Bulletin Badan KetahananPangan Prov. Sumut

Bulletin Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Sumatera Utara,
ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id
Email: bahanpang@sumutprov.go.id
Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011. Halaman: 54-67.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA
TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI KEDELAI
(Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR
The Effects of Cattle Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics
Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol

Parlindungan Lumbanraja
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan
Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia.
E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di Porlak Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP
Nommensen Medan yang berada di Desa Simalingkar B. Ketinggian Daerah ini lebih kurang
33 m dpl, jenis tanah Ultisol, pH tanah 5,5 dan tekstur tanah adalah pasir berlempung

(Lumbanraja, 2000). Penelitian berlangsung dasti bulan Agustus samapai dengan November
2000.Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas Willis,
pupuk kandang sapi, fingisida, insektisida, dll.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor
dengan tiga Ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kandang sapi (K) yang terdiri dari tiga
taraf yaitu: K0 : Tanpa pupuk kandang, K1 : Pupuk kandang setara dengan 5 ton/ha, K2 :
Pupuk kandang setara dengan 10 ton/ha. Faktor kedua adalah pemberian mulsa (M) yang
terdiri dari tiga taraf yaitu: M0 : Tanpa mulsa, M1 : Mulsa jerami padi setara dengan 5 ton/ha
dan M2 : Mulsa janjang sawit setara dengan 5 ton/ha. Kombinasi perlakuan dalam penelitian
ini adalah 3 x 3 sehingga ada 9 kombinasi perlakuan yaitu: K0M0; K0M1; K0AM; K1M0;
K1M1; K1M2; K2M0; K2M1; K2M2, dengan 3 kali ulangan maka ada 27 petak
percobaan.Ulangan dilakukan tiga kali, letak masing-masing kombinasi perlakuan dalam
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.


Page 1

barisan ulangan diletakkan sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pengacakan. Untuk
mengetahui respon yang diamati terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan Uji Analisis
Variance (ANOVA) dan apabila menunjukkan bedanyata dilanjutkan dengan Uji Jarak
Berganda Duncan. Model persamaan percobaan adalah sebagai berikiut:
Ykij= µ +kk + ρi+βj + (ρ β)ij+Єkij, (Malau, 2002).
Tanah yang menjadi areal penelitian dibersihkan terlebih dahulu dari segala jenis
rumput atau gulma yang ada dengan babat lalu dibuat petak percobaan dengan ukuran 2 m x
2 m sebanyak 27 petak, dengan jarak antar petak percobaan 50 cm dan jarak antar barisan
ulangan 100 cm dan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
Setelah persiapan petak percobaan dan perlakuannya selesai, selanjutnya dilakukan
penanaman dengan jarak tanam sesuai dengan yang tetapkan di atas. Setiap lobang tanam
yang dibuat dengan cara menugal, diberi 3 biji benih kedelai yang telah dilumuri degnan
Legin, kemudian ditutup dengan tanah.Bersamaan dengan penanaman dilakukan pemberian
pupuk dasar berupa Urea setara 100 kg/ha; TSP setara 200 kg/ha dan KCl setara 100 kg/ha.
Pengambilan para meter pengamatan dilakukan saat tanaman muncul bunga pertama.
Sifat fisika tanah yang diamati meliputi: berat jenis tanah, porositas tanah, kadar air tanah
dan bagian tanaman yang diamati meliputi: produksi kedelai (kg/petak) dan bobot 100 biji

kedelai (g), seluruh pengambilan parameter dilaksanakan setelah panen.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa: 1. Pemberian pupuk kandang sapi sesuai dengan
taraf yang diuji berpengaruh sangat nyata terhadap BD, porositas dan kadar air tanah,
demikian juga terhadap produksi kedelai, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 100
biji kedelai. 2. Pemberian jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap BD dan porositas,
hanya berpengaruh nyata kadar air tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi
kedelai dan terhadap bobot 100 biji kedelai. 3. Pengaruh interaksi pemberian pupuk kandang
sapi sesuai dengan taraf yang diuji dengan jenis mulsa tidak berpengaruh nyata terhadap BD,
porositas dan kadar air tanah, demikian juga terhadap produksi kedelai maupun terhadap
bobot 100 biji kedelai.
Abstract
The Effects of Cattle Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics
Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, by Parlindungan Lumbanraja. Research took place in Simalingkar-B,
Medan, North Sumatera , Indonesia. According to USDA soil classification this soil is
Ultisol with loamy sand texture and pH of soil is 5,5 the area is abouth 33 meters above sea
level.
Hypothesize that cattle manure application, as well as kind of mulches and their
combination will effecs some soil physical properties and yield of soybeans (Glycine max L).
Research design with Randomize Complete Block Design, every parameter effect

significantly will be continued analized with Duncan’s Multiple Range Test.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 2

Soil physical properties that analized are soil bulk density, porosity and water holding
capacity. For crop observation had made by scaled of weight of 100 seeds and yield of
soybeans grain (kg/plot).
The concluding of the research can be explain that: 1. Cattle manure applications take
effects highly significant to soil bulkdensity, soil porosity and soil wetness as well as to
yield of soybeans but take effected insignificantly to soybeans seed weight. 2. The
applications of different muches on soil surface such as paddy straw and the bunch of oil

palm take effect highly significantly only to soil bulk density and soil porosity and it was
only take effected significantly to soil wetness, but take effected insignificantly to soybeans
seeds weight as well as to the yields of soybeans. 3. The effected of the interaction of both
treatment cobinations did took effected insignificantlu to all parameters had been being
measured.
Kata kunci: oil palm bunch, mulches, paddy straw, bulk density, porosity, soil wetness,

