amal saleh berlipat manfaat

Edisi Februari 2015 / Rabi’ul akhir - Jumadil Awal 1436 H

Majalah Donatur Yatim Mandiri Maret 2016 / Jumadil Awal - Jumadil Akhir 1437 H

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Amal Saleh
Berlipat Manfaat
Membentuk Kebiasaan
Meninggalkan Kenangan

Mengenalkan Makanan
Pendamping ASI pada Balita
Donatur:

142.040


Mata Hati

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

1

Pembina H Nur Hidayat, S.Pd, MM
Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak

Muhammad Irham Hidayat
itu ada barcode.. ada Pin BB nya juga ya.

.
Bendahara
Dewan Pengawas Syariah

Yusuf Zain, S.Pd, MM
Ir. Bimo Wahyu
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Zaini Faisol
Drs. Sodikin, M.Pd

Muhammad Syukron Nadhif
Boleh dong link untuk download majalah barunya di
share.

Direktur Fundraising
Direktur Operasional
Direktur Pendistribusian Hendy Nurrohmansyah
dan Pendayagunaan
Direktur ICMBS Dr. Margono
Direktur MEC Muklis, ST
H. Mutrofin, SE
Imam Solikin
GM Regional Office III Andriyas Eko V, SP
.
.
,

.
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH

Via SMS
ya m mandiri
Hamba Allah - 08573040XXXX
Assalamuallaikkum wr wb .. Saya donatur dari pare kediri
.. Majalah bulan februari 2016 bagus bisa memotivasi saya
! Terima kasih ..
Darmawati - 08533605XXXX
Terima kasih kepada majalah yatim mandiri. Saya
terinspirasi sekali dengan semuanya yg bisa saya pelajari
untuk membenahi Hati,tingkah laku dan pemikiran yg
hanya untuk mendapatkan Ridho Allah. Semoga majalah
yatim mandiri tambah sukses dan bermanfaat. Amin

HEAD OFFICE

Graha Yatim Mandiri
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232

Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org
Email: info@yatimmandiri.org
SMS Center : 085648443000

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di
Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:

Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo
Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol,
Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Epriyanta
Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad Layout : Hilya,dan Asfol.
Fotografer : Wirawan Sirkulasi : Naura
Diterbitkan oleh : Yayasan Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl
Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya Telp.
(031) 8283488, Fax. (031) 8291757
E-Mail : redaksi@yatimmandiri.org

ISSN : 1410-542X

atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv

8

Permata Syariah
BNI

02901445144

-

-

2244900000
-

Para Donatur yang budiman,bila
anda ingin memberikan masukan

atau usulan terhadap Majalah
Ya m Mandiri, silakan kirimkan via
E-mail
: redaksi@ya mmandiri.org
SMS Center : 0856 4844 3000
Blackberry : 286E4BA9
Facebook : Majalah Ya m Mandiri

2

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura
RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa
No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0856 9704 0947, BATAM Perumahan Kurnia Djaya
Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112.BEKASI Jl. Laskar
Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400 BLITAR Jl.
Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl. Pandawa Raya Blok B2 No. 8
Bumi Indra Prasta Kota Bogor 16153 Telp. (0251) 8343152, 081331771830. BOJONEGORO Perumda
Blok A No. 11 Bojonegoro Telp. (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B

cinere estate Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi
Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0851 0577 9727, Fax. (031) 399
0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081)
316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062,
0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III,
Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Perumahan Persada Sayang Jl. Mira Blok A No. 5,
Mojoroto Telp. (0354) 772707, 0812 3389 7875 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan
No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.
(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
Sungguh beruntung menjadi orang saleh, yaitu orang
selalu berbuat kebaikan, rajin ibadah, dan menebar manfaat
bagi orang lain dan lingkungannya. Betapa tidak, selain
dicintai Allah SWT dan para malaikatNya, setiap waktu salat,
jutaan umat Islam senantiasa menyebut dan
mendoakannya.

Orang yang beramal saleh secara tegas juga
dinyatakan sebagai orang yang tidak akan merugi dalam
hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. “Demi
masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasehati untuk kesabaran.” (QS. al-'Ashr:1-3)
Amal saleh adalah perbuatan baik, yang merupakan
buah dari iman. Dengan kata lain, amal saleh merupakan
cerminan iman. Dalam risalah Islam, amal saleh adalah
perbuatan baik menurut standar nilai Islam, mendatang
kan manfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Itulah tema bahasan rubrik Bekal Hidup pada Majalah
Yatim Mandiri Edisi Maret 2016. Serta kami juga menyaji
kan tema-tema menarik pada rubrik-rubrik lainnya.
Selain itu, kami mengucapkan rasa syukur yang
sedalam-dalamnya kepada Sang Maha Pemurah Allah
SWT. Karena sudah 22 tahun Yayasan Yatim Mandiri ini
diberi kesempatan untuk menjadi media penebar
manfaat kepada umat. Khususnya anak-anak yatim di

negeri ini.
Mudah-mudahan Allah masih berkenan memberikan
umur lebih panjang dengan kemanfaatan lebih besar.
Untuk merayakan Milad Ke-22 Yatim Mandiri, pada edisi
kali ini kami menyajikan beberapa rubrik yang mengulas
tentang perjalanan 22 tahun Yatim Mandiri. Semoga
Majalah Yatim Mandiri semakin informatif, menarik dan
dapat menambah wawasan bagi para donatur. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Content
2-3

4

Prol Majalah

Bekal Hidup

7

8-10
11

Oase
Milad 22
Data Program

12

Move on

13

Hikmah

14

Tausiyah

14


16-17 Solusi Islam

18

Smart Parenting

20
21
22

Komik Anak
Karyaku & Doa
Muslimah

23
24
25

Dapur
Iklan
Solusi Sehat

28

Pustaka

29
30
31

Kinerja
Jendela
Silaturahim

26
32

4

Fenomena

Pintu Rezeki
34

35

18

26

32

Naik Kelas

Kemandirian

36-39 kabar Nusantara
40
Catatan

35

Lampung Telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG
JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76
A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS
Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321)
322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612,
PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono
Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665.
PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec.
Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664 SAMARINDA Jl. Pangeran Antasari No.32 A RT.30 Samarinda (0541-769322), Telp. 0853 8756 5849,
085387565849. SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SERANG Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh
Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. SIDOARJO Ruko Centro Avenue Jl KH Mukmin 11 Blok D-11 Sidoarjo. Telp. (031) 8921021,
085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01
No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 08510098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744. TUBAN Jl. Bogorejo No.29 mrekaurak
Tuban Telp. (0356) 327118, 0851-0132-2080 TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. V. A Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli
Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp.
(031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,71748898,085655163316,087756555570,Fax : 031-8297654.

