
lingkungan serta kajian resiko lingkungan;
i. menyiapkan bahan penyusunan kajian pemanfaatan
limbah industri yang dapat digunakan kembali; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(3)

Seksi Pengelolaan Limbah dan Limbah B3, mempunyai
tugas:
a. melaksanakan inventarisasi jenis usaha dan/atau
kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah dan
limbah B3;
b. melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan
limbah dan limbah B3 skala Daerah;
c. menyiapkan bahan pemberian izin penyimpanan
sementara dan/atau pengumpulan limbah B3 pada
skala kabupaten kecuali minyak pelumas/oli bekas;
d. melakukan pengawasan pelaksanaan pemulihan
akibat pencemaran limbah dan limbah B3 serta
penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah dan
limbah B3 skala Daerah;
e. melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan limbah
dan limbah B3 kepada pelaku usaha dan/atau
kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah dan
limbah B3; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan

Pasal 8
(1) Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan,
mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan

13

mengkoordinasikan
kegiatan
dilingkup
Bidang
Konservasi dan Pengendalian Lingkungan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Konservasi dan
Pengendalian Lingkungan, mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan dan pelaksa naan kebijakan di
bidang konservasi sumber daya alam dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup, keanekaragaman hayati,
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta
pengendalian gas rumah kaca;
b. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup;
c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi konservasi
sumber daya alam, adaptasi mitigasi perubahan iklim
serta pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan pembinaan dan perumusan kebijakan
teknis strategi penyuluhan dan edukasi lingkungan;
e. peningkatan peran serta dan kepeloporan masyarakat
dalam
perlindungan
dan
pelestarian
fungsi
lingkungan hidup, mitigasi perubahan iklim dan
pengendalian pencemaran;
f. pelaksanaan
koordinasi
untuk
meningkatkan
pengakuan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional
dalam pelestarian lingkungan hidup;
g. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan kualitas
lingkungan hidup;
h. pelaksanaan
pembinaan,
penanggulangan
pencemaran dan pemulihan kerusakan lingkungan
hidup;
i. pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait
dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
ligkungan hidup; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan
fungsinya.

(1)

Pasal 9
Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi Lahan,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan inventarisasi dan pemetaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup;
b. melaksanakan penyusunan peta kawasan yang
berisiko kerusakan lingkungan serta penetapan
kriteria teknis baku kerusakan;

14

c.

melaksanakan kegiatan konservasi dan rehabilitasi
sumber
daya
alam
serta
penyelamatan
dan
perlindungan sumber-sumber mata air;
d. melakukan pemberdayaan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup;
e. melaksanakan pembinaan dan upaya penanggulangan
lahan, pemulihan lahan kritis dan reklamasi lahan
bekas pertambangan;
f. melakukan penyusunan profil keanekaragaman hayati
dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Database Keanekaragaman Hayati;
g. menyiapkan bahan perumusan penetapan dan
pelaksanaan
pengendalian
kemerosotan
keanekaragaman hayati; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan
terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, mempunyai
tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan dokumen strategi
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
b. menyiapkan bahan penyusunan penetapan kebijakan
pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim
dan penurunan emisi GRK;
c. menyediakan informasi iklim bekerjasama dengan
instansi terkait dan melakukan mitigasi terhadap
perubahan iklim;
d. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi sumber
penghasil emisi GRK;
e. melaksanakan pembinaan teknis aksi mitigasi
adaptasi perubahan iklim dan penurunan emisi GRK;
f. meningkatkan peran serta masyarakat dalam aksi
mitigasi adaptasi perubahan iklim dan penurunan
emisi GRK; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan
terkait dengan tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Tanah, dan Udara,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi sumbersumber pencemar;
b. melaksanakan pengendalian dan penanggulangan
pencemaran air, tanah dan udara;

15

c.

melaksanakan pemantauan kualitas air, tanah dan
udara serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi
terkait;
d. melaksanakan pengujian kualitas lingkungan dan
pemeriksaan parameter kualitas air, tanah dan udara;
e. melaksanakan pemantauan kualitas air pada sumber
air skala kabupaten dan pemantauan kualitas udara
ambient, emisi sumber bergerak dan tidak bergerak
skala Daerah;
f. melaksanakan pengelolaan kualitas air dan penetapan
kelas air pada sumber air skala Daerah;
g. melaksanakan pengendalian kerusakan dan/atau
pencemaran lingkungan yang berkaitan dengan
kebakaran hutan dan/atau lahan skala Daerah; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Persampahan