PENDAHULUAN
Latarbelakang
Kebutuhan kedelai terus meningkat dan karena produksi dalam negeri masih belum
mencukupi maka bahan ini harus di import juataan ton/tahun-nya dan besranya import ini
meningkat setiap tahun ( Sihombing, 1985 dalam BPPP, 1993; Deptan, 1990; dan Deptan,
1977). Berbagai usaha perlu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan di dalam
negeri, satu diantaranya adalah dengan meningkatkan konsumsi non beras, misalnya kedelai.
Sebagai salah satu sumber protein nabati, pengembangan komoditi ini cukup strategis karena
selain nilai gizinya yang tinggi, dapat dikonsumsi atau diolah dengan lebih variatif. Produksi
kita masih harus terus ditingkatkan karena produksi nasional masih tetap rendah
dibandingkan negara lain misalnya Amerika, Brazil, Jepang, dan Taiwan sudah dapat
menghasilkan 3,0t/ha (Sumarno dan Hartono, 1983). Produksi nasional sampai saat ini masih
dibawah 2,5 ton/ha hasil inipun masih merupakan konversi dari hasil petak percobaan.

Sebagai tanaman lahan kering , tanaman ini menghendaki air tanah sekitar kapasitas lapang
hingga pengisian polong, dan tanah agak kering hingga panen (Ibrahim, et al., 1990).
Kekeringan saat pertumbuhan vegetativ mengakibatkan tanaman kerdil, saat berbunga atau
pengisian polong dapat menggagalkan hasil (Rusdi, 1986). Tanaman ini tumbuh baik pada
tanah dengan kondisi fisik yang baik, seperti struktur tanah yang gembur sehingga tanah
cukup gembur (Ibrahim dkk., 1990).
Dalam upaya meningkatkan produksi ini dapat dilakukan dengan pengusahaan lahan
kering kurang lebih 123 juta hektar atau kurang-lebih 62% dari luas daratan Indonesia,
(Soepardi, 1983) yang masih tersedia dan belum dimanfaatkan, misalnya lahan terlantar yang
ditumbuhi alang-alang, namun perlu di perhatikan bahwa penanganan lahan kering yang tidak
tepat dapat menyebabkan degradasi lahan.
Masalah utama yang harus disikapi dalam penanganan lahan kering adalah terbatasnya
ketersediaan sumber air untuk kebutuhan tanaman usaha, presipitasi (dalam hal ini hujan)
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:

54-67.

Page 3

merupakan satu-satunya sumber persediaan air bagi tanaman usaha pada lahan kering yang
jumlah dan penyebarannya pun tidak merata sepanjang tahun ( Lumbanraja, 1997).
Masalah lain yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan kering adalah rendahnya
kapasitas pegang air tanah. Dalam kondisi tanah jenuh , saat air presipitasi melebihi kapasitas
pegang air tanah, air akan memempati pori-pori tanah, sedangkan kita tahu bahwa air pada
pori-pori drainase (aerasi) sebagian besar akan hilang sebagai air drainase sebelum sempat
dimanfaatkan oleh tanaman sebagai akibat dari sangat kecilnya daya pegang air tanah
tersebut. Jadi diperlukan penanganan tertentu yang dapat meningkatkan daya pegang air
tanah zona perakaran saat hujan dan memperkecil atau bahkan mencegah kehilangan air dari
permukaan tanah oleh evaporasi.
Aplikasi bahan yang dapat memperbaiki sifat –sifat fisik tanah, seperti pupuk kandang
juga penting manfaatnya dalam pembenahan tanah lahan kering. Pemberian pupuk kandang
seperti ini misalnya diketahui mampu memperbaiki beberapa sifat fisik tanah termasuk
didalamnya daya pegang air tanah (Lumbanraja, 1997 dan Darlita dkk., 1994)
Selain itu pukulan langsung butir hujan akan menghancurkan agregat tanah, sebagian
dari butir tanah terdispersi akan menyumbat pori-pori tanah, meningkatkan kepadatan

permukaan tanah. Kondisi ini akan mengakibatkan menurunnya daya infiltrasi dan tata air
lainnya sehingga pemasukan air ke dalam tanah yang menjadi persediaan air tanaman
menjadi berkurang. Kondisi ini akan semakin diperburuk lagi dengan tingginya kehilangan
air melalui evaporasi dari permukaan tanah yang terbuka langsung terhadap sinar matahari
dan atau tiupan angin ( Lumbanraja, 1997).
Penutupan permukaan tanah untuk mengurangi kehilangan air dari perkmukaan tanah
melalui evaporasi juga merupakan alternatif lain dalam mengoptimalkan tata air dalam
pengelolaan lahan kering. Selain itu pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa dalam
konservasi tanah dan air terutama untuk melindungi tanah dari pukulan ari hujan untuk
menghindari penghancuran agregat adalah sangat efektif ( Duley, 1939 dalam Schwab, et al.,
1966). Ibrahim, (1990) menegaskan bahwa mulsa dapat menjaga kelembsaban tanah,
memperlambat aliran permukaan, meningkatkan infiltrasi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan dari penggunaan pupuk
kandang, mulsa jerami dan janjang sawit dalam upaya memperbaiki potensi penggunaan
lahan kering dalam hal ini Ultisol Simalingkar dalam upaya peningkatan produksi Kedelai.
Hipotesis
1. Diduga bahwa pupuk kandang maupun mulsa jerami padi dan janjang sawit secara
tunggal dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah Ultisol Simalingkar dalam
upaya meningkatkan produksi kedelai.