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

3

Bekal Hidup

Amal Saleh
Berlipat Manfaat

S

ungguh beruntung menjadi orang saleh, yaitu
orang yang selalu berbuat kebaikan, rajin
ibadah, dan menebar manfaat bagi orang lain
dan lingkungannya. Betapa tidak, selain dicintai Allah
SWT dan para malaikatNya, setiap waktu salat, jutaan
umat Islam senantiasa menyebut dan mendoakannya.
Orang yang beramal saleh secara tegas juga
dinyatakan sebagai orang yang tidak akan merugi dalam
hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. “Demi
masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasehati untuk kesabaran.” (QS. al-'Ashr:1-3)
Amal saleh adalah perbuatan baik, yang merupakan
buah dari iman. Dengan kata lain, amal saleh merupakan
cerminan iman. Dalam risalah Islam, amal saleh adalah
perbuatan baik menurut standar nilai Islam, yang
mendatangkan manfaat baik bagi dirinya maupun bagi
orang lain.

pertama dapat pula berarti menegakkan ukhuwah
antar sesama manusia, baik terhadap sesama Muslim
maupun non-Muslim. Dapat berarti pula cinta damai
atau hatinya selalu cenderung untuk menegakkan
perdamaian dan keharmonisan hidup.
Hal kedua dapat pula bemakna menegakkan
prinsip tolong-menolong dalam kebaikan. Gemar
menolong orang yang sedang berada dalam kesulitan.
Lalu berikutnya bisa bermakna berhati-hati dalam
memfungsikan lidah (ucapan). Ia hanya berbicara yang
baik-baik dan bermanfaat. menghindari fitnah, memaki
atau menghina orang, termasuk menjauhi
pergunjingan (membicarakan aib orang).
Selanjutnya dapat bermakna gemar membantu
orang menuju tujuan atau cita-cita hidupnya. Tidak
suka mempersulit urusan orang, apalagi membuat
orang lain celaka. Kemudian berbuat baik terhadap
sesama, membuat senang hati orang, bersikap ramahtamah.

Jenis-jenis Amal Saleh
Dalam sebuah hadits, seperti dikutip Ziauddin Sardar
dalam Mengenal Islam for Beginner (1997), dinyatakan
yang termasuk amal saleh, selain melaksanakan Rukun
Iman dan Rukun Islam (Ibadah Mahdhah), yaitu:
mendamaikan dua orang yang berselisih secara adil,
ucapan yang baik, menyingkirkan rintangan di jalan, dan
tersenyum kepada sesama.
Jika dijabarkan, tentu saja perihal di atas bermakna
luas, tidak saja berarti secara harfiyah demikian. Hal

Dunia, Ladang Amal
Manusia hidup didunia tidak hanya sebatas
melakukan ibadah saja. Tetapi secara duniawi seorang
manusia harus menggunakan akal untuk
memanfaatkan waktu dan kesempatan yang diberikan
sehingga tidak terbuang sia-sia.
Dunia adalah sarana bagi manusia menuju hidup
akhirat yang kekal dan bahagia. Harapan manusia
menuju kebahagiaan yang kekal di akhirat nanti
bilamana setiap waktu dan kesempatan yang Allah
berikan digunakan dengan sebaik-baiknya.

4

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Bekal Hidup
Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu sebagai sawah
ladang akhirat”. Hadis tersebut mengandung maksud
bahwa selama didunia hendaknya kita banyak beramal
saleh. Dalam beramal saleh kita dituntut untuk selalu
mempertimbangkan keseimbangan antara kehidupan
duniawi maupun ukhrawi.
Oleh karena itu, selagi kita hidup hendaknya kita
senantiasa menanam amal saleh, sehingga di akhirat
kelak kita dapat menuai panen dari kebajikan tersebut.
Allah sangat menyayangi orang-orang yang berbuat
saleh, oleh karena itu kita sebagai umat Islam sudah
seharusnya mengerjakan yang Allah senangi sehingga
kelak kita akan mendapatkan surga yang merupakan
seindah-indahnya tempat kembali.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa
apabila manusia itu sudah mati, seluruh amalannya akan
terputus kecuali tiga amal saleh. Pertama, sedekah
jariyah. Yakni, memberikan harta benda untuk
kepentingan umum yang dapat dimanfaatkan secara
terus menerus dengan niat ikhlas semata-mata karena
Allah. Sedekah dilakukan menurut kemampuan masingmasing. Sekecil apapun sedekah itu asalkan ikhlas, Allah
SWT akan memberikan pahala. Allah berfirman,
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.” (QS.
Al Zalzalah: 7)
Kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Adalah ilmu
yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain, dan
lebih-lebih jika orang yang telah kita ajari tersebut mau
mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.
Sebagaimana halnya menuntut ilmu dan
mengamalkannya, mengajarkan ilmu juga merupakan
kewajiban kaum muslim.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa dikehendaki
Allah dengan baik, dia akan memberikan kefahaman
(ilmu) kepadanya mengenai masalah agama.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dan yang ketiga ialah anak saleh yang mendoakan
kedua orang tuanya. Kewajiban anak kepada orang tua
adalah berbakti kepada orang tuanya, berkata yang
sopan dan membantu meringankan pekerjaan mereka.
Jika orang tuanya telah meninggal dunia, maka seorang
anak dapat berbakti dengan mendoakan orang tuanya.
Karena doa anak yang saleh merupakan salah satu
amal yang pahalanya tiada terputus ketika orang tuanya
telah meninggal dunia. Anak saleh adalah anak yang
taat beragama, bersungguh-sungguh dalam beribadah,
dan suka berbuat baik terhadap sesama.
Hikmah Beramal Saleh

Dengan demikian seseorang yang mengaku
beriman harus menjalankan amalan keislaman. Islam
seperti bangunan yang kokoh didalam satu jiwa karena
diwujudkan dalam bentuk amal saleh yang
menunjukkan nilai-nilai keislaman. Yaitu yang pertama,
Allah akan mengkaruniakan kehidupan yang baik
dengan cara memberikan rezeki yang halal dan baik.
Allah SWT berfirman, “Maka bagi orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan
rezeki yang mulia.” ((QS. Al Hijr: 50)
Kedua, Allah juga akan memberikan derajat yang
tinggi bagi umatnya yang beramal saleh. Allah SWT
berfirman, “Tetapi barangsiapa datang kepadaNya
dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan
kebajikan, maka mereka itulah orang yang memperoleh
derajat yang tinggi (mulia).” (QS. Thaha: 75)
Ketiga, sukses. Orang yang senantiasa melakukan
amal saleh akan membimbingnya untuk hidup dalam
kehidupan yang lebih baik. Ketiga, keimanan dan
ketakwaan diri. Salah satu bukti dari sebuah keimanan
adalah sebuah amal, oleh karena itu amal adalah
sebuah perwujudan dari matangnya iman dalam
ketakwaannya bagi para hambanya, sehingga semakin
banyak melakukan amal kebaikan maka kualitas iman
dan takwanya juga akan bertambah.
Keempat, terhindar dari kegelapan. Allah SWT
berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di
bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam syurga
yang penuh kenikmatan.” (QS. Yunus: 9)
Kelima, diberi rahmat. Allah SWT berfirman,
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh Maka Tuhan mereka memasukkan mereka
ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan
yang nyata.” (QS. Al-Jatsiyah: 30)
Keenam, hilangnya rasa takut dan khawatir.
Ketujuh, akan disempurnakan pahalanya. Kedelapan,
diberi ampunan. Allah SWT berfirman, “dan orangorang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar
akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka
dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. AlAnkabut: 7)
Dan kesembilan, menjadi penghuni surga. Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan
merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu
adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di
dalamnya.” (QS. Hud: 23).(*)

