PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting. Peran guru begitu besar sehingga dituntut mempunyai strategi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Disiplin ilmu dalam pendidikan bermacam-macam, di antaranya sains. Salah satu bagian ilmu sains adalah matematika.

Secara umum, matematika didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempe-lajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang (Hariwijaya, 2009). Ada juga pandangan lain yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu pengetahuan lain. Jadi, matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, serta fenomena yang berkaitan dengannya. Sementara itu, tujuan pendidikan matematika adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, khususnya tentang penalaran dan pemecahan masalah (Wijaya, 2012).

Beberapa pandangan di atas menunjukkan bahwa matematika memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan perangkat pembelajaran matematika serta dibutuhkan guru yang kreatif dalam memilih model pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep dalam pelajaran matematika.

Model pembelajaran adalah pola dalam merancang suatu pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Akbar,2013). Model pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Karena itu, guru dituntut bisa menerapkan model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat model pembelajaran yaitu me-ningkatkan suasana belajar yang lebih kondusif dengan lebih melibatkan


(2)

aspek-2 aspek kecerdasan siswa. Dengan kata lain, siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.

MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah yang berdiri di kota Malang dan memiliki jumlah kelas serta peserta didik yang cukup banyak. Didalam proses belajar mengajarnya, MTs. Muhammadiyah 1 Malang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2014/2015, yakni 75. Siswa dengan nilai diatas atau sama dengan 75 dinyatakan lulus sedangkan siswa dengan nilai dibawah 75 dinyatakan belum lulus sehingga perlu mengikuti remidial.

Berdasarkan observasi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang yang dilaksanakan bulan Februari 2014, khususnya kelas VII-B dan wawancara dengan guru matematika serta sebagian siswa VII-B dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih banyak mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VII-B tahun pelajaran 2013/2014 sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 44,74% untuk mata pelajaran matematika. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat, kurangnya rasa keingintahuan siswa dalam belajar, siswa juga cenderung pasif dan tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, siswa kurang dapat mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki, tidak memiliki rasa percaya diri ketika dilakukan tes, serta tidak pernah diminta oleh guru untuk menerapkan atau mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki dalam situasi baru. Karena itu, para siswa merasa pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Informasi yang didapat berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa di kelas VII-B, mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar matematika dijumpai di MTS Muhammadiyah 1 Malang masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa dikarenakan guru belum maksimal dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Sebab, umumnya guru lebih banyak menggunakan waktu untuk menjelaskan materi pelajaran. Mereka kurang


(3)

3 membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Karena itu, perlu usaha perbaikan supaya siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar mereka.

Hasil belajar siswa bisa meningkat jika guru dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada mereka. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran 5E learning cycle.

Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar merupakan model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenalkan kepada siswa (Yuliati, 2011). Dalam model pembelajaran 5E learning cycle, siswa mengembangkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung yang bertahap dan bersiklus.

Pembelajaran 5E learning cycle dalam hal ini didasarkan pada pendekatan konstruktivistik. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar (Trianto, 2010). Dengan demikian, proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Himpunan Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang’’. Penerapan model pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana proses pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?


(4)

4 b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan model 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

a. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang yang berjumlah 24 anak.

b. Materi pelajaran yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Himpunan 1.4. Tujuan Penelitian

Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang. b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagi Siswa

a.1. Membangkitkan minat belajar dan rasa ingin tahu siswa.

a.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi bangun ruang.


(5)

5 b. Bagi Pendidik dan Peneliti

b.1.Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik.

b.2.Bahan masukan dan perbaikan dalam mempersiapkan rencana pembelajaran supaya lebih kreatif, terampil, dan menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

c.1 Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

c.2 Memberikan solusi bagi sekolah terhadap permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehari-hari.

1.6. Definisi Operasional

a. Model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, dan fenomena yang berkaitan dengannya.

c. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta didik melalui pusat perhatian tertentu.

d. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

e. Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenal-kan kepada siswa.