2. Diduga bahwa interaksi pupuk kandang dengan mulsa jerami padi maupun janjang
sawit secara tunggal dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah Ultisol
Simalingkar dalam upaya meningkatkan produksi kedelai.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 4

Kegunaan Penelitian:

1. Untuk memenuhi tugas Tri Dharma Perguranuan tinggi di Program Studi
Agroekoteknoloogi Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen-Medan
2. Sumber informasi tentang penggunaan pupuk kandang , mulsa jerami padi dan
janjang sawit pada tanah Ultisol Simalingkar terhadap beberapa sifat fisik tanah dan

produkai kedelai.
BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Porlak Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP
Nommensen Medan yang berada di Desa Simalingkar B. Ketinggian Daerah ini lebih kurang
33 m dpl, jenis tanah Ultisol, pH tanah 5,5 dan tekstur tanah adalah pasir berlempung
(Lumbanraja, 2000). Penelitian berlangsung dasti bulan Agustus samapai dengan November
2000.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas Willis, pupuk
kandang sapi, fingisida, insektisida, dll.
Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi, alat olah tanah dalam hal ini cangkul,
parang, babat, tugal, timbangan papan nama, meteran, gembor , corong, tali plastik, ember,
semprot punggung, bambu, oven, ringsampler dan alat-alat laboratorium lainnya serta alat
tulis.
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor
dengan tiga Ulangan.
Faktor pertama adalah pupuk kandang sapi (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu:

K0 : Tanpa pupuk kandang
K1 : Pupuk kandang setara dengan 5 ton/ha
K2 : Pupuk kandang setara dengan 10 ton/ha
Faktor kedua adalah pemberian mulsa (M) yang terdiri dari tiga taraf yaitu:
M0 : Tanpa mulsa
M1 : Mulsa jerami padi setara dengan 5 ton/ha
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 5

M2 : Mulsa janjang sawit setara dengan 5 ton/ha
Kombinasi perlakuan dalam penelitian ini adalah 3 x 3 sehingga ada 9 kombinasi
perlakuan yaitu:
K0M0; K0M1; K0AM; K1M0; K1M1; K1M2; K2M0; K2M1; K2M2, dengan 3 kali
ulangan maka ada 27 petak percobaan.
Ulangan dilakukan tiga kali, letak masing-masing kombinasi perlakuan dalam barisan
ulangan diletakkan sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pengacakan.
Metode Analisis
Untuk mengetahui respon yang diamati terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan
Uji Analisis Variance (ANOVA) dan apabila menunjukkan bedanyata dilanjutkan dengan Uji
Jarak Berganda Duncan.
Model persamaan percobaan adalah sebagai berikiut:
Ykij= µ +kk + ρi+βj + (ρ β)ij+Єkij
Ykij:

Pengamatan pada krelompok ke-k yang mendapat perlakuan pupuk kandang
pada taraf ke-i dan pemberian mulsa pada taraf ke-j

µ:

Nilai tengah

Kk:

Pengaruh kelompok ke –K

ρi:

Pengaruh pupuk kandang taraf ke-i

βj:

Pengaruh pemberian mulsa taraf ke –j

(ρβ)ij: Pengaruh interaksi pupuk kandang taraf ke-i degan pemberian mulsa taraf ke-j
Єkij:

Pengaruh galat pada ulangan kelompok ke-k dengan pupuk kandang taraf ke-i
dan pemberian mulsa taraf ke-j (Malau, 2002).

Pelaksanaan Penelitian
Petak percobaan
Tanah yang menjadi areal penelitian dibersihkan terlebih dahulu dari segala jenis
rumput atau gulma yang ada dengan babat lalu dibuat petak percobaan dengan ukuran 2 m x
2 m sebanyak 27 petak, dengan jarak antar petak percobaan 50 cm dan jarak antar barisan
ulangan 100 cm dan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
Penanaman
Setelah persiapan petak percobaan dan perlakuannya selesai, selanjutnya dilakukan
penanaman dengan jarak tanam sesuai dengan yang tetapkan di atas. Setiap lobang tanam
yang dibuat dengan cara menugal, diberi 3 biji benih kedelai yang telah dilumuri degnan
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 6

Legin, kemudian ditutup dengan tanah.Bersamaan dengan penanaman dilakukan pemberian
pupuk dasar berupa Urea setara 100 kg/ha; TSP setara 200 kg/ha dan KCl setara 100 kg/ha.
Pemeliharaan Tanaman
Adapun permerliharaan tanaman yang dilakukan adalah antara lain: penyiraman,
penyulaman, penyiangan, pembumbunan dan pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan
kebutuhannya.

