Gambaran Umum (Renstra DLH)

(1)

REVISI

RENCANA STRATEGIS

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO


(2)

2

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan dokumen Review Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018, sebagai pedoman untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Dokumen ini menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam 5 (lima) tahun mendatang, disertai dengan penjelasan yang operasional mengenai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sehingga diharapkan dokumen ini dapat menjadi acuan dan pedoman serta pertimbangan dalam melakukan perencanaan dan evaluasi untuk melaksanakan upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro secara terpadu dan berkelanjutan.

Akhir kata semoga Review Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 ini dapat bermanfaat sehingga bisa lebih meningkatkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan di Kabupaten Bojonegoro secara optimal dan terpadu dalam rangka menjaga serta melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Bojonegoro, Pebruari 2017 Kepala Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro

Dra. NURUL AZIZAH, MM Pembina Tingkat I NIP. 19690405 198809 2 001


(3)

3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Hubungan Antar Dokumen 1.5 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi 2.2 Struktur Organisasi 2.3 Sumber Daya DLH 2.4 Kinerja Pelayanan

2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DLH

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah yang tertuang pada RPJMD

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra DLH 3.4 Telaahan RTRW dan KLHS

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi DLH

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Arah Kebijakan


(4)

4

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program dan Kegiatan SKPD (TABEL 5.1)

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

6.1 Indikator Kinerja Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD (TABEL 6.1)

BAB VII KAIDAH PELAKSANAAN


(5)

5

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup diselenggarakan berdasarkan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan dengan tujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Untuk mendukung azas dan tujuan penyelenggaran pembangunan Lingkungan Hidup tersebut, diperlukan arah dan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam perencanaan utuh, terpadu dan menyeluruh baik dalam bentuk rencana jangka panjang yang bersifat makro maupun rencana jangka menengah dan tahunan yang lebih mikro, bersifat teknis dan operasional.

Pembangunan Lingkungan Hidup di daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga dalam proses perencanaannya tidak terlepas atau merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana-rencana pembangunan nasional.

Oleh sebab itu dibutuhkan suatu perencanaan strategis untuk menentukan strategi atau arahan yang akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro merupakan dokumen perencanaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk periode 5 (lima) tahun (2013-2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang


(6)

6

potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro merupakan penjabaran dari RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Bojonegoro tahun 2013 – 2018. Selanjutnya Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menjadi landasan maupun pedoman bagi penyusunan Renja (Rencana Kerja) tahunan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;


(7)

7

Perangkat Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro;

11. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boojonegoro.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan bagi Dinas Lingkungan Hidup untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, dengan tujuan :

 Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan DLH Kabupaten Bojonegoro dengan RPJMD Kabupaten Bojonegoro;

 Menyediakan bahan serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Tahunan DLH Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2013-2018;


(8)

8

lingkungan hidup di Kabupaten Bojonegoro selama 5 (lima) Tahun ke depan;

 Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DLH sebagai pelaksana kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini memuat latar belakang perlunya disusun renstra, maksud dan tujuan, landasan hukum penyusunan, keterkaitan

renstra Dinas Lingkungan Hidup dengan dokumen

perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. BAB II Gambaran Pelayanan

Dalam bab ini diuraikan tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya PD serta kondisi Dinas Lingkungan Hidup pada saat ini dan juga kondisi yang diinginkan Dinas Lingkungan Hidup dan proyeksi ke depan. BAB III Analisis Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Fungsi

Bab ini berisikan mengenai permasalahan yang dihadapi berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Lingkungan Hidup, juga diuraikan mengenai peluang dan prioritas dalam menangani permasalahan/ kendala dengan memanfaatkan peluang yang ada.

BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dalam bab ini diuraikan tentang Visi, Misi Dinas


(9)

9

misi yang lebih spesifik dan terukur, serta Sasaran Dinas Lingkungan Hidup selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, juga memuat Strategi dan arah Kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran sebagaimana yang tertuang dalam Visi dan Misi DLH Kabupaten Bojonegoro. BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Berisikan uraian singkat mengenai perencanaan program dan kegiatan beserta Tabel tentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.

BAB VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Berisikan uraian singkat yang menjelaskan Tabel tentang Indikator Kinerja DLH yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.


(10)

10

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DLH 2.1.1 Tugas Pokok

Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup. Tugas pokok Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro, adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang lingkungan hidup dan tugas pembantuan.

2.1.2 Fungsi DLH

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 2

(1) Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup.

(2) Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan


(11)

11

hidup dan tugas pembantuan.

(4) Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup; b. pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang lingkungan hidup; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Pasal 4

(1) Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan laporan serta keuangan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:

a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pengelolaan administrasi perlengkapan; e. pengelolaan urusan rumah tangga;

f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan produk hokum daerah;

g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; h. pengelolaan kearsipan dinas;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan


(12)

12

Pasal 6

(1) Bidang Tata Lingkungan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Tata Lingkungan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Tata Lingkungan mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dokumen lingkungan dan perizinan lingkungan;

b. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penataan dan pengelolaan kawasan yang berwawasan lingkungan hidup;

c. penyiapan perumusan kebijakan teknis pengembangan standardisasi, pengkajian lingkungan hidup, analisis mengenai dampak lingkungan dan pengelolaan limbah dan limbah B3;

d. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), dokumen lingkungan, kajian dan standarisasi lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah dan limbah B3;

e. pelaksanaan kajian analisis lingkungan hidup meliputi daya dukung dan daya tampung lingkungan, kajian resiko lingkungan, kajian ekonomi lingkungan, audit lingkungan hidup, kebijakan ekoregion, Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), serta kajian lingkungan lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


(13)

13

hidup meliputi sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, teknologi ramah lingkungan, serta standar lingkungan yang berlaku sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

h. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standarisasi laboratorium lingkungan;

i. pelaksanaan evaluasi dan penerapan kebijakan lingkungan hidup; dan

j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8

(1) Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan dan pelaksa naan kebijakan di bidang konservasi sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta pengendalian gas rumah kaca;

b. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi konservasi sumber daya alam, adaptasi mitigasi perubahan iklim serta pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

d. pelaksanaan pembinaan dan perumusan kebijakan teknis strategi penyuluhan dan edukasi lingkungan;


(14)

14

perlindungan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, mitigasi perubahan iklim dan pengendalian pencemaran;

f. pelaksanaan koordinasi untuk meningkatkan pengakuan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dalam pelestarian lingkungan hidup;

g. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan hidup;

h. pelaksanaan pembinaan, penanggulangan pencemaran dan pemulihan kerusakan lingkungan hidup;

i. pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ligkungan hidup; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 10

(1) Bidang Persampahan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup bidang persampahan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Persampahan, mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kebersihan dan persampahan;

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH dalam upaya mewujudkan kabupaten yang bersih, sehat, indah dan ASRI; c. pengaturan dan penyelenggaraan kebersihan pada


(15)

15

pengendalian kegiatan teknis di bidang kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH;

e. penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan;

f. pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan dokumentasi dan informasi tentang kegiatan di bidang kebersihan dan persampahan;

g. pengkoordinasian dan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan instansi terkait guna kelancaran dan sinergi pelaksanaan tugas; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12

(1) Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Bina Kemitraan Lingkungan;

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penaatan hukum lingkungan;

b. pelaksanaan pengawasan terhadap ketaatan usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

c. pelaksanaan pengawasan terhadap penaatan tanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran;


(16)

16

usaha dan/atau kegiatan;

e. pelaksanaan pembinaan dan edukasi mengenai penaatan hukum lingkungan pada masyarakat, bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait;

f. pengelolaan pengaduan masyarakat terkait pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan penindakan sanksi administratif dalam batas kewenangan kelembagaan lingkungan hidup daerah; g. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dengan pemangku

kepentingan dalam upaya penyelesaian dan penanganan pengaduan masyarakat;

h. peningkatan peran dan kepeloporan masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penyiapan konsep pemberian penghargaan di bidang lingkungan hidup;

i. pelaksanaan hubungan kerjasama antar daerah di bidang lingkungan hidup dan pelaksanaan koordinasi peningkatan peran dan kerjasama mitra lingkungan hidup; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

2.1.2 Struktur Organisasi

Adapun Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :

(a) Kepala Dinas.

