Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 3
Kegiatan Pembelajaran Kritik Sastra Indonesia
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif, khususnya membuat kritik sastra.
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Guru Indikator
20.7 Mengapresiasi karya sastra
secara reseptif dan produktif
20.7.7 Membuat kritik sastra Indonesia puisi, prosa, dan drama
C.
Uraian Materi
1. Hakikat Kritik Sastra
a. Pengertian Kritik Sastra
Secara etimologis, istilah ”kritik” sastra berasal dari bahasa Yunani yaitu krites
yang berarti ”hakim”. Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi, membanding, menimbang
”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos
berarti ”hakim kasustraan” Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kritik. Secara harafiah, kritik sastra adalah upaya menentukan nilai
hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik
buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. H.B. Jasin mengemukakan bahwa kritik kesusastraan adalah pertimbangan
baik atau buruk suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan itu disertai dengan
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 4
alasan mengenai isi dan bentuk karya sastra. Widyamartaya dan Sudiati 2004 : 117 berpendapat bahwa kritik sastra adalah pengamatan yang teliti,
perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik- buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. Memberikan kritik
dan esai dapat bermanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis
karya tersebut
akan memperoleh
masukan, terutama
tentang kelemahannya.
Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra cabang ilmu sastra yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap
teks sastra sebagai karya seni. Sementara Abrams dalam Pengkajian sastra 2005 mendeskripsikan bahwa kritik sastra merupakan cabang ilmu
yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra.
Perkataan kritik dalam artinya yang tajam adalah penghakiman, dan dalam pengertian ini biasanya memberi corak pemakaian kita akan istilah itu,
meskipun bila kata itu dipergunakan dalam pengertian yang paling luas. Karena itu kritikus sastra pertama kali dipandang sebagai seorang ahli yang
memiliki suatu kepandaian khusus dan pendidikan untuk mengerjakan suatu karya seni sastra. Pekerjaan penulis tersebut memeriksa kebaikan-kebaikan
dan cacat-cacatnya dan menyatakan pendapatnya tentang hal itu Pradopo, 1997.
Pengertian kritik sastra sebagaimana di atas tidaklah mutlak ketetapannya, karena sampai saat ini, belum ada kesepakatan secara universal tentang
pengertian sastra. Namun, pada dasarnya kritik sastra merupakan kegiatan atau perbuatan mencari serta menentukan nilai hakiki karya sastra lewat
pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan kritikus dalam bentuk tertulis kritik sastra adalah ilmu sastra untuk menghakimi karya
sastra dengan memberi penilaian, dan memutuskan apakah karya tersebut bermutu atau tidak bermutu yang sedang dikritik. Kritik sastra yang
sesungguhnya bukan hanya menilai saja, melainkan masih ada aktivitas kritikus
yakni menganalisis karya tersebut. Sebagaimana
yang diungkapkann oleh Abrams 1981 bahwa kritik sastra adalah studi yang
berhubungan dengan
pendefinisian, penggolonganpengkelasan,
penguraian atau analisis, dan penilaian atau evaluasi.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 5
Analisis merupakan hal yang sangat penting dalam kritik sastra. Sebagaimana Jassin dalam Pengkajian Sastra menjelaskan bahwa kritik
sastra ialah baik buruknya suatu hasil kasustraan dengan memberi alasan- alasan mengenai isi dan bentuknya.
Dengan demikian, kritik sastra adalah kegiatan penilaian yang ditunjukkan pada karya sastra atau teks. Namun, melihat kenyataan bahwa setiap karya
sastra adalah hasil karya yang diciptakan pengarang, maka kritik sastra mencakup masalah hubungan sastra dengan kemanusiaan. Namun,
sasaran utama kritik sastra adalah karya sastra atau teks tersebut dan makna bagi kritikus tersebut, bukan pada pengarangnya. Seorang kritikus
sastra mengungkapkan pesan dalam satu bentuk verbal dengan bentuk verbal yang lain, mencoba menemukan pengalaman estetis persepsi
tentang realitas
yang hendak
disampaikan oleh
pengarang. Pengamatannya terhadap cara penggunaan bahasa, terhadap kode-kode
bahasa yang digunakan.
b. Fungsi Kritik Sastra