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

5

Bekal Hidup

Selagi Sehat,
Perbanyak Amal

H

ampir tidak pernah kita temukan ayatayat dalam Al-Quran yang berbicara
tentang iman, kecuali disertakan kata
“amal saleh” bersamanya. Amal saleh, berupa
perbuatan baik yang menjadi bukti sahnya iman
lewat pengakuan lisan dan pembenaran hati.
Boleh kita punya banyak ilmu, dengan membaca,
menelaah, mengamati ribuan persoalan ilmiah.
Begitu juga menulis, mengarang jutaan buku, serta
sudah terbiasa berdiri tegap didepan panggung yang
berbeda-beda. Namun semua itu tidak akan berguna
tanpa pengamalan.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
manusia yang paling berat siksaannya di hari kiamat,
adalah seorang ilmunya tidak membawa
kemanfaatan baginya.” (HR. Al-Baihaqi)
Karena ilmu yang bermanfaat akan mengantarkan
kita kehadiratNya. Tentunya dengan memperbanyak
ibadah, memperkuat ketaatan, serta meningkatkan
takwa dan keikhlasan. Dengan memperkokoh
kewajiban kepada Allah, juga menjalankan kewajiban
kepada sesama, adalah bukti kalau bibit keimanan
sudah mulai tumbuh dalam diri kita.
Memang iman seberat dzarrah saja, sudah cukup
untuk membuat kita berhak masuk surga. Dan amal
saleh juga bukan segalanya, karena kita masih harus
menunggu rahmat Allah untuk dapat hidup bahagia
di sana.
Sudah menjadi sunnatullah, bahwa upah akan di
bayarkan ketika pekerjaan sudah diselesaikan.
Keberhasilan tidak di dapat hanya dengan merenung
dan menghayal. Sedangkan harga surga sangatlah
mahal untuk di bayar hanya dengan ilmu dan bukubuku yang tidak diamalkan.

6

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Rasul SAW bersabda, “Orang cerdas adalah
yang menundukan nafsunya dan beramal untuk
bekal setelah matinya, sedangkan yang bodoh
adalah yang memperturutkan hawa nafsunya.” (HR.
At-Turmudzi, Ibn Majah)
Jangan sampai ilmu malah akan membuat kita
celaka. Karena tidak sedikit yang telah
mengalaminya. Karena alasan ilmu, banyak orang
yang mengingkari Tuhan, tidak menerima
kebenaran Islam. Karena alasan ilmu, banyak
golongan yang saling tikam untuk memperebutkan
kebenaran.
Dan karena alasan ilmu, banyak manusia yang
menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal. Keberadaan Tuhan sudah tidak penting
karena alasan kebebasan dan keyakinan. Keikhlasan
sudah tidak menjadi ukuran dalam menjalankan
ibadah. Kebusukan dan kehancuran akhlak sudah di
anggap biasa dalam kehidupan. Tanpa sadar,
selangkah demi selangkah, manusia terjerat oleh
“ilmu” yang di banggakannya.
Rasul sudah mengingatkan, “Barangsiapa yang
bertambah ilmunya, namun berkurang hidayahnya,
maka hanya akan semakin jauh dari Tuhannya.” (HR.
Ibn Hibban di kitab Raudlatul Uqala’).
Hidayah adalah amal saleh, dia harus
diusahakan dan perjuangkan untuk menyatu
dengan ilmu. Maka sekaranglah saatnya kita mulai
mengamalkan apa yang kita tahu, bukan hanya
terus-menerus berputar di bawah naungan “ilmu”
yang nantinya hanya akan membuat lelah. Saatnya
kita beramal saleh dalam setiap kata, dan lafadz
yang telah kita hafal dan pahami. Sebelum
semuanya terlambat. Wallahu A’lam.(*)

Oase

Amal Saleh

Lagi Kekal

B

Oleh: Drs. Usman Daud, M.A
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

arang siapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.(QS. an-Nahl: 97)
Secara etimologi kata al-‘amal (bhs arab) selalu
digandeng dengan kata perbuatan walau keduanya
agak berbeda, tetapi akan ditemukan derivasi kata
tersebut dengan beragam makna; Dari sini terlihat
bahwa kata amal dan perbuatan sudah sulit dibedakan.
Dalam pemakaian sehari-hari, kedua kata itu dipandang
sebagai kata kembar yang mempunyai satu arti,
sehingga keduanya sering dimajemukkan dalam
ungkapan “amal perbuatan”. Dan secara umum,
orientasi tentang amal perbuatan selalu berkonotasi
amal kebajikan.
Dalam konteks ayat di atas, amal kebajikan menurut
para Fuqaha, ada yang tergolong amal jariyah dan ada
pula yang tergolong amal ibadah. Kata jariyah
diibaratkan dengan air yang secara terus menerus
mengalir dari sumbernya tanpa habis-habisnya, yang
biasa disebut al-maa’ al-jaarii (air yang mengalir).
Nas yang popular sebagai dasar keberadaan amal
jariyah ialah hadits dari Abu Hurairah yang
menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah darinya
semua pahala amal kebajikannya kecuali tiga macam

Pindai Untuk Lihat
Video Rubrik OASE

perbuatan, yaitu sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat
dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Menurut hadits di atas, amal yang tiga ini menjadi
sebuah harapan besar akan adanya ganjaran yang
tidak pernah berhenti dan memberikan nilai-nilai yang
positif dan besar bagi para pelaku yang meniti jalan
untuk mencapai ridha Allah. Selain ketiga jenis
perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan
yang tergolong amal jariyah menurut keterangan imam
Ibnu Majah. Menurut keterangan hadits ini ada tujuh
macam amal yaitu:
1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat baik melalui pendidikan formal atau
non formal.
2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh.
3. Mewariskan mushaf/buku agama dan pengetahuan
kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya
untuk kebaikan diri dan mencerdaskan masyarakat.
4. Membangun masjid dan fasilitas ibadah lainnya.
Menurut hadis imam Bukhari dan Muslim, bahwa
siapa yang membangun masjid maka Allah akan
membangun untuknya sebuah rumah di dalam
surga.
5. Membangun rumah atau pondokan (rumah singga)
bagi orang-orang yang bepergian. Setiap orang
yang memanfaatkannya, akan mengalirkan pahala
kepada orang yang membangun.
6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat
orang-orang yang membutuhkannya atau
menggali sumur di tempat yang sering dilewati dan
didiami orang banyak, sehingga memberikan
manfaat yang tidak akan berhenti. (HR. Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Majah)
7. Menyedekahkan sebagian harta.
Selain itu, amal ditinjau dari segi subjeknya, maka
ada amal yang disebut al-Baaqiyaatus Shalihah seperti
dalam QS. Al-Kahfi: 46. Amal yang bermuara pada hati
dan lisan. Ketika Utsman bin ‘Affan ditanya tentang alBaqiyatus Shalihah beliau menjawab; maksud kalimat
itu adalah, “subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa
ilaaha illallaah, Allaahu Akbar, wa laa haula walaa
quwwata illaa billaah.” Wallaahu a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