(b) Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan


(17)

17

(c) Bidang Tata Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Bina Dokumen Lingkungan;

2. Seksi Standarisasi dan Kajian Lingkungan; dan 3. Seksi Pengelolaan Limbah dan Limbah B3.

(d) Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi Lahan;

2. Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; dan

3. Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan Udara. (e) Bidang Persampahan, membawahi :

1. Seksi Kebersihan;

2. Seksi Pengelolaan Persampahan; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana.

(f) Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Bina Hukum Lingkungan;

2. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penerapan Sanksi; dan 3. Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan.

(g) UPT Dinas.


(18)

18

2.2 SUMBER DAYA DLH a. Kondisi SDM Aparatur

Sosok Aparatur Dinas Lingkungan Hidup hendaknya memiliki pengetahuan dan kualifikasi teknis dan fungsional di bidang lingkungan, serta kemampuan berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak

KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAG UMUM KEUANGAN

SUBBAG PROGRAM &

LAPORAN

BIDANG PERSAMPAHAN

BIDANG BINA KEMITRAAN

LINGKUNGAN

SEKSI BINA DOKUMEN

LINGKUNGAN

SEKSI KEBERSIHAN

SEKSI BINA HUKUM LINGKUNGAN

SEKSI PENANGANAN PENGADUAN DAN PENERAPAN SANKSI BIDANG

KONSERVASI DAN PENGENDALIAN

LINGKUNGAN

SEKSI KONSERVASI LINGKUNGAN DAN

REHABILITASI LAHAN BIDANG

TATA LINGKUNGAN

SEKSI STANDARISASI DAN

KAJIAN LINGKUNGAN

SEKSI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN SEKSI

MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM SEKSI

PENGELOLAAN LIMBAH DAN LIMBAH

B3

SEKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, TANAH DAN UDARA

SEKSI SARANA DAN

PRASARANA

SEKSI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN

UPT DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


(19)

19

mampu berkomunikasi secara efektif dalam memberikan pelayanan dan informasi serta kemampuan dalam melakukan pengukuran berbagai parameter lingkungan.

Adapun kualifikasi staf secara umum diasumsikan pada berbagai komposisi di DLH pada setiap level Struktur Organisasi tergantung pada banyak faktor yaitu :

 Fungsi, prioritas dan beban kerja dari setiap Sub Bidang dan Sub Bagian di DLH;

 Arah dan prioritas program dan kegiatan organisasi;

 Isu-isu permasalahan lingkungan yang berkembang di setiap daerah;

 Kemampuan Anggaran dan;

 Ketersediaan personil dengan kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan.

Sebagai gambaran mengenai ketersediaan SDM Aparatur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah bahwa sebagaian besar Aparatur berpendidikan Sarjana dan Magister. Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro keadaan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

- Komposisi pegawai berdasarkan kelompok jabatan : a. Eselon II : 1 Orang;

b. Eselon III : 5 Orang; c. Eselon IV : 11 Orang;

d. Staf : 15 Orang.

- Komposisi pegawai berdasarkan kepangkatan/golongan : a. Golongan IV : 7 Orang;

b. Golongan III : 20 Orang; c. Golongan II : 5 Orang.


(20)

20

a. S2 (Magister) : 10 Orang; b. S1 (Sarjana) : 15 Orang; c. D3 (Diploma 3) : 2 Orang;

d. SLTA : 5 Orang.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro masih belum memiliki pejabat fungsional Pengawas dan pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, hal ini dikarenakan belum adanya SDM yang sesuai dengan klasifikasi yang dipersyaratkan untuk kedua jabatan tersebut, sehingga berdampak pada kurang optimalnya kinerja pengawasan dan pemantauan lingkungan, ke depannya akan diusulkan untuk kedua jabatan tersebut.

b. Sarana dan Prasarana

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang upaya pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup merupakan faktor fisik yang harus terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas fungsinya untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pencapaian program/kegiatan. Dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro telah ditunjang sarana prasarana sebagai berikut :

NO JENIS/NAMA BARANG NO

REG TAHUN DOKUMEN KONDISI

1 Alat Processing Lain-lain 1 2015 Baik


(21)

21

3 Alat Processing Lain-lain 3 2015 Baik

4 Alat Processing Lain-lain 4 2015 Baik

5 Alat Processing Lain-lain 5 2015 Baik

6 Alat Processing Lain-lain 6 2015 Baik

7 Alat Processing Lain-lain 7 2015 Baik

8 Alat Processing Lain-lain 8 2015 Baik

9 Transportable Water Pomp 1 2014 Baik

10 Staion Wagon 2 2013 S 1021 AP Baik

11 Staion Wagon 3 2013 S 1307 AP Baik

12 Mini Bus (Penumpang 14

orang ke bawah) 2 2012 S 8185 AP Baik

13 Mini Bus (Penumpang 14

orang ke bawah) 3 1999 S 1175 CP Baik

14 Sepeda Motor 3 1997 S 4014 CP Baik

15 Sepeda Motor 4 2005 S 4992 CP Baik

16 Sepeda Motor 16 2011 S 5276 CP Baik

17 Sepeda Motor 18 2013 S 5904 CP Baik

18 Sepeda Motor 19 2013 S 5935 CP Baik

19 Sepeda Motor 20 2014 S 6077 CP Baik

20 Sepeda Motor 21 2014 S 6126 CP Baik

21 Sepeda Motor 22 2015 S 6181 CP Baik

22 Sepeda Motor 23 2015 S 6223 CP Baik

23 Kendaraaan Bermotor Beroda

Tiga Lain-lain 1 2016 Baik

24 Kendaraaan Bermotor Beroda

Tiga Lain-lain 2 2016 Baik

25 Gerobak Tarik 1 2016 Baik

26 Gerobak Tarik 2 2016 Baik

27 Global Positioning System 2 2015 Baik

28 Scanner 1 2009 - Baik

29 Alat Processing Lain-lain 9 2016 Baik

30 Alat Processing Lain-lain 10 2016 Baik

31 Alat Pencacah Hijauan 1 2015 Baik

32 Alat Pencacah Hijauan 2 2015 Baik

33 Alat Pencacah Hijauan 3 2016 Baik

34 Alat Pencacah Hijauan 4 2016 Baik


(22)

22

36 Bak Pemeliharaan Sementara 2 2015 Baik

37 Bak Pemeliharaan Sementara 3 2015 Baik

38 Bak Pemeliharaan Sementara 4 2015 Baik

39 Bak Pemeliharaan Sementara 5 2015 Baik

40 Bak Pemeliharaan Sementara 6 2015 Baik

41 Bak Pemeliharaan Sementara 7 2015 Baik

42 Bak Pemeliharaan Sementara 8 2015 Baik

43 Bak Pemeliharaan Sementara 9 2015 Baik

44 Bak Pemeliharaan Sementara 10 2015 Baik

45 Bak Pemeliharaan Sementara 11 2015 Baik

46 Bak Pemeliharaan Sementara 12 2015 Baik

47 Rak Besi/Metal 1 2015 Baik

48 Filling Besi/Metal 4 1996 Baik

49 Filling Besi/Metal 5 2012 Baik

50 Filling Besi/Metal 6 2013 - Baik

51 Filling Besi/Metal 7 2013 - Baik

52 Papan Pengumunan 3 2014 Baik

53 Papan Pengumunan 4 2014 Baik

54 Papan Pengumunan 5 2014 Baik

55 Papan Pengumunan 6 2014 Baik

56 Papan Pengumunan 7 2014 Baik

57 Papan Pengumunan 8 2014 Baik

58 Papan Pengumunan 9 2014 Baik

59 Papan Pengumunan 10 2014 Baik

60 Papan Pengumunan 11 2014 Baik

61 Papan Pengumunan 12 2014 Baik

62 Papan Pengumunan 13 2014 Baik

63 Papan Pengumunan 14 2014 Baik

64 Papan Pengumunan 15 2014 Baik

65 Papan Pengumunan 16 2014 Baik

66 Papan Pengumunan 17 2014 Baik

67 Papan Pengumunan 18 2014 Baik

68 Papan Pengumunan 19 2014 Baik

69 Papan Pengumunan 20 2014 Baik

70 Papan Pengumunan 21 2014 Baik

71 Papan Pengumunan 22 2014 Baik


(23)

