parsial kekurangan O2 dan mengandung CO2 yang meningkat akan kembali ke sisi kanan jantung Guyton dan Hall, 2006.
2.3. Sirkulasi Darah Jantung Janin
Pada janin, aliran darah berbeda dengan setelah lahir.Perbedaan utama sirkulasi janin dengan sirkulasi setelah lahir adalah janin tidak bernafas dimana
paru-paru tidak berfungsi. Janin memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2 melalui pertukaran dengan darah ibu melalui plasenta. Karena darah tidak perlu mengalir
ke paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Pada sirkulasi janin terdapat dua jalan pintas, yaitu foramen ovale suatu lubang di septum antara atrium kanan
dan kiri dan duktus arteriosus suatu pembuluh yang menghbungkan arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya keluar dari jantung Dawson et al., 2010.
Darah beroksigen tinggi dibawa dari plasenta melalui vena umbilikalis dan diteruskan ke dalam vena kava inferior janin. Dengan demikian, ketika
dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik , darah telah bercampur dengan darah oksigen tinggi dari vena umbilikalis dan darah vena yang
beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Selama masa janin, karena tingginya resistensi yang diakibatkan oleh paru yang kolaps, tekanan di separuh
kanan jantung dan sirkulasi paru lebih tinggi daripada di separuh kiri jantung dan sirjulasi sistemik, situasi yang terbalik dibandingkan dengan setelah lahir
Sherwood, 2001. Karena perbedaan tekanan antara atrium kanan dan kiri, sebagian darah
campuran yang beroksigen cukup yang kembali ke atrium kanan segera disalurkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Darah ini kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri dan dipompa ke luar ke sirkulasi sistemik. Selain memperdarahi jaringan, sirkulasi sistemik janin juga mengalirkan darah melalui arteri umbilikalis
agar terjadi pertukaran dengan darah ibu melalui plasenta. Sisa darah di atrium kanan yang tidak segera dialihkan ke atrium kiri mengalir ke ventrikel kanan,
yang memompa darah ke dalam arteri pulmonalis. Karena tekanan di arteri pulmonalis lebih besar daripada tekanan aorta, darah dialihkan dari arteri
pulmonalis ke dalam aorta melalui duktus arteriosus mengikuti penurunan
gradient tekanan. Sebagian besar darah yang dipompa akan keluar dari ventrikel kanan yang ditujukan ke sirkulasi paru segera dialihkan ke aorta dan disalurkan ke
sirkulasi sistemik, mengabaikan paru yang non-fungsional Blackburn, 2007. Saat lahir, foramen ovale menutup dan menjadi jaringan parut kecil yang
dikenal sebagai fossa ovalis di septum atrium. Duktus arteriosus kolaps dan akhirnya berdegenerasi menjadi untai ligamentosa tipis yang dikenal sebagai
ligamentum arteriosum Ricci dan Kyle 2009.
2.4. Atrial Septal Defect