(6)

i LAPORAN TUGAS AKHIR

Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

TUGAS AKHIR:

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh:

DIDIK WAHYUDI NIM: 08320049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(7)

(8)

(9)

(10)

v MOTTO

“Tidak ada warisan yang lebih baik ketimbang pendidikan” #Ali bin Abi Thalib

“Akal menyimpan pengalaman dan sebaik-baik pengalaman ialah yang pernah dinasehatkan dan diajarkan kepada Anda”

#Ali bin Abi Thalib

“Kita tak boleh pesimis, jangan sampai harapan ikut menipis” # Najwa Sihab

“Setiap manusia adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap peristiwa adalah pembelajaran”

# Ali Syariati

“Orang yang dinaungi hidayah akan takut jika kehilangan rasa jujur, rasa syukur, dan jiwa besar”

“Inspirasi senantiasa membawa energi POSITIF, meski terkadang dipandang FIKTIF


(11)

vi PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat serta salam nudah-mudahan tetap tercurah-limpahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, sang revolusioner sejati.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Ayah dan ibu yang aku sayangi, Pak De Sudirman, Bu De Firmana, dan Kakekku Abu Jerri, terima kasih atas yang telah beliau berikan dan dengan tulus ikhlas, menyayangi, mendoakan, serta dukungan dan pengorbanan, baik moril maupun materil. Ini adalah wujud dari harapan dan cita-cita beliau, semoga aku menjadi manusia yang terdidik.

2. Kakak-kakakku, Mas Ikhwan, Mbak Mamah, kakak iparku Mas Nurul, dan Daza alias Cumiik yang selalu mendorong dan memberikan harapan dan kekuatan sehingga saya tetap bisa berdiri tegak melewati masa-masa pendidikan ini dari sekian banyak hambatan.

3. Sahabat-sahabat IMM Raushan Fikr, ARMADA ’08 yang tak pernah bosan memberikan inspirasi dan segudang solusi, memberikan banyak konflik yang justru menguatkan diri. Raushan Fikr adalah spirit perjuanganku yang akan selalu mengalir di setiap nadi gerakku.

4. Teman-teman kelas Matkom 2008-B, khususnya MATLES, yang tak pernah mundur meski harus berhenti dalam beberapa waktu. Thank’s kawaaaann...

5. Serta bapak kepala sekolah dan guru pengajar matematika MTs

Muhammadiyah 1 Malang, Bapak Abdul Wahid dan Bapak Sai’in Kodir,

yang telah membantu kelancaran penelitian tugas akhir ini. Terima kasih.


(12)

vii KATA PENGANTAR

Puji syujur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang’’. Salawat serta salam semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, suri tauladan yang sejati bagi umat manusia.

Tugas akhir ini merupakan hasil penelitian deskriptif yang menggambarkan bagaimana proses pembelajaran, Responss siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik. Penelitian ini juga termasuk penelitian kualitatif karena melibatkan manusia sebagai instrumen penelitian yang diukur proses aktivitas pembelajaran, Responss, dan hasil belajarnya. Proses pembelajaran, Responss, dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari analisis data, lembar obesevasi pembelajaran, hasil angket, serta hasil tes yang diberikan kepada subjek penelitian.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat selesai atas berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Karena itu, dengan ketulusan hati, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Drs. Marhan Taufik M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya dalam memberikan petunjuk bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

2. Dra. Siti Inganah, M.Pd., M.M. selaku dosen pembimbing II yang juga telah meluangkan waktu dan kesabarannya dalam memberikan petunjuk bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

3. Abdul Wahid, S.Pd. selaku kepala MTs Muhammadiyah 1 Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.


(13)

viii

4. Sai’in Kodir, S.Pd. selaku guru pengajar matematika kelas VII-B MTs

Muhammadiyah 1 Malang yang telah membantu dalam melakukan penelitian. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada beliau-beliau yang telah ikhlas membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini, serta semoga kita semua senantiasa ditunjukkan jalan yang diridai-Nya.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun, tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan sebagai upaya kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 10 Januari 2015


(14)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan Keaslian... iv

Halaman Motto... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... viii

Daftar Tabel ... xii

Dafrar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

Abstrak ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Definisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Hakikat dan Tujuan Pembelajaran ... 6

2.1.1 Definisi Pembelajaran ... 6

2.1.2 Pengertian Matematika ... 8

2.1.3 Hakikat Pembelajaran Matematika ... 9

2.1.4 Tujuan Pembelajaran Matematika ... 9

2.2 Model Pembelajaran 5E Learning Cycle ... 10


(15)

x 2.2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Pembelajaran 5E

Learning Cycle ... 15

2.3 Pendekatan Konstruktivisme ... 16

2.4 Hasil Belajar ... 21

2.4.1 Pengertian Belajar ... 21

2.4.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar ... 22

2.4.3 Indikator kebergasilan Belajar ... 28

2.4.4 Tes Hasil Belajar ... 30

2.4.4.1 Prinsip-prinsip Dasar Tes Hasil Belajar ... 30

2.4.4.2 Karakteristik Tes Hasil Belajar ... 30

2.4.4.3 Macam-macam Tes Hasil Belajar ... 31

2.4.4.3 Bentuk Tes Hasil Belajar ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Subjek Penelitian ... 34

3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 34

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.6 Instrumen Penelitian ... 36