Pengamatan Parameter
Pengambilan para meter pengamatan dilakukan saat tanaman muncul bunga pertama.
Parameter Yang Diamati
Parameter Fisika Tanah
Sifat fisika tanah yang diamati meliputi:
1. Berat Jenis Tanah
2. Porositas Tanah
3. Kadar Air Tanah
Parameter Tanaman
Bagian tanaman yang diamati meliputi:
1. Produksi kedelai (kg/petak)
2. Bobot 100 biji kedelai (g),
Seluruh pengambilan parameter dilaksanakan setelah panen.

HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah,
serta Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang sapi sesuai dengan
taraf yang diuji berpengaruh sangat nyata terhadap BD, porositas dan kadar air tanah,
demikian juga terhadap produksi kedelai, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 100
biji kedelai.
Tabel. 1. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar
Air Tanah, serta Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 7

Perlakuan Pupuk Kandang

Parameter
BD tanah Porositas Kadar
Produksi Bobot
(g/cm3)
tanah
air
kedelai
100 biji
(%)
tanah
(Kg/petak kedelai
(%)
)
(g)
1,146
53,900
30,562
10,122
12,422
Setara dengan 0 (ton/ha)
aA
cB
bB
cB
A
1,129
57,622
33,106
10,900
12,467
Setara dengan 5 (ton/ha)
abAB
abAB
bB
bAB
a
1,083
59,364
37,822
11,802
13,000
Setara dengan 10 (ton/ha)
cC
aA
aA
aA
a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada pada
Uji Jarak Berganda Dunkan pada taraf α 0,05 (huruf kecil) dan α 0,1 (huruf besar
).
Pengaruh Jenis Mulsa Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta Produksi
dan Bobot Biji Kedelai.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian jenis mulsa berpengaruh sangat
nyata terhadap BD dan porositas, hanya berpengaruh nyata kadar air tanah, tetapi tidak
berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai dan terhadap bobot 100 biji kedelai.
Tabel. 2. Pengaruh Jenis Mulsa Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta
Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
Perlakuan Mulsa

Parameter
Kadar
Produksi Bobot
air
kedelai
100 biji
tanah
(Kg/petak kedelai
(%)
)
(g)
1,159
54,242
31,705
10,540
12,200
Tanpa Mulsa
aA
cB
b
b
A
1,096
58,789
35,495
11,576
13,289
Jerami setara dengan 5
bB
aA
a
a
A
(ton/ha)
1,103
57,856ab 34,289
10,709
12,400
Janjang sawit setara dengan
bB
AB
ab
b
a
5 (ton/ha)
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada Uji
Jarak Berganda Dunkan pada taraf α 0,05 (huruf kecil) dan α 0,01 (huruf besar).
BD
tanah
(g/cm3)

Porosita
s tanah
(%)

Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Kandang dan Jenis Mulsa Terhadap, BD,
Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh interaksi pemberian pupuk kandang
sapi sesuai dengan taraf yang diuji dengan jenis mulsa tidak berpengaruh nyata terhadap BD,
porositas dan kadar air tanah, demikian juga terhadap produksi kedelai maupun terhadap
bobot 100 biji kedelai.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 8

Tabel. 3. Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Kandang dan Jenis Mulsa Terhadap,
BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
Perlakuan Pupuk
Kandang