Pasal 10
(1) Bidang Persampahan, mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan
dan
mengkoordinasikan
kegiatan
dilingkup bidang persampahan.
(2) Dalam
rangka
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
Bidang
Persampahan,
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang kebersihan dan persampahan;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan teknis
di bidang kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH
dalam upaya mewujudkan kabupaten yang bersih,
sehat, indah dan ASRI;
c. pengaturan dan penyelenggaraan kebersihan pada
fasilitas-fasilitas umum dan pengelolaan sampah;
d. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pemantauan
dan pengendalian kegiatan teknis di bidang
kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH;
e. penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana
kebersihan dan persampahan;
f.
pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan
dokumentasi dan informasi tentang kegiatan di
bidang kebersihan dan persampahan;
g. pengkoordinasian
dan
pelaksanaan
hubungan
kerjasama dengan instansi terkait guna kelancaran
dan sinergi pelaksanaan tugas; dan

16

i.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 11
(1) Seksi Kebersihan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan kegiatan pembersihan jalan-jalan
umum, dan tempat-tempat umum;
b. melaksanakan pemberdayaan dan pembinaan usahausaha kebersihan dan penyediaan RTH yang
dilakukan
oleh
masyarakat
dan
pelaku
usaha/kegiatan;
c. melaksanakan pembinaan teknis dan penyuluhan
kepada masyarakat di bidang kebersihan dan
penyedian RTH;
d. melaksanakan pengembangan sistem data dan
informasi dalam mendukung layanan kebersihan;
e. melaksanakan penyediaan dan pemeliharaan sarana
prasarana kebersihan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Pengelolaan Persampahan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pemantauan dan pengendalian dalam
upaya pengurangan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, dan pengolahan sampah;
b. melaksanakan
kegiatan
pengangkutan
dan
pembuangan sampah dari bak-bak sampah atau
penampungan sementara ke tempat pengelolaan
akhir;
c. melaksanakan
pemeliharaan
keteraturan
dan
ketertiban pengelolan sampah di tempat pengelolaan
akhir (TPA);
d. melaksanakan pengembangan penggunaan teknologi
tepat guna dalam inovasi pengelolaan persampahan;
e. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
pengelolaan persampahan dalam upaya mengurangi,
memanfaatkan dan mendaur ulang sampah;
f. melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran
serta masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah;
dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas :

17

a. melaksanakan identifikasi dan evaluasi terhadap
masalah kebutuhan sarana prasarana kebersihan dan
persampahan;
b. melaksanakan
penyiapan
penyediaan
sarana
prasarana kebersihan dan persampahan;
c. melaksanakan pengaturan dan pemakaian peralatan
dan bahan bakar untuk pelaksanaan tugas serta
penyiapan dan pengaturan pemakaian semua
peralatan untuk kegiatan operasional;
d. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sarana
serta penyusunan inventarisasi dan laporan berkala
tentang keadaan sarana dan prasarana; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Bagian Kelima
Bidang Bina Kemitraan Lingkungan
Pasal 12
(1) Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan
kegiatan dilingkup Bidang Bina Kemitraan Lingkungan;
(2) Dalam
rangka
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Kemitraan
Lingkungan, mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
penaatan hukum lingkungan;
b. pelaksanaan pengawasan terhadap ketaatan usaha
dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
c. pelaksanaan
pengawasan
terhadap
penaatan
tanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran;
d. pengawasan
pelaksanaan
pemulihan
akibat
pencemaran limbah usaha dan/atau kegiatan;
e. pelaksanaan pembinaan dan edukasi mengenai
penaatan hukum lingkungan pada masyarakat,
bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait;
f. pengelolaan
pengaduan
masyarakat
terkait
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
dan penindakan sanksi administratif dalam batas
kewenangan kelembagaan lingkungan hidup daerah;
g. pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
dengan
pemangku kepentingan dalam upaya penyelesaian
dan penanganan pengaduan masyarakat;