7

Oleh: Moch. Hasyim
Pembina Yatim Mandiri

Semangat Milad 22 Tahun

Survive dan Fokus

Menyongsong Masa Depan

A

lhamdulillah, rasa syukur yang sedalamdalamnya harus kita panjatkan kepada
Sang Maha Pemurah Allah SWT. Sudah
22 tahun Yayasan Yatim Mandiri ini diberi
kesempatan untuk menjadi media penebar manfaat
kepada umat. Khususnya anak-anak yatim di negeri
nusantara ini. Mudah-mudahan Allah masih
berkenan memberikan umur yang lebih panjang
dengan kemanfaatan yang lebih besar.
Tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian
dalam napak tilas Yatim Mandiri ke 22 ini. Yaitu,
latar belakang berdirinya, ujian lapangan dan
istiqomah pada tujuan, dan siap menghadapi masa
depan.
Latar Belakang
Permasalahan yang melatarbelakangi berdirinya
lembaga ini, memang masalah besar yang tidak
banyak ditangani oleh para pemerhati anak-anak
yatim pada waktu itu (1990-an). Yaitu kemandirian
anak-anak yang banyak diasuh oleh panti-panti
asuhan.
Dimana mayoritas panti asuhan menitikberatkan
pada terselesaikannya pendidikan formal hingga
sampai tingkat SMA saja. Yang berakibat pada tidak
siapnya anak-anak pasca pengasuhan panti untuk
hidup wajar di tengah-tengah masyarakatnya.
Hal ini tidak hanya menjadi beban bagi keluarga
si yatim yang harus menerima kehadiran mereka
kembali, akan tetapi juga menjadi beban
masyarakat dilingkungannya.

8

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Latar belakang inilah yang telah mengokohkan
niat para pendiri Yayasan Yatim Mandiri agar
mencarikan solusi bagi anak-anak purna asuh
tersebut. Permasalahan yang besar, telah
mendorong pengelolanya untuk berpikir besar pula
dan menyiapkan jiwa yang besar pula.
Maka, visi misi Yayasan Yatim Mandiri dengan
segenap program-programnya pun dirancang untuk
menyelesaikan masalah besar tersebut. (Catatan:
1994-2008 masih bernama Yayasan Pembinaan dan
Pengembangan Panti Asuhan dan Anak Purna
Asuh/YP3IS).
Yang kedua, niat baik dan tekad kuat harus diuji
dalam pelaksanaan di lapangan. Apakah dengan
keterbatasan, kesulitan, hambatan, persaingan,
bahkan gangguan sekalipun masih menjadikan kita
tetap konsisten dengan niat yang sudah
dibangunnya?
Perjalanan 22 tahun mungkin sudah cukup untuk
menjadi batu ujian, atau sebagai uji nyali bagi
kesungguhan dan keistqomahan Yayasan Yatim
Mandiri. Karunia Allah SWT sudah banyak
terlimpahkan.
Yaitu berupa kemudahan-kemudahan dalam
mengembangkan lembaga ini. Lebih-lebih dalam
membangun komunikasi dan mengembangkan
partisipasi masyarakat untuk mendukung programprogram keyatiman.
Peran mereka, baik yang rutin maupun insidentil
sangat menentukan perjalanan Yayasan Yatim



Mari, bersama-sama kita

melangkah menyongsong



Mandiri. Penghargaan dan ucapan terima kasih
yang setinggi-tingginya pada segenap donatur
Yayasan Yatim Mandiri.
Melewati Ujian
Di samping itu berbagai kesulitan dan rintangan
pun sudah kita alami. Bahkan gangguan dan
ancaman yang cukup menguras tenaga dan pikiran
juga sudah kita lewati. Namun dengan
pengembangan sikap positif kita tidak larut dalam
asumsi negatif dalam menghadapi berbagai
kesulitan dan rintangan.
Juga tidak phobi atau trauma dengan hal-hal
yang serupa. Bahwa semua itu mempunyai nilai
hikmah untuk mendewasakan dan mematangkan
pengalaman. Maka fokus pada tujuan yang hendak
dicapai merupakan tindakan yang lebih produktif.
Insya Allah, sikap inilah yang telah menghantarkan
Yayasan Yatim Mandiri dan survive sampai ke usia
22 tahunnya.
Tantangan Masa Depan
Ketiga, 22 tahun yang sudah dilalui adalah sesuatu
yang pasti karena sudah dilewati. Yang menjadi
pertanyaan besar adalah bagaimana menghadapi
masa yang akan datang, yang penuh
ketidakpastian.
Dengan globalisasi dan tingkat perubahan
teknologi yang begitu cepat, apakah Yayasan Yatim
Mandiri dengan segenap komponennya siap untuk
menghadapi? Selain itu, di depan sana juga sedang
menunggu eskalasi politik dan kebijakan serta
persaingan yang juga tidak pasti.
Maka sudah semestinya kita tidak hanya duduk
menikmati sukses yang sedang diraih ataupun
sekedar sibuk dengan masalah keseharian di
tempat kerja. Kita juga perlu menyediakan waktu
untuk menyiapkan diri agar bisa melanjutkan visi
misi yang sudah disepakati.
Kita perlu menyiapkan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang mumpuni, ilmu yang memadai, dan
keterampilan yang terkini untuk menghadapi
persaingan global yang sudah tidak mengenal
batas teritorial, ras, maupun sosial. Untuk
menghadapi dampat perkembangan teknologi
yang sudah tidak mengenal ruang dan waktu.
Mari, bersama-sama kita melangkah
menyongsong masa depan untuk memandirikan
anak-anak yatim dhuafa dinegeri ini.(*)

masa depan

untuk memandirikan
anak-anak yatim dhuafa
dinegeri ini.