23

73 Papan Pengumunan 24 2014 Baik

74 Papan Pengumunan 25 2014 Baik

75 Papan Pengumunan 26 2014 Baik

76 Papan Pengumunan 27 2014 Baik

77 Papan Pengumunan 28 2014 Baik

78 Papan Pengumunan 29 2014 Baik

79 Papan Pengumunan 30 2014 Baik

80 Papan Pengumunan 31 2014 Baik

81 Papan Pengumunan 32 2014 Baik

82 Papan Pengumunan 33 2014 Baik

83 Papan Pengumunan 34 2014 Baik

84 Papan Pengumunan 35 2014 Baik

85 Papan Pengumunan 36 2014 Baik

86 Papan Pengumunan 37 2014 Baik

87 Papan Pengumunan 38 2014 Baik

88 Papan Pengumunan 39 2014 Baik

89 Papan Pengumunan 40 2014 Baik

90 Papan Pengumunan 41 2014 Baik

91 Papan Pengumunan 42 2014 Baik

92 Papan Pengumunan 43 2015 Baik

93 Papan Pengumunan 44 2015 Baik

94 Papan Pengumunan 45 2015 Baik

95 Papan Pengumunan 46 2015 Baik

96 Papan Pengumunan 47 2015 Baik

97 Mesin Absensi 1 2011 Baik

98 Kursi Rapat 1 2013 Baik

99 Kursi Rapat 2 2013 Baik

100 Kursi Rapat 3 2013 Baik

101 Kursi Rapat 4 2013 Baik

102 Kursi Rapat 5 2013 Baik

103 Kursi Rapat 6 2013 Baik

104 Kursi Rapat 7 2013 Baik

105 Kursi Rapat 8 2013 Baik

106 Kursi Rapat 9 2013 Baik

107 Kursi Rapat 10 2013 Baik

108 Kursi Rapat 11 2013 Baik


(24)

24

110 Kursi Rapat 13 2013 Baik

111 Kursi Rapat 14 2013 Baik

112 Kursi Rapat 15 2013 Baik

113 Kursi Rapat 16 2013 Baik

114 Kursi Rapat 17 2013 Baik

115 Kursi Rapat 18 2013 Baik

116 Kursi Rapat 19 2013 Baik

117 Kursi Rapat 20 2013 Baik

118 Kursi Rapat 21 2013 Baik

119 Kursi Rapat 22 2013 Baik

120 Kursi Rapat 23 2013 Baik

121 Kursi Rapat 24 2013 Baik

122 Kursi Rapat 25 2013 Baik

123 Kursi Rapat 26 2013 Baik

124 Kursi Rapat 27 2013 Baik

125 Kursi Rapat 28 2013 Baik

126 Kursi Rapat 29 2013 Baik

127 Kursi Rapat 30 2013 Baik

128 Sofa 1 2010 Baik

129 AC Split 1 2011 Baik

130 Televisi 2 2011 Baik

131 Wireless 2 2013 Baik

132 Handy Cam 1 2009 Baik

133 Alat Rumah Tangga Lain-lain 1 2010 Baik

134 Alat Rumah Tangga Lain-lain 2 2012 Baik

135 P.C Unit 4 2011 Baik

136 P.C Unit 5 2011 Baik

137 P.C Unit 8 2014 Baik

138 Lap Top 4 2011 Baik

139 Lap Top 5 2012 Baik

140 Lap Top 6 2013 Baik

141 Lap Top 7 2013 Baik

142 Lap Top 8 2013 Baik

143 Lap Top 9 2013 Baik

144 Lap Top 10 2014 Baik

145 Lap Top 11 2014 Baik


(25)

25

146 Lap Top 13 2014 Baik

147 Lap Top 14 2015 Baik

148 Lap Top 15 2015 Baik

149 Lap Top 16 2015 Baik

150 Lap Top 17 2015 Baik

151 Lap Top 18 2016 Baik

152 Note Book 1 2011 Baik

153 Printer 1 2014 Baik

154 Printer 3 2011 Baik

155 Printer 4 2011 Baik

156 Printer 8 2014 Baik

157 Printer 9 2014 Baik

158 Printer 10 2015 Baik

159 Printer 11 2015 Baik

160 Printer 12 2015 Baik

161 Printer 13 2016 Baik

162 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 2008 Baik

163 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 2008 Baik

164 Meja Kerja Pejabat Eselon III 4 2008 Baik

165 Meja Kerja Pejabat Eselon III 5 1993 Baik

166 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 4 1993 Baik

167 Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 2 2009 Baik

168 Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 15 2004 Baik

169 Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 16 2004 Baik

170 Meja Maket/Peta 2 2015 Baik

171 Meja Maket/Peta 3 2015 Baik

172 Meja Maket/Peta 4 2015 Baik

173 Meja Maket/Peta 5 2016 Baik

174 Meja Maket/Peta 6 2016 Baik

175 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 2008 Baik

176 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 4 2009 Baik

177 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 5 2009 Baik

178 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 6 2009 Baik


(26)

26

180 Proyektor + Attachment 1 2010 Baik

181 Camera Electronic 2 2011 Baik

182 Camera Electronic 3 2013 Baik

183 Camera Electronic 4 2014 Baik

184 Camera Electronic 5 2014 Baik

185 Camera Electronic 6 2015 Baik

186 Camera Electronic 7 2015 Baik

187 Sound System 1 2011 Baik

188 Facsimile 1 2009 Baik

189 Gas Detector 1 2015 Baik

190 Bangunan Gedung Kantor

Permanen 2 2010 Baik

191 Pemadat Sampah 1 2009 Baik

192 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 2008 Baik

193 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 1 2000 Baik

194 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 2 2000 Baik

195 Peralatan Pemcampur Kompos

& Bio Stabilizer 1 2009 Baik

196 Peralatan Pemcampur Kompos

& Bio Stabilizer 3 2010 Baik

197 Pemadat Sampah 1 2014 Baik

198 Pemadat Sampah 2 2014 Baik

199 Pemadat Sampah 3 2014 Baik

200 Pemadat Sampah 4 2014 Baik

201 Pemadat Sampah 5 2014 Baik

202 Pemadat Sampah 6 2014 Baik

203 Pemadat Sampah 7 2014 Baik

204 Pemadat Sampah 8 2014 Baik

205 Pemadat Sampah 9 2014 Baik

206 Pemadat Sampah 10 2014 Baik

207 Pemadat Sampah 11 2014 Baik

208 Pemadat Sampah 12 2014 Baik

209 Pemadat Sampah 13 2014 Baik

210 Pemadat Sampah 14 2014 Baik

211 Pemadat Sampah 15 2014 Baik

212 Pemadat Sampah 16 2014 Baik


(27)

