E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan pada perpustakaan dilingkungan Universitas Sumatera Utara dan Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, belum ada penelitian yang dilakukan dengan judul Analisis Yuridis Atas Hak Istri Ke-2 Dan Seterusnya Atas Harta Perkawinan Dalam Perkawinan
Poligami Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Dengan demikian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi 1. Kerangka Teori
Teori menguraikan jalan pikiran menurut kerangka yang logis artinya mendudukkan masalah penelitian yang telah dirumuskan di dalam kerangka teoritis
yang relevan, yang mampu menerangkan masalah tersebut.
13
Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis si penulis mengenai sesuatu
kasus atau permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis.
14
Sehingga kerangka teori yang dimaksud adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis dari para penulis ilmu hukum dibidang perkawinan
secara umum dan perkawinan poligami, serta teori tentang harta bersama. yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui atau tidak
disetujui, yang merupakan masukan eksternal dalam penulisan tesis ini.
13
Made Wiratha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis, Edisi 1, Andi, Yogjakarta, Tahun 2006, hal. 6
14
M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, Tahun 1994, hal. 80
Universitas Sumatera Utara
Fungsi teori dalam penulisan tesis ini adalah untuk memberikan arahanpetunjuk dan meramalkan serta menjelaskan gejala yang diamati.
15
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, sehingga kerangka teori yang diarahkan
adalah berdasarkan ilmu hukum. Maksudnya adalah penelitian ini berusaha untuk memahami hak istri ke 2 dan seterusnya atas harta perkawinannya dalam perkawinan
poligami ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Kemudian memahami objek penelitian sebagai hukum yakni sebagai kaidah hukum
atau sebagai isi kaidah hukum seperti yang ditentukan dalam peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah hak istri ke 2 dan seterusnya atas harta
perkawinannya dalam perkawinan poligami.
A. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Perkawinan 1. Makna dan Tujuan Perkawinan