3.7 Prosedur Penelitian ... 37

3.8 Teknik Analisis ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Deskripsi Proses Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik pada Kelas VII B MTs Muhammadiyah 1 Malang ... 42

4.2 Respon Siswa terhadap Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik ... 55


(16)

xi

BAB V PENUTUP ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(17)

xii DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 2.1 Penerapan Sintaks Model Pembelajaran 5E Learning Cycle

Berbasis Konstrutivistik ... 7 Tabel 3.1 Ketuntansan Belajar Siswa Secara Klasikal ... 40 Tabel 4.1 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Model

Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik ... 55 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Respon Siswa Tehadap Penerapan Model 5E

Learning Cycle Berbasis Konstruktivistik ... 57 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa ... 62 Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal ... 62


(18)

xiii DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Alur Proses Pembelajaran ... 7

Gambar 4.1 Perwakilan kelompok sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok ... 44

Gambar 4.2 Siswa memperhatikan presentasi perwakilan kelompok ... 45

Gambar 4.3 Guru Membimbing Siswa dalam Mengerjakan LKS ... 45

Gambar 4.4 Masalah 1 pada LKS ... 46

Gambar 4.5 Masalah 3 pada LKS ... 49

Gambar 4.6 Masalah 4 pada LKS ... 51

Gambar 4.7 Siswa Menggambar Diagram Venn di Papan Tulis ... 52

Gambar 4.8 Masalah 6 pada LKS ... 53


(19)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran A Surat Izin Penelitian ... 61

Lampiran B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72

Lampiran C Lembar Kerja Siswa ... 85

Lampiran E Materi Pretest ... 101

Lampiran F Materi Final Test ... 102

Lampiran G Angket Respons Siswa ... 104


(20)

67 DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Azwar, Syafuddin. 1996. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Carin, A. A. 1994. Teaching Science Through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company

Darmawan, Sony, 2010. Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui Pembelajaran Kompetisi yang Didasari Konstruktivisme. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Dasna, I.W.2005.Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan Impelementasinya dalam Pembelajaran Kimia.Malang: Universitas Negeri Malang

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah S.1994.Prestasi Belajar dan Komptensi Guru.Surabaya:Usaha Nasional,

Depdiknas.2003.Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas

Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Emzir, Ali.2010.Studi Penelitian Kualitatif. Bandung:ITB Press.

Fathorrahman, Pupuh, dan Sutikno Sobry. 2010. Strategi Belajar-Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.


(21)

68 Fauziatul, Fajaroh dan I Dasna, Wayan. 2007. Pembelajaran dengan Model Siklus

Belajar (Learning Cycle). Malang: FMIPA UM.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, B. Uno dan Masri, Kuadrat.2009.Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Surabaya: TUGUPUBLISER.

________________. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Lorsbach, A.W. 2001. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction. Illinois State University.http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lo-rsbach/257lrcy.htm Diakses 24 Feberuari 2014.

Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar-Mengajar Biologi. IKIP Malang.

Ozmen, H., Yildirim, N. 2005. ”Effect of Work Sheets on Student’s Success: Acids And Bases Sample”. Journal of Turkish Science Education, Volume 2, Nomor 2, November 2005.

Rosilawati, Ila dan Wiwit. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Koloid. Lampung: Jurusan FMIPA FKIP Unila Senam, Retno Arianingrum, Rr. Lis Permanasari dan Suharto. 2008. ”Efektivitas

Pembelajaran Kimia untuk Siswa Kimia Kelas XI dengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill”. Jurnal Pendidikan Didaktika. Volume 9 No.3 September 2008. Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta.

Shadiq, Fadjar.2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.


(22)

69 Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakata: Kencana.

Utami, Budi, dkk. 2012. Penerapan Siklus Belajar 5E disertai LKS untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia.Surakarta:FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuliati, Lia. 2011. Model-Model Pembelajaran Aktif: Bahan Pelatihan ALFHE. Malang: LP3 Universitas Negeri Malang.