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

9

Wali Band
“Kami dari Wali, mengucapkan selamat ulang tahun untuk Yatim Mandiri
yang ke 22. Semoga Wali Care bisa mengikuti berkah pada Yatim
Mandiri. Aamiin. Berkah!”
Fatma Saifulllah Yusuf, Istri Wagub Jatim
“Selamat ulang tahun ke 22 kepada Yatim Mandiri . Semoga
semakin bisa memberikan manfaatnya bagi masyarakat, bagi anak
yatim, sehingga mereka bisa mendapatkan bekal di masa depan.”
Nyono Suharli Wihandoko, Bupati Jombang

Terima Kasih kepada Yatim Mandiri. Atas nama masyarakat Jombang,
menyampaikan selamat milad untuk Yatim Mandiri ke 22 tahun, mudah –
mudahan Yatim Mandiri lebih sukses, dan lebih jaya dalam mengemban
amanah.
KH. Masdzar Farid Mas’udi, Komisioner Baznas

“Selamat milad ke 22 tahun untuk Yatim Mandiri, semoga dapat
memperluas program-programnya ke daerah lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan anak yatim dhuafa, untuk menjadi
kader-kader bangsa dan untuk kejayaan umat”
Misbahul Huda, Direktur Taqi Power
“Selamat untuk Milad Yatim Mandiri ke 22, semoga dari kesederhanaannya
Yatim Mandiri mampu melahirkan anak-anak yatim yang mampu bersaing,
dan menjadi calon pemimpin ke depannya yang luar biasa”
Sofie Beatrix, Penulis
“Semakin sukses, semakin banyak melahirkan kader-kader yang
hebat dari para yatim untuk menjadi leader yang luar biasa
untuk Indonesia ini”
Mutadi, Alumni MEC
“Untuk Yatim Mandiri, selamat Milad yang ke 22 tahun. Semoga di umur 22
tahun ini, Yatim Mandiri semakin jaya dan bermanfaat bagi yatim Indonesia.
Salam dari Candy (Comunitas Anak Dhuafa Yatim) dan HIPAM (Himpunan
Pengusaha Alumni MEC)”
Anak Yatim Binaan Rumah Kemandirian Sidoarjo

“Selamat Milad Yatim Mandiri yang ke 22 tahun,
semoga tambah sukses dan berkah. Aamiin

Imam, Siswa SMP ICMBS

“Selamat Milad untuk Yatim Mandiri yang
ke 22 tahun, semoga Yatim Mandiri
tambah berkah dan sukses selalu,”

10

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Jendela

anak

PLUS

SGQ
orang Duta Guru

MEC
kaleng

Sanggar Genius

anak
Rumah Kemandirian

anak

ICMBS

anak

BESTARI

orang

BLM

BISA

anak

anak

anak

ASA

anak

Ramadhan

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

11

Move on

Salah dan Kalah
Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

B

agi saya, salah itu
boleh dan kalah itu
tanda bahwa kita
perlu belajar lebih keras lagi. Saya
pun pernah salah dan juga
pernah kalah.
Awalnya gelisah, namun
kemudian tenang dan happy
setelah menemukan hikmah
dibalik kesalahan dan kekalahan.
Saya pernah salah
memberikan training. Pesertanya
level direksi, gaya dan materi
trainingnya “cengengesan” dan
“miskin” isi. Hasilnya? Tim saya
kalah tender di perusahaan
ternama tersebut.
Alhamdulillah, setelah saya
dan tim berbenah, dua tahun
kemudian perusahaan itu menjadi

12

client kami hingga sekarang.
Sebaliknya, saya pernah ngisi
“Gen Y”, anak-anak muda yang
baru masuk perusahaan, tetapi
gaya saya memberikan training
seperti gaya training untuk level
direksi.
Hasilnya? Walau hanya tampil
4 jam, terasa lelahnya berjamjam. Salah itu manusiawi,
berbenah itu kewajiban.
Saya juga pernah salah
memasukkan anak sekolah,
padahal hampir semua sekolah
terbaik di pulau Jawa sudah saya
survey.
Anak saya harus berpindah
tiga sekolahan dalam kurun
waktu satu tahun. Beginilah nasib
orang tua yang sedang belajar.

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Hehehe…
Salah Bukan Berarti Kalah
Salah adalah tanda bahwa kita
masih perlu berbenah. Salah juga
pertanda bahwa kita masih
lemah. Maka, saat salah kemudian
menyerah, maka kita akan
semakin lemah dan semakin
sering kalah.
Kalah kemudian menyerah itu
adalah tindakan yang salah.
Hampir semua juara pernah
kalah, tetapi mereka punya
mental juara, mereka tidak mau
menyerah apalagi menyalahkan
kekalahannya.
Mereka terus berbenah.
Mereka tidak takut salah. Mereka
tidak menyerah saat kalah.
Salam SuksesMulia!(*)

Amal Saleh

Hikmah

“Amal yang terpelihara dari kesalahan-kesalahan,
didasari niat ikhlas, serta berusaha sekuat tenaga
sesuai ilmu dan hukum-hukumnya.”

Oleh: Mahmud Budi, LC
Penulis Bina Qalam Indonesia

S

eorang ayah ditanya oleh anaknya, “Ayah,
bagaimana caranya agar kita bisa
bertemu Allah?” Mendapat pertanyaan
tak terduga, ia menjadi kagum tak menyangka.
Dirinya mencoba mencari jawaban yang bisa
dipahami oleh anaknya. Lalu, teringatlah ia pada
surah Al-Kahfi ayat 110. Dengan senyuman lembut
ia mengelus rambut anaknya, kemudian menjawab,
“Ada dua cara nak. Pertama, beramal saleh. Kedua,
tidak menyekutukanNya.”
Sungguh tepat jawabannya. Anugerah terindah
berupa pertemuan dengan Allah di akhirat,
memang hanya akan didapat oleh orang yang
beramal saleh yang berlandaskan iman. Maka tak
mengherankan jika sekitar lima puluh dua ayat
dalam Al-Quran selalu menyandingkan kata iman
dan amal saleh.
Sebelum lebih jauh menjelaskan ‘amal saleh’,
seyogyanya kita pahami terlebih dahulu
pengertiannya. Zainuddin Muhammad
mendefinisikannya sebagai: “Amal yang terpelihara
dari kesalahan-kesalahan, didasari niat ikhlas, serta
berusaha dengan sekuat tenaga sesuai dengan ilmu
dan hukum-hukumnya.” (al-Tauqīf `ala Muhimmāti
al-Ta`ārīf, 247).
Dari definisi tersebut serta berdasarkan
penelusuran ayat-ayat Al-Quran, maka bisa
disimpulkan: tidak bisa disebut sebagai amal saleh
jika tak didasari keikhlasan, ilmu, serta iman.
Adapun manfaat amal saleh sebagaimana yang
disebutkan dalam Al-Quran ialah sebagai berikut:
Pertama, mendapat karunia surga (QS. Al-Baqarah:
25). Kedua, tidak akan merasa sedih dan takut (QS.
Al-Baqarah: 277). Ketiga, mendapat ampunan dan
ganjaran yang besar (QS. Al-Maidah: 9), bahkan
ganjaran yang tak terputus (QS. Fusshilat: 8, dan AlInsyiqaq: 25).
Keempat, beruntung dan mendapat tempat
kembali yang baik (QS. Ar-Ra`du: 29) dan tidak akan
merugi (QS. Al-`Ashr: 3). Kelima, amalnya tak akan