27

214 Pemadat Sampah 18 2014 Baik

215 Pemadat Sampah 20 2014 Baik

216 Pemadat Sampah 21 2014 Baik

217 Pemadat Sampah 22 2014 Baik

218 Pemadat Sampah 23 2014 Baik

219 Pemadat Sampah 24 2014 Baik

220 Pemadat Sampah 25 2014 Baik

221 Pemadat Sampah 26 2014 Baik

222 Pemadat Sampah 29 2014 Baik

223 Pemadat Sampah 31 2014 Baik

223 Pemadat Sampah 32 2014 Baik

224 Pemadat Sampah 33 2014 Baik

225 Pemadat Sampah 34 2014 Baik

226 AC Split 1 2011 Baik

227 P.C Unit 4 2011 Baik

228 Mesin Cacah 2 2014 Baik

229 Mesin Cacah 3 2014 Baik

230 Mesin Cacah 4 2014 Baik

231 Mesin Cacah 5 2014 Baik

232 Mesin Cacah 6 2014 Baik

233 Mesin Bor 1 2014 Baik

234 Mesin Bor 2 2014 Baik

235 Mesin Bor 3 2014 Baik

236 Mesin Bor 4 2014 Baik

237 Mesin Bor 5 2014 Baik

238 Mesin Bor 6 2014 Baik

239 Mesin Bor 7 2014 Baik

240 Mesin Bor 8 2014 Baik

241 Mesin Bor 9 2014 Baik

242 Mesin Bor 10 2014 Baik

243 Mesin Bor 11 2014 Baik

244 Mesin Bor 12 2014 Baik

245 Mesin Bor 13 2014 Baik

246 Mesin Bor 14 2014 Baik

247 Mesin Bor 15 2014 Baik

248 Mesin Bor 16 2014 Baik


(28)

28

250 Mesin Bor 18 2014 Baik

251 Mesin Bor 19 2014 Baik

252 Mesin Bor 20 2014 Baik

253 Mesin Bor 21 2014 Baik

254 Mesin Bor 22 2014 Baik

255 Mesin Bor 23 2014 Baik

256 Mesin Bor 24 2014 Baik

257 Mesin Bor 25 2014 Baik

258 Mesin Bor 26 2014 Baik

259 Mesin Bor 27 2014 Baik

260 Mesin Bor 28 2014 Baik

261 Lemari kayu 1 2009 Baik

262 AC Split 1 2011 Baik

263 Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 5 2009 Baik

264 Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 6 2009 Baik

265 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 1 2009 Baik

266 Kursi Kerja Pegawai Non

Struktural 6 2009 Baik

267 Alat Pengolah Air Limbah 1 2009 Baik

268 Propotip Pengolahan Air

Limbah 1 2009 Baik

269 Air Sumber Kapasitas Kecil 1 2010 Baik

270 Air Sumber Kapasitas Kecil 2 2010 Baik

271 Air Sumber Kapasitas Kecil 3 2013 Baik

272 Air Sumber Kapasitas Kecil 4 2014 Baik

273 Air Sumber Kapasitas Kecil 5 2014 Baik

274 Air Sumber Kapasitas Kecil 6 2014 Baik

275 Air Sumber Kapasitas Kecil 7 2014 Baik

276 Air Sumber Kapasitas Kecil 8 2014 Baik

277 Air Sumber Kapasitas Kecil 9 2014 Baik

278 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 1 2010 Baik

279 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 2 2010 Baik

280 Instalasi Air Buangan Industri


(29)

29

281 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 4 2014 Baik

282 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 5 2014 Baik

283 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 6 2014 Baik

284 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 7 2014 Baik

285 Instalasi Air Buangan Industri

Kapasitas Kecil 8 2014 Baik

286 Timbangan 1 2005 Baik

287 Lemari Besi 1 2007 Baik

288 AC Split 2 2011 Baik

289 P.C Unit 1 2011 Baik

290 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 1 2009 Baik

291 Spectrophotometer 1 2010 Baik

292 Spectro Photo Meter 1 2005 Baik

293 Alat Pengukur Kelembaban 1 2006 Baik

294 Anemometer 1 2006 Baik

295 Turbidity Meter 1 2006 Baik

296 Lux Meter 1 2006 Baik

297 Alat Lab. Lingkungan Perairan

Lain-Lain 1 2005 Baik

298 Electric Current Meter 1 2006 Baik

299 Gelas Ukur 1 2005 Baik

300 Botol Plastik 1 2005 Baik

301 Mikroskop 1 2005 Baik

302 DO Meter 2 2006 Baik

303 Prection Gas Detector 1 2008 Baik

Adapun sarana prasarana yang belum ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro di antaranya :

 Belum tersedianya gedung laboratorium lingkungan;

 Belum tersedianya ruang pertemuan;

 Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang kegiatan; dan


(30)

30

2.3 KINERJA PELAYANAN DLH

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga Teknis Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup, terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sebagai pelaksana kebijakan di bidang lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro senantiasa mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal pemberian rekomendasi Amdal/UKL/UPL dan SPPL. Setiap kegiatan/usaha atau pembangunan di Kabupaten Bojonegoro yang diprakirakan memberikan dampak penting terhadap lingkungan hidup perlu melakukan studi analisa mengenai dampak lingkungan, dalam rangka mewujudkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Terkait dengan pelayanan penyusunan dokumen lingkungan sesuai dengan tupoksi Dinas Lingkungan Hidup masih belum optimal. Masih banyak usaha/kegiatan yang berkewajiban menyusun kajian lingkungan sesuai kewajibannya tetapi belum dilaksanakan. Kesadaran masyarakat terutama pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup dirasa masih kurang. Kewajiban menyusun dokumen kajian lingkungan hanya didasarkan pada adanya persyaratan perijinan semata.

Pembangunan lingkungan hidup menghendaki pemerintahan yang baik dengan indikator bersih dari korupsi, efektif dalam bekerja, transparan dan partisipatif dalam menentukan kebijakan dan program, serta konsisten


(31)

31

kegiatan juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang cukup, sebagai pelaksana program/kegiatan.

Sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro belum mempunyai tenaga fungsional pengendali dampak lingkungan dan fungsional pengawas lingkungan, sehingga fungsi pengawasan belum bisa berjalan secara optimal. Di samping itu juga belum ada laboratorium lingkungan dan juga belum adanya tenaga analis laboratorium sehingga pengujian paremeter lingkungan belum bisa dilaksanakan sendiri dikarenakan keterbatasan personil dan keterbatasan sarana prasarana yang ada.

Selain itu, DLH juga melayani pengaduan masyarakat terkait adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, meskipun DLH belum mempunyai pos pengaduan masyarakat akan tetapi setiap ada kasus dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, DLH selalu menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat yang masuk dan berusaha memfasilitasi terhadap penyelesaian kasus tersebut.

Oleh sebab itu ke depan diharapkan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan lingkungan hidup guna mendukung kinerja DLH serta membangun kerjasama dan koordinasi yang harmonis antar stakeholder dalam penyelesaian berbagai masalah lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Tingkat pencapaian SPM, terkait pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan tahun 2013 sudah mencapai 100 persen. Demikian juga dengan tingkat capaian SPM pencegahan pencemaran air dan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak sudah mencapai 100 persen di tahun 2013, sesuai dengan target nasional dan target daerah yang sudah ditetapkan sebelumnya.


(32)

32

lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasssa, masih belum bisa dilaksanakan dikarenakan kurangnya SDM yang memahami tentang analisis kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasssa, dan juga belum pernah dilakukan kajian analisis mengenai sifat dasar tanah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa dan Permen LH Nomor 7 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa

Adapun tingkat capaian kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumny (2009-2013), beserta anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan sebagaimana tabel 2.1 dan tabel 2.2 berikut ini :


(33)

33

No. Indikator Kinerja Target renstra SKPD tahun ke Satuan Realisasi Capaian tahun Rasio Capaian tahun ke

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

Meningkatnya angka indeks standar pencemaran udara kategori baik

0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 Ppm 0,57 0,60 0,31 0,27 0,20 95 120 78 90 100

2

Meningkatnya Persentase jumlah perusahaan yang memiliki IPAL

7,50 7,50 14,90 22,40 29,85 % 9,50 12,50 13,40 15,30 17,50 127 167 90 68 59

3

Menurunnya Persentase jumlah kasus pencemaran lingkungan

76,60 76,60 67,20 57,70 52,20 % 75,00 74,00 61,60 59,00 50,20 98 97 92 102 96

4

Meningkatnya Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen UKL, UPL dan Amdal


(34)