Tanpa Mulsa

Janjang Sawit
setara dengan 5
ton/ha

Setara dengan 0 ton/ha

1,210

Perlakuan Mulsa
Jerami Padi
setara dengan 5
ton/ha
BD tanah (g/cm3)
1,117

1,110

Setara dengan 5 ton/ha

1,173

1,083

1,130

Setara dengan 10 ton/ha

1,093

1,087

1,107

Setara dengn 0 ton/ha

52,133

Porositas (%)
55,167

Setara dengn 5 ton/ha

51,933

60,700

60,233

Setara dengan 10 ton/ha

58,660

60,500

58,933

Setara dengn 0 ton/ha

29,146

Kadar Air (%)
32,493

30,047

Setara dengn 5 ton/ha

29,644

32,807

36,667

Setara dengan 10 ton/ha

36,327

41,148

35,954

Setara dengan 0 ton/ha

Produksi Kedelai (Kg/petak)
9,613
10,907

9,847

Setara dengan 5 ton/ha

10,120

12,133

10,447

Setara dengan 10 ton/ha

11,887

11,887

11,883

Setara dengan 0 ton/ha

Bobot 100 biji kedelai (g)
11,533
13,067

12,667

Setara dengan 5 ton/ha

12,467

13,600

11,333

Setara dengan 10 ton/ha

12,600

13,200

13,200

54,400

PEMBAHASAN
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 9

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah,
serta Produksi dan Bobot Biji Kedelai.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang sapi sesuai dengan
taraf yang diuji berpengaruh sangat nyata terhadap BD, porositas, dan kadar air tanah,
demikian juga terhadap produksi kedelai, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 100
biji kedelai.
Pengaruh baik terhadap sifat fisik tanah seperti hasil pengamatan penelitian diatas
Tabel. 1, adalah sebagai bukti bahwa pemberian bahan pupuk kandang kedalam tanah
memang bermanfaat baik. Perbaikan berat jenis, poorositas dan daya pegang air tanah
tersebut diatas adalah sebagai bukti beberapa fungsi bahanorganik dalam tanah. Seperti
diketahui secara teori bahwa bahan organik dapat berperan memperbaiki daya mengikat air
tanah, merangsang granulasi agregat tanah, menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk
lainnya dari. Tubuh tanah dengan bahan organik yang cukup banyak adalah syarat penting
didalam pembentukan struktur mikro atau struktur kersai tanah, sebab tingkat agregasi tanah
sangat dipengaruhi oleh pemberian bahan organik .Perbaikan struktur tanah akan
mengakibatkan naiknya porositas total dan akan menimbulkan perubahan distribusi pori .
Bahan organik dalam bentuk sisa tanaman dan hewan yang diberikan kedalam tanah akan
dapat meningkatkan kemampuan infiltrasi, mengurangi aliran permukaan, meningkatkan
kapasitas menahan air tanah dan air tersedia serta sebagai sumber hara bagi tanaman. Bahan
organik adalah juga dapat berfungsi sebagai bahan pemantap agregat tanah, pengatur aerasi
dan cenderung meningkatkan jumlah air tersedia bagi tanaman. Rendahnya bahan organik
tanah akan berakibat buruk terhadap tanaman karena porositas tanah cenderung menurun dan
berat jenis tanah meningkat. Perlu ditegaskan bahwa jumlah penambahan bahan organik
bukan merupakan jaminan terhadap perbaikan sifat fisik tanah, sebab hanya beberapa bagian
tertentu dari bahan organik yang berfungsi dalam meningkatkan kestabilan agregat tanah.
Susunan dan distribusi bahan organik boleh jadi yang terpenting. Sebagai contoh
polisaccarida bersama dengan lendir, akar tanaman dan microbia hanya bersifat pengikat
agregat sementara; sedangkan akar kasar dan hipa mengikat agregat dalam tempo sedang, dan
asam-asam aromatik bersama dengan besi dan aluminium juga aluminosilikat yang
membentuk kompleks organometalik merupakan pengikat agregat yang kuat dan tahan lama.
Agregasi dan kekuatan agregat tanah akan meningkat dengan penambahan pupuk kandang
sebagai salah satu sumber bahan organik tanah . Bahan organik mampu meningkatkan
agregasi tanah dengan demikian akan meningkatkan daya infiltrasi dan menurunkan berat
jenis tanah. Seperti dalam hasil penelitian di atas pengaruh aplikasi bahan organik
menurunkan berat jenis, meningkatkan porositas dan kadar air tanah dengan sangat nyata.
Pengaruhnya terhadap sifat kimia tanah antara lain: sebagai salah satu sumber unsur
hara, meningkatkan KTK tanah, meningkatkan ketersediaan fosfor tanah .Menurut
berpengaruh terhadap sifat kimia tanah terutama dalam hal menyerap dan menyediakan
kation bagi tanaman. Dilain pihak bahan organik yang telah melapuk mempunyai kapasitas
tukar kation lebih besar dibandingkan dengan koloida mineral, sihingga koloid organik dapat
berfungsi sebagai buffer dalam tanah. Dari rangkuman beberapa hasil penelitian bahwa
penambahan bahan organik kedalam tanah dapat memperbaiki beberapa hal seperti
meningkatkan N total, P tersedia, C-organik, K-dd, Ca-dd, KTK dan unsur micro seperti Zn
dan menurunkan Al-dd dibandingkan terhadp tanpa perlakuan bahan organik. Terlihat bahwa
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 10

semakin tinggi taraf bahan organik dalam tanah cenderung semakain memperbaiki sifat kimia
tanah. Tidak dapat dihindari bahwa saat penambahan bahan organik kedalam tanah, sejumlah
mikrobia juga ditambahkan ke dalm tanah. Agar produktivitas tanah dapat ditingkatkan,
harus ada usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kandungan bahan organik tanah,
karena kita ketahui bahwa penggunaan bahan organik di lahan kering, dapat memperbaiki
pertumbuhan dan produksi tanaman. Jadi adanya perbaikan produksi kedelai seperti pada
hasil penelitian yang disajikan diatas jelas adalah merupakan pengaruh dari bahan organik
yang diaplikasikan. Sebagaimana dijelaskan bahwa pengaruh baik terhadap produksi ini
adalah menrupakan akibat dari adanya perbaikan terhadap beberapa sifat fisik tanah yang
telah diuraikan di atas dan tentunya adanya penambahan unsur hara kedalam tanah dengan
perlakukan pupuk kandang sebagaimana dijelaskan di atas, bahan ini mengandung beberapa
unsur hara tanaman adala juga merupakan faktor perbaikan yang ditimbulkan oleh aplikasi
pupuk kandang tersebut.
Pengaruh Jenis Mulsa Terhadap, BD, Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta Produksi
dan Bobot Biji Kedelai.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian jenis mulsa berpengaruh sangat
nyata terhadap BD dan porositas, hanya berpengaruh nyata kadar air tanah, tetapi tidak
berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai dan terhadap bobot 100 biji kedelai, Tabel. 2.
Pengaruh perlakuan mulsa terhada beberapa sifat fisik tanah yang diukur diatas baik
terhadap berat jenis tanah, porositas, dan kadar air tanah adalah merupakan pengaruh baik
dari pada pemberian mulsa tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa efisiensi air pada tanah
yang terbuka sangat rendah, namun demikian harus diingat juga bahwa evaporasi air tanah
tidak terjadi hanya dari tanah yang secara luas terbuka total, tetapi juga dari tiap bagian tanah
yang tidak tertutupi oleh daun-daun tanaman usaha. Satu dari beberapa cara untuk
menurunkan evaporasi air tanah dapat dengan penebaran bahan mulsa dipermukaan tanah,
selain menurunkan evaporasi mulsa juga dapat miningkatkan penahanan air bagi tanah pada
saat hujan. Keefektifan mulsa dalam pencegahan evaporasi dari tanah sangat dipengaruhi
oleh kesempurnaan bahan menutupi permukaan tanah, bahkan diperoleh bahwa aplikasinya
mampu menurunkan erosi (Arsyat, 1989). Sebagai akibat dari besarnya daya erosivitas
hujan, penutupan tanah agar tidak langsung kena pukulan hujan dirasa sangat perlu.
Fungsinya yang paling utama adalah melindungi permukaan tanah dari penghancuran
pukulan butir hujan sehingga tanah ini akan tetap lebih permeabel dari tanah yang tanpa
dimulsa (Lumbanraja, 1989). .
Residu mulsa akan cukup berarti untuk mempertahankan kondisi fisik tanah sepertia:
laju infiltrasi tetap baik karena diharapkan bahwa tanah dengan mulsa lebih permeabel dari
tanah tanpa mulsa. Selain mengurangi erosi mulsa juga mempengaruhi suhu tanah,
kemampuan tanah menahan air, menurunkan kekuatan tahanan penetrasi tanah, kemantapan
agregat dan aerasi. Secara fisik mulsa juga dapat berfungsi menurunkan jumlah dan jarak
percikan tanah kalau ada, menurunkan dispersi butir tanah permukaan sehingga mencegah
pengerasan/pengkerakan pada permukaan tanah, menurunkan erosi internal dan penyumbatan
pori tanah, mengurangi fluktuasi suhu, mengendalikan frost, meningkatkan suhu pada musim
dingin, menurunkan suhu pada musim panas, memperbesar agregasi, memperbesar resistensi
tanah terhadap erosi, memperbesar porositas tanah, memperbesar kapasitas infiltrasi,
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 11