(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting. Peran guru begitu besar sehingga dituntut mempunyai strategi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Disiplin ilmu dalam pendidikan bermacam-macam, di antaranya sains. Salah satu bagian ilmu sains adalah matematika.

Secara umum, matematika didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempe-lajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang (Hariwijaya, 2009). Ada juga pandangan lain yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu pengetahuan lain. Jadi, matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, serta fenomena yang berkaitan dengannya. Sementara itu, tujuan pendidikan matematika adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, khususnya tentang penalaran dan pemecahan masalah (Wijaya, 2012).

Beberapa pandangan di atas menunjukkan bahwa matematika memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan perangkat pembelajaran matematika serta dibutuhkan guru yang kreatif dalam memilih model pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep dalam pelajaran matematika.

Model pembelajaran adalah pola dalam merancang suatu pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Akbar,2013). Model pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Karena itu, guru dituntut bisa menerapkan model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat model pembelajaran yaitu me-ningkatkan suasana belajar yang lebih kondusif dengan lebih melibatkan


(24)

aspek-2 aspek kecerdasan siswa. Dengan kata lain, siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.

MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah yang berdiri di kota Malang dan memiliki jumlah kelas serta peserta didik yang cukup banyak. Didalam proses belajar mengajarnya, MTs. Muhammadiyah 1 Malang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2014/2015, yakni 75. Siswa dengan nilai diatas atau sama dengan 75 dinyatakan lulus sedangkan siswa dengan nilai dibawah 75 dinyatakan belum lulus sehingga perlu mengikuti remidial.

Berdasarkan observasi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang yang dilaksanakan bulan Februari 2014, khususnya kelas VII-B dan wawancara dengan guru matematika serta sebagian siswa VII-B dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih banyak mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VII-B tahun pelajaran 2013/2014 sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 44,74% untuk mata pelajaran matematika. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat, kurangnya rasa keingintahuan siswa dalam belajar, siswa juga cenderung pasif dan tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, siswa kurang dapat mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki, tidak memiliki rasa percaya diri ketika dilakukan tes, serta tidak pernah diminta oleh guru untuk menerapkan atau mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki dalam situasi baru. Karena itu, para siswa merasa pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Informasi yang didapat berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa di kelas VII-B, mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar matematika dijumpai di MTS Muhammadiyah 1 Malang masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa dikarenakan guru belum maksimal dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Sebab, umumnya guru lebih banyak menggunakan waktu untuk menjelaskan materi pelajaran. Mereka kurang


(25)

3 membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Karena itu, perlu usaha perbaikan supaya siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar mereka.

Hasil belajar siswa bisa meningkat jika guru dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada mereka. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran 5E learning cycle.

Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar merupakan model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenalkan kepada siswa (Yuliati, 2011). Dalam model pembelajaran 5E learning cycle, siswa mengembangkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung yang bertahap dan bersiklus.

Pembelajaran 5E learning cycle dalam hal ini didasarkan pada pendekatan konstruktivistik. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar (Trianto, 2010). Dengan demikian, proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Himpunan Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang’’. Penerapan model pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana proses pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?


(26)

4 b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan model 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

a. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang yang berjumlah 24 anak.

b. Materi pelajaran yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Himpunan 1.4. Tujuan Penelitian

Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang. b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagi Siswa

a.1. Membangkitkan minat belajar dan rasa ingin tahu siswa.

a.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi bangun ruang.


(27)

5 b. Bagi Pendidik dan Peneliti

b.1.Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik.

b.2.Bahan masukan dan perbaikan dalam mempersiapkan rencana pembelajaran supaya lebih kreatif, terampil, dan menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

c.1 Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

c.2 Memberikan solusi bagi sekolah terhadap permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehari-hari.

1.6. Definisi Operasional

a. Model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, dan fenomena yang berkaitan dengannya.

c. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta didik melalui pusat perhatian tertentu.

d. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

e. Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenal-kan kepada siswa.


(1)

69 Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakata: Kencana.

Utami, Budi, dkk. 2012. Penerapan Siklus Belajar 5E disertai LKS untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia.Surakarta:FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuliati, Lia. 2011. Model-Model Pembelajaran Aktif: Bahan Pelatihan ALFHE. Malang: LP3 Universitas Negeri Malang.