34

No

. Uraian Kegiatan

Anggaran Realisasi Anggaran Rasio Capaian

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa

Surat Menyurat 1.500.000 0 0 1.390.000 1.500.000 315.000 0 0 787.830 453.460 21 0 0 57 30 2

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

0 4.000.000 5.492.000 6.140.000 26.098.480 0 1.355.707 1.510.293 5.145.913 1.957.840 0 34 27 84 8

3

Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

60.530.000 20.000.000 0 0 0 59.299.000 19.719.000 0 0 0 98 99 0 0 0

4

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

41.400.000 15.000.000 29.950.000 43.465.000 50.612.500 16.101.000 13.788.500 24.760.322 35.867.355 11.550.874 39 92 83 83 23

5 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

58.560.000 35.279.000 54.285.000 84.960.000 108.135.000 58.250.000 28.491.000 48.650.000 84.905.000 29.835.000 99 81 90 100 28 6 Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor 0 0 0 7.800.000 9.900.000 0 0 0 7.800.000 0 0 0 0 100 0 7 Penyediaan Alat

Tulis Kantor 24.000.000 4.998.900 7.500.000 11.850.000 15.932.000 19.605.100 4.883.600 7.109.300 8.946.000 5.453.160 82 98 95 75 34 8 Penyediaan Barang Cetakan

dan Penggandaan

20.000.000 5.000.000 7.149.900 10.500.000 10.070.000 17.830.900 3.786.195 6.121.260 8.669.300 2.828.650 89 76 86 83 28

9

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor


(35)

35

10

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

0 0 62.980.000 13.530.000 43.250.000 0 0 62.265.000 12.988.050 38.029.400 0 0 99 96 88

11 Penyediaan Makanan dan Minuman

0 0 0 13.620.000 12.200.000 0 0 0 5.406.500 3.325.600 0 0 0 40 27

12

Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

113.550.00

0 61.500.000 98.350.000 179.525.000 165.000.000 75.364.000 61.408.400 98.345.455 142.169.465 69.984.468 66 100 100 79 42

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

26.675.000 6.500.000 12.000.000 10.400.000 20.000.000 7.789.450 6.380.000 11.503.000 9.295.000 10.750.000 29 98 96 89 54

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

0 0 0 415.530.000 312.267.950 0 0 0 331.776.650 0 0 0 0 80 0

2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

0 0 22.517.500 10.445.000 23.580.000 0 0 22.387.500 9.731.636 22.590.000 0 0 99 93 96

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

0 0 0 2.100.000 5.000.000 0 0 0 2.065.500 803.500 0 0 0 98 16

4

Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

0 40.000.000 6.800.000 0 0 38.800.000 6.799.130 0 2.525.000 0 97 100 0 0

5

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor


(36)

36

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

0 5.000.000 8.000.000 17.670.000 8.000.000 0 4.900.000 4.970.000 15.045.650 0 0 98 62 85 0

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan

Pelatihan Formal 0 0 0 20.000.000 30.000.000 0 0 0 7.500.000 0 0 0 0 38 0

V Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

1

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

0 0 8.280.000 9.282.000 14.943.000 0 0 8.238.350 8.482.000 5.659.950 0 0 99 91 38

VI Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1

Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

105.195.00

0 51.000.000 29.945.000 92.720.000 107.697.170 98.767.000 50.412.000 28.965.000 87.529.000 0 94 99 97 94 0

2

Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan

95.000.000 65.250.000 19.900.000 0 0 91.010.000 57.547.400 19.465.000 0 0 96 88 98 0 0

3 Bimbingan Teknis

Persampahan 10.000.000 0 20.475.000 20.000.000 20.000.000 9.760.000 0 18.000.000 13.242.200 0 98 0 88 66 0 4 Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

10.621.935 0 0 0 0 8.725.500 0 0 0 0 82 0 0 0 0

VII Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1 Koordinasi Penilaian Kota

200.000.00 0

160.000.00


(37)

37

Sehat/Adipura 2 Pemantauan Kualitas

Lingkungan

31.920.000 15.000.000 20.000.000 24.460.000 57.000.000 23.593.000 10.000.000 14.509.500 23.660.000 1.364.500 74 67 73 97 2

3

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

51.000.000 15.000.000 25.000.000 46.000.000 75.000.000 47.323.000 12.602.500 22.425.000 28.938.300 10.965.000 93 84 90 63 15

4 Pengelolaan B3

dan Limbah B3 0 0 0 20.000.000 20.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Koordinasi Penyusunan Amdal

0 0 0 24.220.000 15.000.000 0 0 0 4.635.000 0 0 0 0 19 0

VIII Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1

Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air

53.481.000 300.000.00

0 48.000.000 681.565.000 1.239.778.800 52.280.000 222.015.500 47.311.000 619.499.500 4.117.500 98 74 99 91 0

2

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi SDA

68.310.150 0 29.394.000 70.000.000 72.000.000 35.039.100 0 27.349.500 61.711.200 37.665.500 51 0 93 88 52

IX Program Pemb. Ketenagakerjaan Lingkungan Sosial Industri Hasil Tembakau

1

Pelaksanaan Pengujian, Pemeriksaan dan Penelitian di bidang Higiene, Kesehatan dan Keselamatan


(38)

38

Kerja serta Penyerasian anatara Pekerja dan Lingkungan Kerja

2

Penelitian, Kajian dan Evaluasi Dampak Sosial, Ekonomi dan Kesehatan akibat tembakau dan Rokok

59.500.000 0 0 0 0 52.863.000 0 0 0 0 89 0 0 0 0

X Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

1 Pengembangan Data & Informasi Lingkungan

0 0 70.590.000 41.500.000 41.998.600 0 0 9.935.000 9.642.000 13.342.000 0 0 14 23 32

2

Penyusunan Data SDA dan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional dan Daerah

18.188.000 7.000.000 0 0 0 12.571.600 5.815.500 0 0 0 69 83 0 0 0

XI Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1

Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

0 15.000.000 0 64.100.000 75.000.000 0 12.867.500 0 13.145.000 12.937.500 0 86 0 21 17

2

Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair Yg Menimbulkan Polusi

130.452.50

0 85.000.000 195.000.000 464.820.000 620.175.500 124.810.450 83.717.750 193.462.500 457.649.000 3.605.000 96 98 99 98 1


(39)

39

Rokok Ilegal

1

Memberi Peringatan bagi para Industri rokok yg tidak mentaati peraturan yg berlaku

38.180.900 0 0 0 0 10.300.000 0 0 0 0 27 0 0 0 0

2

Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan LH bagi Kegiatan Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan Industri pendukungnya

19.895.000 24.452.500 0 0 0 10.300.000 14.152.500 0 0 0 0 71 0 0 0

3

Pembinaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Kegiatan

Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan Industri Pendukungnya

0 50.000.000 0 0 0 40.230.000 0 0 0 0 80 0 0 0

4

Pengadaan Prasarana Pemantauan Lingkungan dalam rangka

Pengawasan


(40)

40

Kinerja Lingk. bagi Kegiatan

Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan Industri pendukungnya

5

Peningkatan Kualitas SDM Pengelolaan Lingkungan bagi Aparatur, Masy. dan Kegiatan Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan Industri pendukungnya

0 82.050.000 0 0 0 0 71.757.500 0 0 0 0 87 0 0 0

6

Pengawasan dan Pemantauan Kinerja

Lingkungan pada Keg. Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan Industri pendukungnya

0 46.950.000 20.000.000 0 0 0 30.370.000 0 0 0 0 65 0 0 0

7

Pengambilan Uji Kualitas Udara dan Emisi serta Air Sungai di


(41)

41

lingkungan Industri Rokok

8

Pembuatan Data Laporan Pemantauan Kualitas Air, Udara di lingk. Industri Hasil Tembakau terkait Amdal

0 0 48.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9

Penanaman Tanaman MPTS/Kayu-kayuan dlam rangka Pengamanan Sumber Mata Air


(42)

42

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan pelayanan yang prima kepada masyarakat terkait penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani DLH, belum optimalnya penegakan aturan di bidang lingkungan hidup dan kurangnya kesadaran dari pelaku usaha/kegiatan dalam penerapan dokumen lingkungan merupakan tantangan tersendiri bagi DLH kabupaten Bojonegoro saat ini. Akan tetapi hal tersebut justru menjadi motivasi bagi DLH Kabupaten Bojonegoro untuk dapat terus berinovasi melakukan pengembangan kinerja dan pelayanannya.