mempercepat air masuk kedalam tanah, menurunkan run off dan erosi, menurunkan evaporasi
bahkan mulsa dapat mengendalikan tanaman pengganggu. Dengan kenyataan teori yang
diutarakan diatas dapatlah kita pahami bagaimana manfaat mulsa tersebut memperbaiki
beberapa sifat fisik tanah tersebut secara nyata dan sangat nyata.
Mulsa organik secara kimia akan dapat memberi keuntungan tambahan bagi tanah dan
tanaman yaitu sebagai sumber unsur hara setelah melapuk dan menjadi bahan organik dalam
tanah dengan segala manfaatnya, sehingga secara biologipun akan dapat mengaktifkan
aktivitas mikrobia tanah, insekta tanah, cacing tanah dan populasi hewan tanah lainnya. Jadi
adanya perbaikan terhadap beberap sifat fisik tanah yang diukur adalah merupakan hal yang
menyebabkan adanya perbaikan terhadap produksi kedelai tersebut, namun dari hasil di atas
bahwa terhadap ukuran biji kedelai pengaruh yang terjadi belumlah nyata.

Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Kandang dan Jenis Mulsa Terhadap, BD,
Porositas, dan Kadar Air Tanah, serta Produksi dan Bobot Biji Kedela
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh interaksi pemberian pupuk kandang
sapi sesuai dengan taraf yang diuji dengan jenis mulsa tidak berpengaruh nyata terhadap BD,
porositas dan kadar air tanah, demikian juga terhadap produksi kedelai maupun terhadap
bobot 100 biji kedelai.
Dari data hasil penelitian di atas, sebagaimana disajikan pada Tabel. 3, terlihat bahwa
pengaruh interaksi perlakuan pupuk kandang dengan mulsa tidak berpengaruh nyata terhadap
seluruh parameter yang diamati, namun terlihat ada kecenderungan bahwa pengaruh interaksi
kombinasi perlakuan tersebut dapat memperbaiki kondisi tanah bagi tanaman.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa setiap perlakuan untuk memperbaiki daya
mengikat air tanah, merangsang granulasi agregat tanah, menurunkan plastisitas, kohesi dan
sifat buruk lainnya, perbaikan struktur tanah akan mengakibatkan naiknya porositas total
dan akan menimbulkan perubahan distribusi pori, meningkatkan kemampuan infiltrasi,
mengurangi aliran permukaan, meningkatkan kapasitas menahan air tanah dan air tersedia
serta sebagai sumber hara bagi tanaman. Pemantap agregat tanah, pengatur aerasi dan
cenderung meningkatkan jumlah air tersedia bagi tanaman. Rendahnya bahan organik tanah
akan berakibat buruk terhadap tanaman karena porositas tanah cenderung menurun dan berat
jenis tanah meningkat. Jumlah penambahan bahan organik bukan merupakan jaminan
terhadap perbaikan fisik tanah ,sebab hanya beberapa bagian tertentu dari bahan organik yang
berfungsi dalam meningkatkan kestabilan agregat tanah. Susunan dan distribusi bahan
organik boleh jadi yang terpenting. Sebagai contoh polisaccarida bersama dengan lendir, akar
tanaman dan microbia hanya bersifat pengikat agregat sementara; sedangkan akar kasar dan
hipa mengikat agregat dalam tempo sedang, dan asam-asam aromatik bersama dengan besi
dan aluminium juga aluminosilikat yang membentuk kompleks organometalik merupakan
pengikat agregat yang kuat dan tahan lama. Agregasi dan kekuatan agregat tanah akan
meningkat dengan penambahan pupuk kandang sebagai salah satu sumber bahan organik
tanah . Bahan organik mampu meningkatkan agregasi tanah dengan demikian akan
meningkatkan daya infiltrasi dan menurunkan berat jenis tanah. Pengaruhnya terhadap sifat
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 12