disia-siakan Allah (QS. Al-Kahfi: 30). Keenam, akan
ditanamkan rasa kasih sayang dalam hatinya (QS.
Maryam: 96). Ketujuh, diberi kekuasaan di muka
bumi (QS. An-Nur: 55).
Kedelapan, dosa-dosa dihapus dan akan dibalas
dengan yang lebih baik dari amalnya (QS. AlAnkabut: 7), keadaannya pun akan diperbaiki (QS.
Muhammad: 2). Kesembilan, dimasukkan dalam
golongan orang-orang saleh (QS. Al-Ankabut: 29).
Kesepuluh, disebut sebagai sebaik-baik makhluk
(QS. Al-Bayyinah: 7).
Dalam hadis pun terdapat banyak manfaat amal
saleh. Di antaranya: Pertama, dikehendaki Allah
mendapat kebaikan. Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan: Bersumber dari Anas bin Malik ia
berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah
menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka
dia akan mempergunakannya.” Para sahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana (cara)
mempergunakannya?” Beliau menjawab,
“Membimbingnya melakukan amal saleh dan
mewafatkannya dalam kondisi beramal saleh.”
Yang kedua, meninggikan derajat dan kemuliaan
seseorang. Ketika Sa`ad bin Abi Waqash mengalami
sakit keras, bertepatan dengan tahun haji Wada` (10
H), ia dibesuk Rasulullah SAW. Di antara wasiat
beliau kepada sahabat yang berjuluk “Singa dalam
Cengkeraman” (Rijāl Haula al-Rasūl, 83) ini ialah,
“Maka tidaklah engkau beramal dengan satu
amalan saleh, melainkan Allah akan meninggikan
derajat dan kemuliaanmu.” (HR. Bukhari: 2/81).
Ketiga, amal saleh bisa dijadikan tawasul ketika
ditimpa mushibah. Imam Bukhari dalam Shahih-nya
(3/79 Bab: Apabila membeli sesuatu dari selainnya
lalu ridha) meriwayatkan sabda Nabi terkait tiga
orang yang diselamatkan Allah dari gua yang
tertutup batu. Dengan ketundukan penuh pada
ketentuan Allah, mereka bertawasul dengan amal
mereka. Alhamdulillah, Allah menyelamatkan
mereka dari gua.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

13

Tausiyah

Keluar dari
Kesulitan Hidup
Oleh: Ust. Muhammad Arifin Ilham

S

etelah `terusir' dari kenikmatan surga,
Nabiyullah Adam mengalami ujian
berat. Berpisah dengan Siti Hawa di
tempat yang sangat asing. Menurut riwayat,
Adam dibuang ke India, Hawa di Palestina.
Hal yang sama juga dialami Nabi Yunus AS.
Tiga hari berada di perut ikan raksasa. Apalagi,
semua armada kapal mengetahui setelah diundi
namanya yang keluar sebagai penumpang yang
harus dikorbankan di lautan.
Di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS diliputi
rasa berdosa. Beliau yang telah meninggalkan
dakwah itu pun mengalami `kesulitan hidup',
berpisah dengan umat dan harus tertelan ikan
besar.
Kesulitan akan selalu ada, termasuk manusia-

14

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

manusia pilihan, yaitu nabi dan rasul. Bedanya,
rasul dan nabi menyikapinya sebagai ibrah dan
sarat pelajaran, sedangkan kita terkadang
menambah jauh jarak kita dengan Allah, bahkan
terkesan menyalahkan takdir-Nya. Bagi nabi
dan rasul, kesulitan hidup mengukuhkan
kedudukan. Bagi kita, kesulitan hidup
memperburuk keadaan, bahkan menjatuhkan
kedudukan.
Kesulitan hidup ada yang datang karena
ulah dari perbuatannya, tapi ada juga yang
datang karena merupakan ujian dari Allah SWT.
Bisa jadi sebagai teguran untuk mengingatkan,
tapi bisa sebaliknya sebagai azab dan kutukan.
Semoga saja kesulitan hidup yang kita alami
bukan sebagai kutukan. Karena itu, jika ia

Tausiyah



Kesulitan hidup ada
yang datang karena
ulah dari
perbuatannya, tapi ada
juga yang datang
karena merupakan ujian
dari Allah SWT. Bisa
jadi sebagai teguran
untuk mengingatkan,
tapi bisa sebaliknya
sebagai azab dan
kutukan.



adalah teguran untuk mengingatkan,
inilah yang harus dilakukan supaya
kesulitan hidup menjadi kenikmatan dan
kebahagiaan hidup.
Pertama, tobat sungguh-sungguh
dengan meminta maaf dan
mengembalikan harta hasil
kezalimannya (QS. Al-Furqan: 70). Kedua,
bertakwa kepada Allah dengan
menegakkan semua perintahNya, baik
yang wajib maupun yang sunah dan
secara bersamaan meninggalkan semua
laranganNya, baik yang haram maupun
yang makruh ataupun syubhat (QS. AtThalaq: 2-3).
Ketiga, perbanyak istighfar (QS. Nuh:
10-12). Nabi Adam terkenal dengan
kalimat permohonan ampunnya,
“Rabbanaa zhalamnaa anfusana wa
illam taghfirlanaa wa tarhamna lana
kuunanna minal khasirin”, “Wahai Tuhan
kami, kami telah menzalimi diri kami,
jika tidak Engkau ampuni sungguh kami
tergolong orang-orang yang merugi”.
Begitu juga, Nabi Yunus dengan doa
dan istghfarnya, “Laa ilaaha illa anta
subhaanaka inni kuntu minazh
zhaalimin”, “Tiada Tuhan selain Engkau.
Mahasuci Engkau, sungguh aku termasuk
orang-orang yang zalim”.
Keempat, sedekah (QS. At-Thalaq: 8).
Kelima, menolong saudara yang dalam
kesulitan (QS. Muhammad: 7). Keenam,
selalu berdoa (QS. Al-A'raf: 180).
Ketujuh, jangan tinggalkan tahajud (QS.
Al-Isra: 79).
Kedelapan, senantiasa dalam
keadaan berzikir, baik di hati, pikiran,
lisan, ataupun perbuatan (QS. AlAhzab:
41-44). Dan kesembilan, tawakal atau
berserah diri sepenuhnya kepada Allah
setelah segala-galanya sudah dilakukan
(QS. At-Thalaq: 4). Wa Allahu A’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

15

Solusi Islam

Membaca Quran Terjemahan

Tanpa Berwudhu

Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur
syafaat kepada pembacanya.” (HR.
Muslim)
2. Al-Quran sebagai pembela
(mempertahankan) orang yang
membacanya dihari akhirat.

Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati. Di
meja kerja saya, tersedia Al-Quran yang ada
terjemahannya. Hal ini saya maksudkan agar setiap
waktu saya dapat membacanya dan memahami isi dari
Al-Quran tersebut.
Yang ingin saya tanyakan, ialah :
1. Apa hukumnya membaca Al-Quran terjemahan
tanpa berwudhu terlebih dahulu?
2. Bolehkah melipat kertas pada Al-Quran terjemahan
untuk menandai bacaan Al-Quran?
Demikian Pertanyaan yang ingin saya ajukan. Atas
perhatian dan bimbingan ustad Abdurrahman Navis,
saya mengucapkan terima kasih. Wassalammu’alaikum
Wr. Wb.
Firman, Pasuruan
Jawaban:
Waalaikumusalam Wr. Wb.
Mas firman yang saya harmati. Sangat baik sekali
membaca Al-Quran dimana ada kesempatan baik
dirumah, dimasjid dan dikantor, karena banyak
keutamaannya. Diantaranya:
1. Al-Quran akan menjadi syafaat dihari akhirat.
Daripada Abu Umamah r.a berkata: Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Quran
sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai

16

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

3. Sebaik-baik amalan adalah orang yang
belajar dan mengajarkan Al-Quran.
Daripada Osman Bin ‘Affan ra telah
berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik manusia di antara kamu orang
yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarnya kepada orang lain.” (HR.
Bukhari)
4. Membaca Al-Quran dan susah menyebutnya
mendapat dua pahala. Daripada Aisyah ra telah
berkata: Bersabda Rasulullah SAW, “Orang yang
membaca Al-Quran dan susah untuk menyebut
ayatnya ia mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
5. Allah SWT mengangkat martabat golongan yang
membaca Al-Quran.
6. Membaca Al-Quran akan mendapat ketenangan
(sakinah). Daripada Barra’ dan daripada ‘Azib ra
telah berkata, “Seorang lelaki membaca Surah Al
Kahfi dan disisinya seekor kuda yang diikat dengan
dua tali, maka awan di langit mulai melindunginya
dan semakin hampir, dan kudanya mula
menjauhinya. Apabila menjelang pagi beliau pergi
berjumpa Nabi Muhammad SAW dan
menceritakan peristiwa tersebut maka baginda
bersabda, ‘Itulah (sakinah) ketenangan yang turun
disebabkan bacaan Al-Quran.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
7. Sesiapa yang tidak mengingati ayat-ayat Al-Quran
umpama rumah yang roboh. Daripada Ibnu ‘Abbas

Solusi Islam
ra beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya orang yang tidak ada di dalam
ingatannya sesuatu pun daripada ayat Al-Quran
seperti rumah yang roboh.” (HR. Tarmizi)
8. Membaca dan memperelokkan bacaan Al-Quran
akan mendapat kebaikannya.
9. Membaca beberapa ayat Al-Quran lebih baik
daripada mendapat unta yang gemuk. Daripada
‘Uqbah Bin ‘Amir ra menceritakan: Rasulullah SAW
keluar dan kami berada di tempat duduk masjid
yang beratap. Maka beliau bersabda, “Siapakah di
antara kamu yang suka keluar di pagi hari pada
setiap hari menuju ke Buthan atau ‘Atiq, dan dia
mengambil darinya dua ekor unta yang gemuk
dalam keadaan dia tidak melakukan dosa dan
tidak putus hubungan silaturrahim.” Kami
menjawab, “Kami suka demikian itu. Sabda
Rasulullah SAW, “Kenapakah kamu tidak pergi ke
masjid belajar atau membaca dua ayat Al-Quran
lebih baik dari dua ekor unta, tiga ayat lebih baik
dari tiga ekor, empat ayat lebih baik dari empat
ekor unta demikianlah seterusnya mengikut
bilangan ayatnya.” (HR. Muslim)
10. Sesiapa yang lebih fasih membaca Al-Quran
lebih layak menjadi imam salat berjemaah.
Daripada Ibnu Mas’ud ra bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Orang yang paling
layak mengimami kaum di dalam sembahyang ialah
mereka yang terfasih membaca Al-Quran.” (HR.
Muslim)
11. Nabi SAW mengutamakan sahabat yang paling kuat
berpegang teguh kepada Al-Quran untuk
dikebumikan jenazah mereka.
12. Kelebihan berdoa selepas membaca Al-Quran.
Daripada ‘Imran Bin Husain bahwa beliau lalu
dihadapan qari yang sedang membaca Al-Quran
kemudian dia berdoa kepada Allah kemudian ia
kembali membaca kemudian ia berkata: aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang membaca Al-Quran maka berdoalah kepada
Allah dengan Al-Quran maka sesungguhnya akan
datang beberapa kaum yang membaca Al-Quran
dan mereka berdoa dengannya.” (HR. Tarmizi)
13. Setiap satu huruf membaca Al-Quran akan
mendapat sepuluh ganjaran pahala. Daripada Ibnu
Mas’ud ra ia berkata, “Barangsiapa yang membaca satu

huruf Al-Quran maka baginya satu kebaikan, satu
kebaikan menyamai dengan 10 pahala, aku tidak
bermaksud: Alif, Lam, Mim ialah satu huruf, tetapi Alif
satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR.
Tarmizi)
Mas Firman, baiklah pengasuh jawab pertanyaan
Anda:
1. Boleh membaca Al-Quran terjemahan tanpa
berwudhu, karena yang tidak boleh adalah
menyentuh mushaf Al-Quran yang murni tulisan
Al-Quran dan tidak dicampur dengan kalimat lain
baik tafsir atau terjemahan. Imam Nawawi
rahimahullah dalam Al Majmu’ mengatakan, “Jika
kitab tafsir tersebut lebih banyak kajian tafsirnya
daripada ayat Al-Quran sebagaimana umumnya

kitab tafsir semacam itu, maka disini ada beberapa
pendapat ulama. Namun yang lebih tepat, kitab
tafsir semacam itu tidak mengapa disentuh karena
tidak disebut mushaf.” Juga Quran terjemahan
seperti kitab tafsir. Oleh karena itu tidak mengapa
menyentuh Al-Quran terjemahan seperti itu karena
hukumnya sama dengan menyentuh kitab tafsir.
Akan tetapi, jika isi Al-Qurannya lebih banyak atau
sama banyaknya dari kajian terjemahan, maka
seharusnya tidak disentuh dalam keadaan
berhadats.
2. Sebaiknya tidak dilipat kertas Al-Quran dan diberi
tanda lain aja, karena merusak kertas dan kurang
menghormati Al-Quran. Karena seorang muslim
wajib menghormati mushafa Al-Quran seperti
meletakkan ditempat yang mulia, tidak diinjak dan
tidak dibuang ditempat yang kotor.
Mas firman, semoga orang yang cinta Al-Quran,
membaca dan mengamalkannya dapat syafat AlQuran diakhirat. Aamiin. (*)

