SANITASI PERUMAHAN | Karya Tulis Ilmiah SANITASI PERUMAHAN

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:36:22 2017 / +0000 GMT

SANITASI PERUMAHAN
LINK DOWNLOAD [87.99 KB]
Upaya penyehatan lingkungan merupakan suatu usaha pencegahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang mungkin dapat
menimbulkan penyakit. Dimana pada saat ini penyakit yang disebabkan oleh lingkungan semakin bertambah. Dalam hal ini faktor
utama yang harus diperhatikan adalah keadaan sanitasi. Sanitasi mempunyai ruang lingkup yang luas, salah satunya adalah sanitasi
perumahan yang merupakan bagian dari lingkungan pemukiman.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga, oleh karena itu
keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan terarut sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan
baik.

Pengertian Sanitasi Perumahan Sehat
Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan
air bersih dan sebagainya (Notoadmojo, 2003). Berarti sanitasi adalah suatu usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan guna untuk
mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularan yang disebabkan oleh fektor lingkunagn tersebut, sehingga derajat kesehatan
dapat optimal ( Depkes RI, 2002 ).

Perumahan Sehat

Rumah merupakan tempat beristirahat, berlindung dan menyimpan harta benda secara aman dan tenang. Oleh karena itu
menpunyai berbagai fungsi maka rumah haruslah memenuhi persyratan kesehatan dan juga tidak bertentangan dengan peraturan
yang ada, karena rumah mempunyai hubungan yang erat dengan penghuninya. Dimana rumah dengan kondisi yang buruk akan
member pengaruh yang buruk pula kepada penghuninya.
Secara umum kriteria rumah sehat adalah (Depkes RI 2002)

- Memenuhi kebutuhan fisilogi antar lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisinga
yang mengganggu.
- Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain Privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dan
penghuni rumah.
- Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyedian air bersih, pengelolaan
tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector penyakit dan tikus, kepadatan penghuni yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
- Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah
antara lain persyaratan garis sepadan jalan, konsetrasi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.]

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal
Persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut keputusan mentri kesehatan republik Indonesia Nomor 829 / SK / VII / 1999,
adalah :


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:36:22 2017 / +0000 GMT

Bahan bagunan

- 1) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut:

- a) Debu total tidak lebih dari 150 µm/m³
- b) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m³/4 jam
- c) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

- 2) Tidak terbuat dari bahan yang tidak menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganime pathogen.

Komponen dan penataan rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :


- 1) Lantai kedap air
- 2) Dinding :

- a) Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.
- b) Dikamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.

- 3) Langit-langit harus mudah dibersihkan dan yidak rawan kecelakaan
- 4) Bubungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penagkal petir.
- 5) Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang
mandi, dan ruang bermain.
- 6) Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asap.

Pencahayaan
Pencahayaan alam dan buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruang minimal intensitasnya 60 lux dan
tidak menyilaukan.

Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :


- 1) Suhu udara nyamn berkisar 18? sampai 30? celcius.
- 2) Kelembaban udara berkisaran antara 40% sampai 70%.
- 3) Kosentrasi gas SO?tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam.
- 4) Pertukaran udara ? air exchange rate? = 5 kaki kubit per menit per penghuni.
- 5) Kosentrasi gas CO tidak 100 ppm/8 jam.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:36:22 2017 / +0000 GMT

- 6) Kosentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m³.

Ventilasi
Luas penghawaan atau vebtilasi alami yang permanen minimal 10% dari lulas lantai.

Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah.


Air

- 1) Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang.
- 2) Kualitas air harus memenuhi persyratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

- Tersedianya sarana peyimpanan yang aman
Limbah

- 1) Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari
permukaan tanah serta air tanah.
- 2) limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukana tanah serta air tanah.

Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8 meter, dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di
bawah umur 5 tahun.

Persyaratan Lingkungan Perumahan
Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan menurut keputusan mentri kesehatan republik Indonesia nomor

829/Mengkes/SK/VII/1999, adalah :

Lokasi

- 1) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti : bataran sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan
sebagainya.
- 2) Tidak terletak pada daerah bekas pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan.
- 3) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan dan penerbangan.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:36:22 2017 / +0000 GMT

Kualitas udara, kebisingan dengan getaran
Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan bebas dari gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktifitas manusia dan
memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku, dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :


- 1) Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA
- 2) Gas debu (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdekteksi
- 3) Partikel debu diameter < 10 µg tidak melebihi 150 µg/m³
- 4) Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm
- 5) Debu terendap tidak melebihi 350 mm³/m³ per hari
- 6) Tingkat getaran di lingkunagan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik

kualitas tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- 1) Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg
- 2) Arsenik total maksimal 100 mg/kg
- 3) Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg
- 4) Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg

Kualitas air tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal memenuhi persyratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Sarana dan prasarana lingkungan


- 1) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana reaksi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.
- 2) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vector penyakit dan menimbulkan persyaratan teknis
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- 3) Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut :

- a) Kontruksi jalan tidak membahayakan kesehatan
- b) Kontruksi trotoar jalan tidak membahayakan perjalan kaki dan penyandang cacat.
- c) Bila ada pagar harus diberi pagar pengaman.
- d) Lampu penerangna jalan tidak menyilaukan.

- 4) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi
persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:36:22 2017 / +0000 GMT


- 5) Pengolahan pembuanagan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- 6) Pengelolaan pembuangan samaph rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai denagan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- 7) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan social seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja,
tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dan lain sebagainya.
- 8) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- 9) Tempat pengolahan makanan harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan sesuai
denagan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Binatang penular penyakit

- 1) Indek lalat di lingkuanagn perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai denagan persyaratan perundang-undangan
yang berlaku.
- 2) Iadeks jentik nyamuk (angka bebas jentik) di perumahan tidak melebihi 5%.

Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan
kelestarian alam.


DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, 193, Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Depkes RI, 2002, Pedoman Teknis Penelitian Rumah Sehat, Jakarta.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/5 |