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan DLH Kabupaten Bojonegoro bertekad untuk dapat melayani masyarakat lebih baik lagi terkait pemberian rekomendasi Amdal, UKL/UPL dan SPPL dengan melaksanakan pembinaan penilaian dan evaluasi pelaksanaan. Di dukung dengan adanya KLHS dan RTRW maka akan lebih memudahkan dalam pemberian ijin lingkungan dan pelaksanaan evaluasi daya dukung dan daya tampung lingkungan. Cakupan layanan lingkungan hidup yang begitu luas membutuhkan koordinasi dan sinergi antar stakeholder.

Saat ini DLH Kabupaten Bojonegoro sudah memiliki 2 mobil operasional pemantauan dan pengawasan lingkungan guna mendukung kinerja pemantauan dan pengawasan usaha/kegiatan dan industri yang berpotensi mencemari lingkungan baik yang sifatnya rutin maupun insidentil terkait pengaduan masyarakat. Selain itu juga pemantapan koordinasi upaya penegakan hukum lingkungan dengan mengusulkan jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan dan jafung pengawas lingkungan.

Selanjutnya dari segi pengembangan sistem informasi DLH Kabupaten Bojonegoro sudah memiliki website yang dapat diakses 24 jam


(43)

43

informasi berkenaan dengan masalah lingkungan. Dengan dukungan jaringan wifi, setiap bidang dapat saling tukar menukar data, mengakses internet, mencari dan menukar data dengan mudah guna menunjang kegiatan DLH Kabupaten Bojonegoro.

Adapun program/kegiatan prioritas Dinas Lingkungan Hidup untuk 5 tahun ke depan di antaranya adalah :

1. Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) di sentra-sentra industri kecil sebagai percontohan dan langkah awal dalam menurunkan beban pencemaran air dengan pengolahan limbah yang tepat, sehingga limbah cair yang dibuang ke badan air sudah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

2. Pembangunan Instalasi Biogas di sentra industri tahu dan di lingkungan peternak sapi dalam rangka mengurangi tingkat pencemaran udara (menurunkan efek emisi GRK) sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dengan memanfaatkan potensi limbah yang berbahaya menjadi energi alternatif terbarukan (biogas).

3. Pembangunan sumur resapan di daerah – daerah rawan kekeringan dan pembuatan lubang biopori yang berfungsi sebagai :

 Resapan air hujan untuk mengurangi aliran air permukaan (run off) dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil terjadinya banjir dan erosi;

 Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah;

 Mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.

4. Program/Kegiatan pendampingan dan pembinaan Adiwiyata dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (sekolah berbudaya lingkungan) dan menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini.


(44)

44

dan pembinaan “Desa Berseri” dan masih banyak lagi program –

program dari Kementrian Lingkungan Hidup lainnya yang dilaksanakan dalam rangka mendukung terciptanya peningkatan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan nyaman untuk anak cucu kita nanti.

6. Program/Kegiatan “Gerbang Bojonegoro Bersinar” (Gerakan Bangga Bojonegoro Bersih, Sehat, Indah, Asri dan Rapi) sebagai sarana evaluasi dan pemantauan kualitas lingkungan dalam rangka mendukung pencapaian ADIPURA KENCANA yang akan diadakan rutin tiap tahun, guna mewujudkan lingkungan kota dan desa yang bersih, sehat, indah dan nyaman.

Diharapkan melalui program/kegiatan seperti tersebut diatas, Dinas Lingkungan Hidup mampu mewujudkan visi dan misi dalam RPJMD 2013-2018 yang ditandai dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup masyarakat Kabupaten Bojonegoro.


(45)

45

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kedudukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2013-2018, bahwa masalah lingkungan menjadi isu yang sangat penting di Kabupaten Bojonegoro karena adanya kegiatan eksploitasi sumber daya migas dan penambangan pasir sungai secara liar yang berpotensi merusak lingkungan. Sisi positif perkembangan ekonomi yang didorong oleh pesatnya pertumbuhan sektor migas memicu perkembangan sektor ekonomi lainnya, juga membawa dampak negatif terjadinya penurunan kualitas air dan udara, ketika kualitas lingkungan mengalami penurunan, produktifitas sektor pertanian dan perkebunan yang sangat tergantung pada kualitas lingkungan juga akan menurun.

Konversi lahan pertanian ke lahan terbangun mengakibatkan berkurangnya pesediaan air tanah di wilayah catchment utama, perubahan iklim dan cuaca, ancaman bencana alam banjir, longsor, dan kekeringan menjadi tantangan sekarang dan di masa mendatang, sehingga upaya-upaya penanggulangan bencana dan penyadaran kelestarian lingkungan harus terus dilakukan.

Untuk dapat mencapai itu semua diperlukan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Adapun permasalahan terkait dengan


(46)

46

Bojonegoro adalah :

1. Belum adanya pos pengaduan masyarakat terkait dugaan kasus pencemaran dan perusakan lingkungan;

2. Belum adanya laboratorium lingkungan dan tenaga laboratorium yang kompeten di bidangnya;

3. Belum adanya perda tentang ijin lingkungan dan;

4. Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan dikarenakan belum adanya jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan dan fungsional pengawas lingkungan.

Berbagai macam persoalan mengenai lingkungan hidup merupakan suatu masalah bersama yang dihadapi oleh manusia. Manusia perlu menanggapinya dengan serius sambil mengusahakan suatu solusi yang terbaik. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan sebagai usaha melestarikan lingkungan hidup antara lain; upaya rekonsiliasi, perubahan konsep tentang alam dan penanaman budaya pelestari.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai kepanjangan tangan Kepala Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup bukanlah

peranannya sangatlah penting dalam mengkoordinasikan dan mensinergikan kebijakan dan program-program pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup. Cakupan layanan lingkungan hidup yang begitu luas membutuhkan koordinasi dan sinergitas antar SKPD terkait.

Kepedulian dari berbagai pihak mulai dari pengambil kebijakan, pelaksana kebijakan, pelaku usaha dan/atau kegiatan serta industri dan masyarakat Bojonegoro amatlah penting dalam upaya pelestarian dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Dalam hal ini kebijakan yang diambil oleh Kepala Daerah sangatlah menentukan dalam rangka mendukung terlaksananya pelestarian fungsi


(47)

47

adalah kebijakan pembangunan yang pro environment dengan

menempatkan isu lingkungan hidup sebagai prioritas utama dalam setiap

pendekatan pembangunan sebagai “environmental mainstreaming in

development” serta dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan perencanaan pembangunan dan implementasi pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.

3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro 2013-2018 menetapkan Visi yang merupakan keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yaitu “Terwujudnya Pondasi Bojonegoro Sebagai Lumbung Pangan Dan Energi Negeri Yang Produktif, Berdaya Saing, Adil, Sejahtera, Bahagia, dan Berkelanjutan.”

Berlandaskan kepada makna Visi Kabupaten Bojonegoro, maka ditetapkan Misi Kabupaten Bojonegoro 2013-2018 sebagai berikut :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi pangan dan energi;

2. Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri dan sejahtera;

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan pelayanan yang professional.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro mendukung pelaksanaan Misi ke-1 dari RPJMD Kabupaten Bojonegoro yaitu “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningktan produksi

pangan dan energi” bermakna ekonomi rakyat yang secara konsisten

meningkat dengan memberdayakan potensi dan SDM yang ada secara adil merata.