kimia tanah antara lain: sebagai salah satu sumber unsur hara, meningkatkan KTK tanah,
meningkatkan ketersediaan fosfor tanah .Menurut berpengaruh terhadap sifat kimia tanah
terutama dalam hal menyerap dan menyediakan kation bagi tanaman. Dilain pihak bahan
organik yang telah melapuk mempunyai kapasitas tukar kation lebih besar dibandingkan
dengan koloida mineral, sihingga koloid organik dapat berfungsi sebagai buffer dalam tanah.
memperbaiki sifat kimia tanah. Tidak dapat dihindari bahwa saat penambahan bahan organik
kedalam tanah, sejumlah mikrobia juga ditambahkan ke dalm tanah.
Untuk menurunkan evaporasi dapat dengan penebaran bahan mulsa dipermukaan
tanah, selain menurunkan evaporasi mulsa juga dapat miningkatkan penahanan air bagi
tanah pada saat hujan. Keefektifan mulsa dalam pencegahan evaporasi dari tanah sangat
dipengaruhi oleh kesempurnaan bahan menutupi permukaan tanah, bahkan diperoleh bahwa
aplikasinya mampu menurunkan erosi . Sebagai akibat dari besarnya daya erosivitas hujan,
penutupan tanah agar tidak langsung kena pukulan hujan dirasa sangat perlu. Fungsinya yang
paling utama adalah melindungi permukaan tanah dari penghancuran pukulan butir hujan
sehingga tanah ini akan tetap lebih permeabel dari tanah yang tanpa dimulsa .
Residu mulsa akan cukup berarti untuk mempertahankan kondisi fisik tanah seperti
laju infiltrasi tetap baik karena diharapkan bahwa tanah dengan mulsa lebih permeabel dari
tanah tanpa mulsa. Selain mengurangi erosi mulsa juga mempengaruhi suhu tanah,
kemampuan tanah menahan air, menurunkan kekuatan tahanan penetrasi tanah, kemantapan
agregat dan aerasi. Secara fisik mulsa juga dapat berfungsi menurunkan jumlah dan jarak
percikan tanah kalau ada, menurunkan dispersi butir tanah permukaan sehingga mencegah
pengerasan/pengkerakan pada permukaantanah, menurunkan erosi internal dan penyumbatan
pori tanah, mengurangi fluktuasi suhu, mengendalikan frost, meningkatkan suhu pada musim
dingin, menurunkan suhu pada musim panas, memperbesar agregasi, memperbesar resistensi
tanah terhadap erosi, memperbesar porositas tanah, memperbesar kapasitas infiltrasi,
mempercepat air masuk kedalam tanah, menurunkan run off dan erosi, menurunkan evaporasi
bahkan mulsa dapat mengendalikan tanaman pengganggu . Secara kimiawi akan dapat
memberi keuntungan bagi tanah dan tanaman sebagai sumber unsur hara setelah melapuk dan
menjadi bahan organik dalam tanah dengan segala manfaatnya, sehingga secara biologipun
mengaktifkan aktivitas mikrobia tanah, insekta tanah, cacing tanah dan populasi hewan tanah
lainnya.
Memperhatikan uraian dalam hal manfaat bahan organik dan mulsa di atas keduanya
merupakan bahan yang dapat memberikan pengaruh yang komplementer terhadap sifat fisika
tanah yang diamati. Namum kenyataanya tidaklah selalu demikian, namun demikian ada
terlihat dari beberapa fungsi tersebut bahwa kombinasi kedua bahan tersebut interaksi yang
seperti diharapka tidak muncul secara dominan, tetapi lebih cenderung bersifat dapat saling
mensubstitusi.
Dari data diatas terlihat bahwa pemberian mulsa dan pupuk kandang secara
kombinasi dapat mempertahankan kepadatan tanah dibawah dari tanah tanpa perlakuan
keduanya sehingga lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Namun dari interaksi tersebut
terlihat bahwa penggunaan mulsa jerami padi lebih efektiv terhadap penurunan bd tanah pada
setiap tingkat pemberian pupuk kandang pada taraf yang diuji. Hal ini berarti perlindungan
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 13