(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting. Peran guru begitu besar sehingga dituntut mempunyai strategi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Disiplin ilmu dalam pendidikan bermacam-macam, di antaranya sains. Salah satu bagian ilmu sains adalah matematika.

Secara umum, matematika didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempe-lajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang (Hariwijaya, 2009). Ada juga pandangan lain yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu pengetahuan lain. Jadi, matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, serta fenomena yang berkaitan dengannya. Sementara itu, tujuan pendidikan matematika adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, khususnya tentang penalaran dan pemecahan masalah (Wijaya, 2012).

Beberapa pandangan di atas menunjukkan bahwa matematika memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan perangkat pembelajaran matematika serta dibutuhkan guru yang kreatif dalam memilih model pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep dalam pelajaran matematika.

Model pembelajaran adalah pola dalam merancang suatu pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Akbar,2013). Model pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Karena itu, guru dituntut bisa menerapkan model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat model pembelajaran yaitu me-ningkatkan suasana belajar yang lebih kondusif dengan lebih melibatkan


(3)

aspek-2 aspek kecerdasan siswa. Dengan kata lain, siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.

MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah yang berdiri di kota Malang dan memiliki jumlah kelas serta peserta didik yang cukup banyak. Didalam proses belajar mengajarnya, MTs. Muhammadiyah 1 Malang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2014/2015, yakni 75. Siswa dengan nilai diatas atau sama dengan 75 dinyatakan lulus sedangkan siswa dengan nilai dibawah 75 dinyatakan belum lulus sehingga perlu mengikuti remidial.

Berdasarkan observasi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang yang dilaksanakan bulan Februari 2014, khususnya kelas VII-B dan wawancara dengan guru matematika serta sebagian siswa VII-B dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih banyak mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VII-B tahun pelajaran 2013/2014 sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 44,74% untuk mata pelajaran matematika. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat, kurangnya rasa keingintahuan siswa dalam belajar, siswa juga cenderung pasif dan tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, siswa kurang dapat mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki, tidak memiliki rasa percaya diri ketika dilakukan tes, serta tidak pernah diminta oleh guru untuk menerapkan atau mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki dalam situasi baru. Karena itu, para siswa merasa pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Informasi yang didapat berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa di kelas VII-B, mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar matematika dijumpai di MTS Muhammadiyah 1 Malang masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa dikarenakan guru belum maksimal dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Sebab, umumnya guru lebih banyak menggunakan waktu untuk menjelaskan materi pelajaran. Mereka kurang


(4)

3 membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Karena itu, perlu usaha perbaikan supaya siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar mereka.

Hasil belajar siswa bisa meningkat jika guru dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada mereka. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran 5E learning cycle.

Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar merupakan model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenalkan kepada siswa (Yuliati, 2011). Dalam model pembelajaran 5E learning cycle, siswa mengembangkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung yang bertahap dan bersiklus.

Pembelajaran 5E learning cycle dalam hal ini didasarkan pada pendekatan konstruktivistik. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar (Trianto, 2010). Dengan demikian, proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Himpunan Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang’’. Penerapan model pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2. RumusanMasalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana proses pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?


(5)

4 b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan model 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

a. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang yang berjumlah 24 anak.

b. Materi pelajaran yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Himpunan 1.4. TujuanPenelitian

Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang. b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.

1.5. ManfaatPenelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagi Siswa

a.1. Membangkitkan minat belajar dan rasa ingin tahu siswa.

a.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi bangun ruang.


(6)

5 b. Bagi Pendidik dan Peneliti

b.1.Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik.

b.2.Bahan masukan dan perbaikan dalam mempersiapkan rencana pembelajaran supaya lebih kreatif, terampil, dan menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

c.1 Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

c.2 Memberikan solusi bagi sekolah terhadap permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehari-hari.

1.6. Definisi Operasional

a. Model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran. Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan lingkungan sekitar, dan fenomena yang berkaitan dengannya.

c. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta didik melalui pusat perhatian tertentu.

d. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

e. Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenal-kan kepada siswa.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Ekskresi

0 5 269

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun

0 4 12

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 S

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ‘5E’ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle ‘5E’ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Fotosintesis Pada Kelas VIII F SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ‘5E’ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle ‘5E’ Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Fotosintesis Pada Kelas VIII F SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

0 3 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODULTIF.

0 2 34

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 0 1