(48)

48

waktu lima tahun ke depan adalah “Meningkatnya daya saing daerah”, dengan sasaran ke-5 yaitu “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup”. Tingkat keberhasilan misi ini pada setiap tahunnya diukur dengan tercapainya indikator peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup, penurunan luas lahan kritis, penurunan daerah terdampak banjir, penurunan kerugian akibat bencana, penurunan daerah terdampak kekeringan dan peningkatan respon penanganan bencana kebakaran.

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun pertama dan kedua sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 difokuskan kepada pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan penanganan permasalahan yang mendesak seperti banjir, kekeringan, konektivitas antar wilayah yang dilakukan di bidang fisik infrastruktur, dan tetap dilanjutkan dengan konsisten pada tahun–tahun selanjutnya serta meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan “Kualitas Hidup dan Kesehatan” yang dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Adapun Arah Kebijakan urusan lingkungan hidup sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD yaitu :

- melaksanakan pemantauan kualitas air, tanah, dan udara;

- melakukan pengawasan ketaatan pelaku usaha/kegiatan, dan masyarakat guna menurunkan pencemaran lingkungan;

- melakukan edukasi pelaku usaha dan masyarakat untuk menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dalam kegiatan pembangunan ekonomi sehingga tidak mempercepat terjadinya degradasi dan pencemaran lingkungan;

- melaksanakan pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan; dan


(49)

49

secara tegas dan adil.

Dalam rangka mewujudkan Visi Misi RPJMD di atas, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro harus berkoordinasi dan bersinergi dengan SKPD terkait. Keberadaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai pelaksana kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup memang benar adanya, akan tetapi sebagai eksekutor terhadap keberlangsungan/kelestarian fungsi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro merupakan tanggungjawab kita bersama selaku warga masyarakat Bojonegoro.

Dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2013-2018 disebutkan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat dijadikan parameter untuk menilai sejauh mana kebijakan pembangunan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pemerintah. Berbagai aktivitas pembangunan termasuk kegiatan perekonomian dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada, dengan tetap memperhatikan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan demi masa depan penerus bangsa.

3.3 Telaahan Renstra Kemen LHK dan Renstra DLH Provinsi a. Telaahan Renstra Kemen LHK

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara LH Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Lingkungan Hidup disebutkan bahwa Visi kementrian LH adalah “Terwujudnya Kementrian

LH yang handal dan proaktif, serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi

hijau”dengan Misi sebagi berikut :

1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan SDA dan LH terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau;


(50)

50

pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan;

3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran SDA dan LH dalam rangka pelestarian fungsi LH;

4. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan SDA dan LH secara terintegrasi.

Visi Misi Kementrian LH yang menekankan pada ekonomi hijau selaras dengan Visi Misi RPJPD dan RPJMD Kabupaten Bojonegoro yang ingin mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang menjamin ketersediaan sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan dengan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Ekonomi hijau bermakna perekonomian yang tidak merugikan lingkungan hidup. Ekonomi hijau juga dapat diartikan sebagai ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial dan menghilangkan/ meminimalkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam.

Konsep ekonomi hijau melengkapi konsep pembangunan berkelanjutan, sebagaimana diketahui prinsip utama dari pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan generasi masa depan, sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi hijau merupakan motor utama pembangunan berkelanjutan, sebagaimana spirit utama RPJPD dan RPJMD Kabupaten Bojonegoro. b. Telaahan Renstra DLH Provinsi Jatim

Visi yang dicapai untuk memberikan pelayanan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur adalah “Ketersediaan Lingkungan


(51)

51

dan berkelanjutan bagi sosial ekonomi masyarakat.

Permasalahan lingkungan hidup sebagai dampak negatif kegiatan pembangunan harus diselesaikan dengan upaya–upaya yang sistematis dan komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Oleh sebab itu DLH Prvinsi Jawa Timur menetapkan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan prima;

2. Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan;

3. Meningkatkan dan mengembangkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Visi dan Misi DLH Provinsi Jawa Timur ini selaras dengan Visi dan Misi Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang ingin menjadi Dinas Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

3.4 Telaahan RTRW dan KLHS

Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bojonegoro juga memperhatikan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2031 memberikan arahan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Adapun tujuan dan kebijakan penataan ruang yang termuat dalam RTRW Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut :

 Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Bojonegoro yaitu untuk mewujudkan ruang yang mampu mendukung perkembangan pertanian, pariwisata, dan perindustrian yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan hidup dan pemerataan pembangunan.


(52)

52

produktif dan ramah lingkungan;

b. pengembangan dan peningkatan potensi pariwisata yang ramah lingkungan serta berbasis masyarakat;

c. pengembangan dan peningkatan kawasan industri berbasis agro, yang ramah lingkungan serta bernilai ekonomis;

d. pemerataan pembangunan sektor ekonomi dan infrastruktur wilayah; e. pengendalian secara ketat pada kawasan hutan dan;

f. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

Kelestarian lingkungan saat ini juga telah menjadi Isu Strategis Nasional bahkan Internasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa perlunya kepastian prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD serta peningkatan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

3.1 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 5 (lima) tahun mendatang. Isu-isu strategis adalah isu–isu yang jika diprioritaskan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan 5 (lima) tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak ditangani maka tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai.


(53)

53

lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut : 1) Bencana Alam (Banjir, Longsor dan Kekeringan)

Kondisi geomorfologi, struktur geologi di wilayah Kabupaten Bojonegoro berupa hutan negara, pegunungan Kapur Selatan dan Utara serta Bojonegoro bagian tengah yang merupakan daerah aliran sungai bengawan Solo menjadikan Kabupaten Bojonegoro mempunyai beberapa kawasan yaitu kawasan rawan bencana banjir, rawan bencana kekeringan rawan bencana tanah longsor dan rawan bencana angin putting beliung.

a) Banjir

Semakin sempitnya catchment area akibat dari cepatnya pertumbuhan kawasan terbangun di kawasan perkotaan serta penurunan kualitas daya serap tanah terhadap air hujan di kawasan hutan menyebabkan bencana banjir di musim penghujan.

Selain itu wilayah Kabupaten Bojonegoro yang dilalui Aliran Sungai Bengawan Solo menyebabkan daerah sekitar aliran menjadi daerah yang rawan banjir. Daerah rawan banjir di Kabupaten Bojonegoro meliputi 14 Kecamatan yaitu Margomulyo, Ngraho, Padangan, Kasiman, Malo, Purwosari, Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Sumberrejo dan Baureno.

b) Longsor

Kondisi topografi Kabupaten Bojonegoro yang relatif datar pada bagian utara serta dataran tinggi pada bagian selatan memungkinkan aliran hujan akan menambah beban genangan sehingga pada musim hujan tanah akan mengalami kembang

(swilling) dan akan mengakibatkan resiko longsor akibat rendahnya


(54)

54

Margomulyo, Tambakrejo, Ngambon, Sekar, Gondang, Malo, dan Kedewan. Daerah -daerah tersebut merupakan daerah pegunungan Kapur Selatan dan Pengunungan Kapur Utara, yang merupakan perbukitan kapur yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

c) Kekeringan

Kawasan Rawan Bencana kekeringan di Kabupaten Bojonegoro tersebar di Daerah Selatan Kabupaten Bojonegoro yaitu Kecamatan Sekar, Bubulan dan Gondang. Namun apabila terjadi kemarau yang cukup panjang kekeringan bisa melanda 49 desa yang ada di 17 Kecamatan. Guna penanggulangan sementara adalah dengan mengirimkan air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari kepada masyarakat desa yang mengalami kekeringan.

Untuk penanggulangan jangka panjang Pemerintah Kabupaten melalui beberapa SKPD telah memprogramkan pemanfaatan air hujan dengan membuat embung, geomembran, sumur resapan, lubang resapan biopori, serta penanaman pohon pada daerah tangkapan air (Cathment Area) sumber mata air, sehingga diharapkan dalam jangka panjang dapat melestarikan sumber-sumber mata air yang ada.