mulsa jerami padi terhadap tanah adalah lebih sempurna dibandingkan terhadap mulsa
janjang sawit pada setiap aplikasi pupuk kandang.
Dari hal tersebut tentunya kondisi tanah pada masing-masing kombinasi perlakuan
akan menghasilkan tanah dengan persen porositas yang lebih tinggi pada tingkat aplikasi
pupuk kandang yang meningkat dengan pemberian mulsa. Terlihat disini bahwa pemberian
mulsa jerami dengan pupuk kandang yang sama memberikan porositas tanah yang lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan janjang sawit sebagai mulsa.
Hal yang sama juga terjadi pada kondisi kadar air tanah, jelas terlihat bahwa pada
pemberian mulsa untuk setiap kadar pemberian pupuk kandang ada peningkatan dan hasil
tertinggi terjadi pada penggunaan jerami padi sebagai mulsa dibandingkan terhadap
penggunaan janjang sawit.
Dari hasil diatas tentu bahwa kondisi hasil tanaman yang lebih baik akan terjadi pada
pemberian mulsa jerami padai dan meningkat dengan adanya pemberian pupuk kandang yang
meningkat juga, sebagaimana terbukti dalam data pengamatan hasil penelitian ini, yang
walupun peningkatan tersebut belumlah sampai kepada taraf hasil perbedaan kenaikan hasil
yang berbeda nyata dengan uji statiskik, paling tidak dalam hal ini untuk pengamatan untuk
waktu satu musim tanam kedelai.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang sapi sesuai
dengan taraf yang diuji berpengaruh sangat nyata terhadap BD, porositas dan
kadar air tanah, demikian juga terhadap produksi kedelai, tetapi tidak berpengaruh
nyata terhadap bobot 100 biji kedelai.
2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian jenis mulsa berpengaruh sangat
nyata terhadap BD dan porositas, hanya berpengaruh nyata kadar air tanah, tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai dan terhadap bobot 100 biji
kedelai.
3. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh interaksi pemberian pupuk
kandang sapi sesuai dengan taraf yang diuji dengan jenis mulsa tidak berpengaruh
nyata terhadap BD, porositas dan kadar air tanah, demikian juga terhadap
produksi kedelai maupun terhadap bobot 100 biji kedelai.
SARAN
Disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh pupuk kandang
dan pemakaian jerami padi dan janjang sawit sebagai mulsa lebih dari satu musim tanaman
kedelai untuk mengetahui efek resedu bahan tersebut dapat bertahan sampai berapa musim
tanaman kedelai.
DAFTAR PUSTAKA TERPILIH

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 14

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.IPB.Bogor. Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat. Bogor.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP). 1993. Kedelai. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Darlita, Naik, S dan Didik, S.B. 1994. Tanggap Kedelai (Glycine max L) Merr. Terhadao
penambahan pupuk kandang dan intensitas pemberian air pada Planosol Jakenan (Jawa
tengah) di lahan tanadah Hujan.
Departemen Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP), 1990. Teknologi Peningkatan
Produksi Kedelai di Indonesia. Bogor.
Departemen Pertanian. 1977. Pedoman bercocok tanam padi, palawija dan sayur-sayuran.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Ibrahim, M., Sumarno, A.S. Karama dan A.M. Fagi. 1990. Teknologi peningkatan produksi
kedelai di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Lumbanraja, P. 2000. Pengaruh Aplikasi Kalsit dan Pupuk Organik Hakiki Terhadap Ca-dd,
Al-dd, Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L) Merr pada Ultisol
Simalingkar. Fakultas Pertanian.Universitas HKBP Nommensen. Medan.
Lumbanraja, P. 2000. Pengaruh Pola Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Kandang
Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol Simalingkar dan Produksi Tanaman
Kedelai. Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Medan.
Lumbanraja, P. 1997. Efek Aplikasi Terracottem, Pupuk Kandang dan Mulsa Jerami Pada
Alfisol Jonggol Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max L) Varietas Tampomas. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
(IPB). Bogor. Majalah Ilmiah VISI Universitas HKBP Nommensen-Medan, Vol. 5.
No. 2. Juni, 1997. Hal.22-43
Lumbanraja, P. 1989. Pengaruh Pemakaian Pasir dan Jerami Sebagai Mulsa Pada Berbagai
Cara Pengolahan Tanah Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Latosol dan Hasil
Tanaman Kedelai (Glycine max L) var. Lokon. Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran (UNPAD). Bandung.
Lumbanraja, P. 1989. Pengaruh Pemakaian Pasir dan Jerami Sebagai Mulsa Pada Berbagai
Cara Pengolahan Tanah Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Latosol dan Hasil
Tanaman Kedelai (Glycine max L) var. Lokon. Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran (UNPAD). Bandung. PROCEEDING KONGRES NASIONAL V
Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI). Medan 7 – 10 Desember 1989.
Malau, S. 2002. Rancangan Percobaan. Universitas HKBP Nommensen. Medan.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen,
Jalan Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail:
Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com,Bulletin Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, ISSN: 1979-7699.
Website:www.bahanpang.sumutprov.go.id Email: bahanpang@sumutprov.go.id Volume 4 No. 1, Bulan Oktober 2011, Halaman:
54-67.

Page 15

Sihombing, A.D. 1985. Dalam BPPP, 1993. Prospek dan Kendala Pengembangan Kedelai di
Indonesia.
Schwab, Frefert, Edminster and Barnes. 1966. Soil and Water Conservation Engineering. The
Fergusson Fioundation Agriculktural Engineering Series. USA.
Sumarno, dan Hartono. 1983. Kedelai dan cara bercocok tanamnya. Puslitbang Tanaman
Pangan .Bogor.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH
DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR The Effects of Cattle
Manure and Kinds of Mulches to Some Soil Physics Characteristics and the Yield of Soybeans (Glycine max L) Var. of Willis on
Simalingkar Ultisol, Parlindungan Lumbanraja, Program Studi