18

h. peningkatan peran dan kepeloporan masyarakat
dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup
serta
penyiapan
konsep
pemberian
penghargaan di bidang lingkungan hidup;
i. pelaksanaan hubungan kerjasama antar daerah di
bidang lingkungan hidup dan pelaksanaan koordinasi
peningkatan peran dan kerjasama mitra lingkungan
hidup; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 13
(1) Seksi Bina Hukum Lingkungan, mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi
jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
Amdal dalam wilayah Kabupaten Bojonegoro;
b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi
seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan di luar usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal dalam
wilayah Kabupaten Bojonegoro;
c. melaksanakan pengawasan penaatan instrument
pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup skala Daerah;
d. melaksanakan
pengawasan
terhadap
penaatan
persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan
air limbah ke air atau sumber air;
e. melaksanakan
pengawasan
terhadap
penaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, udara
dan tanah;
f. melaksanakan pengawasan dengan pendekatan
partisipasi masyarakat, pranata sosial, kerjasama dan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Penanganan Pengaduan dan Penerapan Sanksi,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat
terkait pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup;

19

b. melaksanakan klarifikasi dan verifikasi lapangan
terkait adanya dugaan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup;
c. menyiapkan bahan penerapan sanksi administrasi;
d. melaksanakan penindakan dan pemberian sanksi
administrasi dalam batas kewenangan kelembagaan
lingkungan hidup daerah;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan tindaklanjut
penanganan pengaduan masyarakat terkait adanya
dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;
f. melaksanakan pembinaan dan sosialisasi penaatan
hukum lingkungan pada masyarakat, bekerjasama
dengan pemangku kepentingan terkait; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan,
mempunyai tugas :
a. menyiapkan konsep kebijakan peningkatan peran dan
kerjasama mitra lingkungan hidup;
b. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan mitra
lingkungan hidup serta pelaksanaan hubungan
kerjasama antar daerah di bidang lingkungan hidup;
c. melaksanakan
pembinaan,
pendidikan
dan
penyuluhan dalam peningkatan peran dan kerjasama
mitra lingkungan hidup;
d. menyiapkan bahan penetapan pengakuan kearifan
lokal
dan
pengetahuan
tradisional
dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
e. melaksanakan evaluasi pengelolaan dan pelestarian
lingkungan hidup serta penyiapan bahan pemberian
penghargaan di bidang lingkungan hidup;
f. meningkatkan
kemandirian
masyarakat
dan
kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam upaya
pengendalian yang bersifat preventif; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembanguan

20

Daerah da Lembaga Teknis Daerah Kabupaten (Berita Daerah
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009 Nomor 5) sebagimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Bupati
Bojonegoro Nomor 31 Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten
Bojonegoro Tahun 2014 Nomor 31), sepanjang mengenai
pengaturan tentang uraian tugas pokok dan fungsi Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 19
mulai berlaku

Peraturan Bupati ini
pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro.

Ditetapkan di Bojonegoro
Pada tanggal 15 Nopember 2016
BUPATI BOJONEGORO,
Ttd.
H. S U Y O T O

Diundangkan di Bojonegoro
Pada tanggal 3 Januari 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,
Ttd.
SOEHADI MOELJONO
BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2017 NOMOR 23.
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,

Drs. SOEHADI MOELJONO, MM.
Pembina Utama Madya
NIP. 19600131 198603 1 008

LAMPIRAN

:

PERATURAN BUPATI BOJONEGORO
NOMOR
: 66 TAHUN 2016
TANGGAL : 15 NOPEMBER 2

STRUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG
TATA LINGKUNGAN

BIDANG
KONSERVASI DAN
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN

SUB BAGIAN
KEUANGAN

BIDANG
PERSAMPAHAN

SUB BAGIAN
PROGRAM DAN
LAPORAN

BIDANG
BINA KEMITRAAN
LINGKUNGAN

SEKSI
BINA DOKUMEN
LINGKUNGAN

SEKSI
KONSERVASI
LINGKUNGAN DAN
REHABILITASI LAHAN

SEKSI
STANDARISASI DAN
KAJIAN LINGKUNGAN

SEKSI
MITIGASI DAN ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM

SEKSI
PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN

SEKSI
PENANGANAN
PENGADUAN DAN
PENERAPAN SANKSI

SEKSI
PENGELOLAAN LIMBAH
DAN LIMBAH B3

SEKSI
PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR,
TANAH DAN UDARA

SEKSI
SARANA DAN PRASARANA

SEKSI
KEMITRAAN DAN
PEMBERDAYAAN
LINGKUNGAN

SEKSI
KEBERSIHAN

SEKSI
BINA HUKUM
LINGKUNGAN

UPT DINAS
= GARIS KOMANDO
= GARIS KOORDINASI

BUPATI BOJONEGORO
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,
ttd
Drs. SOEHADI MOELJONO, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19600131 198603 1 008

H. S U Y O T O

22