2) Kerusakan Lingkungan

Selama ini aktifitas pembangunan yang hanya terfokus pada pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan dampak negatif dan menyebabkan penurunan kondisi ekologis dan degradasi sumber daya alam, diantaranya :

a) Penambangan Galian C

Adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang minyak dan gas bumi, juga aktivitas penambangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo, berpotensi mencemari dan


(55)

55

kegiatan penambangan tanah urug dan penambangan pasir illegal, juga ikut menyumbang kerusakan lingkungan di daerah DAS Bengawan Solo;

b) Pencemaran Air, Tanah dan Udara

Seiring bertumbuh kembangnya berbagai usaha/kegiatan dan industri di Kabupaten Bojonegoro, khususnya industri minyak dan gas bumi berpotensi menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. Pembuangan limbah cair dan limbah padat dari kegiatan Industri, Rumah Sakit, Rumah Makan dan Hotel yang tidak dikelola dengan baik dan benar akan menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan hidup.

c) Pembalakan liar (Illegal Logging)

Daerah Bojonegoro merupakan wilayah yang memiliki hutan jati terluas di Jawa Timur. Akan tetapi saat ini kondisi hutan di Bojonegoro sangat memprihatinkan. Kasus illegal logging atau pembalakan liar menyebabkan kawasan hutan di Bojonegoro berubah menjadi kawasan gersang dengan udara yang panas. Banyaknya warga di sekitar lokasi hutan yang menjarah kayu jati mengakibatkan rusaknya hutan di wilayah Bojonegoro. Pembalakan liar mengakibatkan berkurangnya lahan hutan sehingga menyebabkan semakin bertambahnya lahan kritis. Selain itu dampak illegal logging juga dapat menyebabkan berbagai macam bencana alam, di antaranya angin puyuh/puting beliung, tanah longsor, dan banjir bandang. Kefahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan harus ditanamkan dalam benak setiap individu sehingga timbul kesadaran untuk ikut menjaga dan melestarikannya.


(1)

81 Program/ Kegiatan Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Kondisi Kinerja Awal (2014 )

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun-1 ( 2015 ) Tahun-2 ( 2016 ) Tahun-3 ( 2017 ) Tahun-4 ( 2018 ) Kondisi Kinerja pada akhir periode

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

4 1 2 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kegiatan Penyuluhan & pengendalian polusi dan pencemaran Terlaksananya penyuluhan pengendalian polusi dan pencemaran Jml penyuluhan pengendalian polusi dan pencemaran

6 kali 10 kali 4 kali 3 kali 29.996.00 0

3 kali 29.996.00 0

26 kali 177.242.0 00 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Meningkatnya RTH di jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten

Persentase peningkatan RTH di jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten

0 0 0 0 20% 20% 2.173.103.

500 Kegiatan Penataan RTH Terlaksananya pengadaan tanaman hias, pohon peneduh dan penghijauan Jml pengadaan tanaman hias - Bougenvile - Sepatu Biasa - Sepatu Parigata Pohon peneduh

- Trembesi - Angsana - Flamboyan Pohon penghijauan - Glodokan Pecut - Palem Tupai - Tabebuya

0 0 0 0 0 0 0

4.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 2.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 161.400.0 00 4.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 2.000 btg 1.000 btg 1.000 btg 161.400.0 00 Kegiatan Pemeliharaan RTH Terlaksananya pemeliharaan pot, pohon peneduh, - Pemeliharaan pohon peneduh (perapian) - Pemupukan pohon, bougenvile dan bunga pot - Pemeliharaan pot

0 0 0 0 0 0 0 373 btg

7.000 pohon 77.100 btg 1 paket 1.971.903. 500 373 btg 7.000 pohon 77.100 btg 1 paket 1.971.903. 500


(2)

82 Program/ Kegiatan Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Kondisi Kinerja Awal (2014 )

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun-1 ( 2015 ) Tahun-2 ( 2016 ) Tahun-3 ( 2017 ) Tahun-4 ( 2018 ) Kondisi Kinerja pada akhir periode

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

4 1 2 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kegiatan Pningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH Terlaksananya pembinaan dan pendampingan dlm pengelolaan RTH dan belanja bantuan bibit tanaman

- Jml pembinaan & pendampingan - Belanja bibit

tanaman

0 0 0 0 0 0 0 4 kali

300 btg 39.800.00 0 4 kali 300 btg 39.800.00 0 Program Pemanfaatan Potensi SDH Tertanamnya bibit tanaman MPTS untuk penghijauan Persentase tertanamnya bibit tanaman MPTS

0 0 0 0 0 100% 70.056.00

0

100% 156.866.0 00

100% 226.922.0 00 Kegiatan Pengelolaan dan pemanfaatan hutan Terlaksananya pengadaan bibit tanaman MPTS

Jml pembelian bibit tanaman MPTS

0 0 0 0 0 1.800 btg 70.056.00 0

1.875 btg 156.866.0 00

3.675 btg 226.922.0 00

Program

Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Menurunnya luas lahan kritis

Penurunan luas lahan kritis

0 0 0 0 0 24 Ha 122.781.8

08,39

30 Ha 133.850.0 00

64 Ha 256.631.8 08,39

Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

Terlaksananya pengadaan bibit tanaman untuk masyarakat (kelompok tani)

Jml pembelian bibit tanaman buah-buahan

0 0 0 0 0 375 btg 31.202.50 0

0 0 375 btg 31.202.50 0

Kegiatan Pengembangan hutan rakyat dan pelaksanaan rehabilitasi lahan Terlaksananya pengadaan bibit tanaman untuk rehabilitasi lahan

Jml pembelian bibit tanaman penghijauan Jml pembelian bibit bambu kuning

0 0 0 0 0 1.800 btg 91.579.30 8,39 9.000 btg 450 rumpun 133.850.0 00 10.800 btg 450 rumpun 225.429.3 08,39


(3)

83

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DLH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang, sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD serta Indikator Kinerja Daerah adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6.1.

Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO. SASARAN

SKPD INDIKATOR TUJUAN RPJMD

SASARAN RPJMD

1.

Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

1) Persentase peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup 2) Persentase

penurunan luas lahan kritis

Meningkatnya daya saing daerah (Misi 1 Tujuan 2)

Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup (sasaran 5)

2.

Meningkatnya Tutupan Lahan

Persentase peningkatan

produksi hasil hutan rakyat

Meningkatkan perkembangan ekonomi daerah yang berkualitas (Misi 1 Tujuan 1)

Meningkatnya produksi hasil hutan (sasaran 7)

Adapun target capaian Indikator Kinerja Daerah untuk urusan wajib bidang lingkungan hidup dan urusan pilihan bidang kehutanan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :


(4)

84

Indikator Kinerja

Kondisi

Kinerja Awal Target Capaian Kinerja Setiap Tahun Kondisi

Kinerja Akhir

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Persentase peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

0,65 0,38 3,34 4,42 5,31 6,11 6,11

Persentase penurunan luas lahan kritis

46,66 77,43 24,42 31,79 26,32 48,98 48,98

Persentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat


(5)

85

BAB VII

KAIDAH PELAKSANAAN

Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 merupakan acuan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) perangkat daerah yang baru untuk periode 2017 sampai dengan 2018, sehingga diharapkan dapat tercapai sinergi dalam pelaksanaannya terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018.

Sehubungan hal tersebut, perlu ditetapkan kaidah-kaidah dalam pelaksanaannya sebagai berikut :

1) Review Rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dilakukan sebagai tindaklanjut dari review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro, dalam rangka perubahan susunan perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro;

2) Dalam review rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018 telah ditetapkan rumusan pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam dokumen perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018;

3) Review rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018, harus dijadikan pedoman dalam penyiapan Rencana Kerja (Renja) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tahun 2017


(6)

86

sampai dengan 2018 sesuai dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro; 4) Hasil pelaksanaan tahunan Rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018, yang tercermin dari Rencana kerja

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro harus dapat

dipertanggungjawabkan secara sistematis dan melembaga.

Bojonegoro, Pebruari 2017

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

Dra. NURUL AZIZAH, MM.

Pembina Tingkat I NIP. 19690504 198809 2 001