ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis peningkatan
produktivitas PT WYSM Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi pabrik terkait produktivitas di lantai produksi menunjukan performa
rasio yang tidak stabil sehingga mempengaruhi pencapaian efisiensi dan
efektivitas produksi dari seluruh sumber daya yang digunakan. Selisih
tertinggi persentase peningkatan produktivitas adalah sebesar 87,83% dan
penurunan terendahnya sebesar 66,97%, dimana performa yang mengalami
penurunan ini dikatakan besar sehingga diperlukan analisis produktivitas pada
lantai produksi PT WYSM Bandung.
2. Indikator yang berpengaruh terhadap produktivitas terdiri dari:
a. Produksi: kapas yang diolah (input) dan benang yang dihasilkan
(output)
b. Tenaga kerja: tenaga kerja tersedia dan absensi tenaga kerja
c. Jam kerja: jam kerja normal, jam kerja terpakai, dan jam kerja lembur
d. Mesin: jam mesin tersedia dan jam mesin stop
e. Pemakaian daya listrik
Berdasarkan pengolahan pada bab sebelumnya diketahui bahwa rasio dengan
banyaknya jumlah level terendah atau yang berada pada level 0 sampai

dengan level 2 adalah rasio I (jumlah output dan jam kerja terpakai), rasio II
(jumlah output dan tenaga kerja), rasio III (jumlah output dan pemakaian
daya listrik), rasio IV (jumlah output dan jam mesin aktual), dan rasio V
(jumlah output dan input). Besarnya jumlah level terendah kelima rasio
adalah sebanyak 7 bulan perhitungan.
3. Usulan strategi yang direkomendasikan untuk meningkatkan produktivitas
PT WYSM Bandung adalah sebagai berikut:
a. Rasio I termasuk kedalam rasio dengan banyaknya jumlah nilai terendah,
dimana rasio ini membahas mengenai jumlah benang yang dihasilkan
dengan jumlah jam kerja. Penyebab atau basic event pada rasio ini salah

112

113

satunya adalah pengawasan pada penjadwalan kurang diperhatikan
sehingga dapat menyebabkan order tidak selesai tepat waktu. Langkah
yang dapat dilakukan dalam mengatasi hal ini adalah melakukan
crosscheck antara pencapaian produksi perhari dengan target awal secara
rutin.

b. Rasio II membahas mengenai jumlah benang yang dihasilkan dengan
jumlah tenaga kerja langsung, dimana penyebab atau basic event pada
permasalahan rasio ini salah satunya adalah kompleksitas masalah
pribadi/keluarga. Sebagai motorik proses produksi tentu kesejahteraan
pekerja sedikitnya perlu diperhatikan, dalam hal ini penyelenggaraan
acara family gathering diperlukan untuk meningkatkan motivasi,
loyalitas, rasa tanggung jawab, dan kerja sama dapat terjalin baik.
c. Rasio III membahas mengenai jumlah benang yang dihasilkan dengan
jumlah pemakaian listrik yang termasuk kedalam rasio dengan
banyaknya jumlah nilai terendah. Salah satu basic event yang dirangkum
pada hasil FTA ini adalah kurangnya perhatian pada pemilahan bahan
baku kapas sehingga dapat menimbulkan banyaknya bahan yang tidak
terolah dengan baik. Usulan peningkatan produktivitas dalam hal ini
adalah membuat rencana alternatif agar komposisi pencampuran benang
menghasilkan kualitas yang baik dengan membuat prosedur lebih
terperinci.
d. Rasio IV termasuk salah satu rasio yang memiliki banyak jumlah nilai
terendah dimana indikator yang olah adalah jumlah benang yang
dihasilkan dengan jumlah jam mesin aktual. Jumlah jam mesin aktual ini
sangat berpengaruh terhadap peran proses produksi dan salah satu basic

event permasalahannya adalah terjadinya kejadian pada saat spare part
yang pada waktu tertentu sedang dibutuhkan namun tidak tersedia,
sehingga lamanya waktu pemesanan dapat mengakibatkan waktu stop
mesin meningkat. Usulan yang dirumuskan dalam FTA adalah
melakukan pemeriksaan kesehatan mesin secara berkala, agar kerusakan
dapat diprediksi sedini mungkin.

114

6.2 Saran
Saran yang diberikan kepada perusahaan terkait analisis peningkatan produktivitas
adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan nilai aktual rasio menggunakan traffic light system dalam
metode OMAX cukup penting, karena dengan hal tersebut manajemen
perusahaan dapat mengetahui tingkatan produktivitas berlangsung pada
kondisi optimal atau tidak. Pemantauan tersebut dapat dijadikan tolak ukur
dalam analisis produktivitas sehingga perusahaan dapat terus memperbaiki
performa produktivitas dan dapat bersaing secara global.
2. Kondisi khusus yang mempertimbangkan sumber daya dengan banyaknya
nilai terendah untuk saat ini penting untuk diawasi dan ditingkatkan, sebab

sumber daya selama masa penelitian sedang fluktuatif dan berpengaruh
besar terhadap penurunan jumlah benang yang dihasilkan.
Usulan peningkatan produktivitas dapat diimplementasikan pada kekurangan dan
kelebihannya, sehingga pencapaian produktivitas dapat dikondisikan menjadi nilai
stabil bahkan lebih

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 1

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 2

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 2

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 2

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 3

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 2

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 1

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 1

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 3 6

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Di Pt World Yamatex Spinning Mills Bandung)

0 0 15