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

17

Smart Parenting

Membentuk Kebiasaan
Meninggalkan Kenangan
Oleh: Elly Risman

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati
dilemparkanlah beberapa genggam uang logam
hingga uang seribuan ke anak-anaknya, lalu anakanak berebut dengan penuh kegembiraan. Dia
menceritakan betapa peristiwa itu selalu ditunggu
dengan tak sabar setiap bulannya.
Ada lagi pengalaman menyenangkan, setiap
ayah membangunkan salat Subuh setiap pagi,
ayah menepuk-nepuk pipi sambil mendoakan halhal baik untuk anaknya. Saat ini dia melakukannya
kepada anak-anaknya, dan mereka selalu bangun
dengan tersenyum.

D

alam suatu obrolan dengan temanteman para ibu dan bapak muda, salah
satu pembahasan yang seru adalah
kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan bersama
keluarga di masa lalu yang diingat sampai saat ini.
Beberapa pengalaman sangat unik, misalnya ada
seorang bapak muda yang ketika bapaknya gajian
dulu, selalu punya ritual saweran kepada anakanaknya. Jadi mereka, kakak beradik duduk di lantai,
sementara ayah ibu duduk di sofa dan

18

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

Kunci Pengasuhan
Salah satu kunci pengasuhan adalah
membentuk kebiasaan dan meninggalkan
kenangan. Perilaku yang akan dibentuk harus
dibiasakan dalam rutinitas sehari-hari. Dengan
pembiasaan ini, anak akan merasa terikat dalam
kegiatan.
Pembiasaan yang berulang-ulang akan
membentuk sambungan antar sel yang cukup kuat
dalam otak anak. Semakin rutin suatu perilaku
dilakukan, akan semakin kuat sambungannya, dan
ini akan semakin terbentuk kebiasaannyanya.
Untuk membentuk kebiasaan atas sebuah perilaku,
perlu konsistensi perilaku orang tua. Peran orang
tua dalam hal ini adalah mengatur jadwal dan
kegiatan, sehingga perilaku positif secara konsisten
dilaksanakan bersama-sama sebagai sebuah
rutinitas atau pembiasaan.
Menurut Pamela C Phepls, Phd, seorang pakar
psikologi pendidikan dari The Creative Center for
Childhood Reseach and Training, Inc, Thallahassee
University, Florida, USA, kegiatan yang rutin akan
memberikan rasa aman pada anak, karena ia jadi
tahu apa yang harus ia lakukan, dan tahu apa yang
berikutnya akan terjadi.

Smart Parenting
Di dalam rutinitas, diperlukan adanya :
1. Jadwal. Berisi waktu dan urutan kegiatan serta
aturan perilakunya.
Misalnya jadwal kegiatan sehari-hari, jadwal
pembagian tugas, jadwal bermain dan
sebagainya.
2. Ritual. Berisi tahapan-tahapan perilaku dan
seremonial.
Misalnya kalau mau tidur harus cuci tangan kaki,
sikat gigi dan ganti baju dulu, baca doa sebelum
tidur, dicium pipi dan dahi, lalu dibacakan cerita,
terakhir dimatikan lampunya.

sebagainya.
Bila anak terbiasa dengan kegiatan yang tidak
produktif dan pasif, seperti nonton TV, main game
dan lainnya, nantinya anak cenderung mengisi
waktunya juga dengan kegiatan yang tidak
bermanfaat. Anak akan mudah bosan dan akhirnya
mudah tergoda untuk melakukan hal-hal negatif.
Yang paling penting, semua hal yang positif dan
menyenangkan itu akan menjadi kenangan yang
akan mereka terapkan ketika mereka menjadi orang
tua, kelak. (*)

3. Tradisi. Perilaku yang diciptakan keluarga
untuk menjadi pengikat, sehingga anak
merasa bagian dari keluarga. Anak merasa
terhubung dengan keluarganya.
Misalnya tradisi berdoa bersama saat ada yang
ulang tahun, tradisi berkumpul di rumah nenek
saat lebaran, sungkeman saat hari raya dan
sebagainya.
Jadwal, ritual dan tradisi yang dilakukan membuat
anak akan selalu mengingat apa yang harus
dilakukannya dan bagaimana melakukannya,
sehingga ia akan merasa ada yang hilang jika tidak
dilakukan.
Proses pembentukan perilaku ini merupakan
bagian penting yang memberikan koneksi atau
hubungan antara perilaku dengan perasaan
“belongingness” dalam keluarga.
Anak membutuhkan perasaan ini, sehingga bila
tidak ia dapatkan dalam keluarga, maka ia akan
mencarinya di komunitas lain (bersama temannya,
atau kelompok tertentu) yang membuat ia merasa
menjadi bagiannya.
Oleh karena itu, setiap orang tua perlu
menciptakan rutinitas, ritual dan tradisi yang menarik
dan menyenangkan dalam keluarga masing-masing,
yang membuat anak merasa nyaman berada di
rumah bersama orang tuanya.
Perbanyak kegiatan positif dan kreatif yang
membuat anak memiliki kemampuan untuk mengisi
waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat.
Misalnya masak bersama, berolah raga, membangun
sesuatu, membuat kerajinan tangan, berkebun dan

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

19

Yatim Mandiri/Edisi Maret 2016

21

Muslimah

Sabar Itu

Cantik

W

ahai muslimah, di
dunia ini kehidupan
selalu berubahubah. Ada siang-malam,
terang-gelap, kaya-miskin,
sulit-mudah, susah-senang,
suka-duka, sedih-bahagia,
sehat-sakit, harapan-ketakutan,
tertawa menangis, dan sebagainya. Mereka
datang dan pergi silih berganti.
Sudah kehendak dan kuasa Allah SWT, jika
kenyataan pahit menimpa seorang hamba. Dan
kebahagiaanlah bagi mereka yang bersabar
dalam menghadapi segala kesulitan yang
dihadapinya.
Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.
Al-Baqarah: 155)
Banyak manusia yang berkeluh kesah,
bahkan berputus asa ketika kesulitan datang
menemuinya, kecuali orang-orang saleh.
Mereka adalah yang mengerjakan salat, yang
tetap mengerjakan salatnya, menginfakkan
sebagian hartanya kepada orang-orang miskin,
yang mempercayai adanya hari pembalasan,
yang takut terhadap azab Allah, yang
memelihara kemaluannya, yang memberikan
kesaksiannya, dan yang memelihara salatnya.
(QS. Al-Ma’arij: 19-35)
Alangkah b