Uji Asumsi Klasik PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Factor. Nilai VIF 10 berarti telah terjadi multikolinieritas yang serius di dalam model regresi kita. Besarnya VIF dirumuskan : VIF = 1 Tolerance 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu pada periode tertentu berkolerasi dengan kesalahan pengganggu pada periode lainnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji statistik Durbin- Watson. Tabel 5. Ketentuan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positifnegatif Tolak Tak ada kep. Tolak Tak ada kep. Terima 0 d dL dL ≤ d ≤ dU 4 - dL d 4 4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL dU d 4 - dU Sumber: Gujarati, 2006. 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti terjadi varian yang tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Hal ini dapat dideteksi dengan mengamati sebaran tititk-titik pada scatterplot antara nilai taksiran Y dengan nilai residual selisih antara variabel dependen akrual dengan nilai prediksinya, versus nilai prediksinya menyebar atau tidak membentuk pola. Dalam penelitian ini, deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika pada diagram pencar tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan nilai signifikan level sebesar 5 untuk mengetahui apakah ada pengaruh nyata dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria dari pengujian ini yaitu : 1. Pengujian Hipotesis 1 : - Level signifikan Sig. 0,05 ; hal tersebut berarti H diterima dan H 1 ditolak. - Level signifikan Sig. ≤ 0,05 ; hal tersebut berarti H ditolak dan H 1 diterima. 2. Pengujian Hipotesis - Level signifikan Sig. 0,05 ; hal tersebut berarti H diterima dan H 2 ditolak. - Level signifikan Sig. ≤ 0,05 ; hal tersebut berarti H ditolak dan H 2 diterima. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan guna melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 2. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa setiap terjadi peningkatan pada jumlah debt to equity ratio dan earning per share maka akan terjadi peningkatan pada harga saham. Semakin tinggi debt to equity ratio dan earning per share maka harga saham akan semakin tinggi. 5.2 Keterbatasan Penelitian Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, penelitian ini juga mengandung beberapa keterbatasan, antara lain : 1. Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan perusahaan Automotive And Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011 saja. 2. Penelitian ini hanya menguji variabel-variabel debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham. Variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh juga terhadap peningkatan harga saham tidak diuji dalam penelitian ini. 3. Periode penelitian yang digunakan hanya terbatas 5 tahun. Periode waktu yang terbatas tersebut tentunya mempengaruhi hasil penelitian ini. 5.3 Saran Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menggunakan objek penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga dapat dilihat generalisasi teori secara valid. 2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel lain yang mungkin mempengaruhi peningkatan harga saham pada perusahaan- perusahaan go public agar memberikan pemahaman yang semakin lengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan harga saham.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 5 109

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio Dan Debt To Total Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 66

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 12

PENGARUH CURRENT RATIO,DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH CURRENT RATIO,DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 19